1
PENGARUH PEMBERIAN MIKORIZA TERHADAP PRODUKSI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) DI DESA AIR TERBIT
KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASMAN
Faradilla Illahi1, Mulyati2, Novi3
Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
Email : [email protected] ABSTRAK
Long bean isn one of plant kinds that has been long ti be planted by the farmer, with monoculture manner and also with another wanner. Long been plant is very potential to inprove the economy of the farmer. As we know much of indonesia society that has a job as a farmer in this country. The available of the wide land will ancourage the development of long bean plan.
But in the field has the different data if the development of long bean plant experiences the slope.
The slope of long bean can be caused by some factors for example, the field of the long bean is not fertile. Well, by giving mikoriza, that is the greatest way to solve this problem. Purpose of this study is for konwing the influence of mikoriza toward long bean production. This study was located in Air terbit Village at panti subdistrict that has been done on Agust until october 2016.
The design that the researcher used in this research is the cpmplete design ( RAL ) with 5 treathments and repeat 5 times namely trearment A without mikoriza, treatmen B 5 gr/polybag, treatmen C 10 gr / polybag, treatmen D 15 gr/ polybag and treatmen E 20 gr / polybag. Parametet that has would be observed was number, long and heavy. Based on teh result of this study, the researcher fount that mikoriza gives the good influence for parameter toward long of number and heavy of kacang polong. But it gives the real effect to the long of the long from kacang polong.
The fluence by giving 15 dosys gr/ polybag gives the greatest outcpme toward the number, long and heavy lon been polong.
Key word : Mikoriza, Vigna sinensis, production, dose PENDAHULUAN
Tanaman kacang panjang sangat potensial untuk dikembangkan dalam peningkatan pendapatan petani. Sebagian besar penduduk Indonesia bergerak dibidang pertanian. Ketersediaan lahan yang luas sangat mendukung untuk pengembangan tanaman kacang panjang. Akan tetapi, di lapangan menunjukkan bahwa terjadi penurunan produksi kacang panjang (Tim Karya Tani Mandiri, 2012).
Produktivitas kacang panjang di Kecamatan Panti pada tahun 2012 yaitu 3,66 ton/ha. Pada tahun 2013 produktivitas kacang panjang di Kecamatan Panti yaitu 4 ton/ha. Pada tahun 2014 produktivitas kacang panjang di Kecamatan Panti 3,41 ton/ha. Sedangkan tahun 2015 di Kecamatan Panti tidak ada lagi ditemukan petani yang bertanam kacang panjang, hanya beberapa orang petani saja atau perindividu yang menerapkannya (Amelia, 2013).
Berdasarkan hasil observasi dengan petani desa Air Terbit Kecamatan Panti, tidak ditemukannya kelompok tani yang menanam kacang panjang disebabkan penurunan produktivitas kacang panjang dihasilkan.
Produksi yang rendah ini dapat disebabkan oleh banyak salah satunya lahan pertanian yang kurang subur.
Dalam mengatasi masalah kesuburan tanah petani biasanya menggunakan pupuk anorganik. Pemberian pupuk anorganik dapat menimbulkan kerugian sebagai berikut: 1) dapat merusak kesuburan tanah karena terlalu sering menggunakan pupuk anorganik menyebabkan tingkat keasaman tanah meningkat, dan 2) mengganggu aktivitas mikroba-mikroba tanah. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif lain untuk meningkatkan kesuburan tanah sehingga dapat meningkatkan produksi kacang panjang. Pemberian mikoriza adalah salah
2 satu alternatif dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. Selain itu petani di desa Air Terbit Kecanatan Panti belum ada yang menggunakan mikoriza sebagai pupuk alternatif.
Mikoriza sebagai bentuk asosiasi antara akar tanaman dengan jamur pembentuk mikoriza, jamur mikoriza dan akar hidup secara bersimbiosis mutualis, saling memberikan manfaat. Jamur memperoleh pasokan karbon (C) dan energi dari akar, sebaliknya jamur membantu akar mandapatkan unsur hara. Oleh karena itu, mikoriza sangat membantu dalam penyerapan unsur hara bagi tanaman, terutama unsur-unsur hara yang jumlahnya sedikit di dalam dan tidak mobil, seperti P.
