• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DEWAN PENGAWAS SYARIAH DAN ANALISIS FRAUD TRIANGLE DALAM MENDETEKSI POTENSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan Syariah di Asia Tenggara Tahun 2015 – 2020)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH DEWAN PENGAWAS SYARIAH DAN ANALISIS FRAUD TRIANGLE DALAM MENDETEKSI POTENSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan Syariah di Asia Tenggara Tahun 2015 – 2020)"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

Pengaruh Analisis DPS dan Fraud Triangle dalam Mendeteksi Potensi Fraud dalam Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan Syariah di Asia Tenggara, 2011). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan anggota DPS dan target keuangan berpengaruh positif terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan pelaporan keuangan.

Indrayani (2020) menunjukkan bahwa rasionalisasi berpengaruh terhadap deteksi kecurangan laporan keuangan, berbeda dengan hasil penelitian Zaki (2017) yang berpendapat bahwa rasionalisasi berpengaruh negatif terhadap deteksi kecurangan laporan keuangan. Mempertimbangkan uraian di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dampak Dewan Pengawas Syariah sebagai dewan yang berperan penting dalam mengawasi dan memastikan bank syariah menjalankan kegiatan operasionalnya sesuai dengan prinsip syariah dan segitiga. penipuan sebagai indikator. untuk menguji kemungkinan kecurangan dalam laporan keuangan. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Analisis Segitiga Dewan Pengawas Syariah dan Fraud terhadap Deteksi Potensi Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perbankan Syariah di Asia Tenggara, 2008).

Untuk mengetahui pengaruh keahlian akuntansi dan keuangan Dewan Pengawas Syariah terhadap kemungkinan kecurangan pelaporan keuangan. Memberikan kontribusi terhadap ilmu akuntansi, dan memberikan bukti empiris tentang pengaruh dewan pengawas syariah dan analisis segitiga kecurangan terhadap kecurangan laporan keuangan di perbankan syariah.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu yang ada di Fakultas Bisnis dan Ekonomika. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi bank umum syariah yang diteliti dalam mengembangkan dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian intern syariah, untuk mencegah terjadinya kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan membantu penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan topik serupa.

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat Indonesia khususnya investor mengenai faktor-faktor yang dapat mendeteksi potensi kecurangan dalam laporan keuangan.

KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Teori Keagenan (Agency Theory)
  • Teori Kecurangan (Fraud Theory)
  • Teori Fraud Triangle

Agency theory melihat bahwa ketidakpastian hasil dengan perbedaan kesediaan menerima risiko akan mempengaruhi hubungan principal-agent. Jensen & Meckling (1976) mencirikan konflik keagenan sebagai konflik antara prinsipal dan agen yang melibatkan pemegang saham eksternal, karena kecenderungan agen (manajer) untuk mengeksploitasi peluang dan memaksimalkan keuntungan dari sumber daya perusahaan untuk diri mereka sendiri. Lebih lanjut definisi fraud yang dikemukakan oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) menjelaskan bahwa fraud adalah penipuan yang mencakup kejahatan yang menggunakan cara-cara tertentu untuk keuntungan pribadi.

Penipuan pekerjaan adalah tindakan memperkaya diri sendiri atau kepentingan pribadi melalui penyalahgunaan sumber daya dan aset yang dimiliki oleh organisasi. Korupsi adalah kejahatan keuangan yang dilakukan oleh karyawan untuk menyalahgunakan wewenangnya untuk keuntungan langsung atau tidak langsung. Penyalahgunaan aset adalah tindakan yang dilakukan oleh karyawan untuk menguntungkan diri sendiri dengan menyalahgunakan sumber daya perusahaan.

Kecurangan laporan keuangan atau financial statement fraud dikenal sebagai skema yang sengaja dilakukan oleh karyawan untuk menimbulkan kesalahan material dalam laporan keuangan perusahaan. Selain itu, peluang yang memungkinkan penipu melakukan penipuan adalah karena dewan direksi yang lemah dan pengendalian internal yang tidak memadai.

Laporan Keuangan Perbankan

Pengawasan yang tidak efektif karena dominasi manajemen oleh satu orang atau kelompok kecil dan pengawasan yang tidak efektif terhadap proses pelaporan keuangan dan pengendalian internal. Komponen pengendalian internal tidak memadai karena pemantauan pengendalian yang tidak memadai, pergantian staf akuntansi yang tinggi dan tidak efektif, audit internal atau personel teknologi informasi, dan sistem akuntansi dan informasi yang tidak efektif. 1 tahun 2009 edisi revisi menyatakan bahwa laporan keuangan adalah representasi terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan.

Dalam definisi yang lebih luas dikenal dengan istilah pelaporan keuangan, yang memuat berbagai informasi mulai dari informasi yang dapat diukur seperti aset, kewajiban, modal, pendapatan, pengeluaran, keuntungan atau kerugian perusahaan, hingga informasi kualitatif seperti keberadaan seorang eksekutif. papan. yang juga bertanggung jawab atas operasional perusahaan. Jika laporan keuangan pada bank konvensional melaporkan lima jenis laporan yaitu laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan akuntansi, bank syariah harus menyajikan laporan keuangan yang mencakup laporan posisi keuangan. , laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, laporan sumber dan penyaluran dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, serta catatan dalam laporan keuangan. Jika laporan keuangan perbankan konvensional umumnya mengadopsi IFRS atau GAAP, maka standar keuangan syariah diatur berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Syariah yang relevan.

Penyajian laporan keuangan syariah harus didasarkan pada prinsip persaudaraan (ukhuwah), keadilan ('is), kemaslahatan (maslahah), keseimbangan (tawazun) dan universalisme (syumuliyah). Selain itu, laporan keuangan bank syariah harus memastikan bahwa transaksi syariah tidak mengandung unsur riba, kezaliman, maysir, gharar dan haram.

Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Seperti diketahui Malaysia mensyaratkan jumlah DPS minimal 5 (lima) anggota, di Brunei tidak kurang dari 6 (enam) tapi minimal 4 (empat) anggota. Kesimpulannya, tugas Dewan Pengawas Syariah adalah menjalankan fungsinya dalam lima bidang, yaitu bidang keagamaan, sosial, ekonomi, hukum dan pemerintahan. Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Pengawas Syariah dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dengan memberikan pengarahan apakah kegiatan operasional perusahaan seperti kegiatan investasi, operasional dan kegiatan lainnya didasarkan pada nilai-nilai Syariah (Elghuweel et al., 2017). . .

Akhirnya, tugas dan peranan utama Lembaga Pengawas Syariah adalah selaras dengan tujuan institusi kewangan Syariah untuk melindungi masyarakat amnya dan umat Islam khususnya daripada transaksi yang dilarang dalam Islam (Amalina Wan Abdullah et al., 2013).

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Variabel bebas karakteristik DPS yang diisi kualifikasi pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan bank syariah. Sedangkan karakteristik proksi DPS berdasarkan size, jumlah pertemuan dan reputasi tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank. Penerapan Fraud Triangle dan Diamond Models dalam Menilai Probabilitas Kecurangan Laporan Keuangan - Sebuah Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Mesir.

Rasionalisasi variabel independen (change of control) berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan, variabel independen lainnya tidak. Stabilitas keuangan, tekanan eksternal, kebutuhan keuangan pribadi, tujuan keuangan, sifat industri, pengawasan yang tidak efektif dan struktur organisasi, perubahan. Stabilitas keuangan variabel independen, sifat industri dan rasionalisasi (perubahan auditor, laporan audit dan total akrual) mempengaruhi laporan keuangan penipuan, variabel independen lainnya tidak.

Variabel independen stabilitas keuangan, tekanan eksternal (leverage), target keuangan, efektivitas pengawasan, transaksi ke pihak khusus, rasionalisasi (perubahan auditor), berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan sedangkan variabel independen likuiditas lainnya tidak. Rasionalisasi variabel independen yang diproksikan dengan rasio total akrual berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan.

Hipotesis Penelitian

  • Pengaruh Ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap Potensi
  • Pengaruh Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah terhadap Potensi
  • Pengaruh Keahlian Akuntansi dan Keuangan Dewan Pengawas Syariah
  • Pengaruh Tingkat Pendidikan Dewan Pengawas Syariah terhadap
  • Pengaruh Financial Stability terhadap Potensi Kecurangan Laporan
  • Pengaruh External Pressure terhadap Potensi Kecurangan Laporan
  • Pengaruh Financial Target terhadap Potensi Kecurangan Laporan
  • Pengaruh Opportunity terhadap Potensi Kecurangan Laporan
  • Pengaruh Rationalization terhadap Potensi Kecurangan Laporan

Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah diatur bahwa Dewan Pengawas Syariah dilarang menjadi konsultan bagi Bank Umum Syariah lainnya, yaitu Dewan Pengawas Syariah. , untuk menjadi. Dewan Pengawas Syariah (DPS) hanya dapat menduduki jabatan paling banyak pada BUS atau UUS lembaga keuangan, kecuali Dewan Pengawas Syariah juga wajib mengungkapkan rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah pada lembaga keuangan syariah lainnya. Sesuai dengan regulasi di Malaysia yang tertuang dalam Sharia Governance Framework (Shariah Governance Framework poin 12.7 terkait pengangkatan, pemberhentian dan diskualifikasi) bahwa anggota Dewan Pengawas Syariah dilarang melakukan penunjukan dengan lebih dari satu bank syariah berizin, satu memiliki izin takaful untuk menjadi penyelenggara akseptasi, dan satu lembaga yang ditunjuk Dewan Pengawas Syariah bertanggung jawab atas evaluasi, pengawasan, kajian dan rekomendasi produk perbankan.

Namun, kompleksitas tugas Dewan Pengawas Syariah menuntut anggota Dewan Pengawas Syariah memiliki keahlian khusus di bidangnya. Diperkuat oleh Ginena & Hamid (2015) dalam (Muhammad et al., 2021) yang berpendapat bahwa keahlian DPS dapat berupa keahlian akuntansi, ekonomi, bisnis dan hukum. Mengingat kompleksitas sektor perbankan, hal ini akan meningkatkan efektivitas tugas, tanggung jawab dan fungsi Dewan Pengawas Syariah (Muhammad et al., 2021).

Hal ini juga sesuai dengan penelitian Anugerah (2019) bahwa keahlian Dewan Pengawas Syariah berpengaruh terhadap manajemen laba pada perbankan syariah. Dewan Pengawas Syariah (DPS) memiliki peran penting dalam mengawasi dan memastikan kegiatan operasional bank sesuai dengan prinsip syariah. Peran dan fungsi yang harus dijalankan oleh Dewan Pengawas Syariah (SBA) tidaklah mudah, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Dewan pengawas syariah tidak hanya dituntut memiliki pendidikan fikih muamalah tetapi juga kualifikasi keterampilan lainnya dalam menjalankan tugasnya karena perbankan syariah memiliki segmentasi bisnis yang besar mulai dari kegiatan pembiayaan, pembiayaan dan jasa (Muhammad et al., 2021). Penelitian yang dilakukan oleh (Nomran et al., 2018) juga mengungkapkan bahwa hubungan antara dewan pengawas syariah dan pendidikan doktor berpengaruh negatif terhadap kinerja bank. Penelitian yang dilakukan oleh Zaki (2017) dan Fitri et al. (2019), menunjukkan bahwa tekanan eksternal mempengaruhi kemungkinan kecurangan laporan keuangan.

Penelitian ini menggunakan rasio leverage, artinya setiap kenaikan rasio leverage menunjukkan utang perusahaan yang tinggi, yang berarti ada kemungkinan terjadinya kecurangan pelaporan keuangan. Sebuah studi oleh Fitri et al. (2019), yang mengukur tujuan keuangan menggunakan ROA, juga berpendapat bahwa tujuan keuangan mempengaruhi deteksi penipuan laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Mariati & Indrayani (2020) dan Ahmadiana & Novita (2018) menemukan bahwa sifat industri berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan.

Model Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Jenis dan Sumber Data

Metode Pengumpulan Data

Definisi Operasional dan Pengukuran Data

  • Variabel Dependen (Y)
  • Variabel Independen (X)

Hipotesis Operasional

Metode Analisis Data

  • Analisis Deskriptif
  • Model Regresi Data Panel
  • Penaksiran Koefisien Determinasi
  • Uji Hipotesis

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Data Variabel

  • Data Variabel Dependen (Y)
  • Data Variabel Independen (X)

Analisis Data

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Analisis Regresi Data Panel
  • Pemilihan Model

Analisis Hasil Regresi Random Effect Model

  • Uji Koefisien Determinasi (R2)
  • Persamaan Regresi Data Panel
  • Uji Signifikansi (Uji T) & Interpretasi Hasil
    • Pengaruh Ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap Potensi
    • Pengaruh Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah
    • Pengaruh Keahlian Akuntansi dan Keuangan Dewan
    • Pengaruh Tingkat Pendidikan Dewan Pengawas Syariah
    • Pengaruh Financial Stability terhadap Potensi Kecurangan
    • Pengaruh External Pressure terhadap Potensi Kecurangan
    • Pengaruh Financial Target terhadap Potensi Kecurangan
    • Pengaruh Opportunity terhadap Potensi Kecurangan Laporan
    • Pengaruh Rationalization terhadap Potensi Kecurangan

PENUTUP

Simpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara Dewan Pengawas Syariah (ukuran, rangkap jabatan, keahlian, kehadiran rapat dan tingkat pendidikan DPS) dengan fraud triangle (tekanan; stabilitas keuangan, tekanan eksternal, tujuan keuangan, perampingan: sifat industri, dan peluang: berpindah auditor) tentang kemungkinan penipuan laporan keuangan di perusahaan perbankan syariah di Asia Tenggara v.

Keterbatasan Penelitian

Saran

Implikasi Hasil Penelitian

Examining the Role of Shariah Supervisory Board Attributes in Reducing Financial Statement Fraud by Islamic Banks. The Role of Sharia Supervisory Board in the Islamic Finance Industry (Case Study: Iran, Malaysia and Indonesia). Bank performance and Shariah supervisory board characteristics of Islamic banks: Does bank size matter.

Fraud Detection of Financial Statements with Beneish M-Score and Dechow F-Score Model: An Empirical Analysis of Fraud Pentagon Theory in Indonesia. Detecting and Predicting Financial Statement Fraud: The Effectiveness of the Fraud Triangle and SAS No. Corporate governance, SSB strength and the use of internal audit function by Islamic banks: evidence from Sudan.

The suitability of the fraud triangle and diamond models in estimating the likelihood of fraudulent financial statements-An empirical study on listed firms in the Egyptian stock exchange. Finally PT Bank BCA Syariah F-Score Model in 2018 (dollar conversion) F-Score = Calculation Quality + Financial Performance. Financial performance = Change in receivables + Change in inventories + Change in operating income + Change in profits.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Fraud Pentagon dalam Mendeteksi Kecurangan Pelaporan Keuangan (Studi pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Menurut (Arsyad, 2013), berpendapat bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, motivasi