• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS TELUR IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

N/A
N/A
Sari Cahyati

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS TELUR IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BELT (Piper Betle) DOSIS YANG BERBEDA PADA OVA IKAN LELE DUMBO (Clarias Gariepinus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirih terhadap penetasan telur ikan lele dumbo. Analisis varians daya tangkap telur ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) pada setiap pencarian.

Tanaman tradisional yang berpotensi untuk mengobati penyakit pada telur lele dumbo yang disebabkan oleh jamur (Saprolegnia sp) adalah daun sirih (Piper betle L). Berdasarkan hasil uji pendahuluan, ekstrak daun sirih berperan penting dalam penetasan telur ikan lele dumbo, karena telur ikan lele dumbo.

Tabel      Halaman
Tabel Halaman

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Batasan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Pentingnya pemberian ekstrak daun sirih pada telur ikan lele dumbo sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan dan daya tetas telur ikan lele dumbo. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pemberian ekstrak daun sirih (Piper betle) dengan dosis berbeda terhadap daya tetas telur ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Berapa dosis ekstrak daun sirih (P. betle) yang terbaik terhadap daya tetas telur ikan lele dumbo (C. gariepinus)?

Dapat memberikan informasi kepada para peternak ikan lele dumbo khususnya dibidang pembenihan untuk menggunakan ekstrak daun sirih dengan dosis tertentu untuk meningkatkan daya tetas telur ikan lele dumbo. Memberikan pengalaman penerapan dosis ekstrak daun sirih terbaik untuk meningkatkan daya tetas telur ikan lele dumbo. 𝐻𝑜 = Tidak ada pengaruh pemberian ekstrak daun sirih (P. betle) terhadap daya tetas telur ikan lele dumbo (C. gariepinus).

𝐻𝑖 = Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun sirih (P. betle) terhadap daya tetas telur ikan lele dumbo (C. gariepinus). Perlakuan terendah terlihat pada perlakuan P0 tanpa pemberian ekstrak daun sirih dengan persentase penetasan sebesar 52%. Rendahnya daya tetas telur ikan lele dumbo (C. gariepinus) pada perlakuan P0 (kontrol) yaitu 52% diduga disebabkan karena telur yang tidak diberi perlakuan perendaman ekstrak daun sirih menyebabkan tumbuhnya jamur di sekitar telur.

Keberhasilan Penetasan Telur Ikan Lele Siam (Pangasius hypophthalmus) yang Direndam Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.).

TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi dan morfologi Ikan lele Dumbo

Kingdom: Animalia Filum: Chordata Kelas: Pisces Subkelas: Teleostei Ordo: Ostariophysi Subordo: Siluridae Famili: Clariidae Genus: Clarias. Ikan lele dumbo merupakan salah satu ikan air tawar yang mempunyai bentuk tubuh memanjang, punggung menjadi pipih, dan kepala besar serta pipih. Ikan lele tidak bersisik, badannya halus, mempunyai empat pasang antena di sekitar mulutnya, dan kedua sirip dada mempunyai duri yang tajam.

Ikan lele merupakan ikan karnivora yaitu salah satu jenis ikan yang menyukai protein hewani sebagai makanan utamanya.

Ekologi Ikan Lele Dumbo

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan melakukan uji observasi uji LD50 pada telur ikan lele yaitu konsentrasi ekstrak daun sirih yang dapat mengakibatkan kematian telur ikan uji sebesar 50% dalam waktu 12-24 jam. Rancangan wadah penelitian yang digunakan dalam uji aplikasi ekstrak daun sirih dapat dilihat pada Lampiran 1. Uji LD50 (50% lethal dose) dilakukan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun sirih yang dapat menyebabkan kematian 50% pada ikan uji. telur.

