• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh modal sendiri modal pinjaman dan jumlah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh modal sendiri modal pinjaman dan jumlah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODAL SENDIRI MODAL PINJAMAN DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP PERKEMBANGAN SISA HASIL USAHA (SHU)

KOPERASI UNIT DESA (KUD) DI KOTA PADANG

E-JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

Oleh :

WILDA HANDAYANI 11090108

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

PENGARUH MODAL SENDIRI MODAL PINJAMAN DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP PERKEMBANGAN SISA HASIL USAHA (SHU)

KOPERASI UNIT DESA (KUD) DI KOTA PADANG Oleh

Wilda Handayani

1

, Ansofino

2

, Desi Areva

3

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat

Email: Wildahandayani218@gmail.com. Ansofino2001@yahoo.com, desiareva@yahoo.co.id

ABSTRACT

This research is motivated by many of their own capital to raise funds cooperative unti many villages. The difficulty of raising capital from borrowing members in the cooperative village unit. The lack of the number of members to realize the objectives of the village unit cooperatives. From the authors of lifting the title the influence of their own capital, loan capital and the number of members of the cooperative unit of net income of the village in the desert city This research is a quantitative research. The data in this research is secondary data that is all cooperatives in the desert city of 8 KUD. used multiple linear regression analysis, using SPSS version 16.0

Based on the results of the analysis show that: 1), the Capital itself affect the SHU cooperatives in the city of Padang, which is indicated by keofisien regression of 0.068. The coefficient value is significant views of the t test values obtained thitung 3.231> ttable 2,010 and sig of (0.003) <(0.05) means the H01 is rejected. That is partially or individual variables own capital and significant positive effect on SHU KUD in the desert city. 2). Loan capital affect the SHU KUD Padang. indicated by the regression coefficient of 0.67. This coefficient values significantly Analyses of the t test values obtained thitung 1.848 <2.010 ttable for and sig of (0.073)> (0.05) means the H02 is received. That is partially or individual variable loan capital does not significantly influence the city of Padang KUD SHU .3). Number of influential members of the SHU KUD city of Padang, which is indicated by a regression coefficient of 124 819. The value of this coefficient is significantly seen from the results of the analysis of the t test values obtained thitung 7.279> ttable 2,010 and sig of (0.000)

<(0.05) means the H03 is rejected. That is partially or variable number of individual members and significant positive effect SHU KUD in the city of Padang. 4). Fcount 29.340 and Sig 0.000. Ftabel amounted to 3.09 with the known values of F (29.340)> Ftable (3.25) and Sig (0,000) <Alpha (0.05) means that H0 rejected and Ha accepted. It can be concluded that own capital, loan capital and significant effect on the number of members of KUD SHU desert city.

Keywords: Equity, Equity Loan, Member Number, and Time Results of Operations ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak modal sendiri yang banyak mengumpulkan dana koperasi unti desa.

Sulitnya anggota mengumpulkan modal dari pinjaman dalam koperasi unit desa. Kurangnya jumlah anggota untuk mewujudkan tujuan koperasi unit desa. Dari hal tersebut penulis mengangkat judul pengaruh modal sendiri, modal pinjaman dan jumlah anggota terhadap sisa hasil usaha koperasi unit desa di kota padang

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu seluruh KUD di kota padang sebanyak 8 KUD. digunakan analisis regresi linear berganda, dengan menggunakan uji SPSS versi 16.0

Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa : 1), Modal sendiri berpengaruh terhadap SHU KUD di kota Padang, yang ditunjukan oleh keofisien regresi sebesar 0,068. Nilai koefisien ini signifikan dilihat dari uji t diperoleh nilai thitung sebesar 3,231 >ttabel sebesar 2,010 dan nilai sig sebesar (0,003) < (0,05) artinya H01 ditolak. Artinya secara parsial atau individu variabel modal sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU KUD di kota padang. 2). Modal pinjaman berpengaruh terhadap SHU KUD kota Padang. yang ditunjukan oleh koefisien regresi sebesar 0,67. Nilai koefisien ini signifikan dilihat dari hasil analisa uji t diperoleh nilai thitung sebesar 1,848 <ttabel 2,010 sebesar dan nilai sig sebesar (0,073) >

