• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pendekatankonstruktivisme dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pendekatankonstruktivisme dalam"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATANKONSTRUKTIVISME DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP IPA MATERI

PERUBAHAN WUJUD BENDA DI KELAS V SDNEGERI 57 BANDA ACEH

Skripsi

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

MIRNA PURNAMA 1511080021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH

2019

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

LEMBARAN PENGESAHAN KELULUSAN... iii

PERSETUJUAN KOMISI PENGUJI... iv

PERNYATAAN KEASLIAN... v

PERNYATAAN SYARAT MENYUSUN SKRIPSI... vi

DAFTAR REVISI SIDANG SKRIPSI... vii

MOTTO... viii

PERSEMBAHAN... ix

ABSTRAK... x

KATA PENGANTAR... xi

DAFTAR ISI... xv

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah... 7

1.5 Tujuan Penelitian... 7

1.6 Manfaat Penelitian... 7

1.7 Definisi Operasional ... 8

BAB II LANDASAN TEORI... 9

2.1 Landasan Teori... 9

2.1.1 Pengertian Pendekatan Konstruktivisme ... 9

2.1.2 Ciri-ciri Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme ... 11

2.1.3 Tujuan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme ... 12

2.1.4 Keunggulan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme ... 12

2.1.5 Implikasi Konstruktivisme Terhadap Proses Belajar ... 14

2.1.6 Penguasaan Konsep ... 16

2.1.7 Penguasaan Konsep IPA ... 18

2.1.8 Faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Konsep Peserta Didik. . 21

2.1.9 Materi Perubahan Wujud Benda ... 21

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan ... 24

2.3 Keraangka Berpikir ... 29

(4)

BAB III METODE PENELITIAN... 30

3.1 Jenis Penelitian... 30

3.2 Populasi dan Sampel... 31

3.3 Variabel Penelitian... 32

3.4 Lokasi Penelitian ... 32

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 32

3.6 Instrumen Penelitian ... 33

3.7 Teknik Analisis Uji Coba Tes... 34

3.8 Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 43

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 43

4.2 Hasil Penelitian ... 43

4.2.1 Hasil Analisis Uji coba tes Instrumen... 44

4.2.2 Data Tes Awal dan Tes Akhir ... 46

4.2.3 Analisis Uji Normalitas Data ... 47

4.2.4 Analisis Data Tes Penguasaan Konsep IPA Peserta Didik SD Negeri 57 Banda Aceh ... 53

4.3 Pembahasan... 60

BAB V PENUTUP... 64

5.1 Kesimpulan... 64

5.2 Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA... 66 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

xvi

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh setiap manusia, karena melalui pendidikan seseorang akan belajar mengembangkan potensi dirinya. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (ayat 1) dijelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Berbagai macam strategi, metode, dan pendekatan diterapkan dalam pembelajaran, yang pada dasarnya diciptakan untuk mempermudah proses pembelajaran dalam penyampaian materi terhadap peserta didik, dan penguasaan konsep secara maksimal. Hal ini merupakan dambaan pemerintah dan masyarakat, maka dengan demikian akan sangat penting menjadikan peserta didik secara aktif mengikuti pelajaran, menemukan informasi, dan mempermudah proses berpikir dalam menguasai konsep IPA terhadap perubahan wujud benda.

Pelajaran IPA di Sekolah Dasar mempunyai peranan penting yaitu mengajarkan pengetahuan tentang alam semesta yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Trianto (2012: 150) proses pembelajaran IPA

(6)

2

memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat mengembangkan kompetensinya untuk menjelajahi, memecahkan masalah, dan memahami alam sekitar.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan dengan memberikan pengalaman langsung dengan tujuan untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Sejalan dengan itu menurut Trianto (2012 : 136) menyatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala – gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.

Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan perubahan tingkah laku peserta didik ke arah yang lebih baik.

Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar menurut Slameto (2013:

54) mengemukakan bahwa beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Salah satu faktor proses belajar yang berpengaruh adalah faktor sekolah. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan tanpa tekanan dan hendaknya menyenangkan bagi peserta didik. Kegiatan yang menyenangkan akan memberikan suasana yang segar dalam kelas, interaksi peserta didik akan terlihat nyata, ide dan keberanian peserta didik akan tumbuh berkembang dan proses pembelajaran akan berlangsung secara optimal.

