• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan media lcd proyektor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan media lcd proyektor"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 'Apa dampak penggunaan media proyektor LCD terhadap hasil belajar IPA terkait konsep organ pencernaan manusia di kelas V SDN No. 166 Inpres Bontorita Kabupaten Takalar. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media proyektor LCD terhadap hasil belajar IPA terkait konsep organ pencernaan manusia di kelas V SDN no. 166 Inpres Bontorita.

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Pengertian Alat Pencernaan

Media LCD Proyektor

Ada dua jenis kabel data yang sering digunakan pada proyektor LCD, yaitu: USB (universal Serial Bus) atau paralel. Media pembelajaran proyektor LCD merupakan media pembelajaran yang menggunakan teknologi yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu proses pengajaran di kelas. Dengan menggunakan LCD proyektor sebagai media pembelajaran tentunya akan memberikan kesan menarik pada kegiatan pembelajaran yang akan Anda lakukan.

Hasil Belajar IPA

Menurut Soemantri (Sumoharjo: 2015), hasil belajar merupakan indikator perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses pembelajaran. Dalam dunia pendidikan khususnya sekolah, hasil belajar adalah nilai yang dicapai siswa dalam suatu mata pelajaran tertentu. Dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar IPA meliputi capaian IPA sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah.

Kerangka Pikir

Hipotesis

Jenis Penelitian

Fokus Penelitian

Populasi dan Sampel

Dalam penelitian perlu adanya apa yang disebut dengan sampel penelitian atau miniatur populasi sebagai contoh. Dalam hal ini Sugiyono (2014:81) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi. Nana Sujana mengatakan sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi.

Menurut Sugiyono, sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari seluruh populasi yang dijadikan sampel yaitu siswa kelas V SDN No.

Variabel Penelitian

Hasil belajar IPA (IPA) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh siswa pada tes awal (pretest) dan skor yang diperoleh siswa pada tes akhir (posttest). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa yang mendapat perlakuan yaitu dengan bantuan media LCD Proyektor Konsep Pencernaan Manusia pada mata pelajaran IPA mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang diuji tanpa perlakuan. Dari tabel tersebut juga terlihat bahwa hasil belajar setelah diberikan perlakuan (posttest) yaitu dengan LCD proyektor konsep organ pencernaan manusia pada mata pelajaran IPA berjumlah 5 siswa dengan persentase 22% dan tuntas. kategori sebesar 78%, artinya keterlaksanaan pembelajaran secara klasikal memuaskan karena rata-rata skor sebesar 83 telah mencapai KKM yang diharapkan sebesar 70.

Dengan demikian, perbandingan kategori hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini. Dari tabel dan grafik di atas terlihat bahwa persentase kategori ketuntasan telah diterapkan terhadap hasil belajar siswa pada proses pembelajaran IPA dengan menggunakan media proyektor LCD. Perbandingan kategori hasil belajar menunjukkan bahwa persentase kategori nilai siswa pada proses pembelajaran IPA menggunakan media LCD proyektor; (1) kategori sangat rendah (0-54), persentase pada pre-test sebesar 17% dan persentase pada post-test sebesar 13%; (2) kategori rendah (55-64), persentase pada pre-test sebesar 4% dan pada post-test 4%; (3) kategori sedang (65-79).

Perbandingan tingkat ketuntasan di atas menunjukkan persentase kategori ketuntasan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran IPA dengan. Serta hasil analisis statistik inferensial. Dari perhitungan hasil belajar pretest diperoleh nilai chi-square sebesar -4.869769 dan chi-square tabel sebesar 9.488. Nilai chi-square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel (-4,9<9,488), berdasarkan signifikansi 5% yang diambil dari hasil belajar IPA kelas V SDN No. 166 Bontorita Kabupaten Takalar.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA (IPA) yang signifikan antara siswa yang diberikan media.

Tabel  3.7  Distribusi  nilai  statistik  hasil  belajar  IPA  (Pretest  atau  post test)
Tabel 3.7 Distribusi nilai statistik hasil belajar IPA (Pretest atau post test)

Defenisi Operasioal Variabel

Prosedur Penelitian

Tes adalah suatu cara yang digunakan atau suatu tata cara yang harus dilakukan dalam rangka pengukuran dan evaluasi di bidang pendidikan, yang berupa pemberian tugas berupa pertanyaan yang harus dijawab atau perintah yang harus dilaksanakan. , sehingga berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan suatu nilai yang melambangkan hasil belajar seseorang. Meliputi skor rata-rata, standar deviasi, skor tertinggi (maksimum), skor terendah (minimum), dan distribusi frekuensi. Data yang diperoleh meliputi penentuan nilai statistik deskriptif, penentuan kategori hasil belajar, dan penentuan sebaran persentase ketuntasan. Hasil penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Mei sampai dengan 21 Juni 2018 berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan penelitian terkait hasil belajar siswa melalui penerapan media LCD Proyektor yang dilaksanakan di SDN No.

Selanjutnya pada pertemuan kedua, setelah berkomunikasi dengan wali kelas, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media proyektor LCD. Dan pada pertemuan ketiga dilakukan posttest untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberikan treatment. Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan dan pemberian pretest, nilai hasil belajar maksimal adalah 85 dan nilai terendah adalah 25. Tabel ini juga menunjukkan bahwa hasil belajar setelah diberikan perlakuan (posttest) adalah sebesar penggunaan LCD proyektor dengan konsep organ pencernaan manusia pada bagian mata. Tidak ada pembelajaran IPA yang berkategori sangat rendah, 13% berkategori rendah, 4% berkategori sedang, 4% berkategori tinggi, dan 39% berkategori sangat tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa hal tersebut merupakan kemampuan. .

Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa hasil pre-test siswa sebelum diberikan perlakuan dengan LCD proyektor konsep pencernaan manusia pada mata pelajaran IPA sebanyak 8 siswa dengan. Berdasarkan distribusi hasil persentase hasil pre dan post test sebelum dan sesudah penggunaan media LCD Projector konsep organ pencernaan manusia pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan klarifikasi ketuntasan hasil belajar siswa dimana skor ≥70 dinyatakan tuntas dan skor ≤70 dinyatakan tuntas maka dapat dilihat perbandingannya. kelengkapan siswa pada tabel dan grafik di bawah ini.

Berdasarkan persentase kategori ketuntasan hasil belajar siswa dapat disimpulkan bahwa tingkat ketuntasan pembelajaran IPA sebelum review dan pemberian pretest lebih tinggi dibandingkan ketuntasan dan ketidaklengkapan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pada analisis deskriptif, data yang diolah adalah data pre-test dan post-test siswa kelas V, atau kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan media proyeksi LCD dalam pembelajaran IPA, sehingga peneliti memberikan pre-test dan post-test dalam pembelajaran IPA. berupa soal tujuan dan uraian sebanyak 15 artikel. Rata-rata skor yang diperoleh adalah 69,15 dengan standar deviasi 21,5. Sedangkan setelah dilakukan pengolahan dan pemberian post-test diperoleh nilai maksimum sebesar 95 dan nilai minimum sebesar 50. Rata-rata skor yang diperoleh sebesar 76 dengan standar deviasi sebesar 6,77. Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa nilai pre-test siswa sebelum diberikan perlakuan menggunakan media proyektor LCD konsep organ pencernaan manusia pada mata pelajaran IPA sebesar 17% dalam kategori sangat rendah, 4% dalam kategori rendah ,26% kategori sedang, kategori tinggi 35% dan kategori sangat tinggi 17%.

Terlihat ∑hitung = ∑tabel menunjukkan nilai siswa kelas V SDN No. 166 Inpres Bontorita Kabupaten Takalar pada pretest dari populasi yang berdistribusi normal, kelengkapan tes dapat dilihat pada Lampiran 7. Dari hasil perhitungan , diperoleh hasil yang diperoleh berdistribusi normal karena harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel (-4.9<9.488), perhitungannya dapat dilihat pada file terlampir).

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi dan persentase aktivitas belajar selama penelitian  berlangsung
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi dan persentase aktivitas belajar selama penelitian berlangsung

Pembahasan

Sumber: nilai statistik deskriptif dari hasil sebelum dan sesudah tes. Dari tabel diatas dapat dilihat pada diagram berikut. Nilai post-test untuk nilai terendah sebesar 50 (lima puluh) dan nilai tertinggi sebesar 95 (sembilan puluh lima), mean pre-test sebesar 69 dan mean post-test sebesar 76 serta standar deviasi pre-test sebesar 26 sedangkan simpangan post test sebesar 6 disimpulkan dari tabel di atas bahwa sebaran nilai siswa meningkat dan memberikan pengaruh setelah diberikan perlakuan yaitu penggunaan media proyektor LCD konsep pencernaan manusia pada mata pelajaran IPA. Dari tabel dan grafik di atas terlihat bahwa persentase kategori skor siswa pada proses pembelajaran IPA menggunakan media proyektor LCD; (1) kategori sangat rendah (0-54), persentase pada pre-test sebesar 17% dan persentase pada post-test sebesar 13%; (2) kategori rendah (55-64), persentase pada pre-test sebesar 14%.

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa hasil yang diperoleh berdistribusi normal karena nilai chi-square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel (- 4.9 < 9.488), perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran VII. Nilai posttest untuk nilai terendah sebesar 50 (enam puluh) dan nilai tertinggi sebesar 95 (seratus), mean pretest sebesar 69,15 dan mean posttest sebesar 76,43 serta standar deviasi pretest sebesar 21,5 sedangkan deviasi posttest sebesar 6,77. Hasil pengujian menunjukkan nilai Chi-kuadrat hitung memenuhi kriteria, chi-kuadrat hitung ≤ chi-kuadrat tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Dari hasil perhitungan diperoleh chi-kuadrat hitung sebesar -4,9 dan chi-kuadrat tabel sebesar 9,488 dengan tingkat signifikansi 0,05. Pada manusia, makanan dicerna menggunakan organ pencernaan yang dimulai dari mulut dan berakhir di usus. Jika dk 4 dan tingkat kesalahan 5%, maka nilai chi-kuadrat tabel = 11,070. Karena nilai chi-square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel (<9,488), maka data berdistribusi normal 2.

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai chi-square hitung = -4,9, kemudian dibandingkan dengan harga chi-square tabel (lampiran tabel IV), dengan dk = 5-1.

Tabel 4.5perbandingan persentase hasil observasi kegiatan murid selama proses  belajar
Tabel 4.5perbandingan persentase hasil observasi kegiatan murid selama proses belajar

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Di usus halus terjadi dua proses pencernaan, yaitu pencernaan kimiawi dan proses penyerapan sari makanan. Di lambung, makanan dicerna kembali dan didistribusikan ke usus halus, lalu ke usus besar lalu dikeluarkan melalui anus. Hasil pencernaan akan diserap, sedangkan sisa pencernaan dikeluarkan melalui alat ekskresi khusus.

Organ pencernaan secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan pada manusia terdiri dari rongga mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung (ventrikulus), usus halus (usus), sekum, usus besar (kolon), dan anus sebagai alat pembuangan sisa makanan. Selanjutnya mari kita simak satu per satu bagian-bagian sistem pencernaan yang menyusun saluran pencernaan, mulai dari rongga mulut hingga anus berikut ini.

Di dalam rongga mulut terdapat beberapa organ pencernaan yaitu lidah (lingua), kelenjar ludah (glandula salivaris) dan gigi (dentina). Mari kita lihat masing-masing organ pencernaan yang terdapat di rongga mulut dan perannya dalam proses pencernaan makanan. Di usus besar tidak terdapat vili sehingga tidak terjadi penyerapan cairan makanan, namun terjadi penyerapan air sehingga feses menjadi lebih padat.

Usus besar atau usus besar terbagi menjadi tiga bagian, yakni usus asendens atau halus, usus transversal atau gepeng, dan usus desendens atau desendens. Latihan soal dengan baik. menjawab soal latihan di papan tulis √ 6. X = Banyaknya siswa yang aktif melakukan kegiatan sesuai uraian. Latihan soal dengan baik. menjawab soal latihan di papan tulis √ 6. X = Banyaknya siswa yang aktif melakukan kegiatan sesuai uraian PEMBAHASAN.

Gambar 2.1 Sistem Pencernaan pada  manusia(sumber: internet)
Gambar 2.1 Sistem Pencernaan pada manusia(sumber: internet)

Saran

  • Jumlah murid SDN Inpres Bontorita
  • Keadaan Sampel
  • Tabel Statistik Nilai Hasil Belajar
  • kategori hasil belajar murid
  • Kriteria Ketuntasan Minimum
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
  • Soal Evaluasi
  • Materi Ajar
  • Lembar Observasi
  • Jadwal Pelaksanaan Penelitian
  • Daftar Hadir Siswa
  • Daftar Nilai Pretest-Posttest Siswa
  • Hasil Observasi Belajar
  • Analisis Data Hasil Observasi
  • Analisis Data Statistik Deskriptif
  • Analisis Data Statistik Inferensial

Gambar

Gambar 2.1 Sistem Pencernaan pada manusia(sumber: internet)
Tabel 3.6 keadaan sampel
Tabel  3.7  Distribusi  nilai  statistik  hasil  belajar  IPA  (Pretest  atau  post test)
Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Minimum
+7

Referensi

Dokumen terkait

There is a need for a set of comprehensive policies to reform the legal system, industry associations, R&D institutions, university and vocational education…, and to ensure the state

[r]