• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh minat menjadi guru, kepercayaan diri dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh minat menjadi guru, kepercayaan diri dan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MINAT MENJADI GURU, KEPERCAYAAN DIRI DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMBAR

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Angkatan 2011) Oleh

, . , . , , ,

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatra Barat Email : adek.viana@yahoo.com

ABSTRAK

Viana (11090046/2011) Pengaruh Minat Menjadi Guru, Kepercayaan Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh minat menjadi guru, kepercayaan diri dan lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 165 orang sampel. Teknik pengambilan sampel denganProporsional Random Sampling, motivasi belajar, minat menjadi guru, kepercayaan diri dan lingkungan keluarga diperoleh dari penyebaran kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis regresi liner berganda, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama Minat menjadi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Kedua Kepercayaan diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat..

Ketiga Lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.. Keempat Minat menjadi guru, Kepercayaan diri dan Lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

ABSTRACT

This study aimed to analyze the Influence of interest to be a teacher, confidence and family environment on student learning motivation Economic Education Program STKIP PGRI West Sumatra. This type of research used in this research is descriptive research with quantitative approach associative, with a total population of 165 samples. The sampling technique Proportional Random Sampling, motivation to learn, interest in becoming a teacher, self-confidence and family environment obtained from questionnaires.The data analysis technique used is descriptive analysis techniques and inductive analysis which consists of classic assumption test, multiple linear regression analysis,and hypothesis testing.

The results showed that: First Interest in becoming a teacher positive and significant impact on student learning motivation Economic Education Program STKIP PGRI West Sumatra.

Both confidence positive and significant impact on student learning motivation Economic Education Program STKIP PGRI West Sumatra. Third family environment positive and significant impact on student learning motivation Economic Education Program STKIP PGRI West Sumatra.

Fourth Interest in becoming a teacher, confidence and family environment simultaneously positive and significant impact on student learning motivation Economic Education Program STKIP PGRI West Sumatra.

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sarana yang berperan penting dalam menciptakan generasi intelektual suatu bangsa yang cerdas, jujur, disiplin, kompetitif, berakhlak mulia, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kreatif, bertanggung jawab dan siap menghadapi tantangan dan tuntutan dunia global, serta kemajuan teknologi, dan juga ikut berperan untuk membawa perubahan terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat suatu bangsa. Pada kehidupan sekarang ini semua orang berkepentingan terhadap jalannya pendidikan, hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan wadah pembinaan tenaga kerja, dapat untuk menambah lapangan pekerjaan dan juga untuk memperoleh status tertentu dalam kehidupan di masyarakat.

Pemerintah Indonesia mempunyai perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan yang ada di indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya usaha pemerintah dalam melengkapi sarana dan prasarana pendidikan salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas guru.

Kedudukan dan peran guru sebagai tenaga profesional dituntut untuk memiliki kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian sebagaimana peran guru yang dikemukakan oleh Bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara yang mencakup Ing Ngarsa Sung Tuladha (didepan memberi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (ditengah memberi prakarsa) dan Tut Wuri Handayani (dibelakang menjadi dorongan).

Profesi guru adalah profesi strategis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru merupakan salah satu komponen yang penting karena sebagai ujung tombak dalam pendidikan.

Gurulah yang berfungsi untuk mendidik dan mencerdaskan arah agar terjadi perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan. Tanpa guru tidak mungkin proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Disinilah guru menjadi motor penggerak dari keseluruhan aktivitas belajar mengajar yang berlangsung dalam situasi edukatif guna mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pembangunan nasional Indonesia pada hakikatnya adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya. Hal tersebut berarti bahwa sasaran pembangunan di Indonesia tidak hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja namun juga kualitas sumber daya manusianya (SDM). Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia adalah melalui pendidikan. Pendidikan sangat penting dalam rangka menciptakan kader-kader muda sebagai generasi penerus bangsa.

Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No 20 Tahun 2003 Bab 11 pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam kaitannya ke depan, pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda sebagai penerus bangsa yang mampu menghadapi tantangan jaman dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Pendidikan juga berkaitan dengan mutu tenaga kependidikan dan pengalaman- pengalaman masa lampau.

