• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK GREEN GIANT DAN PUPUK SUMBER BIONIK TERHADAP PERTUMBUHAN

N/A
N/A
she is evi

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK GREEN GIANT DAN PUPUK SUMBER BIONIK TERHADAP PERTUMBUHAN "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK GREEN GIANT DAN PUPUK SUMBER BIONIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Oleh:

(2)

A. LATAR BELAKANG

Jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt.) merupakan tanaman hortikultura yang cukup digemari oleh masyarakat karena rasanya yang manis. Disamping itu, jagung manis mempunyai peranan cukup besar dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat (Novira dkk., 2015). Selain bijinya, bagian lain seperti batang dan daun muda dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau/kompos, batang dan daun kering untuk bahan bakar pengganti kayu bakar, buah jagung muda untuk sayuran, dan lain sebagainya (Syofia dkk., 2014). Dengan demikian, jagung manis sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia.

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) banyak dimanfaatkan karena memiliki kandungan gizi dan kadar gula yang relatif tinggi sehingga rasanya lebih manis dari jagung biasa. Saat ini permintaan terhadap jagung manis semakin meningkat, tetapi produksi jagung manis cenderung mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir ini.

Salah satu factor pembatas pertumbuhan tanaman jagung manis adalah hara, keadaan hara di dalam tanah sangat menentukan hasil jagung manis. Untuk mencapai hasil yang optimum tanaman jagung manis memerlukan hara yang cukup. Unsur hara merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Pemupukan merupakan suatu tindakan memberikan tambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Kegiatan pemupukan penting untuk dilakukan supaya kebutuhan tanaman akan unsur hara dapat terpenuhi sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk anorganik maupun pupuk organik.

Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan meramu bahan- bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi (Pratama, 2015). Pupuk anorganik biasanya berupa pupuk Urea, KCl, SP-36 dan lain-lain. Kelebihan penggunaan pupuk anorganik yaitu memberikan dampak yang nyata dalam menyediakan unsur hara makro seperti N, P, dan K serta efek yang diberikan lebih cepat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

Meskipun demikian, penggunaan pupuk anorganik memiliki beberapa kelemahan yaitu sangat sedikit ataupun hampir tidak mengandung unsur hara mikro, apabila digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan tanah menjadi cepat mengeras sehingga daya mengikat air berkurang (Endriani dkk., 2015). Disamping itu, semakin langka dan mahalnya harga pupuk anorganik membuat petani merasa

(3)

kesulitan memenuhi kebutuhan unsur hara untuk tanamannya. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman khususnya unsur hara mikro serta mengurangi dampak negatif penggunaan pupuk anorganik, salah satu alternatif yang dapat digunakan yaitu pupuk organik.

Pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia hasil industri atau pabrik pembuat pupuk. Kandungan haranya yang beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Pupuk anorganik mempunyai keunggulan sebagai berikut (1) kandungan zat hara dalam pupuk anorganik dibuat secara tepat (2) pemberiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman (3) pupuk anorganik mudah dijumpai karena tersedia dalam jumlah banyak (4) praktis dalam transportasi dan menghemat ongkos angkut (5) beberapa jenis pupuk anorganik langsung dapat diaplikasikan sehingga menghemat waktu (Khairunisa, 2015). Unsur hara N, P, dan K merupakan hara esensial untuk tanaman dan sebagai faktor batas bagi pertumbuhan tanaman. Menurut Hanafia (2004), nitrogen (N) merupakan unsur penting dalam beberapa senyawa yang ada di dalam sel tanaman. Nitrogen dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang lebih besar karena berfungsi sebagai penyusun protein, enzim, vitamin dan pembentukan klorofil untuk fotosintesis. Peningkatan dosis pemupukan N di dalam tanah secara langsung dapat meningkatkan kadar protein (N) dan produksi tanaman, namun pemenuhan unsur N saja tanpa P dan K akan menyebabkan tanaman mudah rebah, peka terhadap serangan hama penyakit dan menurunnya kualitas produksi usahatani (Tuherkih dan Sipahutar, 2008).

Fosfor berfungsi sebagai pembentuk energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.