(0,05)artinya H02 diterima. Artinya secara parsial atau individu variabel modal pinjaman tidak berpengaruh signifikan terhadap SHU KUD kota Padang .3). Jumlah anggota berpengaruh terhadap SHU KUD kota Padang, yang ditunjukan oleh koefisien regresi sebesar 124.819. Nilai koefisien ini signifikan dilihat dari ini hasil analisa uji t diperoleh nilai thitung

sebesar 7,279 >ttabel sebesar 2,010 dan nilai sig sebesar (0,000) < (0,05) artinya H03 ditolak. Artinya secara parsial atau individu variabel jumlah anggota berpengaruh positif dan signifikan SHU KUD di kota Padang. 4). nilai Fhitung sebesar 29,340 dan Sig sebesar 0,000. Dengan Ftabel sebesar 3,09 maka diketahui nilai Fhitung (29,340) > dari Ftabel (3,25) dan Sig (0,000) < Alpha (0,05) artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa modal sendiri, modal pinjaman dan jumlah anggota berpengaruh signifikan terhadap SHU KUD kota padang.

Kata Kunci: Modal Sendiri, Modal Pinjaman, Jumlah Anggota, dan Sisa Hasil Usaha

Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman, dan Jumlah Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Unit Desa (KUD) di Kota Padang

(4)

PENDAHULUAN

Koperasi merupakan usaha masyarakat guna mensejahterakan kehidupan masyarakat, koperasi merupakan suatu usaha yang gunanya untuk memenuhi kebutuhan–kebutuhan setiap anggotanya.

Sejak dilahirkan manusia telah menghadapi masalah untuk tetap bisa hidup dan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan untuk bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia harus selalu berusaha. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya barang dan jasa yang tersedia dengan kebutuhan manusia.

Manusia tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang mereka peroleh dan dengan apa yang telah mereka miliki.

Anggapan dasar yang digunakan adalah bahwa anggota akan tetap berada dalam koperasi atau keluar dari koperasi, atau anggota potensial masuk menjadi anggota koperasi bila mereka menganggap secara subyektif koperasi memberikan manfaat nilai yang lebih besar dari pada organisasi ekonomi lainnya. Manfaat lebih ini pula yang memberikan dorongan anggota untuk berpartisipasi aktif dalam koperasi, baik partisipasi kontributif maupun intensif.

Didalam kehidupan masyarakat banyak. Tidak hanya peminjaman dilakukan pada instansi seperti bank, pegadaian atau lainnya. Tetapi juga dilakukan pada instansi seperti koperasi, karena koperasi dianggap lebih mudah dan praktis urusannya, karena koperasi juga dianggap lebih mengerti keinginan masyarakat banyak.

Menurut Rudianto (2010:3) Koperasi Unit Desa adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumberdaya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. Dengan demikian, koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian nasional (PSAK No.27, 2007)

Menurut Hendrojogi (2007:72) Koperasi Unit Desa pembentukkan koperasi unit desa didahului dengan berdirinya BUUD/KUD (Badan Usaha Unit Desa/Koperasi Unit Desa) yang mendasarkan pada inpres No. 4 Tahun 1973.

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan secara bertahap berbagai upaya telah dilakukan khususnya untuk mengembangkan usaha Koperasi Unit Desa yaitu dengan menyusun program pembangunan koperasi yang terdiri atas program pokok dan program penunjang yang dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Program pokok meliputi program pendidikan, pelatihan program penyuluhan koperasi, program pengembangan lembaga keuangan dan pembiayaan koperasi, program peningktan dan perluasan usaha koperasi, program kerjasama antar koperasi dan kemitraan usaha dan program pemantapan lembaga koperasi.

