• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi pada Coffee Shop di Kota Malang)

Mohamad Lukman Satrio Prabowo Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Prof. Dr. Achmad Sudiro, SE.,ME.,CPHR

Abstract: The study aims to determine the influence the effect of work motivation and organizational culture on performance of coffee shop employees. The type of this research is explanatory research with quantitative approach. Location of the study was conducted in Lowokwaru District, Malang City. The sampling technique of this study used formula from Machin and Campbell (1987:89). The sample in this study is 116 employee respondents from various coffee shops. The sampling technique used purposive sampling and methods of data collection using the questionnaire. Data analysis technique in this study is a test instrument (validity and reliability). The hypothesis test in this study used multiple linear regression analysis, descriptive analysis, T-tests, F-test and determinations test (𝑅2). The results in this study showed that work motivation and organizational culture have significant effect on the performance of coffee shop employees at Malang City.

Keywords: Work Motivation, Organizational Culture, Employee Performance

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan kedai kopi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Populasi dalam penelitian ini tidak diketahui secara pasti. Sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus machin dan champbell (1987:89) yaitu sebagian karyawan kedai-kedai kopi di Kota Malang yang berjumlah 116 orang responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji instrumen (validitas dan reliabilitas). Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, analisis deskriptif, uji T, Uji F, dan Uji Determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan kedai kopi di Kota Malang.

Kata kunci: Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, Kinerja Karyawan.

(2)

2 PENDAHULUAN

Sumber daya manusia berperan sangat penting dalam perusahaan karena salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu diperlukan usaha dari sumber daya manusia yang dimiliki. Demi kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan maka perusahaan harus menerapkan strategi manajemen sumber daya manusia dengan baik.

Perusahaan harus melakukan upaya pemberdayaan sumber daya manusia dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja setiap individu dan tentunya akan diikuti dengan meningkatnya kinerja perusahaan juga.

Menurut Terry dan Rue (2019) menegaskan bahwa motivasi adalah sesuatu yang melatarbelakangi seseorang untuk segera berkeinginan menyelesaikan tugasnya. Sehingga berdasarkan pernyataan tersebut bisa dikatakan bahwa motivasi kerja memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja karyawan, oleh karena itu motivasi karyawan perlu

dipupuk dengan semaksimal mungkin agar tujuan perusahaan bisa tercapai.

Kemudian menurut Robbins dan Judge (2008) budaya organisasi (organizational culture) adalah nilai yang diyakini dan menjadi acuan seluruh anggota dan mampu membuat perbedaan dengan organisasi yang lain.

Adapun karakteristik yang ada diantaranya : 1) Inovasi serta berani mengambil risiko ( Inovation and risk taking ), 2) Perhatian kepada detil ( Attention to detail ), 3) Bertujuan kepada hasil (Outcome orientation), 4) Bertujuan kepada manusia ( People orientation), 5) Bertujuan pada tim (Team orientation), 6) Agresivitas ( Aggressiveness) dan 7) Stabilitas (Stability).

Berdasarkan berita yang dimuat dalam Trubus (2012) diketahui bahwa trend kafe menguat 10 tahun terakhir.

Salah satu tanda penguatan trend kafe adalah pertumbuhan waralaba kopi internasional di kota-kota besar dan pertumbuhan gerai kopi lokal yang mulai bermunculan.

Tingginya budaya minum kopi berdampak pada peningkatan harga

(3)

3 jual komoditas kopi serta semakin

banyaknya tempat-tempat yang menyediakan aneka menu minuman kopi dengan suasana dan keunggulan masing-masing. Hal ini dikarenakan budaya minum kopi saat ini bukan hanya berfokus pada jenis kopi apa yang diminum namun juga penting mengenai suasana saat menikmati kopi tersebut. Hal tersebut juga terjadi di Kota Malang. Sebagai salah satu kota pendidikan di Jawa Timur, Kota Malang memilik banyak kedai kopi yang tersebar di berbagai lokasi.

Pelayanan dan suasana yang ditawarkan oleh setiap kedai kopi di Kota Malang juga sangat bervariatif, misalnya terdapat kedai kopi yang menyediakan suasana dengan iringan live music, terdapat pula kedai kopi yang membuka ruang diskusi, bahkan terdapat pula warung kopi yang berinovasi dengan menyediakan suasana outdoor dan pemandangan di daerah perbukitan dan persawahan.

Bagaimanapun lokasi dan suasananya, budaya minum kopi telah memberikan dampak yang positif dalam usaha kedai kopi di Kota Malang. Melalui

pertumbuhan kedai kopi di Kota Malang, maka tidak bisa dihindarkan persaingan antar pengelola warung kopi yang semakin berusaha memikat penikmat kopi agar melakukan pembelian di kedai mereka, dengan tujuan agar terjadi peningkatan pendapatan dan tetap bertahannya usaha kopi tersebut.

Untuk menghadapi persaingan antar kedai kopi yang semakin hari semakin ketat tentunya setiap kedai kopi diharuskan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik dari apa yang bisa disajikan kepada konsumen. Khususnya dalam hal pelayanan yang dapat diberikan oleh karyawan, akan tetapi sangat disayangkan apabila moment persaingan yang semakin ketat ini tidak diimbangi dengan pelayanan yang prima pada beberapa kedai kopi lokal di Kota Malang. Berdasarkan pengamatan peneliti, penerapan motivasi kerja karyawan dan budaya organisasi pada beberapa kedai kopi di Kota Malang masih dirasakan kurang maksimal Seperti misalnya dapat dijumpai di beberapa kedai kopi lokal

(4)

4 di Kota Malang yang menggunakan

sistem pengantaran pesanan dengan memanggil nama konsumen yang memesan pesanan tersebut hal ini tentunya selain akan merepotkan konsumen juga akan mengganggu konsumen lain yang berada di tempat tersebut karena suara panggilan terlalu keras bahkan ada yang menggunakan speaker, banyak juga dijumpai karyawan yang terlihat sedang santai ngopi dan bermain game yang tentunya hal ini kurang baik apabila dilihat oleh konsumen, dan masih banyak contoh pelayanan karyawan yang masih terbilang buruk dapat dijumpai di beberapa kedai kopi di Kota Malang, yang mana hal-hal seperti ini dapat atasi atau dihindari apabila budaya organisasi yang diterapkan dan motivasi kerja karyawan baik, hal ini pada akhirnya akan menghasilkan keluaran output kinerja yang lebih baik dari usaha kedai kopi tersebut untuk pelayanan konsumen. Dari fenomena yang ada serta latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti hendak membuktikan adanya pengaruh

motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan kedai kopi di Kota Malang.

LANDASAN TEORI Motivasi Kerja

motivasi kerja merupakan suatu faktor yang melatarbelakangi suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia, secara umum motivasi didasari oleh aspek kognitif (pengetahuan) yang selanjutnya diaplikasikan dalam bentuk afektif (sikap) atau tindakan seseorang.

Ardana et al. (2012) menyampaikan bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau tidak pada hakekatnya ada secara internal dan eksternal yang dapat positif atau negatif untuk mengarahkannya sangat bergantung kepada ketangguhan sang manajer.

Sedangkan motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau pendorong semangat kerja. Sementara motif

(5)

5 adalah daya pendorong atau tenaga

pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia bertindak.

Budaya Organisasi

Menurut Wibowo (2016) budaya organisasi adalah budaya yang menjadi acuan di dalam suatu organisasi di mana terdapat sekelompok orang melakukan interaksi, budaya organisasi mencerminkan persepsi umum yang dilakukan oleh seluruh anggota organisasi. Individu dengan latar belakang berbeda atau pada tingkat yang berbeda dalam organisasi akan cenderung menjelaskan budaya organisasi dengan menggunakan terminologi yang sama, namun hal ini tidak berarti hanya terdapat satu budaya dalam organisasi, dan umumnya organisasi besar memiliki dominant culture dan sejumlah sub budaya (subculture).

Menurut Thomas dan Inkson (2004: 22) budaya tidak hanya berupa perilaku di permukaan, melainkan juga

ditanamkan dalam diri kita masing- masing. Menurut Robbins dan Judge (2007) budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang dianut oleh anggota organisasi dan membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.

Berdasarkan pemaparan dari beberapa definisi tersebut maka dapat dijelaskan bahwa budaya oragnisasi adalah suatu pola dalam suatu organisasi yang ditemukan dan dikembangkan oleh suatu kelompok karena telah mempelajari dan memiliki penguasaan masalah adaptasi eksternal dan internal.

Kinerja

Kinerja (performance) adalah catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama suatu periode waktu tertentu. Simamora (2012) mengemukakan bahwa Kinerja karyawan (employee performance) adalah tingkat pada tahap mana para karyawan mencapai persyaratan- persyaratan pekerjaan.

(6)

6 Selanjutnya, Menurut Hasibuan

(2018) bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas- tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan tugas-tugas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H₁: Terdapat pengaruh secara parsial motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

H₂: Terdapat pengaruh secara parsial budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

H₃: Terdapat pengaruh secara simultan motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Gambar 1. Kerangka Konseptual Variabel

METODE

Jenis dan Sumber Data

Data pada penelitian ini berupa data kuantitatif yang berasal dari jawaban responden atas kuesioner yang disebarkan serta disajikan berdasar skala likert. Adapun sumber data primer diperoleh langsung dari kuesioner yang diberikan kepada karyawan kedai-kedai kopi di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang sebagai objek penelitian.

Populasi dan Sampel

Populasinya adalah karyawan yang bekerja di kedai kopi di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dengan kriteria usia minimal 18 tahun dan masa kerja minimal 3 bulan. Jumlah

(7)

7 Populasi pada penelitian ini tidak

diketahui secara pasti, sehingga penghitungan sampel minimal menggunakan rumus Machin dan Champbell (1987) dengan hasil penghitungan sampel minimal sebanyak 116 responden.

Teknik Analisa Data

Teknis analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis linier berganda : Ŷ = α + β1X1+ β2X2 + e

dengan keterangan : Y = kinerja karyawan α = konstanta

X1 = motivasi

X2 = budaya organisasi e = eror

β1,2, = koefsien regresi Uji Validitas dan Reliabilitas

Kriteria pengujian validitas instrumen yaitu dengan membandingkan nilai r dengan nilai r tabel dengan derajat bebas (n-2). Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar daripada nilai r dalam tabel pada alfa tertentu maka berarti signifikan

sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau pernyataan itu valid.

Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang terukur sama terhadap suatu keadaan pada waktu yang berbeda, dengan Alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,6.

Uji Asumsi Klasik

Metode statistik yang digunakan yaitu analisis linier berganda karena digunakan 2 variabel independen dan 1 variabel dependen.

Sebelum dilakukan analisis tersebut, uji asumsi klasik perlu dilakukan terlebih dahulu dengan tujuan hasil regresinya untuk memperkirakan variabel terkait tidak bias.

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji variabel dalam penelitian ini

(8)

8 model regresinya terdistribusi normal

atau mendekati dengan pendekatan grafik Normal P-P of Regresion Standardized Residual. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka disimpulkan asumsi normalitas terpenuhi.

Uji multikolinieritas adalah menguji apakah terdapat hubungan antar variabel bebas (independent) dalam model regresi. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan menghitung nilai VIF (Variance Inflating Factor), apabila lebih kecil dari 5% maka multikolinieritas tidak terjadi.

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menilai apakah ada ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi linear. Heteroskedastisitas tidak terjadi jika varian residu homogen.

Jika probabiltias atau p-value > (α = 0,05) atau nonsignifikan, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Berdasar hasil SPSS diperoleh nilai rhitung kedua variabel lebih besar dari rtabel (0,361). Dapat disimpulkan butir pertanyaan pada variabel motivasi dan budaya organisasi telah valid.

Sesuai hasil pengolahan data dengan SPSS semua variabel nilai koefisien Alpha Cronbach nya lebih dari 0,6 sehingga disimpulkan instrumen pertanyaan yang dipakai sudah reliable.

Pengujian Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil dari uji normalitas pada penelitian ini diketahui bahwa nilai probabilitas >

alpha 5% yaitu sebesar 0,200, sehingga residual dalam model regresi ini dinyatakan memiliki distribusi yang normal dan dinyatakan lolos pengujian asumsi normalitas.

Untuk hasil uji

multikolinearitas dapat diketahui bahwa pada penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas dalam

(9)

9 model regresi berganda sehingga

dinyatakan lolos uji multikolinearitas.

Hal ini diketahui dari nilai Tollerance yang memiliki nilai > 0.1 dan VIF

<10.

Sedangkan untuk Uji Heteroskedastisitas variabel motivasi kerja menghasilkan probabilitas (0,635) dan budaya organisasi (0,116) yang lebih besar dari level of significant (α=5%). Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa residual dinyatakan memiliki ragam yang homogen. Dengan demikian asumsi heteroskedastisitas dinyatakan terpenuhi.

Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 1. Hasil Analisa Statistik

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi:

𝑌 = −10,212 + 0,469 𝑋1+ 0,432 𝑋2 Hasil regresi tersebut menggambarkan pengaruh variabel independent terhadap variabel

dependent, dengan nilai konstanta sebesar 10,212 menunjukkan bahwa jika tidak ada motivasi dan budaya organisasi maka tingkat kinerja karyawan kedai kopi di Kota Malang adalah 10,212 satuan score. Koefisien regresi X1 sebesar 0,469 memberikan gambaran jika variabel motivasi meningkat sebesar 1 satuan maka kinerja karyawan meningkat pula sebesar 0,469 satuan atau berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Sementara koefisien regresi X2 sebesar 0,432 mengartikan jika variabel budaya organisasi meningkat sebesar 1 satuan maka kinerja naik pula sebesar 0,432 satuan atau berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. . Selain itu nilai signifikansi (Pvalue) dari variabel motivasi kerja dan budaya organisasi adalah sebesar 0,000 yang berarti bahwa nilai tersebut <

alpha 5% (0,05) sehingga dinyatakan bahwa pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan memiliki pengaruh yang signifikan.

(10)

10 Pembahasan

Pada pengujian hipotesis, diperoleh nilai signifikansi uji F sebesar 0.000. Karena nilainya dibawah 5% maka H0 ditolak. Artinya, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dapat dikatakan variabel motivasi dan budaya organisasi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan.

Berdasar hasil analisa statistik pada tabel 1, variabel motivasi mempunyai nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari taraf keyakinan 0,05 maka H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh positif dan signifikan motivasi terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 0.469 (=46.9%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Andayani dan Tirtayasa (2019) dan Erwantiningsih (2019) yang menyatakan bahwa secara signifikan motivasi mempengaruhi kinerja seorang karyawan.

Untuk variabel budaya organisasi nilai signifikannya 0.000 lebih kecil dari taraf keyakinan 0,05

maka H0 ditolak. Sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0.432 (=43.2%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Amanda dan Budiwibowo, 2017) dan (Fardani dan Nuraina, 2017) yang menyimpulkan terdapat pengaruh positif antara budaya organisasi terhadap kinerja.

Kesimpulan

Motivasi kerja dan budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan kedai kopi di Kota Malang.

DAFTAR PUSTAKA

Amanda, AE dan Budiwibowo, S.

2017. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun.

ASSETS Jurnal Akuntansi dan Pendidikan. Vol. 6 (1) : 1-12

Andayani, I., Tirtayasa, S. 2019.

Pengaruh Kepemimpinan,

(11)

11 Budaya Organisasi, Dan

Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen.

2 (1) : 45-54

Ardana. I.K., Mujiati, N.W., Mudiartha, I.W. 2012.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu

As’ad, M. 2018. Psikologi Industri.

Yogyakarta: Liberty.

Erwantiningsih, E. 2019. Pengaruh Motivasi, Komunikasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen Kewirausahaan.

Vol. 7 (2) : 132-138

Erwantiningsih, E. 2019. Pengaruh Motivasi, Komunikasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan. JMDK : Jurnal Manjemen dan Kewiraushaan. 7 (2) : 132- 138

Fardani, F., Nuraina, E. 2017.

Pengaruh Motivasi Kerja Dan

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pdam Tirta Tamansari Kota Madiun. The 9th FIPA: Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi - Universitas PGRI Madiun. 5 (1) : 45-59

Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Giantari, I.A.I., Riana, I.G. 2017.

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja Karyawan Klumpu Bali Resort Sanur. E-Jurnal Manajemen Unud, 6 (12) : 6471-6498

Gomes, F.C. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Terjemahan, Yogjakarta:

Andi Offset

Hasibuan, M. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

(12)

12 Hormati, T. 2016. Pengaruh Budaya

Organisasi, Rotasi Pekerjaan Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja Pegawai (Studi Pada Tenaga Medis Perawat di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong Provinsi Papua Barat).

Jurnal EMBA. 4 (2) : 298-310 Iskhak dan Affandi. 2015.

Fenomenamahasiswa“Ngopi”

di Angkringan 99. Paradigma 3 (1) : 21-32

Junaidi W. 2010. Model Kepemimpinan

Transformasional (Model of Transformational

Leadership). Jurnal Manajemen Kewirausahaan.

Lupiyoadi, Rambat dan Ikhsan. 2015.

Praktikum Metode Riset Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Machin, David and Michael Champbell. 1987. Stastical Table for the Design of Clinical Trial. London:

Blackwell Scientific Publication.

Machmud M. 2016. Tuntunan Penulisan Tugas Akhir berdasarkan Prinsip Dasar Penelitian Ilmiah. Malang:

UMM Press

Mitchell, A.G. 1982. Cultural Context and Scientific Changes in Psychology. New York : American Psychologist

Moekijat. 2010. Manajemen Kepegawaian Dan Hubungan Dalam Perusahaan. Bandung : Alumni Press

Munawirsyah, I. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Perkebunan Nusantara Iii Medan. Jurnal Bisnis Administrasi. 7 (2) : 33-39 Nadhira, S.R., Rustono, A. 2018.

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi

Kasus Pada PT

(13)

13 Telekomunikasi Indonesia

Witel Jakarta Selatan Unit Hr&Cdc Dan Network Area).

E-Proceeding of

Management. 5 (1) : 260-267 Ratnasari, S.L., Nasrul, H.W., Nurdin,

I., Susilowati, Y., Susanti, E.N. 2020. Manajemen Kinerja Karyawan. Lombok Tengah : Forum Pemuda Aswaja

Robbins, S., Judge. W. 2007.

Organizational Behavior.

New Jersey : Prentice Hall International Inc.

Robbins, S.P. 2007. Manajemen.

Jakarta: PT. Indeks

Sani, S.A., Machfudz, M. 2010.

Metodologi Riset Sumber Daya Manusia. Malang: UIN- MALIKI PRESS

Sanusi A. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke 5. Jakarta:

Salemba Empat

Saputri, L.T., Fudholi, A., Sumarni.

2014. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi

Terhadap Kinerja Karyawan.

Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. 4 (1) : 63- 68

Setyowati, 2013. Organisasi dan Kepemimpinan Modern.

Yogyakarta : Graha Ilmu Simamora, K. 2012. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: STIE TKPN Soeprihanto, J. 2013. Penilaian Kinerja

Pengembangan Karyawan.

Yogyakarta: BPFE

Solimun, MS., Fernandes, AAR dan Nurjannah. 2017. Metode Statistika Multivariat : Pemodelan Persamaan Struktural (SEM) Pendekatan WarpPLS. Malang : UB Press Stoner, J.A.F. 1992. Manajemen.

Jakarta: PT Prenhalindo Sugiyono. 2016. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT. Alfabet

(14)

14 Tannady, H. 2017. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : Expert press Tanuwibowo, M.H.,Setiawan, R. 2015.

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Lestari Purnama Perkasa.

Agora. 3 (2) : 60-69

Terry, G.R dan Rue, L.W. 2019.

Dasar-Dasar Manajemen.

Jakarta : Bumi Aksara

Thomas, D.C., Inkson, K. 2004.

Cultural Intelligence. San Francisco: Berret Kohler Inc.

Tika, M.P. 2010. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta : Bumi Aksara

Wibowo, S. 2016. Budaya Organisasi.

Jakarta : Raja Grafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

Setelah menerima data tersebut, admin akan melakukan konfirmasi terhadap pesanan dan pembayaran yang dilakukan oleh konsumen, setelah itu, data akan dimasukkan ke dalam sistem informasi

3.3 Efforts Made by the Land Office of Malang Regency in Streamlining the Complete Systematic Land Registration Program for Increasing Ownership of Land Rights Certificates Complete