• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELATIHAN, JOB DESCRIPTION DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PELATIHAN, JOB DESCRIPTION DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

PENGARUH PELATIHAN, DESKRIPSI PEKERJAAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA, KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN KARYAWAN STORM. DAMPAK PELATIHAN, DESKRIPSI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BADAN KINERJA, PENDIDIKAN DAN DILAT DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR. Dampak Pelatihan, Job Description dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar, dibawah bimbingan Maryadi dan Muhammad Hidayat,.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai ASN di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Job Description tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sedangkan Pelatihan dan Lingkungan Kerja menunjukkan hasil yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (2) Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif dan pengaruh yang signifikan secara bersamaan antara Pelatihan, Job Description dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai (3) penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai di Badan Kepegawaian dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar adalah variabel Lingkungan Kerja.

PENDAHULUAN

Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Pengujian reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Uji Asumsi Klasik

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi menemukan adanya korelasi antar variabel independen. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel bebasnya sama dengan nol (Ghozali: 2013).

Metode Regresi Linear Berganda

Uji Hipotesis

Variabel yang paling dominan akan terlihat dari nilai koefisien regresi (B) yang terbesar diantara variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Kebijakan ini segera ditanggapi oleh Pemerintah Daerah Provinsi Polewali Mamasa dengan membentuk Badan Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan (BKDD) Daerah melalui Perda No. 6 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Instansi Teknis Daerah Propinsi Polewali Mandar. Badan Diklat Kepegawaian Daerah Polewali Mandar mengalami beberapa kali perubahan ketentuan perundang-undangan, yaitu: 1.

Pada tahun 2009, Peraturan Daerah Kabupaten Polewali Mandar No. 8 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Instansi Teknis Daerah Kabupaten Polewali Mandar sebagai adaptasi dari Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah. Pada tahun 2016, peraturan daerah no. 12 Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Polewali Mandar sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah pada pasal 2 butir 4 pasal. e, sehubungan dengan jenis dan tipologi peraturan daerah, nomenklaturnya diubah menjadi BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. Visi Badan Kepegawaian, Diklat adalah “Terciptanya sumber daya manusia aparatur yang lebih profesional, berdaya saing dan berintegritas tinggi dalam segala aspek pelayanan menuju Polewali Mandar yang berhasil”.

Dimana peneliti menggunakan seluruh populasi yang ada sebagai sampel yaitu sejumlah 46 pegawai yang bertugas di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar. Berikut adalah gambaran responden secara umum menurut jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa kerja responden yang bekerja pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar. Pada Tabel 5.3 di atas, tingkat pendidikan pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar menunjukkan bahwa 10 orang (21,7%) lulus Magister (S2), 30 orang (65,2%) lulus Sarjana (S1). . , dan pegawai dengan jenjang pendidikan Diploma Tiga sebanyak 5 orang (10,9%), SMA 1 orang (2,2%).

Sedangkan data sekunder hanya sebagai data pendukung dalam penelitian ini yaitu data pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar yang diambil dari arsip. Penelitian ini memiliki dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel terikatnya adalah kinerja pegawai Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar.

Tabel Responden Berdasarkan Usia
Tabel Responden Berdasarkan Usia

Variabel Pelatihan

Jumlah total pertanyaan dalam kuesioner adalah 22 pertanyaan yang merupakan pertanyaan representatif untuk setiap variabel dalam penelitian ini. Dari tabel 5.5 di atas terlihat bahwa variabel Pelatihan yaitu X1 dalam penelitian ini terdiri dari 5 butir pertanyaan berdasarkan 5 indikator menurut teori dari Mangkunegara. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk variabel pelatihan ini tanggapan responden belum terinternalisasi, terbukti dengan munculnya tanggapan tidak setuju dari responden.

Jawaban tidak setuju terlihat dari pertanyaan nomor 2 dengan bunyi pertanyaan “Kesesuaian materi pelatihan dengan tujuan yang ingin dicapai”. Hal ini menunjukkan masih kurangnya kesesuaian materi dengan tujuan yang ingin dicapai dengan yang diperoleh selama pelatihan.

Variabel Job Description

Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat dilihat bahwa variabel uraian tugas yaitu X2 dalam penelitian ini terdiri dari 5 item pertanyaan berdasarkan 5 indikator menurut teori Hasibuan. Berdasarkan hasil pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk variabel-variabel pada job description ini, jawaban responden kurang terinternalisasi dengan baik yang ditunjukkan dengan jawaban ketidaksetujuan responden. Soal indikator kebutuhan pendidikan, keadaan, serta jenis dan kualitas orang yang dibutuhkan pada posisi tersebut menunjukkan bahwa item pertanyaan yaitu yang dirangkum dari nomor 8 sampai dengan nomor 10, semuanya memiliki jawaban responden yang tidak sesuai.

Tabel 5. 6  - Tanggapan Responden Untuk Variabel Job Description
Tabel 5. 6 - Tanggapan Responden Untuk Variabel Job Description

Variabel Lingkungan Kerja

Variabel Kinerja Pegawai

Berdasarkan tabel 5.8 diatas dapat diketahui bahwa variabel kinerja pegawai yang merupakan variabel Y dalam penelitian ini terdiri dari 5 pertanyaan berdasarkan 5 indikator menurut teori Mangkunegara. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada tabel di atas, terlihat bahwa jawaban berasal dari responden yang berbeda. Persentase terbesar jawaban responden adalah untuk pilihan saya setuju, diikuti jawaban sangat setuju, sedikit responden yang menjawab sangat setuju dan tidak ada satupun jawaban saya setuju tidak setuju sama sekali.

