PENGARUH MODAL SENDIRI, PEMBERIAN KREDIT DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SHU PADA KPRI SMPN 22 PADANG
E- JURNAL
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
SUWITTA 12090107
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015
PENGARUH MODAL SENDIRI PEMBERIAN KREDIT DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SHU PADA KPRI SMPN 22 PADANG
Oleh
1Suwitta 2Jolianis 3Sumarni
1Mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar
2,3Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh modal sendiri , pemberian kredit, dan jumlah anggota secara parsial dan simultan terhadap SHU pada KPRI SMPN 22 Padang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama: Modal sendiri berpengaruh signifikan dan positif terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien modal sendiri sebesar 0,182.751 dan t prob sebesar 0,000. < 0,05. Kedua: Pemberian kredit berpengaruh signifikan dan positif terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien pemberian kredit sebesar 0,022.551 dan t prob sebesar 0,000. < 0,05.
Ketiga: Jumlah anggota berpengaruh negatif terhadap Sisa Hasil Usaha KPRI SMPN 22 Padang.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien jumlah anggota sebesar – 2.466,729 dengan nilai prob sebesar 0,019 < 0,05, modal sendiri, pemberian kredit, dan jumlah anggota secara bersama-sama berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha KPRI SMPN 22 Padang. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probability F sebesar 0,000 < 0,005 dan R Square 0,993.
Abstract
The aim of this study was to analyze the influence of their own capital , loans, and the number of members partially and simultaneously to the SHU at KPRI Padang. The results showed that, first: Capital itself significant and positive impact on the SHU KPRI SMPN 22 Padang. This is indicated by the value of its own capital coefficient and t prob 0,182.751 0.000. <0.05. Second:
Giving Credit significant and positive impact on the SHU KPRI SMPN 22 Padang. This is indicated bycoefficient of credit amounting to 0,022.551 and t prob 0.000. <0.05. Third: The number of members negatively affects of Business KPRI SMPN 22 Padang. This is indicated by the value of the coefficient number of members - 2466.729 with prob value of 0.019 <0.05, the capital itself, the provision of credit, and the number of members together influence the SMP of Business KPRI 22 Padang. This is indicated by the F probability value of 0.000 <0.005, and R Squre of 0.993.
Keywords: equity, loans, the number of members and SHU
PENDAHULUAN
Koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan dan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin memiliki kemampuan menjadi suatu bentuk usaha yang efisien, tangguh dan berakar dalam masyarakat, sehingga masyarakat termotivasi untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Koperasi dikelola dengan tujuan mensejahterakan anggota dan masyarakat, oleh karena itu pada koperasi tidak dikenal istilah ”keuntungan”. Sekalipun koperasi tidak mengutamakan keuntungan, akan tetapi usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi harus tetap dapat memperoleh penghasilan yang layak demi menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan kemampuan usaha, sehingga pada akhir periode usahanya diharapkan mencapai target yaitu menghasilkan Sisa Hasil Usaha.
Berdasarkan UU No.25 Tahun 1992 Pasal 45 Ayat 1 ”Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan”. Sebagai badan usaha, pendapatan atau hasil usaha sangat menentukan besar kecilnya SHU yang diperoleh koperasi. Semakin besar SHU yang diperoleh koperasi akan memperkuat struktur keuangan serta meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat pada umumnya.
Perolehan SHU yang besar setiap tahun dapat juga sebagai pertanda bahwa koperasi yang bersangkutan telah dikelola dan
berkembang dengan sangat baik. Menurut Pachta (2005: 56) faktor- faktor yang mempengaruhi SHU di antaranya adalah Partisipasi anggota, jumlah modal sendiri, jumlah unit usaha,kinerja pengurus, manajer dan karyawan, menurut Iramani dan Kristijadi (1997: 15) faktor- faktor yang mempengaruhi SHU diantaranya jumlah anggota koperasi, volume usaha, jumlah simpanan dan jumlah utang.
Berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi SHU tersebut dapat dijelaskan bahwa SHU dapat ditingkatkan dengan meningkatkan modal khususnya modal sendiri karena tidak ada beban bunga, meningkatkan volume usaha , pada koperasi simpan pinjam volume usaha dapat ditingkatkan dengan memperbesar jumlah pemberian kredit karena akan menghasilkan bunga dari pinjaman tersebut dan dengan memperbanyak jumlah anggota koperasi itu sendiri.
KPRI SMPN 22 Padang bergerak dalam bidang jasa simpan pinjam merupakan suatu koperasi yang telah menjalankan kegiatan usahanya cukup lama yakni terhitung sejak berdirinya tahun 1990 sampai sekarang tahun 2014 telah berusia 24 tahun. Dengan usia tersebut tentunya diharapkan KPRI SMPN 22 Padang mampu bertahan menjalankan usahanya secara efektif dan efisien dan berkembang secara baik dan sekaligus mampu meningkatkan SHU serta asset kekayaannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat umumnya.
Ditinjau dari laporan Sisa hasil Usaha (SHU) yang diperoleh KPRI SMPN 22 Padang selama sembilan tahun terjadi fluktuasi seperti terlihat pada tabel 1.
Tabel 1.
Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI SMPN 22 Padang Tahun 2006-2014.
Tahun Modal Sendiri (dalam ribuan
Rp)
Perubah an Modal
Sendiri (%)
Pemberian Kredit (dalam ribuan Rp)
Perubah an Pemberi
an Kredit
(%)
Jumlah Anggota
(orang)
Perubah an Jumlah Anggota
(%)
SHU ( dalam
ribuan Rp)
Perubahan SHU (Rp)
Perubah an SHU
(%)
2006 174.497 - 938.591 - 66 - 48.437 - -
2007 215.097 23,27 738.591 (21,31) 67 1,52 38.076 10.361 (21,39)
2008 240.131 11,64 1.112.360 50,61 69 2,99 48.558 10.482 27,53
2009 260.311 8,40 1.188.470 6,84 69 - 56.449 7.891 16,25
2010 300.602 15,48 1.318.964 10,98 70 1,45 64.543 8.094 14,34
2011 345.748 15,02 1.218.177 (7,64) 70 - 70.341 5.798 8,98
2012 371.964 7,58 1.218.177 - 73 4,29 72.069 1.728 2,46
2013 407.128 9,45 2.613.850 114,57 75 2,74 100.432 28.363 39,36
2014 498.044 22,33 2.841.550 8,71 76 1,33 121.456 21.024 20,93
Sumber: Laporan RAT KPRI SMPN 22 Padang tahun 2006-2014 (diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
bahwa jumlah SHU memang terjadi kenaikan dari tahun 2006-2014 namun peningkatan SHU tersebut mengalami naik turun atau berfluktuasi hal ini dapat juga dilihat dari perubahan SHU dalam persentase dari tahun ke tahun juga mengalami fluktuasi. Tahun 2007 SHU mengalami penurunan drastis 21,39% atau Rp10.361.000,-. Sedangkan kenaikan SHU sangat tinggi pada tahun 2013 dari 2,46 % menjadi 39,96 %. Angka persentase terkecil terjadi pada tahun 2012, dari data yang ada dapat diperoleh keterangan sebabnya adalah dari penurunan jumlah pemberian kredit diberikan oleh koperasi, akibatnya pendapatan KPRI SMPN 22 Padang menjadi berkurang.
Mulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 modal sendiri pada KPRI SMPN 22 Padang terus meningkat, bila modal sendiri dihubungkan dengan SHU, khususnya untuk tahun 2012, dapat dilihat modal sendiri meningkat 7,58%, namun tidak diikuti dengan peningkatan SHU yang justru turun dari 8,98% menjadi 2,46%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi modal sendiri pada KPRI SMPN 22 Padang mengalami peningkatan setiap tahun, tapi pada tahun- tahun tertentu peningkatan
modal sendiri tidak diikuti oleh peningkatan SHU.
Pada pemberian kredit tidak terjadi peningkatan yang terus menerus seperti dapat dilihat pada tabel 1, terjadi fluktuasi dalam pemberian kredit. Pada tahun 2006 pemberian kredit sebesar Rp. 938.591.000,- sementara tahun 2007 pemberian kredit mengalami penurunan yang cukup besar menjadi Rp 738.591.000,- atau sebesar 21,31%, penyebabnya adalah penerimaan angsuran kredit kadang-kadang tidak tepat waktu sehingga pemberian kredit pada waktu yang bersangkutan menjadi berkurang. Bila pemberian kredit dihubungkan dengan SHU dapat dijelaslkan bahwa tidak selalu peningkatan pemberian kredit diiringi peningkatan SHU, hal ini dapat dilihat pada tahun 2010 sampai 2011 terjadi penurunan pemberian kredit dari Rp1.318.964.000, menjadi Rp1.218.177.000, tapi pada tahun tersebut justru terjadi peningkatan SHU dari Rp 64.543.000,- meningkat menjadi Rp 70.341.000,-.
Fenomena ini tidak sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Kashmir (2013:257)
“ Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi”.
Uang yang di salurkan pada Koperasi simpan pinjam berupa pemberian kredit
kepada anggota koperasi tersebut, artinya semakin tinggi pemberian kredit maka semakin tinggi pula pendapatannya, selanjutnya akan mempengaruhi SHU.