Adapun penunjang meliputi program pembangunan perkoperasian, program

(5)

penelitian, dan program pengembangan koperasi, program pembinaan dan pengembangan pemuda dibidang perkoperasian, program peranan wanita dibidang perkoperasian, dan program pengembangan hukum dibidang perkoperasian. Di samping itu juga kan ditingkatkan pengawasan terhadap jalannya koperasi oleh pemerintah maupun lembaga masyarakat. Pembinaan koperasi diarahkan agar koperasi makin memiliki kemapuan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar kedalam masyarakat, didukung oleh jiwa yang sangat tinggi serta mewujudkan demokrasi ekonomi berdasarakan Pancasila UUD 1945 serta menjadi toko guru perekonomian.

Dalam menjalankan kegiatannya KUD yang didirikan bisa mengambil beberapa bentuk. KUD memang bisa mengambil beberapa bentuk, akan tetapi juga mempunyai fungsi dan kegiatan yang harus dijalankan. Beberapa fungsi atau kegiatan usaha koperasi yang harus dijalankan dalam KUD adalah sebagai berikut (Rudianto, 2010) : 1) Sebagai penyedia kebutuhan usaha tani, 2) Koperasi sebagai pemasaran hasil pertanian, 3) Koperasi sebagai alat untuk memperlancar proses produksi dan meningkatkan efisiensi usaha tani, 4) Koperasi sebagai penampung semua aktivitas pertanian.

(6)

