• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSEP DIRI, LOKUS PENGENDALIAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA TINGKAT AKHIR ( Studi Kasus Mahasiswa Prodi Manajemen STEI Jakarta ) - Repository STEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH KONSEP DIRI, LOKUS PENGENDALIAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA TINGKAT AKHIR ( Studi Kasus Mahasiswa Prodi Manajemen STEI Jakarta ) - Repository STEI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingat kependudukan terbesar di dunia. Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah. Menurut hasil sensus penduduk terakhir tahun 2022 jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak 275.773,8 jiwa. Data penduduk usia anak muda yaitu 20-24 tahun di Februari 2022 adalah 22.176.543 jiwa. Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, maka akan terjadi peningkatan akan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Sebagian besar penduduk di Indonesia belum bisa memenuhi semua kebutuhannya, sehingga masih banyak penduduk yang mengalami kemiskinan.

Namun di era globalisasi seperti ini akan sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan apabila tidak memiliki kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan sesuai standar perusahaan. Bahkan ada juga yang bekerja tidak sesuai atau bukan dari jurusan dan bidangnya sendiri. Persaingan akan semakin sulit terlebih lagi dengan minimnya lapangan pekerjaan di Indonesia.

Angka pengangguran di Indonesia masih tinggi, diketahui menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,4 juta orang pada Agustus 2022 porsinya 5,86% dari total angkatan kerja nasional.

Pengangguran paling banyak berasal dari kelompok usia 20-24 tahun,yakni 2,54 juta orang. Angka ini setara 30,12% dari total pengangguran nasional. Ini akan menjadi masalah jika angka pengangguran yang masih tinggi dan orang-orang yang bekerja tidak sesuai dengan bidangnya.

Mahasiswa tingkat akhir merupakan calon sarjana yang diharapkan telah memiliki arah dan tujuannya dalam menjalankan tugas perkembangan dalam hidup yaitu dapat bekerja dalam bidang dan kemampuannya, namun yang ditemui sebagian mahasiswa terutama mahasiswa STEI Jakarta pada Prodi Manajemen, wawasan mengenai karir masih minim. Pada masa ini peran,tugas dan tanggung jawab mahasiswa bukan hanya sekedar untuk mencapai keberhasilan bidang akademik saja, namun juga mampu menunjukan perilaku-perilaku yang dapat mengeksplorasi berbagai macam realita kehidupan sebagai orang dewasa dalam

(2)

menentukan karir setelah masa perkuliahan seperti melihat pada kematangan karir mahasiswa.

Mahasiswa tingkat akhir di Indonesia, khususnya di Prodi Manajemen STEI Jakarta, seringkali mengalami kendala dalam mengembangkan kematangan karir mereka. Beberapa mahasiswa mungkin masih merasa bingung atau tidak yakin dalam memilih karir yang sesuai dengan minat, bakat, dan potensi mereka.

Kurangnya pemahaman tentang konsep diri, lokus pengendalian, dan dukungan keluarga dapat menjadi faktor yang memengaruhi rendahnya kematangan karir mereka. Konsep diri adalah pandangan individu terhadap diri mereka sendiri.

Bagaimana mahasiswa melihat diri mereka sendiri dalam konteks karir dapat memengaruhi kepercayaan diri dan kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang tepat. Fenomena yang sering terjadi adalah mahasiswa yang belum memiliki pemahaman yang jelas tentang diri mereka sendiri, minat, dan tujuan karir yang diinginkan. Kurangnya pemahaman konsep diri dapat menyebabkan ketidakpastian dalam memilih jalur karir yang sesuai.

Lokus pengendalian mengacu pada sejauh mana individu merasa memiliki kendali atas kehidupan dan karir mereka. Mahasiswa dengan lokus pengendalian internal cenderung memiliki kematangan karir yang lebih tinggi karena mereka merasa memiliki kontrol atas pilihan-pilihan mereka. Namun, ada mahasiswa yang cenderung memiliki locus pengendalian eksternal, yang berarti mereka merasa faktor-faktor eksternal lebih berperan dalam nasib mereka. Fenomena ini dapat menghambat kemampuan mahasiswa untuk mengambil inisiatif dalam merencanakan karir mereka.

Dukungan keluarga dapat memainkan peran penting dalam perkembangan kematangan karir mahasiswa. Namun, tingkat dukungan keluarga dapat bervariasi.

Beberapa mahasiswa mungkin mendapatkan dukungan yang kuat dan bimbingan dari keluarga mereka dalam memilih karir, sementara yang lain mungkin kurang mendapatkan dukungan tersebut. Fenomena ini dapat mempengaruhi tingkat kematangan karir mahasiswa dan kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan dalam memasuki dunia kerja.

(3)

Meskipun ada pemahaman tentang pentingnya kematangan karir pada mahasiswa tingkat akhir, masih ada riset gap yang perlu diisi. Pertama yaitu studi tentang faktor-faktor konsep diri yang memengaruhi kematangan karir. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara mendalam bagaimana konsep diri mahasiswa, termasuk self-esteem, self-efficacy, dan identitas karir, memengaruhi tingkat kematangan karir mereka. Kedua yaitu analisis lokus pengendalian dalam konteks karir mahasiswa. Studi yang memeriksa sejauh mana lokus pengendalian internal dan eksternal memengaruhi kematangan karir mahasiswa dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana untuk meningkatkan kematangan karir. Terakhir yaitu pentingnya dukungan keluarga yang tepat.

Penelitian dapat dilakukan untuk mengevaluasi jenis dukungan keluarga yang paling berpengaruh dalam mengembangkan kematangan karir mahasiswa. Apakah dukungan finansial, emosional, atau bimbingan karir memiliki dampak yang lebih.

Data yang diperoleh dari hasil penulis observasi ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Bagian Administrasi Akademik (BAA) terdapat 218 Mahasiswa Jurusan Manajemen angkatan 2019 yang aktif hingga saat ini.

Menurut Hurlock (2022) menyampaikan salah satu tugas perkembangan remaja dan menjadi tugas perkembangan remaja untuk mahasiswa, yaitu mempersiapkan karir serta kemandirian pada bidang ekonomi. Adanya tugas perkembangan ini disebabkan oleh seorang mahasiswa sudah mempunyai fisik dan kognitif yang matang sehingga telah mampu memasuki lapangan pekerjaan. Dengan demikian, mahasiswa dituntut memiliki kesiapan diri untuk memasuki dunia kerja sehingga pada saat usia dewasa sudah memiliki kemandirian baik secara karir maupun ekonomi.

Kematangan karir termasuk kemampuan individu untuk melakukan tugas-tugas sesuai dengan tahap peekembangan karirnya. Dalam hal ini mahasiswa diharapkan mampu membuat rencana karir,mempersiapkan dan memikirkan berbagai alternatif karir untuk memasuki karir. Mengingat persaigan yang sangat berat, mahasiswa tingkat akhir harus meningkatkan kualitas dirinya dengan mempersiapkan kompetensi dalam dirinya untuk bersaing mendapatkan tujuan karirnya.

(4)

Untuk itu kematangan dalam pemilihan karir sangatlah penting bagi mahasiswa tingkat akhir, karena setelah lulus mahasiswa akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja. Suatu karir dapat membawa seseorang pada kebahagiaan karena dapat bekerja sesuai dengan bidangnya yang dapat membuat seseorang bekerja dengan nyaman. Sementara itu rendahnya kematangan karir membuat seseorang dapat salah dalam mengambil keputusan karir.

Munawir,dkk (2018) mengungkapkan bahwa kematangan karir dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya konsep diri. Konsep diri dianggap sangat penting bagi keberhasilan kehidupan karena ketika seseorang merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan kemampuannya, untuk memprediksi kehidupan seseorang, apakah individu tersebut akan berhasil. Padahal pemilihan karir sangat penting dalam perkembangan karir seorang mahasiswa karena menyangkut dengan pekerjaan yang akan dijalani seseorang di masa depan. Keraguan mahasiswa pada pemilihan karir membuat semakin banyak angka pengangguran di Indonesia.

