• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMIK ONLINE BERBASIS MEDIA SOSIAL UNTUK SOSIALISASI ANTI NARKOBA TERHADAP KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KOMIK ONLINE BERBASIS MEDIA SOSIAL UNTUK SOSIALISASI ANTI NARKOBA TERHADAP KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

2476-9703 Terbit sejak

2015

April 2023 Halaman:

42-51

MUALLIMUNA: JURNAL MADRASAH IBTIDAIYAH

Alamat web jurnal: http://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalmuallimuna

DOI: 10.31602/muallimuna.v8i1.10118

PENGARUH KOMIK ONLINE BERBASIS MEDIA SOSIAL UNTUK SOSIALISASI ANTI NARKOBA TERHADAP KARAKTER SISWA

SEKOLAH DASAR

Rahmy Fadilla Irman1, Adisti Yuliastrin2, Rian Vebrianto3

1,3Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

2Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka

1[email protected], 2[email protected]

3[email protected]

Received: 22 Januari 2023 / Accepted: 22 Maret 2023 / Published: 27 April 2023

Abstrak: Penyalahgunaan NAPZA merupakan masalah yang sering muncul di kalangan remaja, khususnya di kalangan siswa sekolah dasar. Di sekolah dasar, pengajaran berfokus terutama pada peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswa, dengan sangat sedikit perhatian diberikan pada perkembangan karakter siswa. Dengan demikian, hilangnya karakter siswa akan mengakibatkan gagalnya negara menghasilkan warga negara yang produktif pada generasi berikutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komik online terhadap karakter siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental, menggunakan penelitian kuasi-eksperimental. Peneliti menggunakan metode yang disebut random sampling untuk menentukan sampel yang akan mereka gunakan. Siswa kelas IV SD dijadikan sebagai populasi sampel. Ada dua kelas, yang dikenal sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen, dan masing-masing kelas berisi 22 siswa. Kuesioner dengan skala Likert digunakan sebagai instrumen untuk penelitian ini. Uji analisis deskriptif, uji normalitas, uji t sampel berpasangan, dan uji homogenitas berbantuan SPSS 16 digunakan dalam proyek penelitian ini untuk menganalisis data. Berdasarkan temuan uji t sampel berpasangan, diketahui bahwa tingkat signifikansi untuk uji dua sisi adalah 0,000<0,05; sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan Media Pembelajaran Komik Online memang berpengaruh terhadap Karakter Siswa. Temuan penelitian ini menyiratkan bahwa wajar mengharapkan guru mampu menggunakan media pembelajaran yang menarik dan konkrit, serta dibarengi dengan teknologi; salah satu pilihannya adalah memanfaatkan komik.

Kata Kunci: komik online, karakter siswa, narkoba

Abstract: Substance misuse is a problem that frequently arises among teenagers, particularly among pupils in primary school. In elementary school, the teaching focuses primarily on increasing students' knowledge and abilities, with very little attention paid to the students' moral and ethical development. Thus, the erosion of students' moral fiber will result in the country's failure to produce productive citizens in the following generation. The goal of this research was to investigate the influence that reading comics online has on the personalities of elementary students. In this work, experimental research, specifically quasi-experimental research, is used. Researchers use a method called random sampling to decide the sample they will use. Students in grade four of elementary schools served as the population for the sample. The control

(2)

of the paired sample t-test is 0.000<0.05, so Online Comic Learning Media does affect student character. The findings of this study imply that it is reasonable to expect teachers to be able to employ learning media that is both interesting and concrete, as well as to be accompanied by technology; one of the choices is making use of comics.

Keywords: Online comics, student characters, drugs.

PENDAHULUAN

Media pembelajaran sangat penting untuk pendidikan (Pernanda et al., 2018).

Teori kognitif pembelajaran multimedia menekankan penggunaan berbagai media pembelajaran untuk meningkatkan prestasi akademik (Ngussa & Chiza, 2017). Siswa memiliki akses ke berbagai media pembelajaran bermanfaat yang dapat diproduksi dengan menggabungkan terobosan teknologi terkini dengan banyak manfaat komik.

Komik digital adalah salah satunya. Siswa menyukai komik. Pembuat komik digital mengatakan (e-comics).