Uji dengan membandingkan nilai antara nilai r-tabel dan r-hitung, jika r-angka lebih besar dari r-tabel maka pertanyaan yang digunakan dalam survei dinyatakan valid, sebaliknya jika r-hitung kurang dari r-tabel, maka pertanyaan yang digunakan dalam survei dinyatakan tidak valid. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS untuk setiap variabel dalam penelitian ini.

Tabel 5. 8  - Tanggapan Responden Untuk Variabel Kinerja Pegawai
Tabel 5. 8 - Tanggapan Responden Untuk Variabel Kinerja Pegawai

Uji Validitas Variabel Pelatihan (X1)

Uji Validitas Variabel Job Description (X2)

Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X3)

Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil pengukuran dengan obyek yang sama menghasilkan data yang sama. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat penelitian yaitu kuesioner layak digunakan sebagai alat utama pengumpulan data.

Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan (X1)

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan bahwa semua pertanyaan memiliki nilai Cronbach's Alpha yaitu di atas 0,6.

Uji Reliabilitas Variabel Job Description (X2)

Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja (X3)

Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Pada penelitian ini dilakukan pengujian dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov Normality Test dan P-P Full Normality Test. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan dalam model regresi ini. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi menemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antara variabel independen, atau dengan kata lain tidak ada multikolinearitas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat ditentukan dari nilai tolerance dan kebalikannya variance inflation factor (VIF). Regresi linier berganda adalah metode regresi yang digunakan ketika jumlah variabel independen dalam suatu penelitian lebih dari satu.

Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari variabel yang diteliti. Konstanta sebesar 2,280 artinya jika variabel dalam penelitian ini yaitu X1, X2 dan X3 tidak ada atau bernilai nol, maka nilai kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar adalah 2.280. Koefisien regresi variabel pelatihan (X1) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien sebesar 0,334.

Artinya jika terjadi peningkatan satu satuan pada variabel pelatihan (X1) dan variabel lainnya tetap, maka nilai variabel kinerja (Y) akan meningkat sebesar 0,334. Artinya jika terjadi kenaikan satu satuan pada variabel uraian tugas (X2) dan variabel lainnya tetap maka nilai variabel kinerja pegawai (Y) akan meningkat sebesar 0,055. Artinya jika terjadi kenaikan satu satuan pada variabel lingkungan kerja (X3) dan variabel lainnya tetap, maka nilai variabel kinerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,418.

Gambar 5.2  Uji Heterokedasitas
Gambar 5.2 Uji Heterokedasitas

Variabel Pelatihan (X1)

Subtes merupakan pengujian hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara masing-masing variabel Pelatihan (X1), Deskripsi Pekerjaan (X2) dan Lingkungan Kerja (X3) terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada Badan Personalia, Diklat Kabupaten Polewali Mandar.

Variabel Job Description (X2)

Variabel Lingkungan Kerja (X3)

Dalam hal ini variabel kapabilitas Pelatihan, Job Description dan Lingkungan Kerja menjelaskan variabel Kinerja Pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada penelitian yang dilakukan di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar, Job Description secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y). Hal ini menunjukkan bahwa pada penelitian yang dilakukan pada Badan Kepegawaian, Diklat, lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja pegawai di Badan Kepegawaian. Pendidikan dan pelatihan di Kabupaten Polewali Mandar variabel lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai. Berdasarkan hasil t-hitung dapat diketahui bahwa variabel lingkungan kerja memiliki tingkat pengaruh yang paling dominan terhadap peningkatan kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Diklat Kabupaten Polewali Mandar.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelatihan, Job Description dan Lingkungan Kerja memiliki dampak positif dalam hal peningkatan kinerja. Pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar variabel Pelatihan, Job Description dan Lingkungan Kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan Kinerja Pegawai. Dengan demikian dapat diartikan bahwa variabel-variabel tersebut secara simultan atau bersamaan mempengaruhi kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar.

Namun berbeda dengan job description, variabel pelatihan dan lingkungan kerja justru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar. Sedangkan pelatihan, uraian tugas dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar. Lingkungan kerja merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya dalam penelitian ini dibandingkan dengan 2 (dua) variabel lainnya yaitu pelatihan dan uraian tugas terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Polewali Mandar.

Analisis pengaruh pendidikan dan pelatihan dan lingkungan kerja terhadap kinerja PNS Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli Universitas Terbuka. Pengaruh Pelatihan, Kompetensi, Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Deli Serdang.

Tabel 5.22  Koefisien Determinasi
Tabel 5.22 Koefisien Determinasi

Gambar

Gambar 3. 1  - Kerangka Konsep Penelitian
Tabel Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5. 6  - Tanggapan Responden Untuk Variabel Job Description
Tabel 5. 7  - Tanggapan Responden Untuk Variabel Lingkungan Kerja
+6

Referensi

Dokumen terkait

2kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang