• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI LAMPUNG "

Copied!
64
0
0

Teks penuh

Pendahuluan 1

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Motivasi kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada dinas transportasi provinsi lampung. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung yakin bahwa dirinya termotivasi dalam bekerja.

Tabel 3.  Teori Motivasi “Dua Faktor Fredrick Hezberg”
Tabel 3. Teori Motivasi “Dua Faktor Fredrick Hezberg”

Tinjauan Pustaka 7

Disiplin Kerja

Disiplin dapat diartikan apabila pegawai selalu datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan segala pekerjaannya dengan baik, menghormati semua peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku (Fathoni, 2006: 126). Tujuan utama dari disiplin kerja adalah untuk keberlangsungan organisasi atau perusahaan sesuai dengan motif organisasi atau perusahaan yang bersangkutan baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Pegawai dapat melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya dan mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada pemangku kepentingan yang ditunjuk dalam organisasi sesuai dengan lingkup pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Menurut Hasibuan, kedisiplinan diartikan jika pegawai selalu datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, menaati seluruh peraturan dan norma organisasi yang berlaku. Dengan selalu datang dan pulang tepat waktu, atau sesuai aturan yang telah ditentukan, dapat menunjukkan baik atau tidaknya kedisiplinan dalam organisasi. Artinya tujuan (pekerjaan) yang diberikan kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai yang bersangkutan, agar ia bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam melakukannya.

Pemimpin harus berani dan tegas, mengambil tindakan untuk menghukum setiap pekerja disiplin sesuai sanksi yang ditentukan.

Kinerja Pegawai

Dimensi kinerja atau kriteria kinerja merupakan berbagai unsur dalam pekerjaan yang dianggap mempunyai andil dalam keberhasilan pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan. Setiap pekerjaan mempunyai persyaratan yang berbeda-beda sehingga menuntut pegawai untuk memenuhi persyaratan tersebut baik dari segi pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang sesuai. Berdasarkan kebutuhan pekerjaan, dapat diketahui berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk mengerjakannya, atau berapa satuan kerja yang dapat dilakukan oleh setiap pegawai.

Setiap pegawai dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu agar dapat menghasilkan pekerjaan yang memenuhi kualitas yang dibutuhkan oleh suatu jabatan tertentu. Karyawan berkinerja baik jika mereka dapat menghasilkan pekerjaan yang memenuhi persyaratan kualitas jabatan. Setiap tugas mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga jenis pekerjaan tertentu dapat diselesaikan tepat waktu karena bergantung pada tugas lainnya.

Jenis pekerjaan tertentu mungkin perlu dilakukan oleh dua orang atau lebih, sehingga diperlukan kolaborasi antar karyawan.

Penelitian Terdahulu

Pengukuran ketepatan waktu adalah jenis pengukuran kuantitatif khusus yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan. Hernowo Narmodo dan Farid Wajdi (2012) meneliti pengaruh motivasi dan disiplin terhadap kinerja pegawai pada Badan Layanan Umum Kabupaten Wonogiri dan menyimpulkan bahwa pegawai (a) motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (b) disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (c) motivasi dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai. Yoga Arsyenda (2013) meneliti pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja PNS Studi kasus di BAPPEDA Kota Malang menyimpulkan bahwa (a) Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja (b) Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja (c) motivasi dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja.

Gede Prawira Utama Putra (2013) meneliti pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di Hotel Matahari Terbit Bali Tanjung Benoa Nusa Dua menyimpulkan bahwa: (a) Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (b) motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kerangka Konseptual

Organisasi mempunyai harapan yang besar agar pegawai memperoleh hasil kerja yang memuaskan sehingga tujuan dapat terwujud. Apabila seorang pegawai kurang termotivasi dalam bekerja maka kinerjanya akan menurun dan sebaliknya bila pegawai mempunyai motivasi yang baik maka kinerjanya akan meningkat dan hal tersebut akan berdampak positif bagi organisasi karena kinerja seorang pegawai mempengaruhi kinerja organisasi. Dengan kesadaran disiplin yang tinggi, sangat memungkinkan bagi pegawai dan organisasi untuk menghasilkan kinerja yang baik dan mendapatkan harapan yang telah direncanakan di awal.

Secara umum, kedisiplinan yang baik adalah ketika karyawan selalu datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan seluruh pekerjaannya dengan baik, serta menghormati seluruh peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku.

Hipotesis

Apakah motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan (simultan) berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung merasa pekerjaan yang mereka lakukan di kantor tersebut sangat dihargai. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung mendukung sikap pemimpin yang aktif dalam mengawasi bawahannya.

Tanggapan responden terhadap pertanyaan mengenai variabel kinerja pegawai (Y) pada Dinas Perhubungan Provinsi Lampung adalah sebagai berikut. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung merasa wajib menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja jasa angkutan provinsi lampung selalu tekun dan tekun dalam menjalankan tugasnya setiap hari.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja jasa transportasi provinsi lampung berusaha keras untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai permintaan manajemen.

Tujuan dan Manfaat Penelitian 20

Manfaat Penelitian

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung mempunyai minat yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung memiliki keberanian yang besar dalam mengambil resiko yang besar untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung akan bekerja keras dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di kantornya.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung berpendapat bahwa hak yang diterimanya sejalan dengan kewajiban yang dijalankannya. Hal ini menunjukkan sebagian besar pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung merasa hak dan kewajibannya seimbang. Tidak terjadi ketimpangan alokasi hak terhadap kewajiban yang dijalankan. Hal ini menunjukkan sebagian besar pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung bersedia diawasi langsung oleh KTU agar tidak terjadi tindakan tidak adil terhadap pekerja kantoran.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung tidak mempunyai masalah dengan rekan kantor, sehingga dapat bekerja sama dengan baik.

Metode Penelitian 21

Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri atas obyek-obyek atau subyek-subyek yang mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri tertentu yang peneliti tentukan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh jumlah responden yang akan dijadikan sampel penelitian yaitu sebanyak 120 responden dari jumlah populasi sebanyak 171 karyawan dengan toleransi ketidakakuratan sebesar 5%.

Definisi Operasional

Berdasarkan definisi operasional variabel-variabel tersebut di atas, maka peneliti merumuskan variabel operasional penelitian sebagai berikut.

Tabel 4.  Definisi Operasional Variabel
Tabel 4. Definisi Operasional Variabel

Metode Pengumpulan

Uji Kualitas Data

Pada pernyataan poin MK2 (Saya ingin menyelesaikan pekerjaan sesuai tujuan yang telah ditetapkan), tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju sepenuhnya. Pada pernyataan butir MK3 (Saya berani mengambil resiko untuk mendapatkan hasil kerja yang terbaik), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Pada pernyataan poin DK7 (Pegawai yang melanggar aturan akan diberikan teguran dan sanksi sekaligus), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

Mengenai pernyataan poin KP1 (Dalam melaksanakan tugas, saya akan berhati-hati agar tidak melakukan kesalahan), tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak setuju sama sekali. Untuk item KP3 (saya tahu jelas tugas yang harus saya kerjakan), tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju sama sekali. Mengenai poin KP4 (Saya menguasai tugas pokok saya), tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju sama sekali.

Pada pernyataan item KP5 (Saya dapat bekerja sama dengan baik dengan rekan kerja di kantor), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 7. Pada item pernyataan KP7 (Saya mampu bekerja sesuai standar kantor), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Pada pernyataan item KP8 (Saya mampu bekerja sesuai standar kantor), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 5.  Tanggapan Responden Tentang Variabel Motivasi Kerja  No  Pernyataan Motivasi  Item No  MAX  RILL  %  Katagori
Tabel 5. Tanggapan Responden Tentang Variabel Motivasi Kerja No Pernyataan Motivasi Item No MAX RILL % Katagori

Hasil dan Luaran yang Dicapai 29

Analisis Data

Plot P-P normal menunjukkan titik-titik membentuk pola garis yang mengikuti garis atau sumbu diagonal, artinya sisa data berdistribusi normal. Artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja pegawai berdasarkan variabel masukan motivasi kerja dan disiplin kerja. Nilai mean yang diperoleh dari variabel independen (motivasi kerja dan disiplin kerja) terhadap konstanta dependen (kinerja karyawan) sebesar 3,797.

Motivasi pegawai terhadap kinerja pegawai dengan koefisien regresi sebesar 0,408 tanda + (positif) pada variabel motivasi pegawai menunjukkan. Disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai dengan koefisien regresi sebesar 0,352 + (positif) pada variabel disiplin kerja pegawai menunjukkan hubungan searah yang artinya jika disiplin kerja meningkat maka akan mempengaruhi peningkatan kinerja pegawai. Nilai R sebesar 0,787 yang berarti hubungan antara motivasi kerja (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada Dinas Perhubungan Provinsi Lampung adalah sebesar 78,7% yang berarti hubungan tersebut cukup erat.

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,612 yang berarti 61,2% variabel kinerja dapat dijelaskan oleh motivasi kerja dan disiplin kerja sedangkan sisanya sebesar 38,8% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti sikap dalam bekerja, keterampilan. tingkat, iklim kerja. kesenangan dan sebagainya. .

Tabel 9.  Hasil Pengujian Reliabilitas
Tabel 9. Hasil Pengujian Reliabilitas

Pengujian Hipotesis

Hasil perhitungan menunjukkan nilai t hitung > t tabel (6,219 > 1,6579) dengan signifikansi sebesar 0,000 yang berarti motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perhubungan Provinsi Lampung. Hasil perhitungan menunjukkan nilai t hitung > t tabel (3,041 > 1,6579) dengan signifikansi 0,003 yang berarti disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perhubungan Provinsi Lampung. 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja dan disiplin kerja baik secara parsial maupun bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.

Sebaiknya pihak pegawai berani dalam memberikan sanksi hukuman, karena variabel disiplin kerja dalam penelitian ini merupakan variabel yang paling mempengaruhi kinerja pegawai, sehingga dapat memberikan pelajaran lebih bagi pegawai yang sembrono terhadap peraturan yang dibuat. . Mengingat disiplin kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, maka sebaiknya pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung meningkatkan pemberian sanksi yang lebih tegas. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja PNS Studi Kasus di BAPPEDA Kota Malang.

Disiplin kerja, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Matahari Terbit Hotel Bali Tanjung Benoa Nusa Dua.

Tabel 13.  Uji Signifikan Parsial
Tabel 13. Uji Signifikan Parsial

Kesimpulan dan Saran 49

Saran

Dengan memutuskan pegawai yang terlambat akan membayar denda dalam bentuk uang, dan pada akhir bulan denda yang terkumpul akan digunakan seperlunya untuk keperluan kantor atau diberikan kepada pegawai yang selalu datang tepat waktu. Berdasarkan hasil uji (R2) pada penelitian ini terlihat bahwa terdapat variabel lain yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini. Penelitian selanjutnya hendaknya menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai seperti sikap kerja, tingkat pengetahuan profesional, iklim kerja, kepuasan, gaya kepemimpinan dan lain sebagainya, karena semakin baik kinerja pegawai maka akan semakin mempengaruhi pelayanan transportasi provinsi lampung. .

Hubungan Motivasi Pegawai Dengan Disiplin Kerja Dan Studi Kasus Kinerja Pegawai Pada Pusat Teknologi dan Bahan Bakar Nuklir PUSPITEK Wilayah Tangerang.

Gambar

Tabel 1.   Capaian Indikator Kinerja Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung
Tabel 2.  Data Absensi Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Periode Januari    – Desember 2016
Tabel 3.  Teori Motivasi “Dua Faktor Fredrick Hezberg”
Tabel 4.  Definisi Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan berupa kuesioner untuk mengumpulkan informasi tentang screen time, aktivitas fisik, dan