Untuk mengatasi masalah kecurangan diperlukan adanya pengawasan, dan untuk hasil pengawasan yang baik diperlukan pengendalian internal yang efektif (Wilopo, 2006). Pengendalian internal yang baik memungkinkan manajemen bersiap menghadapi perubahan ekonomi yang cepat, persaingan, perubahan permintaan pelanggan, dan restrukturisasi untuk pertumbuhan di masa depan. Hal ini juga dipertegas oleh Thoyibatun (2009) yang menyatakan bahwa kecenderungan melakukan kecurangan tidak hanya terlihat dari pengendalian internal tetapi juga dari kecukupan kompensasi.
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan pada perusahaan jasa konstruksi. 8 Tahun 2006, pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen, diciptakan untuk memberikan keyakinan yang cukup untuk mencapai efisiensi, efektivitas, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keandalan penyajian laporan keuangan. Berdasarkan rumusan COSO, lingkungan pengendalian didefinisikan sebagai seperangkat standar, proses dan struktur yang menjadi dasar penerapan pengendalian internal di seluruh organisasi.
COSO menjelaskan bahwa informasi sangat penting bagi setiap organisasi dalam menjalankan tanggung jawab pengendalian internal yang mendukung pencapaian tujuannya. Pengaruh efektivitas pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan adalah pengendalian internal yang efektif dapat melindungi terhadap pencurian, penggelapan dan penyelewengan dana pada lokasi yang tidak tepat. Selain itu, pengendalian internal juga memberikan jaminan yang wajar atas keakuratan informasi bisnis bagi kinerja perusahaan.
Jika pengendalian internal dirancang dengan baik dan efektif, maka pengendalian internal dapat melindungi terhadap kecurangan, termasuk jika ada pegawai yang berniat melakukan kecurangan.
Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan
Pengaruh Efektifitas Pengendalian Internal dan Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan
Metode Penelitian 1 Populasi dan Sampel
- Sampel
- Variabel Independen
- Variabel Dependen
- Uji Instrumen
- Uji Hipotesis
Variabel independen dalam penelitian ini adalah efektivitas pengendalian internal dan kecukupan kompensasi. a) Efektivitas pengendalian internal. Imbalan yang ditawarkan organisasi kepada karyawannya bisa bersifat finansial atau non finansial, sehingga karyawannya. Kecenderungan untuk salah mengartikan atau. menghilangkan peristiwa, transaksi, atau informasi penting dari laporan keuangan.
Kecenderungan memberikan informasi palsu pada laporan keuangan akibat pencurian. penyalahgunaan atau penggelapan) aset yang menyebabkan perusahaan membayar barang atau jasa yang belum diterimanya. Kecenderungan untuk salah menyajikan akun karena perlakuan yang tidak tepat terhadap aset dan disertai dengan catatan atau. Penelitian ini juga menggunakan analisis inferensial untuk menguji hipotesis menggunakan regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis).
Instrumen pengukuran variabel dalam penelitian kuantitatif harus memenuhi beberapa syarat agar dapat menghasilkan data pengukuran variabel penelitian yang akurat. Validitas suatu kuesioner atau angket dihitung dengan menggunakan metode Korelasi Product Moment Pearson, yaitu dengan menghitung korelasi antara skor item pertanyaan dengan skor total. Apabila hasil perhitungan korelasi product moment lebih besar dari nilai kritis maka instrumen ini dinyatakan valid.
Uji koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan seberapa besar variasi variabel terikat dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas. Semakin tinggi koefisien determinasi maka semakin tinggi pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perubahan perubahan variabel dependen. Pengujian ini mencakup variabel independen (pengendalian internal dan kompensasi) dan variabel dependen (kecenderungan berbuat curang) dalam menguji apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama.
Pada tabel ANOVA diperoleh uji F yang menguji seluruh subvariabel independen yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Keputusan tentang statistik aritmatika dan statistik tabular juga dapat diambil berdasarkan probabilitas, berdasarkan pengambilan keputusan. Statistik uji t digunakan untuk menguji secara individual hubungan antara variabel independen (Variabel X) dengan variabel dependen (Variabel Y) (Sugiyono, 2013).
Hasil
- Statistik Deskriptif
- Uji Regresi Data Panel
- Koefisien Determinasi
- Hasil Uji Simultan (Uji F)
- Uji Hipotesis (Uji-t)
Dari hasil tabel 5.2 diatas pengendalian internal (IC) menunjukkan nilai tertinggi sebesar 18% dan terendah sebesar 11% dengan nilai rata-rata sebesar 14,4333. Nilai rata-rata yang positif menunjukkan bahwa karyawan pada perusahaan konstruksi sampel penelitian merasa puas dengan besaran kompensasi yang ditawarkan. Berdasarkan hasil estimasi pada tabel diatas, diperoleh koefisien masing-masing variabel independen untuk variabel Pengendalian Internal (IC) sebesar 0,644 dan Kompensasi sebesar -1,20.
Setiap kenaikan nilai Pengendalian Internal (IC) sebesar 1 poin, dengan asumsi nilai variabel lain dalam model konstan, maka akan meningkatkan kecenderungan berbuat curang sebesar 0,64 poin. Setiap kenaikan kompensasi, dengan asumsi nilai variabel lain dalam model konstan, akan mengurangi kecenderungan berbuat curang sebesar 1,20 poin. Koefisien determinasi dapat mengukur model dalam penelitian ini yang dapat menjelaskan variasi variabel dependen yang dilihat dari nilai customized R squared sebesar 0,163, menunjukkan bahwa model ini dapat menjelaskan variasi integritas laporan keuangan sebesar 0,163 . 0,84 dijelaskan oleh pengaruh lain di luar variabel yang diteliti.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan dalam model secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Jika nilai statistik Prob F lebih kecil atau sama dengan 0,10, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya seluruh variabel independen dalam model secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Dapat disimpulkan bahwa variabel pengendalian internal dan kompensasi secara bersama-sama mempengaruhi variabel kecenderungan kecurangan pada =0,10.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan dalam model berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Kriteria yang berlaku: jika statistik Prob t ≤ 0,05, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah signifikan. Sebaliknya jika Prob t statistik > 0,05 maka pengaruh variabel independen tersebut terhadap variabel dependen tidak signifikan.
Pembahasan
- Pengaruh Efektifitas Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan Jasa Konstruksi
- Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Jasa Konstruksi
Hasil pengujian pada penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Purnamawati (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengendalian internal dan budaya etika organisasi terhadap kecenderungan melakukan kecurangan. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adam dan Susan (2015) yang menyatakan bahwa kelima komponen pengendalian internal secara simultan berpengaruh terhadap kecenderungan melakukan kecurangan. Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa variabel pengendalian internal terbukti berpengaruh signifikan terhadap tren kecurangan.
Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas pengendalian internal apabila tidak dilakukan secara terus menerus dapat menimbulkan kecenderungan terjadinya kecurangan (Meliany, 2013). Untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam perusahaan maka pihak manajemen dan staf akuntansi harus menerapkan sistem pengendalian internal (Zainal, 2013). Dari pengujian diatas terlihat dapat disimpulkan bahwa variabel Kompensasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kecenderungan berbuat curang pada = 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak.
Hal ini sesuai dengan penelitian Alou dan Gamaliel (2017) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan kesesuaian reward terhadap kecenderungan menyontek. Sistem kompensasi yang tepat diharapkan dapat menjamin individu merasa terpenuhi sehingga individu tidak melakukan tindakan yang merugikan organisasi, termasuk melakukan kecurangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Bartenputra (2016) yang menyatakan bahwa pemberian kompensasi finansial dan promosi tidak mengurangi kecurangan, khususnya kecurangan dalam bentuk manipulasi, pemalsuan atau perubahan dokumen pendukung lainnya.
Menariknya, penelitian ini bertentangan dengan teori keagenan yang banyak digunakan selama ini, yaitu pemberian kompensasi diyakini dapat menyelesaikan atau setidaknya mengurangi permasalahan yang timbul antara manajemen atau manajer proyek yang bertindak sebagai agen dan pemilik usaha atau pemegang saham. (kepala sekolah). Alasan penolakan hipotesis ini diyakini karena ada faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya kecurangan selain kompensasi, yaitu rasionalisasi dan tekanan tinggi yang melebihi kepuasan terhadap kompensasi yang diberikan perusahaan.
Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran 1 Kesimpulan
- Keterbatasan
- Saran
Penelitian ini masih terbatas pada efektivitas pengendalian internal dan kecukupan kompensasi, ke arah kecenderungan kecurangan akuntansi, dan untuk penelitian selanjutnya, variabel penelitian dapat diubah untuk mencari variabel lain yang mempunyai pengaruh lebih kuat terhadap kecenderungan kecurangan, seperti variabel penegakan peraturan. , asimetri informasi, dan variabel lain untuk memperkuat generalisasi. Pengaruh kecukupan kompensasi, moral manajemen dan efektivitas pengendalian internal terhadap kecenderungan melakukan kecurangan akuntansi pada perusahaan konstruksi di Manad. Pengaruh Pengendalian Internal dan Budaya Etis Organisasi Terhadap Kecenderungan Fraud Pada Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Buleleng.
Analisis pengaruh efektivitas pengendalian internal, persepsi kompensasi yang sesuai, semangat kerja manajemen terhadap perilaku tidak etis dan tren akuntansi. 2006): Ringkasan Eksekutif: Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan - Panduan untuk Perusahaan Publik Kecil, Komite Organisasi Sponsor Komisi Treadway. Analisis pengaruh kepatuhan pengendalian internal dan sistem kompensasi terhadap perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi.
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi Studi pada perusahaan publik dan perusahaan negara. Pengaruh Efektivitas Pengendalian Intern, Asimetri Informasi dan Kecukupan Kompensasi Terhadap Kecenderungan Fraud Akuntansi (Studi Empiris Pada Cabang Kantor Pemerintah dan Bank Swasta di Kota Padang).