i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI BANGUN DATAR MELALUI
MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
CINTHIA INGGAR WIDA
NIM 11511009
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI BANGUN DATAR MELALUI
MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
CINTHIA INGGAR WIDA
NIM 11511009
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
iv
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323422 Salatiga 50721
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari:
Nama : Cinthia Inggar Wida
NIM : 11511009
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar
Melalui Model Project Based Learning (PjBL) pada Siswa Kelas V di Mi Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015
telah kami setujuiuntukdimunaqosahkan.
Salatiga, 13 Agustus 2015
Dosen Pembimbing
Eni Titikusumawati, M. Pd.
v SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
DISUSUN OLEH CINTHIA INGGAR WIDA
11511009
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan GuruMadrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Peni Susapti, M. Si.
Sekretaris Penguji : Dr. Budiyono Saputro, M. Pd.
Penguji 1 : Rasimin, M.Pd.
Penguji 2 : Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd.
Salatiga, 29 Agustus 2015
Dekan
FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M. Pd.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Cinthia Inggar Wida
NIM : 115 11 009
Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 13 Agustus 2015
Yang menyatakan,
Cinthia Inggar Wida
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
﴾٨﴿ ْبَغْراَف َكِّبَر ٰىلِإَو ﴾٧﴿ ْبَصْناَف َتْغَرَف اَذِإَف ﴾٦﴿ اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau
telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan
yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
(QS. Al-Insyirah,6-8)
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu tercinta yang telah membesarkan dan mendidik saya dari
kecil dengan penuh kasih sayang.
2. Keluarga besarku yang telah memberikan motivasi dan dukungannya.
3. Bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga yangtelah bersedia membimbing dan
memberikan bekal ilmu.
4. Kepala sekolah dan segenap guru MI Asas Islam Kalibening yang telah
memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.
5. Teman dekatku yang selalu memberikan motivasi dan dukungannya.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang tak
henti-hentinya melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayahnya, yang telah memberikan
kekuatan, perlindungan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan pada
Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta
keluarga dan sahabatnya.
Adapun judul skripsi ini adalah “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Bangun Datar Melalui Model Project Based Learning (PjBL) pada Siswa Kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015”. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk
memenuhi sebagian prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.
Dalam menyelesaikan banyak pihak yang telah memberikan perhatian,
bantuan, bimbingan, motivasi dan arahan serta nasehat kepada penulis. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
ix
4. Ibu Eni Titikusumawati, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Dosen dan karyawan IAIN Salatiga.
6. Bapak dan ibu serta keluarga yang telah memberikan do’a, motivasi
serta dukungan kepada penulis.
7. Kepala Madrasah dan segenap guru MI Asas Islam Kalibening yang
telah memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.
8. Siswa-siswi kelas V MI Asas Islam Kalibening yang telah membantu
peneliti dalam mengumpulkan data.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT dan
mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.
Salatiga, 13 Agustus 2015
Peneliti
Cinthia Inggar Wida
x ABSTRAK
Wida, Cinthia Inggar. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar Melalui Project Based Learning (PjBL) pada Siswa Kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Eni Titikusumawati, M. Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Matematika, dan Model Project Based Learning (PjBL).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening pada materi bangun datar. Berdasarkan pengamatan awal diketahui nilai rata-rata siswa kelas V 52,5 dengan KKM 60. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar yaitu pembelajaran matematika belum dikemas dengan baik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan Model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015? Apakah penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015?
Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek dalam peneitian ini yaitu siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening dengan jumlah 31 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran matematika kelas V. Data hasil penelitian diperoleh dari lembar observasi, soal evaluasi, wawancara, pedoman dokumentasi pada pembelajaran bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Hasil belajar melampaui KKM individu (
) yakni nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 74,09 dan nilai rata-rata siswa pada siklus III meningkat menjadi 83,94. Dan model Project Based Learning (PjBL) dapat memenuhi target pencapaian KKM pada mata pelajaran matematika materi bangun datar. Target KKM kelas yakni persentase
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR BERLOGO ... ii
JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Definisi Operasional ... 8
xii
H. Sistematika Penulisan ... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ... 19
1. Pengertian Hasil Belajar ... 19
2. Klasifikasi Hasil Belajar ... 19
3. Penilaian Hasil Belajar ... 20
B. Materi Bangun Datar yang diaplikasikan dalam Penelitian ... 23
1. Pengertian Bangun Datar ... 23 2. Jenis-jenis Bangun Datar ... 23
C. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)... 30
1. Pengertian Project Based learning (PjBL)... 30