Apabila diikutsertakan dalam proses belajar mengajar, penggunaan berbagai media pembelajaran dapat menumbuhkan berkembangnya minat dan keinginan baru, memicu motivasi, bahkan berdampak psikologis terhadap proses pembelajaran. Proses belajar mengajar sangat terbantu dengan pemanfaatan berbagai bentuk media pendidikan (Wulandari et al., 2023). Raharjo mengatakan peralihan teknologi media komik dari komik cetak pertama ke komik digital yang disajikan dalam format elektronik itulah yang disebut dengan e-comic. Siswa akan memiliki tingkat minat yang lebih tinggi dalam belajar sambil menggunakan perangkat lunak pembuatan buku karena perangkat lunak menampilkan tampilan yang lebih menarik secara visual (Rasiman et al., 2014). Dalam upaya melakukan aktivitas komunikasi di dunia digital yang berisi promosi dengan memanfaatkan media sosial, komik merupakan salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan (Kusuma Putra & Yasa, 2019).

Komik yang disukai siswa merupakan salah satu media pembelajaran. Pesan- pesan tersebut dapat disampaikan melalui komik. Kelebihan komik digital ialah tidak perlu adanya bentuk fisik (cetak) dalam penyebarannya. Penyebaran komik digital biasanya dilakukan secara online melalui website maupun media sosial, sehingga komik digital sering juga di sebut sebagai komik berbasis internet (komik online). Media sosial merupakan sebuah tempat/platform berbasis internet yang memudahkan orang- orang untuk berkomunikasi tanpa batas. Perkembangan media sosial di Indonesia sangat pesat. Salah satu media sosial yang terpopuler dan memiliki pengguna yang paling banyak ialah facebook dan instagram (Bossetta, 2018; Phua et al., 2017; Rohmanurmeta

& Dewi, 2019)

Pendidikan di sekolah dasar berfokus terutama pada perolehan pengetahuan dan kemampuan, dengan sangat sedikit perhatian diberikan pada pembentukan prinsip- prinsip moral. Dalam urusan berbangsa dan bernegara, karakter merupakan hal yang paling penting. Akibatnya, tergerusnya moral di kalangan pelajar pada akhirnya akan mengakibatkan gagalnya negara mencetak generasi penerusnya. Selain berfungsi sebagai penggerak dan sumber kekuatan, karakter menjamin bangsa ini tidak goyah. Di sisi lain, seseorang harus bekerja untuk mengembangkan karakter mereka daripada

(3)

mengharapkannya berkembang secara alami untuk menciptakan bangsa yang bermartabat (Hendayani, 2019; Reforwati et al., 2022; Zhayoga et al., 2020).

Memiliki teman dan aktivitas di luar rumah seringkali dapat membuka pengaruh baru bagi seseorang. Pengaruh yang dihasilkan dari interaksi dengan teman sebaya adalah salah satu faktor tersebut. Disiplin, tanggung jawab, dan norma sosial ditekankan di sekolah. Ini mempersiapkan anak-anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan mengajari mereka untuk bersikap baik, sopan, dan hormat kepada orang lain. lebih tua.

Dalam nada yang sama, lingkungan masyarakat memainkan peran penting dalam pertumbuhan siswa. Hal ini disebabkan karena lingkungan masyarakat dapat memberikan pandangan yang menyeluruh kepada siswa tentang bagaimana berfungsi dalam masyarakat. Siswa melakukan interaksi langsung dengan anggota masyarakat, yang memungkinkan masyarakat untuk menentukan layak atau tidaknya seorang anak dididik berdasarkan interaksi tersebut (Chusna, 2017; Rahmawati & Dewi, 2020;

Susanto & Aman, 2016; Wisada et al., 2019).

Temuan penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Sanjaya dan rekan- rekannya pada tahun 2022, remaja adalah demografi yang sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) telah menunjukkan bahwa remaja lebih rentan untuk terlibat dalam penggunaan narkoba jangka panjang. Remaja merupakan mayoritas dari 3,4 juta orang yang menyalahgunakan narkoba (Sanjaya et al., 2022).

Hal ini diperlukan demi mencegah berkembangnya generasi yang tidak sehat akibat adanya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, khususnya di kalangan pelajar. Siswa di sekolah diberikan wawasan dan pengetahuan tentang dampak besar bahaya penyalahgunaan narkoba dan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh narkoba akibat sosialisasi narkoba. Selain itu, program sosialisasi dan penyuluhan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran siswa di lingkungan sekolah akan pentingnya melestarikan kehidupan bangsa. serta keadaan dari risiko yang ditimbulkan oleh efek samping obat (Harahap et al., 2022). Dengan adanya masalah tersebut mengenai karakter siswa yang berdampak pada masalah narkoba dapat menyebakan rusaknya karakter siswa. Jadi, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dampak membaca komik anti narkoba secara online terhadap karakter siswa.

