• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan teknik kata berpasangan terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan teknik kata berpasangan terhadap"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KATA BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 1 KINALI

KABUPATEN PASAMAN BARAT

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (strata 1)

ARRA FHATUL HUDHA NPM 12080295

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

EFFECT OF WORD PAIR TO USE TECHNICAL ABILITY TO WRITE POETRY CLASS VII SMP N 1 Kinali West Pasaman

By

Arra Fhatul Hudha 1, Dra. Indriani Nisja, M.Pd ²., Rina Sartika, M.Pd ³ 1) Students STKIP PGRI West Sumatra

2) 3) Study Program Lecturer Language and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This research is motivated by the problem as follows. In the selection of students still confused diction diction that will be used. Still, many of the students who do not understand the meaning of the poem. Most of the students also do not understand the language of images and metaphors in poetry. Students too lazy to practice writing, most of the students prefer poetry imitating existing friends. The purpose of this study is as follows. Describe the effect of using technical words in pairs on the ability to write poetry class VII SMP N 1 Kinali West Pasaman.

This research is a quantitative study using quasi experimental method. The design of this study is The Randomize Posttest Only Control Group Design. The population of students enrolled in the academic year 2015/2016 is 173 students and the research sample numbering 56 people consisting of two classes of grade 28 in total control and experimental group numbered 28 people. taken by simple random sampling since the sampling is determined by the average value and standard deviation of each class. The variable in this study is twofold dependent variable conditions expected to change after being given treatment and independent variables variables that are expected to affect the other variables. The data in this study is the final score data ability to write poetry using the technique does not use the word pairs with techniques word pairs. Results of the assessment of this study is the First, the class that does not use the word technique paired obtain the average value of 61.61 is in the range 56-65% with sufficient qualifications (C). Second, the class that uses the technique of word pairs obtained average value of 70.53 lies in the range of 66- 75% with more than enough qualifications (LDC). Third, based on the t-test results that can be concluded that the effects of the use of engineering students said berpasangan t_hitung> t_tabel (2.81> 1.67). So it can be concluded that the ability to write poetry class VII SMP N 1 Kinali West Pasaman using techniques berpasngan word is better than not using the technique of word pairs.

Keywords: Effects, Mechanical word pairs, the ability to write, Writing Poetry, SMP N 1 Kinali West Pasaman.

(5)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KATA BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N

1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh

Arra Fhatul Hudha 1, Dra. Indriani Nisja, M.Pd ²., Rina Sartika, M.Pd ³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan sebagai berikut. Dalam pemilihan diksi siswa masih bingung diksi yang akan digunakannya. Masih banyak diantara siswa yang belum memahami makna puisi. Sebagian dari siswa juga kurang memahami citraan dan bahasa kias dalam puisi. Siswa juga malas berlatih menulis, kebanyakan dari siswa lebih suka meniru puisi teman yang sudah ada. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. Mendeskripsikan pengaruh penggunaan teknik kata berpasangan terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen quasi. Rancangan penelitian ini yaitu The Randomize Posttest Only Control Group Design. Populasi siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 yaitu 173 siswa dan sampel penelitian ini berjumlah 56 orang yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas kontrol berjumlah 28 orang dan kelas eksperimen berjumlah 28 orang. diambil secara Simple Random Sampling karena pengambilan sampel ditentukan dengan nilai rata-rata dan standar deviasi masing-masing kelas. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel terikat kondisi yang diharapkan berubah setelah diberikan perlakuan dan variabel bebas variabel yang diperkirakan akan berpengaruh kepada variabel lain. Data pada penelitian ini adalah data skor akhir kemampuan menulis puisi menggunakan teknik kata berpasangan dengan tidak menggunakan teknik kata berpasangan. Hasil penilaian dari penelitian ini adalah Pertama, pada kelas yang tidak menggunakan teknik kata berpasangan memperoleh nilai rata-rata 61,61 berada pada rentangan 56-65% dengan kualifikasi cukup (C). Kedua, pada kelas yang menggunakan teknik kata berpasangan memperoleh nilai rata-rata 70,53 terletak pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC). Ketiga, berdasarkan hasil uji-t yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan teknik kata berpasngan siswa . Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat menggunakan teknik kata berpasngan lebih baik dari tidak menggunakan teknik kata berpasangan.

Kata kunci : Pengaruh, Teknik Kata Berpasangan, kemampuan menulis, Menulis Puisi , SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

(6)

A. PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia terdiri atas dua komponen yaitu komponen kebahasaan dan kesusasteraan. Kedua komponen tersebut memiliki keterkaitan dalam pembelajaran dengan tujuan akhir yang sama yaitu mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Tujuan pembelajaran tersebut diwujudkan dalam empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, menulis. Keempat aspek ini sangat erat hubungannya dengan kemampuan menulis siswa. Kemampuan menulis merupakan kemampuan menata gagasan yang disampaikan melalui tulisan. Kemampuan itu tergambar dari kualitas tulisan yang dihasilkan, mulai dari merangkai kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf dan paragraf menjadi karangan utuh.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis juga menuntut penulis untuk mengembangkan ide dalam bahasa tulisannya agar apa yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh pembaca tulisannya. Menulis juga merupakan kegiatan produktif dan ekspresif. Melalui menulis kita dapat menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa bahasa tulis sebagai alat atau medianya.

Kegiatan menulis membutuhkan umpan balik untuk menghasilkan inspirasi dan imajinasi.

Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek berbahasa yang sulit bagi siswa.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Zulhisma, S.Pd guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP N 1 Kinali dapat digambarkan bahwa dalam menulis siswa sangat sulit dalam menentukan diksi, penggunaan citraan, majas, yang akan digunakan dalam menulis puisi karena siswa tidak memahami diksi, citraan, majas serta amanat dalam puisi.

Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di sekolah adalah keterampilan menulis puisi. Menulis puisi merupakan salah satu bentuk apresiasi sastra yang dikuasai oleh siswa.

Pembelajaran apresiasi sastra merupakan proses pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan siswa. Pembelajaran keterampilan menulis puisi siswa tingkat SMP salah satunya terdapat pada kelas VII semester 2 dengan standar kompetensi (SK) 16. (mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi). Kompetensi Dasar (KD) yaitu 16.1 (menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam) Depdiknas, 2006:6.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan seorang guru Bahasa Indonesia SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat, peneliti memperoleh informasi dari ibu Zulhisma, S.Pd guru mata pelajaran Bahasa Indonesia bahwa kemampuan menulis puisi siswa masih rendah yaitu (1) dalam pemilihan diksi siswa masih bingung diksi yang akan digunakannya.

(2) masih banyak diantara siswa yang belum memahami makna puisi. (3) sebagian dari siswa juga kurang memahami citraan dan bahasa kias dalam puisi. (4) siswa juga sangat malas berlatih menulis, kebanyakan dari siswa lebih suka meniru puisi teman yang sudah ada. Karena itu lah hasil menulis puisi siswa jadi semakin rendah. Dari hasil wawancara peneliti dengan siswa yang memperoleh nilai rendah peneliti memperoleh informasi yaitu, (1) untuk menentukan diksi dalam menulis puisi sangat susah, terutama saat siswa tidak menemukan diksi yang pas untuk tema yang dipilih. (2) saat menulis puisi terkadang siswa sulit memainkan imajinasinya dan hasilnya berdampak pada puisi siswa yang terlihat biasa. (3) siswa juga mengatakan terkadang guru dalam menjelaskan materi terlalu fokus dari buku (4) siswa juga mengatakan apabila sudah tidak memiliki ide atau imajinasi siswa lebih sering melihat google dan meniru puisi teman yang sudah ada tersebut.

Berdasarkan penyebab tersebut, guru sebagai motivator dan fasilitator harus berusaha menarik minat siswa agar lebih tertarik dan lebih bersemangat dalam pembelajaran menulis puisi.

Untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran tersebut, perlu dipikirkan secara matang penggunaan teknik yang mampu membuat siswa aktif dan produktif. Karena penggunaan teknik dalam pembelajaran sangat berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi siswa dan dapat menyebabkan menurunnya kualitas menulis siswa jika tidak segera diatasi.

Dari permasalah yang dihadapi siswa, peneliti ingin melakukan inovasi dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik kata berpasangan. Peneliti menggunakan teknik kata berpasangan bertema keindahan alam sebagai teknik untuk menarik perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Pemilihan tema keindahan alam ini dengan alasan

(7)

bahwa dengan menggunakan tema keindahan alam akan lebih mudah memunculkan imajinasi siswa.