Green giant merupakan pupuk organik, berbentuk pelet yang mengandung unsur hara lengkap dengan kapasitas tukar kation tinggi yang akan menambah ketersediaan unsur hara untuk tanaman, aman terhadap lingkungan. Green Giant dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Memperbaiki tekstur dan struktur tanah disertai dengan menetralkan keasaman tanah memperbaiki aerasi dan drainase tanah, mendukung perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan di dalam tanah dan meningkatkan jumlah unsur hara yang dapat diserap tanaman. Pupuk Green giant mengandung unsur hara makro seperti: N = 3 %, P = 5 %, K = 3 %, Ca = 6,81 %, Mg = 0,88 %, S = 0,95 %, dan Na = 0,48%. Selain itu pupuk Green Giant memiliki unsur hara mikro seperti Fe=0,82

%, Zn =0,15%, Mn =0,10%, B=0,11%, Cu=94,94ppm, Mo=15,03ppm dan Se = 0,21 ppm.

(4)

Pupuk ini baik digunakan untuk tanaman perkebunan, tanaman pangan, sayuran, tanaman buah.

Keunggulan pupuk Green Giant adalah:

a. Menyediakan unsur hara yang dibutuhkantanaman.

b. Mengurangi kehilangan kelembapan tanah dari 50% menjadi10%.

c. Menstimulasi mikroorganisme-mikroorganisme di dalamtanah.

d. Tidak toksik terhadaptanah.

e. Bebas pathogen, telur-telur serangga maupun biji-bijian karena melalui proses sterilisasi.

f. Menjaga kelestarian dan kesuburantanah.

g. Ramah terhadap lingkungan dan aman terhadap pemakai.

Green Giant dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Peningkatan pori-pori tanah akan memperbaiki aerase tanah, mendukung perkembangan mikroorganisme tanah, menetralkan tanah, dan meningkatkan daya serap unsur hara oleh tanaman (Setiawan, dkk.2021).

Pupuk organik cair (POC) adalah larutan dari hasil fermentasi bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia yang mengandung beberapa macam asam amino, fitohormon, dan vitamin yang berperan dalam merangsang dan meningkatkan pertumbuhan mikroba dalam tanah (Kurniawati, Agus, dan Rugayah.

2015). Pemakaian pupuk organik cair dapat memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat pemakaian pupuk kimia terus menerus. Selain itu pupuk organik ditujukan untuk menggemburkan tanah. Berbagai mikroba dan bakteri yang terdapat dalam pupuk organik akan melarutkan dan mengikat zat-zat yang dibutuhkan tanaman, agar produktifitas meningkat (Wenda, Sri Hidayati, dan Sri Purwanti. 2017).

Pupuk organik cair Super Bionik adalah pupuk hasil fermentasi dan ekstraksi dari berbagai senyawa organik yang diperkaya dengan nutrisi esensial. Pupuk ini dapat meningkatkan hasil dan kualitas (rasa, warna, bentuk, kesehatan, dan kesegaran) tanaman. Pupuk organik cair Super Bionik mengandung senyawa C-organik 2,31 sampai 5 %, N 3,12 sampai 3,75%, P2O5 1,25 sampai 3,29%, K2O 0,62 sampai 2,95 %, CaO 0,07% sampai 0,62%, MgO 0,03 sampai 0,3 %, SO4 0,28 sampai 0,62 %, dan C/N rasio 0,71 sampai 1,34%. Selain itu, pupuk organik cair Super Bionik juga mengandung unsur hara mikro (Fe, Cu, Zn, Ca, B, Mn), beberapa jenis asam amino, hormon tumbuh

(5)

(Sitokinin, Giberilin, dan IAA), vitamin, dan asam-asam organik (Marliah, Nurhayati, dan Tarmizi. 2012) .

Tingkat pertumbuhan dan hasil jagung manis dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pemupukan. Pemupukan merupakan kegiatan penambahan unsur hara kedalam tanah agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pada umumnya, unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman berupa unsur hara makro dan mikro. Pada penelitian ini pupuk yang digunakan yaitu pupuk cair bio-slurry. Pupuk bio-slurry merupakan hasil fermentasi anaerobik kotoran ternak yang dicampur dengan air. Unsur hara yang terkandung berupa unsur hara makro seperti unsur Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium (K) dan unsur hara mikro seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu).

