• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA

HASIL USAHA KOPERASI DI KOTA SURABAYA PADA TAHUN 2013-2015

JURNAL ILMIAH

Disusun Oleh:

Maharani Pertiwi 135020400111027

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

(2)

THE EFFECT OF OWNER’S EQUITY, DEBT CAPITAL, AND BUSINESS VOLUME ON THE SURPLUS OF COOPERATIVES IN SURABAYA CITY

SCIENTIFIC JOURNAL

By:

Maharani Pertiwi 135020400111027

DEPARTMENT OF ECONOMICS

FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS UNIVERSITY OF BRAWIJAYA

MALANG

2017

(3)
(4)

ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA KOPERASI DI KOTA SURABAYA PADA

TAHUN 2013-2015 Maharani Pertiwi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Ranipertiwi813@yahoo.com

Abstrak

Kertas kerja ini merupakan tinjauan teoritis dari pengaruh modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha terhadap sisa hasil usaha koperasi di Kota Surabaya. Data yang digunakan adalah data panel yaitu gabungan dari data time series dan data cross section berupa data modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha dari 31 Kecamatan di Kota Surabaya pada tahun 2013-2015. Dari tinjauan tersebut, diperoleh hipotesis modal seniri, modal pinjaman dan volume usaha akan berpengaruh positif ataupun negatif terhadap sisa hasil usaha koperasi di Kota Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada seluruh koperasi primer yang melakukan laporan selama tahun 2013-2015 di koperasi di Kota Surabaya.

Kata Kunci: Modal sendiri, Modal pinjaman, Volume usaha, Sisa hasil usaha, Koperasi

A. PENDAHULUAN Pasar Modal Penghubung Perusahaan dan Pemodal

Koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dimana kegiatannya berlandaskan pada prinsip-prinsip koperasi. Sebagai gerakan, koperasi menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama antar anggotanya yang sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan utamanya, yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota dan kemakmuran masyarakat (Jajang, 2011).

Koperasi menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha melayani anggota. Kegiatan umum koperasi adalah menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dan berperan penting dalam pendistribusian barang dan jasa. Peran koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Serba Usaha semakin penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Koperasi Simpan Pinjam menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan dana dalam upaya memperbaiki taraf kehidupan, pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan pengembangan usaha. Koperasi Simpan Pinjam hadir dengan kemudahan di dalam prosedur pengajuan kredit dan suku bunga yang rendah. Keberadaan Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Serba Usaha menjadi salah satu lembaga keuangan yang mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Koperasi memiliki hubungan yang erat terhadap UKM. Perusahaan mikro dan kecil sering kekurangan akses terhadap pembiayaan eksternal (Parinduri, 2016). Keberadaan Koperasi Simpan Pinjam maupun Koperasi Serba Usaha ini memberikan dapak yang positif terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai media pemberi modal. Pesatnya perkembangan UKM memberikan peluang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena itu menurut Wenagama (2013) selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil‐hasil pembangunan.

(5)

B. TINJAUAN TEORITIS Teori Produksi

Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau masukan yang juga disebut faktor-faktor produksi menjadi keluaran (output) sehingga nilai barang tersebut bertambah. Beberapa faktor produksi atau input yang digunakan akan menghasilkan output (keluaran).

Hubungan antara jumlah penggunaan input dan jumlah output yang dihasilkan, dengan teknologi tertentu, disebut fungsi produksi. Fungsi produksi didefinisikan sebagai hubungan teknis antara input dengan output, yang mana hubungan ini menunjukkan output sebagai fungsi dari input. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat produksi dan tingkat penggunaan faktor produksi (Boediono, 2010). Faktor produksi menggambarkan bahwa bentuk umum fungsi produksi yang bisa menampung berbagai kemungkinan substitusi antara kapital [K], tenaga kerja [L], adalah sebagai berikut :

Q = f (K, L) Dimana :

Q = Output atau keluaran K = Stok Capital atau modal L = Labour atau tenaga kerja

Analisis fungsi produksi dalam penelitian ini menganggap bahwa output yaitu sisa hasil usaha koperasi di Kota Surabaya, K adalah modal sendiri dan modal pinjaman koperasi dan menganggap L = tenaga kerja 0. Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input C (modal) dan volume usaha koperasi agar dapat menghasilkan output yang efisien.

Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Koperasi Indonesia menurut UU No.25/1995 tentang perkoperasian adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Koperasi merupakan suatu sekumpulan dari orang-orang yang memiliki tujuan atau kepentingan bersama yang didirikan atas asas kekeluargaan untuk mencapai kesejahteraan anggotanya (Kasmir, 2014).

Fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992. Menurut Sumarsono (2003) tentang perkoperasian yaitu:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Prinsip koperasi penyusunan prinsip-prinsip koperasi Indonesia tidak terlepas dari sejarah dan perkembangan prinsip koperasi secara Internasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 5 ayat 1 Undang-Undang No.25 Tahun 1992, koperasi Indonesia melaksanakan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut:

(6)

1. Keanggotan bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

5. Kemandirian.

Sumber Modal Koperasi

Menurut Gilarso (1993) mengemukakan bahwa modal merupakan sarana atau bekal untuk melaksanakan usaha. Modal dalam koperasi menurut UU No.25 tahun 1992 terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri merupakan modal yang berasal dari pemilik dan yang tertanam di dalam usaha tersebut untuk jangka waktu yang tidak terbatas lamanya.

Modal Sendiri Koperasi

Menurut Pachta W, dkk (2005) modal sendiri adalah modal yang berasal dari dana pendiri atau anggota koperasi yang disetorkan pertama kali, dalam bahasa teknis organisasi perusahaan biasanya disebut sebagai modal dasar pendirian koperasi. Bagi usaha koperasi modal sendiri merupakan sumber modal utama yang berasal dari pemilik koperasi yaitu para anggotanya. Modal sendiri bagi koperasi dapat berasal dari:

1. Simpanan Pokok, merupakan jumlah nilai uang tertentu yang sama nilainya dan harus disetorkan pada saat pertama masuk menjadi anggota koperasi. Simpanan ini tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi, kecuali yang bersangkutan keluar dari keanggotaan koperasi. Menurut Hadiwidjaja (2001) menyatakan

“Simpanan pokok selama seseorang atau badan hukum koperasi menjadi anggota koperasi yang bersangkutan tidak boleh diambil, maka simpanan pokok tergolong kepada kelompok modal pemilik koperasi atau modal sendiri koperasi”.

2. Simpanan Wajib, merupakan jumlah nilai uang tertentu yang wajib disetor oleh semua anggota dalam waktu tertentu, seperti tiap bulan, triwulan, dan sebagainya. Simpanan ini dapat diambil kembali dengan ketentuan telah diatur dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan rapat anggota.

3. Dana Cadangan, merupakan sejumlah nilai uang diperoleh oleh koperasi yang berasal dari penyisihan sisa hasil usaha, dengan tujuan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi di kemudian hari jika diperlukan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

4. Hibah, merupakan suatu pemberian, donasi, atau hadiah dari seseorang atau institusi yang bersifat bantuan yang tidak mengikat yang digunakan untuk operasional koperasi dan tidak bisa dipindah tangankan.

Modal Pinjaman Koperasi

Menurut Pachta (2005) modal pinjaman adalah sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang diperoleh dari luar koperasi atas dasar perjanjian hutang antara koperasi dan pihak yang bersangkutan. Pinjaman atau kredit ini digunakan sebagai tambahan modal bagi usaha koperasi, dengan catatan bahwa pinjaman harus dikembalikan dan atau diangsur disertai bunga.

Modal pinjaman luar ini dapat diperoleh dari berbagai pihak, diantaranya berasal dari:

1. Anggota, modal pinjaman dari anggota dapat berupa simpanan sukarela, yaitu suatu nilai uang dalam jumlah tertentu yang diserahkan oleh anggota atau bukan anggota kepada koperasi atas kehendak sendiri dengan harapan akan mendapat imbalan. Simpanan sukarela dapat diambil kembali oleh anggota setiap saat.

