PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI TENTANG KEMAMPUAN PENGAJAR DALAM MENGAJAR UNTUK PENGEMBANGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR
Abbas1, Sutardjo Tui2, Iqbal AR3
1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the Influence of Learning Interest and Perceptions About the Ability of Teachers In Teaching For Development Student Achievement Sailing Politeknik Maritim Ami Makassar.
The population in this study is the students of Politeknik Maritim Ami Makassar who numbered 100 people. The sample in this research is 100 people. Respondent sampling technique is done by simple random sampling technique which means that every element of population has equal opportunity to be sample. This research uses quantitative method. Methods of data collection used is by way of observation, questionnaires, interviews and documentation. Test data quality using validity and reliability test. The analysis method used is multiple regression analysis, F test (simultaneous test), t test (partial test), and test of coefficient of determination. The results showed that the variables of interest in learning and perception have a positive and significant effect on learning achievement variable (through F test). And from the results of partial test (t test) showed that the variable interest in learning and perception have a positive and significant effect on learning achievement, so the hypothesis in this research can be accepted. As well as the results of determination coefficient determination obtained R Square value shows the value of 0.253 or 25.3% indicates that the ability of indenpendent variable is not strong enough to explain the dependent variable and the rest of 74.7% can be explained by other variables outside of the research variables. Thus the regression equation obtained efficiently to describe the form of relationship between variables.
Keywords: Interest Learning, Perception, Learning Achievement.
PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peranan penting bagi suatu negara yaitu sebagai wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Dwi Siswoyo, 2008). Muhammad Choirul (2012) mendefinisikan motivasi Belajar sebagai dorongan yang menyangkut keinginan siswa dalam mempelajari pelajaran.
Hal tersebut dapat tercermin dari adanya aktivitas dan partisipasi dari siswa terhadap pelajaran tentang seputar pelayaran yaitu semangat dalam belajar, menunjukkan minat
dalam belajar, mempertahankan pendapat, senang mencari dan memecahkan masalah yang dihadapi seputar pelajaran serta ketekunan dan ketelitian dalam mengerjakan tugas. Dalam proses belajar mengajar motivasi sangatlah diperlukan, khususnya dalam pembelajaran. Banyak bukti anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga hasil dan tujuan yang ingin dicapai akan maksimal.
Motivasi Belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Sardiman, 2011). Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam salah satunya adalah minat belajar siswa terhadap mata pelajaran. Minat belajar adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada aktivitas belajar yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, dan kegiatan dalam pembelajaran tanpa ada yang menyuruh.
Faktor yang tidak kalah penting selain Minat Belajar adalah Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru yang merupakan salah satu faktor eksternal. Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru pada mata pembelajaran dapat diartikan sebagai tanggapan langsung dari diri siswa melalui proses yang sifatnya komplek dalam menerima dan menginformasikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga siswa mampu memahami dan mengerti tentang materi-materi yang disampaikan. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar tetapi juga berfungsi sebagai pendidik. Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya dapat menjalankan peran sebagai motivator bagi siswanya sehingga minat dan semangat siswa untuk belajar dapat terus ditingkatkan.
Begitu juga dengan mahasiswa- mahasiswi Politeknik Maritim Ami Makassar tidak terlepas dari masalah-masalah tersebut.
Hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di sekolah Politeknik Maritim Ami Makassar terdapat hampir 60%
siswanya yang kurang antusias dalam mengikuti mata pelajaran. Terbukti dengan siswa masih menganggap pelayaran adalah pelajaran yang sulit, kurangnya partisipasi aktif dalam pembelajaran. Selain itu siswa hanya akan belajar pada saat akan diadakan ujian. Bahkan kebanyakan siswa mengerjakan pekerjaan rumah di kampus dengan menyontek teman yang sudah mengerjakan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketertarikan atau minat siswa terhadap metode pembelajaran masih rendah. Siswa belum bisa menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk mengikuti pembelajaran.
