• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan strategi pembelajaran pq4r

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan strategi pembelajaran pq4r"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW,QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW ) TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS

SMA N 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL ILMIAH

MARIYANTI NIM: 10020016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW ) TERHADAP HASIL BELAJAR

SEJARAH SISWA KELAS XI IPS

SMA N 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN Mariyanti

1

Zafri

2

Liza Husnita

3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

Abstract

This research was carried out because of the low ability meginterpretasikan understanding of the facts in the teaching of history. It is caused by various factors, one of which the learning process is still a history of delivering information that makes the students were only able to remember, the goal of learning the history of one of them is to train students to think critically through the facts in the teaching of history. One effort to increase understanding of the interpretation of the facts in history, through the Application of Learning Strategies PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review). This study aimed to determine the effect of Learning Strategy Implementation PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) History Learning Outcomes Students Against Class XI social sains Senior High School 1 Rod Cotton South Coastal District. The benefits of this research is to encourage innovation in the history teachers use instructional strategies that can improve the learning outcomes of students in finding their own historical core subject matter. This research is an experimental research. The study population was all students of class XI social sains Senior High School 1 Cotton Trunk. To conduct this study required two samples, sampling is done as much as two classes, for the experimental class is class 1 and class XI social sains control is of class XI social sains 3. Based on the results of research conducted in class XI social sains Senior High School 1 Rod Cotton student learning outcomes is evident from the average of the experimental class average of 10.15 while the control class only 8.18.

So the experimental class average is higher than the control class, from the comparison of the experimental classes and control classes in get a count of t = 2.49, while table = 1.69 thus t hitung> t table the hypothesis (H0) is rejected. From the results of research and discussion, it can be concluded that penerepan PQ4R Learning Strategies (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) it turns out there is an influence on the learning outcomes of students of class XI social sains Senior High School 1 Rod Cotton South Coastal District

Keywords : Recitation method, learning outcomes, interpreting the facts.

1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Pembimbing 1

3 Pembimbing 2

(3)

PENDAHULUAN

Seiring dengan berkembang dan majunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), maka sangat menuntut sumber daya manusia agar handal dan mampu berkompetisi secara global. Sehingga dapat meningkatkan taraf hidup di antara persaingan yang begitu pesat. Guru sebagai kunci kualitas pendidikan diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang berkualitas dalam kelas.

Melaksanakan pembelajaran di kelas diperlukan keterampilan dari seorang guru agar anak didik mudah memahami materi yang diberikan guru. Guru kurang menguasai strategi mengajar maka siswa akan sulit menerima materi pelajaran dengan sempurna. Guru dituntut untuk mengadakan inovasi dan berkreasi dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga kualitas pendidikan yang dihasilkan mampu menghadapi tantangan perkembangan zaman.

Berdasarkan kurikulum 2013, tujuan pembelajaran sejarah di sekolah adalah agar siswa memperoleh kemampuan berfikir historis dan pemahaman tentang sejarah. Melalui pembelajaran sejarah siswa mampu mengembangkan potensi untuk berfikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa ditengah-tengah masyarakat dunia.

Berdasarkan observasi di SMA N 1 Batang Kapas bahwa pelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara dengan guru mata pelajaran Sejarah pada tanggal 20-27 September 2014 SMA N 1 Batang Kapas, menunjukkan masih rendahnya kemampuan siswa Menginterpretasikan fakta dalam proses pembelajaran sejarah.

Berdasarkan hal di atas maka perlu dilaksanakan strategi yang yang bisa diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran sejarah agar siswa lebih mudah untuk memahami fakta dalam proses pembelajaran sejarah, sehingga hasil belajar sejarah siswa dapat ditingkatkan. Mengingat sejarah merupakan pelajaran yang lebih menekankan pada pemahaman materi, maka salah satu strategi pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah strategi PQ4R, karena strategi PQ4R ini diharapkan siswa benar-benar bisa mengingat

dan memahami apa yang telah mereka baca sehingga pemahaman ini mampu mempermudah dalam memperoleh pengetahuan. Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Penerapan Srtategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X1 IPS SMA Negeri 1 Batang Kapas Kabupaten Pesisir selatan”.

