• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KERJA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KERJA "

Copied!
195
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan PT. Pengembangan karir, kompensasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan PT.

KAJIAN PUSTAKA

Loyalitas Karyawan

Perusahaan sangat perlu memperhatikan absensi karyawan dan ketepatan waktu dalam bekerja untuk meningkatkan loyalitas karyawan. Perusahaan harus memperhatikan hal ini dengan selalu mengecek tingkat kehadiran setiap karyawan untuk meningkatkan loyalitas karyawan dalam menjalankan tugasnya.

Pengembangan Karir

Handoko (2017) mengungkapkan bahwa pengembangan karir adalah perbaikan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai rencana karir. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir merupakan perbaikan pribadi untuk mencapai rencana karir.

Kompensasi

Fitur ini menunjukkan bahwa memberikan kompensasi kepada karyawan yang berprestasi mendorong mereka untuk bekerja lebih baik. Kompensasi finansial tidak langsung terdiri dari jaminan sosial, tunjangan pengangguran, cuti keluarga, perawatan kesehatan, asuransi jiwa, program pensiun, sumber daya manusia dan pembayaran premi.

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja di dalam perusahaan/instansi sangat penting diperhatikan oleh pimpinan karena memiliki lingkungan kerja yang baik. Penyusunan sistem produk yang baik tidak akan berjalan efektif jika didukung oleh lingkungan kerja yang memuaskan di dalam perusahaan.

Kerangka Berpikir Konseptual

  • Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Loyalitas
  • Pengaruh Kompensasi terhadap Loyalitas Karyawan
  • Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Loyalitas
  • Pengaruh Pengembangan Karir, Kompensasi, dan

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sekyi (2016) yang menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan salah satunya adalah lingkungan kerja. Soegandhi (2017) juga berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi karyawan menjadi loyal, salah satunya adalah lingkungan kerja.

Hipotesis

Pengembangan karir, kompensasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas kerja karyawan PT. Untuk item “Karyawan mampu menyelesaikan setiap tugas dengan baik”, sebanyak 42 responden (48,8%) menyatakan setuju dan 32 responden (37,2%) menyatakan sangat setuju dengan nilai rata-rata 4,1628 (kategori baik). Untuk item “Pegawai dikenal sebagai pegawai yang berkinerja baik” sebanyak 39 responden (45,3%) menyatakan setuju dan 32 responden (37,2%) menyatakan sangat setuju dengan nilai rata-rata 4,0698 (kategori baik).

Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui apakah lingkungan kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan PT. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pengembangan karir, kompensasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap loyalitas karyawan PT. Pengaruh Pengembangan Karir, Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan Pada PT Aurora Indah Elektrik”.

METODE PENELITIAN

Definisi Operasional

Manullang & Pakpahan (2014) menyatakan bahwa variabel adalah sifat yang dipelajari, lambang atau lambang yang dilekatkan dengan angka atau nilai, dapat dibedakan, memiliki variasi nilai atau perbedaan nilai. Manullang & Pakpahan (2014) mengungkapkan bahwa variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi, terikat, bergantung pada variabel lain yaitu variabel independen. Dengan kata lain, variabel bebas adalah sesuatu yang menyebabkan perubahan nilai variabel terikat.

Manullang & Pakpahan (2014) menjelaskan bahwa definisi operasional merupakan penjabaran dari definisi variabel dan indikator dalam penelitian. Keberadaan karyawan, yang dapat diukur dari lamanya masa kerja karyawan di perusahaan, keinginan karyawan untuk menghabiskan sisa karir di perusahaan, dan sulitnya pindah kerja 2. Kecintaan karyawan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan, yang ditandai dengan tingginya semangat kerja karyawan dalam bekerja setiap hari.

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel

Tempat dan Waktu Penelitian

Teknik Pengambilan Sampel

Jenis data penelitian berkaitan dengan sumber data dan pemilihan metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian. Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data subjek, yaitu data berupa pendapat, sikap, pengalaman atau karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden). Manullang & Pakpahan (2014) berpendapat bahwa penelitian yang menggunakan populasi dan sampel adalah penelitian yang menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner, wawancara dan observasi.

Ku Manullang & Pakpahan (2014:75) menjelaskan bahwa sumber data primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dalam hal ini seluruh karyawan PT. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang ada.

