• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DISERTAI KUIS TEKA TEKI SILANG (TTS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 3 BONJOL KAB

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DISERTAI KUIS TEKA TEKI SILANG (TTS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 3 BONJOL KAB"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DISERTAI KUIS TEKA TEKI SILANG (TTS) TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 3 BONJOL KAB. PASAMAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh:

Yetti Fitriani, Megahati dan Diana Susanti

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Abstract

The students’ learning score at class VIII SMPN 3 Bonjol is stiil disappointed that are seen from average of activity test about blood circulation system of human year 2012/2013 which is low score in below minimal pass criteria. One of cause are low the students’ score, because it is least hopes and motivation of student in teaching learning process, the students is least active at class. The purpose of the research is to see the effect of cooperative learning model type Numbered Head Together (NHT) with crossword quiz toward the students’ biology score at Class VIII SMPN 3 Bonjol. Kinds of the research are experiment and population is all of class VIII SMPN 3 Bonjol that is register of year 2013/2014 Bonjol. The design of research is Randomized Control Group Posttest Only Design. SMPN 3 Bonjol still has 2 classes, so giving the sample is done using Total Sampling. Instruments are used writing test with objective test. The date analysis is done with t exam. Based test score of learning biology students which is got average score of experiment 81.79 and average score of control 74.63. the result of data analysis of exam t that tcalculate (3.15) > ttable (1.67) that hypothesis is accepted. Based the result of research can be concluded that the effect of cooperative learning model type Numbered Head Together (NHT) with crossword quiz toward the students’ biology score at Class VIII SMPN 3 Bonjol of year 2013/2014 about blood circulation system of human.

Keywords: Cooperative Learning Model, Numbered Head Together (NHT), Crossword Toward and result learn.

PENDAHULUAN

Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar yang membutuhkan langkah- langkah yang sistematis dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Seorang pendidik harus dapat menguasai materi ajar dengan baik dan dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, tingkat kemampuan peserta didik, dan sifat materi ajar sehingga proses pembelajaran dapat berhasil (Trianto, 2010: 10).

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru Biologi yang mengajar kelas VIII di SMPN 3 Bonjol menyatakan bahwa salah satu materi biologi yang dipelajari di kelas VIII SMPN 3 Bonjol adalah sistem peredaran darah pada manusia dianggap sulit dan membutuhkan pemahaman tinggi. Pada materi sistem peredaran darah pada manusia tahun pelajaran 2012/2013 hasil belajar siswa masih rendah dimana nilai rata-rata masing- masing kelas yaitu VIII1= 59,94 dan VIII2= 60,13, belum mencapai KKM karena kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar biologi, siswa kurang aktif dalam proses

pembelajaran, siswa kurang berani mengemukakan pendapatnya, dan proses pembelajaran masih berpusat pada guru.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran adalah dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) disertai kuis Teka Teki Silang (TTS).

NHT merupakan model pembelajaran kooperatif yang memiliki perbedaan khas dengan model pembelajaran kooperatif yang lainnya, pada NHT ini guru menyebutkan nomor urut peserta didik dalam kelompok, tanpa memberi tahu terlebih dahulu kelompok mana yang mewakili nomor tersebut, sehingga peserta didik disini dapat menggunakan kesempatan untuk menjawab pertanyaan. Cara ini dapat menjamin keterlibatan semua peserta didik secara aktif. Keaktifan peserta didik akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003: 17) bahwa bila siswa menjadi partisipan yang aktif dalam proses pembelajaran, maka ia akan memiliki pengetahuan yang diperolehnya dengan baik. Siswa

(2)

akan lebih mudah memahami materi pelajaran apabila NHT dapat dikombinasikan dengan strategi teka-teki silang berupa kuis teka-teki silang (TTS) sehingga pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.

TTS adalah suatu permainan dimana siswa harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Teka teki silang berfungsi memperkaya perbendaharaan kosa kata. TTS juga membantu memperkuat dan melatih daya ingat, melalui pemberian kuis teka-teki silang siswa dapat mudah memahami konsep dan istilah- istilah yang terdapat dalam pelajaran biologi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelumnya penelitian dengan pemberian kuis teka-teki silang ini telah pernah dilakukan oleh Fitrida (2010) di SMPN 4 Lembah Gumanti dan hasil penelitiannya menunjukkan pemberian kuis teka-teki silang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) disertai kuis Teka Teki Silang (TTS) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 3 Bonjol Kab. Pasaman tahun pelajaran 2013/2014 .

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil bulan Oktober-November 2013 Di SMPN 3 Bonjol Kab.

Pasaman kelas VIII Tahun Pelajaran 2013/2014.

Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 3 Bonjol yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014 Bonjol yang terdiri atas 2 kelas yaitu kelas VIII1 dan VIII2, maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling yaitu berdasarkan rata- rata nilai ulangan harian sistem gerak pada manusia tahun pelajaran 2013/2014 yaitu VIII1 = 62,27 dan VIII2 = 61,18 yang telah berdistribusi normal dan homogen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rendomized control group posttest only design dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1.Randomized Control Group Posttest Only Design

Kelompok Perlakuan Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

X -

T T Sumber: Lufri (2007: 69)

Keterangan:

X = Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen yaitu pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai kuis teka teki silang T = Tes akhir berdasarkan materi pelajaran yang

diberikan selama penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t. Uji-t dilakukan setelah data berdistribusi normal dengan menggunakan uji Lilliefors. Kriterianya adalah jika harga L0 < Ltabel, maka data berdistribusi normal (Sudjana, 2005: 466).

Data nilai ulangan harian materi sistem gerak pada manusia yang telah berdistribusi normal, diuji homogenitasnya dengan menguji varians kedua sampel (uji F) dengan rumus:

F = 2

2 2 1

S S

Keterangan :

F : Perbandingan antara varians terbesar dengan yang terkecil

S12 : Varians terbesar

S22 :Varians terkecil.(Sudjana,2005: 249)

Kemudian dilakukan uji kesaman rata-rata (uji-t dua pihak) untuk mengetahui kehomogenan kedua sampel. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan hipotesis.

Rumus yang digunakan untuk uji-t:

1 2

1 2

n 1 n 1 S

x t x

Dengan:

2

) 1 ( ) 1 (

2 1

2 2 2 2 1 2 1

n n

s n s s n

Keterangan:

1 = nilai rata-rata kelompok terbesar

2 = nilai rata-rata kelompok terkecil S1 = standar deviasi kelompok terbesar S2 = standar deviasi kelompok terkecil S2 = standar deviasi gabungan n1 = jumlah siswa kelompok terbesar n2 = jumlah siswa kelompok terkecil

Kriteria pengujian adalah Ho diterima dimana thitung > ttabel (1-α) dengan dk= (n1+n2-2) dan peluang (1- ) (Sudjana, 2005: 239-240).

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Data hasil belajar diperoleh dari tes yang dilakukan diakhir penelitian yang diberikan dalam bentuk soal objektif yang terdiri dari 38 butir soal.

Soal yang 38 diambil dari 60 soal yang telah diuji cobakan terlebih dahulu kepada siswa selain kelas sampel. Pada kelas eksperimen tes akhir diikuti oleh 37 siswa sedangkan pada kelas kontrol diikuti oleh 36 siswa. Berikut data hasil belajar untuk nilai rata- rata (X), simpangan baku (S) dan varians (S2) kedua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Rata-rata Hasil Belajar, Simpangan Baku, dan Varians Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas N S S2

Eksperimen 81,79 37 8,14 66,33 Kontrol 74,63 36 10,66 112,90 Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) disertai kuis Teka Teki Silang (TTS) memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen.

Untuk melihat perbedaan kedua kelas sampel maka dilakukan uji hipotesis. Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Hasil Uji Normalitas

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas α N L0 Lt Distribusi Eksperim

en

0,05 37 0,002 4

0,1 5

Normal Kontrol 0,05 36 0,044

9 0,1

5

Normal Pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai L0 <Lt ,ini berarti data untuk kedua kelas baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol yaitu berdistribusi normal.

2. Hasil Uji Homogenitas

Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol

Kelas N S2 Fh Ft Keteran

gan Ekaperi-

men

37 66,33 0,59 1,84 Homo- gen Kontrol 36 112,9

0

Pada Tabel 4 terlihat bahwa Fh<Ft, jadi kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen

3. Hasil Uji Hipotesis Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis

Kelas N S2 thit ttab

Ekaperi- men

37 81,79 66,33 3,15 1,67 Kontrol 36 74,63 112,90

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa ttab<thit sehingga hipotesis diterima

.

Pembahasan

Berdasarkan rata-rata hasil belajar kedua kelas sampel terlihat bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dengan nilai rata-rata 81,79 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 74,63. Analisis data yang telah dilakukan dan pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh nilai thit yaitu 3,15 dan ttab adalah 1,67. Berarti thit > ttab dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran NHT disertai kuis TTS terhadap hasil belajar biologi kelas VIII SMPN 3 Bonjol.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

disertai TTS dapat meningkatkan hasil belajar.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena membuat siswa lebih mudah mengemukakan pendapatnya masing-masing serta kesiapan dan tanggung jawab siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa mudah memahami materi pelajaran karena siswa terlibat langsung dalam menggali pengetahuan yang diperolehnya dengan saling berdiskusi dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Trianto (2010:

26) menyatakan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Suharti (2013) mengemukakan bahwa model pembelajaran NHT dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran karena siswa bekerjasama dalam kelompok menjawab soal latihan yang diberikan. Setiap anggota kelompok dapat menjawab latihan yang diberikan oleh guru karena dalam kelompok belajar tersebut siswa terdiri dari kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Berdasarkan perbedaan kemampuan tersebut siswa dapat mengembangkan wawasan pengetahuannya dengan saling berbagi dan bekerjasama sehingga terjadi interaksi positif antar siswa sehingga seluruh siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Disisi lain penelitian mengenai TTS pernah dilakukan oleh Yovianti (2011) bahwa mengisi teka-teki silang membuat belajar menjadi mengasikkan, membuat belajar tidak monoton karena mempunyai variasi baru dalam belajar dan mengesankan untuk dijawab oleh siswa,

(4)

siswa merasa lebih mudah memahami pelajaran dengan menggunakan TTS dan tidak bosan mengikuti pelajaran.

Silberman (2013: 256) menyatakan bahwa menyusun tes peninjauan kembali dalam bentuk teka- teki silang akan mengundang minat dan partisipasi siswa. Pemberian tes dalam bentuk teka-teki silang dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa karena membuat siswa mudah menyelesaikan soal yang diberikan, melalui TTS siswa dapat menerka jawaban mereka salah atau benar karena jumlah kotak yang tersedia dalam lajur mendatar maupun menurun sama dengan jumlah huruf pada jawaban sehingga TTS dapat meningkatkan kemampuan siswa menjawab kuis secara keseluruhan.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Fitrida (2010) yang menyimpulkan bahwa pemberian kuisteka-teki silang dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena adanya keinginan siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada pada TTS, adanya siswa yang mampu menjawab seluruh pertanyaan yang ada pada TTS. Pemberian kuis berupa teka-teki silang dapat memperkuat siswa dalam menguasai konsep dan istilah yang terdapat dalam pembelajaran biologi yang telah dipelajarinya. pengetahuan itu akan terekam didalam jiwanya sehingga mengembangkan daya berfikir sendiri dan dapat meningkatkan daya ingat siswa. Melalui kuis TTS siswa merasa senang dan tertarik dalam mengikuti pelajaran karena siswa memperoleh hal baru.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) disertai kuis Teka Teki Silang (TTS) dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas VIII SMPN 3 Bonjol Kab.

Pasaman tahun pelajaran 2013/2014 pada materi sistem peredaran darah manusia.

Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh penulis mengemukakan saran terkait dengan hasil penelitian ini, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) disertai kuis Teka Teki Silang (TTS) dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi khususnya pada materi sistem peredaran darah pada manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Fitrida, Eldian. 2010. Perbandingan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Kuis Teka Teki Silang dan Kuis Objektif dalam Pembelajaran Tahun Pelajaran 2009/2010 Biologi pada Siswa Kelas VII SMPN Lembah Gumanti. Skripsi. STKIP PGRI SUMBAR. Padang.

Lufri. 2007. Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press

Silberman, M. L. 2013. Active Learning: 101 cara belajar siswa aktif. rev.ed. Bandung:

Nuansa Cendekia

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Yovianti, Rini. 2011. Perbandingan Hasil Belajar

IPA Biologi Siswa Antara Melengkapi Peta Konsep Dengan Mengisi TTS Dalam Model Pembelajaran Kooperatif STAD Dikelas VII SMPN 20 Padang. Skripsi.

STKIP PGRI SUMBAR. Padang

Referensi

Dokumen terkait

Pupuk dasar yang digunakalr dalam ocnelitian ini adalah Urea' SP-36 dan KCI dengan dosis masing-masing 1.25 gram per polibag' yang diberikan seminggu sebelum penanaman' Mikoriza