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu tentang penerapan membaca dan kemampuan siswa menginterpretasikan pemahaman fakta dalam pembelajaran sejarah pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh yang disignifikan pada penerapan strategi pembelajran PQ4R terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X1 IPS SMA Negeri 1 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh penerapan strategi pembelajaran PQ4R terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X1 IPS SMA Negeri 1 Batang kapas.

Penulis berharap agar penelitian ini bermanfaat bagi:

1. Manfaat Akademis/Teoritis

Manfaat akademis dalam penelitian ini yaitu untuk menyumbang pada khasanah keilmuan dalam bidang pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi peneliti, sebagai pengalaman melakukan penelitian dibidang pendidikan serta sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya dalam merancang penelitian pada pokok pembahasan lain.

b) Bagi Sekolah, semoga dapat membantu memecahkan masalah yang mungkin timbul dan menawarkan ide-ide yang mungkin juga dapat diterapkan oleh pihak sekolah dalam usaha meningkatkan hasil belajar belajar siswa dengan metode pembelajaran PQ4R.

c) Bagi Guru, sebagai bahan masukan bagi seluruh guru sejarah sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat diterapkan disekolah.

d) Bagi Siswa, untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Strategi PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi pembelajaran elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang telah mereka baca. P merupakan singkatan

(4)

dari preview (membaca selintas dengan cepat), Q merupakan singakatan question (bertanya), dan 4R singkatan dari read (membaca), reflect (refleksi), recite (tanya jawab sendiri), dan review (mengulang secara menyeluruh). Kesimpulanya adalah bahwa PQ4R adalah suatu teknik membaca dan pemahan yang terdiri dari PQ4R merupakan singakatan dari preview, question, read, reflect, recite, review. (Trianto,2009:149-157)

Trianto mengemukakan bahwa Strategi pembelajaran PQ4R terdiri dari 6 langkah yaitu:

1. Preview

Langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas dengan cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan yang memuat tentang materi yang diajarkan. Siswa dapat memulai dengan membaca topik-topik, sub topik utama, judul dan sub judul, kalimat-kalimat permulaan, atau akhir suatu paragraf atau ringkasan pada suatu bab.

2. Question

Langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada bahan bacaan siswa.

3. Read

Pada terhadap semua pertanyaan- pertanyaan yang diajukan sebelumnya langkah ini siswa mencari jawaban 4. Reflect

Pada langkah ini siswa menghubungkan informasi tersebut dengan hal-hal yang sudah pernah diketahuinya, mengaitkan subtopik-subtopik dalam teks dengan konsep-konsep utama, memecahkan masalah-masalah yang disimulasikan dan dianjurkan dari materi pelajaran tersebut.

5. Recite

Pada langkah ini siswa diminta untuk mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan.

6. Review

Pada langkah terakhir ini siswa diminta untuk membaca inti sari yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh isi bacaan bila perlu mencoba menjawab kembali pertanyaan yang diajukan

Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dari pencapaian kompetensi peserta didik. Menurut Hamzah (2011:

78 yang dikutip dari R. M. Gunion dalam Spencer kompetensi merupakan karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan mengindikasikan cara-cara berprilaku atau berpikir, dalam segala situasi dan berlangsung terus dalam periode waktu yang lama hasil belajar di atas yang dimaksudnya adalah pada bidang kognitif saja.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Behavioristik. Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Asri Budiningsih (2005:19) menurut teori behavioristik belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.

Adapun beberapa studi relevan yaitu Yuli Kumala Sari (2007/89236) Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Padang, dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penerapan Strategi Metode Make A Match (mencari pasangan) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SMP N 4 Pariaman”.

Sri Hartati (2005/68073) Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Padang, dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Tipe The Power Of Two (kekuatan dua orang) terhadap hasil belajar siswa SMA N 1 Baso”.

Meliza Syafdiana (2010) Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Padang, dalam skripsinya yang berjudul Individualization (TAI) terhadap hasil belajar Sejarah siswa di SMA N 2 Bayang”.

Yogi Saputra ( 2005) Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Padang, dalam skripsinya yang berjudul, ”Pengaruh Strategi Memilah dan Memilih Kartu ( Card Sort ) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA N 1 Payakumbuh”. Dimana hasil penelitian ini sangat baik diterapakan dalam proses belajar mengajar.

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H0: Terdapat pengaruh yang berarti pada penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X1 IPS SMA N I Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.

H1: Tidak terdapat pengaruh yang berarti pada penerapan strategi pembelajaran PQ4R

(5)

(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Revie) terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X1 IPS SMA N I Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian eksperimen. Arikunto (2002:20) menyatakan bahwa: “Penelitian eksperimen adalah penelitian untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek didik“.Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas menggunakan strategi PQ4R dan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa. Sedangkan variabel kontrol yaitu IQ, jumlah jam dan media pembelajaran. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh kelas XI SMA Negeri 1Batang Kapas. Jumlah kelas XI di SMA Negeri 1BatangKapas mencakup 4 lokal. Kelas yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI IPS 1 yang berjumlah 34 orang dan Kelas XI IPS 3 yang berjumlah 34 orang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan formula Pretest-posttest Control-Group Design.

Validitas dalam penelitian ini terbagi dua yaitu validitas internal dan validitas eksternal.

Instrumen penelitian yang cocok digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan tes. Materi tes mencakup semua materi yang diajarkan selama eksperimen berlangsung, tes yang digunakan berbentuk tes objektif. Penelitian ini menggunakan teknik analisa data dengan menggunakan Uji t.

Sebelum melakukan Uji t maka penulis melakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu.

Hasil dan Pembahasan

Data dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh langsung dari kelas sampel. Data terdiri dari hasil belajar ranah kognitif yang diperoleh setelah proses pembelajaran melalui tes tertulis. Data diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen yaitu kelas XI IPS 1 yang berjumlah 34 orang dan kelas kontrol yaitu kelas XI IPS 3 yang berjumlah 34 orang.

Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu menginterpretasikan fakta dalam pembelajaran sejarah. Setelah dilaksanakan pretest didapatkan data dari hasil analisa nilai pretest soal fakta kelas eksperimen hasilnya tidak jauh berbeda dengan hasil pretest kelas kontrol, hal ini menunjukkan kedua kelas yang normal. Oleh karena itu untuk

data yang diolah bukan nilai pretest tetapi nilai posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Sesuai dengan kisi-kisi soal, jumlah soal fakta sejarah adalah 27 butir, setelah dianalisis jumlah soal fakta yang valid berjumlah 15 butir. Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh rata-rata, standar deviasi dan varians untuk soal fakta sejarah kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 1: Perbandingan nilai posttest

Kelas N Rata-

rata

Varians SD Eksperimen 34 10,15 3,32 10,1

Kontrol 34 8,18 3,41 11,66

Soal fakta berdiri yang mempertanyakan tetang mulai dilaksanakannya tanam paksa dan lahirnya kapitalisme dan imperialism modern.

Setelah dilakukan perhitungan rata-rata kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas.

Tabel 2: Perbandingan Nilai Indikator Soal Menginterpretasikan Pemahaman Fakta Berdiri Tanam Pakas dan Lahirnya Kapitalisme dan Imperilaisme Modern di Indonesia.

Kelas N Rata- rata

Varians SD Eksperimen 34 1,97 1,13 1,29

Kontrol 34 1,5 0,85 0,72

Tingginya rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol disebabkan karena pada kelas eksperimen siswa langsung terlibat dalam proses belajar mengajar.

Siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Soal dengan indikator berkembang yang juga mempertanyakan sebab ketentuan-ketentuan tanam paksa dan isi UUD agrarian 1870. Setelah dilakukan perhitungan rata-rata diketahui bahwa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, namun standar deviasi kelas eksperimen lebih rendah dari kelas kontrol artinya skor siswa pada kelas eksperimen lebih homogen (rangenya lebih kecil) dari pada kelas kontrol

Tabel 3: Perbandingan Nilai dengan Indikator Berkembang Ketentuan-Ketentuan Tanam Paksa dan Isi UUD Agraria 1870.

Kelas N Rata- rata

Varians SD Eskperimen 34 2,73 1,07 1,15

Kontrol 34 2,23 1,23 1,515

Sedangkan soal dengan indikator memberikan interpretasi fakta mundurnya praktek dan

(6)

penyelewengan tanam paksa serta lahirnya kapitalisme dan imperialism modern di Indonesia, setelah dilakukan perhitungan rata-rata diketahui bahwa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, berarti skor anak menjawab interpretasikan fakta mundur pada kelas eksperimen lebih banyak betul (skor lebih tinggi) dari pada rata-rata kelas kontrol.

Tabel 4: Perbandingan Nilai Indikator Soal Menginterpretasikan Fakta Mundur pada Materi Praktek dan Penyelewengan Tanam Paksa Serta Lahirnya Kapitalisme dan Imperialisme Modern di Indonesia.

Kelas N Rata- rata

Varians SD Eskperimen 34 2,71 1,12 1,26

Kontrol 34 2,21 1,18 1,39

soal dengan indikator sebab runtuh dan diakhiri tanam paksa dan praktek penyelewengan tanam paksa di Indonesia. Setelah dilakukan perhitungan rata-rata diketahui bahwa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Berarti skor anak menjawab sebab mundur dibidang politik, ekonomi, dan sosial pada kelas eksperimen lebih banyak betul (skor lebih tinggi) dari pada rata-rata kelas kontrol.

Tabel 5: Perbandingan Nilai Indikator Soal Menginterpretasikan Fakta Runtuh Tanam Paksa dan Lahirnya Kapitalisme dan Imperialsime Modern.

Kelas N Rata- rata

Varians SD Eksperimen 34 2,73 1,03 1,1 Kontrol 34 2, 24 1,16 1,36

Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji pretest, hasilnya adalah thitung

1,1607 sedangkan ttabel 1,669, berarti kemampuan awal siswa kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol. Oleh karena itu data untuk uji hipotesis adalah data post test. Langkah berikutnya adalah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, ternyata kedua data adalah normal dan homogen (lihat hal 42). Dari perbadingan kelas eksperimen dan kelas kontrol di dapatkan hitungan thitung= 2,49 sedangkan ttabel =1,669 dengan demikian thitung >

ttabel maka hipotesis (H0) ditolak.

Uji hipotesis dilakukan untuk mengambil kesimpulan dari hasil penelitian, maka dilakukan uji hipotesis statistik dengan menggunakan Uji t terhadap nilai post test. Uji ini dilakukan untuk

melihat apakah hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.

Berdasarkan hasil belajar siswa yang diteliti dan diolah, terlihat bahwa penggunaan strategi PQ4R mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan Uji Hipotesis yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa H0 ditolak.

Secara terpisah dibahas uji beda berdasarkan bentuk pembahasan fakta berdiri, fakta berkembang, fakta mundur, dan fakta runtuh, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 6: Perbandingan nilai indikator soal fakta berdiri, berkembang, mundur, runtuh.

Nama Fakta 𝐭𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐭𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 Kesimpulan Berdiri 1,934 1,669 Diterima Berkembang 1,785 1,669 Diterima Mundur 1,785 1,669 Diterima Runtuh 1,814 1,669 Diterima

Berdasarkan uji hipotesis dan uji beda secara terpisah ternyata terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas ekperimen dengan kelas kontrol, dimana thitung > ttabel.

Penggunaan strategi PQ4R dalam pembelajaran dapat menuntun siswa agar lebih mudah untuk menginterpretasikan pemahaman fakta dalam pembelajaran sejarah. Pada pembelajaran strategi PQ4R ini guru juga mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab serta kerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dengan memahami materi dengan cara mereka sendiri, lalu menguhubungkan materi yang didapat dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Strategi PQ4R merangsang anak untuk aktif belajar, sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Karakteristik dari strategi PQ4R yaitu:

1. Materi sejarah banyak sumber membaca dan mengandung peristiwa-peristiwa kejadian dikarenakan PQ4R untuk melatih siswa untuk menemukan inti dari gagasan dari materi tersebut.

2. Rasa motivasi belajar dari siswa itu lebih tinggi dengan di terapkannya strategi PQ4R di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batang Kapas.

3. Penerapan strategi ini melibatkan siswa secara aktif, kreatif inovatif dan mandiri

(7)

dalam proses pembelajaran terutama dalam menginterpretasikan pemahaman fakta dalam pembelajaran sejarah.