Hasil prasurvei peneliti menunjukkan bahwa Minat belajar yang rendah dan persepsi siswa yang negatif terhadap metode mengajar guru diduga menjadi salah satu penyebab motivasi belajar siswa yang rendah. Beberapa aktivitas siswa ketika pembelajaran yang kurang menggambarkan adanya motivasi belajar tinggi antara lain mudah putus asa ketika menghadapi kesulitan, sebagian besar kurang aktif bertanya tentang materi pelajaran, lebih menyukai menyontek teman daripada bekerja secara mandiri, tidak ada kemauan untuk belajar ketika hasil belajarnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan siswa kurang memahami materi yang diberikan.
Berdasarkan uraian di atas, perlu dikaji lebih dalam lagi mengenai pengaruh Minat
Belajar dan Persepsi Siswa tentang kemampuan pengajar dalam mengajar.
TINJAUAN LITERATUR
Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari.
Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah (Dalyono, 1996). Dalam usaha untuk memperoleh sesuatu, diperlukan adanya minat. Besar kecilnya minat yang dimiliki akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan diperoleh.
Muhibbin Syah (2008) mengatakan bahwa secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian belajar atau prestasi belajar mahasiswa.
Siswa yang memiliki minat belajar tinggi tentu memiliki sikap yang berbeda jika dibandingkan dengan siswa yang minat belajarnya rendah. Menurut Slameto (2010) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagi berikut: a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati. c.
Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati.d.Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
Faktor yang mempengaruhi Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba. Minat tersebut ada karena pengaruh dari dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat, yang berasal dari dalam diri sendiri.
Faktor internal tersebut antara lain: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan (Syah, 2011). Kelima faktor tersebut sebagai berikut: Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar.Perhatian dalam belajar yaitu pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas seseorang
yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek belajar (Suryabrata, 2007).
Siswa yang aktivitas belajarnya disertai dengan perhatian yang intensif akan lebih sukses serta prestasinya akan lebih tinggi.
Orang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar, tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Keingintahuan adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu; dorongan kuat untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu (Artikata.com). Suatu perasaan yang muncul dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut ingin mengetahui sesuatu. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Donald dalam Hamalik, 2003).
Motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.Kebutuhan (motif) yaitu keadaan dalam diri pribadi seorang siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (Suryabrata, 2007: 70). Kebutuhan ini hanya dapat dirasakan sendiri oleh seorang individu.
Seseorang tersebut melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Dalam hal ini motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Dan minat merupakan potensi psikologis yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu. b. Faktor Eksternal : Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongan dari guru, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.
Walgito (dalam Hamka, 2002) mengemukakan bahwa persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang peranan, bukan hanya stimulus yang mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan dalam menanggapi stimulus. Individu dalam hubunganya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat
mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terajadi, maka diperlukan objek yang diamti alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertamasebagai suatu persiapan dalam pengamatan. Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan dengan apa seseorang bertindak.
Menurut Slameto (1995), persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia”.
Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
Hubungan ini dilakukan lewat indranya, peraba, perasa, dan pencium. Leavitt (dalam Rosyadi, 2001) membedakan persepsi menjadi dua pandangan, yaitu pandangan secara sempit dan luas. Pandangan yang sempit mengartikan persepsi sebagai penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu. Sedangkan pandangan yang luas mengartikannya sebagai bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Sebagaian besar dari individu menyadari bahwa dunia yang sebagaimana dilihat tidak selalu sama dengan kenyataan, jadi berbeda dengan pendekatan sempit, tidak hanya sekedar melihat sesuatu tapi lebih pada pengertiannya terhadap sesuatu tersebut.
Bimo Walgito (2010) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain : a. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenal alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.
Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu. b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau resptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. c. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan pula adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi. Perhatian
merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
Sedangkan menurut Miftah Toha (2011), terdapat faktor yang mempengaruhi persepsi berbeda-beda antara satu dengan lainnya : a. Faktor intern : perasaan, sikap dan kepribadian individual, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian, proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat dan motivasi diri individu. b. Faktor ekstern : latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebudayaan sekitar, intensitas, ukuran, keberadaan, pengulangan gerakan, hal-hal baru dan familiar atau ketidakasingan suatu objek.