2. Karakterisstik Project Based learning (PjBL)... 32 3. Tujuan Project Based learning (PjBL)... 32
4. Langkah-langkah Project Based learning (PjBL)... 33
5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based learning (PjBL). 35 6. Sistem Penilaian Project Based learning (PjBL) ... 39
D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian .... 39 E. Hasil penelitian yang Relevan... 41
xiii BAB III Pelaksanaan Penelitian
A. Gambaran Umum Lokasi penelitian ... 46
1. Identitas Madrasah ... 46
2. Visi dan Misi Madrasah ... 47
3. Keadaan Siswa dan Guru ... 47
B. Subjek Penelitian ... 49
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 50
1. Siklus I ... 50
2. Siklus II ... 59
3. Siklus III ... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Obeservasi pada Tahap Pra Siklus ... 76
B. Deskripsi Hasil Penelitian... 77
1. Siklus I ... 77
2. Siklus II ... 85
3. Siklus III ... 94
C. Pembahasan ... 101
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 110
B. Saran ... 111
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis-jenis Segitiga ditinjau dari Panjang Sisi dan Besar Sudut ... 24
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Asas Islam Kalibening ... 47
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan MI Asas Islam Kalibening ... 48
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Asas Islam kalibening ... 49
Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Kelas V Tahap Pra Siklus ... 76
Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 80
Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I ... 81
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I ... 82
Tabel 4.5 Hasil Penialaian Proyek Siklus I ... 84
Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II... 87
Tabel 4.7 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II ... 88
Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II ... 90
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Proyek Siklus II ... 92
Tabel 4.10 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III ... 97
Tabel 4.11 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III ... 98
Tabel 4.12 Hasil Tes Formatif Siklus III ... 98
Tabel 4.13 Hasil penilaian Proyek Siklus III ... 100
Tabel 4.15 Peningkatan Nilai Tes Formatif Siswa ... 103
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian ... 11
Gambar 2.1 Segitiga ... 23
Gambar 2.2 Trapesium Sembarang ... 27
Gambar 2.3 Trapesium Sama Kaki ... 27
Gambar 2.4 Trapesium Siku-siku ... 27
Gambar 2.5 Jajargenjang ... 28
Gambar 2.6 Layang-layang ... 28
Gambar 2.7 Belah Ketupat ... 29
Gambar 2.8 Persegi Panjang ... 29
Gambar 2.9 Persegi ... 30
Gambar 2.10 Lingkaran ... 30
Gambar 2.11 Skema Langkah-langkah PjBL ... 33
Gambar 2.12 Kerangka Teori ... 45
Gambar 4.1 Perubahan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa ... 104
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran 10 Lembar Tes Formatif/ Evaluasi Siswa
Lampiran 11 Foto Kegiatan
Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 14 Surat Balasan Izin Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sangat
tidak asing bagi siswa karena semua jenjang pendidikan telah mempelajari
matematika. Namun, kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran
matematika itu sangat sulit, sehingga mereka tidak bersemangat bahkan
kadang-kadang takut menghadapi pelajaran matematika. Untuk itu,
dibutuhkan kreatifitas guru dalam mengemas pembelajaran matematika
agar menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa.
Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang bersifat uviversal
dan terus berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Matematika
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk menumbuhkan sikap
dan mengembangkan daya pikir sistematis, kritis, analisis, logis dan
kreatif.Menurut Ruseffendi (1992), matematika adalah bahasa simbol,
ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu
tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur
yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan.
Menurut hasil pengamatan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran
di kelas V MI Asas Islam Kalibening ditemukan bahwa masih banyak
permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Proses pembelajaran di kelas
2
kegiatan pembelajaran. Guru sering kali menyampaikan materi matematika
secara konvensional, pembelajaran matematika cenderung monoton dan
membosankan serta kurangnya minat siswa sehingga berdampak pada
prestasi siswa yang masih rendah.
Menurut hasil wawancara, siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening
nilai matematika khususnya dalammateri bangun datar sekitar 67,74%
masih di bawah KKM. Adapun nilai KKM yang diterapkan di MI ini
adalah 60, sedangkan rata-rata nilai matematika di kelas V adalah 52,5.
Sehingga diperlukan sebuah rancangan pembelajaran yang menarik bagi
siswa agar dapat mencapai nilai yang baik di atas KKM yang telah
ditentukan sekolah.
Pelaksanaan pembelajaran matematika harus dilaksanakan secara
berkesinambungan antara guru dengan siswa. Apabila tidak ada
kesinambungan antara guru dengan siswa, maka pembelajaran matematika
tidak akan bermakna. Harus ada interaksi antara guru dengan siswa untuk
menunjang pembelajaran matematika yang berkualitas.Siswa harus
berperan aktif dalam proses pembelajaran agar lebih mudah dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru. Guru harus memberikan
kebebasan untuk siswa agar mengembangkan keaktifan dan kreatifitas
siswa sesuai dengan bakat dan minatnya agar tujuan pembelajaran
matematika dapat tercapai dengan baik. Hal yang menjadi hambatan
disebabkan karena kurang dikemasnya pembelajaran matematika dengan
3
Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh ketuntasan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ketuntasan tersebut dapat dicapai
salah satunya dengan pemilihan model pembelajaran yang sesuai. Guru
dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu
semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman
belajarnya (Rusman, 2010:229).
