PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MODELLING THE WAY TEHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 IV NAGARI BAYANG UTARA
KABUPATEN PESISIR SELATAN Okria Mayya Sani, Rahayu Fitri, Risa Yulisna
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This study aims to describe the effect of learning modeling modelling the way to the ability to write script drama class students XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan. This type of research using experimental method with one group pretsest-posstest research design. This research samples are all students XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan which amounted 25 people. The data in this are (a) the ability to write the script of classroom drama XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan before using learning model modelling the way get the average value 57,06 is in the range 56-65% with sufficient qualification. (b) the ability to write the script of classroom drama XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan after using learning model modelling the way get the average value 69,9 is in the range 66-75% with more than enough qualification. (c) there is a significant influence of learning model influence modelling the way on the ability to write class play drama XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan because >
(2,33>1,71).
Keywords: Writing, Script Drama, Modelling The Way
PENDAHULUAN
Keterampilan menulis sangatlah penting, siswa dapat menuangkan ide, pikiran dan inspirasi ke dalam bentuk lambang yang menggambarkan suatu kode atau bahasa yang dapat dipahami oleh pembaca. Pembelajaran bahasa Indonesia dipelajari agar siswa mampu dan terampil menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar melalui pembelajaran menulis. Menulis merupakan salah satu aspek berbahasa selain aspek menyimak, berbicara, dan membaca. Menulis juga merupakan salah satu aspek dari
keterampilan berbahasa yan dituntut dalam pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pentingnya keterampilan menulis tidak hanya dilihat pada prosesnya saja, melainkan pada wujud tulisan yang dihasilkan oleh siswa. Keterampilan menulis sangat membantu siswa dalam mengikuti proses pemebelajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu, siswa sangat
membutuhkan latihan dalam keterampilan menulis.
Salah satu jenis keterampilan menulis yang diajarkan di sekolah adalah keterampilan menulis naskah drama.
Menulis naskah drama terdapat dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat Standar Pendidikan (KTSP) tahun 2006 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan pada kelas XI semester II dalam standar kompetensi ke-16 “Menulis naskah drama”. Kompetensi ke-16.1
“Mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama”.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru bahasa Indonesia di SMA Negeri I IV Nagari Bayang Utara, yaitu Dolly Riyanti Yusda, S.Pd. tanggal 17 Maret 2017 diperoleh informasi sebagai beriku. Pertama, siswa masihkurang minat dalam menulis naskah dramasehingga diperlukan latihan terus menerus dalam menulis naskah drama untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, karena dengan adanya pelatihan terus menerus bisa membuat siswa lebih terlatih lagi dalam menulis naskah drama untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Kedua, siswa masih belum terampil dalam menulis naskah drama dan perlu pelatihan dalam menulis naskah drama dan perlu perhatian khusus kepada siswa untuk menghasilkan naskah drama yang baik. Ketiga, siswa masih kurang termotivasi dalam menuliskan
naskah drama hal ini disebabkan karena siswa masih merasa bosan dalam menulis naskah drama sehingga perlu diberikan masuk-masukan yang positif kepada siswa sehingga membuat siswa lebih termotivasi lagi dalam menulis naskah drama.
Keempat, masih rendahnya kemampuan siswa dalam menulis naskah drama hal ini disebabkan karena masih adanya siswa yang kurang berminat dalam menulis naskah disebabkan karena siswa masih mengalami kesulitan dalam menuangkan ide-idenya.Selainitu, wawancara juga dilakukan dengan salah seorang siswa kelas XI SMA Negeri I IV Nagari Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Diperoleh keterangan bahwa menulis naskah drama siswa masih mengalami beberapa kesulitan. Pertama, siswakurang suka dalam menulis sehingga membuat siswa merasa malas dalam menuliskan naskah drama hal ini disebabkan karena menulis itu tidaklah menyenangkan. Kedua, siswa masih sulit dalam mengembangkan kebahasaan dalam menulis naskah drama, dan siswa mengalami kesulitan dalam menulis naskah drama sehingga siswa merasa bosan dalam menulis.
Selain itu, wawancara juga dilakukan dengan salah seorang siswa kelas XI SMA Negeri I IV Nagari Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Diperoleh keterangan bahwa menulis naskah drama siswa masih mengalami beberapa
kesulitan. Pertama, siswa kurang suka dalam menulis sehingga membuat siswa merasa malas dalam menuliskan naskah drama hal ini disebabkan karena menulis itu tidaklah menyenangkan. Kedua, siswa masih sulit dalam mengembangkan kebahasaan dalam menulis naskah drama, dan siswa mengalami kesulitan dalam menulis naskah drama sehingga siswa merasa bosan dalam menulis.
Model pembelajaran Modelling The Way ini menjelaskan bahwa pembelajaran diberikan langsung dan pendidik terlibat aktif sendiri dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan keterampilannya tersebut karena dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk bisa menciptkan skenario sendiri dan bagaimana cara mereka untuk mengilustrasikannya sendiri. Tujuan model pembelajaran modelling the way dalam pemebelajaran menulis naskah drama diharapkan dapat memancing perhatian siswa untuk lebih aktif lagi dalam menulis naskah drama.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan model pemebelajaran modelling the way. Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA
Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran modelling the way. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran modelling the way terhadap kemmapuan mneulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan.
Tarigan (2008:22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang- lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang grafik tersebut jika mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
Waluyo (2002:2), naskah drama adalah salah satu genre karya sastra yang sejajar dengan prosa dan puisi. Berbeda dengan prosa maupun puisi, naskah drama memiliki bentuk sendiri yaitu ditulis dalam bentuk dialog yang didasarkan atas konflik batin dan mempunyai kemungkinan dipentaskan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitaif. Penelitian ini disebut kuantitatif karena data-data yang diperoleh menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap, dan pemaparan hasilnya.
Menurut Sugiyono (2008:8) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metodepenelitian yang berlandaskan kepada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan tahun ajaran2016/2017 yang terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 108. Karena populasi lebih dari 100 siswa, maka diperlukan teknik pengambilan sampel.
Variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut ini. (1) Variabel bebas (X) yaitu pengaruh model pembelajaran modelling the way (2) Variabel terikat (Y) yaitu kemampuan menulis naskah drama.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes unjuk kerja, yaitu menulis naskah drama. Tes unjuk kerja ini diguna kan untuk mengukur tingkat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dianalisis data keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan indikator sebagai berikut, 1) plot, 2) penokohan, 3) dialog, 4) setting, dan 5) tema.
Kemampuan Menulis Naskah Drama Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Modelling The Way Siswa Kelas XI SMA Negeri 1IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan
Nilai yang diperoleh siswa dalam menulis naskah drama siswakelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan berkisar antara 33,33-73,33.
Secara lengkap akan diurai kan sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33 berjumlah 3 orang. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 40 berjumlah 71 orang. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 46,67 berjumlah 2 orang. Nilai yang diperoleh siswa dalam menulis. Keempat, siswa yang memperoleh nilai 53,33 berjumlah 3 orang. Kelima, siswa yang memperoleh nilai 60 berjumlah 8 orang.
Keenam, yang memperoleh nilai 66,67 berjumlah 5 orang. Ketujuh, siswa yang memperoleh nilai 73,33 sebanyak 3 orang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Menulis Naskah Drama Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Modelling The Way Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan
NO X F FX
1 33,33 3 99,99
2 40 1 40
3 46,67 2 93,34
4 53,33 3 159,99
5 60 8 480
6 66,67 5 333,35
7 73,33 3 219,99
Jumlah 25 1.426,66
Berdasarkan skala 10 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Pengelompokkan Kemampuan Menulis Naskah Drama Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Modelling The Way Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan
No Tingkat Penguasaan
Kualifikasi F %
1 96-100% S 0 0
2 86-95% BS 0 0
3 76-85% Baik 0 0
4 66-75% LdC 8 32
5 56-65% C 8 32
6 45-55% HC 5 20
7 36-45% K 1 4
8 23-35% KS 3 12
9 16-25% B 0 0
10 0-15% BS 0 0
Jumlah 25 100
Berdasarkan data di atasdiperoleh rata-rata hitung 57,06. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis naskah drama sebelum menggunakan model pembelajaran modelling the way siswa kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan berada pada tingkat penguasaan 56–65% berkualifikas Cukup (C). Setelah nilai diperoleh, maka akan dibuatkan kedalam bentuk histogram, seperti berikut ini:
Histogram 1. Kemampuan Menulis Naskah Drama Sebelum
Menggunakan Model Pembelajaran
Modelling The Way Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 IV nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan
Kemampuan Menulis Naskah Drama Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Modelling The Way Siswa Kelas XI SMA Negeri 1IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan
Nilai menulis naskah drama siswa sesudah menggunakan model pembelajaran modelling the way sebagai berikut.Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33 diperoleh oleh 1 orangsiswa (4%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai 53,33 diperoleh oleh 2 orang siswa (8%).
Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 60 diperoleh oleh 2 orang siswa (8%).
Keempat, siswa yang memperoleh nilai 66,67 diperoleh oleh 7 orang siswa (28%).
Kelima, siswa yang memperoleh nilai 73,33 diperoleh oleh 6 orang siswa (24%).
Keenam, siswa yang memperoleh nilai 80
0 5 10 15 20 25 30
Frekuensi
Kualifikasi
diperoleh oleh 5 orang siswa (20%).
Ketujuh, Siswa yang memporeleh nilai 86,67 diperoleh oleh 2 orang siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Menulis Naskah Drama Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Modelling The Way Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan
No X F FX
1 33,33 1 33,33
2 53,33 2 106,66
3 60 2 120
4 66,67 7 466,69
5 73,33 6 439,98
6 80 5 400
7 86,67 2 173,34
Jumlah 25 1740
Berdasarkan skala 10 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Pengelompokkan Kemampuan Menulis Naskah Drama Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Modelling The Way Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan
No Tingkat Penguasaan
Kuali fikasi
F %
1 96-100% S 0 0
2 86-95% BS 2 20
3 76-85% B 5 0
4 66-75% LdC 13 52
5 56-65% C 2 8
6 45-55% HC 2 8
7 36-45% K 0 0
8 23-35% Ks 1 4
9 16-25% B 0 0
10 0-15% BS 0 0
Jumlah 25 100
Berdasarkan data di atas diperoleh rata-rata hitung 69,6. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis naskah drama sesudah menggunakan model pembelajaran modelling the way siswa kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan berada pada tingkat penguasaan 66–75% berkualifikasi Lebih dari Cukup (LdC).
Setelah data diperoleh maka akan dibuatkan dalam bentuk histogram, seperti berikut ini.
Histogram 2. Kemampuan Menulis Naskah Drama Sesudah
Menggunakan Model Pembelajaran
Modelling The Way Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 IV nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan hasil hasil nilai thitung yang diperoleh 2,33 berarti terdapat
05 1015 2025 30
Frekuensi
Kualifikasi
pengaruh penggunaan model pembelajaran modelling the way terhadap kemampuan menulis naskah drama. Jika ditinjau dari ttabel pada taraf signifikan 0,05adalah 1,71.
Hal ini berarti nilai thitung lebih besar darittabel. Jadi, dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran modelling the way terdapat pengaruh terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMANegeri1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1diterima.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran modelling the way memperoleh nilai rata-rata 57,06 berada pada rentangan55-65% dengan kualifikasi yaitu Sedang (S). Kedua, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan. Sesudah menggunakan model pembelajaran modelling the way memperoleh nilai rata- rata 69,6 berada pada rentangan66 - 75%
dengan kualifikasi yaitu Lebih dari cukup (LdC). Ketiga, berdasarkanuji-t terdapat pengaruh model pembelajaraan modelling
the way terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan karena thitung= 2,33 dan ttabel
= 1,71 kriteria pengujian t diterima jika thitung > ttabel dengan kata lain H1 diterima dan H0 ditolak. Degan demikian penggunaan model pemebelajaran modelling the way terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan.
Beradasarkan temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka dikemukakan saran- saran sebagai berikut. Pertama, disarankan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara untuk lebih banyak berlatih menulis naskah drama baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kedua, guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran modelling the way untuk mewujudkan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini disebabkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran modelling the way dalam pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam
melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan menulis naskah drama.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Istarani. 2011. 58Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Tarigan, Henry Guntur. 2008.
MenulisSebagaiSuatuKetrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Waluyo, Herman J. 2002. Drama Teori dan Pengajarannya. Penerbit: PT Hanindita Graha Widya.