(7)

3

Oleh karena itu dalam mata pelajaran IPA butuh dipraktikkan dan diujicobakan secara langsung dalam pembelajaran. Pada intinya, fokus kajian mata pelajaran IPA adalah berbagai peristiwa atau kejadian yang terdapat di lingkungan peserta didik. Menurut Mulyasa (2009 :73 ) menyatakan pembelajaran IPA menyesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan siswa, siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam satu kelas, ada yang pandai, sedang, dan ada yang kurang. Karenanya Guru harus mampu membantu peserta didik agar dapat memahami suatu materi pelajaran atau hal-hal yang terdapat dalam materi sesuai dengan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.

Namun pada kenyataannya pendidikan di Sekolah Dasar khususnya untuk pelajaran IPA belum sesuai harapan. Hal ini disebabkan oleh masih banyak guru menyelenggarakan pembelajaran secara tidak menarik, seperti dominasi metode konvensional yang menuntut peserta didik untuk mendengarkan, memperhatikan, dan mencatat penjelasan guru. Hal ini menyebabkan peserta didik seringkali merasa sulit belajar bahkan cenderung bosan mengikuti proses belajar mengajar di kelas serta banyak peserta didik kurang memiliki penguasaan konsep belajar.

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran di kelas V SD Negeri 57 Banda Aceh, ditemukan bahwa hasil penguasaan konsep IPA peserta didik masih banyak mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 75, dengan demikian peserta didik diasumsikan mengalami kesulitan dalam menguasai konsep-konsep IPA sehingga kurang mampu dalam memecahkan masalah.

Hasil pengamatan peneliti terhadap proses belajar mengajar di SD Negeri 57 Banda Aceh bahwa peserta didik kurang bersungguh-sungguh dalam menerima

(8)

4

materi pelajaran. Terlihat pada saat guru menyampaikan materi pelajaran aktivitas peserta didik bermacam-macam. Beberapa peserta didik menyimak pelajaran dengan sungguh-sungguh, sebagian lagi sibuk mengobrol dengan teman sebangku, bermain sendiri, dan bercanda dengan temannya. Pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya peserta didik hanya diam. Ketika peserta didik diberikan latihan soal, peserta didik masih bingung dan mencoba membuka buku mencari jawaban. Hal ini mengindikasikan bahwa proses pembelajaran IPA di kelas belum sesuai dengan hakikat pembelajaran IPA berupa proses dan produk. Peserta didik belum pernah melakukan penelitian sederhana dengan cara memanfaatkan alam sekitar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

Guru melakukan pembelajaran di kelas secara monoton sehingga peserta didik kurang dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik menjadi pasif dan hanya menerima penjelasan yang diberikan guru. Pembelajaran menjadi sangat membosankan, peserta didik yang jenuh lebih memilih bermain, bercanda, dan mengobrol dengan temannya dari pada mendengarkan penjelasan dari guru.

Hal tersebut merupakan alasan peneliti memilih kelas V sebagai sumber penelitian ini karena ditemukan permasalahan yaitu penguasaan konsep belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA masih rendah dan dari segi aktivitas peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut memerlukan suatu solusi agar kegiatan pembelajaran menjadi hidup.

Pendekatan konstruktivisme sudah banyak diterapkan dalam pembelajaran seperti penelitian yang dilakukan oleh Arisandi (2017) Hasil penelitian diperoleh bahwa penguasaan konsep belajar peserta didik setelah proses pembelajaran

(9)

5

dengan menggunakan Pendekatan Konstruktivisme adalah cukup baik. Sejalan dengan itu penelitian yang dilakukan oleh Khomarudin (2012 )dengan judul Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Menulis Cerita, hasil tersebut menunjukkan terdapat peningkatan ketuntasan hasil belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II.

Penelitan tentang konstruktivisme juga pernah di lakukan oleh Haryanto (2009), yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Sikap Sosial Peserta Didik Terhadap Prestasi Belajar, hasil penelitian tersebut menunjukkan Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan pendekatan konstruktivisme terhadap prestasi belajar peserta didik. Penelitian ini juga di dukung oleh penelitian dari internasional seperti penelitian yang dilakukan oleh Hằng, N. V., Thu, Meijer, M. R., Bulte, A. M., W., dan Pilot, A. (2017) dengan judul “Designing a primary science curriculum in a globalizing world: How do social constructivism and vietnamese culture meet?” Penelitian ini membahas Implementasi pendekatan konstruktivis sosial untuk belajar ilmu pengetahuan dalam pendidikan dasar dalam budaya Vietnam sebagai contoh budaya warisan Konfusius tetap menantang dan bermasalah. Penelitian selanjutnya dari Barak, M.

(2017) yang melakuan penelitian tentang Perubahan dalam dunia global kita telah mengalihkan tuntutan keterampilan dari akuisisi pengetahuan terstruktur untuk penguasaan keterampilan, sering disebut sebagai kompetensi abad kedua puluh satu.

Melalui pendekatan pembelajaran ini, diharapkan ada peningkatan penguasaan konsep belajar, karena peserta didik belajar lebih aktif dalam proses

(10)

6

pembelajaran. Oleh karena itu sudah saatnya guru membuka paradigma baru dalam memilih pendekatan pembelajaran IPA yang bervariasi dari guru diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep belajar peserta didik dalam pelajaran IPA.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh pendekatan konstruktivisme dalam meningkatkan penguasaan konsep IPA materi perubahan wujud benda di kelas V SD Negeri 57 Banda Aceh”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Rendahnya nilai penguasaan konsep belajar peserta didik pada pelajaran IPA pada materi perubahan wujud benda.

2. Guru belum menerapkan pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran IPA di kelas.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti jika dibandingkan dengan luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada pada penelitian ini, berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada judul pengaruh pendekatan konstruktivisme dalam meningkatkan penguasaan konsep IPA materi perubahan wujud benda di kelas V SD Negeri 57 Banda Aceh.

(11)

7

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap penguasaan konsep IPA materi perubahan wujud benda pada peserta didik kelas V SD Negeri 57 Banda Aceh ?

2. Apakah terdapat peningkatan pembelajaran pendekatan konstruktivisme terhadap penguasaan konsep IPA materi perubahan wujud benda pada peserta didik kelas V SD Negeri 57 Banda Aceh ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap peningkatan penguasaan konsep IPA materi perubahan wujud benda pada peserta didik kelas V SD Negeri 57 Banda Aceh.

2. Peningkatan pembelajaran pendekatan konstruktivisme terhadap penguasaan konsep IPA materi perubahan wujud benda pada peserta didik kelas V SD Negeri 57 Banda Aceh

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagi guru memberikan pengetahuan dan informasi mengenai pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap penguasaan konsep IPA, dan agar

(12)

8

pendekatan konstruktivisme dapat diterapkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada penguasaan konsep IPA.

2. Bagi sekolah, sebagai pertimbangan untuk menentukan dan menyesuaikan suatu kebijakan yang akan dilaksanakan demi meningkatkan mutu pendidikan dan proses pembelajaran serta prestasi sekolah.

3. Bagi peserta didik, melalui pembelajaran pendekatan konstruktivisme dapat memberikan wawasan untuk lebih memahami materi penguasaan konsep IPA.

4. Bagi peneliti, mendapatkan wawasan baru yang akan menjadi bekal sebagai calon guru dan dapat menerapakan pendekatan pembelajaran konstuktivisme dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

1.7 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami definisi kata istilah yang terdapat pada judul, maka perlu diberikan definisi terhadap beberapa kata istilah tersebut:

1. Pendekatan konstruktivisme merupakan salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan merupakan buatan kita sendiri. Pengetahuan merupakan hasil dari konstruksi kognitif melalui kegiatan individu dengan membuat struktur, kategori, konsep, dan skema yang diperlakukan untuk membentuk pengetahuan tersebut.

2. Penguasaan konsep IPA adalah suatu keadaan dimana seseorang harus dapat membedakan antara benda yang satu dengan benda yang lain. Dengan penguasaan konsep peserta didik dapat menggolongkan dunia sekitarnya menurut jumlah, warna, besar, dan sebagainya.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

4.1087 Ilmy Amiqoh Ilmu Administrasi Publik 4.1088 Dikhla Rif`A Ilmu Administrasi Publik 2.39 4.1089 Elfananda Istiqlalia Ilmu Administrasi Publik 4.1090 Hamida Condrowati Jayadi