• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pemberian edukasi dengan media

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pemberian edukasi dengan media"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu potensi yang dapat dikembangkan pada anak prasekolah adalah kemandirian karena anak mulai belajar memisahkan diri dari keluarga dan orang tua untuk memasuki lingkungan yang lebih luas berupa lingkungan Taman Kanak-Kanak atau Taman Bermain. Kemandirian merupakan salah satu karakter penting yang ditanamkan orang tua kepada anak sejak dini karena merupakan salah satu tujuan pendidikan karakter.

Rumusan Masalah

Studi pendahuluan kembali dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan anak dalam mencuci tangan dengan benar. Wawancara dilakukan kepada 5 orang tua anak prasekolah, hasilnya menunjukkan bahwa tidak semuanya mampu mencuci tangan dengan baik sesuai urutan langkah menurut WHO.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Manfaat bagi institusi/masyarakat
  • Manfaat bagi institusi pendidikan
  • Manfaat bagi peneliti lain
  • Manfaat bagi peneliti

Digunakan sebagai salah satu media pembelajaran, referensi, sumber informasi dan wacana tentang dampak pendidikan media audiovisual terhadap perilaku cuci tangan yang benar pada anak prasekolah. Digunakan sebagai bentuk pemanfaatan ilmu yang didapat di perkuliahan dan melengkapi ilmu pendidikan dengan media audiovisual tentang cuci tangan yang benar untuk anak prasekolah.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori

  • Anak Prasekolah
  • Personal hygiene
  • Konsep Cuci tangan Pakai Sabun
  • Media Audiovisual
  • Perilaku

Selama tahap ini, fokusnya adalah mengendalikan buang air kecil dan buang air besar, dan anak-anak harus belajar mengendalikan tuntutan tubuh mereka. Anak-anak akan dilatih untuk menghadapi dan menciptakan situasi nyata melalui percobaan dan perencanaan. Selama bermain, anak-anak menggunakan bahasa mereka sendiri dan mengkomunikasikan bahasa mereka secara efektif dengan orang lain.

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang berarti pribadi dan hygiene yang berarti sehat. Personal hygiene merupakan tindakan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan jasmani dan rohani (Sari, 2018). Seseorang dikatakan memiliki kebersihan diri yang baik apabila ia mengetahui cara menjaga kebersihan diri seperti mencuci rambut, mandi, memotong kuku, membersihkan kemaluan, mencuci tangan, menggosok gigi, membersihkan bagian tubuh dan memakai pakaian yang bersih.

Manfaat personal hygiene adalah mampu merawat diri sendiri, mandiri maupun dengan bantuan, serta mampu hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan citra atau persepsi tentang kebersihan dan kesehatan sekaligus menciptakan tampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan. Masa pra sekolah tidak lepas dari waktu bermain yang membuat personal hygiene terabaikan, namun sekaligus menjadi masalah yang membutuhkan banyak perhatian (Silalahi, 2017). Tujuan personal hygiene adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan, menjaga kebersihan diri, meningkatkan kebersihan diri, mencegah penyakit, meningkatkan rasa percaya diri dan menciptakan kecantikan (Yuni, 2015).

Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene antara lain budaya, agama, lingkungan, tingkat perkembangan menurut usia, kesehatan dan tenaga, dan preferensi pribadi (Silalahi, 2017). Personal hygiene membutuhkan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo dan perlengkapan mandi yang membutuhkan uang.

Kerangka Teori

Tingkah laku aktif atau terang-terangan terjadi apabila respon terhadap rangsangan berupa praktek atau tindakan yang dapat diamati oleh manusia.

Kerangka Konsep

Hipotesis

Keaslian Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Rancangan Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Tempat dan Waktu Penelitian
    • Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Variabel, Definisi Operasinal dan Skala Pengukuran
  • Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
    • Instrumen Penelitian
    • Cara Pengumpulan Data
  • Uji Validitas dan Reliabilitas
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Teknik Pengelolaan dan Analisis Data
    • Teknik Pengolahan Data
    • Analisis Data
  • Etika Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini yaitu dampak pendidikan media audiovisual terhadap perilaku cuci tangan yang baik dan benar pada anak prasekolah di TK ABA Bantar II Kabupaten Kulon Progo. . Berdasarkan survei di TK ABA Bantar II Kabupaten Kulon Progo tahun 2022, data spesifik menggambarkan hasil distribusi frekuensi sebelum dan sesudah intervensi media audiovisual dengan cuci tangan. Perilaku anak prasekolah terkait dengan kemampuan cuci tangan sebelum mendapat intervensi cuci tangan, media audiovisual.