Salah satu alternatif rancangan pembelajaran yang harus diterapkan
dalam materi bangun datar menurut peneliti dan guru kelas V MI Asas
Islam Kalibening, untuk mengembangkan keterampilan berfikir siswa
dalam materi ini yaitu dengan menggunakan model Project Based
Learning (PjBL). Berdasarkan Thomas (dalam Made Wena, 2011:144)
pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di
kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran berbasis proyek
adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai
media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian , interpretasi,
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Kelebihan model Project Based Learning (PjBL) adalah memberikan
pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik
mengorganisasi proyek, menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan
peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang secara
dunia nyata, membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Sedangkan
4
banyak waktu untuk menyelesaikan masalah, membutuhkan biaya yang
cukup banyak, banyaknya peralatan yang harus disediakan, ada
kemungkinan peserta didik kurang aktif dalam kerja kelompok. Namun
kelemahan-kelemahan tersebut tidaklah menjadi masalah selama guru
dapat mengemas pembelajaran dengan baik.
Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian
tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui model Project based
Learning (PjBL)dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut berjudul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
BANGUN DATARMELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING
(PjBL)PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan Model Project Based Learning (PjBL) dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa
kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
5
2. Apakah penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat
memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran matematika
materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi bangun datar
melalui model Project Based Learning (PjBL) pada siswa kelas V di
MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun
pelajaran 2014/2015.
2. Memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran matematika
materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan
a. Melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada
siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
b. Melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat
memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran
6
Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran
2014/2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan model Project Based Learning (PjBL)dikatakan berhasil
apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang
dirumuskan peneliti adalah:
a. Secara Individu
Siswa diharapkan dapat mencapai skor pada materi bangun
datar.
b. Secara Klasikal
Persentase sebanyak dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai .
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
a. Dapat diterapkan strategi dan metode pembelajaran yang tepat
sesuai dengan permasalahan pembelajaran di kelas.
b. Dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran
matematika materi bangun datar.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Guru
Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi
7
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
b. Manfaat bagi Siswa
1) Proses belajar mengajar matematika di MI Asas Islam
Kalibening menjadi menarik dan menyenangkan.
2) Dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran
matematika.
3) Meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran.
4) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat,
ide, pertanyaan, dan saran.
c. Manfaat bagi sekolah
1) Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
2) Sekolah dapat berkembang karena memiliki guru-guru yang
kreatif, inovatif dan profesional.
3) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat
mengembangkan strategi dan metode yang tepat serta
meningkatkan prestasi siswa terhadap materi yang
diajarkan.
d. Manfaat bagi Pendidikan
1) Dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam
8
tersebut dan pada akhirnya pemahaman siswa akan
meningkat.
2) Dunia pendidikan akan semakin maju karena guru semakin
profesional dan kreatif dalam meningkatkan pembelajaran.
F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar
Poerwadarminta (2006:409) mengartikan dalam kamus Indonesia,
hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh
usaha. Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling
pengaruh secara dinamis antara siswa dengan lingkungannya (Ahmadi,
1991:17). Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau
pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010:33).
2. Bangun Datar
Bangun datar adalah bangun yang seluruh bagiannya terletak
pada bidang (permukaan) datar. Bangun datar disebut juga bangun dua
dimensi (Sunarjo, 2008:100).
3. Model Project Based Learning (PjBL)
Model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang
digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal (Trianto, 2009: 21).
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
9
kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangakat-perangkat pembelajaran (Hamruni, 2012: 5).
Menurut Made Wena (2011:145) pembelajaran berbasis proyek
adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih
menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang
kompleks.
G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar
yang berlaku dalam penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja
dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Aqib, 2006:13).
Pemilihan penelitian ini menggunakan PTK, karena secara langsung
peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Penelitian Tindakan Kelas
tidak harus seorang guru, PTK juga bisa dilakukan oleh orang luar
termasuk mahasiswa calon guru yang bekerjasama dengan guru yang
bersangkutan. Seperti yang disampaikan IGK Wardani, penelitian dapat
dilakukan orang luar dengan mengumpulkan data dengan cara mengamati
guru mengajar. Peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara
dengan guru, siswa, dan observasi kelas setelah itu melakukan belajar
10 a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga Tahun 2015.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatigayang berjumlah 31 siswa dan guru yang
mengampu mata pelajaran Matematika kelas V. Peneliti menggunakan
pola kolaboratif yaitu peneliti sebagai pengamat dan guru yang
melaksanakannya.
3. Langkah-langkah Penelitian
Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, yaitu
meliputi :
a. Perencanaan (planning)
b. Pelaksanaan (action),
c. Pengamatan (observation), dan
d. Refleksi (reflection).
