PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERETERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 SAWAHLUNTO Oleh
Ridho Hadi Purnama *), Yulyanti harisman **), Mulia Suryani***)
*)**) ***) Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
*)[email protected], **)[email protected], ***)[email protected]
ABSTRACT
The background of the research is the lack of student’s Math concept. The research aims to know how the development of student’s Math concept understanding of VIII grade students of Public Junior High School (SMPN) 3 Sawahlunto through quiz and the application influence of active Learning Model of ETH type to the student’s Math concept understanding in Public Junior High School (SMPN) 3 Sawahlunto. The type of the research is pre experiment research with the research design of one shot case study. The population of the research is the VIII grade students consisting of seven classes. The research uses a random sampling technique. The selected sampling class is VIII.1 class. The instruments used on the research are essay quiz and post-test with the reliability test is 0.755. The technique of analyzing the data is descriptive analysis. Based on the post-test result of the sampling class students, it is found that the average of sampling class is 72.6. It is higher than a Minimum Completeness Criteria (KKM) i.e. 70. Based on the quiz result, it is also found that there is an increase of student’s grade average. It can be concluded that the using the active Learning Model of ETH type gives influence to the student’s Math concept understanding in Public Junior High School (SMPN) 3 Sawahlunto.
Keywords: everyone is a teacher here, math concept understanding PENDAHULUAN
Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Hal ini disebabkan karena matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang essensial yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, mate- matika dijadikan sebagai salah satu
mata pelajaran wajib pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan menengah.
Tujuan pembelajaran matematika adalah siswa mampu memahami konsep matematika. Dengan dipahaminya konsep, maka akan
melatih cara berfikir dan bernalar siswa kemudian mengumpulkan, mengaitkan dan menganalisis suatu bukti dengan bukti lainnya dalam menyelesaikan suatu persoalan yang diberikan.
Kemampuan pemahaman konsep siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, semakin tinggi penguasaan siswa terhadap konsep semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa.
Kenyataan terlihat bahwa, masih banyak siswa yang mendapatkan hasil belajar rendah. Permasalahan tersebut juga terdapat di kelas VIII SMPN 3 Sawahlunto.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 11 Februari 2014 di SMPN 3 Sawahlunto ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika terlihat siswa lebih suka bertanya kepada teman, karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari temannya tersebut.
Selain itu, ketika guru memberikan soal-soal latihan siswa kesulitan menyelesaikan masalah yang diberikan sehingga siswa lebih cenderung mencontoh tugas temannya. Siswa lebih cenderung menghafal rumus-
rumus yang dipelajari dari pada memahami konsep matematis yang diberikan.
Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka diperlukan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.
Salah satu jenis strategi pembelajaran aktif yang bisa digunakan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone Is A Teacher Here(ETH).
Silberman (2007: 171) yang menyatakan “Strategi Everyone is a teacher here ini merupakan sebuah strategi yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu. Strategi ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang pengajar terhadap peserta didik lainnya”.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 3 Sawahlunto dengan pemberian kuis, dan bagaimana pengaruh pemahaman konsep matematis siswa dalam penerapan model pembelajaran aktif tipeEveryone is A Teacher Here (ETH) di kelas VIII SMP N 3 Sawahlunto.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan pemahaman konsep matematis siswa dengan pemberian kuis, dan juga untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemahaman konsep matematis siswa dalam penerapan model pembelajaran aktif tipe ETH di kelas VIII SMP N 3 Sawahlunto.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah penelitian pre-eksperimen dengan rancangan One Shot Case Study. Penelitian dilakukan pada tanggal 9 sampai tanggal 23 September 2014 di SMPN 3 Sawahlunto. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 3 Sawahlunto Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil pengujian, diketahui populasi berdistribusi normal, memiliki variansi yang homogen serta memiliki kesamaan rata-rata, maka pengambilan sampel dilakukan secara acak, diperoleh kelas VIII.1 sebagai kelas sampel.
Instrumen penelitian adalah kuis dan tes akhir dengan 4 butir soal esai.
Rubrik yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman pada Iryanti,
(2004: 13). Uji coba dilakukan di SMPN 3 Sawahlunto pada kelas VIII.5 Tes dilakukan pada tanggal 16 Semptember 2014 dengan jumlah siswa 24 orang.
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran dan daya pemebeda soal diperoleh bahwa semua soal diterima, dan untuk mengetahui reliabilitas soal yang diberikan, maka digunakan rumus Alpha yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 109), diperoleh reliabilitas soal adalah 0,755 lebih besar daripada rtabel 0,404, jadi dapat disimpulkan bahwa soal tes akhir reliabel.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Dalam menganalisis data, hal yang dilakukan adalah menghitung skor pemahaman konsep matematis siswa . Berdasarkan kuis, yang dilihat adalah peningkatan rata-rata nilai kuis siswa pada setiap pertemuan. Berdasarkan nilai tes akhir, maka dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan pemahaman konsep matematis siswa dapat dilihat
dari kuis yang diberikan pada setiap pertemuan. Perkembangan pemahaman konsep matematis siswa yang dideskripsikan dan dianalisis adalah perkembangan secara klasikal.