Menganalisis pengaruh edukasi media audiovisual terhadap perilaku cuci tangan yang baik dan benar pada anak prasekolah di TK ABA Bantar II Kabupaten Kulon Progo. Menurut peneliti jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap perilaku cuci tangan yang baik dan benar sesuai SOP cuci tangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan anak meningkat setelah dilakukan intervensi media audiovisual berupa video cuci tangan.

Berdasarkan hasil analisis sebelum dan sesudah diberikan intervensi media audiovisual berupa video cuci tangan, perilaku cuci tangan anak meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan media audio visual terhadap perilaku cuci tangan yang baik dan benar pada anak usia prasekolah di TK ABA Bantar II Kabupaten Kulon Progo. Mencuci Tangan Pakai Sabun Pendidikan kesehatan dengan video tentang kemampuan cuci tangan pada siswa sekolah dasar.

Tabel 2. variabel, definisi operasional dan skala pengukuran  Variabel  Definisi
Tabel 2. variabel, definisi operasional dan skala pengukuran Variabel Definisi

HASIL PENELITIAN

Gambaran Lokasi Penelitian

TK ABA Bantar II terletak di Dusun Ploso RT 10 RW 05 Banguncipto Sentolo Daerah Istimewa Kulon Progo Yogyakarta. TK ABA Bantar II memiliki satu kepala sekolah, satu guru SD dan dua guru pendamping (siswa) yang mengajar kelas TK A dan TK B. Sekolah TK ABA Bantar II memiliki tiga ruangan yaitu dua ruang kelas dan satu area perkantoran.

Hasil Penelitian

  • Analisis Univariat
  • Analisis Bivariat

Berdasarkan tabel 5.3 diatas terlihat bahwa sebagian besar responden belum memiliki kemampuan cuci tangan yang baik dan benar sebelum diberikan intervensi/perawatan melalui media audio visual berupa video edukasi cuci tangan yang baik dan benar. dari 25 orang (71,4%). Perilaku anak prasekolah terkait kemampuan cuci tangan setelah diberikan intervensi berupa edukasi dengan media audio visual cuci tangan 22 anak (62,9%) memiliki kemampuan cuci tangan pakai sabun yang baik setelah diberikan intervensi berupa edukasi dengan media audio visual cuci tangan.

Berdasarkan tabel 5.5 pengaruh penyuluhan media audiovisual terhadap perilaku cuci tangan yang baik dan benar pada anak pra sekolah menunjukkan hasil sebelum dan sesudah intervensi, sebelum diberikan intervensi sebagian besar responden kurang mampu mencuci tangan pakai sabun, karena sebanyak 25 responden (71,4%), sedangkan sebagian besar responden mampu mencuci tangan setelah dilakukan intervensi yaitu sebanyak 22 anak (62,9%). Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil selisih karena nilai uji beda Wilcoxon Signed Rank Test, nilai p = 0,000 dimana nilai p kurang dari α (0,005) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atau H1 diterima, artinya ada pengaruh edukasi dengan media audio visualisasi terhadap perilaku cuci tangan yang baik dan benar pada anak prasekolah di TK ABA Bantar II Kabupaten Kulon Progo. Hasil penelitian ini diperkuat dengan skor uji beda Wilcoxon Signed Rank Test yang diperoleh p-value = 0,000 dimana p-value kurang dari α (0,005) sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak atau H1 diterima artinya ada pengaruh pendidikan media audiovisual terhadap cuci tangan yang baik dan benar pada anak prasekolah di TK ABA Bantar II Kabupaten Kulon Progo.

Diharapkan instansi/masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan tentang cuci tangan yang baik dan benar serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai lembaga pendidikan khususnya bagi mahasiswa bidan dapat meningkatkan pemberian informasi terkait cuci tangan yang baik dan benar. Pengaruh penyuluhan kesehatan dengan metode audiovisual terhadap cuci tangan pakai sabun pada anak prasekolah di TK Al Adabiy Kota Pontianak.

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di TK  ABA Bantar II Kabupaten Kulon Progo Tahun 2022
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di TK ABA Bantar II Kabupaten Kulon Progo Tahun 2022

PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Karakteristik usia dalam penelitian ini adalah anak usia prasekolah usia 4-6 tahun yang bersekolah di TK ABA Bantar II Kabupaten Kulon Progo, dengan jumlah responden usia 6 tahun sebanyak 11 responden (31,4%), usia 5 tahun sebanyak 14 responden (40%) dan usia 4 tahun sebanyak 14 responden. sebesar 28,6%. Selanjutnya berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden diperoleh hasil bahwa responden perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki-laki.

Perilaku anak prasekolah sebelum diberikan intervensi media

Peneliti berpendapat bahwa kurangnya keterampilan cuci tangan pada anak disebabkan oleh beberapa faktor antara lain karakteristik usia, jenis kelamin, tingkat pengetahuan dan pola asuh. Selain itu, kurangnya keterampilan anak terlihat pada kurangnya pengetahuan karena anak belum pernah mendapatkan pendidikan tentang cuci tangan yang benar dan belum ada pengajaran langsung tentang cuci tangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki, yaitu 57,1% perempuan dan 42,9% laki-laki.

Anak perempuan lebih mudah menerima materi dan informasi karena anak perempuan lebih fokus dan perhatian dalam intervensi, serta mampu mempraktekkan langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar dibandingkan anak laki-laki.

Perilaku anak prasekolah sesudah diberikan intervensi media

Menurut peneliti pembelajaran dengan media audiovisual berupa video sangat efektif karena memiliki daya tarik tersendiri bagi anak usia prasekolah dan sifat audiovisual diri lebih menarik dan dapat dilihat secara berulang-ulang. Hal ini sesuai dengan penelitian Setiawan (2020) yaitu manfaat audiovisual antara lain menarik, informasi dapat langsung dari sumbernya, dapat dilihat lebih dari satu kali, dan kontrol suara lebih jelas. Keberhasilan intervensi ini mungkin dipengaruhi oleh adanya suasana yang nyaman di dalam kelas, namun pada saat pembelajaran suasana di dalam kelas kurang kondusif karena kelas A dan kelas B berada di ruangan yang sama, sehingga mereka menerima bantuan yang dibutuhkan dari kelas. guru untuk mengkondisikan anak.

Pengaruh edukasi media audiovisual terhadap perilaku cuci

Dari hasil penelitian anak dengan hasil cukup setelah diberikan intervensi tidak dapat mencuci tangan pada langkah 4 yaitu posisi tangan seperti menutup. Video yang digunakan dalam penelitian ini menampilkan 6 langkah cuci tangan, cara bernyanyi, serta penjelasan tentang manfaat cuci tangan dan waktu yang tepat untuk mencuci tangan. Meningkatnya perilaku cuci tangan pada anak prasekolah dikarenakan anak ingin belajar dan mempraktekkan cuci tangan saat video diputar.

Melalui video edukasi ini, anak-anak dapat menambah pengetahuannya tentang cuci tangan dalam 6 langkah yang benar, mengetahui manfaat cuci tangan yang benar sehingga anak dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan cuci tangan anak dipengaruhi oleh sarana dan prasarana cuci tangan seperti kran, sabun cair, dan kacang atau kain yang sudah tersedia sebelum penelitian dilakukan dan meningkat setelah diperoleh pengetahuan baru.

Keterbatasan Penelitian

Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 20 anak (57,1%), sedangkan responden laki-laki sebanyak 15 anak (42,9%). Serta dapat memberikan contoh cuci tangan yang sesuai dengan langkah-langkah cuci tangan menurut WHO. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengalaman bagi peneliti dan meningkatkan kualitas dan kuantitas menjadi bidan yang berinovasi dalam pelayanan kesehatan khususnya pelayanan yang fokus pada anak.

Hubungan antara pola asuh dengan kemandirian personal hygiene anak prasekolah di Desa Balung Lor Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Pentingnya pendidikan anak usia dini agar dapat tumbuh dan berkembang sebagai harapan bangsa di masa depan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

  • Bagi institusi/masyarakat
  • Bagi institusi pendidikan
  • Bagi peneliti lain
  • Bagi peneliti

Gambar

Tabel 1. Keaslian Penelitian
Tabel 2. variabel, definisi operasional dan skala pengukuran  Variabel  Definisi
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di TK  ABA Bantar II Kabupaten Kulon Progo Tahun 2022
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di TK ABA Bantar  II Kabupaten Kulon Progo Tahun 2022
+3

Referensi

Dokumen terkait

Cara cuci tangan yang benar Gosok kedua telapak tangan.. Usap dan gosok punggung tangan Gosok semua

Media boneka tangan terbukti memiliki pengaruh terhadap kemampuan mengendalikan emosi anak karena pengenalan mengendalikan emosi dari bentuk cerita dikenalkan melalui media boneka