No Nama Koperasi Tahun Modal

Sendiri % Modal

Pinjaman % Jumlah

Anggota % S H U %

1 KUD. Mina Gates 2009 60717 - 15014 - 391 - 40456 -

2010 97126 59,96 28182 87,70 573 46,54 41666 2,99

2011 157239 61,89 86326 206,31 777 35,60 45326 8,78

2012 155289 -1,24 89377 3,53 632 -18,66 42736 -5,71

2013 265382 70,90 136239 52,43 792 25,31 50357 17,83

2 KUD. Mina

Padang 2009 199372 -

162605 -

842 -

83190 -

2010 198290 -0,55 173274 6,56 736 -12,58 92176 10,80

2011 203529 2,65 227107 31,06 780 5,97 110361 19,72

2012 214118 5,20 241319 6,25 781 0,12 157283 42,51

2013 220601 3,02 254107 5,30 781 0 157283 0

3 KUD. Lembah

Gunung 2009 647611 -

148760 -

681 -

100000 -

2010 647611 0 148760 0 681 0 109821 -9,82

2011 675230 4,26 157271 5,72 563 -17,32 98737 -10,09

2012 546261 -19,10 114160 -27,41 362 -35,70 72173 -26,90

2013 546261 0 114160 0 362 0 88721 22,93

4 KUD. Genrus 45 2009 531632 - 397260 - 319 - 52167 -

2010 462186 -13,05 304063 -23,45 305 -4,38 50362 -3,46

2011 263163 -43,06 199361 -34,43 319 4,59 32789 -34,90

2012 462337 75,68 397260 99,26 339 6,26 73217 123,30

2013 462337 0 397260 0 339 0 73217 0

5 KUD. Jujur 2009 219197 - 232271 -41,53 287 - 10513 -

2010 225503 2,88 210214 -9,50 299 4,15 14454 37,50

2011 233728 3,65 216623 3,04 288 -3,67 24987 72,88

2012 257432 10,14 320372 47,90 310 7,63 34329 37,38

2013 276390 7,36 380482 18,76 356 14,83 34518 0,55

6 KUD. Bungus 2009 421637 - 275573 - 353 - 74950 -

2010 409970 -2,77 375573 36,28 467 32,30 94950 26,68

2011 103604 22,83 105712 -71,85 252 -46,03 12763 -86,55

2012 103604 0 105712 0 254 0,79 12763 0

2013 103604 0 105712 0 267 5,11 12763 0

7 KUD. Cermin

Terus 2009 151550 -

252331 -

202 -

32400 -

2010 151550 0 252331 0 222 9,90 32400 0

2011 362444 139,15 218131 -13,55 250 12,61 39384 21,55

2012 128615 -64,51 462174 111,87 258 3,2 19362 -50,83

2013 128615 0 218131 -52,80 280 8,52 49384 155,05

8 KUD. Murni Nan

XX 2009 75306 -

191013 -12,43

134 -

13345 -

2010 75306 0 191013 - 125 -6,71 13642 2,22

2011 78416 4,12 197081 3,17 172 37,6 14079 3,20

2012 79821 1,79 199941 4,67 120 -30,23 15370 9,16

2013 84259 5,55 211819 5,94 103 -14,16 14100 -8,26

(7)

Untuk menumbuhkan koperasi supaya berkembang, maka dibutuhkan ada keuntungan atau yang disebut dengan sisa hasil usaha (SHU). Disamping sisa hasil usaha dapat menumbuhkan koperasi menjadi lebih berkembang, juga dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya, meskipun kesejahteraan anggota tidak hanya diperoleh dari sisa hasil usaha yang besar saja, tetapi dapat berupa pelayanan yang baik, tingkat bunga yang rendah, dan kesejahteraan sosial lain yang diperoleh anggota. Untuk meningkatkan sisa hasil usaha tentunya dibutuhkan modal yang besar untuk memenuhi kebutuhan anggota atau untuk mereliasasi pinjaman anggota.

Menurut Winarko (2014) Jumlah anggota merupakan salah satu faktor yang menyebabkan sisa hasil usaha mengalami peningkatan, namun tidak selalu peningkatan peningkatan jumlah anggota dapat menyebabkan sisa hasil usaha selalu meningkat. Peningkatan jumlah anggota dapat meningkatkan sisa hasil usaha, apabila anggota baru tersebut mempunyai peranan yang aktif dalam koperasi, dalam arti anggota baru tersebut dapat mengakses semua program yang telah ditetapkan oleh koperasi, seperti rajin menyimpan sehingga dapat menambah modal koperasi, aktif meminjam atau belanja di koperasi, dan tertib mengangsurnya.

Setiap koperasi berusaha untuk selalu tumbuh dan berkembang. Menurut Partomo dan Rahman (2002:76) perkembangan usaha koperasi sangat ditentukan oleh besar kecilnya dana atau modal yang digunakan.

Lebih lanjut dikatakan bahwa semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi dewasa ini, maka semakin besarlah dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha koperasi. Hal ini berarti semakin besar pula tanggungjawab manajemennya.

Menurut data statistik yang dikeluarkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, dapat dilihat bahwa perkembangan Sisa HasilUsaha (SHU) Koperasi Unit Desa (KUD) di kota Padang berfluktuasi dari tahun ke tahun antara lain dilihat dari , modal sendiri, modal pinjaman, jumlah anggota. Dan Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Unit Desa (KUD) di Kota Padang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 : Perkembangan SHU KUD di Kota Padang tahun 2009-2013

Sumber : Kementrian Koperasi dan UMKM (2015)

Berdasarkan dari data koperasi kota Padang, dapat diketahui bahwa jumlah koperasi tetap tiap tahunnya. Akan tetapi perkembangan jumlah koperasi unit desa ada beberapa yang tidak aktif dari pada perkembangan jumlah koperasi unit desa yang aktif. Koperasi aktif dari tahun 2009- 2013 adalah 8 koperasi unit desa sedangkan koperasi yang tidak aktif dari tahun 2009- 2013 adalah 4 koperasi unit desa. Pada tahun 2011 – 2013 modal pinjaman mengalamai peningkatan, pada tahun 2013 modal sendiri mengalami peningkatan sebesar 139,15%, jumlah anggota fluktuatif, naik di tahun 2013 dengan 16.314 orang. SHU dan permodalan juga mengalami perkembangan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah dan pembatasan masalah tersebut, pertanyaan penenlitian sebagai berikut:

1. Apakah modal sendiri (X1) berpengaruh terhadap sisa hasil usaha KUD di Kota Padang.

2. Apakah modal pinjaman (X2) berpengaruh terhadap sisa hasil usaha KUD di Kota Padang.

3. Apakah jumlah anggota (X3) berpengaruh terhadap sisa hasil usaha KUD di Kota Padang

4. Apakah modal sendiri (X1), modal pinjaman (X2), dan jumlah anggota (X3) secara bersama-sama mempengaruhi terhadap sisa hasil usaha KUD di Kota Padang.

B. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Seberapa besar modal sendiri dapat mempengaruhi sisa hasil usaha KUD di Kota Padang.

2. Seberapa besar modal pinjaman dapat mempengaruhi sisa hasil usaha KUD di Kota Padang.

3. Seberapa besar jumlah anggota dapat mempengaruhi sisa hasil usaha KUD di Kota Padang.

4. Seberapa besar modal sendiri, modal pinjaman, dan jumlah anggota secara

(8)

bersama-sama mempengaruhi sisa hasil usaha KUD di Kota Padang.

METODOLOGI PENELITIAN

jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Sugiyono (2013:10) penelitian deskriptif dan asosiatif yaitu penelitian yang menerangkan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang telah terjadi serta menentukkan ada tidaknya pengaruh suatu variabel terhadap variabel terikat.

Penelitian ini akan dilakukan pada daerah Kota Padang, penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel independen/bebas yaitu modal sendiri (X1), modal pinjaman (X2), jumlah anggota (X3)

2. Variabel depedenden/terikat yaitu sisa hasil usaha (Y)

Sumber data penelitian

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan bersifat time series dari tahun 2009-2013 dari Departemen Koperasi dan UMKM Kota Padang. Data yang diambil sesuai dengan data yang akan diteliti yaitu data Modal Sendiri, Modal Pinjaman, Jumlah Anggota, dan Sisa Hasil Usaha Koperasi Unit Desa di Kota Padang.

HASIL PENELITIAN

Y = a + bx1 + bx2 + bx3

Ŷ = -29818,425 + 0,068 +0,067+ 124,819

Dari persamaan di atas, dapat diketahui bahwa:

1. Nilai constant sebesar -29818,245 satuan. Hal ini berarti, tanpa modal sendiri, modal pinjaman, jumlah anggota dan SHU sudah bernilaisebesar - 2918,245 satuan.

2. Koefesien modal sendiri (X1) diketahui bernilai sebesar 0,068. Dapat diartikan, apabila mdal sendiri menurun sebesar satu satuan dan variabel bebas lain tetap, maka SHU di Kota Padang maka akan meningkat SHU sebesar 6,80 satuan.

3. Koefesien modal pinjaman (X2) diketahui bernilai sebesar 0,067 satuan.

Dapat diartikan, apabila modal pinjaman menurun sebesar satu satuan dan variabel bebas lain tetap, maka modal pinjaman di kota padang akan menurun sebesar6,70.

4. Koefisien regresi jumlah anggota (X3) diketahui bernilai sebesar 124,82 satuan.

Dapat diartikan, apabila jumlah anggota meningkat sebesar satu satuan dan variabel bebas lain tetap, maka modal pinjaman akan meningkat sebesar 124,82 satuan.

5. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa modal sendiri dan modal pinjaman berbanding terbalik dengan SHU di Kota Padang. Sedangkan jumlah anggota berbanding lurus dengan SHU di Kota Padang.

Uji signifikan variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen

Pengambilan keputusan untuk menyatakan signifikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel atau membandingkan Sig dengan Alpha (α = 0,05). Jika nilai thitung> ttabel atau Sig < α, artinya terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai ttabel

diperoleh dari α, (n-k) atau 0,05, (102-3), berdasarkan kriteria tersebut diketahui besarnya ttabel yaitu 1,984.

Uji signifikan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2012:98). Cara untuk mengetahuinya yaitu denganmembandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabelatau Sig dengan Alpha (α = 0,05).Dimana nilai Ftabel sebesar 3,09 yang diperoleh dari (k-1), (n-k) atau (3-1),(102-3).