2. Koperasi lainnya atau anggotanya, modal pinjaman dari koperasi lainnya dan atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerja sama antara koperasi. Biasanya pinjaman dari koperasi lainnya berasal dari koperasi induk, atau pusat koperasi.

3. Bank dan lembaga keuangan lainnya, modal pinjaman ini dari lembaga keuangan atau bank dalam bentuk kredit modal kerja, kredit usaha mikro, atau kredit lainnya yang telah disediakan oleh pihak bank untuk koperasi.

(7)

4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, modal pinjaman ini diperoleh dengan cara koperasi menerbitkan obligasi atau surat hutang kepada siapa saja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Sumber lainnya yang sah, modal pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui penawaran secara umum dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Volume Usaha Koperasi

Volume usaha merupakan jumlah peredaran bruto usaha atau disebut juga dengan pendapatan usaha. Menurut Sitio, Arifin dan Halomoan (2001) “volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan jasa pada suatu periode atau tahun buku yang bersangkutan.” Aktivitas ekonomi koperasi pada hakekatnya dapat dilihat dari besarnya volume usaha koperasi tersebut. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh koperasi memberikan manfaat yang sebesar-besarnya terutama bagi anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya. Usaha atau kegiatan yang dilakukan tersebut dapat dilihat dari besarnya volume usaha yang nantinya akan berpengaruh terhadap perolehan laba atau sisa hasil usaha koperasi.

Sisa Hasil Usaha Koperasi

Sisa Hasil Usaha koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku yang bersangkutan. Sisa Hasil Usaha (SHU) ini dipengaruhi oleh besarnya modal sendiri dan modal pinjaman. Apabila terdapat penggunaan modal sendiri lebih besar dibanding modal pinjaman maka secara lazim laba bersih (SHU) yang diperoleh lebih besar daripada penggunaan modal pinjaman yang lebih besar daripada penggunaan modal sendiri. Menurut Pachta (2005) sisa hasil usaha adalah merupakan laba atau keuntungan yang diperoleh dari menjalankan usaha sebagaimana layaknya sebuah perusahaan bukan koperasi. Sisa hasil usaha tersebut merupakan hasil akhir dari komponen-komponen yang menghasilkan dikurangi dengan jumlah komponen-komponen biaya. Pada koperasi laba disebut juga dengan Sisa Hasil Usaha (SHU). Pendapatan yang di peroleh dalam satu tahun di kurangi penyusutan dan beban – beban dari tahun buku yang bersangkutan disebut Sisa Hasil Usaha (SHU).

Keterkaitan Antar Variabel

Modal Sendiri dan Pengaruhnya Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi

Dalam setiap kegiatan operasionalnya setiap perusahaan pasti membutuhkan modal demi tercapainya tujuan perusahaan. Begitu juga dengan koperasi, untuk dapat memenuhi kesejahteraan anggotanya koperasi memerlukan modal yang dapat digunakan seoptimal mungkin sehingga mampu menghasilkan SHU yang maksimal.

Menurut Arifin Sitio, Arifin dan Halomoan (2001) semakin tinggi partisipasi anggota maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima anggota. Partisipasi anggota adalah partisipasi modal berupa modal sendiri dan transaksi yang dilakukan anggota. Apabila semakin besar modal sendiri yang disetor, maka akan semakin besar pada keleluasaan para anggotanya dalam beroperasi untuk meningkatkan volume usahanya sehingga hal ini tentunya akan meningkatkan SHU yang dapat diperoleh pihak koperasi. Dengan demikian dapat di katakan bahwa modal sendiri berpengaruh tehadap perolehan SHU. Semakin besar Modal Sendiri yang di setor di harapkan koperasi dapat memperoleh SHU yang besar pula.

Modal Pinjaman dan Pengaruhnya Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi

Koperasi selain mempunyai modal sendiri juga memiliki modal pinjaman untuk meningkatkan kegiatan operasional koperasi. Modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari luar. Modal pinjaman luar ini dapat diperoleh dari berbagai pihak, diantaranya berasal dari : anggota, koperasi lainya, bank atau lembaga keuangan bukan bank lainnya,

(8)

penerbitan obligasi dan sumber lainnya. Modal pinjaman digunakan apabila modal sendiri tidak cukup untuk membiayai kegiatan operasional koperasi. Semakin besar modal pinjaman untuk membantu modal sendiri maka akan dapat meningkatkan kegiatan operasional keuangan koperasi sehingga akan berpengaruh pula terhadap sisa hasil usaha koperasi.

Volume Usaha dan Pengaruhnya Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi

Volume usaha merupakan jumlah pendapatan usaha yang diperoleh dari bunga maupun distribusi usaha koperasi. Menurut Sitio (2001) : Aktivitas ekonomi koperasi pada hakekatnya dapat dilihat dari besarnya volume usaha koperasi tersebut. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh koperasi memberikan manfaat yang sebesar-besarnya terutama bagi anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya. Usaha atau kegiatan yang dilakukan tersebut dapat dilihat dari besarnya volume usaha yang nantinya akan berpengaruh terhadap perolehan laba atau sisa hasil usaha koperasi. Jadi volume usaha koperasi sangat berperangaruh untuk menentukan besar kecilnya volume usaha koperasi.

Kerangka Pemikiran

Penelitian ini diperlukan suatu kerangka pikir, hal ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan dapat lebih dipahami tujuannya dan sesuai rumusan masalah , landasan teori yang telah dijabarkan sebelumnya, seperti berikut :

Gambar 1 : Kerangka Pikir

Sumber : Penulis , 2017

Berdasarkan kerangka pikir (gambar 1) dan telah dijelaskan juga pada bab-bab sebelumnya bahwa modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha bisa berhubungan dengan sisa hasil usaha koperasi. Hal ini berawal dari teori produksi yang dimana Q = f ( K, L ) dimana K adalah modal dan L adalah tenaga kerja, modal dalam teori disini adalah modal sendiri dan modal pinjaman. Menurut Amidipradja (2005) menyatakan perolehan nilai rentabilitas/ sisa hasil usaha besarnya modal sendiri sangat berpengaruh terhadap besarnya keuntungan. Dengan menggunakan modal sendiri dalam operasional koperasi maka keuntungan yang diperoleh akan lebih besar

Input

Modal Sendiri

Modal Pinjaman

n Simpanan

Pokok Simpanan

Wajib Dana Cadangan

Hibah

Anggota

Koperasi Lainnya Bank dan Lembaga

non bank Penerbitan Obligasi

Sumber Lainnya Output

Sisa Hasil Usaha

K = Modal L = Tenaga Kerja

Produktifitas

(9)

sehingga akan didapat nilai rentabilitas/ sisa hasil usaha yang besar pula. Hal ini dikarenakan tidak adanya beban bunga seperti pada penggunaan modal pinjaman. Sedangkan penggunaan modal pinjaman pada operasional koperasi akan mengurangi besarnya keuntungan sehinngga rentabilitas yang diperoleh akan lebil kecil.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis dan kajian empiris yang terkait dengan pengaruh modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha terhadap sisa hasil usaha koperasi di Kota Surabaya.

Dengan demikian dari rumusan masalah dan kerangka konseptual penelitian, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan bahwa :

H0 : Diduga bahwa modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha koperasi di Kota Surabaya.

H1 : Diduga bahwa modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha koperasi di Kota Surabaya.

C. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini yakni ingin mengetahui bagaimana pengaruh modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha terhadap sisa hasil usaha koperasi (Studi Kasus pada Kota Surabaya tahun 2013-2015). Oleh karena itu jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih karena penelitian ini menggunakan data kuantitatif dalam menarik kesimpulan dan menjawab rumusan masalah penelitian. Selain itu, pendekatan kuantitatif bertujuan untuk memperoleh penjelasan mengenai pengaruh atas variabel-variabel penelitian.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Surabaya dengan menggunakan 31 Kecamatan dengan 1663 koperasi. Koperasi di Kota Surabaya mengalami pertumbuhan yang terdapat di 31 Kecamatan.

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Sugiyono (2010) “sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. ”Penelitian ini menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan data atau informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi data modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha terhadap sisa hasil usaha.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Data panel adalah gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data silang (cross section). Periode pengamatan atau jumlah observasi pada penelitian ini dimulai pada tahun 2013 hingga tahun 2015.

Menurut Widarjono (2009) penggunaan data panel dalam sebuah observasi mempunyai beberapa keuntungan.

Sumber data berasal dari data yang dikumpulkan dari berbagai pusat data dokumen yang ada, antara lain pusat website resmi badan-badan penelitian, dan juga dari berbagai sumber di internet.

Seperti website bank dunia yaitu (surabayakota.bps.go.id) dan lain – lain.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan dikenai generalisasi dari penelitian tersebut (Arikunto, 1997). Dengan demikian populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian yang akan dikenai generalisasi dari hasil suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Koperasi Primer di Indonesia.

(10)

Sampel adalah bagian dari populasi atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 1997) sedangkan sampel dari penelitian ini adalah Koperasi Primer di Kota Surabaya. Pengambilan sampel didasarkan atas adanya kesamaan karakteristik diantaranya :

a. Mempunyai modal sendiri dan modal pinjaman dari luar karena modal sendiri dan modal pinjaman merupakan variabel penelitian ini;

b. Terdaftar sebagai koperasi primer yang ada di Kota Surabaya dan tercatat di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya

c. Melakukan RAT selama 3 tahun terakhir berturut-turut karena dalam penelitian ini dibutuhkan laporan keuangan selama 3 tahun terakhir yang biasanya dilaporkan dalam RAT.

Metode Analisis Data

Model yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Sisa hasil usaha koperasi

= Konstanta

= Koefisien regresi modal sendiri = Koefisien regresi modal pinjaman = Koefisien regresi volume usaha

= Error Term

Dalam penelitian ini guna menjawab pertanyaan-pertanyaan riset dan menguji hipotesis penelitian, maka akan digunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan aplikasi software statistika. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha terhadap variabel dependen yaitu sisa hasil usaha koperasi. Terdapat beberapa model estimasi dalam data panel yaitu model Common Effect atau Pooled Least Square, Fixed Effect, dan Random Effect.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data

Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha terhadap sisa hasil usaha koperasi di Kota Surabaya pada tahun 2013 sampai tahun 2015 menggunakan analisis regresi data panel. Metode yang dapat digunakan adalah Redundant Fixed Effects Tests (Uji Chow) dan Correlated Random Effects (Uji Hausman). Kedua metode tersebut digunakan untuk mengetahui model yang terbaik diantara Common Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM).

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang dapat diperoleh melalui sumber yang sudah ada dan tidak memerlukan pengumpulan secara langsung oleh peneliti. Data dalam penelitian ini bersumber dari laporan keuangan tahunan koperasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya.

Hasil Pengujian Uji Chow dan Uji Hausman Koperasi di Kota Surabaya

Chow Test adalah uji yang digunakan untuk mengetahui model yang lebih baik diantara Fixed Effect dan Common Effect. Hipotesis yang digunakan dalam chow test adalah sebagai berikut:

(11)

Tabel 1: Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 2.718515 (30,59) 0.0005 Cross-section Chi-square 80.730009 30 0.0000

Sumber : eviews 8, 2017

Berdasarkan hasil dari uji chow data koperasi di Kota Surabaya dengan variabel modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha dapat diketahui jika nilai signifikansi p-value yang dihasilkan oleh uji chow dengan pengaruh adalah (0.0005) lebih kecil dari nilai alpha 0,05 sehingga keputusan yang diambil dari kedua uji chow tersebut adalah menerima H1 yang menunjukan model estimasi terbaik adalah Fixed Effect Model (FEM).

