Pengaruh penggunaan media map puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS di SD Negeri Pagandongan Kota Makassar. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan media map puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS di SD Negeri Pagandongan Kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS melalui penggunaan media map puzzle pada siswa kelas V SD Negeri Pagandongan Kota Makassar.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Pagandongan Kota Makassar melalui penggunaan media Map Puzzle mengalami peningkatan. Penulis ingin menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan kebaikan, taufiq dan bimbingan-Nya, sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Dampak Penggunaan Media Peta Puzzle Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Bidang Sosial Mata Pelajaran IPA SD Negeri Pagandongan , Kota Makassar". Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan bimbingan kepada penulis, baik tenaga maupun tenaga serta gagasan dan pemikirannya untuk menyelesaikan skripsi ini.
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian skripsi ini, Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Makassar yang membimbing dan memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan sehingga penulis dapat melakukan penelitian skripsi dan menyelesaikan penelitian belajar dengan sukses. Penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar dan saudara-saudaraku, kawan-kawan yang selalu mendampingiku dalam suka dan duka, sahabat-sahabat tercinta dan teman-teman siswa mata kuliah pelatihan guru SD tahun 2014 khususnya kelas 14H, atas segala solidaritas, motivasi, sarannya. dan bantuannya kepada penulis yang telah memberikan warna indah pada kehidupan.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan penelitian
Manfaat Penelitian
- Puzzle
 
Sedangkan Webster (Arsyad 2017: 5) mengatakan bahwa “seni” adalah keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman, pembelajaran, dan observasi.” Arief menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran meliputi: . a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistik. B). Levie & Lentz (Arsyad 2017; 20) menyatakan “ada empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, yaitu (a).
Aqib (2013; 52) menyatakan bahwa “media terbagi menjadi tiga, yaitu: . a) media grafis (simbol komunikasi visual), b) media audio (berkaitan dengan indera pendengaran) dan c). Hal ini dikemukakan oleh Astini Su'udi (Fathul; 2011), yang menyatakan bahwa “puzzle merupakan alat yang dapat mempertajam kemampuan kognitif sehingga dapat meningkatkan imajinasi dan kreativitas dari berpikir logis.” Bell Gredler (Angkowo & Kosasih, 2007; 47) mengatakan bahwa “belajar adalah proses memperoleh berbagai kemampuan, keterampilan dan sikap.
Dan Kurniawan (2014; 4) menyatakan bahwa “belajar adalah suatu proses aktif secara internal pada individu dimana interaksi dengan lingkungan melalui pengalamannya menyebabkan perubahan perilaku yang relatif permanen”. Sudjana menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah keterampilan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”. Wahidwarni (2017; 17) menyatakan bahwa “IPS secara sederhana dapat diartikan sebagai gabungan berbagai bagian konsep atau materi IPS yang digabungkan untuk keperluan program belajar mengajar di sekolah/madrasah”.
Somantri (Gunawan 2011;18) menyatakan bahwa “Pendidikan IPS adalah penyederhanaan, adaptasi, seleksi, modifikasi disiplin ilmu dalam ilmu-ilmu sosial, yang disusun dan disajikan secara ilmiah dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila”.
Kerangka Pikir
Hipotesis tindakan
Ini merupakan percobaan yang belum serius karena masih terdapat variabel asing yang mempengaruhi pembentukan variabel terikat.
Populasi dan Sampel
Random sampling adalah pengembalian sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Berdasarkan tabel sampel di atas, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB sebanyak 38 orang yang terdiri dari 18 perempuan dan 20 laki-laki.
Variabel penelitian
Defenisi Operasional Variabel
Instrumen Penelitian
Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik Analisis Data
- Analisis Data Statistik Deskriptif
 - Analisis Data Statistik Inferensial
 
