PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan masalah
Tujuan
Manfaat
Orisinalitas Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Hemoglobin terdiri dari zat besi (Fe), protoporphyrin dan globin (1/3 berat Hb terdiri dari Fe) (Maylina, 2010). Gangguan penyerapan dapat mempengaruhi penyerapan zat besi makanan di saluran cerna (GI) dan akhirnya menyebabkan anemia (Proverawati, 2011). Ibu hamil dapat menyimpan sekitar 1000 mg zat besi yang digunakan untuk kebutuhan janin, plasenta, dan ibu itu sendiri.
Hepcidin menghambat penyerapan zat besi, sehingga mempengaruhi kadar zat besi plasma dan membatasi pelepasan zat besi dari simpanan. Vitamin C dapat meningkatkan keasaman pH lambung, sehingga dapat membantu penyerapan zat besi di lambung.
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Hipotesis
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji merah dan kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di praktek bidan mandiri Indrawaty tahun 2020. Namun hal tersebut tidak sesuai dengan penelitian dari Oktaviani (2016) bahwa terdapat hubungan antara usia ibu (< 20 tahun dan > 35 tahun) dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Berdasarkan hasil analisis uji berpasangan sampel t test pada kelompok kontrol diperoleh nilai P sebesar 0,115 sehingga tidak terdapat perbedaan bermakna kadar hemoglobin ibu hamil trimester III Praktek Mandiri Bidan Indrawaty pada kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil analisis uji berpasangan sampel t-test pada kelompok eksperimen diperoleh P-value sebesar 0,004 sehingga terdapat pengaruh pemberian jus jambu biji merah dan kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Mandiri. Praktek Bidan Indrawaty pada kelompok eksperimen. Menurut peneliti, dapat disimpulkan bahwa konsumsi jambu biji dan kurma dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Berdasarkan hasil analisis uji Independent Sample T-test diperoleh hasil P = 0,030 (P < α) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian jus jambu biji merah dan kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil. wanita trimester III di Praktek Mandiri Bidan Indrawaty.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Susilowati (2017) bahwa pemberian kurma pada ibu hamil trimester III dapat meningkatkan kadar hemoglobin secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pemberian jus jambu biji merah dan kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Praktek Bidan Mandiri Indrawaty tahun 2020 dapat disimpulkan bahwa. Pengaruh suplementasi zat besi dengan dan tanpa vitamin C terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil.
Faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mopuya.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian eksperimen merupakan suatu metode yang sistematis dan logis dalam melihat kondisi yang dikontrol secara cermat, dengan memanipulasi suatu perlakuan, stimulus atau kondisi tertentu, kemudian mengamati dampak atau perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi tersebut (Syamsuddin, 2009). Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest with control group design.
Waktu dan Tempat Penelitian
Populasi dan Sampel
Hasil yang diperoleh rata-rata pretest sebesar 10,96 dan posttest sebesar 11,22 sehingga selisih rata-rata dan nilai P = 0,115 (P > α), sehingga disimpulkan tidak terdapat perbedaan bermakna kadar hemoglobin ibu hamil pada kelompok ibu hamil. trimester III di Praktek Mandiri Bidan Indrawaty pada kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diperoleh hasil mean pre-test sebesar 10,84 dan mean post-test sebesar 12,23 sehingga dapat disimpulkan perbedaan mean dan P value = 0,004 (P < α), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian jus jambu biji merah dan kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III pada kelompok uji Praktek Mandiri dan Indrawaty. Analisis data yang digunakan adalah uji Independent Sample t-test dan diperoleh hasil P value = 0,030 (P< α) dengan selisih mean 0,03 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian jus jambu biji merah dan kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester I III di Praktek Mandiri Bidan Indrawaty.
Sebagaimana penelitian Sumiyarsi (2018) menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada ibu hamil. Hal ini sejalan dengan Asiyah (2014) yang menyatakan bahwa peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang hanya mengonsumsi tablet Fe rata-rata sebesar 0,2 mg/dL tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan Fitriani (2017) yang menyatakan bahwa mengkonsumsi tablet Fe dengan jus jambu biji 250 ml selama 7 hari berturut-turut dapat meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III sebesar 100%.
Hal ini juga didukung oleh penelitian Yuviska (2019) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh pemberian kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Hal ini sependapat dengan Rimawati (2018) bahwa pemberian tablet Fe dan makanan yang mengandung zat besi yang membantu penyerapan zat besi seperti vitamin C dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah pada ibu hamil. Kadar hemoglobin responden sebelum dan sesudah diberikan jus jambu biji merah dan kurma pada kelompok eksperimen memperoleh hasil Pvalue.
Pengaruh pemberian kurma pada ibu hamil trimester III penderita anemia terhadap kadar hemoglobin di BPM Tri Rahayu Setyaingsih Cangkringan Sleman Yogyakarta.
Variabel dan Definisi Operasional
Tehnik Pengumpulan Data
Etika Penelitian
Sebagai sebuah etika, peneliti meyakini bahwa responden dilindungi dengan memperhatikan aspek: penentuan nasib sendiri, privasi, anonimitas, informed consent, dan perlindungan terhadap ketidaknyamanan (Polit & Hungler, 2005). Penentuan nasib sendiri, responden diberikan kebebasan untuk memutuskan apakah mereka bersedia atau sukarela untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian 2. Peneliti menekankan bahwa jika responden merasa tidak nyaman selama penelitian, maka responden berhak untuk menarik diri sebagai responden.
Alur Penelitian
Berdasarkan tabel 4.2, rata-rata kadar hemoglobin pre-test pada kelompok kontrol sebesar 10,96 gr/dL dan pada post-test sebesar 11,22 gr/dL. Dan rata-rata kadar hemoglobin pre-test pada kelompok eksperimen sebesar 10,84 gr/dL dan pada post-test sebesar 12,23 gr/dL. Hal ini juga sejalan dengan Wiraprasidi (2017) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin ibu dengan pekerjaan.
Tidak terdapat perbedaan kadar hemoglobin yang bermakna pada kelompok kontrol, hal ini mungkin juga terjadi akibat pemberian tablet Fe yang tepat waktu, sesuai dengan Sulistianingsih (2017) bahwa ibu yang meminum tablet Fe pada waktu yang tepat mempunyai risiko lebih rendah untuk mengalami anemia. . Penggunaan tablet Fe saja masih kurang efektif dalam meningkatkan kadar hemoglobin jika dikonsumsi pada waktu yang tidak tepat. Penelitian ini juga sejalan dengan Andaruni (2018) bahwa kadar hemoglobin meningkat dengan pemberian tablet Fe dan jus.
Sesuai dengan Zen (2013) bahwa konsumsi 100 gram kurma selama 14 hari dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Perbandingan pengaruh suplementasi tablet suplemen darah dengan dan tanpa vitamin C terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil usia kehamilan 16 – 32 minggu di Desa Keniten Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden pada kelompok kontrol berusia antara 25 hingga 28 tahun (60%), dan pada kelompok eksperimen berusia antara 20 hingga 24 tahun (50%). Dapat disimpulkan bahwa sebaran pendidikan SMA/SMK dan PT/DIII/DIV seimbang (50%) pada masing-masing kelompok. Responden pada kelompok kontrol bekerja sebagai ibu rumah tangga (40%) dan swasta (40%), serta pada kelompok eksperimen sebagai ibu rumah tangga (40%).
Sedangkan analisis uji Independent Sample T-test digunakan untuk mengetahui kadar Hb kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Uji normalitas data pada penelitian ini dihitung menggunakan Shapiro Wilk untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol karena jumlah sampel < 50. 1 Pre-test kelompok kontrol 0,753 Distribusi normal 2 Post-test kelompok kontrol 0,230 Distribusi normal 3 Pre-test kelompok eksperimen 0,214 Distribusi normal 4 Post-test kelompok eksperimen 0,105 Distribusi normal Sumber : Data primer tahun 2020.