Penelitian pada materi bangun datar melalui Project Based Learning
(PjBL)akan dilalui dalam siklus-siklus, setiap siklus memuat empat tahap,
11
gambaran keempat langkah yang dilakukan dalam penelitian materi
bangun datar:
Gambar 1.1 Skema siklus Penelitian menurut Arikunto (2006:16). a. Perencanaan (Planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum
seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Hartiny (2010:74),
mengemukakan ada empat kegiatan dalam tahap perencanaan yaitu :
1) Menentukan target kompetensi,
2) Mendesain pembelajaran yaitu membuat skenario
pembelajaran dengan penerapan model Project Based
Learning (silabus, RPP, alat pembelajaran),
3) Mendesain alat tes,
4) Menyiapkan instrumen Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Refleksi
Pengamatan
Perecanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
12
a) Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran bangun datar melalui model PjBL.
b) Lembar pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran
bangun datar melalui model PjBL.
b. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tahap pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi isi rancangan dan berupa penerapan
pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis
pada RPP dan perencanaan tindakan. Kegiatan pembelajaran terdiri
dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan
ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan
siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa.
Pengamatan guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru
dalam menerapkan modelProject Based Learning (PjBL), sedangkan
pengamatan terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui keadaan
siswa dalam proses pembelajaran. Pemantauan terfokus pada
kegiatan siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang dilihat,
didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung
13 d. Refleksi (Reflection)
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan
seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa.
Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk
memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan
adalah hasil dari langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan dan
pengamatan (observasi). Kemudian hasil catatan tersebut
didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru (pola
kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan dengan target yang
telah ditetapkan sebelumnya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas adalah :
a. Lembar observasi, alat yang digunakan dalam kegiatan mengamati
yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi berisi indikator yang
didesain berdasarkan fokus penelitian. Mencatat juga proses
pembelajaran untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai
14 5. Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui
pengamatan dan pencatatan secara sistematis. Metode ini digunakan
untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan dalam
pembelajaran berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar oleh
guru dan siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran matematika.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran matematika materi bangun datar.
c. Dokumentasi
Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh
gambaran mengenai kegiatan siswa kelas V selama proses
pembelajaran matematika berlangsung. Dokumentasi berupa silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa,
alat atau media yang digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah
15 6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka
analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil
observasi yang terekam dalam catatan lapangan.
a. Ketuntasan Individu
Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam
mencapai skor ≥ 70 pada materi sifat-sifat bangun datar dapat
dilihat dari nilai hasil tes evaluasi, untuk mengetahui nilai
setiap siswa dapat diperoleh sebagai berikut:
b. Ketuntasan Klasikal
Presentase ketuntasan belajar siswa yang peneliti
harapkan adalah ≥85% dari jumlah total siswa satu kelas.
Untuk mengukur persentase kompetensi siswa secara klasikal
dapat digunakan rumus sebagai berikut:
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
16
pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
E. Kegunaan Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Instrumen Penelitian
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
2. Klasifikasi Hasil Belajar
17
B. Materi Bangun Datar yang Diaplikasikan dalam Penelitian
1. Pengertian Bangun Datar
2. Jenis-jenis Bangun Datar
C. Model ProjectBased Learning (PjBL)
1. Pengertian Project Based Learning (PjBL)
2. Karakteristik Project Based Learning (PjBL)
3. Tujuan Project Based Learning (PjBL)
4. Langkah-langkah Project Based Learning (PjBL)
5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based Learning
(PjBL)
6. Sistem Penilaian Project Based Learning (PjBL)
D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian
E. Hasil Penelitian yang Relevan
F. Kerangka Teori
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Berisi gambaran umum lokasi penelitian
B. Subyek penelitian
C. Deskripsi pelaksanaan penelitian
1. Siklus I
2. Siklus 2
18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang
telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
19 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau
pengalaman yang diperoleh. Oleh karena itu, hasil belajar dapat
dinyatakan sebagai kapabilitas atau kemampuan yang diperoleh seseorang
sebagai akibat dari belajar. Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak
langsung tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk
memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Hasil
belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam
perilaku, sikap dan kemampuannya (Sam’s, 2010: 33-34). Hasil belajar
dapat diperoleh sesudah mengikuti proses belajar. Proses adalah kegiatan
yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan
hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013: 22).
2. Klasifikasi Hasil Belajar
Sudjana (2013: 22) Horward Kingley membagi tiga macam hasil
belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian,
sikap dan cita-cita. Sistem pendidikan nasional rumusan tujuan
20
menggunakan hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik.
a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut
kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk
kognitif tingkat tinggi.
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni
gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan intepretatif.
3. Penilaian Hasil Belajar
a. Pengertian Penilaian Hasil Belajar
Sudjana (2013: 3) penilaian adalah proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tertentu, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian
nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria
21
b. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar Fungsi penilian sebagai berikut:
1) Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional.
2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.
3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada
para orang tuanya.
Tujuan penilaian adalah sebagai berikut:
1) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang
studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah
tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang
diharapkan.