METODE

Metodologi kuantitatif digunakan selama penyelidikan ini. Menggunakan penelitian yang bersifat eksperimen, lebih khusus quasi eksperimen. Karakter siswa dijadikan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini. Variabel ini disebut sebagai variabel (Y). Sedangkan Media Komik Online berfungsi sebagai variabel independen penelitian ini, yang paling sering disebut sebagai variabel (X). Siswa kelas IV UPT SDN 016 Bukit Ranah merupakan sampel untuk populasi penelitian ini. Menurut Gay dan Diehl dalam Reforwati et al., (2022), besar sampel minimal untuk penelitian eksperimen adalah 15, dan karena jumlah mahasiswa yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 44 mahasiswa, maka besar sampel untuk penelitian ini adalah menjadi 44 siswa. 22 siswa ditempatkan pada kelompok kelas A (kontrol), sedangkan 22 siswa ditempatkan pada kelompok kelas B (eksperimen). Peneliti menggunakan metode yang disebut random sampling untuk menentukan sampel yang akan mereka gunakan.

Untuk memastikan ketepatan dan keefektifan yang lebih besar dalam penelitian yang dilakukan oleh para peneliti, para profesional ini menggunakan alat khusus yang

(4)

dikenal sebagai instrumen penelitian (Permana, 2021). Kuesioner dengan skala Likert digunakan sebagai instrumen untuk penelitian ini. Kuesioner karakter siswa yang digunakan berisi dua puluh pertanyaan yang berbeda. Pilih jawaban berdasarkan seberapa kuat Anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan: sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), atau sangat tidak setuju (TS) (STS). Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif, normalitas, uji t sampel berpasangan, dan uji homogenitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Setelah pengumpulan data, statistik deskriptif digunakan untuk menghasilkan skala nilai karakter dan menguji kenormalan. Uji t sampel berpasangan menilai hipotesis, sedangkan SPSS 16 menguji homogenitas. Penelitian ini memiliki dua kelas yaitu kelompok kontrol dan eksperimen.

Pada kelas eksperimen komik online ditampilkan didepan kelas mengenai narkoba yang dapat membantu membentuk karakter siswa dengan baik mengenai bahayanya narkoba. Sedangkan pada kelas control tidak menggunakan komik hanya guru memberikan penjelasan mengenai bahayanya narkoba atau anti narkoba dalam membentuk karakter siswa. Pada kelas eksperimen siswa sangat antusias membaca komik online yang telah ditampilkan guru dengan baik dan jelas. Siswa juga bergantian membaca komik tersebut didepan kelas.

Tabel 1. Hasil Deskriptif Karakter Siswa Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pretes Control 22 45 65 55.68 5.626

Posttest Control 22 70 85 76.59 4.194

Pretest Eksperimen 22 50 65 56.14 4.863

Pposttest Eksperimen 22 80 95 88.41 5.207

Valid N (listwise) 22

Data deskriptif statistic tersebut didapat dari hasil karakter siswa dikelas control dan kelas eksperimen dengan melalukan pretest dan posttest dimasing-masing kelas.

Untuk keperluan penyelidikan ini, rumus Kolmogorov-Smirnov bersama dengan SPSS 16 digunakan untuk menganalisis temuan uji normalitas. Jika ditemukan nilai sig.>0,05, hal ini menunjukkan bahwa data mengikuti distribusi normal. Sebaliknya, jika ditemukan nilai sig.< 0.05, hal ini menunjukkan bahwa data tersebut tidak mengikuti distribusi normal. Pada kelas control hasil signifikan pretest yaitu 0,149, dan postest 0,155 yang mana pada kelas control nilai signifikannya > 0,05 dapat dikatakan data berdistribusi normal. Begitu juga dengan kelas eksperimen, nilai signifikan pretest yaitu 0,185 dan nilai signifikan postest yaitu 0,200 yang mana > 0,05 dapat dikatakan data berdistribusi normal. Jadi dikatakan setiap kelas control dan eksperimen pretest dan posttest didapat nilai signifikan > 0,05.

