• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pariwisata Halal Terhadap Loyalitas Wisatawan Muslim Untuk Mengunjungi Bali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Pariwisata Halal Terhadap Loyalitas Wisatawan Muslim Untuk Mengunjungi Bali"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kebijakan pariwisata halal tidak dirancang untuk mengisolasi wisatawan Muslim dan tidak dimaksudkan untuk mencegah wisatawan non-Muslim mengunjungi destinasi wisata tertentu (Andryanto, 2019). Selain itu, beberapa penelitian yang dilakukan oleh Ramseook-Munhurrun et al. 2015) dan (Ratnasari et al., 2021) menguji hubungan variabel wisata halal dengan loyalitas wisatawan juga menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Ramseook-Munhurrun et al. 2015) menunjukkan hasil bahwa pengaruh variabel wisata halal tidak signifikan terhadap loyalitas wisatawan, sedangkan penelitian Ratnasari et al. 2021) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara wisata halal terhadap loyalitas wisatawan.

Berdasarkan permasalahan penelitian yang teridentifikasi di atas, peneliti merasa perlu mengkaji kembali hubungan antara wisata halal, nilai halal yang dirasakan, kepuasan wisatawan dan loyalitas wisatawan muslim dalam konteks wisata halal di Bali.

PERUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

Bagi Pemda Bali agar memberikan masukan tentang pentingnya mengembangkan wisata halal guna meningkatkan jumlah wisatawan muslim yang berkunjung ke Bali guna meningkatkan perekonomian dan pendapatan di daerah tersebut. Pelaku usaha pariwisata dapat memberikan masukan tentang pentingnya mengembangkan wisata halal guna meningkatkan kepuasan wisatawan dan loyalitas wisatawan muslim. Bagi wisatawan muslim dapat memberikan informasi tentang penerapan konsep wisata halal di destinasi wisata di Bali.

KAJIAN PUSTAKA

LANDASAN TEORITIS

PENELITIAN TERDAHULU

2021) mengungkapkan bahwa pengalaman halal, kualitas pengalaman, nilai halal yang dirasakan, dan kepuasan wisatawan merupakan pendorong penting loyalitas. Kualitas acara, citra destinasi, dan nilai yang dirasakan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wisatawan dan loyalitas destinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sertifikasi halal tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan, namun sertifikasi halal berpengaruh terhadap persepsi nilai halal.

Destinasi wisata di Lombok tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan, sedangkan persepsi terhadap nilai halal memang berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan.

DEFINISI VARIABEL

  • Pariwisata Halal
  • Persepsi Nilai Halal
  • Kepuasan Wisatawan
  • Loyalitas Wisatawan Muslim

Kedua, sarana dan prasarana tempat wisata yang ada harus dilengkapi dengan fasilitas peribadatan yang layak, mudah diakses dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Selain itu, objek wisata harus bisa memastikan tidak ada ruang untuk maksiat atau melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Perceived halal value didefinisikan sebagai evaluasi konsumen secara keseluruhan terhadap manfaat suatu produk atau jasa berdasarkan apa yang diterima dan apa yang diberikan (Caber et al., 2020).

Perceived halal value merupakan perasaan dan sikap wisatawan terhadap produk atau jasa yang dikonsumsi, dalam hal ini persepsi nilai halal memperhitungkan harga produk dan jasa serta kualitas pelayanan yang dirasakan wisatawan.

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

  • Pariwisata Halal dengan Kepuasan Wisatawan
  • Pariwisata Halal dengan Persepsi Nilai Halal
  • Persepsi Nilai Halal dengan Loyalitas Wisatawan Muslim
  • Pariwisata Halal dan Loyalitas Wisatawan Muslim
  • Kepuasan Wisatawan dengan Loyalitas Wisatawan Muslim

Ketika destinasi wisata di Bali sudah menerapkan konsep wisata halal yang baik, maka akan muncul kepuasan wisata yang positif, khususnya bagi wisatawan muslim. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahman et al. 2021) menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara variabel wisata halal dengan persepsi nilai halal. Ketika persepsi nilai halal wisatawan muslim tinggi, maka keinginan wisatawan muslim untuk mengunjungi wisata halal juga akan tinggi.

Berdasarkan teori TCS Mitas et al.2012, persepsi nilai halal memiliki hubungan yang erat dengan loyalitas wisatawan muslim, dimana setelah menikmati obyek wisata dan kembali dari wisata, wisatawan mendapatkan kesan terhadap destinasi wisata. Hubungan antara kedua variabel juga telah diperoleh dari penelitian sebelumnya yaitu (Jeong & Kim, 2019) menemukan bahwa persepsi nilai halal berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas wisatawan, meskipun penelitian serupa dilakukan oleh (Ramseook-Munhurrun et al., 2015) menemukan hasil bahwa persepsi nilai halal tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas wisatawan. Hasil yang sama pada penelitian sebelumnya juga mungkin terjadi pada konteks wisatawan muslim di Bali, dimana persepsi nilai halal dapat berpengaruh positif terhadap loyalitas wisatawan muslim.

Mitas et al (2012) dalam teori TCS tentang wisata halal memiliki hubungan yang erat dengan loyalitas wisatawan muslim, dimana wisatawan akan muncul. Penelitian sebelumnya yang menyelidiki hubungan antara variabel wisata halal dan loyalitas wisatawan muslim dilakukan oleh Bhat & Darzi (2018) dan Martin et al. 2013) menunjukkan hasil hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Meskipun penelitian yang dilakukan oleh Ramseook-Munhurrun et al. 2015) terkait variabel wisata halal dan loyalitas wisatawan muslim ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kedua variabel tersebut.

Dalam konteks penelitian ini, variabel wisata halal berpotensi meningkatkan loyalitas wisatawan muslim yang berkunjung ke Bali. Ketika destinasi wisata di Bali sudah menerapkan konsep wisata halal dengan baik, maka akan meningkatkan loyalitas wisatawan muslim yang berkunjung ke sana.

MODEL PENELITIAN

Dalam konteks penelitian ini, kepuasan wisatawan dapat meningkatkan loyalitas wisatawan muslim untuk kembali ke destinasi wisata halal dan merekomendasikan orang lain untuk mengunjungi destinasi wisata di Bali. Untuk itu apabila wisatawan sudah puas maka perlu ditingkatkan dengan hal-hal positif lainnya yang dapat membuat wisatawan muslim menjadi loyal berkunjung ke Bali.

METODE PENELITIAN

  • DESAIN PENELITIAN
  • POPULASI DAN SAMPEL
  • DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
    • Definisi Operasional Pariwisata halal terhadap wisata di Bali
    • Definisi Operasional Persepsi nilai halal terhadap wisata di Bali…
    • Definisi Operasional Kepuasan wisatawan terhadap wisata di Bali
    • Definisi Operasional Loyalitas wisatawan Muslim terhadap wisata di
  • METODE PENGUJIAN
    • Kesesuaian Model Luar (Outer Model)
    • Estimasi Model Struktural (Inner Model)
  • PILOT TEST

3 Wisata Halal di Bali sangat berharga karena harga yang ditawarkan sesuai dengan pelayanan yang saya nikmati. Hasil deskriptif masing-masing variabel Halal Tourism terhadap Tourist Satisfaction, Halal Tourism terhadap Perceived Halal Value, Perceived Halal Value terhadap Muslim Tourist Loyalty, Halal Tourism terhadap Muslim Tourist Loyalty dan Tourist Satisfaction terhadap Muslim Tourist Loyalty. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju dan sangat setuju dengan semua pertanyaan tentang variabel wisata halal.

Selain itu, item halal tourism (0,711) lebih besar dari nilai item perceived halal value (0,618). PH = Wisata Halal; PN = nilai kehalalan yang dirasakan; KW = Kepuasan Wisatawan dan LW = Loyalitas Wisatawan Muslim. Jika dikaitkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahman et al (2020), Ramseook-Munhurrun et al (2015), Suhartanto et al (2021), wisata halal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan.

Berdasarkan koefisien jalur diketahui bahwa hubungan antara Variabel Pariwisata Halal Bali dan Persepsi Nilai Halal didukung, yang menurut nilai T statistik pada Tabel 4.14 adalah 9,495 dan nilai P adalah 0,000 variabel tersebut. Hasil penelitian seperti terlihat pada tabel 4.14 antara wisata halal dengan loyalitas wisatawan muslim didapatkan nilai T statistic sebesar 0,168 dan nilai P sebesar 0,057 yang artinya hubungan antara variabel wisata halal dan loyalitas wisatawan muslim tidak signifikan. . memengaruhi. Pariwisata halal Bali berpengaruh positif signifikan terhadap persepsi nilai halal wisatawan muslim yang berkunjung ke Bali.

Hasil penelitian tesis ini berguna untuk memperdalam literatur yang berkembang mengenai dampak wisata halal terhadap persepsi nilai halal, kepuasan wisatawan dan loyalitas wisatawan muslim. Wisata Halal Bali sangat berharga karena harga yang ditawarkan sesuai dengan pelayanan yang saya nikmati.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

HASIL

  • Deskriptif Responden
  • Deskriptif Variabel
  • Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)
  • Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dan sangat setuju dengan semua pertanyaan tentang variabel persepsi nilai halal. Pada pertanyaan nomor satu, wisata halal di Bali sangat berharga karena telah memberikan pengalaman yang berkesan. Mayoritas responden sangat setuju dengan hal ini (Mean = 4,287). 4 Wisata halal di Bali sangat berharga karena secara umum saya merasa wisata halal di Bali sudah melebihi ekspektasi saya.

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju dengan semua pertanyaan variabel tentang kepuasan wisatawan. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa hasil Discriminant Validity tiap variabel item memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan variabel di bawahnya. Tabel 4.12 menunjukkan bahwa variabel kepuasan wisatawan, loyalitas wisatawan muslim dan nilai kehalalan yang dirasakan memiliki nilai R-squared 0,382 dan .