3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan
pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
4) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak
sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
c. Jenis dan Sistem Penilaian Hasil Belajar
Menurut Djamarah (2006: 106) berdasarkan tujuan dan ruang
22 1) Penilaian formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa
pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil
tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
bahan tertentu dalam waktu tertentu.
2) Penilaian subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah
diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk
memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan
tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan
dalam menentukan nilai rapot.
3) Penilaian sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap
bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu
semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk
menetapakan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam
suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini
dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking)
23
B. Materi Bangun Datar yang diaplikasikan dalam Penelitian 1. Pengertian Bangun Datar
Menurut Untoro (2006: 162) bangun datar adalah suatu bangun yang
berbentuk datar (rata). Berdasarkan Imam Roji (dalam Ian, 2010) bangun
datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus
atau lengkung. Sedangkan menurut Julius Hambali (dalam Ian, 2010)
bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang
mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki
tinggi atau tebal. Jadi bangun datar adalah bangun yang rata, memiliki dua
dimensi yaitu panjang dan lebar serta dibatasi oleh garis lurus atau
lengkung yang disebut sisi.
2. Jenis-Jenis Bangun Datar
Pelajaran matematika materi bangun datar kelas 5 semester 2
tercantum dalam Kurikulum satuan Pendidikan (KTSP). Menurut Soenarjo
(2008: 226) sifat-sifat bangun datar dipaparkan sebagai berikut:
a. Segitiga
24
Segitiga adalah bangun yang mempunyai tiga sisi dan tiga titik sudut.
Sifat-sifat umum segitiga:
1) Mempunyai 3 sisi.
2) Mempunyai 3 sudut.
3) Jumlah sudut segitiga
Jenis-jenis segitiga:
1) Ditinjau dari sisinya, yaitu:
a) Segitiga sama kaki.
b) Segitiga sama sisi.
c) Segitiga sembarang.
2) Ditinjau dari besar sudutnya, yaitu:
a) Segitiga lancip.
b) Segitiga siku-siku.
c) Segitiga tumpul.
3) Ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya, yaitu:
Jika ditinjau dari panjang sisi dan besar sudut, maka jenis
25
Tabel 2.1 Jenis-jenis Segitiga ditinjau dari Panjang Sisi dan Besar Sudut
Ditinjau
dari
Panjang Sisi
Besar
sudut
Sama kaki Sama sisi Sembarang
Lancip √ √ √
Siku-siku √ - √
Tumpul √ - √
Dari tabel di atas, maka jenis-jenis segitiga dapat dituliskan
sebagai berikut.
a) Segitiga lancip sama kaki
Sifat-sifat segitiga lancip sama kaki sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Ketiga sudutnya lancip.
(3) Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.
b) Segitiga lancip sama sisi atau segitiga sama sisi
Sifat-sifat segitiga lancip sama sisi atau segitiga sama sisi
sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Ketiga sudutnya lancip.
26 c) Segitiga lancip sembarang
Sifat-sifat segitiga lancip sembarang sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga
(2) Ketiga sudutnya lancip.
(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.
d) Segitiga siku-siku sama kaki
Sifat-sifat segitiga siku-siku sama kaki sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Salah satu sudutnya siku-siku.
(3) Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.
e) Segitiga siku-siku sembarang
Sifat-sifat segitiga siku-siku sembarang sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Salah satu sudutnya siku-siku.
(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.
f) Segitiga tumpul sama kaki
Sifat-sifat segitiga tumpul sama kaki sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Salah satu sudutnya tumpul.
(3) Mempunya 2 sisi yang sama panjang.
g) Segitiga tumpul sembarang
27
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Salah satu sudutnya tumpul.
(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.
b. Segiempat
Sifat-sifat umum segiempat yaitu:
1) Mempunyai 4 sisi
2) Mempunyai 4 sudut
3) Jumlah besar sudut segiempat .
Segiempat terdiri dari beberapa macam, yaitu:
1) Trapesium Sembarang
Gambar 2.2 Trapesium Sembarang
Sifat-sifat umum trapesium sembarang, yaitu:
a) Sama sifat umum segiempat.
28 Jenis-jenis Trapesium, yaitu:
a) Trapesium Sama Kaki
Gambar 2.3 Trapesium Sama Kaki Sifat-sifat trapesium samakaki yaitu:
(1) Sama sifat umum trapesium sembarang.
(2) Sepasang sisinya yang tidak sejajar adalah sama panjang.
b) Trapesium Siku-Siku
Gambar 2.4 Trapesium Siku-siku Sifat-sifat trapesium siku-siku yaitu:
(1) Sama sifat umum trapesium sembarang.
(2) Mempunyai 2 sudut siku-siku.
2) Jajargenjang
Gambar 2.5 Jajargenjang
Sifat-sifat jajargenjang yaitu:
(a)Sama sifat umum segiempat.
29
(c) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
(d) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan .
(e) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
3) Layang-layang
Gambar 2.6 Layang-layang Sifat-sifat layang-layang sebagai berikut:
a) Semua sifat umum segiempat.
b) Mempunyai 2 pasang sisi sama panjang.
c) Mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
4) Belah Ketupat
Gambar 2.7 Belah Ketupat
Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut:
a) Semua sifat umum segiempat.
b) Keempat sisinya sama panjang.
c) Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi
30
d) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
5) Persegi Panjang
Gambar 2.8 Persegi Panjang
Sifat-sifat persegi panjang sebagai berikut:
a) Semua sifat umum segiempat.
b) Mempunyai 2 pasang sisi berhadapan sejajar dan sama
panjang.
c) Keempat sudutnya berbentuk siku-siku.
6) Persegi
Gambar 2.9 Persegi
Sifat-sifat persegi sebagai berikut:
a) Semua sifat umum segiempat.
b) Keempat sisinya sama panjang.
31 c. Lingkaran
Gambar 2.10 Lingkaran
Sifat-sifat lingkaran sebagai berikut:
1) Besarnya sudut .
2) Mempunyai jari-jari (r).
3) Mempunyai titik pusat lingkaran (P).
C. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
1. Pengertian Project Based Learning (PjBL)
Menurut Warsono dan Hariyanto (2012: 153) secara sederhana
pembelajaran berbasis proyek didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang
mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan
sehari-hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah.
Sementara itu menurut Bransor dan Stein (dalam Warsono, 2012: 153)
mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan
pengajaran yang komprehensif yang melibatkan siswa dalam kegiatan
penyelidikan yang kooperatif dan berkelanjutan.
Menurut Warsono dan Hariyanto (2012: 154) pembelajaran berbasis
32
memotivasi, serta mendorong para siswa berhadapan dengan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip pokok pengetahuan secara langsung sebagai
pengalaman tangan pertama (hands-on experience). Berdasarkan Thomas,
dkk (dalam Made Wena, 2011: 144) kerja proyek memuat tugas-tugas
yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan
(problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang,
memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan
investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja
secara mandiri.
Jadi model Project Based Learning (PjBL) adalah model
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu
konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis, bekerja
secara kolaboratif, dan keterampilan memecahkan masalah sebagai
tantangan atau pertanyaan yang harus dijawab, serta mengelola waktunya
sendiri untuk dapat menyelesaikan atau menghasilkan suatu proyek.
2. Karakteristik Project Based Learning (PjBL)
Menurut BuckInstitute for Education (dalam Made Wena, 2011: 145)
pembelajaran berbasis proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
33
d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan.
e. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu.
f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
h. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan.
3. Tujuan Project Based Learning (PjBL)
Tujuan Project Based Learning (PjBL) antara lain:
a. Meningkatkan kemampuan peseta didik dalam pemecahan masalah
proyek.
b. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.
c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek
yang kompleks dengan hasil produk nyata.
d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
e. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PjBL yang
34
4. Langkah-Langkah Project Based Learning (PjBL)
Gambar 2.11 Skema Langkah-Langkah PjBL
Langkah-langkah Project Based Learning (PjBL) sebagaimana yang
dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation (dalam
Fikrotur Rofiah, 2014) yaitu sebagai berikut:
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu
pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam
melakukan suatu aktivitas. Topik penugasan sesuai dengan dunia nyata
yang relevan untuk siswa dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam.
b. Menyusun Perencanaan Proyek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa.
Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas
proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan Menyusun
Perencanaan Proyek Penentuan
Pertanyaan Mendasar
Menyusun Jadwal
Monitoring Menguji
Hasil Evaluasi
35
aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,
dengan cara mengintregasikan berbagai subjek yang mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.
c. Menyusun jadwal
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas
dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
1) Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek,
2) Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek,
3) Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4) Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek, dan
5) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
d. Monitoring
Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitoring terhadap
aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain
guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar
mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat
36 e. Menguji Hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur
ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang
sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
f. Evaluasi pengalaman
Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses
refleksi baik dilakukan secara individu.
5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based Learning (PjBL) a. Keuntungan PjBL
Keuntungan PjBL menurut Moursund (dalam Made Wena, 2011: 147)
di antaranya:
1) Increased motivation. Pembelajaran bebasis proyek dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa
laporan penelitian tentng pembelajaran berbasis proyek yang
menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk
menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam
pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat
37
2) Increased problem-solving ability. Beberapa sumber
mendeskripsikan bahwa lingkungan belajar pembelajaran berbasis
proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,
membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan
problem-problem yang bersifat kompleks.
3) Improved library research skills. Karena pembelajaran berbasis
proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat
memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, maka
keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi
akan meningkat.
4) Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek
memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi
siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif
dari semua proyek.
5) Increased resource-management skills. Pembelajaran berbasis
proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada
siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan
membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti
38
Sedangkan menurut kemdikbud (2013) keunggulan PjBL adalah
sebagai berikut:
1) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan
praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu
dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan
tugas.
2) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik
secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia
nyata.
3) Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi
dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian
diimplementasikan dengan dunia nyata.
4) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga
peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
b. Kelemahan PjBL
Disamping keuntungan, Project Based Learning (PjBL) juga
memiliki kelemahan. Kelemahan PjBL menurut Kemdikbud (2013)
antara lain:
1) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
2) Membutuhkan biaya yang cukup banyak.
3) Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional,
di mana instruktur memegang peran utama di kelas.
39
5) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
6) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
kelompok.
7) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok
berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik
secara keseluruhan.
c. Cara Meminimalisir Kelemahan PjBL
Untuk meminimalisir kelemahan dari Project Based Learning
(PjBL) di atas, seorang pendidik harus dapat meminimalisir dengan
cara:
1) Membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek.
2) Meminimalisir dan menyediakan peralatan atau media
pembelajaran sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar
sehingga tidak membutuhkan biaya yang banyak.
3) Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga
guru dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran.
4) Meminimalisir dan menyediakan peralatan sederhana yang terdapat
di lingkungan sekitar.
5) Guru sebaiknya memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi
40
6) Pembagian tugas antar anggota kelompok harus merata sehingga
semua peserta didik dapat berperan aktif dalam menyelesaikan
proyek.
7) Sebaiknya topik yang diberikan antar kelompok sama, sehingga
semua peserta didik dapat memahami topik secara keseluruhan.
6. Sistem Penilaian Project Based Learning (PjBL)
Berdasarkan Kemdikbud (2013) penilaian proyek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencaaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan menginformasikan, kemampuan penyelidikan
dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran
tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
a. Kemampuan pengelolaan.
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan
laporan.
41
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan
tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan daam pembelajaran.
c. Keaslian
Proyek yang dilakulan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk
dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian
Peningkatan hasil belajar dalam penelitian materi bangun datar melalui
model PjBL dapat dicontohkan sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan memberikan
pertanyaan mendasar tentang bangun datar yang digunakan untuk
memunculkan analisis, uraian, dan penjelasan mengenai pertanyaan
tersebut. Misalnya: guru bertanya kepada siswa tentang benda-benda yang
ada di rumah siswa yang berbentuk bangun datar persegi, persegi panjang,
jajargenjang, dll. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang
jenis-jenis bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjangserta
sifat-sifatnya untuk menggali pengetahuan awal siswa.
b. Guru meminta setiap kelompok untuk menghasilkan proyek dengan
membuat bangun datar sesuai dengan yang diperintahkan oleh guru.
Semua kelompok membuat bangun datar yang sama. Setiap kelompok
diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan dilakukan. Seperti: mencari
42
yang akan dibuat, menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat
proyek (kertas karton, pensil, penggaris, dll).
c. Setiap anggota kelompok diminta untuk membuat alokasi waktu agar
dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Misalnya: guru memberikan waktu 15 menit untuk mebuat 3 bangun
datar, jadi setiap kelompok mengatur waktu 5 menit untuk menyelesaikan
1 bangun datar.
d. Dalam kegiatan monitoring guru memantau masing-masing kelompok
dan mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.
e. Setelah semua proyek terselesaikan, untuk evaluasi pengalaman setiap
kelompok diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
f. Dalam menguji hasil proyek, guru mendampingi siswa untuk mengoreksi
pekerjaan dari setiap kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu
untuk mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada
permasalahan yang tidak bisa dipecahkan maka guru harus membantu
menyelesaikan masalah tersebut.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2011),
Anggoro (2012), Arief (2014), Ari Fatmawati (2015) yang berhubungan
dengan penelitian ini yaitu tentang model Project Based Learning (PjBL) yang
akan dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian.
Dewi (2011) menulis skripsi berjudul Penerapan Model Project-Based
43
SDN Ketawanggede 2 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan model ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
dibuktikan dengan dari rata-rata aktivitas belajar siswa sebelumnya yaitu 81
pada siklus I meningkat menjadi 91,6 di siklus II.Rata-rata hasil belajar
pratindakan pada materi “energi dan perubahannya” dari 59 siswa yang tuntas
hanya 6 siswa (26%), pada siklus I meningkat menjadi 74,5 yang tuntas 16
siswa (69,6%). Sedangkan di siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi
89,2 yang tuntas 22 siswa (95,6%).
Relevansi penelitian Dewi (2011) dengan penelitian penulis yaitu
sama-sama meneliti menggunakan model Project Based Learning (PjBL).
Perbedaannya terletak pada materi yang diajarkan. Dewi mengajarkan materi
IPA tentang energi dan perubahannya, sedangkan peneliti mengajarkan materi
matematika tentang bangun datar.