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Modal sendiri berpengaruh terhadap SHU KUD di Kota Padang, yang ditunjukan oleh keofisien regresi sebesar 0,068. Nilai koefisien ini signifikan dilihat dari uji t diperoleh nilai thitung sebesar 3,231 >ttabel

sebesar 2,010308 dan nilai sig sebesar (0,003) < (0,05) artinya H01

ditolak. Artinya secara parsial atau individu variabel modal sendiri

(9)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU KUD di kota padang.

2) Modal pinjaman berpengaruh terhadap SHU KUD Kota Padang, yang ditunjukan oleh koefisien regresi sebesar 0,67. Nilai koefisien ini signifikan dilihat dari hasil analisa uji t diperoleh nilai thitung sebesar 1,848 <ttabel 2,010308 sebesar dan nilai sig sebesar (0,073) > (0,05) artinya H02 diterima. Artinya secara parsial atau individu variabel modal pinjaman tidak berpengaruh signifikan terhadap SHU KUD kota Padang .

3) Jumlah anggota berpengaruh terhadap SHU KUD Kota Padang, yang ditunjukan oleh koefisien regresi sebesar 124.819. Nilai koefisien ini signifikan dilihat dari ini hasil analisa uji t diperoleh nilai thitung sebesar 7,279 >ttabel sebesar 2,010308 dan nilai sig sebesar (0,000) < (0,05) artinya H03 ditolak.

Artinya secara parsial atau individu variabel jumlah anggota berpengaruh positif dan signifikan SHU KUD di kota Padang.

4) Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Fhitung sebesar 29,340 dan Sig sebesar 0,000, Ftabel sebesar 3,09 maka diketahui nilai Fhitung (10,813) >

dari Ftabel (2,86) dan Sig (0,000) <

Alpha (0,05) artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa modal sendiri dan jumlah anggota berpengaruh signifikan terhadap SHU KUD kota Padang sedangkan modal pinjaman tidak berpengaruh signifikan terhadap SHU di Kota Padang.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka disaran kepada perusahaan khususnya KUD untuk lebih meningkatkan SHU yang dimiliki oleh perusahaan, agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, dapat meningkatkan modal sendiri serta meningkatkan modal pinjaman perusahaannya. Untuk menunjang itu semua perlu dilakukan hal hal sebagai berikut : 1. Diharapkan agar manajemen keuangan

perusahaan harus mampu mengelola modal sendiri. Karena laporan utama

dari modal sendiri sering dijadikan patokan oleh pengguna laporan keuangan dalam melihat keadaan perkembangan Koperasi.

2. Kepada manajemen keuangan perusahaan agar teliti dalam melihat laporan keuangannya. Supaya perusahaan tidak mengalami kesulitan pada saat membayar kewajiban jangka pendeknya.

3. Untuk menjaga SHU suatu perusahaan, manajemen harus mampu dalam memanfaatkan modal sendiri yang ada dalam perusahaan. Karena dengan modal sendiri yang besar perusahaan akan mampu menjaga SHU dan mampu membayar kewajiban jangka pendek.

4. Bagi perusahaan SHU KUD di Kota Padang, agar memperhatikan tingkat SHU perusahaannya. karena SHU suatu perusahaan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang, mengingat bahwa SHU merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, I. (2011). Aplikasi analisis multivariate dengan program ibm spss 16. Semarang: UNDIP.

Hendrojogi, M. S. (2010). koperasi asas- asas, teori dan praktik. Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada.

Rudianto. (2010). Akuntasi Koperasi Konsep dan Teknik Penyusunan dan Laporan Keuangan Edisi Kedua.

jakarta: Erlangga.

Winarko, S. P. (2014). Pengaruh Modal Sendiri, Jumlah Anggota dan Aset Terhadap Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi di Kota Kediri, 01.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pada temuan penelitian ini, secara simultan terdapat tiga variabel bebas (yaitu modal luar, volume usaha, dan total aset) yang memiliki pengaruh signifikan