• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar"

Copied!
210
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI BANGUN DATAR MELALUI

MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

CINTHIA INGGAR WIDA

NIM 11511009

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI BANGUN DATAR MELALUI

MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

CINTHIA INGGAR WIDA

NIM 11511009

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)

iv

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323422 Salatiga 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari:

Nama : Cinthia Inggar Wida

NIM : 11511009

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar

Melalui Model Project Based Learning (PjBL) pada Siswa Kelas V di Mi Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015

telah kami setujuiuntukdimunaqosahkan.

Salatiga, 13 Agustus 2015

Dosen Pembimbing

Eni Titikusumawati, M. Pd.

(5)

v SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

DISUSUN OLEH CINTHIA INGGAR WIDA

11511009

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan GuruMadrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Peni Susapti, M. Si.

Sekretaris Penguji : Dr. Budiyono Saputro, M. Pd.

Penguji 1 : Rasimin, M.Pd.

Penguji 2 : Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd.

Salatiga, 29 Agustus 2015

Dekan

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M. Pd.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Cinthia Inggar Wida

NIM : 115 11 009

Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 13 Agustus 2015

Yang menyatakan,

Cinthia Inggar Wida

(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

﴾٨﴿ ْبَغْراَف َكِّبَر ٰىلِإَو ﴾٧﴿ ْبَصْناَف َتْغَرَف اَذِإَف ﴾٦﴿ اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau

telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan

yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”

(QS. Al-Insyirah,6-8)

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan ibu tercinta yang telah membesarkan dan mendidik saya dari

kecil dengan penuh kasih sayang.

2. Keluarga besarku yang telah memberikan motivasi dan dukungannya.

3. Bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga yangtelah bersedia membimbing dan

memberikan bekal ilmu.

4. Kepala sekolah dan segenap guru MI Asas Islam Kalibening yang telah

memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.

5. Teman dekatku yang selalu memberikan motivasi dan dukungannya.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang tak

henti-hentinya melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayahnya, yang telah memberikan

kekuatan, perlindungan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan pada

Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta

keluarga dan sahabatnya.

Adapun judul skripsi ini adalah “Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Materi Bangun Datar Melalui Model Project Based Learning (PjBL) pada Siswa Kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota

Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015”. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk

memenuhi sebagian prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.

Dalam menyelesaikan banyak pihak yang telah memberikan perhatian,

bantuan, bimbingan, motivasi dan arahan serta nasehat kepada penulis. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

(9)

ix

4. Ibu Eni Titikusumawati, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Dosen dan karyawan IAIN Salatiga.

6. Bapak dan ibu serta keluarga yang telah memberikan do’a, motivasi

serta dukungan kepada penulis.

7. Kepala Madrasah dan segenap guru MI Asas Islam Kalibening yang

telah memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.

8. Siswa-siswi kelas V MI Asas Islam Kalibening yang telah membantu

peneliti dalam mengumpulkan data.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT dan

mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Salatiga, 13 Agustus 2015

Peneliti

Cinthia Inggar Wida

(10)

x ABSTRAK

Wida, Cinthia Inggar. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar Melalui Project Based Learning (PjBL) pada Siswa Kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Eni Titikusumawati, M. Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Matematika, dan Model Project Based Learning (PjBL).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening pada materi bangun datar. Berdasarkan pengamatan awal diketahui nilai rata-rata siswa kelas V 52,5 dengan KKM 60. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar yaitu pembelajaran matematika belum dikemas dengan baik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan Model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015? Apakah penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015?

Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek dalam peneitian ini yaitu siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening dengan jumlah 31 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran matematika kelas V. Data hasil penelitian diperoleh dari lembar observasi, soal evaluasi, wawancara, pedoman dokumentasi pada pembelajaran bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Hasil belajar melampaui KKM individu (

) yakni nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 74,09 dan nilai rata-rata siswa pada siklus III meningkat menjadi 83,94. Dan model Project Based Learning (PjBL) dapat memenuhi target pencapaian KKM pada mata pelajaran matematika materi bangun datar. Target KKM kelas yakni persentase

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 8

(12)

xii

H. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ... 19

1. Pengertian Hasil Belajar ... 19

2. Klasifikasi Hasil Belajar ... 19

3. Penilaian Hasil Belajar ... 20

B. Materi Bangun Datar yang diaplikasikan dalam Penelitian ... 23

1. Pengertian Bangun Datar ... 23 2. Jenis-jenis Bangun Datar ... 23

C. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)... 30

1. Pengertian Project Based learning (PjBL)... 30

2. Karakterisstik Project Based learning (PjBL)... 32 3. Tujuan Project Based learning (PjBL)... 32

4. Langkah-langkah Project Based learning (PjBL)... 33

5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based learning (PjBL). 35 6. Sistem Penilaian Project Based learning (PjBL) ... 39

D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian .... 39 E. Hasil penelitian yang Relevan... 41

(13)

xiii BAB III Pelaksanaan Penelitian

A. Gambaran Umum Lokasi penelitian ... 46

1. Identitas Madrasah ... 46

2. Visi dan Misi Madrasah ... 47

3. Keadaan Siswa dan Guru ... 47

B. Subjek Penelitian ... 49

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 50

1. Siklus I ... 50

2. Siklus II ... 59

3. Siklus III ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Obeservasi pada Tahap Pra Siklus ... 76

B. Deskripsi Hasil Penelitian... 77

1. Siklus I ... 77

2. Siklus II ... 85

3. Siklus III ... 94

C. Pembahasan ... 101

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 110

B. Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis-jenis Segitiga ditinjau dari Panjang Sisi dan Besar Sudut ... 24