Keraguan tersebut muncul karena mahasiswa kurang wawasan dan pengetahuan dalam kematangan karirnya. Dengan demikian, rendahnya kematangan karir mahasiswa menjadi hambatan dalam pemilihan karir di jenjang karir berikutnya khususnya dalam pekerjaan.

Menurut Santrock (2011) mahasiswa termasuk dalam masa dewasa awal. Pada masa ini, individu berusia antara 18-25 tahun, dengan kata lain, mereka berada pada fase transisi dari masa remaja yang memiliki kebingungan identitas diri ke masa dewasa yang dituntut untuk lebih otonom atau mandiri dan memiliki pandangan yang jelas tentang arah kehidupan. Pada masa transisi ini, terjadi konflik dalam proses pembentukan konsep diri.

Dengan demikian, mahasiswa mempunyai tugas dan kewajiban untuk memulai mempersiapkan masa depan salah satunya jenjang karir mereka mempersiapkan jenjang karir dapat diartikan bahwa mahasiswa sudah siap secara fisik maupun mental dalam menyusun jenjang karirnya, dengan kata lain mempunyai kematangan karir yang baik. Hal ini dapat dilakukan pada saat mahasiswa berada di tingkat awal pendidikan mereka, karena dengan mempersiapkan sedari awal, maka permasalahan mengenai meningkatkan angka pengangguran dapat berkurang

(5)

dan tidak menjadi masalah di kemudian hari ketika mahasiswa berada di ujung tingkat pendidikannya.

Ada beberapa faktor yang menjadi pengaruh rendahnya tingkat kematangan karir seseorang, yaitu konsep diri, lokus pengendalian dukungan keluarga dan masih banyak lagi. Dalam hal ini, kemampuan dan aspek-aspek yang ada dalam diri individu seperti konsep diri dan lokus pengendalian atau biasa disebut locus of control, perlu dipelihara dan dikembangkan untuk menunjang kematangan dan kemajuan karir.Menurut Munawir ,dkk (2018) konsep konsep diri dianggap sangat penting bagi keberhasilan kehidupan karena karena ketika seseorang merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan kemampuannya, untuk memprediksi kehidupan seseorang, apakah individu tersebut akan berhasil. Seseorang dalam menentukan pilihan karir tergantung pada konsep dirinya sendiri.

Menurut Hurlock, konsep diri adalah kombinasi dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional, aspiratif, dan prestasi. Konsep diri adalah apa yang Anda pikirkan dan rasakan tentang diri sendiri. Setiap individu memiliki konsep diri yang berbeda-beda dari orang lain sesuai dengan pengalaman dan perkembangan yang dilalui. Semakin luas pergaulan mahasiswa dalam mengenal lingkungannya maka akan semakin luas juga perkembangannya. Semakin banyak pengalaman yang dilalui mahasiswa juga akan membantu dalam menentukan karir yang diinginkan. Dalam melakukan perencanaan karir, individu dianjurkan untuk paham tentang dirinya sendiri seperti kelebihan dan kemampuan yang dimiliki.

Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang telah memahami dirinya dengan baik akan mempunyai konsep diri yang baik juga dapat menentukan pilihan karirnya sendiri dengan tepat. Seseorang yang memiliki konsep diri yang baik akan memahami tentang dirinya seperti perasaan, sikap dan kepercayaan yang ada dalam dirinya sendiri, sehingga akan membantu individu menuntun menuju ke arah karir yang sesuai.

Berdasarkan teori bahwa kematangan karir seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor internal yang bisa mempengaruhi diantaranya adalah nilai-nilai kehidupan , pengetahuan atau informasi yang telah dikuasai, adapun minat atau kedenderungan keinginan seseorang yang menetap

(6)

pada keahlian tertentu seperti bakat, ciri dari kepribadian, taraf intelegensi serta keadaan jasmani dan motivasi.

Menurut Tsawab (2019) motivasi sebagai pedoman untuk mencapai tujuan yang berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa. Kemampuan menciptakan motivasi akan menjadi berperan besar dalam mengembangkan karir seorang mahasiswa.

