• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP KETERAMPILAN BEKERJA SAMA SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS III SD ISTANA HATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP KETERAMPILAN BEKERJA SAMA SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS III SD ISTANA HATI"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

Tunjukkan keterampilan kerjasama siswa pada mata pelajaran PKN di kelas III SD Istana Hati.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran take and give terhadap keterampilan kerjasama siswa kelas III pada mata pelajaran PKN di SD Istana Hati. , Kota Binjai, TBD.

Identifikasi Masalah

Selain itu, pentingnya keterampilan kolaborasi di sekolah juga diungkapkan oleh Boressa dalam Apriono (Fauziyah1 dkk., 2019), “Pentingnya siswa yang memiliki keterampilan berkolaborasi, dengan mengkondisikan siswa untuk benar-benar memahami bahwa tidak ada seorang pun yang bisa melakukan segalanya. tidak menyelesaikan tugas dengan lancar. benar, kecuali dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan." Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka cukuplah alasan bagi peneliti untuk melakukan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran Take and Give terhadap keterampilan kerjasama siswa pada mata pelajaran PKN Kelas III SD Istana Hati.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kerangka Teoritis

Tujuan Belajar

Tujuan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kepribadian seseorang berdasarkan praktek dan pengalaman tertentu 4) Menurut Sardiman (2008) Tujuan belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, menulis dan seterusnya, dan pembelajaran akan lebih baik apabila orang tersebut, subjeknya mengalami dan melakukannya (Hanafy, 2014). Misalnya saja melalui proses perubahan kebiasaan merokok menjadi tidak merokok, menghilangkan kecanduan minuman keras atau mengubah kebiasaan anak yang sering merantau. belajar., 3).

Ciri-Ciri Belajar

Sedangkan ciri-ciri belajar menurut Hamalik (2005) disebutkan sebelumnya Borton menjelaskan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku individu akibat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya, sehingga dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Selain itu, ciri-ciri belajar menunjukkan suatu kegiatan dalam diri seseorang yang disadari atau disengaja, interaksi seorang individu dengan lingkungannya yang ditandai dengan perubahan tingkah laku.

Prinsip – Prinsip Belajar

Dari beberapa prinsip yang ada dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran tidak dapat dilaksanakan secara asal-asalan atau tanpa suatu tujuan dan arah yang baik, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran dalam upaya perubahan dapat terlaksana dan berjalan dengan baik, diperlukan prinsip-prinsip yang dapat dijadikan acuan dalam pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut fokus pada hal-hal penting yang perlu dilakukan guru agar terjadi proses pembelajaran yang baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar

Selama proses pembelajaran, peranan fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar khususnya panca indera. Apabila kondisi lingkungan alam tidak mendukung proses belajar siswa maka akan terhambat. lapangan olahraga.

Model Pembelajaran

Prastowo (2013) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah acuan pembelajaran yang dilaksanakan secara sistematis berdasarkan pola pengajaran tertentu. Menurut Sani (2013), model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual yang berupa pola prosedural yang sistematis, dikembangkan dari teori dan digunakan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Model Pembelajaran Kooperatif

Pengertian model pembelajaran kooperatif

Menurut Lie (Made Wena., 2009), pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan teman sekelasnya dalam mengerjakan tugas-tugas yang terstruktur dan dalam sistem ini guru berperan sebagai fasilitator. Berdasarkan definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan teman sebaya (siswa lain) sebagai sumber belajar selain guru atau sumber belajar lainnya.

Unsur-unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif

Mengutip pendapat para ahli di atas, ternyata model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, baik dengan menggunakan teman sejawat maupun bekerja dalam tim sesuai arah dan tugas yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara berkelompok atau bersama-sama. . bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas agar berhasil. Apabila tercipta pola tugas dan penilaian sesuai prosedur model pembelajaran kooperatif, maka setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.

Tujuan pembelajaran kooperatif

Penerimaan perbedaan individu: Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan bagi siswa dari kondisi yang berbeda untuk bekerja sama secara saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan akan belajar untuk menghormati satu sama lain melalui struktur penghargaan kooperatif. Keterampilan sosial penting untuk dimiliki siswa karena saat ini banyak siswa yang kurang memiliki keterampilan sosial.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Take and Give 1) Pengertian Pembelajaran Model Take and Give

Menurut (Huda, 2013) mengemukakan pendapatnya bahwa metode pembelajaran Take and Give adalah pembelajaran yang didukung dengan penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada siswa. Jadi, metode pembelajaran memberi dan menerima adalah suatu metode pembelajaran yang mempunyai tahapan-tahapan pembelajaran yang menuntut siswa untuk mampu memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru dan teman-temannya (siswa lain) serta mampu mengkomunikasikan isi materi pelajaran. kepada teman-temannya (siswa lain) dengan jelas.

Langkah-langkah model pembelajaran take and give

Materi ajar yang dikuasai kepada siswa lain menjadikan siswa lebih memahami materi yang telah diajarkan, atau dengan kata lain memberikan dan mengkomunikasikan materi pembelajaran yang diperolehnya kepada orang lain.

Kelebihan Pembelajaran Model Take and Give

Meningkatkan tanggung jawab siswa karena setiap siswa dibebani tanggung jawab terhadap kartunya masing-masing. Siswa akan lebih cepat memahami penguasaan materi dan informasi karena menerima informasi dari guru dan siswa lainnya.

Kekurangan Pembelajaran Model Take and Give

Keterampilan Kerjasama a. Pengertian kerjasama

Kerangka Konseptual

Hipotesis Penelitian

Lokasi dan waktu Penelitian

Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu seluruh anggota populasi dapat dijadikan sampel penelitian (Sugiyono, 2015).

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda soal, dan tingkat kesukaran soal.

Teknik Non Tes a. Angket

Instrument Penelitian

Lembar Tes

Instrumen tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengukur ada tidaknya serta sejauh mana kemampuan suatu mata pelajaran yang dipelajari (Sugiyono, 2015).Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa. . pada saat mengikuti tes, sebagai alat ukur untuk mengecek prestasi belajar siswa. Alat tes ini harus memahami persyaratan sebagai alat ukur yang baik. Instrumen pengukuran yang digunakan peneliti adalah uji validitas, uji reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran sehingga diperoleh pertanyaan yang sesuai untuk diolah menjadi hasil penelitian. Pre-test dan post-test digunakan untuk menguji prestasi belajar siswa dalam penelitian ini.

Teknik Non Tes a. Kuesioner (Angket)

Teknik Analisis Data

Analisis Instrumen Tes a. Uji Validitas

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab salah.

Uji Normalitas

Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran give and take terhadap keterampilan partisipasi kelas siswa pada mata pelajaran PKN III di SD Istana Hati Binjai. Dengan menggunakan uji regresi sederhana, kami menentukan apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa setelah pengujian dengan model pembelajaran Take and Give dengan kemampuan bekerja sama siswa. Ho = terdapat pengaruh yang signifikan antara pretest dan posttest model pembelajaran Take and Give dengan kemampuan bekerjasama siswa.

Ha = tidak ada pengaruh yang signifikan antara pretest dan posttest model pembelajaran Take and Give dengan kemampuan kerjasama siswa.

Deskripsi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Istana Hati Kota Binjai yang berjumlah 28 siswa. Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik sampling jenuh sehingga seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitian yang berjumlah 28 siswa.

Hasil Analisis Data Penelitian 1. Analisis Instrumen Tes

Analisi Data

Dari tabel 4.2 diatas terlihat bahwa hasil uji normalitas pre dan post test siswa memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,153. Artinya kesimpulan dari hasil uji hipotesis terhadap nilai pre-test dan post-test adalah terdapat pengaruh model pembelajaran give and take. Post-testnya terdapat pengaruh model pembelajaran give and take. Dari tabel 4.5 diatas terlihat bahwa hasil uji hipotesis pre dan post test siswa mencapai nilai F sebesar 41,251 (r-score), dan.

Artinya kesimpulan dari hasil uji hipotesis tentang nilai keterampilan kerjasama siswa adalah terdapat pengaruh model pembelajaran take and give terhadap keterampilan kerjasama siswa pada kelas PKN siswa kelas III SD Istana Hati. Sekolah. , Kota Binjai. Artinya kesimpulan dari hasil uji hipotesis tentang nilai keterampilan kerjasama siswa adalah terdapat pengaruh model pembelajaran take and give terhadap keterampilan kerjasama siswa pada pembelajaran PKN siswa kelas III SD Istana Hati , Kota Binjai. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran take and give dapat mempengaruhi keterampilan kolaboratif siswa.

Tabel 4.3 Uji Normalitas Angket Kemampuan Kerjasama Siswa  One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tabel 4.3 Uji Normalitas Angket Kemampuan Kerjasama Siswa One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Simpulan

Saran

  • STANDAR KOMPETENSI 3. Memiliki harga diri sebagai individu
  • KOMPETENSI DASAR
  • INDIKATOR
  • TUJUAN PEMBELAJARAN
  • MATERI PEMBELAJARAN
  • METODE PEMBELAJARAN
  • KEGIATAN PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal ( 15 menit )

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Take and Give pada Kompetensi Inti Teknik Pengolahan Makanan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Take and give terhadap keterampilan kognitif siswa kelas IV Sd Negeri 11 Banda Aceh pada materi gaya. Pengaruh Model Pembelajaran Take and Give Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD IT Qurrota'.

Setelah meninjau ceramah dan melihat foto-fotonya, siswa dapat mengidentifikasi contoh perilaku yang mencerminkan harga diri pribadinya. Setelah meninjau ceramah dan melihat foto-fotonya, siswa dapat mengidentifikasi contoh perilaku yang secara akurat mencerminkan harga diri orang lain. Setelah berdiskusi, siswa mampu menerapkan perilaku yang mencerminkan harga dirinya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti ( 45 menit ) Eksplorasi

Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang dibahas dan apa yang belum dipahami.

Kegiatan Akhir ( 10 menit )

PENILAIAN A. Tes

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !

Unjuk Kerja 1. Produk

BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C, ATAU D PADA JAWABAN YANG BENAR!

Pengertian Harga Diri

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai harga diri, pada pelajaran kali ini Anda akan diajak untuk mempelajari tentang pengertian harga diri, pentingnya harga diri, bentuk-bentuk harga diri dan perilaku yang mencerminkan harga diri. Oleh karena itu, harga diri dapat diartikan sebagai harga diri atau harga diri seseorang mengenai kepribadiannya. Harga diri tidak bisa dibeli dengan uang karena harga diri tidak bisa tergantikan dalam bentuk apapun.Harga diri seseorang tergantung pada kepribadian orang itu sendiri.

Harga diri yang tinggi berarti seseorang dipandang baik, berkemampuan positif dan berguna bagi dirinya maupun orang lain.Contoh perilaku yang menimbulkan harga diri tinggi antara lain: membantu orang lain yang terkena musibah banjir, kebakaran, kecelakaan, rajin, bertutur kata yang sopan, ramah tamah, tekun, berprestasi, sabar dan lain-lain b.

Pentingnya Harga Diri

Bentuk-Bentuk Harga Diri 1. Menghargai Diri Sendiri

Rasa percaya diri tidak tumbuh dengan sendirinya, rasa percaya diri harus dipupuk agar menjadi pribadi yang berkarakter kuat dan positif. Setelah diperoleh nilai r hitung, maka diperiksa harga rtabel pada product moment dengan  = 0,05 dengan jumlah sampel siswa sebanyak 30. Diperoleh harga rtabel = 0,361 dengan kriteria jika rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid . Kasus yang Digunakan Statistik untuk setiap pengujian didasarkan pada semua kasus dengan data yang valid untuk variabel yang digunakan dalam pengujian tersebut.

Case statistics used for each analysis are based on the cases with no missing or out-of-range data for any variable in the analysis.

Tabel Persiapan Validitas dan Realibilitas Pretest  Kode siswa
Tabel Persiapan Validitas dan Realibilitas Pretest Kode siswa

Test

Cases used Statistics are based on cases with no missing values ​​for the variables used.

Gambar

Gambar 2.1 . Skema Penelitian
Tabel 3.1. Rencana dan Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Uji Coba Tes
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Angket Sikap Kerja Sama Siswa
+6

Referensi