Pengaruh kebiasaan shalat dhuha dan lingkungan teman sebaya terhadap karakter santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo Tahun 2023. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui signifikansi pengaruh kebiasaan tersebut Sholat Dhuha pada Karakter Santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo. Salah satu kegiatan pembiasaan yang dilakukan di Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo adalah Sholat Dhuha.
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Apakah kebiasaan shalat dhuha dan lingkungan teman sebaya berpengaruh terhadap karakter santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo. Kami berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pengetahuan bagi peneliti untuk mengetahui pengaruh kebiasaan shalat dhuha dan lingkungan teman sebaya terhadap karakter siswa. Diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangsih agar pesantren menjadi lebih baik dalam mengembangkan karakter santrinya.
Sistematika Pembahasan
Bab ketiga berupa metode penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, yang menjelaskan tujuan penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, yang menjelaskan metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Dan teknik analisis data yang menjelaskan penggunaan rumus-rumus yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan. Bab keempat yang merupakan hasil penelitian dan pembahasan berisi tentang uraian data dan statistik inferensial, menyajikan uji asumsi, uji hipotesis, dan interpretasi.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
- Karakter Santri
- Pembiasaan Sholat Dhuha a. Pengertian Pembiasaan
- Pengaruh pembiasaan dan lingkungan teman sebaya terhadap karakter
Lingkungan sekolah, lingkungan belajar, lingkungan keluarga, dan lingkungan teman sebaya juga mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuannya.26. Lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan teman sebaya juga sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan.42. Teman sebaya adalah kelompok sosial yang didefinisikan sebagai semua orang yang memiliki karakteristik serupa.
Ini dilakukan supaya mereka mendapat pengiktirafan dan penerimaan daripada rakan sebaya supaya rasa selamat tercipta. Dapat dilihat apabila seseorang itu dikelilingi oleh rakan sebaya yang mempunyai sikap yang baik, maka dia akan mempunyai sikap yang baik dan sebagainya.
Telaah Penelitian Terdahulu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiasaan shalat dhuha terhadap karakter siswa. Perbedaan penelitian ini adalah penelitian sebelumnya menggunakan dua variabel, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan tiga variabel. Bedanya, penelitian ini menggunakan teknik random sampling sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan sampling jenuh.
Persamaan penelitian ini terletak pada variabel independen yaitu kebiasaan sholat dhuha dan variabel dependen yaitu karakter siswa, keduanya menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel bebasnya, variabel bebas penelitian ini adalah kebiasaan menghafal surat-surat pendek, sedangkan variabel penelitian yang akan dilakukan adalah kebiasaan shalat dhuha dan lingkungan dengan teman sebaya. Selain itu, jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah kuantitatif ex post facto.
Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini membahas tentang pembiasaan tadarus Al-Qur'an terhadap karakter keagamaan, sedangkan penelitian yang akan dilakukan membahas tentang pembiasaan shalat dhuha dan lingkungan teman sebaya terhadap karakter. Selain itu penelitian ini bersifat kuantitatif korelasional, sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kuantitatif ex post facto. Sedangkan yang membedakan adalah variabel bebas penelitian ini hanya lingkungan saja, sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah amalan shalat dhuha.
Selain itu jenis penelitian ini bersifat korelasional, sedangkan jenis penelitian yang akan dilakukan adalah ex post facto.
Kerangka Pikir
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu rumusan masalah dan sering dikatakan sebagai hasil penelitian sementara karena yang diberikan hanya didasarkan pada teori yang relevan, bukan berdasarkan fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.58 Oleh karena itu, hipotesis dapat dirumuskan. sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum sebagai jawaban empiris.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Variabel Penelitian
Lingkungan teman sebaya merupakan lingkungan dimana terjadi interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan orang-orang yang seumuran dan berstatus sama yang dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo. Dalam penelitian ini karakter santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo Tahun 2023 merupakan sifat alami seorang santri dalam menyikapi segala situasi secara moral yang diwujudkan dalam tindakan nyata melalui perbuatan baik. Menurut Zubaedi, karakter dalam hunian Islami antara lain kerjasama (ta’awun), persaudaraan (ukhwah), taat, rendah hati (tawadhu’), kesederhanaan, mandiri, ikhlas, disiplin, saling menghargai, gotong royong, etos kerja yang tinggi dan peduli.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
Memang instrumen sebagai alat pengumpulan data harus dirancang dan dikonstruksi agar dapat menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Dengan demikian ingin mengetahui adakah pengaruh kebiasaan semangat sholat dan lingkungan teman sebaya terhadap karakter santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo. Kuesioner/kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang dimaksudkan untuk mengungkap sifat-sifat positif dan negatif, atau setuju dan tidak setuju dengan objeknya.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas
- Reliabilitas
Aiken merumuskan rumus Aiken untuk menghitung indeks validitas item (Vcount) berdasarkan hasil penilaian panel yang terdiri dari n ahli materi ditinjau dari sejauh mana item tersebut mewakili konstruk yang diukur. Nilai V tabel merupakan nilai minimal indeks validitas isi berdasarkan jumlah validator (rater) pada tabel V Aiken. Dari hasil perhitungan uji validitas variabel pembiasaan shalat dhuha terhadap total 20 instrumen penelitian menunjukkan bahwa seluruh item instrumen dinyatakan valid.
Demikian pula hasil perhitungan pada variabel lingkungan setara yang berjumlah 20 instrumen dinyatakan valid. Hasil perhitungan variabel karakter siswa juga dinyatakan valid yang berjumlah 24 instrumen. Berdasarkan rangkuman di atas, dapat kita simpulkan bahwa seluruh alat pemanggil Roh Doa dinyatakan sah.
Berdasarkan rangkuman di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen lingkungan hidup sejawat dinyatakan valid. Jika Cronbach alpha ( ) < maka instrumen tersebut tidak reliabel sehingga harus diuji kembali hingga diperoleh kuesioner yang valid dan reliabel. Berdasarkan hasil output aplikasi SPSS versi 21.0 diatas terlihat nilai Cronbach’s Alpha pada instrumen karakter siswa sebesar 0,911, nilai Cronbach’s Alpha pada instrumen pembiasaan shalat Dhuha sebesar 0,922, dan nilai Cronbach’s Alpha pada instrumen pembiasaan shalat Dhuha sebesar 0,922. instrumen lingkungan teman sebaya sebesar 0,869.
Teknik Analisis Data
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Hipotesis
Untuk menghindari kesalahan sebaran data yang tidak sepenuhnya normal, maka digunakan rumus uji Kolmogorof-Smirnov dalam analisis hasil penelitian ini sebagai berikut: 71. Uji linearitas dilakukan dengan mencari model garis regresi dari variabel independen
Diantaranya adalah penggunaan metode grafis, uji Park, uji Glejser, uji Korelasi Rank Spearman, uji Goldfeld Quandt, uji Breuzch-Pagan-Godfrey.74 Dalam penelitian ini, uji Glejser digunakan. 79 Sedangkan model regresi linier sederhana yang menggunakan x untuk meramalkan (memprediksi) y adalah : 80. 2) Uji signifikansi model dalam analisis regresi linier sederhana. 78Dyah Nirmala Arum Janie, Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda dengan SPSS (Semarang: Semarang University Press, 2012), 32.
Uji keseluruhan dalam regresi linier sederhana dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel dependen. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dan bersama-sama antara kebiasaan shalat dhuha dan lingkungan teman sebaya terhadap karakter siswa. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen.
Pooled test pada regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen dalam model mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel dependen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
- Deskripsi Data tentang Pembiasaan Sholat Dhuha Santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah
- Deskripsi Data tentang Lingkungan Teman Sebaya Santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah
- Deskripsi Data tentang Karakter Santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah
Berdasarkan kategori diatas terlihat bahwa amalan sholat dhuha di Pondok Pesantren Nur Fadhillah berada pada kategori efektif dengan frekuensi 2 responden (5%), pada kategori cukup efektif dengan frekuensi 33 responden. responden (82,5%), dan masuk kategori kurang efektif dengan frekuensi 5 orang (12,5%). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa amalan sholat dhuha di Pondok Pesantren Nur Fadhillah termasuk dalam kategori cukup efektif dalam meningkatkan karakter santri dengan persentase sebesar 82,5%. Tujuan dari deskripsi data ini adalah untuk menyajikan gambaran data tentang lingkungan teman sebaya santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah.
Untuk memperoleh data tentang lingkungan teman sebaya santri, peneliti menyebarkan kuesioner kepada total 40 santri di Pondok Pesantren Nur Fadhillah. Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh pada variabel lingkungan teman sebaya santri Nur Fadhillah adalah 80 dengan frekuensi 1 orang (3%) dan skor terendah adalah 60 dengan frekuensi 2 orang. . (5%). Berdasarkan data di atas maka lingkungan teman sebaya santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: baik, cukup baik, dan kurang baik.
Berdasarkan tabel diatas dikatakan bahwa lingkungan teman sebaya di Asrama Islam Nur Fadhillah berada pada kategori baik dengan frekuensi 6 responden (15%), berada pada kategori cukup baik dengan frekuensi 29 responden (72,5%). , dan pada kategori kurang baik dengan frekuensi 5 responden (12,5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan teman sebaya di Asrama Islam Nur Fadhillah berada pada kategori cukup baik dalam meningkatkan karakter siswa dengan persentase sebesar 72,5%. Tujuan dari deskripsi data ini adalah untuk menyajikan gambaran data mengenai karakter siswa Madrasah Ibtidaiyah Nur Fadhillah.
Berdasarkan data tersebut maka karakter santri di Pondok Pesantren Nur Fadhillah dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: baik, cukup baik, dan kurang baik.
- Statistik Inferensial 1. Uji Asumsi
- Uji Hipotesis dan Interpretasi
- Pembahasan
- Pembiasaan Sholat Dhuha dan Pengaruhnya terhadap Karakter Santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo
- Lingkungan Teman Sebaya dan Pengaruhnya terhadap Karakter Santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo
H0: Kebiasaan Sholat Dhuha tidak berpengaruh signifikan terhadap karakter santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo. H1: Pembiasaan Sholat Dhuha berpengaruh signifikan terhadap karakter santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo. H0: Lingkungan teman sebaya tidak berpengaruh signifikan terhadap karakter santri di Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo.
H1: Lingkungan teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap karakter santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo. Analisis data pengaruh kebiasaan shalat Dhuha dan lingkungan teman sebaya terhadap karakter santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo. H0: Kebiasaan shalat Dhuha dan lingkungan teman sebaya tidak berpengaruh signifikan terhadap karakter santri Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo.
H1 : Kebiasaan shalat dhuha dan lingkungan teman sebaya sangat berpengaruh terhadap karakter santri di Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel kebiasaan shalat dhuha dan lingkungan teman sebaya memberikan pengaruh sebesar 78,1% terhadap nilai siswa. Kebiasaan Sholat Dhuha dan Pengaruhnya Terhadap Karakter Santri di Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo.
Lingkungan teman sebaya dan pengaruhnya terhadap karakter santri di Pondok Pesantren Nur Fadhillah Polorejo Babadan Ponorogo.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
Dilihat dari nilai R-squared (R2) sebesar 0,781 berarti variabel pembiasaan shalat dhuha dan lingkungan teman sebaya mempunyai pengaruh sebesar 78,1% terhadap karakter peserta didik. Oleh karena itu, diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menyelidiki faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi karakter siswa.
DAFTAR PUSTAKA