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Asas Islam Kalibening ... 47

Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan MI Asas Islam Kalibening ... 48

Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Asas Islam kalibening ... 49

Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Kelas V Tahap Pra Siklus ... 76

Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 80

Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I ... 81

Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I ... 82

Tabel 4.5 Hasil Penialaian Proyek Siklus I ... 84

Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II... 87

Tabel 4.7 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II ... 88

Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II ... 90

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Proyek Siklus II ... 92

Tabel 4.10 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III ... 97

Tabel 4.11 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III ... 98

Tabel 4.12 Hasil Tes Formatif Siklus III ... 98

Tabel 4.13 Hasil penilaian Proyek Siklus III ... 100

Tabel 4.15 Peningkatan Nilai Tes Formatif Siswa ... 103

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian ... 11

Gambar 2.1 Segitiga ... 23

Gambar 2.2 Trapesium Sembarang ... 27

Gambar 2.3 Trapesium Sama Kaki ... 27

Gambar 2.4 Trapesium Siku-siku ... 27

Gambar 2.5 Jajargenjang ... 28

Gambar 2.6 Layang-layang ... 28

Gambar 2.7 Belah Ketupat ... 29

Gambar 2.8 Persegi Panjang ... 29

Gambar 2.9 Persegi ... 30

Gambar 2.10 Lingkaran ... 30

Gambar 2.11 Skema Langkah-langkah PjBL ... 33

Gambar 2.12 Kerangka Teori ... 45

Gambar 4.1 Perubahan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa ... 104

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III

Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III

Lampiran 10 Lembar Tes Formatif/ Evaluasi Siswa

Lampiran 11 Foto Kegiatan

Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 14 Surat Balasan Izin Penelitian

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sangat

tidak asing bagi siswa karena semua jenjang pendidikan telah mempelajari

matematika. Namun, kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran

matematika itu sangat sulit, sehingga mereka tidak bersemangat bahkan

kadang-kadang takut menghadapi pelajaran matematika. Untuk itu,

dibutuhkan kreatifitas guru dalam mengemas pembelajaran matematika

agar menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa.

Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang bersifat uviversal

dan terus berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Matematika

sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk menumbuhkan sikap

dan mengembangkan daya pikir sistematis, kritis, analisis, logis dan

kreatif.Menurut Ruseffendi (1992), matematika adalah bahasa simbol,

ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu

tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur

yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan.

Menurut hasil pengamatan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran

di kelas V MI Asas Islam Kalibening ditemukan bahwa masih banyak

permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Proses pembelajaran di kelas

(18)

2

kegiatan pembelajaran. Guru sering kali menyampaikan materi matematika

secara konvensional, pembelajaran matematika cenderung monoton dan

membosankan serta kurangnya minat siswa sehingga berdampak pada

prestasi siswa yang masih rendah.

Menurut hasil wawancara, siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening

nilai matematika khususnya dalammateri bangun datar sekitar 67,74%

masih di bawah KKM. Adapun nilai KKM yang diterapkan di MI ini

adalah 60, sedangkan rata-rata nilai matematika di kelas V adalah 52,5.

Sehingga diperlukan sebuah rancangan pembelajaran yang menarik bagi

siswa agar dapat mencapai nilai yang baik di atas KKM yang telah

ditentukan sekolah.

Pelaksanaan pembelajaran matematika harus dilaksanakan secara

berkesinambungan antara guru dengan siswa. Apabila tidak ada

kesinambungan antara guru dengan siswa, maka pembelajaran matematika

tidak akan bermakna. Harus ada interaksi antara guru dengan siswa untuk

menunjang pembelajaran matematika yang berkualitas.Siswa harus

berperan aktif dalam proses pembelajaran agar lebih mudah dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru. Guru harus memberikan

kebebasan untuk siswa agar mengembangkan keaktifan dan kreatifitas

siswa sesuai dengan bakat dan minatnya agar tujuan pembelajaran

matematika dapat tercapai dengan baik. Hal yang menjadi hambatan

disebabkan karena kurang dikemasnya pembelajaran matematika dengan

(19)

3

Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh ketuntasan siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ketuntasan tersebut dapat dicapai

salah satunya dengan pemilihan model pembelajaran yang sesuai. Guru

dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu

semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman

belajarnya (Rusman, 2010:229).

Salah satu alternatif rancangan pembelajaran yang harus diterapkan

dalam materi bangun datar menurut peneliti dan guru kelas V MI Asas

Islam Kalibening, untuk mengembangkan keterampilan berfikir siswa

dalam materi ini yaitu dengan menggunakan model Project Based

Learning (PjBL). Berdasarkan Thomas (dalam Made Wena, 2011:144)

pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di

kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran berbasis proyek

adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai

media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian , interpretasi,

sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Kelebihan model Project Based Learning (PjBL) adalah memberikan

pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik

mengorganisasi proyek, menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan

peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang secara

dunia nyata, membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Sedangkan

(20)

4

banyak waktu untuk menyelesaikan masalah, membutuhkan biaya yang

cukup banyak, banyaknya peralatan yang harus disediakan, ada

kemungkinan peserta didik kurang aktif dalam kerja kelompok. Namun

kelemahan-kelemahan tersebut tidaklah menjadi masalah selama guru

dapat mengemas pembelajaran dengan baik.

Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian

tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui model Project based

Learning (PjBL)dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut berjudul

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI

BANGUN DATARMELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING

(PjBL)PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2014/2015”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan Model Project Based Learning (PjBL) dapat

meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa

kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

(21)

5

2. Apakah penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat

memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran matematika

materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi bangun datar

melalui model Project Based Learning (PjBL) pada siswa kelas V di

MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun

pelajaran 2014/2015.

2. Memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran matematika

materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

a. Melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat

meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada

siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir

Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.

b. Melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat

memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran

(22)

6

Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran

2014/2015.

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan model Project Based Learning (PjBL)dikatakan berhasil

apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang

dirumuskan peneliti adalah:

a. Secara Individu

Siswa diharapkan dapat mencapai skor pada materi bangun

datar.

b. Secara Klasikal

Persentase sebanyak dari total siswa dalam satu kelas

mendapat nilai .

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Dapat diterapkan strategi dan metode pembelajaran yang tepat

sesuai dengan permasalahan pembelajaran di kelas.

b. Dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran

matematika materi bangun datar.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Guru

Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi

(23)

7

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran.

b. Manfaat bagi Siswa

1) Proses belajar mengajar matematika di MI Asas Islam

Kalibening menjadi menarik dan menyenangkan.

2) Dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran

matematika.

3) Meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran.

4) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat,

ide, pertanyaan, dan saran.

c. Manfaat bagi sekolah

1) Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2) Sekolah dapat berkembang karena memiliki guru-guru yang

kreatif, inovatif dan profesional.

3) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat

mengembangkan strategi dan metode yang tepat serta

meningkatkan prestasi siswa terhadap materi yang

diajarkan.

d. Manfaat bagi Pendidikan

1) Dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam

(24)

8

tersebut dan pada akhirnya pemahaman siswa akan

meningkat.

2) Dunia pendidikan akan semakin maju karena guru semakin

profesional dan kreatif dalam meningkatkan pembelajaran.

F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar

Poerwadarminta (2006:409) mengartikan dalam kamus Indonesia,

hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh

usaha. Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling

pengaruh secara dinamis antara siswa dengan lingkungannya (Ahmadi,

1991:17). Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa

keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau

pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010:33).

2. Bangun Datar

Bangun datar adalah bangun yang seluruh bagiannya terletak

pada bidang (permukaan) datar. Bangun datar disebut juga bangun dua

dimensi (Sunarjo, 2008:100).

3. Model Project Based Learning (PjBL)

Model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang

digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal (Trianto, 2009: 21).

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

(25)

9

kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan

perangakat-perangkat pembelajaran (Hamruni, 2012: 5).

Menurut Made Wena (2011:145) pembelajaran berbasis proyek

adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih

menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang

kompleks.

G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar

yang berlaku dalam penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja

dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Aqib, 2006:13).

Pemilihan penelitian ini menggunakan PTK, karena secara langsung

peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Penelitian Tindakan Kelas

tidak harus seorang guru, PTK juga bisa dilakukan oleh orang luar

termasuk mahasiswa calon guru yang bekerjasama dengan guru yang

bersangkutan. Seperti yang disampaikan IGK Wardani, penelitian dapat

dilakukan orang luar dengan mengumpulkan data dengan cara mengamati

guru mengajar. Peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara

dengan guru, siswa, dan observasi kelas setelah itu melakukan belajar

(26)

10 a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga Tahun 2015.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MI Asas Islam Kalibening

Kecamatan Tingkir Kota Salatigayang berjumlah 31 siswa dan guru yang

mengampu mata pelajaran Matematika kelas V. Peneliti menggunakan

pola kolaboratif yaitu peneliti sebagai pengamat dan guru yang

melaksanakannya.

3. Langkah-langkah Penelitian

Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, yaitu

meliputi :

a. Perencanaan (planning)

b. Pelaksanaan (action),

c. Pengamatan (observation), dan

d. Refleksi (reflection).

Penelitian pada materi bangun datar melalui Project Based Learning

(PjBL)akan dilalui dalam siklus-siklus, setiap siklus memuat empat tahap,

(27)

11

gambaran keempat langkah yang dilakukan dalam penelitian materi

bangun datar:

Gambar 1.1 Skema siklus Penelitian menurut Arikunto (2006:16). a. Perencanaan (Planning)

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum

seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Hartiny (2010:74),

mengemukakan ada empat kegiatan dalam tahap perencanaan yaitu :

1) Menentukan target kompetensi,

2) Mendesain pembelajaran yaitu membuat skenario

pembelajaran dengan penerapan model Project Based

Learning (silabus, RPP, alat pembelajaran),

3) Mendesain alat tes,

4) Menyiapkan instrumen Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS I

Refleksi

Pengamatan

Perecanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

(28)

12

a) Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam

pembelajaran bangun datar melalui model PjBL.

b) Lembar pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran

bangun datar melalui model PjBL.

b. Pelaksanaan Tindakan (action)

Tahap pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi isi rancangan dan berupa penerapan

pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis

pada RPP dan perencanaan tindakan. Kegiatan pembelajaran terdiri

dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.

c. Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan

ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan

siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa.

Pengamatan guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru

dalam menerapkan modelProject Based Learning (PjBL), sedangkan

pengamatan terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui keadaan

siswa dalam proses pembelajaran. Pemantauan terfokus pada

kegiatan siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang dilihat,

didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung

(29)

13 d. Refleksi (Reflection)

Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan

seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa.

Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk

memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan

adalah hasil dari langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan dan

pengamatan (observasi). Kemudian hasil catatan tersebut

didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru (pola

kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebelumnya.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelas adalah :

a. Lembar observasi, alat yang digunakan dalam kegiatan mengamati

yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi berisi indikator yang

didesain berdasarkan fokus penelitian. Mencatat juga proses

pembelajaran untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung.

b. Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai

(30)

14 5. Pengumpulan Data

Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui

pengamatan dan pencatatan secara sistematis. Metode ini digunakan

untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan dalam

pembelajaran berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar oleh

guru dan siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran matematika.

b. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran matematika materi bangun datar.

c. Dokumentasi

Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh

gambaran mengenai kegiatan siswa kelas V selama proses

pembelajaran matematika berlangsung. Dokumentasi berupa silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa,

alat atau media yang digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah

(31)

15 6. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka

analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil

observasi yang terekam dalam catatan lapangan.

a. Ketuntasan Individu

Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam

mencapai skor ≥ 70 pada materi sifat-sifat bangun datar dapat

dilihat dari nilai hasil tes evaluasi, untuk mengetahui nilai

setiap siswa dapat diperoleh sebagai berikut:

b. Ketuntasan Klasikal

Presentase ketuntasan belajar siswa yang peneliti

harapkan adalah ≥85% dari jumlah total siswa satu kelas.

Untuk mengukur persentase kompetensi siswa secara klasikal

dapat digunakan rumus sebagai berikut:

H. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai

berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,

(32)

16

pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian Inti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

E. Kegunaan Penelitian

F. Definisi Operasional

G. Metodologi Penelitian

1. Rancangan Penelitian

2. Subjek Penelitian

3. Langkah-langkah Penelitian

4. Instrumen Penelitian

5. Pengumpulan Data

6. Analisis Data

H. Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

2. Klasifikasi Hasil Belajar

(33)

17

B. Materi Bangun Datar yang Diaplikasikan dalam Penelitian

1. Pengertian Bangun Datar

2. Jenis-jenis Bangun Datar

C. Model ProjectBased Learning (PjBL)

1. Pengertian Project Based Learning (PjBL)

2. Karakteristik Project Based Learning (PjBL)

3. Tujuan Project Based Learning (PjBL)

4. Langkah-langkah Project Based Learning (PjBL)

5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based Learning

(PjBL)

6. Sistem Penilaian Project Based Learning (PjBL)

D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian

E. Hasil Penelitian yang Relevan

F. Kerangka Teori

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Berisi gambaran umum lokasi penelitian

B. Subyek penelitian

C. Deskripsi pelaksanaan penelitian

1. Siklus I

2. Siklus 2

(34)

18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang

telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

B. Saran

3. Bagian Akhir

Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan

(35)

19 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa

keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau

pengalaman yang diperoleh. Oleh karena itu, hasil belajar dapat

dinyatakan sebagai kapabilitas atau kemampuan yang diperoleh seseorang

sebagai akibat dari belajar. Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak

langsung tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk

memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Hasil

belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam

perilaku, sikap dan kemampuannya (Sam’s, 2010: 33-34). Hasil belajar

dapat diperoleh sesudah mengikuti proses belajar. Proses adalah kegiatan

yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan

hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013: 22).

2. Klasifikasi Hasil Belajar

Sudjana (2013: 22) Horward Kingley membagi tiga macam hasil

belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian,

sikap dan cita-cita. Sistem pendidikan nasional rumusan tujuan

(36)

20

menggunakan hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar

membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psikomotorik.

a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut

kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk

kognitif tingkat tinggi.

b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni

gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan

gerakan ekspresif dan intepretatif.

3. Penilaian Hasil Belajar

a. Pengertian Penilaian Hasil Belajar

Sudjana (2013: 3) penilaian adalah proses memberikan atau

menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria

tertentu, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian

nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria

(37)

21

b. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar Fungsi penilian sebagai berikut:

1) Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional.

2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.

3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada

para orang tuanya.

Tujuan penilaian adalah sebagai berikut:

1) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat

diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang

studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.

2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah

tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang

diharapkan.

3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan

perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan

pengajaran serta strategi pelaksanaannya.

4) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak

sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

c. Jenis dan Sistem Penilaian Hasil Belajar

Menurut Djamarah (2006: 106) berdasarkan tujuan dan ruang

(38)

22 1) Penilaian formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa

pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran

tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil

tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar

bahan tertentu dalam waktu tertentu.

2) Penilaian subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah

diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk

memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan

tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan

untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan

dalam menentukan nilai rapot.

3) Penilaian sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap

bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu

semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk

menetapakan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam

suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini

dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking)

(39)

23

B. Materi Bangun Datar yang diaplikasikan dalam Penelitian 1. Pengertian Bangun Datar

Menurut Untoro (2006: 162) bangun datar adalah suatu bangun yang

berbentuk datar (rata). Berdasarkan Imam Roji (dalam Ian, 2010) bangun

datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus

atau lengkung. Sedangkan menurut Julius Hambali (dalam Ian, 2010)

bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang

mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki

tinggi atau tebal. Jadi bangun datar adalah bangun yang rata, memiliki dua

dimensi yaitu panjang dan lebar serta dibatasi oleh garis lurus atau

lengkung yang disebut sisi.

2. Jenis-Jenis Bangun Datar

Pelajaran matematika materi bangun datar kelas 5 semester 2

tercantum dalam Kurikulum satuan Pendidikan (KTSP). Menurut Soenarjo

(2008: 226) sifat-sifat bangun datar dipaparkan sebagai berikut:

a. Segitiga

(40)

24

Segitiga adalah bangun yang mempunyai tiga sisi dan tiga titik sudut.

Sifat-sifat umum segitiga:

1) Mempunyai 3 sisi.

2) Mempunyai 3 sudut.

3) Jumlah sudut segitiga

Jenis-jenis segitiga:

1) Ditinjau dari sisinya, yaitu:

a) Segitiga sama kaki.

b) Segitiga sama sisi.

c) Segitiga sembarang.

2) Ditinjau dari besar sudutnya, yaitu:

a) Segitiga lancip.

b) Segitiga siku-siku.

c) Segitiga tumpul.

3) Ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya, yaitu:

Jika ditinjau dari panjang sisi dan besar sudut, maka jenis

(41)

25

Tabel 2.1 Jenis-jenis Segitiga ditinjau dari Panjang Sisi dan Besar Sudut

Ditinjau

dari

Panjang Sisi

Besar

sudut

Sama kaki Sama sisi Sembarang

Lancip √ √ √

Siku-siku √ -

Tumpul √ -

Dari tabel di atas, maka jenis-jenis segitiga dapat dituliskan

sebagai berikut.

a) Segitiga lancip sama kaki

Sifat-sifat segitiga lancip sama kaki sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Ketiga sudutnya lancip.

(3) Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.

b) Segitiga lancip sama sisi atau segitiga sama sisi

Sifat-sifat segitiga lancip sama sisi atau segitiga sama sisi

sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Ketiga sudutnya lancip.

(42)

26 c) Segitiga lancip sembarang

Sifat-sifat segitiga lancip sembarang sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga

(2) Ketiga sudutnya lancip.

(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.

d) Segitiga siku-siku sama kaki

Sifat-sifat segitiga siku-siku sama kaki sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Salah satu sudutnya siku-siku.

(3) Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.

e) Segitiga siku-siku sembarang

Sifat-sifat segitiga siku-siku sembarang sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Salah satu sudutnya siku-siku.

(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.

f) Segitiga tumpul sama kaki

Sifat-sifat segitiga tumpul sama kaki sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Salah satu sudutnya tumpul.

(3) Mempunya 2 sisi yang sama panjang.

g) Segitiga tumpul sembarang

(43)

27

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Salah satu sudutnya tumpul.

(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.

b. Segiempat

Sifat-sifat umum segiempat yaitu:

1) Mempunyai 4 sisi

2) Mempunyai 4 sudut

3) Jumlah besar sudut segiempat .

Segiempat terdiri dari beberapa macam, yaitu:

1) Trapesium Sembarang

Gambar 2.2 Trapesium Sembarang

Sifat-sifat umum trapesium sembarang, yaitu:

a) Sama sifat umum segiempat.

(44)

28 Jenis-jenis Trapesium, yaitu:

a) Trapesium Sama Kaki

Gambar 2.3 Trapesium Sama Kaki Sifat-sifat trapesium samakaki yaitu:

(1) Sama sifat umum trapesium sembarang.

(2) Sepasang sisinya yang tidak sejajar adalah sama panjang.

b) Trapesium Siku-Siku

Gambar 2.4 Trapesium Siku-siku Sifat-sifat trapesium siku-siku yaitu:

(1) Sama sifat umum trapesium sembarang.

(2) Mempunyai 2 sudut siku-siku.

2) Jajargenjang

Gambar 2.5 Jajargenjang

Sifat-sifat jajargenjang yaitu:

(a)Sama sifat umum segiempat.

(45)

29

(c) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

(d) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan .

(e) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.

3) Layang-layang

Gambar 2.6 Layang-layang Sifat-sifat layang-layang sebagai berikut:

a) Semua sifat umum segiempat.

b) Mempunyai 2 pasang sisi sama panjang.

c) Mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.

4) Belah Ketupat

Gambar 2.7 Belah Ketupat

Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut:

a) Semua sifat umum segiempat.

b) Keempat sisinya sama panjang.

c) Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi

(46)

30

d) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

5) Persegi Panjang

Gambar 2.8 Persegi Panjang

Sifat-sifat persegi panjang sebagai berikut:

a) Semua sifat umum segiempat.

b) Mempunyai 2 pasang sisi berhadapan sejajar dan sama

panjang.

c) Keempat sudutnya berbentuk siku-siku.

6) Persegi

Gambar 2.9 Persegi

Sifat-sifat persegi sebagai berikut:

a) Semua sifat umum segiempat.

b) Keempat sisinya sama panjang.

(47)

31 c. Lingkaran

Gambar 2.10 Lingkaran

Sifat-sifat lingkaran sebagai berikut:

1) Besarnya sudut .

2) Mempunyai jari-jari (r).

3) Mempunyai titik pusat lingkaran (P).

C. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

1. Pengertian Project Based Learning (PjBL)

Menurut Warsono dan Hariyanto (2012: 153) secara sederhana

pembelajaran berbasis proyek didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang

mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan

sehari-hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah.

Sementara itu menurut Bransor dan Stein (dalam Warsono, 2012: 153)

mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan

pengajaran yang komprehensif yang melibatkan siswa dalam kegiatan

penyelidikan yang kooperatif dan berkelanjutan.

Menurut Warsono dan Hariyanto (2012: 154) pembelajaran berbasis

(48)

32

memotivasi, serta mendorong para siswa berhadapan dengan

konsep-konsep dan prinsip-prinsip pokok pengetahuan secara langsung sebagai

pengalaman tangan pertama (hands-on experience). Berdasarkan Thomas,

dkk (dalam Made Wena, 2011: 144) kerja proyek memuat tugas-tugas

yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan

(problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang,

memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan

investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja

secara mandiri.

Jadi model Project Based Learning (PjBL) adalah model

pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu

konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis, bekerja

secara kolaboratif, dan keterampilan memecahkan masalah sebagai

tantangan atau pertanyaan yang harus dijawab, serta mengelola waktunya

sendiri untuk dapat menyelesaikan atau menghasilkan suatu proyek.

2. Karakteristik Project Based Learning (PjBL)

Menurut BuckInstitute for Education (dalam Made Wena, 2011: 145)

pembelajaran berbasis proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.

b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.

(49)

33

d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola

informasi yang dikumpulkan.

e. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu.

f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.

g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.

h. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan

perubahan.

3. Tujuan Project Based Learning (PjBL)

Tujuan Project Based Learning (PjBL) antara lain:

a. Meningkatkan kemampuan peseta didik dalam pemecahan masalah

proyek.

b. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.

c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek

yang kompleks dengan hasil produk nyata.

d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam

mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyek.

e. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PjBL yang

(50)

34

4. Langkah-Langkah Project Based Learning (PjBL)

Gambar 2.11 Skema Langkah-Langkah PjBL

Langkah-langkah Project Based Learning (PjBL) sebagaimana yang

dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation (dalam

Fikrotur Rofiah, 2014) yaitu sebagai berikut:

a. Penentuan Pertanyaan Mendasar

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu

pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam

melakukan suatu aktivitas. Topik penugasan sesuai dengan dunia nyata

yang relevan untuk siswa dan dimulai dengan sebuah investigasi

mendalam.

b. Menyusun Perencanaan Proyek

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa.

Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas

proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan Menyusun

Perencanaan Proyek Penentuan

Pertanyaan Mendasar

Menyusun Jadwal

Monitoring Menguji

Hasil Evaluasi

(51)

35

aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,

dengan cara mengintregasikan berbagai subjek yang mungkin, serta

mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu

penyelesaian proyek.

c. Menyusun jadwal

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas

dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

1) Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek,

2) Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek,

3) Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,

4) Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak

berhubungan dengan proyek, dan

5) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang

pemilihan suatu cara.

d. Monitoring

Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitoring terhadap

aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan

dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain

guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar

mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat

(52)

36 e. Menguji Hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur

ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan

masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang

sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi

pembelajaran berikutnya.

f. Evaluasi pengalaman

Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi

terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses

refleksi baik dilakukan secara individu.

5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based Learning (PjBL) a. Keuntungan PjBL

Keuntungan PjBL menurut Moursund (dalam Made Wena, 2011: 147)

di antaranya:

1) Increased motivation. Pembelajaran bebasis proyek dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa

laporan penelitian tentng pembelajaran berbasis proyek yang

menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk

menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam

pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat

(53)

37

2) Increased problem-solving ability. Beberapa sumber

mendeskripsikan bahwa lingkungan belajar pembelajaran berbasis

proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,

membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan

problem-problem yang bersifat kompleks.

3) Improved library research skills. Karena pembelajaran berbasis

proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat

memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, maka

keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi

akan meningkat.

4) Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek

memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikkan

keterampilan komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi

siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif

dari semua proyek.

5) Increased resource-management skills. Pembelajaran berbasis

proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada

siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan

membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti

(54)

38

Sedangkan menurut kemdikbud (2013) keunggulan PjBL adalah

sebagai berikut:

1) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan

praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu

dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan

tugas.

2) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik

secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia

nyata.

3) Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi

dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian

diimplementasikan dengan dunia nyata.

4) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga

peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

b. Kelemahan PjBL

Disamping keuntungan, Project Based Learning (PjBL) juga

memiliki kelemahan. Kelemahan PjBL menurut Kemdikbud (2013)

antara lain:

1) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.

2) Membutuhkan biaya yang cukup banyak.

3) Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional,

di mana instruktur memegang peran utama di kelas.

(55)

39

5) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan

pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.

6) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja

kelompok.

7) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok

berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik

secara keseluruhan.

c. Cara Meminimalisir Kelemahan PjBL

Untuk meminimalisir kelemahan dari Project Based Learning

(PjBL) di atas, seorang pendidik harus dapat meminimalisir dengan

cara:

1) Membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek.

2) Meminimalisir dan menyediakan peralatan atau media

pembelajaran sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar

sehingga tidak membutuhkan biaya yang banyak.

3) Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga

guru dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran.

4) Meminimalisir dan menyediakan peralatan sederhana yang terdapat

di lingkungan sekitar.

5) Guru sebaiknya memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi

(56)

40

6) Pembagian tugas antar anggota kelompok harus merata sehingga

semua peserta didik dapat berperan aktif dalam menyelesaikan

proyek.

7) Sebaiknya topik yang diberikan antar kelompok sama, sehingga

semua peserta didik dapat memahami topik secara keseluruhan.

6. Sistem Penilaian Project Based Learning (PjBL)

Berdasarkan Kemdikbud (2013) penilaian proyek merupakan

kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam

periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari

perencaaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan

penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui

pemahaman, kemampuan menginformasikan, kemampuan penyelidikan

dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran

tertentu secara jelas.

Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu

dipertimbangkan yaitu:

a. Kemampuan pengelolaan.

Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari

informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan

laporan.

(57)

41

Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan

tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan daam pembelajaran.

c. Keaslian

Proyek yang dilakulan peserta didik harus merupakan hasil

karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk

dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian

Peningkatan hasil belajar dalam penelitian materi bangun datar melalui

model PjBL dapat dicontohkan sebagai berikut:

a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan memberikan

pertanyaan mendasar tentang bangun datar yang digunakan untuk

memunculkan analisis, uraian, dan penjelasan mengenai pertanyaan

tersebut. Misalnya: guru bertanya kepada siswa tentang benda-benda yang

ada di rumah siswa yang berbentuk bangun datar persegi, persegi panjang,

jajargenjang, dll. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang

jenis-jenis bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjangserta

sifat-sifatnya untuk menggali pengetahuan awal siswa.

b. Guru meminta setiap kelompok untuk menghasilkan proyek dengan

membuat bangun datar sesuai dengan yang diperintahkan oleh guru.

Semua kelompok membuat bangun datar yang sama. Setiap kelompok

diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan dilakukan. Seperti: mencari

(58)

42

yang akan dibuat, menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat

proyek (kertas karton, pensil, penggaris, dll).

c. Setiap anggota kelompok diminta untuk membuat alokasi waktu agar

dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Misalnya: guru memberikan waktu 15 menit untuk mebuat 3 bangun

datar, jadi setiap kelompok mengatur waktu 5 menit untuk menyelesaikan

1 bangun datar.

d. Dalam kegiatan monitoring guru memantau masing-masing kelompok

dan mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.

e. Setelah semua proyek terselesaikan, untuk evaluasi pengalaman setiap

kelompok diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

f. Dalam menguji hasil proyek, guru mendampingi siswa untuk mengoreksi

pekerjaan dari setiap kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu

untuk mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada

permasalahan yang tidak bisa dipecahkan maka guru harus membantu

menyelesaikan masalah tersebut.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2011),

Anggoro (2012), Arief (2014), Ari Fatmawati (2015) yang berhubungan

dengan penelitian ini yaitu tentang model Project Based Learning (PjBL) yang

akan dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian.

Dewi (2011) menulis skripsi berjudul Penerapan Model Project-Based

(59)

43

SDN Ketawanggede 2 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penggunaan model ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

dibuktikan dengan dari rata-rata aktivitas belajar siswa sebelumnya yaitu 81

pada siklus I meningkat menjadi 91,6 di siklus II.Rata-rata hasil belajar

pratindakan pada materi “energi dan perubahannya” dari 59 siswa yang tuntas

hanya 6 siswa (26%), pada siklus I meningkat menjadi 74,5 yang tuntas 16

siswa (69,6%). Sedangkan di siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi

89,2 yang tuntas 22 siswa (95,6%).

Relevansi penelitian Dewi (2011) dengan penelitian penulis yaitu

sama-sama meneliti menggunakan model Project Based Learning (PjBL).

Perbedaannya terletak pada materi yang diajarkan. Dewi mengajarkan materi

IPA tentang energi dan perubahannya, sedangkan peneliti mengajarkan materi

matematika tentang bangun datar.

Anggoro (2012) menulis skripsi berjudul Peningkatan Pemahaman

Konsep Persegi dan Persegi Panjang pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 4

Wonogiri melalui Metode Pembelajaran Project-Based Learning.Hasil

penelitian ini menunjukkan adanya peningkatkan pemahaman konsep persegi

dan persegi panjang hal ini dapat dilihat dari peningkatan indikator-indikator

pemahaman konsep, yaitu: (1) kemampuan siswa menjawab pertanyaan guru

dan mengerjakan soal di papan tulis meningkat dari 17,2% menjadi 64,5%, (2)

banyaknya siswa yang memberikan tanggapan tentang jawaban siswa lain

(60)

44

kesimpulan meningkat dari 3,4% menjadi 51,7% dan kemampuan siswa

menanyakan materi yang belum jelas meningkat dari 3,4% menjadi 34,5%.

Relevansi penelitian Anggoro (2012) yaitu sama-sama meneliti

menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan materi yang hampir

sama. Anggoro meneliti konsep persegi dan persegi panjang, sedangkan

penulis meneliti bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan lingkaran.

Arief (2014) menulis skripsi berjudul Peningkatan Minat dan Hasil

Belajar Matematika dengan Penerapan Pendekatan Saintifik melalui Metode

Project Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 5

Surakarta Semester Gasal Tahun 2013/2014).Hasil penelitian ini

menunjukkan: (1) adanya peningkatan minat belajar matematika yang meliputi

indikator : a) siswa yang aktif bertanya (18,18%) dan sesudah tindakan

(63,63%), b) siswa yang memperhatikan pada saat proses pembelajaran

(24,24%) dan sesudah tindakan (72,72%), c) siswa yang senang mengikuti

pembelajaran (21,21%) dan sesudah tindakan (78,78%) dan (2) adanya

peningkatan hasil belajar matematika yang meliputi indikator nilai tes yang

memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM ≥ 70) sebelum tindakan

(27,27%) dan sesudah tindakan (87,87%).

Relevansi penelitian Arief (2014) yaitu sama-sama meneliti

(61)

45

matematika. Perbedaannya yaitu Arief meneliti penerapan pendekatan

saintifik sedangkan penulis meneliti materi bangun datar.

Ari fatmawati (2015) menulis skripsi berjudul Peningkatan Motivasi dan

Hasil Belajar Matematika melalui Penerapan Model Pembelajaran Project

Based Learning. Hasil dari penelitian ini menunjukan peningkatan. Hal ini

dapat dilihat dari a) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru sebelum

tindakan ada 10 siswa (31,25%) pada siklus I ada 15 siswa (46,87%) dan

siklus II menjadi 25 siswa (78,12%), b) Keaktifan siswa dalam bertanya

sebelum tindakan ada 6 siswa (18,75%) pada siklus I ada 9 siswa (28,12%)

dan siklus II menjadi 15 siswa (46,87%), c) Antusias siswa dalam

mengerjakan tugas sebelum tindakan ada 14 siswa (43,75%) pada siklus I ada

17 siswa (53,12%) dan siklus II menjadi 22 siswa (68,75%). Hasil belajar

siswa mencapai tuntas KKM yaitu ≥ 80 sebelum tindakan ada 14 siswa

(43,75%) pada siklus I ada 19 siswa (59,37%) dan siklus II menjadi 28 siswa

(87,50%).Relevansi penelitian Ari Fatmawati (2015) yaitu sama-sama

meneliti menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada mata

(62)

46 F. Kerangka Teori

Gambar 2.12 Kerangka Teori Permasalahan pembelajaran di kelas: 1. Siswa pasif.

2. Pembelajaran monoton. 3. Hasil belajar siswa rendah.

Analisis akar masalah

1. Pembelajaran masih berpusat pada guru.

2. Guru menyampaikan materi secara konvensional sehingga

membosankan.

3. Kurangnya minat siswa untuk belajar matematika.

Alternatif penyelesaian Penerapan model Project Based

Learning (PjBL) pada materi bangun datar.

Diaplikasikan melalui PTK

Desain pembelajaran Langkah-langkah model Project Based Learning (PjBL):

1. Penentuan pertanyaan mendasar. 2. Menyusun perencanaan proyek. 3. Menyusun jadwal.

4. Monitoring. 5. Menguji hasil. 6. Evaluasi pengalaman.

Hipotesis:

(63)

47 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga. Peneliti ingin memaparkan lokasi dilaksanakannya

penelitian karena dipandang perlu untuk menghindari persepsi yang salah

mengenai lokasi penelitian.

Paparan lokasi penelitian secara garis besar sebagai berikut:

1. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening

N. PSN : 20328491

NSM : 111233730005

Alamat Madrasah : Jl. Ja’far Shodiq no. 17 Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Nomor Telepon : 082 826 914 43

Status Sekolah : Swasta

Nama Yayasan : MI Asas Islam Kalibening Tahun Berdiri : 1959

Luas Tanah : Status Tanah : Milik sendiri

Nomer Sertifikat : kw.11.4/4/PP.03.2/623.32.09 th 2001 Status

Akreditasi/tahun : B / 2008 Nama Kepala

Gambar

Gambar 1.1 Skema siklus Penelitian menurut Arikunto (2006:16).
Tabel 2.1 Jenis-jenis Segitiga ditinjau dari Panjang Sisi dan Besar Sudut
Gambar 2.11 Skema Langkah-Langkah PjBL
Gambar 2.12 Kerangka Teori
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alasan menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini adalah karena peneliti ingin mengetahui lebih mendalam fenomena yang terjadi yaitu mengapa isteri memilih untuk ikut

selain pemberian pupuk majemuk yang berbeda kemungkinan dikarenakan pada penggunaan pupuk majemuk Gandapan percabangannya tumbuh menyebar ke samping dengan cepat

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi

Pembuatan thread (forum) baru oleh member Kaskus tanpa adanya proses editing terlebih dahulu dapat menyebabkan kualitas informasi yang ada dapat menurun dan tidak

Pada tahun 2014 industri makanan dan minuman Nigeria sangat besar dengan banyak perusahaan lokal dan asing seperti Unilever , Nestle , Promasidor , Dansa Foods ,

Segala puji syukur ke haribaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-NYA berupa rahmat, hidayah serta perlindungan-NYA kepada penulis hingga penulis

Sebelum instrument variabel X digunakan, dilakukan uji validitas konstruk melalui proses validasi yaitu perhitungan koefisien korelasi skor butir dengan skor total dan

Perlakuan dosis pupuk organik pertroganik (P) menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap variabel berat kering oven 1000 biji, hasil biji kering oven ha -1 ;