1 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE
MEMBERIKAN PERTANYAAN DAN MENDAPATKAN JAWABAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
KELAS VIII SMPN 1 PARIAMAN
Abdul Alip*), Dewi Yuliana Fitri**), Hamdunah**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa tidak mau bertanya dan mengeluarkan pendapat tentang materi yang sudah dipelajari dan pemahaman konsep matematis siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 1 Pariaman dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas VIII SMPN 1 Pariama. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak, terpilih kelas VIII3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII2 sebagai kelas kontrol. Instumen penelitian adalah tes pemahaman konsep matematika.
Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk uraian dengan reliabilitas tes . Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t satu pihak. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai dan Hipotesis diterima karena ehingga hipotesis yang diajukan diterima pada taraf nyata Dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 1 Pariaman.
Kata Kunci: Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban, pemahaman konsep matematis siswa
PENDAHULUAN
Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai peranan besar dalam menjunjung ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika juga berperan penting dalam membentuk pola pikir peserta didik karena matematika memiliki struktur keterkaitan yang kuat dan jelas antara konsep sehingga memungkinkan
mereka untuk berpikir logis, kritis, dan sistematis. Pentingnya peranan matematika membentuk pola pikir sehingga matematika dijadikan mata pelajaran setiap jenjang pendidikan.
Mengingat penting peranan matematika sudah seharusnya pembelajaran matematika harus diperbaharui lagi agar peserta didik lebih aktif dalam proses
2 pembelajaran. Guru sebagai orang
terdepan dalam pelaksanaan proses pembelajaran diharapkan mampu menciptakan proses pembelajaran yang dapat melibatkan siswa dalam belajar, menumbuat siswa tertarik untuk belajar, dan mampu membuat siswa lebih aktif, karena untuk mencapai pemahaman konsep yang baik tidak hanya peran seorang guru saja tetapi dituntut juga peran siswa itu sendiri. Guru juga dituntut untuk menggunakan teknik yang bervariasi dan mampu meningkatkan pemaham konsep matematis siswa.
Berdasarkan observasi di SMPN 1 Pariaman pada tanggal 16 Februari sampai 18 Februari 2016 terlihat bahwa proses pembelajaran masih terpusat pada guru, dimana guru menjelaskan materi pelajaran kemudian menuliskan di papan tulis dan siswa disuruh mencatat. Pada saat guru memberikan soal latihan hanya beberapa siswa yang mampu mengerjakannya, sedangkan siswa lain tidak mampu mengerjakan soal latihan yang diberikan guru meskipun ruang lingkup sama. Siswa juga kurang memiliki motivasi untuk belajar, saat guru bertanya tentang materi sebelumnya hanya beberapa
siswa yang dapat menjawabnya, hasil belajar siswa masih rendah dan siswa kebanyakan tidak mengulang materi pelajaran dirumah.
Hasil wawancara dengan guru matematika pada tanggal 17 februari 2016 diperoleh informasi bahwa siswa kurang menguasai materi matematika, siswa merasa takut dan tidak mau bertanya dan mengeluarkan pendapat tentang materi yang sudah dipelajari, kurangnya minat belajar terhadap pelajaran matematika, siswa sering ribut dan tidak memperhatikan guru saat menerangkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa pada tanggal 17 Februari 2016 diperoleh informasi bahwa selama ini siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit, cara mengajar guru kurang menyenangkan, sehingga siswa merasa bosan dalam proses pembelajaran.
Salah satu alternatif yang dapat Mengatasi masalah di atas adalah menerapkan strategi pembelajaran aktif tpe memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban. Menurut Silberman (2009: 2) belajar lebih bermakna dan bermanfaat apabila siswa menggunakan alat indra mulai dari telinga, mata, sekaligus berfikir
3 mengelola informasi dan ditambah
dengan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi orang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Pariaman.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Indah Permata Sari (2013) dengan judul Pengaruh Penerapan strategi pembelajaran akitif tipe Giving Question and Getting Answer disertai kuis terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 1 Ampek Nagari.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan strategi Giving Question and Getting Answer lebih baik dari pemahaman konsep matematis yang menggunakan pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada semester genap di kelas VIII SMPN 1 Pariaman tahun pelajaran 2016/2017 pada tanggal 23 Januari sampai 10 Februari 2017 di SMPN 1 Pariaman.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek.
Variabel bebas adalah strategi pembelajaran aktif tipe memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Sedangkan variabel terikat adalah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pariaman yang terdaftar pada tahun pelajaran 2016/2017, kecuali kelas VIII1 karena merupakan kelas unggul.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara acak.
Kelas sampel yang terpilih adalah kelas VIII3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII2 sebagai kelas kontrol.
Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaa dan tahap akhir. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
4 adalah tes akhir. Sebelum diadakan
tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas VIII2 SMPN 2 Pariaman pada tanggal 1 Februari 2017. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan reliabilitas 0,951.
Teknik analis data yang dipakai adalah uji-t satu pihak yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:
239). Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa dengan pembelajaran aktif tipe memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban lebih baik dari pemahaman konsep siswa dengan pembelajaran konvensional pada pembelajaran matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Pariaman.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan diperoleh hasil penelitian yaitu pemahaman konsep matematis siswa. Data diperoleh melalui tes akhir yang dilakukan pada akhir penelitian. skor pemahaman konsep yang diperoleh dari hasil tes akhir pada kedua kelas sampel dilakukan perhitungan rata- rata ( ̅), simpangan baku (S), nilai
tertinggi (Xmaks) dan nilai terendah (Xmin). Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel.
Tabel 1. Nilai rata-rata ( ̅), simpangan baku (S), skor tertinggi ( ) dan skor terendah ( ) tes pemahaman konsep matematis siswa pada kelas sampel
Kelas ̅ S
Eksperimen 75,08 15,76 100 44 Kontrol 66,85 16,33 92 226
Tabel 1 terlihat bahwa rata-rata hasil tes akhir siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil tes akhir siswa kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan simpangan baku kelas kontrol, hal ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memiliki keragaman yang kecil, sehingga menyebabkan nilai siswa tersebar tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata kelas. Jadi kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen, maka untuk uji hipotesis digunakan uji t dengan rumus statistik diperoleh dan , karena maka tolak dan terima . Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran
5 akif tipe Memberikan Pertanyaan dan
Mendapatkan Jawabanan lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMPN 1 Pariaman.
Proses pembelajaran di kelas eksperimen sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan dengan strategi pembelajatran aktif tipe Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban.
Bentuk lembar jawaban tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Gambar 1. Lembar Jawaban Tes Akhir Kelas Eksperimen
Gambar 2. Lembar Jawaban Tes Akhir Kelas Kontrol
Gambar 1 terlihat bahwa siswa kelas eksperimen sudah mampu
menyatakan ulang sebuah konsep serta mengaplikan konsep dalam pemecahan masalah Sedangkan pada Gambar 2 pada kelas kontrol siswa belum mampu menyatakan ulang sebuah konsep serta belum mampu mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa: pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
DAFTAR RUJUKAN
Silberman, Melvin L. (2009). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktive.
Bandung: Nuansa Cendakia.
Shadiq, Fajar. (2009). Kemahiran Matematika.Yogyakarta:
Depdiknas.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito.
Sari, Indah Permata. (2013).
Pengaruh Penerapan Strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting
6 Answer disertai kuis
terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 1 Ampek Nagari. Padang:
STKIP PGRI Sumbar