Jadi, dengan menggunakan strategi PQ4R dalam proses pembelajaran, siswa dilatih untuk belajar mandiri. Disamping itu, strategi PQ4R dapat merangsang siswa agar lebih aktif dalam belajar.

Dari analisis data di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa penafsiran fakta merupakan kegiatan pokok dalam pelajaran sejarah, karena inti dari materi sejarah adalah fakta-fakta. Strategi PQ4R dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar sebab dengan menggunakan strategi PQ4R siswa lebih terbiasa untuk membaca dan

akan mempermudah siswa dalam

menginterpretasikan fakta, metode PQ4R dapat membuat siswa mengkaji materi pelajaran dengan baik, orientasi pembelajaran dengan menggunakan strategi PQ4R membuat siswa mandapat penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berfikir.

Penerapan strategi PQ4R juga membantu guru dalam mengajar, karena disini yang berperan dalam menemukan materi berupa fakta yang dipelajari adalah siswa sedangkan guru hanya membimbing serta membantau kesulitan dan materi yang kurang dipahami siswa. Penerapan strategi PQ4R menuntun siswa untuk belajar sendiri dan menemukan materi yang akan dipelajari, serta membiasakan siswa untuk mandiri serta menunjukkan potensi yang dimiliki siswa dan tidak tergantung pada guru.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami fakta dari apa yang dipelajarinya, serta memecahkan permasalahan yang muncul secara bersama-bersama dengan kelompoknya dan menghubungkannya dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- sehari sehingga siswa mampu untuk menginterpretasikan kembali dengan kata-kata mereka sendiri terhadap materi yang dipelajari.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan analisis data dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran PQ4R (preview, question, read, reflect, recite, review) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata kelas eksperimen 10,15 dan kelas kontrol 8,18, varians kelas eksperimen 2,07, dan kelas kontrol 2,77, dan standar deviasi kelas eksperimen 4,280, dan kelas kontrol 2,77,

dengan hasil uji hipotesis thitung = 2,49 dan ttabel = 1,669.

Penerapan strategui PQ4R melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran maka siswa akan lebih mudah untuk menginterpretasikan pemahaman fakta dalam pembelajaran sejarah.

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat bagi guru dan peneliti selanjutnya yaitu sebagai berikut:

1.

Penerapan strategi PQ4R (preview, question, read, reflect, recite, review) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil dan dapat digunakan sebagai alternatif yang perlu dicobakan oleh guru untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menginterpretasikan pemahaman fakta dalam sejarah.

2.

Dalam pembelajaran guru harus meningkatkan partisipasi siswa, meningkatkan minat dan rasa ingin tahu siswa, mengembangkan pola berpikir aktif, kreatif, inovatif dan mandiri dalam menuntun proses berpikir siswa.

3.

Dalam pembelajaran guru harus bisa meningkatkan rasa minat dan ingin tahu siswa terhadap masalah yang dibicarakan.

DAFTAR PUSTAKA 1. Sumber Buku

Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran.

Yogyakarta: Ombak

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

________________. 2010. Prosedur Penelitian.

Jakarta : PT. Rineka Cipta

________________. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Nana Sudjana. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar

Mengajar. Bandung: Sinarbaru.

Oemar Hamalik. 2013. Proses Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan.

Yogyakarta: Bumi Aksara.

Sudjana. 2011. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sudjana, nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Algensido

(8)

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Pendidikan.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Tritanto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya: Kencana.

2. Sumber Skripsi

Yogi Sahputra (2005) ” Pengaruh Strategi Memilah dan Memilih Kartu ( Card Sort ) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA N 1 Payakumbuh”. Padang : Skripsi UNP

Meliza Syafdiana (2010) “Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMA N 2 Bayang”. Padang: Skripsi UNP

.

Sri Hartati (2005) “ Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Tipe The Power Of Two (kekuatan dua orang) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA N 1 Baso”.Padang : Skripsi UNP .

Yuli Kumala Sari (2007/89236) “ Pengaruh Penerapan Strategi Metode Make A Match (mencari pasangan) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SMP N 4 Pariaman”. Padang:

Skripsi STKIP PGRI.

Referensi

Dokumen terkait

As for the observation sheet using 10 core competence on pedagogical competence, namely mastering the characteristics of students, mastering learning theories and educational principles