Jagung manis merupakan komoditas yang sangat digemari oleh masyarakat karena manis dan sedikit mengandung karbohidrat. Namun demikian, konsumsi masyarakat yang tinggi akan jagung manis tidak diimbangi oleh hasil yang tinggi. Hasil jagung manis yang rendah salah satunya disebabkan oleh pemupukan yang belum sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemupukan merupakan penambahan unsur hara kedalam tanah untuk menunjang kebutuhan tanaman. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk anorganik dan pupuk organik. Petani umumnya menggunakan pupuk anorganik yang hanya mengandung unsur hara makro N, P, dan K dibandingkan pupuk organik yang memiliki kandungan unsur hara lebih lengkap (makro dan mikro). Petani kurang menyadari bahwa pupuk anorganik yang digunakan berlebihan akan memberikan dampak negatif salah satunya menimbulkan residu di dalam tanah sehingga menurunkan kualitas kesuburan tanah. Selain itu, pupuk anorganik sulit diperoleh dan diakses. Oleh sebab itu, pemberian pupuk organik diperlukan untuk mengurangi residu peggunaan pupuk anorganik dan melengkapi unsur hara khususnya unsur hara mikro.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Pertumbuhan jagung terhambat dengan kurangnya nutrisi.

2. Penggunaan pupuk organik masih perlu digalakkan dalam bidang pertanian khususnya dalam penanaman jagung.

C. BATASAN MASALAH

(6)

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, batasan masalah yang ditentukan adalah sebagai berikut.

1. Subjek penelitian ini dibatasi pada pupuk Green Giant dan pupuk sumber bionik.

2. Objek penelitian ini dibatasi pada tanaman jagung.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pupuk sumber bionik terhadap pertumbuhan tanaman jagung 2. Pengaruh pemberian pupuk organik green giant terhadap pertumbuhan tanaman

jagung

E. ISI

1. Kebutuhan Pupuk pada Tanaman Jagung

Pupuk merupakan senyawa yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Tidak lengkapnya unsur hara dapat mengakibatkan hambatan bagi pertumbuhan tanaman dan produktivitasnya. Ketidaklengkapan salah satu atau beberapa zat hara tanaman dapat diperbaiki dengan cara menambahkan pupuk tertentu pada tanahnya (Pratama, 2015). Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk tunggal ataupun pupuk majemuk. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara, sedangkan pupuk majemuk merupakan pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara.

Kebutuhan pupuk setiap jenis tanaman berbeda-beda. Pupuk yang diberikan biasanya didasarkan pada kebutuhan tanaman dan ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Dosis pupuk yang dibutuhkan sangat tergantung oleh kesuburan tanah dan diberikan secara bertahap. Tanaman jagung manis membutuhkan unsur N lebih banyak yaitu 150-300 kg N/ha dibandingkan dengan tanaman jagung biasa yang hanya membutuhkan unsur N sebanyak 70 kg N/ha. Menurut Martajaya dkk. (2010), anjuran dosis pupuk untuk tanaman jagung manis yaitu 300 kg/ha Urea, 100 kg/ha SP-36, dan 50 kg/ha KCl. Pupuk tersebut diaplikasikan dengan cara ditugal sedalam 5 cm dengan jarak 10 cm dari batang tanaman dan ditutup dengan tanah (Fachrista dan Isuukindarsyah, 2012)

2. Fase Pertumbuhan Tanaman Jagung

(7)

Secara umum jagung mempunyai pola pertumbuhan yang sama, namun interval waktu antar tahap pertumbuhan dan jumlah daun yang berkembang dapat berbeda.

Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu (1) fase perkecambahan, saat proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama; (2) fase pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang terbuka sempurna sampai tasseling dan sebelum keluarnya bunga betina (silking), fase ini diidentifikasi dengan jumlah daun yang terbentuk; dan (3) fase reproduktif, yaitu fase pertumbuhan setelah silking sampai masak fisiologis (Subekti dkk., 2008).

3. Pupuk Green Giant

Pupuk organik Green Giant berbentuk pelet mengandung unsur hara lengkap dengan kapasitas tukar kation yang tinggi yang akan meningkatkan ketersediaan unsur hara tanaman. Beberapa kegunaan pupuk ini adalah; melepas unsur hara secara konstan, menyediakan seluruh unsur hara mineral dan asam amino protein yang dibutuhkan tanaman dan dapat meningkatkan pH tanah, mencegah degradasi tanah karena kerusakan struktur (pemampatan), mengembalikan keseimbangan tanah dan mempertahankan unsur hara dalam tanah dalam waktu lebih lama, aman terhadap tanaman, lingkungan dan pemakai, bebas bibit hama penyakit dan biji gulma karena proses pembuatannya dengan sterilisasi (Budi, 2010).

Semua pupuk organik dan pupuk alternatif yang akan beredar di tingkat petani perlu dikaji pengaruh positif dan negatifnya terhadap pertumbuhan tanaman, termasuk pengaruhnya terhadap peningkatan produksi tanaman (Fattah, 2010).

4. Pupuk Super Bionik

Pupuk organik cair Super Bionik adalah pupuk hasil fermentasi dan ekstraksi dari berbagai senyawa organik yang diperkaya dengan nutrisi esensial. Pupuk ini dapat meningkatkan hasil dan kualitas (rasa, warna, bentuk, kesehatan, dan kesegaran) tanaman. Pupuk organik cair Super Bionik mengandung senyawa C-organik 2,31 sampai 5 %, N 3,12 sampai 3,75%, P2O5 1,25 sampai 3,29%, K2O 0,62 sampai 2,95

%, CaO 0,07% sampai 0,62%, MgO 0,03 sampai 0,3 %, SO4 0,28 sampai 0,62 %, dan C/N rasio 0,71 sampai 1,34%. Selain itu, pupuk organik cair Super Bionik juga mengandung unsur hara mikro (Fe, Cu, Zn, Ca, B, Mn), beberapa jenis asam amino,

(8)

hormon tumbuh (Sitokinin, Giberilin, dan IAA), vitamin, dan asam-asam organik (Marliah, Nurhayati, dan Tarmizi. 2012).

Pupuk Super Bionik mempunyai keunggulan diantaranya meningkatkan aktivitas mikroba tanah yang menguntungkan (beneficial microbes), memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (soil conditioner) atau menggemburkan tanah, meningkatkan efisiensi pemupukan, memacu pertumbuhan dan regenerasi bulubulu akar, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan daun, bunga dan buah , meningkatkan kesehatan tanaman (daya tahan terhadap serangan organisme pengganggu), menekan populasi dan pertumbuhan mikroba patogen tanah (jamur dan bakteri) (Dewi, 2012).

Konsentrasi pupuk organik cair Super Bionik yang dianjurkan untuk tanaman sayuran adalah 2 sampai 4 mL/L air, namun sampai saat ini belum diketahui konsentrasi yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil bawang merah (Marliah dkk, 2012)

5. Pengaruh Pupuk Green Giant dan Super Bionik Terhadap Pertumbuhan Jagung Pemupukan merupakan suatu tindakan pemberian unsur hara ke tanah atau tanaman sesuai yang dibutuhkan dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang optimal. Pupuk terbagi atas dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Kelemahan pupuk anorganik jika diberikan secara terus menerus atau berlebih akan berdampak buruk pada tanah, tanaman maupun lingkungan. Oleh karena itu, dalam usaha pertanian saat ini lebih dianjurkan pemberian pupuk anorganik diimbangi dengan penggunaan pupuk organik. Pupuk organik ramah terhadap lingkungan, mengandung senyawa-senyawa organik yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah baik fisik, kimia dan biologi. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan sehingga penggunaannya dapat membantu upaya konservasi tanah yang lebih baik. Pemberian pupuk organik yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik dapat menciptakan kondisi tanah terpelihara dengan baik sehingga meningkatkan produktivitas tanaman dan efisien dalam penggunaan pupuk anorganik.

Penggunaan pupuk organik dan anorganik harus sesuai dengan kebutuhan unsur hara bagi tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah.

Hal yang sangat diharapkan dari penggunaan pupuk organik adalah untuk menekan atau meminimalkan penggunaan pupuk anorganik (Puspadewi dan Kusumiyati, 2016). Sehingga penggunaan pupuk anorganik lebih efisien. Tumbuh dan berproduksi secara optimal tanaman bawang merah memerlukan ketersediaan hara

(9)

dalam jumlah yang cukup dan berimbang, terutama unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Unsur-unsur tersebut terdapat dalam kandungan pupuk anorganik NPK, Urea, SP36, dan KCl. Unsur hara nitrogen merupakan bahan pembangun protein, asam nukleat, enzim, nukleoprotein, dan alkaloid, yang sangat dibutuhkan tanaman terutama untuk perkembangan daun, meningkatkan warna hijau daun, serta pembentukan cabang atau anakan. Kekurangan hara N dapat membatasi pembelahan dan pembesaran sel. Unsur hara fosfor merupakan kompnonen enzim, protein, ATP, RNA, DNA, dan fitin, yang mempunyai fungsi penting dalam proses-proses fotosintesis, penggunaan gula dan pati, serta transfer energi. Defisiensi P menyebabkan pertumbuhan tanaman lambat, lemah, dan kerdil. Unsur hara kalium berfungsi dalam pembentukan gula dan pati, sintesis protein, katalis bagi reaksi enzimatis, penetral asam organik, serta berperan dalam pertumbuhan jaringan meristem, meningkatkan ketahanan terhadap penyakit, dan perbaikan kualitas hasil tanaman. Kekurangan unsur kalium menyebabkan batang mudah rebah, buah tidak tahan simpan, dan rentan terhadap serangan OPT. (Sumarni dkk, 2012).

Pupuk organik cair Super Bionik juga terdapat mikroba yang menguntungkan (Pseudomonas fluorescens dan Pseudomonas putida) dan jika diaplikasikan pada tanah atau daun, mikroba tersebut akan aktif sehingga aktivitas mikroba tersebut dapat membantu dalam meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.

Selain itu, pupuk organik cair Super Bionik memiliki keunggulan lainnya yaitu dapat mengembalikan ekosistem alami (bioremediator), merangsang pertumbuhan akar, agen pengendali biologis, multi guna, meningkatkan efesiensi usaha tani, ramah lingkungan dan praktis dalam penggunaannya.

6. Penelitian Serupa

Penelitian mengenai pengaruh pemberian pupuk organik green giant dan pupuk sumber bionik terhadap pertumbuhan tanaman jagung telah dilakukan sebelumnya oleh Hendrawan (2021) dimana penelitiannya dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Penelitian telah dilaksanakan selama empat bulan dari bulan Agustus sampai bulan Desember 2019. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung manis varietas Bonanza, insektisida, pupuk hijau kirinyuh, dan pupuk NPK dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, ember, sprayer, timbangan digital, timbangan biasa, tali plastik, meteran, ajir, kamera, dan alat tulis.

(10)

Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama adalah pemberian pupuk kirinyuh dan faktor kedua adalah pemberian pupuk NPK.

Pelaksanaan penelitian meliputi persiapan lahan penelitian, pemberian perlakuan, penanaman, pemeliharaan dan panen.

Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, waktu muncul bunga jantan, waktu muncul bunga betina, umur panen, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, pengukuran diameter tongkol dan jumlah baris pertongkol.

F. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. mengetahui pengaruh pupuk sumber bionik terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

2. menganalisa pengaruh pemberian pupuk organik green giant terhadap pertumbuhan tanaman jagung

G. MANFAAT PENELITIAN

Adapaun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas kuliah.

2. Manfaat praktis

Sebagai salah satu bahan rujukan bagi pembaca khususnya mahasiswa pertanian dalam upaya meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung.

H. DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena tanpa pemberian pupuk NPK maka tanaman kacang panjang akan kekurangan unsur hara yang berfungsi bagi pertumbuhan dan perkembangan

"Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kambing dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis Zea mays var.saccharata Sturt.", JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian