PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
H1 : µ1 ≠ µ2 (Terdapat pengaruh model pembelajaran pengajaran timbal balik terhadap peningkatan hasil pembelajaran murid IPA Darjah V MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung). H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran pengajaran timbal balik terhadap hasil pembelajaran pelajar IPA Kelas V MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung. H0: Model pembelajaran pengajaran timbal balik tidak mempengaruhi hasil pembelajaran murid IPA Darjah V MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung.
H1: Terdapat pengaruh model pembelajaran mutual teaching terhadap hasil belajar IPA kelas V MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran mutual teaching terhadap hasil belajar IPA kelas V MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung. Siswa mendapat kesempatan untuk mempertanyakan (mengklarifikasi) materi yang masih sulit dan belum dipahami dengan cara bertanya kepada temannya yang sedang presentasi di hadapannya, dan guru (guru berperan sebagai moderator dan pembimbing, sehingga aktif ringkasan terjadi).
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Dapat dijadikan bahan ulasan untuk lebih memperkaya model pembelajaran yang lebih beragam dalam pembelajaran di kelas khususnya pada mata pelajaran IPA. Selain itu dapat menciptakan lingkungan belajar yang aktif bagi siswa dan meningkatkan kinerja pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam penerapan model pembelajaran reciprocal teaching diharapkan menjadi acuan, pengalaman untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mutu pendidikan di sekolah tersebut.
Memberikan manfaat yang besar dalam hal pengalaman dan keterampilan mengenai dampak model pembelajaran reciprocal teaching terhadap hasil belajar siswa dan dapat menjadi prasyarat bagi pendidik profesional di masa depan serta untuk meningkatkan pembelajaran di masa depan.
LANDASAN TEORI
Pengertian Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
Langkah-Langkah Penerapan Model Reciprocal Teaching
Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition(AIR)
- Pengertian Model Pembelajaran Auditory, Intellectually,
- Langkah-Langkah Penerapan Model Auditory, Intellectually,
- Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Auditory,
Hasil Belajar
- Hakikat Belajar
- Pengertian Hasil Belajar
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar juga merupakan hasil yang dicapai siswa dalam bentuk angka atau nilai setelah menyelesaikan tes yang diberikan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk menunjukkan bahwa mereka memahami hubungan sederhana antara fakta atau konsep. Dalam tugas analisis ini, siswa diminta menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks berdasarkan konsep dasar.
Faktor internal siswa, yaitu faktor yang timbul dari diri siswa itu sendiri, meliputi dua aspek, yaitu: aspek fisiologis (yang bersifat fisik), aspek psikologis (yang bersifat spiritual). 1) Aspek fisiologis. Pendekatan pembelajaran dapat dipahami sebagai segala cara yang digunakan siswa untuk menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran suatu materi tertentu. Selain faktor internal dan eksternal, tingkat keberhasilan proses belajar siswa juga dipengaruhi oleh faktor pendekatan pembelajaran.
Pembelajaran IPA SD/MI
- Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam(IPA)
- Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI
- Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SD/MI
Keterampilan Proses Sains (SPS) sangat penting dimiliki setiap siswa sebagai kemampuan menggunakan model ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan diharapkan dapat memperoleh pengetahuan baru/mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Dalam sikap ilmiah terdapat gambaran bagaimana seharusnya siswa bersikap dalam belajar, menyikapi suatu masalah, melaksanakan suatu tugas, dan mengembangkan. Hal ini tentu saja berdampak kuat terhadap hasil kegiatan belajar siswa ke arah yang positif.
Dengan menanamkan sikap ilmiah dalam belajar, siswa mempunyai kesempatan belajar untuk memahami dan menemukan lebih banyak. Menurut penafsiran tersebut, pembelajaran IPA di sekolah dasar sangatlah penting, karena pembelajaran IPA di sekolah dasar merupakan perolehan pengetahuan siswa tentang lingkungan alam yang dipelajari dari fakta, prinsip, dan proses penemuan. Namun materi IPA harus disesuaikan dengan usia dan karakteristik siswa yang bersangkutan.
Penelitian Yang Relevan
Kade Tastra dengan penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 7 Tianyar Tahun Pelajaran 2012/2013”. Dalam penelitiannya dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV semester I SD Negeri 7 Tianyar tahun ajaran 2012/2013. Dalam penelitiannya dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika, sehingga berdampak baik pula terhadap hasil belajar siswa yang juga mengalami peningkatan.
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat didukung dengan penggunaan model pembelajaran. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching terhadap peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V MI Ismaria Al-Qur'aniyah Bandar Lampung. H0 : µ1 = µ2 (Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching terhadap peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung).
Tempat Dan Waktu Penelitian
Variabel Penelitian
B = Banyaknya siswa yang dapat menjawab soal dengan benar N = Banyaknya siswa yang mengikuti tes hasil belajar. Soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh siswa yang menjawab salah. Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan membandingkan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji t (uji perbedaan kedua mean) sebagai berikut: 16.
H0: Model pembelajaran reciprocal teaching tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung. Tes dilakukan terhadap 34 siswa kelas VI D MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung tahun ajaran 2018/2019. Berikut hasil uji validitas yang diujikan pada siswa kelas VI D MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung.
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara penggunaan model pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Mutual Teaching terhadap hasil belajar saintifik kelas V MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung sebagaimana tercantum pada Lampiran. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba instrumen pada kelas VI D MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung kepada 34 siswa.
Selama kegiatan pembelajaran peneliti menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching, namun siswa masih banyak bertanya tentang model baru yang mereka gunakan dalam pembelajaran. Pada pertemuan terakhir peneliti melakukan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung. Model pembelajaran interaktif yang digunakan pada kelas eksperimen menjadikan siswa lebih aktif dan antusias dalam proses pembelajaran.
B = Banyaknya siswa yang dapat menjawab soal dengan benar N = Banyaknya siswa yang mengikuti tes hasil belajar.
Populasi, Sempel Dan Teknik Sampling
Teknik Pengumpulan Data
Tes merupakan alat untuk mengukur ada tidaknya kemampuan objek yang dipelajari, yaitu pengukuran kemampuan dasar dan capaian atau prestasi. 6 Tes digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa secara keseluruhan. Tes awal (pretest) digunakan untuk melihat kemampuan dasar siswa dan dijadikan tolak ukur pencapaian hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan dengan model pembelajaran reciprocal teaching, sedangkan tes akhir (posttest) digunakan untuk mengetahui perolehan ketuntasan. hasil belajar dan apakah terdapat perubahan setelah selesai pembelajaran dengan model pembelajaran reciprocal teaching.
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
- Uji Tingkat Kesukaran
- Daya Pembeda
- Analisis Pengecoh
Dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti pada objek yang sama menghasilkan data yang sama. Jika r11 sama dengan atau lebih besar dari 0,70 berarti tes pembelajaran yang diuji reliabilitasnya mempunyai reliabilitas yang tinggi. Apabila r11 kurang dari 0,70 berarti tes pembelajaran yang diuji reliabilitasnya tidak dinyatakan sangat reliabel (tidak dapat diandalkan).
BA = Banyaknya kelas senior yang menjawab soal dengan benar. BB = Banyaknya golongan bawah yang menjawab soal dengan benar. YA = Jumlah kelas yang lebih tinggi. Pengecoh dikatakan baik apabila jumlah siswa yang memilih pengecoh sama atau mendekati jumlah ideal.
Uji Analisis Data
- Uji Prasyarat
- Uji Normal Gain
- Uji Hipotesis
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima yang berarti data homogen. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak berarti data tidak homogen 2. Keuntungan merupakan selisih antara skor post-test dan pre-test. Kemenangan digunakan untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar pada setiap putaran. Hal ini dilakukan dengan memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Kriteria pengujiannya adalah jika thitung
Uji instrumen dilakukan di MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Bandar Lampung tahun ajaran 2018/2019. Data skor instrumen hasil belajar IPA diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar yang terdiri dari 45 butir soal pretest dan posttest pilihan ganda materi sifat-sifat materi penyusun benda untuk siswa di luar populasi penelitian yang telah menerima materi pembelajaran. Berdasarkan hasil perhitungan validitas soal dari 45 butir soal yang diujikan, diperoleh 26 soal valid dan 19 soal tidak valid karena nilai rnum Berdasarkan hasil perhitungan validitas soal dari 45 item yang diujikan, terdapat 26 soal valid dan 19 soal. Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi suatu instrumen. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui reliabel atau tidaknya suatu item (layak diketahui item tersebut dengan menggunakan rumus Kuder-Ricadrson (K-R 20). r11 = 0,962 dan soal post-test reliabel sehingga diperoleh r , maka disimpulkan instrumen tersebut sangat tinggi, dapat dilihat pada lampiran. Hasil pengiraan darjah kesukaran bagi 45 soalan di atas, terdapat 27 soalan pertengahan, 15 soalan mudah dan 3 soalan sukar boleh didapati di lampiran. Hasil pengiraan darjah kesukaran bagi 45 soalan di atas, terdapat 28 soalan pertengahan, 17 soalan mudah dan 0 soalan sukar boleh didapati di lampiran. Hasil Kesimpulan Uji Coba Instrumen Pengukuran Variabel Dengan Uji Normalitas Gain (N-Gain) Setelah dilakukan uji normalitas, dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data yang diperoleh mempunyai varian yang homogen atau tidak. Peneliti menggunakan uji homogenitas Fisher, dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan tabel diatas hasil perhitungan homogenitas data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol diperoleh hasil Fhitung < Ftabel maka H0 diterima yang berarti data sampel adalah homogen, dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan perhitungan uji-t dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh thitung = 4,03 dan ttabel = 1,99, maka thitung > ttabel sehingga H0 ditolak. Memahami hubungan antara sifat-sifat bahan dan komponennya serta perubahan sifat-sifat benda akibat proses tersebut. Perubahan sifat benda yang bersifat sementara adalah perubahan pada benda yang dapat kembali ke bentuk semula dan tidak menghasilkan zat baru. Perubahan sifat benda yang bersifat tetap adalah perubahan pada benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula. Memahami hubungan sifat bahan dan komponennya serta perubahan sifat benda akibat suatu proses Konsep dasar indikator kompetensi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sifat-sifat benda adalah pemanasan, pendinginan, pembakaran, peluruhan, korosi, pemuaian dan kontraksi.Hasil Analisis Uji Prasyarat
Uji Hipotesis
Pembahasan
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran