Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Quick On The Draw terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil tes siswa kelas IV MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung.
Penegasan Judul
Alasan Memilih Judul
Latar Belakang Masalah
Rata-rata Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas IV Siswa MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi. Nah hal inilah yang menyebabkan siswa MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung kurang termotivasi dalam belajar.
Rumusan Masalah
Hasil belajar siswa pada ranah kognitif masih banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Penerapan model pembelajaran kooperatif Quick On The Draw mampu mencerminkan suasana belajar yang melibatkan seluruh siswa untuk belajar dengan berpacu dengan sumber belajar.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Kajian Teori
- Pengertian Model Pembelajaran
- Pembelajaran Kooperatif
- Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran cooperative tipe Quick On The DrawOn The Draw
- Kelebihan dan kekurangan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe Quick On The Draw
- Hasil Belajar
- Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
- Kerangka Berpikir
Jadi menurut penulis pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dan kelompok untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama. Model pembelajaran kooperatif tipe Quick On The Draw, siswa dirancang untuk melakukan aktivitas berpikir untuk menemukan jawaban yang baik untuk kepentingan kelompoknya, kemandirian, kegembiraan, interdependensi (memberikan pengaruh yang baik kepada kelompok), indra majemuk, artikulasi dan .
Tinjauan Pustaka
36 Syahda Aulia Fatmaningrum, “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Quick On The Draw Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas XI SMA Assalam Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan”, Universitas Lampung. 37Eric Vernando Virgiantoro, “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Quick On Draw Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Siswa Kelas X di
Hipotesis
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Tahap Perencanaan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Akhir
Mahasiswa memahami materi mata kuliah IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe rapid pull. Siswa cukup memahami materi pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe rapid pull.
Metode Pengumpulan Data
Eksperimen dilakukan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kolaboratif Quick On The Draw berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung. Dokumentasi adalah catatan peristiwa masa lalu, dokumen dapat berupa tulisan, gambar atau karya monumental seseorang.9 Dokumen digunakan untuk mengumpulkan data tertulis dan tercetak tentang fakta yang akan digunakan sebagai bukti fisik penelitian dan hasil penelitian. penelitian dokumentasi yaitu mengenai kondisi MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung, profil sekolah, jumlah siswa, kegiatan siswa dan lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
Instrumen Penelitian
Reliabilitas Instrumen
Suatu alat penilaian atau tes dikatakan reliabel jika tes tersebut reliabel, konsisten, atau stabil secara produktif.
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Artinya, jika soal diberikan kepada siswa yang mampu maka hasilnya menunjukkan kinerja yang tinggi, dan jika diberikan kepada siswa yang lemah maka hasilnya rendah. Tes dikatakan tidak pandang bulu jika tes tersebut jika diujikan pada anak yang berprestasi tinggi maka hasilnya rendah, tetapi jika diberikan kepada anak yang lemah maka hasilnya tinggi. Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar.
Metode Analisis Data
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Hipotesis
H0 = Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Quick On The Draw terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IVA Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung.
Deskripsi Data
Peneliti mempersilahkan siswa dari masing-masing kelompok untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah didiskusikan. Sebelum pembelajaran selesai, peneliti memberikan tugas, serta materi selanjutnya yang harus dipelajari siswa pada pertemuan berikutnya. Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dalam satu kelompok diberikan soal-soal untuk didiskusikan, selain itu peneliti membagi nomor induk dari masing-masing siswa dalam kelompok tersebut.
Berdasarkan perbedaan proses pembelajaran yang telah dituliskan di atas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Quick On The Draw pada kelas eksperimen adalah siswa lebih aktif dan fokus, selain itu siswa . menjadi lebih dimengerti.
Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest
Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Quick On The Draw sesuai dengan karakteristik siswa, dan secara materil sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas yang nantinya akan mempengaruhi hasil belajar. dari para siswa. Mengenai deskripsi data hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif Quick On The Draw dengan model Numbered Heads Together (Lampiran).
Uji Validitas
13 C2 Contoh tarian untuk mengundang tamu adalah tari saman dari Aceh dan nama tarian untuk mengundang tamu Agung dari Lampung adalah.
Uji Reliabilitas
Uji Tingkat Kesukaran
Berdasarkan hasil analisis tes tingkat kesukaran diketahui bahwa terdapat 27 soal yang tergolong sedang, 5 soal mudah dan 2 soal sulit.
Uji Daya Pembeda
Uji Kesimpulan Uji Coba Instrumen
Kesimpulan dari hasil pengujian instrumen pretest dan posttest yang dianalisis untuk tes validasi, tes reliabilitas, tes tingkat kesukaran dan tes daya beda, digunakan 25 soal pretes dan postes dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas (N-gain) pada tabel terlihat bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kognitif siswa kelas kontrol dan eksperimen yaitu nilai N-mendapatkan. untuk kelas kontrol sebesar 0,25 pada kategori rendah, sedangkan pada kelas eksperimen tercapai nilai N-increment - peningkatan sebesar 0,44 pada kategori sedang.
Uji Normalitas dan Homogenitas
Kolom keputusan dibuat berdasarkan ketentuan uji normalitas yaitu < maka dinyatakan data berdistribusi normal. Dari tabel di atas diperoleh hasil uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol pretest diperoleh nilai = 1,09 < = 4,49. Dengan menguji homogenitas pre-test dan post-test baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol diperoleh <.
Setelah uji prasyarat uji normalitas dan uji homogenitas terpenuhi, maka analisis perhitungan statistik dapat dilanjutkan dengan pengujian hipotesis penelitian menggunakan Independent t-test.
Uji Independent (Uji-t)
Uji homogenitas juga didasarkan pada ketentuan uji homogenitas, yaitu jika nilainya < maka ditentukan bahwa data tersebut memiliki varians yang homogen, sebaliknya jika >, ditentukan bahwa data tersebut tidak memiliki varians yang homogen. Dengan demikian kriteria uji : > maka diterima yang artinya menunjukkan ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Quick On The Draw terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung .
Pembahasan
Pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kolaboratif Quick On The Draw terbukti berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh model pembelajaran kooperatif Quick On The Draw terhadap hasil belajar karena model Quick On The Draw membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak didominasi oleh pendidik. Pengaruh model Quick On The Draw yang telah dilaksanakan dalam hal peningkatan hasil belajar siswa mendapat respon yang baik dan berpengaruh positif dari siswa kelas eksperimen terhadap hasil belajar IPS kelas IV MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung.
Analisis N-gain menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Quick On The Draw berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung.
Kesimpulan
Saran
- Bagi peserta didik
- Bagi pendidik
- Bagi sekolah
- Bagi peneliti selanjutnya
Fatmaningrum Aulia Syahda, Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Cepat Tipe Draw Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Assalam Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan Universitas Lampung. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Quick On The Draw untuk Meningkatkan Sikap IPA dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kuantan Hilir, Jurnal Biogenesis, Vol. Pembelajaran Quick On The Draw Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran SMP, Jurnal Prima, Vol.
Virgiantoro Vernando Eric, Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Quick On The Draw Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Ekonomi SMAN 1 Temple Tahun Pelajaran 2015/2016.
Sejarah Berdirinya MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung
Visi dan Misi MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung
Struktur Organisasi MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung
Jumlah Peserta Didik MI Masyariqul Anwar 4 Sukabumi Bandar Lampung
Indahnya Kebersamaan
KOMPETENSI INTI (KI)
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan bertanya) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahunya tentang diri sendiri, makhluk ciptaan Tuhan dan aktivitasnya serta benda-benda yang ditemukannya di rumah, sekolah dan tempat bermain. KI-4 : Penyajian pengetahuan faktual dengan bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya estetis, dalam gerak yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan bermoral.
KOMPETENSI DASAR (KD)
INDIKATOR
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATERI PELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARAN
SUMBER BELAJAR
- LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi tentang keragaman suku dan budaya. Libatkan siswa untuk menjawab terlebih dahulu pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain. Dilanjutkan dengan model Quick On The Draw, guru menjelaskan peran siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
Terbuka kesempatan bagi kelompok siswa untuk membuat kesimpulan atau saran tentang materi yang dipelajari.
JENIS PENILAIAN
KOMPETENSI INTI (KI)
- LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Siswa mampu menjelaskan keanekaragaman budaya yang meliputi tarian tradisional, alat musik tradisional, lagu tradisional. Pekan Budaya Nusantara” Pendidik akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok akan mendapatkan sumber belajar dari setiap rangkaian soal yang akan diberikan. Guru memberikan petunjuk yang sederhana dan lugas untuk membimbing siswa menjelaskannya di depan siswa lain.
KOMPETENSI INTI (KI)
- LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Siswa mampu mengidentifikasi contoh keragaman budaya seperti makanan khas, tradisi yang ada di masyarakat sekitar. Siswa diberi kesempatan untuk mengamati dan membaca buku yang telah dibagikan yaitu teks “Tradisi Ngayah di Bali”. Pendidik akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok diberikan sumber belajar dari setiap rangkaian soal yang akan diberikan.
Ketika salah satu siswa harus berlari untuk menjawab serangkaian pertanyaan, siswa yang lain harus mencari jawaban pada sumber belajar yang ada.
MODEL/ METODE PEMBELAJARAN
Guru akan membagikan selembar kertas kepada semua siswa untuk menulis satu pertanyaan tentang materi terkait. Mengikuti model Numbered Head Together (NHT), pendidik menjelaskan peran siswa dalam kegiatan diskusi kelompok. Siswa berkesempatan membaca dan mengamati teks dan gambar dalam “Pekan Budaya Nusantara”.
Siswa berkesempatan mengamati dan membaca buku-buku yang dibagikan yaitu membaca tentang “Tradisi Ngayah di Bali”.
KEANEKARAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA
- Pengertian Bhinneka Tunggal Ika
- Pentingnya Persatuan dalam Keanekaragaman
- Bentuk-Bentuk
- Pakaian Adat
- Tarian Daerah
- Lagu dan Alat Musik Daerah Setiap daerah memiliki lagu dan
- Bahasa Daerah
- Makanan Khas
- Upacara Adat
- Adat Kebiasaan Masyarakat Setempat
Pakaian adat Aceh yang biasa digunakan adalah Ulee Balang, pakaian ini biasa dikenakan oleh para raja dan keluarganya. Di Riau, ada 3 jenis pakaian adat Malaysia yaitu Siak Riau, Indragiri dan Bengkalis Riau. Busana adat pria, busana yang dikenakan adalah busana Malaysia berupa atasan yang disebut bayinteresta.
Pakaian adat untuk pria terdiri dari jas, sarung, celana panjang, alas kaki yang dilengkapi tutup kepala dan keris. J.
MENGHARGAI
- Sikap Menerima Keanekaragaman Suku Bangsa
Budaya lokal asli dan asing atau budaya baru yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia semakin memperkaya budaya nasional. 14 C2 Ambon adalah salah satu suku yang tinggal di pulau tersebut..selain itu suku lampung tinggal di pulau sumatera. Suku yang berasal dari Jawa antara lain suku Sunda, Baduy, Madura, dll, sedangkan suku Dayak berasal dari suku bangsa.