Tabel 2: Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic

Chi-Sq.

d.f. Prob.

Cross-section random 21.002475 3 0.0001

Sumber : eviews 8, 2017

Berdasarkan hasil dari uji hausman data koperasi di Kota Surabaya dengan variabel modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha dapat diketahui jika nilai signifikansi p-value yang dihasilkan oleh uji hausman adalah (0,0001) lebih kecil dari nilai alpha 0,05 Sehingga dapat disimpulkan keputusan yang diambil adalah menunjukan model estimasi terbaik adalah fixed Effect Model (FEM).

Hasil Pengujian Hipotesis

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan regresi data panel sebagai alat analisisnya. Hasil perhitungan regresi panel ini digunakan untuk memprediksi besarnya pengaruh antara variabel dependen yaitu Sisa Hasil Usaha dengan variabel independen yaitu modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha. Hasil analisis yang menampilkan bentuk model fixed effect yang kemudian akan digunakan untuk analisis penelitian ditunjukan pada tabel berikut:

(12)

Tabel 3 : Hasil dari Fixed Effect Model

Dependent Variable: LSISA_HASIL_USAHA Method: Panel Least Squares

Date: 03/03/17 Time: 14:29 Sample: 2013 2015

Periods included: 3 Cross-sections included: 31

Total panel (balanced) observations: 93

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LMODAL_SENDIRI 0.970531 0.266502 3.641741 0.0006 LMODAL_PINJAMAN -0.889400 0.274816 -3.236345 0.0020 LVOLUME_USAHA 1.383910 0.199315 6.943332 0.0000

C -10.28458 4.577556 -2.246741 0.0284

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.958086 Mean dependent var 14.43009 Adjusted R-squared 0.934642 S.D. dependent var 1.622939 S.E. of regression 0.414906 Akaike info criterion 1.354593 Sum squared resid 10.15669 Schwarz criterion 2.280489 Log likelihood -28.98857 Hannan-Quinn criter. 1.728443 F-statistic 40.86793 Durbin-Watson stat 2.817950 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : eviews 8, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan statistik tabel di atas maka didapat persamaan regresi berganda dengan menggunakan fixed effect model sebagai berikut:

(13)

Dimana: X1 = Modal Sendiri. X2 = Modal Pinjaman, X3 = Volume Usaha, dan Y = Sisa Hasil Usaha.

Hasil Uji - t, Uji - f dan Koefisien Determinasi Hasil Uji – t

Hasil uji t dapat dilihat pada tabel di atas. Apabila nilai prob. t hitung (ditunjukkan pada Prob.) lebih kecil dari tingkat kesalahan (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya, sedangkan apabila nilai prob. t hitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.

Hasil Uji – f

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di atas. Nilai prob. F (Statistic) sebesar 0,000000 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha terhadap variabel dependen yaitu sisa hasil usaha koperasi.

Hasil Koefisien Determinasi

Nilai R-Square pada tabel di atas besarnya 0.958086 menunjukkan bahwa proporsi pengaruh variabel independen yaitu modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha terhadap variabel dependen yaitu sisa hasil usaha koperasi sebesar 95,80%. Artinya, variabel independen yaitu modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha memiliki proporsi pengaruh terhadap variabel dependen yaitu sisa hasil usaha koperasi sebesar 95,80% sedangkan sisanya 4,2% (100% - 95,80%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada didalam model regresi.

Hasil Asumsi Klasik Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antar variabel bebas yang digunakan dalam model. Berikut adalah tabel hasil pengujian Heterokedastisitas:

Tabel 4 : Uji Heterokedastisitas

Parameter FE unweighted FE weighted

Prob. T-statictic Ketiganya < 0,05 Ketiganya <0,05

R-squared 0,957441 0,992823

Prob(F-statistic) 0,000000 0,000000

Sumber : eviews 8, 2017

Berdasarkan 3 (tiga) parameter diatas pada dasarnya tidak terdapat perbedaan yang terlalu signifikan,hanya pada R-squared saja yang mana model FE weighted lebih besar sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas pada model FE.

Pembahasan

Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi di Kota Surabaya

Penelitian mengenai pengaruh dari variabel modal sendiri terhadap sisa hasil usaha diperoleh hasil modal sendiri koperasi di Kota Surabaya berpengaruh positif signifikan terhadap sisa hasil usaha koperasi di Kota Surabaya. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya modal sendiri

(14)

untuk koperasi, semakin banyak pula penyaluran dana di koperasi sehingga akan meningkatkan keuntungan koperasi dan akan meningkatkan sisa hasil usaha Koperasi di Kota Surabaya. Dalam penelitian ini memiliki pengaruh bahwa untuk meningkatkan sisa hasil usaha koperasi harus memperhatikan modal sendiri yang dimiliki oleh koperasi tersebut. Semakin besar modal sendiri yang disetorkan anggota koperasi, maka semakin besar pula pendapatan untuk memperoleh sisa hasil usaha.

Pengaruh Modal Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi di Kota Surabaya

Penelitian mengenai pengaruh dari variabel modal pinjaman terhadap sisa hasil usaha di Kota Surabaya berpengaruh negatif signifikan terhadap sisa hasil usaha koperasi di Kota Surabaya, dimana bila terjadi peningkatan modal pinjaman akan menurunkan sisa hasil usaha Koperasi di Kota Surabaya, selain itu dapat dilihat dari perbandingan jumlah modal sendiri dan modal pinjaman dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa pada tahun 2013-2015 total modal pinjaman lebih besar di bandingkan total modal sendiri yang berarti bahwa meningkatnya modal pinjaman akan menurunkan sisa hasil usaha koperasi di Kota Surabaya.

Pengaruh Volume Usaha Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi di Kota Surabaya

Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang didapatkan bahwa penelitian ini yang menggunakan variabel volume usaha koperasi berasal dari Koperasi Simpan Pinjam yang dilihat dari pendapatan bunga yang diperoleh dari kredit di koperasi dan Koperasi Serba Usaha yang dilihat dari distribusi keuntungan penyaluran usaha. Hasil penelitian mengenai pengaruh dari variabel volume usaha terhadap sisa hasil usaha diperoleh hasil volume usaha berpengaruh positif signifikan terhadap sisa hasil usaha. Hal ini diperoleh dari bunga yang didapatkan oleh koperasi simpan pinjam dan penyaluran usaha dari koperasi serba usaha akan meningkatkan keuntungan koperasi dan dapat meningkatkan sisa hasil usaha.

E. PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

Modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha memiliki pengaruh terhadap sisa hasil usaha. Apabila terjadi kenaikan satu rupiah modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha dengan asumsi konstan, maka akan mengurangi sisa hasil usaha. Jadi, dalam penelitian ini modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha berpengaruh terhadap perolehan sisa hasil usaha pada koperasi di Kota Surabaya.

Saran

Berdasarkan hasil analisis dan perkembangan penelitian, maka dapat dituliskan beberapa saran sebagai berikut :

1. Koperasi di Kota Surabaya dapat meningkatkan modal sendiri agar dapat meningkatkan sisa hasil usaha sehingga dapat mensejahterakan anggota koperasi.

2. Dinas Koperasi dan UMKM untuk terus melakukan pemantauan dan sosialisasi kepada koperasi - koperasi yang ada di Kota Surabaya. Sehingga koperasi dapat meningkatkan pendapatannya.

3. Koperasi di Kota Surabaya dapat meningkatkan volume usaha agar dapat meningkatkan sisa hasil usaha sehingga dapat mensejahterakan anggota koperasi.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 1999. Analisis Regresi, Yogyakarta: BPFE.

Amidipradja,Talman dan Wirasasmita, Rivai. 2005. Neraca Koperasi, Bandung:Pioner Jaya.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Ayuk, Ni Made Taman Dan I Made Suyana Utama. 2013. Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah Pinjaman Dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Di Kabupaten Badung Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana Volume.02.No.09 Erlangga.

Boediono. 2010. Pengantar Ilmu ekonomi Mikro. Yogyakarta: Penerbit BPFE Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Dewi, Ni Kadek Sumita.2016. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung. Jurnal Ekonomi.

Ernita, Firmansyah, Agus Al Rozi. 2014. Factors Affecting The Members Participation On Cooperative In North Sumatera. International Journal Of Scientific & Technology Research, 3(10), pp: 113-117.

Gilarso, T. 1993. Pengelolaan Koperasi, Yogyakarta: Kanisius.

Gurajati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga.

Hadiwidjaja. 2001. Modal Koperasi, Bandung: CV. Pionir Jaya.

Handayani. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Usaha Koperasi Aneka Bakti Surabaya di PT. PJB (Pembangkit Jawa Bali). Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK No. 27. 2002. Akuntan Perkoperasian. Jakarta.

Jabbar, Hanif Abdur.2014. Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman dan Volume Usaha Terhadap Sisa Hasil Usaha (Studi Kasus Pada Koperasi Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012).

Jajang, W Mahri. 2011. Pelayanan dan Manfaat Koperasi dan Pengaruhnya Terhadap Partisipasi Anggota (Studi Kasus Pada Koperasi Produsen Tahu Tempe Kabupaten Tasik Malaya).

Ekonomi Koperasi, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Kasmir. 2007. Dalam Buku Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta :PT.Grafindo Persada.

Komarudin. 1997. Analisa Manajemen Permodalan Modern, Bandung Alumni.

Mufidah, dkk.2010. Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Sisa Hasil Usaha di Koperasi di Koperasi Wanita Tutur Mandiri Mojokerto.

Munir, Misbachul.2011. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Pada Koperasi Simpan Pinjam

“Cendrawasih” Kecamatan Gubug Tahun Buku 2011. Jurnal Ekonomi. Sekolah Tinggi Ilmu EkonoWidya Manggala.

Pachta W, Andjar dkk. 2005. Manajemen Koperasi : Teori dan Praktik.

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/599/jbptunikompp-gdl-wulanismay-29940- 7- unikomw-i.pdf diakses 3 januari 2017.

(16)

Parinduri, Rasyad A. 2016. Family Hardship and The Growth Of Micro And Small Firms In Indonesia. Bulletin of Indonesian Economic Studies. 50(1), pp: 53–73.

Peraturan Menteri Koperasi Dan UKM Republik Indonesia, Nomor:

39/Per/M.KUKM/XII/2008.Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. 2008. Bandung: Citra Umbara.Pionir Jaya.

Putu, I Wayan Suwendra, dkk.2014. Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman, dan Volume Usaha Terhadap Selisih Hasil Usaha Pada Koperasi Simpan Pinjam.

Setiyono, Aji.2009. Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman dan Volume Usaha Terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Unit Desa (KUD) Kabupaten Kebumen.

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktek.Jakarta:Erlangga.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : CV Alfabeta.

Sumarsono. 2003.Manajemen Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suyasa, I Gusti Ngurah Gede . 2013. Kinerja Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi Pegawai Negeri Dharma Wiguna Kota Denpasar. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana.

2(2), h: 1-19.

Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992: Tentang Perkoperasian Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Dan Undang- Undang.

Wenagama, I Wayan. 2013. Peranan Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Dan Tingkat Pendapatan Masyarakat Miskin Di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Buletin Studi Ekonomi. 18(1), h: 78 84.

Widarjono, Agus. 2009. Ekonometriika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta.

Widiyati, Ninik dan Sunindhia. 2008. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Winarko, Sigit Puji. 2014. Pengaruh Modal Sendiri, Jumlah Anggota dan Aset Terhadap Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Di Kota Kediri. Nusantara Of Research. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Vol.1.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pada temuan penelitian ini, secara simultan terdapat tiga variabel bebas (yaitu modal luar, volume usaha, dan total aset) yang memiliki pengaruh signifikan