Berdasarkan uji normalitas data dengan menggunakan Shapiro Wilk diketahui bahwa seluruh variabel pada kelompok kontrol dan eksperimen mempunyai signifikansi lebih besar dari α (0,05) sehingga dinyatakan data berdistribusi normal. Dari tabel 4.4 dapat ditarik nilai P (Pvalue) = 0,115 (P > α (0,05)), sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berasal dari kelompok yang sama (homogen). Dengan rata-rata standar error sebesar 0,1492 pada kelompok kontrol dan 0,3564 pada kelompok eksperimen, maka dapat disimpulkan bahwa sampel dapat mewakili populasi.
Hasil negatif di atas selisih mean menggambarkan bahwa mean kelompok eksperimen lebih kecil dibandingkan mean kelompok kontrol.
Pembahasan
Menurut peneliti, faktor usia, pendidikan dan profesi responden tentunya bukan merupakan faktor langsung rendahnya kadar hemoglobin karena masih terdapat perbedaan temuan peneliti sebelumnya dan hasil analisis. Kementerian Kesehatan RI (2018) menjelaskan kebutuhan zat besi ibu hamil berkisar 800 mg, makanan menghasilkan Fe 8-10 mg, sehingga harus mengkonsumsi suplemen darah minimal 60 tablet selama hamil dan harus mengkonsumsi vitamin C untuk membantu proses tersebut. . Konversi zat besi non heme berupa senyawa anorganik Ferri (Fe3+) menjadi Ferro (Fe2+) akan semakin besar jika pH dalam lambung menjadi lebih asam.
Menurut peneliti, dapat disimpulkan bahwa tablet Fe dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin, namun dalam jumlah kecil, apalagi jika waktu dan cara konsumsinya tidak tepat. Tingginya kebutuhan zat besi pada ibu hamil trimester ketiga menuntut ibu untuk membantu penyerapan zat besi yang dikonsumsinya. Seperti pada penelitian Rusmiati (2019) bahwa pemberian tablet Fe yang mengandung vitamin C memberikan peningkatan kadar hemoglobin yang signifikan dibandingkan dengan hanya mengonsumsi tablet Fe.
Anemia dapat disebabkan oleh malabsorpsi (gangguan pencernaan makanan) zat besi yang menyebabkan zat besi dari tablet suplemen darah tidak terserap secara maksimal. Berdasarkan USDA (2018), jambu biji merah mengandung 228,3 mg vitamin C, 0,2 mg zat besi, 0,6 gram selenium dan 374 µg beta-karoten yang dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin. Hal ini sesuai dengan pernyataan URMC bahwa vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi di saluran pencernaan.
Menurut peneliti, dapat disimpulkan bahwa pemberian jambu biji dan kurma yang kaya akan vitamin dan nutrisi dapat meningkatkan kadar hemoglobin dengan membantu penyerapan zat besi yang dikonsumsi dari pil darah atau makanan sumber zat besi.
Keterbatasan Penelitian
Untuk dapat lebih memperhatikan waktu konsumsi tablet Fe yang diberikan pada ibu hamil dan pola makan ibu untuk menunjang hal tersebut dengan memberikan promosi dan edukasi kesehatan kepada ibu hamil yang berkunjung. 2018. Efektivitas pemberian tablet zat besi (Fe), vitamin C dan jus buah jambu biji terhadap peningkatan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri di Universitas Muhammadiyah Mataram. 2017. Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji Terhadap Kadar Hb Pada Ibu Hamil Trimester III Di Polindes Krebet Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang.
Hubungan Paritas Dengan Usia Ibu Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Kota Yogyakarta Tahun 2017. Hubungan Konsumsi Makanan Sumber Protein, Zat Besi Dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Pada Siswa Sekolah Dasar. Pemberian kurma (Phoenix Dactylifera) pada penderita anemia pada remaja putri terhadap kadar hemoglobin di SMA Negeri 1 Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
Hubungan ketepatan waktu konsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil TM III di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Lampung. Gambaran kejadian anemia pada ibu hamil dan faktor yang berhubungan di wilayah kerja Puskesmas Sei Apung Kabupaten Asahan Tahun 2011.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
2018. Higher dietary vitamin C intake is associated with a lower risk of gestational diabetes mellitus: A longitudinal cohort study.