Berdasarkan nilai ulangan harian I matematika siswa pada semester I kelas VIII dapat dilihat pengelompokan kemampuan siswa pada Tabel 9.
Tabel 9. Perkembangan Pemahaman Konsep Matematis Siswa dari Nilai Awal sampai kuis IV
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa perkembangan pemahaman konsep matematis siswa mengalami peningkatan, tapi pada pertemuan kedua mengalami penurunan hal ini disebabkan karena materi agak sulit.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas VIII.1 sebagai kelas sampel yang diikuti sebanyak 25 siswa diperoleh data pemahaman konsep matematis siswa. Data pemahaman konsep matematis diperoleh dari tes akhir berupa tes esai. Pemahaman konsep matematis siswa kelas
eksperimen dapat dilihat dari hasil tes akhir belajar matematika siswa setelah diberikan perlakuan penerapan pembelajaran aktif tipe ETH, yakni pada Tabel 10.
Tabel 10. Nilai Tes Akhir
Pada Tabel 10 terlihat bahwa 13 orang siswa berkemampuan tinggi, 10 orang siswa berkemampuan sedang dan hanya 2 orang siswa yang berkemam- puan rendah. Pemahaman konsep matematis siswa pada kelas sampel terlihat bahwa nilai rata-rata tes akhir adalah 72,6 dan jika dibandingkan dengan nilai awal banyak jumlah siswa yang tuntas. Jika dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan, maka rata-rata nilai tes akhir siswa kelas sampel lebih tinggi daripada KKM yang ditetapkan, yaitu 70.
Pelaksanaan strategi di kelas sampel pada pertemuan pertama cukup berjalan dengan baik. Siswa yang telah dibagi ke dalam kelompok langsung duduk pada kelompok yang telah ditentukan walaupun agak seidikit
Kemampuan Rentang Nilai
Jumlah Siswa Nilai
Awal Kuis
I Kuis
II Kuis
III Kuis
IV Tinggi 70 < N≤
100 4 9 5 20 23
Sedang 50 < N
≤70 3 1 14 0 1
Rendah 0≤N≤
50 18 15 5 5 0
Rata- rata 32,5 47,2 60,2 83 88,2
Kemampuan Rentang Nilai
Jumlah Siswa Tinggi 70 < N≤100 13 Sedang 50 < N≤70 10
Rendah 0≤N≤50 2
Rata – rata 72,6
meribut karena harus menyusun meja dan kursi. Pada saat membuat pertanyaan pada kartu indeks, siswa sedikit mengalami kesulitan. Selain itu, kerjasama siswa dalam kelompok belum terlaksana dengan baik. Pada saat guru meminta siswa mempresentasikan ke depan kelas, guru mengalami kesulitan karena kebanya- kan siswa tidak mau mempresentasikan dengan alasan tidak bisa. Kuis dilakukan pada akhir pembelajaran.
Pada pertemuan berikutnya, siswa sudah mulai terbiasa belajar dengan strategi yang diterapkan. Pada pertemuan ini tingkat kesukaran soal sedikit meningkat. Soal yang diberikan adalah soal dengan indikator meng- aplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah. Sebagian besar siswa sudah mampu menyelesaikan soal yang memuat indikator pe- mahaman konsep dengan baik dan benar.
Pada pelaksanaan tes akhir siswa kelas sampel telah mampu mancapai indikator pemahamn konsep dengan baik. hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas pada tes akhir meningkat jika dibandingkan dengan
jumlah siswa yang tuntas pada nilai awal.
Selama melakukan penelitian kendala yang dihadapi adalah pada pertemuan pertama siswa masih belum paham dengan strategi ETH. Selain itu, dalam menentukan kelompok suasana kelas meribut karena siswa menggeser kursi dan meja, sehingga dapat menggangu proses pembelajaran kelas disebelahnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di- kemukakan, berdasarkan nilai kuis siswa pada pertemuan 1 sampai 4 terdapat perkembangan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII.
Berdasarkan Tes akhir yang diberikan kepada siswa juga terdapat pe- ningkatan pemahaman konsep mate- matis siswa, jadi dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan pem- belajaran aktif tipe ETH berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 3 Sawahlunto tahun pelajaran 2014/2015.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dikemukakan saran dalam menentukan kelompok
suasana kelas meribut karena siswa menggeser kursi dan meja, sehingga dapat menggangu proses pembelajaran kelas disebelahnya. Maka diharapkan untuk lebih memperhatikan cara untuk mengkondusifkan suasana kelas.
KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. (2010).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Silberman, Melvin L. (2007). Aktive Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Yogyakarta :Insan Madani.
Syafriandi. (2001). Statistika Elementer. Padang: Jurusan FMIPA UNP.