Pengertian belajar menurut kamus bahasa Indonesia adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sardiman (2011) mengemukakan belajar adalah rangakaian kegiatan jiwa-raga, psikofisik untuk menuju keperkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Garret dalam sagala (2010: 13) mendefinisikan belajar merupakan proses yang berlangsung dalam waktu lama melalui latrihan maupun pengalaman yang membawa pada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang.
Sumadi Suryabrata (1981) memberikan ciri-ciri kegiatan belajar yaitu: a. Belajar adalah aktivitas yang menghasilakan perubahan pada diri individu yang belajar baik actual maupun potensial. b. Perubahan yang didapat sesungguhnya adalah kemampuan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama. c. Perubahan itu terjadi karena adanya usaha dari diri setiap individu.
Menurut bloom, tujuan belajar diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Kognitif, terdiri dari: a) Pengetahuan, berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap fakta-fakta yang telah dsepakati; b) Pemahaman, berupa kemampuan mengerti tentang isi pelajaran;
c) Penerapan, kemampuan menggunakan generalisasi atau abstarksi lainnya sesuai dengan situasi yang kongkrit; d) Analisis, merupakan kempuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-bagian yang menjadi unsur pokok; e) Sintesis, kemampuan
menggabungkan unsur-unsur pokok menjadi struktur baru; f) Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu tujuan tertentu.
2. Afektif, terdiri dari: a) Menerima, berupa perhatian terhadap stimulus secara pasif yang meningkat secara aktif; b) Merespon, merupakan kesengajaan untuk menanggapi stimulus dan merasa terikat serta secara aktif memperhatikan; c) Menilai, kemampuan menilai gejala atau kegiatan untuk mencari jalan untuk mengambil sesuatu yang terjadi; d) Mengorganisasi, membentuk suatu system nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang diresponnya; e) Karakteristik, kemampuan untuk mengonseptualisasi masing-masing nilai waktu merespon dengan jalan mengidentifikasikan karakteristik nilai atau membuat pertimbangan.
3. Psikomotor, berupa: a) Gerak tubuh, kemampuan gerakan tubuh yang menekankan pada kekuatan, kecepatan, dan ketepatan tubuh; b) Koordinasi gerak, ketepatan berbagai organ tubuh yang dikoordinasikan; c) Non verbal, komunikasi tanpa kata, kemampuan menggunakan bahasa isyarat; d) Perilaku bicara, kemampuan berbicara yang berhubungan dengan kemapuan berkomunikasi secara lisan.
Menurut Arifin, prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
2. Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
3. Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
4. Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.
5. Dapat dijadikan sebagai indikator terhadap daya serap anak didik.
H1 : Diduga bahwa minat belajar berpengaruh positif dan signifikan dalam mengembangkan prestasi belajar siswa Politeknik Maritim AMI Makassar H2 : Diduga bahwa persepsi siswa secara
langsung mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dalam mengembangkan prestasi belajar siswa Politeknik Maritim AMI Makassar.
Gambar 1. Model Penelitian
Sumber: Abbas (2021).
METODE PENELITIAN
Daerah yang menjadi objek penelitian penulis yaitu Kota Makassar yang dimana terdapat beberapa Universitas yang mana peneliti fokus pada Kampus Politeknik Maritim AMI,yang berpusat di Jl. Nuri Baru No.1, Sambung Jawa Kec. Mamajang, Kota Makassar, Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90121. Politeknik Maritim Ami Makassar merupakan sekolah pengembang pendidikan yang diorientasikan untuk penyiapan lulusannya agar terampil dan cakap, sekolah ini mengusung khusus Pelayaran, mengingat sekolah pelayaran di masyarakat semakin tinggi terlebih lagi di era dimana manusia sudah tidak asing lagi dengan seputar dunia pelayaran.