Untuk mengahadapi tantangan zaman yang semakin global ini, dalam dunia pendidikan terutama Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dituntut untuk selalu aktif dalam meningkatkan kompetensi lulusannya agar dapat bersaing di dunia global dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Diharapkan dalam peningkatan kualitas pembelajaran berbagai upaya dilakukan diantaranya yaitu dengan peningkatan motivasi belajar, karena rendahnya motivasi belajar mahasiswa kerap dituding sebagai biang keladi dari rendahnya kualitas lulusan sebuah perguruan tinggi. Sehingga tidak jarang ditemukan mahasiswa yang telah memperoleh gelar kesarjanaan tidak mampu menguasai bidang ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.

Oleh karena itulah perlunya motivasi didalam diri mahasiswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh atau dalam artian dengan penuh motivasi, hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Uno (2014:6) motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan atau kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Karena persaingan di dunia kerja pada saat sekarang ini sudah semakin rasional, sehingga lulusan perguruan tinggi kelak tidak lagi dipandang dari gelar kesarjanaannya melainkan dari penguasaan ilmu pengetahuannya. Akan terjadi seleksi alamiah dimana hanya orang-orang yang benar-benar ingin menguasai bidang ilmu saja yang akan diperhitungkan dalam persaingan dunia kerja.

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.

Dorongan ini berada pada diri seseorang yakni pada diri mahasiswa itu sendiri yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Jadi dapat dikatakan apabila mahasiswa telah memiliki motivasi belajar dalam dirinya maka ia akan bersungguh-sungguh dalam mencapai tujuan pembelajaran dan cita-cita nya dimasa depan.

Sementara pada kenyataan yang Peneliti temui pada waktu melakukan obsrevasi awal pada 20 orang mahasiswa terlihat masih kurang motivasi belajar yang dimiliki oleh mahasiswa Prodi

(3)

Ekonomi. Hal itu dapat di lihat pada Tabel di bawah ini:

Hasil Observasi tentang Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Padang

No Pertanyaan

Ya Tidak

% %

1. Kesungguhan dalam belajar 8 40,00 12 60,00

2. Keinginan dan semangat dalam belajar.

9 45,00 11 55,00

3. Memiliki perasaan senang dalam belajar.

5 25,00 15 75,00

4. Kesukaan terhadap belajar 5 25,00 15 75,00

5. Memiliki semangat yang tinggi dalam belajar

8 40,00 12 60,00

Data Observasi Awal Peneliti Tahun 2015

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa sebagian besar mahasiswa masih kurang termotivasi dalam belajar. Padahal motivasi belajar harus di miliki oleh mahasiswa agar memperoleh pengetahuan nantinya ketika menjadi seorang guru.

Motivasi akan terlahir jika adanya minat dari mahasiswa untuk menjadi guru (Sardiman 2011:83). Minat merupakan salah satu faktor psikologis manusia yang sangat penting untuk kemajuan dan keberhasilan pada diri seseorang.

Seseorang yang berminat pada pekerjaan tertentu akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada yang kurang atau tidak berminat pada pekerjaan tersebut. Minat merupakan pendorong bagi seseorang untuk terlibat secara aktif dan mengarahkan perhatian pada objek yang ia sukai.

Dalam belajar minat merupakan landasan penting yang dimiliki mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar dengan baik dan benar. Minat sangat mempengaruhi kepribadian seseorang bahkan sampai mempengaruhi tingkah laku seseorang, dengan adanya minat hal ini juga dapat mendorong seseorang untuk memperoleh hal yang diinginkannya ( dalam jurnal Woro,2012).

Minat menjadi guru merupakan keadaan dimana seseorang memberikan perhatian yang besar terhadap profesi guru, merasa senang dan ingin menjadi guru. Tapi pada kenyataan yang Peniliti temui pada mahasiswa Prodi Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR masih terlihat mahasiswa kurang memiliki minat menjadi guru, hal tersebut dapat terlihat pada Tabel di bawah ini:

Hasil Observasi Minat Menjadi Guru Terhadap Motivasi belajar Mahasiswa Prodi Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR.

No Pertanyaan

Ya Tidak

% %

1. Perasaan senang ketika menjadi Guru.

5 25,00 15 75,00

2. Ketertarikan terhadap profesi guru.

5 25,00 15 75,00

3. Perhatian yang besar kepada profesi guru.

5 25,00 15 75,00

4. Keterlibatan secara penuh dengan aktivitas belajar mengajar

6 30,00 14 70,00

5. Menjadi guru merupakan cita- cita dimasa depan.

8 40,00 12 60,00

Data Observasi Awal Peneliti Tahun 2015

Berdasarkan observasi awal mengenai minat menjadi guru di atas dapat dilihat hanya sedikit dari mahasiswa yang berminat menjadi guru dapat dilihat hanya beberapa orang mahasiswa saja yang mempunyai cita-cita menjadi guru di masa depannya, banyak dari mahasiswa merasa tidak senang ketika mengajar dan terlibat secara penuh dengan aktivitas pembelajaran.

Berdasarkan fenomena yang terjadi apabila seorang mahasiswa mempunyai minat yang tinggi untuk menjadi guru maka ia akan memiliki motivasi yang tinggi pula dalam belajar Uno (2006:7), karena minat akan menimbulkan rasa ketertarikan, rasa menyukai terhadap objek yang diminati. Apabila minat menjadi guru sudah ada dalam diri mahasiswa maka akan menimbulkan semangat yang tinggi dalam belajar dan akan termotivasi di dalam mengikuti perkuliahan.

Selain minat menjadi guru rasa kepercayaan diri juga diperlukan untuk menimbulkan motivasi belajar. Menurut Fatimah (2006 : 59) kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan atau situasi yang dihadapinya.

Kepercayaan diri sangatlah penting di dalam belajar karena jika mahasiswa merasa rendah diri atau merasa tidak memiliki potensi, tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri maka ia akan kesulitan didalam menyampaikan pendapat atau aspirasi nya di depan umum. Karena dari rasa percaya dirilah akan timbul kemauan yang tinggi karena individu sudah merasa memiliki potensi.

Kepercayaan diri juga merupakan modal dasar untuk aktualisasi diri, berani bertindak dan mengambil kesempatan yang dihadapinya.

Sementara itu kepercayaan diri yang rendah akan mengakibatkan rendahnya motivasi belajar mahasiswa itu sendiri.

Semakin mahasiswa kehilangan kepercayaan diri dalam belajar maka akan semakin menghambat mereka mengembangkan potensi diri, pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu- ragu dalam menyampaikan gagasan.

Sebaliknya dengan adanya rasa kepercayaan diri yang tinggi maka mahasiswa akan termotivasi untuk belajar dan menuangkan ilmunya karena ia telah yakin dengan potensi diri, dan lebih optimis dalam menghadapi tantangan di dalam proses belajar mengajar, karena itulah kepercayaan diri sangat penting bagi kelangsungan proses belajar mengajar. Sementara itu yang terjadi pada 20 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi masih terlihat kurangnya rasa percaya diri dalam diri mahasiswa, hal itu dapat terlihat dari Tabel di bawah ini:

(4)

Hasil Observasi Kepercayaan Diri Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Prodi Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR.

No Pertanyaan Ya Tidak

% %

1. Percaya dengan kemampuan sendiri

5 25,00 15 75,00

2. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain.

5 25,00 15 75,00

3. Punya pengendalian diri yang baik.

10 50,00 10 50,00

4. Memiliki internal locus of control(memandang keberhasilan atau kegagalan bergantung pada usaha sendiri)

5 25,00 15 75,00

5. Memiliki cara pandang yang positif terhadap diri sendiri orang lain dan situasi diluar dirinya.

8 40,00 12 60,00

Data Observasi Awal Peneliti Tahun 2015

Dapat di lihat berdasarkan Tabel kepercayaan diri mahasiswa dalam belajar, banyak dari mahasiswa yang melaksanakan pembelajaran merasa tidak percaya diri dalam belajar. Percaya diri merupakan kepercayaan terhadap kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat. Jadi rasa percaya diri yang ada dalam diri seseorang akan memberikan keyakinan terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai tujuan di dalam hidupnya (Hakim, 2005 : 6).

Jadi dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki rasa percaya diri akan optimis di dalam melakukan semua aktivitasnya, dan mempunyai tujuan yang realistik, artinya individu tersebut akan membuat tujuan hidup yang mampu untuk dilakukan, sehingga apa yang direncanakan akan dilakukan dengan penuh keyakinan untuk mencapai keberhasilan.

Selain minat menjadi guru dan rasa percaya diri, untuk menimbulkan motivasi belajar mahasiswa juga diperlukan adanya pengaruh lingkungan keluarga, keluarga merupakan tempat pertama kali seseorang memperoleh pendidikan.