Mikoriza juga mempunyai beberapa manfaat lain, seperti meningkatkan serapan air dan ketahanan terhadap kekeringan, meningkatka n ketahanan terhadap penyakit- penyakit akar, dan meningkatkan toleransi tanaman terhadap kehancuran unsur, suhu ekstrem dan pH rendah (Munawar, 2011).
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut “Apakah ada pengaruh pemberian Mikoriza terhadap produksi Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Mikoriza terhadap produksi Kacang Panjang (Vigna sinensis L.).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus – Oktober 2016 di lahan pertanian desa Air Terbit, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 5 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut: Perlakuan A : Kontrol (urea 0,8 g, TSP 1,6 g, KCl 0,8 g )/polybag.
Perlakuan B : 5 g mikoriza + 50 % pupuk dari perlakuan A. Perlakuan C : 10 g mikoriza + 50 % pupuk dari perlakuan A.
Perlakuan D : 15 g mikoriza+ 50 % pupuk dari perlakuan A. Perlakuan E: 20 g mikoriza+ 50 % pupuk dari perlakuan A.
Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah: jumlah polong, panjang polong, dan berat polong kacang panjang. Data yang diperoleh diuji dengan analisis sidik ragam (uji F) pada taraf α 5%.
Berpengaruh nyata pada panjang polong maka dilakukan uji lanjut dengan Beda Nyata Terkecil (BNT).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh pemberian mikoriza terhadap produksi kacang panjang (Vigna sinensis L. ) pada jumlah polong, panjang polong, dan berat polong diperoleh hasil seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Rata-rata jumlah, Panjang, dan berat polong kacang panjang serta uji lanjut BNT pada panjang polong kacang panjang (Vigna sinensis L.)
Perlakuan Jumlah polong Panjang polong Berat polong (cm) (gram) A (kontrol) 5,8 54,07 b c 104,24 B (5 gr mikoriza) 6,2 55,25 b 112,46 C (10 gr mikoriza) 7,8 59,16 ab 161,12 D (15 gr mikoriza) 8,6 62,13 a 202,98 E (20 gr mikoriza) 6,8 48,70 c 91,82
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama adalah berbeda nyata BNT α 5 %
3
Gambar 1. Jumlah polong perpanen
Peningkatan jumlah polong kacang panjang pada beberapa kali panen. Panen tertinggi yaitu terdapat pada saat panen ke 5 atau berumur 60 hari.
Gambar 2. Berat polong
Peningkatan jumlah polong kacang panjang pada beberapa kali panen. Panen tertinggi yaitu terdapat pada saat panen ke 3 atau berumur 54 hari.
PEMBAHASAN
A. Jumlah dan berat polong tanaman kacang panjang
Pemberian mikoriza tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah dan berat polong kacang panjang. Hal ini diseebabkan, polong kacang panjang yang pada konsentrasi tanpa mikoriza (perlakuan A), 5 gr/polybag (perlakuan B), dan 20 gr/polybag (perlakuan E), ditemukan adanya polong kacang panjang yang masih belum memenuhi kriteria panen pada waktu panen yang telah ditentukan. Sehingga pengaruh pemberian mikoriza sampai pada waktu panen tidak mempengaruhi jumlah polong kacang panjang.
Pada berat polong pemberian mikoriza juga tidak berpengaruh. Hal ini disebabkan pada panen ditemukan, adanya kacang panjang yang bentuknya panjang tapi kecil, ada juga hasil panen ditemukan yang berbentuk pendek tetapi besar, sehingga mempengaruhi berat polong kacang panjang.
Munawar (2003) menyatakan, bahwa tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza akan dapat menyerap unsur hara P lebih tinggi 10-27 % dibandingkan tanaman tanpa mikoriza yang hanya 0,3-13 %. Dengan kemampuan akar tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza menyerap unsur hara P yang tinggi menyebabkan tanaman kacang panjang menghasilkan polong yang lebih berserat. Sutedjo (2010) mengatakan fungsi 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P1 P2 P3 P4 P5
Jumlah Polong
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
P1 P2 P3 P4 P5
Berat polong
4 dari P dalam tanaman dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanamn dewasa pada umumnya dan dapat meningkatkan produksi biji-bijian.
B. Panjang dan Berat polong tanaman kacang panjang
Pemberian mikoriza berpengaruh nyata terhadap panjang polong kacang panjang. Hal ini diduga karena mikoriza yang diberikan dengan konsentrasi yang berbeda sudah mampu mencukupi unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan panjang polong kacang panjang, dikarenakan mikoriza yang bersimbiosis dengan akar tanaman kacang panjang membantu akar tanaman menyerap mineral dan unsur hara di dalam tanah. Husin, et al.
(2012) mengatakan mikoriza menghasilkan enzim fosfatase dari tubuhnya yang dapat membantu tersedianya fosfor (P) yang tidak tersedia menjadi tersedia bagi tanaman sehingga pada akhirnya meningkatkan penyerapan hara P oleh tanaman. Sutedjo (2010) mengatakan fungsi dari P dalam tanaman dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa pada umumnya dan dapat meningkatkan produksi biji- bijian.
Peningkatan dosis mikoriza meningkatkan panjang polong kacang panjang. Panjang polong kacang panjang tertinggi terdapat pada pemberian mikoriza dengan konsentrasi 15 gram / polybag.
Pemberian mikoriza mempengaruhi kacang panjang dengan terbentuknya hifa- hifa dari mikoriza pada akar tanaman kacang panjang. Hubungan simbiosis mutualisme pada akar tanaman kacang panjang memperluas penyerapan air dan unsur hara yang mendukung pertumbuhan dan produksi kacang panjang. Husin, et al (2012) mengatakan mekanisme meningkatnya serapan unsur hara dapat diterapkan sebagai akibat terbentuknya selubung hifa yang tebal dan peningkatan absorpsi. Kegiatan metabolisme akar yang bermikoriza lebih tinggi karena tersedia energi yang banyak dari pada tanpa mikoriza.
Jika dosis dinaikan dari 15 gram maka memperlihatkan penurunan produksi pada kacang panjang. Hal ini diduga
terjadinya kompetisi antara inokulan- inokulan mikoriza. Menurut rahayu (Dalam Prasasti, 2013) adanya kompetisi inokulan- inokulan mikoriza dimana diduga terjadi persaingan dalam penggunaan unsur hara dan nutrisi dari tanaman inang.
PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh pemberian mikoriza terhadap produksi kacang panjang (Vigna sinensis. L ), dapat disimpulkan:
Pemberian mikoriza memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap jumlah polong dan dan berat , berpengaruh nyata terhadap panjang polong kacang panjang.
Pada dosis 15 gram cendrung memberikan hasil tertinggi terhadap produksi kacang panjang.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang pemberian mikoriza terhadap produksi kacang panjang (Vigna sinensis. L ), maka penulis menyarankan untuk menggunakan mikoriza dengan dosis 15 gram/ polybag untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Yane. 2011. Rencana Kerja Penyuluhan (RKP) Tahun 2012.Pemerintahan Kabepaten Pasaman: Badan Pelaksanaan Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan.
Husin, Eti Parda.,Auzar, S., Kasli. 2012.
Mikoriza Sebagai Pendukung Sistem Pertanian Berkelanjutan Dan Berwawasan Lingkungan.
Padang: Andalas University Press.
Munawar, Ali. 2011. Kesuburan Tanah Dan Nutrisi Tanaman. Bogor: IPB Press.
Prasasti Onesia Honta., Kristanti, I.P.,dan Sri, N. 2013. Pengaruh Mikoriza Glomus fasciculatum Terhadap Pertumbuha Vegatetif Tanaman Kacang Tanah Yang Terinfeksi Patogen Sclerotium rolfsii. Jurnal MIPA. 2 (II).Hlm.2337-3520.
5 Sutedjo, Mul Mulyani. 2010. Pupuk dan
cara pemupukan. Jakarta : Rineka Cipta
Tim Karya Tani Mandiri. 2011. Pedoman Bertanam Kacang Panjang.
Bandung: Nuansa Aulia
6