Anggoro (2012) menulis skripsi berjudul Peningkatan Pemahaman
Konsep Persegi dan Persegi Panjang pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 4
Wonogiri melalui Metode Pembelajaran Project-Based Learning.Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya peningkatkan pemahaman konsep persegi
dan persegi panjang hal ini dapat dilihat dari peningkatan indikator-indikator
pemahaman konsep, yaitu: (1) kemampuan siswa menjawab pertanyaan guru
dan mengerjakan soal di papan tulis meningkat dari 17,2% menjadi 64,5%, (2)
banyaknya siswa yang memberikan tanggapan tentang jawaban siswa lain
44
kesimpulan meningkat dari 3,4% menjadi 51,7% dan kemampuan siswa
menanyakan materi yang belum jelas meningkat dari 3,4% menjadi 34,5%.
Relevansi penelitian Anggoro (2012) yaitu sama-sama meneliti
menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan materi yang hampir
sama. Anggoro meneliti konsep persegi dan persegi panjang, sedangkan
penulis meneliti bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan lingkaran.
Arief (2014) menulis skripsi berjudul Peningkatan Minat dan Hasil
Belajar Matematika dengan Penerapan Pendekatan Saintifik melalui Metode
Project Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 5
Surakarta Semester Gasal Tahun 2013/2014).Hasil penelitian ini
menunjukkan: (1) adanya peningkatan minat belajar matematika yang meliputi
indikator : a) siswa yang aktif bertanya (18,18%) dan sesudah tindakan
(63,63%), b) siswa yang memperhatikan pada saat proses pembelajaran
(24,24%) dan sesudah tindakan (72,72%), c) siswa yang senang mengikuti
pembelajaran (21,21%) dan sesudah tindakan (78,78%) dan (2) adanya
peningkatan hasil belajar matematika yang meliputi indikator nilai tes yang
memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM ≥ 70) sebelum tindakan
(27,27%) dan sesudah tindakan (87,87%).
Relevansi penelitian Arief (2014) yaitu sama-sama meneliti
45
matematika. Perbedaannya yaitu Arief meneliti penerapan pendekatan
saintifik sedangkan penulis meneliti materi bangun datar.
Ari fatmawati (2015) menulis skripsi berjudul Peningkatan Motivasi dan
Hasil Belajar Matematika melalui Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning. Hasil dari penelitian ini menunjukan peningkatan. Hal ini
dapat dilihat dari a) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru sebelum
tindakan ada 10 siswa (31,25%) pada siklus I ada 15 siswa (46,87%) dan
siklus II menjadi 25 siswa (78,12%), b) Keaktifan siswa dalam bertanya
sebelum tindakan ada 6 siswa (18,75%) pada siklus I ada 9 siswa (28,12%)
dan siklus II menjadi 15 siswa (46,87%), c) Antusias siswa dalam
mengerjakan tugas sebelum tindakan ada 14 siswa (43,75%) pada siklus I ada
17 siswa (53,12%) dan siklus II menjadi 22 siswa (68,75%). Hasil belajar
siswa mencapai tuntas KKM yaitu ≥ 80 sebelum tindakan ada 14 siswa
(43,75%) pada siklus I ada 19 siswa (59,37%) dan siklus II menjadi 28 siswa
(87,50%).Relevansi penelitian Ari Fatmawati (2015) yaitu sama-sama
meneliti menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada mata
46 F. Kerangka Teori
Gambar 2.12 Kerangka Teori Permasalahan pembelajaran di kelas: 1. Siswa pasif.
2. Pembelajaran monoton. 3. Hasil belajar siswa rendah.
Analisis akar masalah
1. Pembelajaran masih berpusat pada guru.
2. Guru menyampaikan materi secara konvensional sehingga
membosankan.
3. Kurangnya minat siswa untuk belajar matematika.
Alternatif penyelesaian Penerapan model Project Based
Learning (PjBL) pada materi bangun datar.
Diaplikasikan melalui PTK
Desain pembelajaran Langkah-langkah model Project Based Learning (PjBL):
1. Penentuan pertanyaan mendasar. 2. Menyusun perencanaan proyek. 3. Menyusun jadwal.
4. Monitoring. 5. Menguji hasil. 6. Evaluasi pengalaman.
Hipotesis:
47 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga. Peneliti ingin memaparkan lokasi dilaksanakannya
penelitian karena dipandang perlu untuk menghindari persepsi yang salah
mengenai lokasi penelitian.
Paparan lokasi penelitian secara garis besar sebagai berikut:
1. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening
N. PSN : 20328491
NSM : 111233730005
Alamat Madrasah : Jl. Ja’far Shodiq no. 17 Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Nomor Telepon : 082 826 914 43
Status Sekolah : Swasta
Nama Yayasan : MI Asas Islam Kalibening Tahun Berdiri : 1959
Luas Tanah : Status Tanah : Milik sendiri
Nomer Sertifikat : kw.11.4/4/PP.03.2/623.32.09 th 2001 Status
Akreditasi/tahun : B / 2008 Nama Kepala