Dapat diartikan keluarga disini ialah orang tua jika mahasiswa sudah memperoleh dukungan dari orang tua dengan sendirinya akan menimbulkan semangat dalam dirinya untuk belajar, sehingga menimbulkan motivasi belajar didalam diri mahasiswa tersebut. Hal ini sejalan dengan yang pendapat Syaefullah (2012:292) bahwasanya hal- hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar seorang anak salah satunya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang baik akan menimbulkan motivasi belajar yang baik pula kepada anak.

Hasil observasi awal Peneliti mengenai lingkungan keluarga dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Hasil Observasi Lingkungan keluarga Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Prodi Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR.

No Pertanyaan

Ya Tidak

% %

1. Perhatian orang tua terhadap waktu belajar anak.

7 35,00 13 65,00

2. Penyediaan tempat khusus untuk belajar.

8 40,00 12 60,00

3. Pengawasan terhadap belajar anak.

5 25,00 15 75,00

4. Melengkapi kebutuhan belajar anak.

9 45,00 11 55,00

5. Memperhatikan kemajuan belajar anak.

8 40,00 12 60,00

Data Observasi Awal Peneliti Tahun 2015

Dilihat dari Tabel di atas berdasarkan observasi awal yang Peneliti lakukan kepada 20 orang mahasiswa Prodi Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR didapatkan data masih kurangnya perhatian keluarga terhadap aktivitas belajar anak.

Sehingga Peneliti tertarik untuk meneliti apakah lingkungan keluarga ini sangat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Dilihat dari observasi pra penelitian di lapangan pada dasarnya banyak mahasiswa yang belum berminat menjadi guru dan belum memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta lingkungan keluarga yang belum begitu mendukung aktivitas belajar anak. Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik mengangkat masalah ini untuk di jadikan penelitian, yang berjudul

Pengaruh Minat Menjadi Guru, Kepercayaan Diri, dan Lingkungan keluarga Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR”.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif dan Asosiatif.

Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal seperti apa adanya. Sedangkan menurut Arikunto (2010:239) Penelitian Asosiatif adalah penelitian yang menguji ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya.

Metode ini di pilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui pengaruh antara minat menjadi guru, kepercayaan diri dan lingkungan keluarga sebagai variabel bebas terhadap motivasi belajar mahasiswa prodi ekonomi STKIP PGRI SUMBAR sebagai variabel terikat.

Penelitian ini dilakukan di STKIP PGRI SUMBAR yaitu pada mahasiswa program studi pendidikan ekonomi, dimana waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2015.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI SUMBAR pada tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 281 orang mahasiswa.

(5)

Penentuan besar sampelnya dengan menggunakan rumus Slovin. Jumlah sampel pada penelitai adalah sebanyak 165 orang responden.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner terdiri dari sejumlah pertanyaan tertutup yang menggunakan skala likert dengan 5 alternatif jawaban Item peryataan disusun berdasarkan kisi-kisi.

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis induktif. Analisis deskriptif bertujuan untuk melihat kecendrungan penyebaran pada masing-masing indikator dan untuk melihat secara umum penyebaran pada setiap variabel dalam bentuk penyajian data kedalam tabel distribusi frekuensi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diperoleh keterangan tingkat capaian responden terhadap kuesioner penelitian untuk masing-masing variabel.

Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar mahasiswa sudah tergolong cukup, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata Tingkat Capain Responden (TCR) pada variable motivasi belajar mahasiswa sebesar 73,40% atau dengan kata lain motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR sudah tergolong cukup.

Dapat disimpulkan bahwa minat belajar mahasiswa sudah tergolong cukup, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata Tingkat Capain Responden (TCR) pada variabel minat menjadi guru mahasiswa sebesar 78,27% atau dengan kata lain minat menjadi guru mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR sudah tergolong cukup.

Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri mahasiswa sudah tergolong cukup, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata Tingkat Capain Responden (TCR) pada variable kepercayaan diri mahasiswa sebesar 71,49% atau dengan kata lain kepercayaan diri mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR sudah tergolong cukup.

Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga mahasiswa sudah tergolong cukup, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata Tingkat Capain Responden (TCR) pada variabel lingkungan keluarga mahasiswa sebesar 78,02%

atau dengan kata lain lingkungan keluarga mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR sudah tergolong cukup.