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa variabel kepuasan wisatawan memiliki nilai Q-squared 0,318, loyalitas wisatawan muslim memiliki nilai 0,447 dan nilai persepsi halal memiliki nilai 0,248. Sedangkan untuk variabel wisata halal memiliki nilai 0, hasilnya normal karena variabel wisata halal merupakan variabel bebas. Pengujian ini menunjukkan bahwa variabel Halal Tourism berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wisatawan, Halal Tourism berpengaruh signifikan terhadap Perception of Halal Values, Perception of Halal Values ​​berpengaruh signifikan terhadap.

Hal di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas wisata halal maka semakin tinggi persepsi nilai halal, dan semakin tinggi tingkat kepuasan wisata maka semakin tinggi persepsi nilai halal dan kepuasan wisata maka semakin tinggi pula loyalitas wisatawan muslim. Sedangkan semakin tinggi kualitas wisata halal tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan loyalitas wisatawan muslim karena nilai T sebesar 0,644 lebih kecil dari 1,96 dan nilai P sebesar 0,507 lebih besar dari 0,05.

PEMBAHASAN

  • Hubungan Variabel Pariwisata halal Bali terhadap Kepuasan
  • Hubungan Variabel Pariwisata halal Bali terhadap Persepsi nilai
  • Hubungan Variabel Persepsi nilai halal terhadap Loyalitas wisatawan
  • Hubungan Variabel Pariwisata halal Bali terhadap Loyalitas

Hasil ini juga sama dengan penelitian sebelumnya oleh Rahman et al.2020) yang menunjukkan bahwa wisata halal di Malaysia berpengaruh signifikan terhadap persepsi nilai halal wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata tersebut. Hasil survey ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah memiliki pemahaman yang baik tentang penyelenggaraan pariwisata halal di Bali maupun pelaksanaan wisata halal di daerah lain. Kedepannya akan lebih baik lagi jika ada sosialisasi implementasi pariwisata halal di Bali agar masyarakat memahami bagaimana pariwisata halal selama ini diimplementasikan.

Hasil ini sesuai dengan fenomena bahwa persepsi nilai halal saat ini sangat penting sebagai hal utama dalam membandingkan pariwisata secara umum dengan halal. Hal serupa juga ditemukan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ramseook-Munhurrun et al. 2015) yang menemukan hubungan antara brand image dalam konteks wisata halal dan loyalitas tidak berpengaruh signifikan. Dalam konteks wisata halal di Bali, wisatawan yang puas cenderung setia, ingin merekomendasikan kepada orang lain, dan ingin kembali lagi ke Bali.

Misalnya pada penelitian sebelumnya pengaruh wisata halal berpengaruh signifikan terhadap loyalitas wisatawan, pada penelitian yang dilakukan penulis, wisata halal tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas wisatawan muslim, sehingga menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Implikasi dari penelitian ini mendorong pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan pariwisata Bali, misalnya pemerintah daerah, hotel, restoran, biro perjalanan wisata, pemandu wisata dan lainnya, untuk terus memperhatikan kualitas produk dan layanan wisata halal guna meningkatkan jumlah wisatawan. loyalitas. Peningkatan kualitas produk dan pelayanan wisata halal di Bali nantinya akan menjadi daya tarik bagi wisatawan Indonesia yang mayoritas beragama Islam maupun wisatawan mancanegara yang telah memperhatikan konsep halal dalam pariwisata.

Wisata halal Bali sangat bernilai karena menawarkan tempat wisata yang lebih baik dibandingkan destinasi wisata daerah lainnya. Wisata halal Bali sangat berharga karena secara keseluruhan saya merasa wisata halal Bali sudah melebihi ekspektasi saya.

KESIMPULAN

KESIMPULAN

MANFAAT DAN IMPLIKASI PENELITIAN

KETERBATASAN PENELITIAN

SARAN UNTUK PENELITIAN SELANJUTNYA

Role of halal-friendly destination performance, value, satisfaction and trust in creating destination image and loyalty. A study of event quality, destination image, perceived value, tourist satisfaction and destination loyalty among sports tourists. Examining the structural relationships between destination image, perceived value, tourist satisfaction and loyalty: the case of Mauritius.

Peran Perceived Value dalam Loyalitas Wisatawan: Studi Kasus Wisata Alam di Indonesia. Harap pilih satu opsi dari pertanyaan yang tersedia (jika pertanyaannya adalah pilihan ganda) dan isi ringkasannya (jika pertanyaannya terbuka) sesuai dengan situasi Anda. Silakan pilih salah satu dari 5 (lima) pilihan yang tersedia berdasarkan keadaan Bapak/Ibu/Saudari/I.

Hotel tempat saya menginap di Bali tidak memiliki dekorasi dan aksesori yang cabul. Di hotel tempat saya menginap di Bali, terdapat mushola terpisah untuk pria dan wanita.

Referensi

Dokumen terkait

Bab II terdapat kajian pustaka atau landasan teori. Bab ini menguraikan penjelasan tentang teori-teori yang digunakan untuk menganalisis permasalahan di dalam

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student teams Achievement Division) dengan pendekatan kontekstual