Jumlah anggota pada KPRI SMPN 22 Padang dari tahun 2006 berjumlah 66 orang bertambah 1 orang pada tahun 2007 menjadi 67 orang, penambahan anggota paling tinggi hanya 3 orang atau 4,29% tahun 2013.
Jumlah anggota mengalami kenaikkan yang lambat dan tahun 2014 anggota koperasi berjumlah hanya 76 orang. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa perkembangan jumlah anggota pada KPRI SMP 22 Padang lambat, penyebabnya karena yang menjadi anggota Koperasi hanya anggota yang gajinya sudah terdaftar di SMPN 22 Padang saja.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini digolongkan dalam jenis penelitian Asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dalam bentuk hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2013:37), “hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, karena ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan ada variabel dependen (variabel yang dipengaruhi)”. Penelitian ini berhubungan dengan pengaruh Modal Sendiri, Pemberian Kredit dan Jumlah Anggota terhadap SHU pada KPRI SMPN 22 Padang.
Penelitian ini dilakukan pada KPRI SMPN 22 Padang yang berada di lingkungan SMPN 22 Padang, jalan Tut wuri Siteba, kelurahan Surau Gadang Kecamatan
Nanggalo kota madya Padang. Objek penelitiannya adalah modal sendiri, pemberian kredit, jumlah anggota serta SHU pada KPRI SMPN 22 Padang.
Jenis dan sumber data penelitian diperoleh melalui teknik pengumpulan data yaitu melalui metode dokumentasi, teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh dokumen-dokumen yang ada pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia SMPN 22 Padang yang berhubungan dengan yang diteliti seperti buku laporan RAT, buku notulen RAT tahun buku 1999 sampai dengan 2014 supaya dokumen tersebut bisa membantu dan memecahkan permasalahan dalam penelitian ini.
Variabel dalam penelitian ini adalah modal sendiri disimbolkan dengan (X1), pemberian kredit disimbolkan dengan (X2), jumlah anggota disimbolkan dengan (X3) sebagai variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat yaitu sisa hasil usaha koperasi disimbolkan dengan (Y).
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, uji stasioner, uji spesifikasi model, uji asumsi klasik menggunakan, uji Multikolinieritas, uji Heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi, sedangkan analisis regresi berganda dengan uji signifikan menggunakan uji t dan uji F
Tabel 2
Regresi Linier Berganda
Sumber: hasil output eviews
Dari tabel 2 di atas, hasilnya dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 153.122,5, berarti, jika modal sendiri, pemberian kredit dan jumlah anggota nilainya nol maka SHU KPRI SMPN 22 Padang nilainya Rp 153.122.500.
2. Koefisien regresi modal sendiri (β1) sebesar 0,182.751 dapat diartikan, apabila modal sendiri meningkat sebesar Rp 1 dan variabel lain tetap maka SHU KPRI SMPN 22 Padang meningkat sebesar Rp 182,75.
3. Koefisien regresi pemberian kredit (β2) sebesar 0,022.551 dapat diartikan, apabila pemberian kredit meningkat sebesar Rp 1 dan variabel lain tetap maka SHU KPRI SMPN 22 Padang meningkat sebesar Rp 22,55
4. Koefisien regresi jumlah anggota (β3) sebesar –2.466,729 dapat diartikan, apabila jumlah anggota bertambah 1 orang dan variabel lain tetap maka SHU KPRI SMPN 22 Padang berkurang Rp 2.466,73.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Modal Sendiri Terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh besarnya koefisien β1 0,182.751 dan nilai t prob sebesar 0,000.
< 0,05, berarti Ha diterima, Ho ditolak.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa modal sendiri memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang. Makin besar modal sendiri koperasi maka Sisa Hasil Usaha KPRI SMPN 22 Padang juga akan semakin besar, hal ini disebabkan tidak ada beban bunga pada penggunaan modal sendiri.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryaningrum (2008) dengan judul
“Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada KPRI di Kota Semarang”. Hasil penelitiannya bahwa modal sendiri berpengaruh terhadap perolehan sisa hasil usaha.