Secara tidak langsung bahwa untuk membantu mahasiswa untuk menentukan karir, dosen atau pembimbing perlu mendukung dan membantu dalam membuka wawasan tentang kehidupan di dunia kerja.

Selain konsep diri dan lokus pengendalian, dukungan keluarga terutama dari orangtua juga sangat dibutuhkan oleh mahasiswa terkait dengan pengambilan jurusan dan memilih keputusan karir. Faktor yang mempengaruhi sesorang dalam pengambilan keputusan karir salah satunya bersumber dari faktor dukungan keluarga. Dukungan keluarga sangat penting karena anak akan merasa nyaman dalam berpendapat dan mengkomunikasikan berbagai hal. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu saat ia belajar memecahkan masalah, memberikan pendapat serta saran yang akan diberikan jika ragu untuk memutuskan sesuatu. Keluarga juga menawarkan manfaat kesehatan fisik, emosional, mental dan, tentu saja, dukungan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Keluarga dalam satu atau lain cara dapat memainkan peran yang sangat penting bagi setiap individu, terutama mereka yang ingin melanjutkan karir mereka. Peran keluarga dapat dipahami sebagai bentuk dukungan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Konsep Diri, Lokus Pengendalian dan Dukungan Keluarga, Terhadap Kematangan Karir Mahasiswa Tingkat Akhir ( Studi Kasus Mahasiswa Prodi Manajemen STEI Jakarta )”.

(7)

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh antara konsep diri terhadap kematangan karir pada mahasiswa tingkat akhir pada mahasiswa prodi manajemen STEI Jakarta?

2. Apakah ada pengaruh antara lokus pengendalian terhadap kematangan karir pada mahasiswa tingkat akhir pada mahasiswa prodi manajemen STEI Jakarta ?

3. Apakah ada pengaruh antara dukungan keluarga terhadap kematangan karir pada mahasiswa tingkat akhir pada mahasiswa prodi manajemen STEI Jakarta ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Menurut rumusan masalah yang disebutkan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap kematangan karir pada mahasiswa tingkat akhir pada mahasiswa prodi manajemen STEI Jakarta.

2. Untuk mengetahui pengaruh lokus pengendalian terhadap kematangan karir pada mahasiswa tingkat akhir pada mahasiswa prodi manajemen STEI Jakarta.

3. Untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap kematangan karir pada mahasiswa tingkat akhir pada mahasiswa prodi manajemen STEI Jakarta.

1.4 MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Peneliti

Peneliti berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang kematangan karir mahasiswa untuk menghadapi dunia professional yang akan dituju. Sehingga faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kematangan karir dapat dikurangi.

(8)

2. Bagi Mahasiswa

Dengan adanya penelitian ini, dapat menjadi ilmu dan tambahan referensi bagi mahasiswa terutama mahasiswa di STEI pada Jurusan Manajemen, sehingga dapat dijadikan bahan perbandingan untuk peneliti selanjutnya.

3. Bagi Institusi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai evaluasi dalam mengkaji fasilitas serta pendukung dalam kematangan karir pada mahasiswa.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah: (1) berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui bahwa korelasi paling besar terjadi antara dukungan keluarga dengan kematangan vokasional, sedangkan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan dukungan orang tua dengan kematangan karier pada siswa SMA; hubungan antara konsep diri

Hubungan antara Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Keluarga dengan Kematangan Karir pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNS.. Jurnal Ilmiah

Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kecerdasan adversitas dan efikasi diri dengan kematangan karir, antara kecerdasan adversitas dengan

Hal ini menunjukkan bahwa efikasi diri dan dukungan sosial guru penting dalam memberikan pengaruh pada kematangan karir siswa sehingga upaya peningkatan efikasi

Hal ini menunjukkanbahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu terdapat hubungan positif antar efikasi diri dan dukungan social keluarga

Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri siswa terhadap kematangan karir : Hurlock menjelaskan (dalam Syahraeni,2020) bahwa konsep diri secara

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) konsep diri, self-efficacy , dan motivasi karir berpengaruh terhadap kematangan karir pada taraf signifikansi sebesar 0,000