• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII DI SMP SWASTA ALWASHLIYAH 20 MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII DI SMP SWASTA ALWASHLIYAH 20 MEDAN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

Pencapaian hasil belajar siswa yang kurang optimal menyebabkan banyak nilai siswa yang berada di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan MCQ = 75. Apa pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kesadaran sosial siswa di Al -SMP Washliyah 20 Medan. Menurut Hamalik, hasil belajar merupakan perubahan perilaku manusia yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimal yang dicapai siswa ketika mempelajari mata pelajaran tertentu setelah mengalami proses belajar mengajar. Hasil belajar tidak bersifat mutlak dalam bentuk nilai, namun dapat berupa perubahan, penalaran, kedisiplinan, keterampilan, dan lain-lain yang mengarah pada perubahan positif. Pemahaman hasil belajar adalah proses penentuan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar.

Berdasarkan definisi di atas, hasil belajar dapat menjelaskan tujuan utama penentuan tingkat kinerja siswa setelah mengikuti pembelajaran. Dalam hal ini, tingkat kinerja ditunjukkan pada skala dengan huruf, kata atau simbol. Hasil belajar menunjukkan kemampuan sebenarnya seorang siswa yang berpengalaman dalam mentransfer pengetahuan dari seseorang yang dapat dikategorikan matang atau kurang berpengalaman. Dengan demikian, hasil belajar memungkinkan masyarakat mengetahui sejauh mana siswa dapat menangkap, memahami dan memahami suatu mata pelajaran tertentu.

Hasil belajar afektif jenis ini dapat diamati pada diri siswa dalam berbagai perilaku seperti: perhatian pada kelas, kedisiplinan, motivasi belajar, hormat kepada guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial.

Model Pembelajaran

Sedangkan pengertian model pembelajaran didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 103 Tahun 2014 “Pembelajaran adalah suatu kerangka pembelajaran yang konseptual dan fungsional yang mempunyai nama, ciri-ciri, urutan logis, struktur dan budaya. mengajar sedemikian rupa hingga evaluasi akhir mengarahkan kita untuk melihat kinerja pembelajaran, oleh karena itu setiap guru harus memahami model pembelajaran yang akan digunakan agar kegiatan pembelajaran efektif dan efisien.

Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran mempertimbangkan sistem sosial dari suatu model pembelajaran yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan dan juga sistem sosial yang terdapat dalam lingkungan pembelajaran. Dengan demikian, suatu model pembelajaran dapat menggambarkan aktivitas yang dilakukan guru untuk merespon pembelajaran siswa. Sistem pendukung dalam model pembelajaran meliputi sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.

Dengan demikian, sistem pendukung menjadi penting dalam menciptakan pembelajaran yang berhasil dan efektif ketika menggunakan model pembelajaran tertentu. Sebagaimana telah dijelaskan, model pembelajaran mempunyai sintaksis pembelajaran yang memandu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Model Pembelajaran Problem Based Learning a. Pengertian Model Problem Based Learning

Dampak penyertanya adalah hasil proses pembelajaran yang dilaksanakan, sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami siswa dan guru. Pengertian di atas berarti PBL atau PBM adalah suasana belajar yang berpedoman pada suatu permasalahan sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran menurut model pembelajaran berbasis masalah bermula dari suatu permasalahan, yang dalam hal ini dapat dikemukakan oleh siswa atau guru, kemudian siswa memperdalam pengetahuannya tentang apa yang telah diketahuinya dan apa yang mereka ketahui. perlu diketahui. menyelesaikan masalah.

Siswa dapat memilih permasalahan yang dianggap menarik untuk dipecahkan sehingga terdorong untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Siswa mempunyai kemampuan melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil karyanya. H). Permasalahan belajar siswa secara individu dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk tutor sejawat. i) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning adalah: .. j) Melatih siswa memiliki kemampuan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah dan membangun pengetahuan sendiri. k) Terjadi peningkatan aktivitas ilmiah siswa. l) Mendorong siswa untuk melakukan evaluasi atau menilai kemajuan belajarnya sendiri. m) Siswa terbiasa belajar melalui berbagai sumber ilmu yang relevan. n) Siswa lebih mudah memahami suatu konsep jika mereka mendiskusikan permasalahan yang dihadapinya dengan teman-temannya.

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap peningkatan kesadaran sosial pada masa pandemi siswa SMP Negeri 12 Bandung.

Kerangka Berpikir

Hipotesis

Ho : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap peningkatan kesadaran sosial siswa kelas VIII SMP Swasta Alwashliyah 20 Medan. Ha : Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kesadaran sosial siswa kelas VIII SMP Swasta Alwashliyah 20 Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan metode yang digunakan peneliti adalah pendekatan kuantitatif untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek yaitu siswa kelas VIII SMP Swasta Alwashliyah 20.

Desain penelitian melibatkan metode penelitian dan teknik pengumpulan data, dengan menggunakan metode tersebut untuk membahas dan menyelidiki permasalahan yang muncul. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode True Experimental dengan desain penelitian pretest posttest control group design yang dilakukan di sekolah dengan sampel dua kelas yang dipilih secara acak. Metode quasi eksperimen ini digunakan untuk mengetahui model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa.

Kelas eksperimen diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional dengan desain penelitian sebagai berikut.

Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Sampel penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel siswa Kelas VIII A dan VIII B siswa kelas VIII SMP Swasta Alwashliyah 20 tahun ajaran 2021. Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster sampling. Menurut Sugiyono, teknik cluster sampling merupakan teknik untuk menentukan besarnya sampel apabila objek atau sumber data yang diteliti sangat luas. Berdasarkan teknik pengambilan sampel, terpilih kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIB sebagai kelas kontrol.

Variabel dan defenisi operasional 1. Variabel Penelitian

Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang membimbing siswa memperoleh pengetahuan baru dengan menganalisis berbagai pengetahuan dan pengalaman belajar yang dimilikinya dan menghubungkannya dengan masalah pembelajaran. Hasil belajar dalam hal ini adalah seberapa jauh hasil atau kemampuan yang telah dicapai siswa dalam menguasai atau memahami tugas dan materi pembelajaran yang diterima siswa dalam kurun waktu tertentu.

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian Instrumen Penelitian
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyon, uji instrumen dilakukan untuk memverifikasi bahwa alat ukur yang digunakan valid dan reliabel.

Tabel 3.3 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kepedulian  Sosial
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kepedulian Sosial

Teknik Pengumpulan Data

Untuk tes hasil belajar, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yang mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan dan dapat menentukan ketuntasan belajar dengan menggunakan tes pilihan ganda.

Prosedur Penelitian

Dokumentasi biasanya digunakan untuk memperoleh informasi dari berbagai bentuk catatan baik berupa buku, foto, surat kabar, video dan catatan-catatan lain yang berkaitan dengan suatu karya yang diteliti guna memperoleh data yang dapat diverifikasi kebenarannya. Tentukan sampel sebanyak dua kelas dan kelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelompok pertama sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Dalam hal ini tes diberikan sebelum adanya perlakuan baik kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Penerapan perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis masalah sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh atau akibat dari sesuatu yang terjadi terhadap subjek yaitu siswa, dengan hipotesis bahwa terdapat pengaruh. . pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari populasi tertentu yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Swasta Alwashliyah 20 Medan dengan tipe interval.

Teknik statistik inferensial parametrik mensyaratkan bahwa data yang dikumpulkan harus berasal dari data yang berdistribusi normal dan homogen, untuk itu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada data penelitian sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Berdistribusi normal berarti sampel yang diambil sangat mewakili populasi yang ada, jika sampel yang ada diuji kembali maka akan diperoleh nilai yang mendekati nilai sampel sebelumnya. Jika data berdistribusi normal, pengujian hipotesis dapat menggunakan statistik parametrik (jenis data yang digunakan interval dan proporsi).

Sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal maka uji hipotesis menggunakan statistik non parametrik (jenis data yang digunakan nominal dan ordinal). Uji hipotesis dilakukan untuk menganalisis data penelitian. Setelah memenuhi uji normalitas dan uji homogenitas maka dilakukan uji hipotesis. Uji regresi linier sederhana merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi kalor kelas VII di SMP Swasta Alwashliyah 20 Medan.

Gambar

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian Instrumen Penelitian
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kepedulian  Sosial
Tabel 3.4 Kriteria Penafsiran Reabilitas Item
Tabel 3.7 Penilaian Aktivitas Belajar Peserta Didik  Langkah  –  langkah

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V (Studi Eksperimen di SD