Standar ketuntasan minimal siswa kelas V SD Negeri Pagandongan Makassar yang ditetapkan pihak sekolah adalah 75 dari nilai ideal 100. Berdasarkan tabel di atas, siswa yang mendapat nilai ≥ 75 dinyatakan tuntas pada proses pengajaran berikutnya. dan pembelajaran serta siswa yang memperoleh nilai < 75 dinyatakan kurang lengkap dalam memantau proses belajar mengajar. Tahap akhir analisis data adalah uji hipotesis dengan menggunakan uji T (pretest-posttest) untuk mengetahui perbedaan mean pada data berpasangan.
Kajian Hipotesis
Deskripsi hasil pretest sebelum menggunakan media map puzzle pada hasil belajar IPS kelas V SD Negeri Pagandongan. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh nilai mean hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Pagandongan sebelum penerapan media map puzzle adalah 52,43. Melihat hasil persentase yang ada maka dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar siswa sebelum diterapkan media map puzzle tergolong rendah.
Tabel 4.7 jika kita hubungkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar IPS siswa yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi nilai KKM maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada Mata pelajaran IPS kelas VB SD Negeri Pagandongan Makassar tidak memenuhi kriteria tuntas hasil belajar klasikal karena hanya 2 siswa yang tuntas. Deskripsi Hasil Belajar Post Test Setelah Menggunakan Media Puzzle Peta pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Pagandongan Kota Makassar. Data hasil prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Pagandongan Kota Makassar setelah diperkenalkannya media puzzle peta.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa Kelas Vb Sekolah Dasar Negeri Pagandongan Kota Makassar setelah diterapkan media card puzzle adalah 83,91 dibandingkan dengan nilai ideal yaitu 100. Data Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap post test dengan menggunakan instrumen tes berkategori sangat tinggi yaitu 59,45%, tinggi yaitu 29,72%, dan rendah 10,81%. Jika Tabel 4.11 dihubungkan dengan indikator kriteria peneliti mengenai ketuntasan hasil belajar siswa yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi nilai KKM maka dapat disimpulkan bahwa Hasil Belajar IPS siswa Kelas V di SDN Pagandongan Kota Makassar memenuhi kriteria ketuntasan dan hasil belajar klasikal yaitu sebanyak 33 orang yang tuntas.
Pengaruh Media Map Puzzle Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Pagandongan Kota Makassar. Artinya penggunaan media map puzzle berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Pagandongan Kota Makassar. Berdasarkan hasil pretest rata-rata nilai hasil belajar siswa sebesar 52,43 dikategorikan sangat rendah karena masih dibawah kriteria sempurna.
Selanjutnya nilai rata-rata hasil post-test menunjukkan adanya peningkatan setelah menggunakan media folder puzzle. Terlihat dari hasil post-test yang menunjukkan nilai rata-rata hasil post-test sebesar 83,57 yang mana ketika kriteria ketuntasan adalah hasil belajar IPS setelah menggunakan media puzzle kartu dan hasil belajar siswa. ' persentasenya juga meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji t menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan penggunaan media card puzzle terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Pagandongan Kota Makassar. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media card puzzle terhadap hasil belajar IPS sesuai dengan hasil observasi.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang diperoleh serta hasil observasi yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan Media Map Puzzle mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas V Negeri Pagandongan Sekolah Dasar Kota Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan media puzzle dengan hasil belajar siswa di SD Negeri Pagandongan Kota Makassar.Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu media puzzle sebagai variabel bebas (X) yang mempengaruhi belajar siswa. outcome sebagai variabel dependen (Y) yang mempengaruhi.
Saran
Media Pembelajaran Puzzle Pada Pelajaran Muhammadiyah (Online). Http://Fathulsdmuhspj.Blogspot.Co.Id/2011/06/Media-. Learning-Puzzle-Pada.Html) Diakses 14 Mei 2018. Pemanfaatan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Online) Http://Jurnalmahasiswa.Unesa.Ac.Id/Index.Php/ Jurnal - Penelitian-Hal./Artikel/Bisnis/3119 Diakses pada 15 Mei 2018 Sri Widyanarti, 2013. Langsung Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Klas Va Sdn Rangkah I Tambaksari Surabaya, Vol.
Pemanfaatan Media Puzzle Metamorfosis dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II di Sdn Sawunggaling I/382 Surabaya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
- Standar Kompetensi
 - Kompetensi Dasar
 - Tujuan Pembelajaran**
 - Materi Pokok
 - Alat Dan Sumber Bahan
 
Menghargai keberagaman warisan dan sejarah bangsa pada masa Hindu-Budha dan Islam, keberagaman alam dan suku bangsa, serta aktivitas perekonomian di Indonesia. Siswa dapat mengetahui pembagian zona waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya. Keanekaragaman representasi alam dan buatan serta pembagian zona waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/bola dunia dan media lainnya V.
Ajaklah seluruh siswa untuk berdoa menurut agama, keberadaan, keyakinan dan kepercayaannya masing-masing untuk memulai pembelajaran. Setiap kelompok menjelaskan peta puzzle yang telah disiapkan dan menunjukkan pembagian zona waktu di Indonesia. Agar Anda lebih cepat memahami pembagian zona waktu, Anda bisa mempelajarinya dengan bantuan peta, atlas, atau globe.
Garis lintang merupakan garis khayal yang mengelilingi bumi seolah-olah membagi bumi menjadi belahan bumi utara. Gambar 1.45 Bola bumi. Bujur adalah garis bujur khayal yang membagi bumi menjadi Belahan Bumi Barat atau Bujur Barat (WW) dan Belahan Bumi Timur atau Bujur Timur (BT). Belahan bumi bujur barat (WW) dan bujur timur (BT) berpusat pada 0∞ yang melewati kota Greenwich dekat London, Inggris.
Terdapat 360 garis longitud di permukaan Bumi, di mana 180 di Hemisfera Barat dan 180 di Hemisfera Timur.
Materi pelajaran
Ketepatan waktu menurut standar internasional yang berlaku adalah GMT (Greenwich Meridian Times) yaitu pada garis bujur 0∞. Oleh karena itu, untuk wilayah Indonesia yang terletak di sebelah timur Greenwich, waktunya lebih cepat dibandingkan GMT.
Post test dan Pre test
Soal Pilihan Ganda
Berikanlah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling benar!
Analisis Nilai
Daftar Nilai
Dokumentasi