• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN ECENG GONDOK (eichornia crassipes) TERHADAP PACKED CEll VOLUME HEMOGLOBIN DAN TOTAL PROTEIN SERUM DARAH AYAM PEDAGING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN ECENG GONDOK (eichornia crassipes) TERHADAP PACKED CEll VOLUME HEMOGLOBIN DAN TOTAL PROTEIN SERUM DARAH AYAM PEDAGING"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Artikel ini ditulis atas dasar penelitian yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Dokter Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Kepala Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga sebagai pembimbing pertama, juga kepada Dr. Menurut hasil penelitian Balai Penelitian Bogor (1977) yang dikutip oleh Kamal dan Murdhika, daun eceng gondok memiliki kandungan protein sebesar 13,03%.

Kebutuhan zat gizi secara umum dapat digolongkan menjadi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Dalam tubuh hewan, nutrisi ini digunakan untuk pertumbuhan, pembentukan dan penggantian jaringan, produksi panas dan energi untuk bergerak. Pada kesempatan ini peneliti bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk eceng gondok (Eichornia crassipes) terhadap Packed Cell Volume, Hemoglobin dan Total Serum Protein ayam pedaging.

Melalui pemeriksaan PCV, Hemoglobin dan Total Serum Protein diharapkan dapat diketahui status fisiologis ayam akibat pemberian tepung daun eceng gondok sehingga dapat. H (2) Terdapat pengaruh pemberian serbuk daun eceng gondok (Eichornia crassipes) terhadap PCV, Hemoglobin dan Total Serum Protein.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Adanya kandungan serat kasar yang tinggi tidak menjadi masalah bila digunakan untuk ruminansia, melainkan pada unggas. Saluran pencernaan burung tersebut sederhana dan pendek, kira-kira. 4:1 dibandingkan dengan panjang seluruh tubuh anak ayam (Malden, 1979). Unsur seluler darah terdiri dari: sel darah merah (eritrosit, sel darah merah), sel darah.

Darah ayam merupakan sekitar 8% dari total berat badan anak ayam berumur 1 sampai 2 minggu dan 6% dewasa (Malden et al. 1979). Pematangan sel darah merah pada burung lebih cepat dibandingkan mamalia, sekitar 36 jam pada burung. Menurut Huggins (1978) pengaruh suhu pada PCV, pada ayam White lighorn perubahan suhu dari 4,4°C menjadi 2,78 ditemukan menyebabkan penurunan PCV yang mencolok, sedangkan pada Cobb 100 suhu berubah dari 4,4°C menjadi 32,2 °C yang baru menyebabkan penurunan PCV yang nyata.

Hemoglobin pada burung hampir sama dengan hemoglobin pada mamalia, terdiri dari empat molekul hem, hanya berbeda pada protein globin. Jika kondisi dengan kandungan oksigen rendah akan menyebabkan peningkatan sel darah merah dan hemoglobin. Menurut Boone dan Johnston (1978) penurunan suhu dan peningkatan umur pada ayam jantan menyebabkan peningkatan kadar hemoglobin, tetapi pada ayam peningkatan umur cenderung menyebabkan penurunan kadar hemoglobin.

Rasio protein albumin dan globulin berbeda untuk setiap spesies hewan • Pada ayam, protein globulin lebih banyak daripada protein.

BAB III

Digunakan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial sebagai berikut: 90 (sembilan puluh) ekor ayam dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol. Masing-masing dari ketiga kelompok tersebut dibagi menjadi 6 (enam) lot sehingga setiap lot terdiri dari 5 (lima) ekor ayam. Hasil yang diperoleh dirata-ratakan sebagai satu ulangan dengan total 6 (enam) ulangan.

Analisis data dilakukan dengan uji-F pada daftar varians, jika Fskor lebih besar ()) dari Ftabel, maka hipotesis H(1) atau H(2) atau H(3) diterima. Potassium ferricyanide mengoksidasi hemoglobin menjadi methemoglobin dan kemudian bereaksi dengan potasium sianida untuk membentuk cyanmethemoglobin. Pipet dibilas beberapa kali dengan larutan ini untuk tujuan pencampuran dan oksigenasi dengan meniupkan pipet sedikit keras pada dasar tabung.

Larutan darah ini dipindahkan ke dalam kuvet, kemudian dibaca dalam spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm dan larutan Drabkins sebanyak 0,05 ml, diaduk rata selama 30 menit pada suhu kamar, diukur absorbansi sampel blanko (B) standar ke celah (S) pada 540 nm.

BAB IV

Dari tabel tersebut rata-rata PCV menunjukkan peningkatan umur pada fase penggemukan.Peningkatan ini sesuai dengan yang dipelajari oleh Boone dan Johnston (1978) bahwa bertambahnya umur pada ayam jantan akan cenderung mengalami peningkatan volume packed cell blood. Peningkatan PCV yang terjadi pada fase finisher setelah dilakukan uji statistik hingga Uji Jarak Berganda Duncan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (P>0,05) dengan kata lain fase start dan fase finish. Dari tabel terlihat bahwa rata-rata kadar hemoglobin pada perlakuan 3,5% dan 7% mengalami peningkatan di PCV ketika pasokan air, makanan dan air berhenti kira-kira. 48 jam.

Namun rata-rata peningkatan hemoglobin yang terjadi selama pengobatan adalah 3,5% dan 7% setelah diuji coba. Dengan kata lain, yang terjadi dengan PCV adalah pengobatan tidak berpengaruh pada kadar hemoglobin. Rata-rata kadar hemoglobin akibat pengaruh umur fase starter dan finisher ditunjukkan pada Tabel 5.

Rata-rata angka pada kolom yang sama, huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Tabel tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar hemoglobin selama fase finisher, dan penurunan ini signifikan secara statistik (P ~ 0,01). Pengaruh Perlakuan terhadap Protein Serum Total Hasil rerata protein total serum akibat perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6.

Angka yang sama pada kolom rata-rata, huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) Tabel menunjukkan bahwa hasil rata-rata protein serum total pada perlakuan lebih rendah dari baris kontrol 7% < 3,5%~0%. Hal ini sesuai dengan Anonymous (1965) dan Swenson (1970), bahwa defisiensi protein akan menurunkan sintesis protein plasma dan protein serum. Penurunan yang terjadi pada perlakuan statik mencapai tahap Duncan's Multiple Range Test.

Hasil rerata protein total serum pada baseline dan end age dapat dilihat pada Tabel 7. Angka mean pada kolom yang sama, huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (P

BAB V

Pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan pakan ayam dapat berupa tepung daun yang dilengkapi dengan bahan pakan ayam. Adanya kandungan serat kasar yang relatif tinggi yaitu 24,68% membatasi penggunaan eceng gondok karena sistem pencernaan ayam yang pendek dan sederhana menyebabkan ayam tidak dapat mencerna serat kasar secara sempurna. Status gizi bahan pakan yang dimakan akan mempengaruhi seluruh sel dan jaringan tubuh setiap hewan, termasuk sel darah yang bersirkulasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk eceng gondok terhadap volume hemoglobin dan protein total serum ayam _de-. Sampel darah yang terkumpul diperiksa PCV, hemoglobin dan total serum protein di Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Air. Kadar hemoglobin dan protein total dalam serum darah ayam pedaging tidak berbeda nyata antara umur stadium awal dan akhir.

Effect of three lifetime environmental temperatures on growth, feed and water consumption and different blood components in t-1 male and female leghorn chickens. Penga!fuh Kandunga.n Protein dalam Pakan Terhadap Packed ~ell Volume (PCV), total Protein and F i brinogen Darah iBurung Puyuh.

FAKTOR B

Dengan kata lain, umur tahap awal dan tahap akhir, penambahan serbuk eceng gondok, serta efek interaksi tahap awal dan l!Qi-sher dengan penambahan serbuk eceng gondok tidak mempengaruhi volume sel (PCV). .

J KTE

Dari daftar Anava terlihat bahwa AFhitung (7,8399) lebih besar dari Ftabel (7,56) pada taraf signifikansi 1%, atau Fhitung berbeda nyata (P<0,01) dengan Ftabel• Dengan kata lain umur . Ta1: Uji Jarak Berganda Duncan Pengaruh pemberian serbuk daun eceng gondok terlepas dari fase starter dan fase finisher. Tabel di atas menegaskan bahwa pemberian serbuk daun eceng gondok tidak berpengaruh terhadap kadar hemoglobin dalam darah ayam pedaging.

Dari daftar ANOVA terlihat bahwa pada perlakuan A Fhitung (28,9978) lebih besar dari Ftabel pada taraf signifikansi 1% (7,56) atau Fhitung berbeda sangat nyata (P

Dari tabel di atas dapat dipastikan bahwa pemberian serbuk daun eceng gondok tidak berpengaruh terhadap total protein serum darah ayam pedaging.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa eceng gondok yang tumbuh di lingkungan salin tidak tumbuh dengan baik, terlihat dari pertumbuhan eceng gondok yang tidak

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan studi pustaka dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak