• Tidak ada hasil yang ditemukan

PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOMULYO

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOMULYO "

Copied!
155
0
0

Teks penuh

Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Talking Stick terhadap hasil belajar siswa kelas V IPA SD Negeri 2 Sidomulyo tahun pelajaran 2018/2019? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Talking Stick terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Sidomulyo. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran talking stick berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (pembelajaran dengan tongkat bicara) dan siswa pada kelas kontrol (pembelajaran konvensional). Pada kelas eksperimen (VA) terjadi peningkatan skor belajar sebesar 22,2 dengan mean pretest = 46,8 dan mean posttest = 69. Artinya, mean skor belajar kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick lebih baik dari dengan rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Identifikasi Masalah
  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat Penelitian
  • Penelitian Relevan

Data hasil belajar siswa pada ujian sekunder mata pelajaran IPA di kelas VA dan VB SD Negeri 2 Sidomulyo. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh data hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 2 Sidomulyo pada mata pelajaran IPA yang berjumlah 25 siswa masih rendah. Peneliti memilih cara dengan menerapkan model pembelajaran dengan talking stick, dengan model tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

Agar masalah tersebut tidak meluas, dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah tersebut pada pengaruh penggunaan model pembelajaran talking stick terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Negeri 2 Sidomulyo tahun pelajaran. tahun 2018/2019. Pembelajaran Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 2 Sidomulyo Tahun Ajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran talking stick terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Negeri 2 Sidomulyo.

LANDASAN TEORI

  • Konsep Hasil Belajar 1. Hasil Belajar
  • Model Pembelajaran Talking Stick
    • Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick
    • Langkah-langkah Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Langkah-langkah model pembelajaran talking stick adalah Langkah-langkah model pembelajaran talking stick adalah
    • Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Talking Stick
  • Keterkaitan antara Variabel Terikat dan Variabel Bebas
    • Paradigma
  • Hipotesis Penelitian

Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas, maka dimungkinkan model pembelajaran talking stick berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Model pembelajaran talking stick diharapkan memberikan pengaruh positif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan gagasan pokok tersebut, maka dimungkinkan model pembelajaran talking stick berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Ha : Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran talking stick terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Sidomulyo. Ho : Tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran talking stick terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Sidomulyo.

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian

  • Variabel Bebas (Model Pembelajaran Talking Stick)
  • Variabel Terikat (Hasil Belajar IPA)
  • Teknik Pengambilan Sampel
  • Teknik Observasi
  • Teknik Dokumentasi

Model pembelajaran tongkat bicara adalah “pembelajaran yang dilaksanakan dengan bantuan tongkat, siapa pun yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan pendidik setelah siswa mempelajari mata pelajaran”. Populasi adalah “semua subyek penelitian”. 38 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 2. Teknik pengambilan sampel adalah “teknik sampling”. 40 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling.

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan peneliti sebanyak 45 siswa, dengan gambaran 25 siswa sebagai kelompok eksperimen yang menerapkan model pembelajaran talking stick, sedangkan kelas kontrol yang terdiri dari 20 siswa tidak menerapkan pembelajaran talking stick. . model di kelas sains. Tes diberikan pada awal pembelajaran sebelum siswa menerima materi (pretest) dan pada akhir pembelajaran setelah siswa menerima materi (posttest). Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data daftar nomor siswa, nilai ulangan siswa, dan profil sekolah.

Instrumen Penelitian

  • Rancangan / Kisi-kisi Instrumen

Salah satu observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah melakukan observasi terhadap kegiatan belajar mengajar IPA kelas V SD Negeri 2 Sidomulyo. Selain itu, teknik ini juga digunakan untuk mendapatkan data berupa gambar selama penelitian berlangsung. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa daftar nomor siswa, hasil ulangan siswa, profil sekolah dan data berupa gambar selama penelitian.

Teknik Analisis Data

  • Uji normalitas
  • Uji hipotesis

Setelah diketahui data penelitian berdistribusi normal dan memiliki varian yang homogen, maka uji beda t yang digunakan adalah uji t (Independent Sample t-Test) program SPSS 22.0, dengan kriteria uji jika nilai sig > 0 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Lokasi Penelitian
  • Misi
  • Tujuan
  • Keadaan Pendidik dan Karyawan
  • Keadaan Peserta Didik
  • Deskripsi Data Hasil Penelitian
  • Analisis Data
  • Uji Homogenitas
  • Uji Perbedaan Nilai Pretest Kelas VA dan Kelas VB
  • Uji Perbedaan Nilai Posttest Kelas VA dan Kelas VB
  • Uji Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kelas VA dan Kelas VB

Peneliti melakukan pre-test pada kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol, yang berguna untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa rata-rata kemampuan awal siswa sebelum perlakuan pada kelas VA rata-rata 46,8 dengan skor tertinggi 70 dan skor terendah 20. Sedangkan pada kelas VB rata-rata skor awal kemampuan siswa adalah 41,25 dengan skor tertinggi 60 dan skor minimal 20.

Peneliti melakukan posttest di kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol, yang berguna untuk mengetahui pemahaman materi yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran. Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas data pretest pada kelas VA diperoleh sig = 0,136. Berdasarkan uji beda hasil pre test kedua kelas, maka tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa kelas VA dan siswa kelas VB.

Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa hasil uji normalitas untuk data posttest kelas VA diperoleh sig = 0,161 >. Jadi uji perbedaan skor posttest kelas VA dan kelas VB yang digunakan adalah uji-t. Uji-t dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai postes siswa kelas eksperimen. VA) yang menggunakan model pembelajaran talking stick dan siswa kelas kontrol (VB) yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 hal. 113.c. Analisis data peningkatan hasil belajar siswa 1) Uji normalitas. Hasil uji normalitas yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai pretest dan posttest kelas VA dan kelas VB berdistribusi normal.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (VA) dan kelas kontrol (VB) setelah mendapat perlakuan.

Gambar 4.3 Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Peserta  Didik
Gambar 4.3 Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik

Pembahasan

Pada kegiatan inti ini, sebelum pembelajaran dimulai, siswa terlebih dahulu mengerjakan soal pre-test untuk mengetahui keadaan awal siswa. Setelah selesai mengerjakan soal pre test, pendidik dan peserta didik bersama-sama mencari informasi tentang materi sifat-sifat cahaya, dan pendidik memberikan penjelasan tentang materi sifat-sifat cahaya. Pendidik mulai memainkan permainan tongkat bicara dan menjelaskan cara memainkan tongkat bicara tersebut, maka pendidik mengambil tongkat tersebut dan memberikannya kepada salah satu siswa, kemudian tongkat tersebut bergantian menyanyikan sebuah lagu dan ketika lagu selesai maka tongkat tersebut harus juga berhenti dan siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan guru.

Saat pembelajaran dimulai, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa dan mengecek daftar hadir, setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai siswa. Guru dan siswa bersama-sama mencari informasi tentang materi sifat-sifat cahaya dan guru menjelaskan sifat-sifat materi cahaya. Setelah semua kelompok membaca hasil diskusi, guru meminta siswa untuk membaca kembali materi yang telah dijelaskan dan meminta siswa menyimpulkan isi ceramah.

Guru memulai permainan tongkat bicara dengan cara mengambil tongkat dan memberikan tongkat tersebut kepada salah satu siswa, kemudian tongkat diputar sambil lagu dinyanyikan dan ketika lagu selesai tongkat juga harus berhenti dan siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pendidik. Berdasarkan pembelajaran pada kelas eksperimen (VA) dan kelas kontrol (CB) yang dilaksanakan selama dua kali pertemuan untuk masing-masing kelas pada tanggal 18 Maret 2019 dan 20 Maret 2019 diperoleh hasil analisis data berupa data hasil pre test dilakukan pada pertemuan pertama dan hasil analisis data post test yang dilakukan pada pertemuan kedua diperoleh perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar siswa kelas VA yang menggunakan model pembelajaran talking stick dan kelas VB yang menggunakan model pembelajaran talking stick. model pembelajaran konvensional yang digunakan. Pada kelas VA terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 22,2 dengan rata-rata skor pretes = 46,8 dan skor rata-rata postes = 69.

Sedangkan pada kelas VB terjadi peningkatan skor belajar sebesar 16,75 dengan mean pretest = 41,25 dan mean posttest = 58. Dengan demikian, mean skor belajar kelas VA dengan model pembelajaran talking stick lebih baik dibandingkan dengan rata-rata pembelajaran. hasil. dari kelas VB. Hal ini dikarenakan selama proses pembelajaran di kelas eksperimen (VA) dengan model pembelajaran talking stick siswa terlihat lebih antusias karena dalam pembelajaran talking stick terdapat unsur yang berbeda seperti unsur permainan dan kerja kelompok.

Sehingga hal ini dapat membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih hidup dan membantu siswa lebih menguasai mata pelajaran IPA, dan dengan penguasaan mata pelajaran IPA maka hasil belajar IPA siswa dapat meningkat.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Bagi para pendidik, model pembelajaran talking stick diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memberikan variasi dalam proses pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran talking stick hendaknya disesuaikan dengan proses pelaksanaannya terutama dalam hal alokasi waktu, fasilitas pendukung berupa media pembelajaran, dan karakteristik siswa di sekolah tempat pembelajaran ini. . modelnya diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Standar Kompetensi

Tujuan Pembelajaran

Metode Pembelajaran 1. Ceramah

Media dan Sumber Belajar Buku Paket IPA Kelas V

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

  • Penilaian

Metode Pembelajaran 1. Model : Talking Stick

Setelah siswa membaca topik dan mempelajari isinya, guru mempersilakan siswa untuk menutup isi ceramah. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, kemudian guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat harus menjawabnya. Begitu seterusnya hingga sebagian besar siswa mendapatkan item untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

Model Pembelajaran 1. Talking Stick

No Kelas Eksperimen (VA) Kelas Kontrol (VB) Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa.

Uji Homogenitas Data Pretest

Uji Perbedaan Nilai Pretest Kelas VA dan VB

Uji Homogenitas Data Postest

Uji Perbedaan Nilai Postest Kelas VA dan VB

Uji Normalitas Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen (VA)

Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen (VA)

Uji Perbedaan Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen (VA)

Uji Normalitas Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol (VB)

Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol (VB)

Uji Perbedaan Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol (VB)

Gambar

Gambar 4.3 Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Peserta  Didik
Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Penelitian Eksperimen Kelas V SD Negeri Babakan Kota Bogor).. Peningkatan Hasil

Buchori bahwa minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.2 Adapun minat belajar peserta didik di SD