Uji homogenitas ini seperti halnya uji normalitas digunakan untuk menganalisis data pretest dan posttest pada SPSS 16. Menguji homogenitas keduanya kumpulan data adalah inti dari uji homogenitas. Dalam temuan tes untuk mengetahui ada atau tidaknya keseragaman data yang diterima dari kelompok kontrol posttest dan kelompok

(5)

eksperimen. Hasil uji homogenitas ditemukan sebesar 0,197. Data dianggap homogen jika nilai sig lebih besar dari 0,005. Maka didapat bahwa nilai sig 0,197 > 0,05 adalah sama atau homogen.

Tabel 2. Uji Paired Sample T Test Paired Samples Test Paired Differences

t df

Sig.

(2- taile

d) Mean

Std.

Deviation Std.

Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair

1

Control -

Control -20.909 5.698 1.215 -23.435 -18.383 -17.212 21 .000 Pair

2

Eksperimen -

Eksperimen

-32.273 7.192 1.533 -35.462 -29.084 -21.046 21 .000

Pada tabel 2 mengenai uji paired digunakan untuk mengetahui perbedaan tiap kelas control dan eksperimen. Berdasarkan pair 1 nilai sig didapat 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan ada perbedaan rata-rata karakter siswa untuk pretest kelas control dan posttest kelas control. Pada pair 2 didapat juga nilai sig 0,000 < 0,05, juga disimpulkan memiliki perbedaan kelas eksperimen pada pretest dan posttest.

Pembahasan

Prosedur yang mematuhi norma-norma masyarakat memainkan peran penting dalam pengembangan karakter seseorang. Lingkungan sosiokultural dan lingkungan tempat tinggal suatu peradaban mendorong perkembangan karakternya. Kepribadian siswa dibentuk dengan cara ini oleh kombinasi faktor, seperti spiritualitas mereka, keingintahuan ilmiah mereka, kemurahan hati mereka, dan kesadaran sosial mereka.

Selain itu, komponen lain seperti ketekunan, empati, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan keikhlasan saling menguatkan dan melekat satu sama lain (Sukirman, 2021).

Pendidikan karakter adalah suatu upaya terpadu untuk mengajarkan kepada orang-orang bagaimana menegakkan prinsip-prinsip moral dalam kehidupan mereka sendiri, serta dalam interaksi mereka dengan keluarga mereka, anggota masyarakat lainnya.

(Ambarita, 2020; Andayani & Dahlan, 2022; Purnamasari & Wuryandani, 2019).

Siswa perlu terpapar pengalaman dan kegiatan positif sebagai bagian dari pendidikan mereka sehingga mereka dapat mengembangkan kompas moral dan karakter yang kuat. Rutinitas sekolah sangat penting untuk kinerja akademik. Proses membiasakan belajar di sekolah dapat diibaratkan sebagai membiasakan belajar di sekolah. Alhasil, kehebatan dalam belajar tidak hanya dalam perbuatan, tetapi juga dalam cara berpikir dan berperilaku. Dalam mengembangkan rutinitas yang sehat, diperlukan rasa keteladanan dan kontrol yang kuat untuk memantau proses pembiasaan secara terpadu (Tuhuteru et al., 2023). Anak-anak perlu ditanamkan cita-cita moral dan budi pekerti yang baik agar mereka berkembang menjadi manusia yang beradab, dan hal itu dapat diwujudkan melalui pendidikan karakter (Fahrozy et al., 2022).

(6)

Guntur,dkk (2023) mengatakan komik juga salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan dengan gambar. Komik adalah bentuk seni yang populer, terutama dikalangan anak-anak, yang menawarkan kemungkinan untuk pendidikan sains dan komunikasi. Komik dapat menarik perhatian siswa dan dapat mempengaruhi hasil belajar mereka jika mereka tertarik dengan materi kelas. Gambar yang terdapat dalam kartun dapat mengaktifkan motivasi belajar siswa. Siswa menemukan bahwa penjelasan yang sulit dari mata pelajaran yang mereka pelajari membuat prosesnya lebih sederhana dan lebih menyenangkan bagi mereka.

Karena minat pada teks yang dikombinasikan dengan gambar berwarna membuatnya menarik dan tidak membosankan, memungkinkan anak-anak lebih mudah memahami teks bacaan, dan orang dewasa senang membaca komik karena alasan yang sama. Komik berwarna dapat menyampaikan informasi. Orang dewasa juga suka komik. (Azemi & Hidayat, 2023). Penggunaan gambar komik memiliki sejumlah manfaat potensial, termasuk perluasan kosa kata siswa, fasilitasi pemahaman siswa tentang konsep-konsep abstrak, stimulasi minat siswa dalam membaca, dan fakta bahwa semua plot komik pada akhirnya menghasilkan satu hal yaitu tercapainya tujuan yang positif (Rahmadika & Pratiwinindya, 2023).

Kemampuan media komik untuk menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari merupakan fungsi utama media. Buku komik merupakan kontributor yang signifikan dalam proses menerjemahkan ide-ide tak berwujud ini menjadi contoh dunia nyata yang lebih nyata yang mengandung moral dan nilai (Saputro & Soeharto, 2015). Komik sangat cocok untuk karakter siswa sekolah dasar.

(Nugraha et al., 2012). Buku komik adalah salah satu contoh media visual yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan. Mereka menawarkan sejumlah manfaat yang sulit dicapai dengan beberapa bentuk media lainnya, termasuk media gambar (Azizi &

Prasetyo, 2018). Komik juga membuat siswa menggambarkan komik sebagai hal yang menyenangkan (Graham, 2011).

Media e-comic memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut: materi yang diajarkan kepada siswa lebih mudah dipahami; siswa juga lebih mudah memahami isi materi; mendorong siswa untuk lebih banyak membaca karena berisi gambar kartun yang unik dan menarik; tingkat keingintahuan siswa meningkat; itu menumbuhkan motivasi belajar siswa; dan apabila motivasi belajar siswa meningkat maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai; dan proses pembelajaran lebih efektif (Cahyani et al., 2023). Senada dengan itu, temuan penelitian Cahyo et al. (2023) menyatakan bahwa komik merupakan alat yang sangat baik dan efisien untuk membentuk kepribadian anak sekolah. Komik memiliki kapasitas untuk membangkitkan minat siswa terhadap kualitas karakter dan membantu mereka memahami nilai-nilai tersebut, dan juga berpotensi untuk disukai oleh siswa karena fakta bahwa gambar dalam komik memiliki kemampuan untuk menganimasikan teks tertulis yang menyertainya. .

Studi-studi sebelumnya juga mengungkap media komik, dan studi-studi tersebut mengungkapkan bahwa e-komik berpengaruh positif terhadap perkembangan karakter siswa (Angga et al., 2020). Dapat dikatakan bahwa membaca komik online berpengaruh terhadap kepribadian siswa dalam hal sosialisasi anti narkoba. Siswa lebih termotivasi untuk belajar (Toh, 2009); (Smith, 2011); pemahaman dan daya ingat siswa meningkat (Umainingsih et al., 2017); (Aleixo & Sumner, 2017); (Damopolii & Rahman, 2019);

dan penggunaan media komik sangat diminati siswa (Pratiwi & Sudibyo, 2018);

(Maryani, 2020); (Haroky et al., 2019); (Buchori & Setyawati, 2015).

(7)

Penggunaan media komik dalam pembelajaran berpengaruh terhadap peningkatan karakter dan tanggung jawab siswa kelas IV SDN Pangen Gudang, sesuai dengan penelitian sebelumnya yang relevan yang dilakukan oleh Saputro (2015).

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pangen Gudang. Selisih angka persentase sifat tanggung jawab siswa antara nilai pre test dan post test tumbuh sebesar 18,86%, dari 71,59% menjadi 90,45%. Hal ini sesuai dengan temuan penelitian Fauzatun dan Candra (2019) yang menemukan bahwa pemanfaatan komik digital dalam pendidikan karakter siswa berpotensi untuk mengembangkan kepribadian siswa. Menurut temuan penelitian Debi dkk (2021), media komedi juga sangat bermanfaat dalam penguatan karakter siswa.

Menurut temuan penelitian yang dilakukan sebelum dan sesudah intervensi, dampak komik online berbasis media sosial yang ditujukan untuk mencegah penggunaan narkoba pada kepribadian siswa ditemukan telah berkembang. Menurut temuan penyelidikan ini, siswa melihat peningkatan skor mereka ketika mengevaluasi klaim yang terkandung dalam kuesioner. Media pembelajaran komik online meningkatkan nilai karakter siswa, dengan rata-rata nilai sebelum dan sesudah 88,41 adalah 56,13. Media komik menghasilkan 88,41. Uji t sampel berpasangan menunjukkan bahwa ambang signifikansi uji dua sisi adalah 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengenalan komik anti narkoba kepada anak sekolah dasar dan bentuk media komik online lainnya merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kegiatan pembiasaan nilai karakter mereka.

PENUTUP

Ditemukan bahwa pemberian materi pembelajaran berupa komik online kepada siswa sekolah dasar dapat meningkatkan nilai-nilai karakter siswa. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang dihitung sebelum penerapan Media Pembelajaran Komik Online yaitu sebesar 56,13, dan nilai rata-rata yang dihitung setelah penerapan Media Pembelajaran Komik Online yaitu sebesar 88,41. Berdasarkan temuan uji t sampel berpasangan, diketahui bahwa tingkat signifikansi untuk uji dua sisi adalah 0,000 <

0,05; sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan Media Pembelajaran Komik Online berpengaruh terhadap Nilai Karakter Siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Aleixo, P. A., & Sumner, K. (2017). Memory for Biopsychology Material Presented in Comic Book Format. Journal of Graphic Novels and Comics, 8(1), 79-88. DOI:

https://doi.org/10.1080/21504857.2016.1219957

Ambarita, J. (2020). Multimedia Interaktif Berbasis Karakter di Masa Pandemi Covid

19. Prosiding Snitt Poltekba, 4(1), 370-380.

https://jurnal.poltekba.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1045/649

Andayani, A., & Dahlan, Z. (2022). Konstruksi Karakter Siswa Via Pembiasaan Shalat Dhuha. Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 7(2), 99-111. DOI:

https://doi.org/10.31602/muallimuna.v7i2.6531

Angga, P. M. W., Sudarma, I. K., & Suartama, I. K. (2020). E-Komik Pendidikan untuk Membentuk Karakter dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Edutech Undiksha, 8(2), 93-107. DOI:

https://doi.org/10.23887/jeu.v8i2.28920

Azemi, K., & Hidayat. (2023). Pengembangan Media Komik pada Tema Lingkungan Sahabat Kita untuk Siswa Kelas V SD. JIP Jurnal Inovasi Pendidikan, 3(10),

(8)

7815-7822. DOI: https://doi.org/10.47492/jip.v3i10.2508

Azizi, M., & Prasetyo, S. (2018). Kontribusi Pengembangan Media Komik IPA Bermuatan Karakter pada Materi Sumber Daya Alam untuk Siswa MI/SD. Al- Bidayah : Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 9(2), 75-87. DOI:

https://doi.org/10.14421/jpdi.2017.0902-07

Bossetta, M. (2018). The Digital Architectures of Social Media: Comparing Political Campaigning on Facebook, Twitter, Instagram, and Snapchat in the 2016 U.S.

Election. Journalism and Mass Communication Quarterly, 95(2), 471-496. DOI:

https://doi.org/10.1177/1077699018763307

Buchori, A., & Setyawati, R. D. (2015). Development Learning Model of Charactereducation Through E-Comic in Elementary School. International Journal of Education and Research 3(9), 369-386.

Cahyani, V. R., Khakim, M. N. L., Zidah, A. A., Ibrahim, A. M. M., & Purwanto, Y.

(2023). Implementasi Media Pembelajaran Berbasis E-Komik H-Class untuk Siswa Kelas X SMA Di Jawa Timur. Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan, 8(1), 30- 37. DOI: https://doi.org/10.24114/ph.v8i1.40039

Chusna, P. A. (2017). Pengaruh Media Gadget pada Perkembangan Karakter Anak.

Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan, vol 17(no 2), 315- 330. DOI: https://doi.org/10.21274/dinamika.2017.17.2.315-330

Damopolii, I., & Rahman, S. R. (2019). The Effect of STAD Learning Model and Science Comics on Cognitive Students Achievement. Journal of Physics:

Conference Series, 1157(2), 1-6. DOI: https://doi.org/10.1088/1742- 6596/1157/2/022008

Fahrozy, F. P. N., Nurdin, A. A., & Hadiansyah, Y. (2022). Analisis Unsur Kearifan Lokal dalam Pembentukan Karakter Siswa di Sekolah Dasar. Attadib : Journal

of Elementary Education, 6(1), 38-54. DOI:

https://doi.org/10.32507/attadib.v6i1.1004

Faradiba, D. G., & Budiningsih, C. A. (2021). Pengembangan Media Komik Berbasis Pendidikan Karakter Peduli Sosial pada Pembelajaran Tematik-Integratif. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 7(2), 196-204. DOI:

https://doi.org/10.21831/jitp.v7i2.24758

Graham, S. (2011). Comics in the Classroom: Something to Be Taken Seriously.

Language Education in Asia, 2(1), 92-102. DOI:

https://doi.org/10.5746/leia/11/v2/i1/a07/graham

Guntur, M., Sahronih, S., & Isnuwardani, Z. (2023). Pengembangan Komik sebagai Media Belaajar Matematika di Sekolah Dasar. JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar, 8(1), 34-44. DOI: https://doi.org/10.26618/jkpd.v8i1.9685

Harahap, C., Setiono, A., & Lubis, D. I. D. (2022). Sosialisasi dan Penyuluhan Tentang Bahaya Narkoba dan Pencegahannya di Sekolah Yayasan Perguruan Pahlawan Nasional Medan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi, 1(3), 60-63. DOI:

https://doi.org/10.54099/jpma.v1i3.250

Haroky, F., Nikmah, S., Wilujeng, I., Jumadi, & Kuswanto, H. (2019). Android- Assisted Physics Comic Learning to Train Students’ Conceptual Understanding of Newton’s Gravity. Journal of Physics: Conference Series, 1233(1), 1-9. DOI:

https://doi.org/10.1088/1742-6596/1233/1/012045

Hendayani, M. (2019). Problematika Pengembangan Karakter Peserta Didik di Era 4.0.

Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 7(2), 183-196 DOI:

https://doi.org/10.36667/jppi.v7i2.368

(9)

Kusuma Putra, G. L. A., & Yasa, G. P. P. A. (2019). Komik Sebagai Sarana Komunikasi Promosi dalam Media Sosial. Jurnal Nawala Visual, 1(1), 1-8. DOI:

https://doi.org/10.35886/nawalavisual.v1i1.1

Maryani, Y. (2020). Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran Teks Biografi dalam Upaya Meningkatkan Minat Baca pada Siswa Kelas X SMKN 3 Bandung.

Wistara, III(1), 45–49.

Ngussa, B. M., & Chiza, A. (2017). The Influence of Instructional Media Use on Pupils

’ Mastery of Reading and Writing in Kiswahili Language in Kinondoni District, Tanzania. International Journal of Educational Policy Research and Review, 4(8), 187–194. DOI: https://doi.org/10.15739

Nugraha, E. A., Yulianti, D., & Khanafiyah, S. (2012). Pembuatan Bahan Ajar Komik Sains Inkuiri Materi Benda untuk Mengembangkan Karakter Siswa Kelas IV SD. Unnes Physics Education Journal, 1(2), 60-68. DOI:

https://doi.org/10.15294/upej.v1i2.1379

Permana, E. P. (2021). Pengaruh Media Pembelajaran Wayang Kertas Terhadap Nilai Karakter Siswa Sekolah Dasar. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2(2), 190-196. DOI: https://doi.org/10.37478/jpm.v2i2.1028

Pernanda, D., Agni Zaus, M., Wulansari, R., & Islami, S. (2018). Effectiveness of Instructional Media Based on Interactive CD Learning on Basic Network at Vocational High School: Improving Student Cognitive Ability. International Conferences on Education,Social Sciences and Technology, 443-447. DOI:

https://doi.org/10.29210/2018163

Phua, J., Jin, S. V., & Kim, J. (Jay). (2017). Gratifications of using Facebook, Twitter, Instagram, or Snapchat to follow brands: The moderating effect of social comparison, trust, tie strength, and network homophily on brand identification, brand engagement, brand commitment, and membership intentio. Telematics and Informatics, 34(1), 412-424. DOI: https://doi.org/10.1016/j.tele.2016.06.004 Pratiwi, D. K. P., & Sudibyo, E. (2018). Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran

Komik Pada Materi Gerak Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa SMP Kelas

VIII. Pendidikan Sains, 6(2), 290-295. DOI:

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/article/view/24263

Purnamasari, Y. M., & Wuryandani, W. (2019). Media Pembelajaran Big Book Berbasis Cerita Rakyat untuk Meningkatkan Karakter Toleransi pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 90-107. DOI:

https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.273

Rahmadika, D. N., & Pratiwinindya, R. A. (2023). Karya Gambar Komik Siswa Kelas VIII SMP Negeri 38 Semarang Selama Pembelajaran Daring. Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni, 12(1), 1-8.