Setelah dilakukan analisa deskriptif kemudian dilakukan analisa induktif, untuk mengetahui signifikansi pengaruh minat menjadi guru, kepercayaan diri dan lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar mahasiswa. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t dan uji F. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji uji kelayakan model dan asumsi klasik. Setelah

semua persyaratan analisis terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji hipotesisi.

Untuk variabel minat diperoleh nilai thitung sebesar 10,342 > ttabel sebesar 1,974 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Haditerima dan H0ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara Minat mahasiswa terhadap motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin tinggi minat mahasiswa maka akan semakin meningkat motivasi belajar mahasiswa.

Untuk variabel kepercayaan diri mahasiswa diperoleh nilai thitung sebesar 5,359> ttabel sebesar 1,974 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Haditerima dan H0ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kepercayaan diri mahasiswa terhadap motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin tinggi kepercayaan diri mahasiswa maka akan semakin meningkat motivasi belajar mahasiswa.

Untuk variabel lingkungan keluarga diperoleh nilai thitung sebesar 6,397> ttabel sebesar 1,974 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin tinggi/baik lingkungan keluarga mahasiswa maka akan semakin meningkat motivasi belajar mahasiswa.

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 17.0, dapat dilihat pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 137,724 > Ftabel 3,05 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05.

Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat, kepercayaan diri mahasiswa dan lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa, artinya semakin baik minat, kepercayaan diri mahasiswa dan lingkungan keluarga mahasiswa maka motivasi belajar mahasiswa akan semakin baik.

PENUTUP

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Minat menjadi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Dimana diperoleh nilai thitung sebesar 10,342 > ttabel sebesar 1,974 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Haditerima dan H0ditolak.

(6)

Kepercayaan diri mahasiswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar Mahasiswa Prodi Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Dimana diperoleh nilai thitungsebesar 5,359>

ttabelsebesar 1,974 dengan nilai signifikan 0,000 <

= 0,05, berarti Haditerima dan H0ditolak

Lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar Mahasiswa Prodi Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Dimana diperoleh nilai thitungsebesar 6,397>

ttabelsebesar 1,974 dengan nilai signifikan 0,000 <

= 0,05, berarti Haditerima dan H0ditolak.

Minat menjadi guru, kepercayaan diri dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa Prodi Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR. Dimana diperoleh nilai Fhitung 137,724 > Ftabel 3,05 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti Ha

diterima dan H0ditolak. Sumbangan bersama-sama Minat menjadi guru, kepercayaan diri, lingkungan keluarga terhadap besar kecilnya motivasi belajar mahasiswa prodi ekonomi STKIP PGRI SUMBAR sebesar 72%, selebihnya motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat yang ditujukan kepada:

Kepada Mahasiswa agar lebih meningkatkan perhatian terhadap profesi guru, kemudian untuk rasa ketertarikan terhadap profesi guru dapat dipertahankan agar motivasi belajar menjadi lebih baik. Karena dapat dilihat dari jawaban pertanyaan rata-rata masih berada dalam rentang cukup.

Kepercayaan Diri sangat penting dalam mengaktualisasikan potensi diri. Maka diharapkan kepada mahasiswa Prodi Ekonomi agar lebih meningkatkan kepercayaan diri dalam belajar, terutama dalam pengendalian diri sehingga motivasi belajar dapat menjadi lebih baik.

Lingkungan keluarga merupakan tenaga pendidik pertama individu dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa rata-rata berada dalam kategori cukup. Diharapkan kepada orang tua untuk menanamkan nilai moral yang baik kepada anak agar motivasi belajarnya menjadi lebih baik.

Minat menjadi guru, kepercayaan diri dan lingkungan keluarga hendaknya lebih ditingkatkan agar motivasi belajar mahasiswa Prodi Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktek.

Rineka Cipta : Jakarta.

Fatimah, E. (2006). Psikologi Perkembangan:

Perkembangan Peserta Didik. Pustaka Setia : Bandung.

Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Puspa Swara: Jakarta.

Hamzah B. Uno. 2014. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Bumi Aksara : Jakarta Sardiman A M. 2011.Interaksi dan Motivasi

Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Syaefullah. 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Pustaka Setia: Bandung Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun

2003. Sistem Pendidikan Nasional, (online), http ///www.depdiknas.gi.id/UU RI No. 20/2003-Sistem Pendidikan Nasional, html

Widayanti Woro. (2012). Pengaruh Minat Menjadi Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang.

Referensi