Jenis Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan dan berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber datanya diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Sugiyono, 2010). Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari hasil wawancara dan pernyataan melalui kuesioner kepada siswa Politeknik Maritim AMI Makassar. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung (Sugiyono, 2010), data tersebut diperoleh penulis dari dokumen–dokumen perusahaan dan buku–
buku literatur yang memberikan informasi tentang Politeknik Maritim Ami Makassar
Dalam memperoleh data ataupun berupa data tertulis dan data tidak tertulis dalam penulisan proposal ini, penulis menggunakan metode wawancara (interview); angket (kuesioner); penelitian kepustakaan (library research)
Menurut Subagyo (1997), populasi adalah keseluruhan obyek yang mempunyai ciri sama, kemudian diambil data sebagai data penelitian. Sedangkan menurut Sekaran (2000), populasi adalah sekumpulan individu, peristiwa atau hal yang menarik lainnya yang ingin diteliti. Berdasarkan definisi di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Politeknik Maritim Ami Makassar yang berjumlah 100 orang.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2002). Dengan mengingat populasi sangat terbatas, maka peneliti melakukan penarikan sampel dengan menggunakan metode sensus atau lebih dikenal dengan penelitian populasi yaitu mengambil keseluruhan jumlah populasi.
Dengan demikian jumlah sampel penelitian ini sebanyak 100 orang.
Adapun fokus pada penelitian ini adalah pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa Politeknik Maritim AMI Makassar dan pengaruh persepsi siswa terhadap prestasi belajar siswa Politeknik Maritim AMI Makassar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun pada Tahapan sebelum dimasukkan dalam analisis regresi linier ber- ganda, maka terlebih dahulu data yang diperoleh dari seluruh responden diwajibkan untuk dilakukan pengujian melalui uji validitas dan pengujian reliabilitas. Pengujian validitas dengan correlation product moment untuk seluruh variabel yang diteliti baik variabel bebas maupun variabel terikat dengan ketentuan bahwa apabila data yang valid diperoleh nilai pearson correlation > nilai r kritis.Sedangkan jika pada pengujian reliabilitas, maka data dianggap reliabel bilamana skor yang diperoleh cronbachs alpha
>0,6
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Minat Belajar (X1)
X1
Pernyataan rxy rtabel Keterangan
1 0,378 0,195 Valid
2 0,426 0,195 Valid
3 0,488 0,195 Valid
4 0,724 0,195 Valid
5 0,433 0,195 Valid
6 0,578 0,195 Valid
7 0,572 0,195 Valid
8 0,617 0,195 Valid
9 0,496 0,195 Valid
Sumber: data diolah (2021).
Minat Belajar (X1)
Persepsi Siswa (X2)
Prestasi Belajar (Y)
Tabel 2. Uji Validitas Variabel Persepsi (X2)
X2
Pernyataan rxy rtabel Keterangan
10 0,585 0,195 Valid
11 0,548 0,195 Valid
12 0,342 0,195 Valid
13 0,548 0,195 Valid
14 0,675 0,195 Valid
15 0,603 0,195 Valid
16 0,411 0,195 Valid
17 0,243 0,195 Valid
18 0,407 0,195 Valid
Sumber: data diolah (2021).
Tabel 3. Uji Validitas Variabel Prestasi Bealajar (Y)
Y
Pernyataan rxy rtabel Keterangan
19 0,465 0,195 Valid
20 0,545 0,195 Valid
21 0,542 0,195 Valid
22 0,404 0,195 Valid
23 0,629 0,195 Valid
24 0,583 0,195 Valid
Sumber: data diolah (2021).
Selanjutnya uji reabilitas Dasar pengambilan keputusan dalam uji Realibilitas adalah jika nilai Alpha lebih besar dari t tabel maka item-item angket yang digunakan dinyatakan reliabiel atau konsisten, sebaliknya jika nilai Alpha lebih kecil dari nilai t tabel maka item-item angket yang digunakan dinyatakan tidak reliabiel atau tidak konsisten.