Rahmawati, S., & Dewi, N. K. (2020). Dampak Media Pembelajaran Kisah Keteladanan Terhadap Karakter Peduli Sosial dan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar.

Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 17(2), 153-163. DOI:

https://doi.org/10.21831/jc.v17i2.30574

Rasiman, Rasiman, Agnita, & Pramasdyahsari, S. (2014). Development of Mathematics Learning Media E- Comic Based on Flip Book Maker to Increase the Critical Thinking Skill and Character of Junior High School Students. International Journal of Education and Research, 2(11), 535-544.

Rohmanurmeta, F. M., & Dewi, C. (2019). Pengembangan Komik Digital Pelestarian Lingkungan berbasis Nilai Karakter Religi untuk Pembelajaran Tematik pada

(10)

Siswa Sekolah Dasar. Muaddib: Studi Kependidikan dan Keislaman, 09(02), 100–109. DOI: https://doi.org/10.24269/muaddib.v1i2.1213

Sanjaya, D., Tiorida, N., Fatimah, A., Anisya, D., Anggraini, F., Amisha, F., Alyleri, G., Agnes, G., Markeke, E. A., & Kurniawan, R. (2022). Sosialisasi Bahaya Penggunaan Napza di SMA Lancang Kuning Kelurahan Bumi Ayu, Kota Dumai. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(5), 2626-2631. DOI:

https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i5.7013

Saputro, H. B., & Soeharto. (2015). Pengembangan Media Komik Berbasis Pendidikan Karakterp pada Pembelajaran Tematik-Integratif Kelas IV SD. Jurnal Prima Edukasia, 3(1), 571-574. DOI: https://doi.org/10.1016/S0002-9378(15)30176-9 Sukirman. (2021). Karya Sastra Media Pendidikan Karakter bagi Peserta Didik.

Konsepsi, 10(1), 17-27. DOI: https://p3i.my.id/index.php/konsepsi/article/view/4 Susanto, A. A. V., & Aman, A. (2016). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua, Pergaulan Teman Sebaya, Media Televisi Terhadap Karakter Siswa SMP. Harmoni Sosial:

Jurnal Pendidikan IPS, 3(2), 105-111. DOI:

https://doi.org/10.21831/hsjpi.v3i2.8011

Toh, T. L. (2009). Use of Cartoons and Comics to Teach Algebra in Mathematics Classrooms. Mathematics of Prime Importance: MAV Yearbook, 200, 230-239.

Tuhuteru, L., Supit, D., Abdurahman, A., & Assabana, M. S. (2023). Urgensi Penguatan Nilai Integritas dalam Pendidikan Karakter Siswa. Journal on Education, 05(03), 9768-9775.

Umainingsih, M. B., Alexon, & Kurniah, N. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Memori untuk Meningkatkan Daya Ingat dan Prestasi Belajar Matematika (Studi pada siswa kelas III SD Gugus II Kecamatan Ipuh). Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 87-97. DOI: https://doi.org/10.33369/diadik.v7i2.3687

Utama, C., Widiyono, Y., & Anjarini, T. (2023). Media Komik Berbasis Literasi Sains Terintegrasi Karakter Islami untuk Siswa Sekolah Dasar. Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan, 2(1), 1-7. DOI: https://doi.org/10.56916/ejip.v2i1.202 Wisada, P. D., Sudarma, I. K., & Yuda S, A. I. W. I. (2019). Pengembangan Media

Video Pembelajaran Berorientasi Pendidikan Karakter. Journal of Education Technology, 3(3), 140-152. DOI: https://doi.org/10.23887/jet.v3i3.21735

Wulandari, A. P., Salsabila, A. A., Cahyani, K., Nurazizah, T. S., & Ulfiah, Z. (2023).

Pentingnya Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar. Journal on Education, 5(2), 3928-3936. DOI: https://doi.org/10.31004/joe.v5i2.1074

Zhayoga, I., H., D. E., & Listyarini, I. (2020). Analisis Pengaruh Film Upin dan Ipin Terhadap Karakter Siswa. Indonesian Values and Character Educational Journal, 3(1), 1-7. DOI: https://doi.org/10.23887/ivcej.v3i1.24542

Referensi

Dokumen terkait

Based on the finding, the researcher found the decription about how the students’ self regulated learning process that devided into three phases: forethought phase,