BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi adalah bagian ilmu sains yang menekankan pada pembelajaran dengan melibatkan siswa secara langsung melalui pemberian pengalaman belajar yang memuat keterampilan proses sains (Oktadifani, 2016). Jika dikaji dari sifat ilmu, biologi bersifat experimental science artinya dalam mempelajari biologi tidak cukup hanya mendengarkan dan membaca saja, namun perlu dilakukan kegiatan ilmiah dalam pembelajaran seperti praktikum. Kegiatan praktikum akan meningkatkan keterampilan proses sains siswa (Suryaningsih, 2017).
Keterampilan proses sains menekankan pembelajaran pada pembentukan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan baru dan mengkomunikasikan hasilnya. Keterampilan proses sains menjadi salah satu alternatif untuk melibatkan aspek jasmani dan aktifitas mental siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memahami konsep pembelajaran dengan utuh mengenai suatu objek (Rahmasiwi et al., 2015).
Abungu et al (2014) menyatakan bahwa keterampilan proses sains berperan penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode dalam menemukan konsep atau fakta. Pembelajaran biologi dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa sesuai hakikat biologi sebagai ilmu sains. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan aktivitas kognitif
dan keterampilan proses sains siswa. Keterampilan proses sains perlu dikembangkan dalam pembelajaran IPA terutama pada pembelajaran biologi karena mampu menjembatani tercapainya tujuan pembelajaran dengan pemberian pengalaman langsung melalui penyelidikan ilmiah (Susilawati &
Sridana, 2015).
Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Siwa et al., 2013). Keterampilan proses sains meliputi: keterampilan mengajukan hipotesis, keterampilan merencanakan penyelidikan, keterampilan melakukan penyelidikan, keterampilan menerapkan konsep, keterampilan interprestasi data, dan keterampilan komunikasi (Nuryani, 2015).
Hasil observasi yang dilakukan di SMA IT Al-Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto menunjukkan bahwa pembelajaran biologi belum menekankan pada pengembangan keterampilan proses sains siswa. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher center Learning). Guru masih menjadi pusat informasi dan masih kurang melibatkan siswa secara aktif mencari dan menemukan informasi sendiri. Menurut Rahmasiwi et al (2015) kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru mengakibatkan keterampilan proses sains siswa tidak terlatih.
Maghfiroh (2016) menyatakan bahwa salah satu upaya yang dapat dilaksanakan untuk mengembangkan keterampilan proses sains adalah dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
Model Project Based Learning (PjBL) merupakan variasi model
pembelajaran yang mengutamakan keaktifan dan peran siswa melalui kegiatan proyek.
Model Project Based Learning (PjBL) dipilih karena dalam model tersebut siswa dapat berperan langsung dalam proses pembelajaran secara aktif untuk memecahan masalah-masalah kompleks yang dapat diaplikasikan pada dunia nyata. Selain itu, dalam pembelajaran berbasis proyek siswa dituntut untuk merancang proyek, melakukan penyelidikan, dan kemampuan memecahkan masalah. Melalui pembelajaran dengan model Project Based Learning (PjBL) dapat mendorong siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kreatifitas yang dimiliki (Siwa et al., 2013).
Pada model Project Based Learning (PjBL) peran guru hanya sebagai fasilitator dan mengevaluasi produk hasil kinerja siswa dari proyek yang dikerjakan (Susilowati et al., 2013).
Penerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang telah dirancang dalam kurikulum 2013. Keunggulan dari model Project Based Learning (PjBL) meliputi: (1) prinsip kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa; (2) mengembangkan kreativitas siswa; (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan bermakna; (4) menyediakan pengalaman pembelajaran yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang kontekstual, dan efektif walaupun waktu yang dibutuhkan lebih lama (Umar et al., 2016).
Penerapan model Project Based Learning (PjBL) dilakukan pada materi sistem pencernaan. Materi sistem pencernaan merupakan salah satu materi biologi yang diajarkan di kelas XI. Objek kajian materi sistem pencernaan berkaitan dengan kandungan zat makanan, organ-organ sistem pencernaan, dan gangguan sistem pencernaan. Materi sistem pencernaan dipilih karena materi ini memberikan pengalaman nyata dalam kehidupan siswa sehari-hari (Susilowati et al., 2013). Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) menggunakan masalah sebagai langkah awal untuk merangsang pengetahuan siswa dalam proses pengumpulan informasi, selanjutnya mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya secara nyata, sehingga dapat mengembangkan cara berfikir siswa agar pembelajaran lebih mengesankan dan mudah diingat (Roziqin & Bachtiar, 2018).
Sastrika et al (2013) menyatakan bahwa model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) mendorong siswa melakukan keterampilan proses sains dalam proses pembelajaran, seperti mampu membuat hipotesis, menentukan langkah-langkah penyelidikkan, melakukan penyelidikan sehingga mampu membangun konsep secara mandiri. Roziqin et al (2018) menyatakan bahwa model Project Based Learning (PjBL) mampu memfasilitasi keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu adanya inovasi pembelajaran untuk melihat “Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Siswa Kelas 11 pada
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbalakang masalah, maka rumusan masalah penelitian yang dilakukan yaitu: Bagaimana Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Dasar Kelas 11 pada Materi Sistem Pencernaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, kegiatan penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model project based learning (PjBL) terhadap keterampilan proses sains Dasar siswa kelas 11 pada materi Sistem Pencernaan.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki beberapa manfaat antara lain:
a. Bagi siswa
Memberikan pengalaman bermakna dalam mempelajari materi biologi dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna.
b. Bagi guru
Memberikan pengetahuan dan keterampilan guru mengenai cara merancang pembelajaran dengan model project based learning (PjBL).
c. Bagi sekolah
Sebagai dasar perbaikan kualitas pembelajaran mata pelajaran biologi di SMA IT Al-Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto d. Bagi peneliti
Sebagai salah satu rujukan untuk penelitian selanjutnya terkait keterampilan proses sains pada model pembelajaran yang berbeda.