Tabel 3.3. Daftar Penyebaran Sampel di PT. Aurora Indah Elektrik  Bagian  Jumlah
Tabel 3.3. Daftar Penyebaran Sampel di PT. Aurora Indah Elektrik Bagian Jumlah

Teknik Pengumpulan Data

Secara umum skala Likert berisi pilihan jawaban: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skala Likert dapat diatur dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan dan bentuk pilihan ganda atau tabel daftar periksa. Pada tahap ini, setiap jawaban responden dalam kuesioner diberi kode serta skor untuk mengetahui dan mengetahui frekuensi kecenderungan responden terhadap setiap pertanyaan yang diukur dengan angka.

Pengumpulan data merupakan kegiatan penting dalam kegiatan penelitian karena pengumpulan data akan menentukan berhasil tidaknya penelitian. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertanya kepada orang lain yang dijadikan responden untuk menjawab serangkaian pertanyaan atau pernyataan. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dimana pewawancara mengajukan pertanyaan langsung kepada responden, dan jawaban responden dicatat atau direkam.

Tabel 3.4. Instrumen Skala Likert
Tabel 3.4. Instrumen Skala Likert

Teknik Analisa Data

Sebanyak 40 responden (46,5%) setuju dengan item “Karyawan dengan reputasi kinerja akan segera dipromosikan ke posisi yang lebih baik oleh manajemen”, sedangkan 33 responden (38,4%) menyatakan sangat setuju, sedangkan dengan nilai rata-rata sebesar 4,1395 (kategori baik). Untuk item “Karyawan mendapatkan jaminan sosial (kesehatan dan kematian) yang diberikan perusahaan dengan memuaskan”, 38 responden (44,2%) menyatakan setuju, dan 33 responden (38,4%) menyatakan sangat setuju, dengan nilai rata-rata 4,0698 ( kategori baik). Sebanyak 42 responden (48,8%) menyatakan setuju dengan poin “Pegawai tidak akan terlalu diawasi jika pegawai mampu melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik”, sedangkan 31 responden (36,0%) menyatakan sangat setuju dengan rata-rata nilai 4, 1279 (kategori baik).

Sebanyak 36 responden (41,9%) setuju dengan item “Lingkungan kerja karyawan selalu rapi dan bersih”, dan 39 responden (45,3%) sangat setuju, dengan nilai rata-rata 4,2326 (kategori baik). . Sebanyak 43 responden (50,0%) setuju dengan item “Karyawan memiliki hubungan sangat baik dengan rekan kerja lainnya”, sedangkan 29 responden (33,7%) sangat setuju dengan nilai rata-rata 4,0814 (kategori baik). Sebanyak 37 responden (43,0%) setuju dengan item “Karyawan tidak pernah berpikir untuk meninggalkan pekerjaan ini”, dan 37 responden (43,0%) menyatakan sangat setuju, dengan nilai rata-rata 4 tahun 1977 (kategori baik).

Diagram  pengambilan  keputusan  menggunakan  uji  t  (parsial)  selengkapnya dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:
Diagram pengambilan keputusan menggunakan uji t (parsial) selengkapnya dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 86 responden, 23 responden (26,7%) adalah laki-laki, sedangkan sisanya 63 responden (73,3%) adalah perempuan. Pada penelitian ini karyawan yang berusia di bawah 21 tahun merupakan karyawan yang paling dominan, yaitu sebesar 37,2%. Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa dari 86 responden, 6 responden (7,0%) berpendidikan remaja, 66 responden (76,7%) berpendidikan SMA/SMK, 2 responden (2,3%) berpendidikan Diploma-3 , sebanyak 12 responden (14,0%) berpendidikan sarjana, dan tidak ada responden yang berpendidikan sarjana atau magister.

Pada penelitian ini, pegawai dengan pendidikan terakhir SLTA paling dominan sebesar 76,7%, karena sebagian besar pegawai yang berusia di bawah 21 tahun baru lulus SMA. Pada penelitian ini karyawan dengan masa kerja 1-2 tahun merupakan responden yang paling dominan yaitu sebesar 29,1%. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 86 responden, 48 responden (55,8%) adalah perempuan/lajang, 34 responden (39,5%) sudah menikah dan sisanya 4 responden (4,7%) adalah janda/duda.

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia  Karakteristik  Frekuensi  %
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik Frekuensi %

Analisis Deskriptif (Distribusi Penilaian Responden)

  • Pembahasan/Diskusi Temuan Penelitian

Untuk item “Karyawan akan mendapatkan posisi yang lebih baik jika terus menunjukkan peningkatan usaha kerja”, sepenuhnya 37 responden (43,0%) setuju, dan 35 responden (40,7%) sangat setuju dengan nilai rata-rata. sebesar 4,1628 (kategori baik). Untuk item “Karyawan akan tetap bekerja di perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama” sebanyak 41 responden (47,7%) setuju dan 30 responden (34,9%) sangat setuju dengan nilai rata-rata 4,0698. (kategori Baik). Untuk item “Karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipromosikan oleh atasan”, sebanyak 43 responden (50,0%) menyatakan setuju dan 28 responden (32,6%) menyatakan sangat setuju dengan nilai rata-rata 4,0581 (kategori baik). .

Untuk item “Pegawai selalu meningkatkan kemampuan dan keterampilannya untuk menunjang pekerjaan pegawai”, sebanyak 29 responden (33,7%) menyatakan setuju dan 37 responden (43,0%) menyatakan sangat setuju dengan nilai rata-rata 4,1163 (baik kategori) ). Jawaban tersebut menggambarkan bahwa area kerja karyawan memiliki penerangan yang cukup sehingga membuat lingkungan kerja menjadi menyenangkan dan baik. Untuk item “Karyawan memiliki hubungan yang sangat baik dengan atasan dan karyawan di luar divisi” sangat setuju sebanyak 42 responden (48,8%) dan sangat setuju sebanyak 26 responden (30,2%) dengan nilai rata-rata 4,0116 (kategori baik).

Untuk item “Karyawan berusaha menghormati semua aturan dan prosedur kerja yang ditetapkan perusahaan”, 39 responden (45,3%) setuju, dan 33 responden (38,4%) menyatakan setuju sepenuhnya, dengan nilai rata-rata 4,1512. (kategori baik). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan Kompensasi (X2) terhadap Loyalitas Karyawan (Y) di PT. 3) Pengaruh Lingkungan Kerja (X3) terhadap Loyalitas Karyawan (Y).

Tabel 4.7. Penilaian Responden Terhadap Indikator Prestasi Kerja (X 1 . 1 )
Tabel 4.7. Penilaian Responden Terhadap Indikator Prestasi Kerja (X 1 . 1 )

PENUTUP

Saran

Disarankan agar pimpinan memberikan kesempatan kepada karyawan kontrak yang berkinerja sangat baik untuk dipekerjakan. Solusi yang dapat diterapkan adalah skema kenaikan gaji pegawai yang jelas dan teratur, pemberian insentif berdasarkan kinerja pegawai, dan pemberian besaran gaji sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disarankan agar pimpinan memperhatikan karyawan di berbagai departemen yang mendapatkan fasilitas yang tidak lengkap untuk memudahkan penyelesaian tugas yang diberikan.

Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan mencatat kebutuhan pegawai di tempat-tempat yang dapat menunjang kinerja pegawai dengan cara menganalisa dan memberikan kuisioner langsung kepada pegawai. Disarankan agar manajer memperhatikan karyawan yang sudah lama tidak bekerja di sini agar merasa betah dan nyaman bekerja. Oleh karena itu, solusi yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan loyalitas lebih cepat adalah dengan memprioritaskan aspek pengembangan karir karyawan, memastikan keadilan dan memastikan bahwa setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk maju.

Keterbatasan Penelitian

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan membahas tekanan kerja, konflik kerja, kompensasi dan hukuman stres kerja, dan niat berpindah di antara pekerja kontrak di PT. Pengaruh Pelaksanaan Asesmen Prestasi Kerja dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia-I Medan Medan. Pengaruh gaji dan perkembangan karir terhadap komitmen organisasional dengan kepuasan kerja sebagai variabel antara di PT.

Pengaruh Kompensasi, Disiplin Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kompetensi Pegawai Pada Kanwil VI Badan Kepegawaian Negara Medan. Pengaruh Kompensasi, Kerjasama Tim dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Sam Ratulangi.

Peralatan pendingin yang digunakan perusahaan selalu berfungsi dengan baik sehingga lingkungan kerja karyawan tetap terjaga pada suhu yang baik. Lingkungan kerja memiliki penataan dan penempatan barang yang tetap sehingga menambah kenyamanan pegawai Hubungan antar pegawai.

Gambar

Tabel 1.2. Hasil Pra-Survei untuk Variabel Loyalitas Karyawan (Y)
Tabel 1.4. Hasil Pra-Survei untuk Variabel Kompensasi (X 2 )
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel 3.2. Tabel Kegiatan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

―Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Pemediasi Motivasi Kerja Karyawan.‖ E-Jurnal Manajemen 8, no.. Bhattacharga Dipak