Tabel 4. Hasil Uji Reabilitas No Variabel Cronbach
Alpha
rtabel Keterangan
1 X1 0,682 0,60 Reliabel
2 X2 0,606 0,60 Reliabel
3 Y 0,489 0,60 Tdk Reliabel
Sumber: data diolah (2021).
Dari gambar output di atas, diketahui bahwa nilai Alpha variabel X1 yaitu minat belajar sebesar 0,682 dan variabel X2 yaitu persepsi sebesar 0,606 dan variabel Y yaitu prestasi belajar sebesar 0,489, kemudian nilai Alpha dibandingkan dengan t tabel dengan nilai N = 100 dicari pada distribusi nilai t tabel signifikan 5 % diperoleh nilai t tabel sebesar 0,60. Maka dapat disimpulkan nilai Alpha variabel (X1) minat belajar sebesar = 0,682 dan (X2) persepsi sebesar 0,606 lebih besar
dari nilai t tabel = 0,60 yang artinya item-item angket X1 dan X2 dapat dikatakan reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian selanjutnya dan variabel (Y) yaitu prestasi belajar sebesar = 0,489 lebih kecil dari nilai t tabel = 0,60 yang artinya item- item angket variabel Y dapat dikatakan tidak reliabel atau tidak terpercaya sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian selanjutnya.
Dari hasil analisis SPSS release 16 dapat diinterpretasikan dengan mengkaji nilai- nilai yang penting dalam regresi linear yakni koefisien determinasi dan persamaan garis.
Analisis yang digunakan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda yang digunakan untuk menerangkan apakah berpengaruh variabel bebas (X1) minat belajar, (X2) persepsi terhadap variabel terikat (Y) yaitu prestasi belajar dengan cara menguji kemaknaan dari koefisien regresinya.
Tabel 5. Hasil Uji Analisis Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardize d Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant
) 16.384 1.703 9.618 .000
X1 .122 .069 .241 1.780 .004
X2 .141 .065 .294 2.170 .002
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah SPSS 16 (2021).
Dimana :
a = 16.384, angka tersebut menunjukkan prestasi belajar apabila minat belajar dan persepsi berjalan dengan baik dalam Institusi Politeknik Maritim AMI Makassar.
b1.x1 = 0,122, artinya jika nilai minat belajar dalam Institusi/sekolah mengalami peningkatan maka nilai prestasi belajar akan meningkat pula.
b2.x2 = 0,702, artinya jika nilai persepsi dalam Institusi/sekolah mengalami peningkatan maka nilai prestasi belajar akan meningkat pula.
Hasil penelitian regresi berganda menunjukkan bahwa minat belajar dan persepsi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Dari hasil perhitungan regresi berganda tersebut diperoleh nilai signifikan minat belajar (X1) adalah sebesar 0,004 dan persepsi (X2) adalah sebesar 0,002. Nilai t
digunakan untuk menguji apakah variabel independent berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen yang akan dibahas pada bagian pengujian hipotesis.
Adapun ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis dalam buku (Sugiyono, 2005) apabila terjadi, jika signifikan lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak.
Berdasarkan nilai signifikannya yaitu variabel X1 = 0,004, X2 = 0,002, maka dapat disimpulkan variabel X1 yaitu minat belajar dan X2 persepsi sangat berpengaruh terhadap variabel Y yaitu prestasi belajar.
Tabel 6. Hasil Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .503
a.253 .238 1.409
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber: data diolah SPSS 16 (2021).
1. Nilai R pada tabel 6 adalah 0,503 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dimana variabel (X1) minat belajar dan (X2) persepsi mempengaruhi prestasi belajar sebesar 50,3 %.
2. Nilai R square pada tabel 6 adalah 0,253 yang menunjukkan bahwa variabel Y yaitu prestasi belajar dipengaruhi kuat oleh variabel (X1) minat belajar dan (X2) persepsi sebesar 25,3 % dan sisanya 74,7 % dipengaruhi oleh variabel lain.
Tabel 7. Hasil Uji F ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 65.366 2 32.683 16.457 .000a
Residual 192.634 97 1.986
Total 258.000 99
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah (2021).
Berdasarkan tabel 7 hasil uji F untuk hipotesis “diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar dan persepsi terhadap prestasi belajar pada Siswa Politeknik Maritim Ami Makassar”
memperoleh nilai 16.457 dan sign = 0,000.
Karena nilai signifikan = 0,000 < 0,05, maka hipotesis “diduga terdapat pengaruh yang
signifikan antara minat belajar dan persepsi terhadap prestasi belajar pada Siswa Politeknik Maritim Ami Makassar” dapat diterima.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh penulis telah terbukti.
Tabel 8. Hasil Uji T Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.384 1.703 9.618 .000
X1 .122 .069 .241 1.780 .004
X2 .141 .065 .294 2.170 .002
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah SPSS 16 (2021).
Dapat dilihat minat belajar (X1) dan persepsi (X2) memiliki arah yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 dari hasil analisis SPSS release 16 nilai signifikan prestasi belajar (X1) yaitu dengan nilai t sebesar 1.780 dimana nilai signifikansi 0,004 > 0,05, maka minat belajar sangat berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Sedangkan variabel persepsi (X2) adalah nilai t sebesar 2,170, dimana nilai signifikansi 0,002 < 0,05, maka persepsi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Dengan demikian dapat dipahami bahwa faktor peningkatan minat belajar dan persepsi yang paling dominan atau berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Penelitian ini menggunakan dua variabel X yaitu minat belajar dan persepsi dan variabel Y prestasi belajar. Sumber daya manusia paling penting dalam usaha organisasi/sekolah untuk mencapai keberhasilan perusahaan/instansi. Sumber daya manusia ini menunjang organisasi dengan karya, bakal, kreativitas dan dorongan betapapun sempurnanya aspek teknologi dan ekonomi, tanpa aspek manusia sulit kirannya tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai.
Belajar merupakan suatu proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal adalah yang meliputi unsur afektif, dalam matra afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial.
Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki
seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut akan menetap dan berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan dari lingkungannya yang berupa pengalaman. Pengalaman akan diperoleh dengan mengadakan interaksi dengan dunia luar, baik melalui latihan maupun belajar. Dan faktor yang menimbulkan minat belajar dalam hal ini adalah dorongan dari dalam individu.
Dorongan motif sosial dan dorongan emosional. Dengan demikian disimpulkan bahwa pengertian minat belajar adalah kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku.
Persepsi sebagai proses bagaimana
menyeleksi, mengatur dan
menginterprestasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Mangkunegara (dalam Arindita, 2002) berpendapat bahwa persepsi adalah suatu proses pemberian arti atau makna terhadap lingkungan”. Dalam hal ini persepsi mencangkup penafsiran objek, penerimaan stimulus (input), pengorganisasian stimulus, dan penafsiran terhadap stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap.
Walgito (dalam Hamka, 2002) mengemukakan bahwa persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang peranan, bukan hanya stimulus yang mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan dalam menanggapi stimulus. Individu dalam hubunganya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terajadi, maka diperlukan obyek yang diamti alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertamasebagai suatu persiapan dalam pengamatan. Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan dengan apa seseorang bertindak.
Setiap lembaga/institusi selalu mengharapkan siswa-siswa dengan persepsi dan minat belajar yang tinggi, karena adanya minat belajar dan persepsi yang bagus akan
menghasilkan siswa teladan yang baik. siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi akan mendapatkan prestasi yang baik serta mendapatkan nilai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Prestasi belajar merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata prestasi dan belajar. Prestasi belajar ini merupakan salah satu alat ukur tingkat keberhasilan seorang siswa di dalam kegiatan proses belajar mengajar yang diikutinya di sekolah. Dengan demikian, seorang siswa mendapat prestasi belajar minimal dalam batas rangking tertentu, sering dikatakan siswa tersebut berhasil.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai, prestasi sebagai hasil suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.
Menentukan persamaan analisis regresi berganda terlebih dahulu dilakukan uji validitas yang dimana semua angket pernyataan dari variabel X1 dan X2 yaitu minat belajar dan persepsi dan variabel Y yaitu prestasi belajar dinyatakan valid setelah data yang diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan metode SPSS. Untuk meyakinkan item-item angket variabel X1 dan X2 yaitu minat belajar dan persepsi dan variabel Y prestasi belajar ada yang terpercaya kembali dan tidak terpercaya dengan dilakukan uji reliabilitas yang mana terbukti bahwa item-item angket variabel X1 minat belajar dan X2 persepsi reliabel karena nilai alpha lebih besar dari ttabel, sedangkan variabel Y prestasi belajar dikatakan tidak reliabel karena nilai alpha lebih kecil dari ttabel.
Hasil regresi berganda yang diolah dan dianalisis menggunakan metode SPSS maka diperoleh persamaannya adalah Y = 16.384+
0,122 + 0,141, dimana angka tersebut menunjukkan a = 16.384, angka tersebut menunjukkan prestasi belajar apabila minat belajar dan persepsi berjalan dengan baik dalam Institusi Politeknik Maritim AMI Makassar. b1.x1 = 0,122, artinya jika nilai minat belajar dalam Institusi/sekolah mengalami peningkatan maka nilai prestasi belajar akan meningkat pula. b2.x2 = 0,702, artinya jika nilai persepsi dalam Institusi/sekolah mengalami peningkatan maka nilai prestasi belajar akan meningkat pula.
Sehingga dapat dijelaskan bahwa minat belajar dan persepsi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar pada siswa Politeknik Maritim AMI Makassar. Kemudian dari analisis yang dilakukan juga menjelaskan bahwa variabel X1 yaitu minat belajar dan X2 persepsi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar di dalam metode pembelajaran di sekolah. Peningkatan minat belajar dan persepsi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar sudah cukup baik dimana guru selalu semangat dan bekerjasama dalam mengembangkan prestasi-prestasi siswa yang dimilkinya sehingga akan melahirkan penerus bangsa yang bermartabat dan bermoral serta berkualitas.
PENUTUP
Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa minat belajar dan persepsi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar pada siswa Politeknik Maritim Ami Makassar. Kemudian dari analisis yang dilakukan juga menjelaskan bahwa variabel X1 yaitu minat belajar dan X2 persepsi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar di dalam metode pembelajaran di sekolah. Peningkatan minat belajar dan persepsi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar sudah cukup baik dimana guru selalu semangat dan bekerjasama dalam mengembangkan prestasi-prestasi siswa yang dimilkinya sehingga akan melahirkan penerus bangsa yang bermartabat dan bermoral serta berkualitas.
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis sarankan kirannya Siswa Politeknik Maritim AMI Makassar mempertahankan minat belajar, dan persepsi siswa yang dimana siswa ini sudah sangat baik dalam peningkatan prestasi belajar pada siswa Politeknik Maritim Ami Makassar dan kepada peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian tentang minat belajar, persepsi sebaiknya pelajari dan kenali terlebih dahulu tentang hal tersebut karena hal ini sangat berkaitan dengan prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Haryono Jusup. (2009). Dasar-Dasar Akuntansi Jilid I. Yogyakarta: STIE YKPN.
Iskandar. (2009). Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.
Karina Lestari. (2012). Pengaruh Minat Belajar dan Komunikasi Interpersonal Guru.
Siswa terhadap Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Sanden Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori.
(2005). Metode belajar mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Muhammad Choirul Abidin. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar di Sekolah terhadap Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru Edisi Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Nana Sudjana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Oemar Hamalik. (2005). Proses
Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada Toto.
Sucipto dkk. (2006). Akuntansi 1A, Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Jakarta:
Yudhistira
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Statistik untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis.
Jakarta: Rineka Cipta
Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain.
(2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Titi Nur Khasanah. (2012). Pengaruh Minat Belajar, Metode Mengajar Guru, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Wina Sanjaya. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.