Dependent Variable: SHU Method: Least Squares Date: 06/25/15 Time: 09:52 Sample: 1999 2014
Included observations: 16
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 153122.5 56375.77 2.716105 0.0187
MODAL_SENDIRI 0.182751 0.024966 7.320078 0.0000 PEMBERIAN_KREDIT 0.022551 0.003062 7.365623 0.0000 JUMLAH_ANGGOTA -2466.729 911.8648 -2.705148 0.0191
R-squared 0.993631 Mean dependent var 46116.69
Adjusted R-squared 0.992038 S.D. dependent var 34059.20 S.E. of regression 3039.012 Akaike info criterion 19.08877 Sum squared resid 1.11E+08 Schwarz criterion 19.28192 Log likelihood -148.7102 Hannan-Quinn criter. 19.09866 F-statistic 624.0209 Durbin-Watson stat 1.793478 Prob(F-statistic) 0.000000
2. Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh besarnya koefisien β2 0,022.551 dan nilai t prob sebesar 0,000.
< 0,05, berarti Ha diterima, Ho ditolak.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa pemberian kredit memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang. Semakin banyak pemberian kredit disalurkankan, maka sisa hasil usaha koperasi akan meningkat. Hal ini disebabkan karena semakin banyak pemberian kredit maka semakin banyak bunga yang diperoleh, sehingga sisa hasil usaha juga meningkat.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendriyani (2013) yang berjudul
“Pengaruh Loyalitas dan jumlah Pinjaman anggota terhadap perolehan SHU di KPRI Mentas kabupaten Purworejo”, hasilnya menunjukkan bahwa jumlah pinjaman anggota memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap SHU t hitung 114,855, sig. 0,000<0,05.
3. Pengaruh Jumlah Anggota Terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh besarnya koefisien b3 sebesar – 2.466,729 dan t hitung (-2.705) <
t tabel (2,160) dan probability (0,019) <
α (0,05), berarti Ha diterima, Ho ditolak tapi berpengaruh negatif. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa jumlah anggota memiliki pengaruh negatif terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang.
Bertambahnya anggota akan mengakibatkan Sisa Hasil Usaha KPRI SMPN 22 Padang berkurang. Hal ini disebabkan jumlah anggota banyak tapi belum semua anggota aktif berpartisipasi dalam usaha koperasi, masih ada anggota yang pasif tidak pernah ikut memanfaatkan kesempatannya untuk meminjam uang di KPRI SMPN 22 Padang, akibatnya tidak ada bunga yang disetorkan oleh anggota yang tidak aktif tersebut ke koperasi SMPN 22 Padang, hal ini akan mengakibatkan berkurangnya pendapatan koperasi, ditambah lagi setiap anggota KPRI SMPN 22 Padang menerima semua hak keanggotaan khususnya hak keuangan
seperti tunjangan hari raya yang sama besarnya tanpa ada pembedaan antara anggota aktif dengan anggota pasif yang diberikan oleh KPRI SMPN 22 Padang, tunjangan hari raya ini akan memperbesar pembiayaan koperasi pada tahun bersangkutan, secara otomatis bila biaya besar akan berdampak berkurangnya SHU pada akhir tahun buku yang bersangkutan.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ariesta, (2013) “Pengaruh Jumlah Anggota dan Simpanan Anggota terhadap Peningkatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada PKP-RI (Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia) Propinsi Sumatera Barat”.
Hasilnya menunjukkan t hitung sebesar 3,575 lebih besar dari t tabel sebesar 2,262, artinya variabel jumlah anggota berpengaruh signifikan terhadap peningkatan SHU PKP-RI.
4. Pengaruh Modal Sendiri, Pemberian Kredit dan Jumlah anggota Terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh nilai prob 0,000 < α = 0,05, berarti Ha diterima, Ho ditolak. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa modal sendiri, pemberian kredit dan jumlah anggota sangat mempengaruhi SHU KPRI SMPN 22 Padang. Artinya setiap adanya perubahan secara keseluruhan modal sendiri, pemberian kredit dan jumlah anggota akan mempengaruhi SHU KPRI SMPN 22 Padang.
Pengaruh modal sendiri, pemberian kredit dan jumlah anggota koperasi sangat tinggi terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang. Ini ditunjukkan oleh tingginya nilai koefisien determinan (R2) 0,9936, artinya 99,36 % SHU KPRI SMPN 22 Padang dipengaruhi oleh modal sendiri, pemberian kredit dan jumlah anggota, hanya 0,64% yang dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Modal sendiri berpengaruh signifikan dan positif terhadap Sisa Hasil Usaha KPRI SMPN 22 Padang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien β1 0,182.751 dan t prob sebesar 0,000.
< 0,05 dapat diartikan, apabila modal sendiri meningkat sebesar Rp 1 dengan asumsi variabel lain tetap maka SHU KPRI SMP 22 Padang meningkat sebesar Rp 187,751. Makin besar modal sendiri koperasi maka Sisa Hasil Usaha KPRI SMPN 22 Padang juga akan semakin besar.
2. Pemberian kredit berpengaruh signifikan dan positif terhadap Sisa Hasil Usaha KPRI SMPN 22 Padang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien β2 0,022.551 dan t prob sebesar 0,000. <
0,05 dapat diartikan, apabila pemberian kredit meningkat sebesar Rp 1 dengan asumsi variabel lain tetap maka SHU KPRI SMP 22 Padang meningkat sebesar Rp Rp 22,55. Makin meningkat pemberian kredit koperasi maka Sisa Hasil Usaha KPRI SMPN 22 Padang juga akan semakin tinggi
3. Jumlah anggota berpengaruh negatif terhadap Sisa Hasil Usaha KPRI SMPN 22 Padang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien jumlah anggota sebesar – 2.466,729 dengan nilai prob sebesar 0,019. Berarti setiap bertambah jumlah anggota sebesar 1 orang maka Sisa Hasil Usaha KPRI SMPN 22 Padang akan menurun sebesar Rp 2.466,73.
4. Variabel modal sendiri, pemberian kredit dan jumlah anggota sangat berpengaruh terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang.
Hal ini dibuktikan dengan uji F dimana nilai nilai prob 0,000 < α = 0,05. Artinya setiap adanya perubahan secara keseluruhan modal sendiri, pemberian kredit dan jumlah anggota akan mempengaruhi SHU KPRI SMPN 22 Padang
Pengaruh Variabel modal sendiri, pemberian kredit dan jumlah anggota koperasi terhadap SHU KPRI SMPN 22 Padang sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya nilai koefisien determinan (R2) 0,9936, artinya 99,36 %.
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan maka penulis menyarankan beberapa hal 1. Hendaknya pengurus KPRI SMPN 22
Padang dapat mengajak anggota untuk menaikkan simpanan pokok dan simpanan wajib serta lebih memanfaatkan modalnya dengan pengembangan usaha, untuk meningkatkan perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU).
2. Plafon pemberian pinjaman agar dinaikkan, bunga pinjaman diturunkan dan jangka waktu angsuran diperpanjang supaya anggota lebih tertarik untuk meminjam di koperasi daripada meminjam ke bank, sehingga dapat menambah pendapatan bunga pinjaman dan akhirnya dapat meningkatkan SHU.
3. Disarankan pada seluruh anggota koperasi agar ikut aktif dalam setiap usaha koperasi dan mau mendukung program pengurus dalam meningkatkan perkembangan usaha koperasi SMPN 22 Padang, selanjutnya saran untuk pengurus agar merangkul anggota- anggota baru seperti guru-guru honor yang setiap tahun meningkat jumlahnya, guru–guru sertifikasi yang menambah jam mengajar ke SMPN 22 Padang, termasuk bagi gajinya yang belum terdaftar serta mempertahankan anggota koperasi yang pensiun dan memotivasi anggota agar lebih berpartisipasi dalam usaha koperasi atau kegiatan yang dapat memajukan koperasi sehingga tujuan dan kesejahteraan dapat tercapai.
4. Bagi peneliti selanjutnya, penulis menyarankan untuk memperluas penelitian ini ke variabel lainnya, agar lebih sempurnanya penelitian mengenai hal-hal yang mempengaruhi SHU.
DAFTAR PUSTAKA
Ariefianto, Doddy Moch. (2012).
Ekonometrika, esensi dan aplikasi dengan menggunakan eviews. Jakarta:
Erlangga.
Ariesta Ferline, Ansofino, Yolamalinda.
(2013). Pengaruh Jumlah Anggota dan Simpanan Anggota Terhadap Peningkatan Sisa Hasil Usaha Pada PKP- RI Propinsi Sumatera Barat. Skripsi
Hendriyani, Ratih Palupi . (2013). Pengaruh Loyalitas dan jumlah Pinjaman anggota terhadap perolehan SHU di KPRI Mentas kabupaten Purworejo. OIKONOMIA:
Vol 2 No 2 (2013), hal 73-78.
Iramani dan E.Kristijadi.1997. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha.
Jurnal Ventura .Vol.1 No.2, hal 73-79.
Kasmir. (2013). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Laporan RAT Tahun Buku 1999-2014.
KPRI SMPN 22 Padang.
Notulen RAT Tahun Buku 1999-2014. KPRI SMPN 22 Padang.
Pachta W, Andjar et al. (2005). Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Suryaningrum, Lubuk Novi (2008).Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Sisa Hasil Usaha Di Kota Semarang. Skripsi.
Melalui < www.smecda.com >
(10 september 2014).
Undang – Undang Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 http//:www.smecda.com.
(diakses pada tanggal 14 September 2014).