Uji LD50 pada ekstrak daun sirih dilakukan dengan cara mengerami telur ikan lele yang telah dibuahi pada media yang dilengkapi larutan ekstrak daun sirih. 23 Tingginya daya tetas telur ikan lele dumbo pada perlakuan P4 disebabkan oleh pemberian ekstrak daun sirih dengan dosis 0,50 gr/l lebih besar kemungkinannya sebesar 92% untuk memenuhi kebutuhan telur ikan agar menetas dengan baik dibandingkan dengan dosis yang diberikan. dalam perawatan lainnya. Nilai oksigen terlarut pada mesin penetas telur yang mengandung ekstrak daun sirih sekitar 7,0-8,1 ppm, sedangkan kandungan amonia (𝑁𝐻3) sekitar 0,99-1,56 ppm.

Kandungan saponin bejana penelitian yang dicampur dengan ekstrak daun sirih sekitar ppm, sedangkan kandungan tanin ekstrak daun sirih sekitar ppm. Berdasarkan kesimpulan diatas maka penelitian ini menyarankan pada pemberian ekstrak daun sirih (Piper Betle) sebaiknya menggunakan dosis perlakuan 𝑃4 yaitu 0,50 gr/l, dimana hasil dari perlakuan tersebut adalah penetasan ikan lele dumbo ( Clarias Gariepinus) telurnya setara dengan 92% dari rata-rata jumlah telur ikan. Efektivitas ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes secara in vitro [tesis].

Pengaruh lama perendaman daun sirih hijau (Pepper betle Linn) Konsentrasi 5% terhadap kematian jentik Aedes sp.

Klasifikasi dan Morfologi Daun Sirih (Piper betle L)

Penetasan Telur

Penyegelan telur sebaiknya dilakukan pada air mengalir untuk menjamin ketersediaan oksigen terlarut dan untuk menggantikan air yang terkontaminasi akibat pembusukan telur yang tidak dibuahi. Berdasarkan sebuah penelitian, dari 723 sampel telur ikan lele dumbo yang digunakan, terdapat 6 butir telur yang tidak terbuahi (0,83%), namun telur tersebut terbuahi. Sekalipun suhu dibawah 25oC atau sekitar 23-24oC, jika didukung dengan kualitas ayam dan telur yang baik maka SDM yang dihasilkan dapat maksimal (Muktiani, 2011).

Kualitas Air

P0 = Tanpa pemberian ekstrak daun sirih (kontrol) P1 = Pemberian ekstrak daun sirih dengan dosis 0,35 gr/l P2 = Pemberian ekstrak daun sirih dengan dosis 0,40 gr/l P3 = Pemberian ekstrak daun sirih dengan dosis 0,45 gr /l P4 = Berikan ekstrak daun sirih dengan dosis 0,50 ml/l. Dalam pembuatan ekstrak daun sirih, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: pilih daun sirih yang akan digunakan untuk ekstraksi, kemudian lakukan proses pengeringan daun sirih pada ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung. Keterangan P0 : Kontrol (Tanpa pemberian ekstrak daun sirih) P1 : Pemberian ekstrak daun sirih dengan dosis 0,35 gr/l P2 : Pemberian ekstrak daun sirih dengan dosis 0,40 gr/l P3 : Pemberian ekstrak daun sirih dengan dosis 0,45 gr/l P4 : Berikan ekstrak daun sirih dengan dosis 0,50 gr/l.

Tingginya kapasitas telur pada perlakuan P4 justru disebabkan oleh kandungan minyak atsiri pada daun sirih yang berfungsi sebagai anti mikroba yaitu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.Komponen ini berikatan dengan protein mikrotubulus. dalam sel dan mengganggu fungsi mitosis. porosnya sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan jamur, sehingga proses penetasan telur dapat berlangsung optimal karena telur bebas dari serangan mikroba (Bhaskara dkk 2012). Menurut Ghofur et al., (2014) ekstrak daun sirih efektif mencegah pertumbuhan jamur pada telur sehingga pengiriman embrio dari tahap pembelahan sel hingga pembentukan organ berjalan lancar tanpa adanya gangguan dari jamur Saprolegnia sp. Perlakuan P3 menghasilkan 82% penetasan pada dosis 0,45 gr/l, tidak berbeda nyata dengan perlakuan P4, namun penetasan telur kurang maksimal karena pemberian ekstrak daun sirih dengan dosis 0,45 gr. /l sehingga menyebabkan kandungan ekstrak daun sirih pada telur. Jumlah ikan yang masih kurang menyebabkan sebagian telur mati karena bakteri atau jamur yang menyerang telur, dan peran saponin dan tanin yang terkandung dalam ekstrak daun sirih dapat mencegah tumbuhnya jamur yang menyerang seluruh telur.

24 Daya tetas telur pada perlakuan P1 sebesar 71% dan perlakuan P2 sebesar 78% dengan dosis 0,35 gr/l dan 0,40 gr/l tidak jauh berbeda dengan perlakuan P3 sehingga meningkatkan daya tetas telur pada perlakuan P1 dan P2 lebih rendah dibandingkan perlakuan P1. lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan P3, hal ini dikarenakan dosis ekstrak daun sirih yang diberikan pada telur ikan lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan sehingga menyebabkan banyak telur yang tidak menetas dan banyak telur yang terserang jamur dari telur yang diputihkan, dalam hal ini telur ikan. itu juga butuh waktu lama sebelum keluar. Sedangkan daya tetas telur ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) paling rendah pada perlakuan 𝑃0 (kontrol) sebesar 52%. Perbedaan efikasi antibakteri bahan irigasi antara hidrogen peroksida 3% dan infus daun sirih 20% terhadap bakteri campuran.

2010. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L.) terhadap Propionibacterium acne dan multiresisten Staphylococcus aureus [skripsi].

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Bahan dan Alat

  • Bahan
  • Alat

Metode Penelitian

  • Rancangan Penelitian
  • Hipotesis dan Asumsi

Prosedur Penelitian

  • Persiapan Wadah Penelitian
  • Pembuatan Ekstrak Daun Sirih
  • Uji LD 50 (Lethal Dosis 50)

Tahap selanjutnya adalah merebus daun sirih selama 20 menit, kemudian air hasil rebusan daun sirih disaring dengan kain hasul, kemudian diperas, larutan yang dihasilkan digunakan untuk penelitian. 18 Ajizah (2004) menyatakan bahwa uji perendaman LD50 dilakukan untuk mencapai konsentrasi dengan mortalitas 50% selama 12-24 jam dalam akuarium berukuran 20 liter.

Parameter Pengamatan

  • Daya Tetas Telur
  • Kualitas Air

Dalam penelitian ini data yang diamati adalah hasil uji LD50 ekstrak daun sirih dan daya tetas telur ikan lele dumbo pada setiap perlakuan, serta pengamatan terhadap kualitas air yang diduga mempengaruhi selama penelitian berlangsung. Daya tetas adalah jumlah telur yang berhasil menetas dikurangi jumlah telur keseluruhan atau kepadatan telur pada saat penelitian. Daya tetas telur ikan lele dumbo pada setiap perlakuan selama penelitian dapat dilihat pada Lampiran 4.

Rata-rata daya tetas telur Ikan Lele Dumbo (C. gariepinus) pada setiap perlakuan selama penelitian. Terlihat dari penelitian ini daya tetas telur cukup baik, sesuai dengan pendapat Omitoyin et al., (2005) bahwa daya tetas ikan lele yang digunakan untuk pemijahan tergolong tinggi apabila nilainya lebih dari 80%. dicapai. Tingginya tingkat serangan jamur pada perlakuan P0 (kontrol) disebabkan karena telur tidak direndam dalam ekstrak daun sirih sehingga tidak terlindungi oleh zat antijamur yang terkandung dalam ekstrak daun sirih dan menyebabkan pertumbuhan jamur tidak terkontrol sehingga menyebabkan infeksi jamur. Jamur terus menyerang telur yang sehat sehingga mengakibatkan telur mati atau gagal menetas.

Suhu dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan dan mempengaruhi oksigen terlarut dalam air.Salah satu faktor yang mempengaruhi lamanya penetasan telur dan lamanya penetasan telur adalah suhu, dimana semakin tinggi suhu air pada media penetasan, semakin cepat proses penetasan. 26 Tingkat keasaman (pH) pada penelitian ini masih dalam batas toleransi penetasan telur ikan lele dumbo. PH pada tangki air tawar diketahui menurun karena kandungan asam pada daun sirih yang dapat menurunkan nilai pH.

Daya tetas telur ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) terbaik pada perlakuan 𝑃4 sebesar 92% dengan dosis 0,50 gr/l.

Tabel  4.1.  Rata-rata  Daya  Tetas  Telur  Ikan  Lele  Dumbo  (C.  gariepinus)  pada  Masing-masing Perlakuan Selama Penelitian
Tabel 4.1. Rata-rata Daya Tetas Telur Ikan Lele Dumbo (C. gariepinus) pada Masing-masing Perlakuan Selama Penelitian

Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Daya Tetas Telur Ikan Lele Dumbo

Parameter Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur pada penelitian ini meliputi suhu, pH, oksigen terlarut (DO), amonia (𝑁𝐻3), saponin dan tanin. Perbedaan suhu pada survei ini sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang secara tiba-tiba menyebabkan kondisi suhu berfluktuasi. Menurut SNI (2000), kualitas air pada proses penetasan dan pemeliharaan larva mempunyai kisaran suhu optimal 25-30℃ dengan nilai pH 6,5-8,5.

Berdasarkan penelitian Muarofah Ghofur (2014) yaitu pemberian ekstrak daun sirih (piper betle) diketahui kandungan oksigen terlarut selama penelitian berkisar 7,0-8,1 ppm. Manfaat Sirih Merah (Piper betle Var. Rubrum) sebagai antibakteri terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Kondisi Hatchery Lele Dumbo di Hatchery Usaha Panco Masua 3 Kecamatan Bukit Raya Provinsi Riau.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Uji potensi antifungsional ekstrak etanol daun salam (Ssyzgium Polianthum) terhadap Candida alabicans secara in vitro. Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio) dalam keramba di Jorong Ambacang Anggang Kanagarian Aia Manggih Lubuk Suhuing Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat.

Gambar

Tabel      Halaman
Gambar    Halaman
Tabel  4.1.  Rata-rata  Daya  Tetas  Telur  Ikan  Lele  Dumbo  (C.  gariepinus)  pada  Masing-masing Perlakuan Selama Penelitian
Gambar  4.1  Grafik  Rata-rata  Daya  Tetas  Telur  Ikan  Lele  Dumbo  (C.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkam histogram sintasan hidup larva dari setiap perlakuan dapat dilihat pada gambar dimana hasil perhitungan data rata-rata menunjukkan bahwa perlakuan B

Rata-rata persentase penetasan telur ikan lele sangkuriang tertinggi diperoleh pada perlakuan persentase teh 6 gr/L yaitu 76.67%, Pada perlakuan lainnya menunjukkan hasil

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebusan daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap daya tetas telur

Hasil analisis ragam menunjukkan bah- wa dengan adanya pencelupan telur tetas menggunakan ekstrak daun sirih sampai dengan 30% memberikan pengaruh yang tidak nyata

Dan dapat diketahui juga hasil terbaik yang dapat meningkatkan pertumbuhan lele dumbo adalah pada perlakuan P5 yaitu dengan penambahan dosis probiotik sebesar 25

Hasil analisis ragam menunjukkan bah- wa dengan adanya pencelupan telur tetas menggunakan ekstrak daun sirih sampai dengan 30% memberikan pengaruh yang tidak nyata

Tingginya daya tetas telur dari induk yang menerima perlakuan 1200 mg/kg pakan (83 %) selain disebabkan tingginya akumulasi lemak dalam telur yang berfungsi sebagai sumber

Untuk melihat pengaruh penggunaan substrat yang berbeda terhadap daya tetas telur pada ikan lele sangkuriang ternyata terdapat perbedaan persentase penetasan telur, dimana