PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF
SISWA KELAS IV SDN 11 BANDA ACEH PADA MATERI GAYA
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
oleh Shinta Ovalisda
1611080026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH
2020
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBARAN PENGESAHAN KELULUSAN ... iii
PERSETUJUAN KOMISI PENGUJI ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN ... v
PERNYATAAN SYARAT MENYUSUN SKRIPSI ... vi
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
ABSTRAK ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Batasan Masalah ... 4
1.4Rumusan Masalah ... 4
1.5Tujuan Penelitian ... 5
1.6Manfaat Penelitian ... 5
1.7Defenisi Operasional ... 6
1.8Hipotesis Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Deskripsi Teoritik ... 9
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan ... 17
2.3 Kerangka Berpikir ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
3.1 Metode dan Jenis Penelitian ... 21
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
3.3 Populasi dan Sampel ... 23
3.4 Variabel Penelitian ... 23
3.5 Prosedur Penelitian ... 24
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 25
3.7 Instrumen Penelitian ... 26
3.8 Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Pelaksanaan Penelitian ... 36
4.2 Deskripsi Data Penelitian ... 36
4.3 Penyajian Data ... 41
BAB V PENUTUP ... 53
5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 54 LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Dunia pendidikan sangatlah kompleks. Berbagai faktor memengaruhi keberhasilan pendidikan tanpa kita pernah tahu faktor manakah yang paling berpengaruh secara universal. Namun demikian seorang guru tak akan berhenti belajar dan berinovasi. Hal mendasar yang dapat memengaruhi kualitas pendidikan salah satunya dapat dilihat dari bagaimana pelaksanaan proses belajar- mengajarnya. Belajar yang berkualitas ditentukan dengan bagaimana materi yang disampaikan dapat diserap dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta bermanfaat bagi kehidupan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan di SD tidak hanya memberi bekal kemampuan membaca, menulis dan berhitung melainkan pada penyiapan intelektual, personal, dan sosial individu secara maksimal. Unsur intelektual diperoleh dari konsep materi yang diajarkan, sedangkan unsur personal dan sosial individu diperoleh dari konsep dan penerapan dari materi yang diajarkan pada setiap mata pelajaran, salah satunya ilmu pengetahuan alam (Lestari, dkk. 2009: 19).
Pembelajaran IPA di sekolah dasar memberikan peranan penting dalam pembelajaran IPA di jenjang-jenjang beikutnya sebab pengetahuan awal siswa sangat berpengaruh pada minat dan kecenderungan siswa untuk belajar IPA (Wayan, 2016:826). Padahal untuk anak jenjang sekolah dasar, menurut Marjono (dalam Susanto, 2013:167) hal yang harus diutamakan adalah bagaimaa mengembangkan rasa ingin tahu dan daya berpikir kritis mereka tehadap suatu masalah. Hakikat pembelajaran sains yang didefiniskan sebagai ilmu tetang alam
2
dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses dan sikap.
Dari uraian hakikat IPA di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran sains merupakan kegiatan pembelajaran yang berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap-sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan dengan penyelidikan sederhana dan bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut pembelajaran IPA dapat memberikan pengalaman langsung melalui kegiatan pengamatan, diskusi dan penyelidikan sederhana.
Di sekolah-sekolah Indonesia juga masih banyaknya nilai kognitif siswa yang berada di bawah KKM seperti penelitian yang dilakukan oleh Pujiwidodo (2014) menyatakan bahwa nilai rata-rata siswa IV MI Muhammadiyah Kradenan 1 Magelang pada mata pelajaran IPA berada dibawah nilai KKM yang telah ditetapkan. Zurtina (2017) juga menyatakan bahwa rendahnya pemahaman siswa kelas IV MIN 10 Bandar Lampung pada mata pelajaran IPA dimana kurang bervariasinya metode pembelajaran.
Hal tersebut juga terjadi di SDN 11 Banda Aceh, berdasarkan data ujian siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 11 Banda Aceh pada tahun 2018/2019 terlihat bahwa sebagian besar nilainya masih rendah dan berada dibawah KKM (70). Berdasarkan hasil observasi peneliti pada tanggal 25 Juli 2019 sampai tanggal 01 Agustus 2019 di SDN 11 Banda Aceh terlihat bahwa model atau metode pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajarannya masih kurang
3
bervariasi sehingga proses kegiatan belajar mengajarnya tidak merangsang siswa untuk aktif. Sebagian besar siswanya hanya duduk diam, mendengar, tidak mau bertanya, dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV SDN 11 Banda Aceh. Pada proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran IPA, guru belum pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe take and give. Salah satu materi pelajaran IPA adalah materi gaya. Materi gaya merupakan materi yang menjelaskan tentang suatu tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda.
Hal ini juga sebagaimana yang diungkapkan oleh Robiatul Adawiyah (2018) bahwa pemahaman siswa kelas IV Minu Waru II Sidoarjo pada materi gaya kurang maksimal hanya 25,92% siswa yang nilainya di atas KKM. Putri Ayu (2018) juga menyampaikan bahwa materi gaya sulit dipahami dapat dilihat dari nilai rata- rata siswa kelas V MIS T.I Al-Musthafawiyah Medan yang sebagian besar masih di bawah KKM, dikarenakan proses belajar mengajarnya masih didominasi oleh metode ceramah.
Seharusnya pada jenjang ini siswa tidak hanya mendapatkan informasi sendiri-sendiri lalu duduk diam tetapi siswa yang telah mendapatkan informasi bisa mengajarkan atau membantu siswa yang belum mengerti. Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka dibutuhkan model pembelajaran yang dapat memberikan suatu inovasi dalam proses belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran terbaru yang dapat diterapkan dan sesuai dengan karakteristik siswa SD yang beragam adalah model pembelajaran kooperatif tipe take and give. Pada model pembelajaran kooperatif tipe take and give ini guru juga mendorong siswa
4
yang sudah mendapatkan informasi dapat mengajarkan atau membantu siswa yang lainnya dan siswa diharapkan aktif serta mampu memahami materi pelajaran yang diberikan guru dan teman sebayanya (siswa lain).
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Take and Give terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Kelas IV SDN 11 Banda Aceh pada Materi Gaya”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disusun, maka dapat ditarik beberapa permasalahan yang timbul yaitu:
1. Rendahnya kemampuan kognitif siswa kelas IV SDN 11 Banda Aceh pada materi gaya.
2. Proses pembelajarannya kurang menarik.
1.3Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang ditulis, maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan: “Rendahnya kemampuan kognitif siswa kelas IV SDN 11 Banda Aceh pada materi gaya”.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka penulis memfokuskan permasalahan: “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe take and give terhadap kemampuan kognitif siswa kelas IV SDN 11 Banda Aceh pada materi gaya”?
5
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: “Untuk mengetahui pengaruh model kooperatif tipe take and give terhadap kemampuan kognitif siswa kelas IV SDN 11 Banda Aceh pada materi gaya”.
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang upaya meningkatkan hasil belajar materi gaya melalui model pembelajaran kooperatif tipe take and give sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Jika dilihat dari manfaat praktisnya, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk:
a. Bagi siswa, akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru sebagai alternatif lain agar pengajaran yang dilakukan tidak mudah menimbulkan kebosanan pada diri siswa sekaligus dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam belajar.
b. Bagi guru, dengan metode take and give akan dapat meningkatkan aktivitas siswa untuk lebih giat dalam belajar, karena dengan model ini siswa akan lebih terkesan dan membekas setelah menerima pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.
6
c. Bagi sekolah, dengan adanya penelitian yang dilakukan di dekolah tersebut maka hasil dari penelitian dapat di jadikan bahan pertimbangan bagi sekolah untuk menentukan kebijakan dalam memilih metode yang akan di gunakan dalam pembelajaran di sekolah.
1.7Defenisi Operasional 1.7.1 Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu acuan kepada suatu pendekatan pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajarannya. Menurut (Trianto, 2013) menyatakan bahwa “model pembelajaran yang baik digunakan sebagai acuan perancanaan dalam pembelajaran dikelas ataupun tutorial untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar yang diajarkan”.
Berdasarkan definisi diatas bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dalam proses pembelajaran yang memiliki sintaks untuk mencapai tujuan pembelajaran dan membantu peserta didik mendapatkan informasi, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan setiap ide yang dimiliki.
1.7.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Take and Give
Rusmawati (Amaliah, 2011: 15) model pembelajaran kooperatif tipe take and give adalah suatu model pembelajaran yang mengajak siswa untuk saling berbagi mengenai materi yang akan disampaikan oleh guru. Model ini melatih siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang diterima ke siswa lain secara berulang-ulang.
7
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe take and give yaitu penerapan materi pembelajaran melalui kartu yang bertujuan untuk saling berbagi materi serta melatih siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang diterima dari teman atau siswa lain secara berulang-ulang. Kemudian dalam kegiatan akhir pembelajarannya guru melakukan evaluasi terhadap siswa dengan menanyakan pengetahuan yang dimiliki dan diterima siswa dari pasangannya.
1.7.3 Kognitif
Teori kognitif memandang tingkah laku dan kegiatan setiap orang dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan pemahaman atas dirinya sendiri dan lingkungannya. Susanto (2014: 2) menyatakan bahwa teori kognitif ini lebih ditujukan ke dunia luar untuk belajar mengingat, berpikir dan tidak dapat dipelajari dengan sekali saja memerlukan perbaikan dan latihan terus-menerus yang serius.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa teori kognitif adalah suatu aspek yang mencakup kegiatan mental, adanya kemampuan intelektual dalam memecahkan masalah yang lebih dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, untuk dapat mengingat, berpikir serta harus memilih tindakan yang tepat dalam berbagai situasi.
8
1.8Hipotesis Penelitian
Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh model kooperatif tipe take and give terhadap kemampuan kognitif sisa kelas IV SDN 11 Banda Aceh pada materi gaya. Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 : Adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe take and give terhadap kemampuan kognitif siswa kelas IV pada materi gaya di SDN 11 Banda Aceh.
H0 : Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe take and give terhadap kemampuan kognitif siswa kelas IV pada materi gaya di SDN 11 Banda Aceh.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)