Sesuai letak dan kondisi sekolah yang dijadikan tempat penelitian yakni berada di lingkungan yang tepat, maka dipilihlah puisi dengan tema keindahan alam karena kondisi lingkungan sekolah yang sangat mendukung. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemampuan menulis puisi siswa dengan teknik kata berpasangan tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judulPengaruh Penggunaan Teknik Kata Berpasangan Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis metode eksperimen Quasi.

dilakukan Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu

.

The Randomize Posttest Only Control Group Design. Yusuf (2005:241) mengatakan bahwa The Randomize Posttest Only Control Group Design merupakan rancangan lebih sederhana dibandingkan the randomized pretest-posttest onlycontrol group, karena tidak dilakukan pretest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 1 Kinali tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa 173 orang tersebar pada 6 kelas

.

Teknik Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling.Menurut Sugyono (2008:82) simple random sampling dilakukan karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan yang ada dalam populasi itu. Dengan demikian sampel penelitian ini berjumlah 28 orang untuk kelas kontrol dan eksperimen .

Variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Pertama, variabel bebas “Teknik Kata Berpasangan”. Kedua, variabel terikat “Menulis Puisi”. Terkait dengan variabel penelitian, data dalam penelitian ini berjumlah dua yaitu sebagai berikut. Pertama, skor dari hasil tes menulis puisi kelas kontrol yaitu kelas yang tidak menggunakan teknik kata berpasangan. Kedua, skor dari hasil tes menulis puisi dari kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan teknik kata berpasangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam menulis puisi.

Pengumpulan data yang dilakukan pada kelas kontrol sebanyak dua kali pertemuan, dilakukan melalui langkah-langkah berikut. Pertama, siswa diberi penjelasan tentang menulis puisi pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan teknik setelah selesai siswa ditugaskan menulis puisi sebagai pelatihan awal. Kedua, pada hari berikutnya siswa ditugaskan menulis puisi sesuai dengan tema yaitu keindahan alam . pengumpulan data pada kelas eksperimen dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan langkah- langkah sebagai berikut. Pertama, proses pembelajaran dilakukan menggunakan teknik kata berpasangan.

Kedua, setelah siswa memahami menulis puisi dengan menggunakan teknik kata berpasangan, siswa ditugaskan menulis puisi dengan menerapkan teknik kata berpasangan. Ketiga, setelah itu pada hari yang berbeda siswa ditugaskan kembali menulis puisi tetapi tidak memaksakan siswa menggunakan teknik kata berpasangan

Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut. Pertama, membaca puisi yang telah ditulis siswa. Kedua, memberi skor terhadap puisi yang ditulis siswa berdasarkan aspek yang diteliti.

Ketiga, mengubah skor menjadi nilai. Keempat, mengelompokan kemampuan menulis puisi siswa kelas SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Kelima, menyajikan nilai yang diperoleh ke dalam tabel distribusi frekuensi. Keenam, membuat histogram penggunaan teknik kata berpasangan terhadap keterampilan menulis puisi secara keseluruhan. Ketujuh, melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data. Kedelapan, menganalisis, membahas, dan menarik kesimpulan.

A. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan teknik kata berpasangan terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat karena thitung > ttabel, ( 2,81 > 1,67).

(8)

a. Kemampuan Menulis Puisi Sebelum Menggunakan Teknik Kata Berpasangan Terhadap Kemampuan Menulis Siswa Kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat

Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 61,61. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis puisi tidak menggunakan teknik kata berpasangan siswa kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat. berada pada tingkat penguasaan

56-65%

berkualifikasi Cukup (C). Selanjutnya pengklasifikasian kemampuan menulis Puisi siswa kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat tidak menggunakan teknik kata berpasangan berdasarkan skala 10.

Diperoleh gambaran hasil belajar siswa tidak menggunakan teknik kata berpasangan untuk seluruh indikator. Siswa yang memperoleh nilai dengan berkualifikasi baik sebanyak 2 orang (7,14%) lebih dari cukup sebanyak 12 orang (42,85%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup sebanyak 5 orang (17,85%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup sebanyak 6 orang (21,42%) dan siswa yang memperoreh nilai kurang sebanyak 3 orang (10,71%).

Histogram Kemampuan Menulis Puisi Tidak Menggunakan Teknik Kata Berpasangan Terhadap Kemampuan Menulis Siswa Kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

b. Kemampuan Menulis Puisi Menggunakan Teknik Kata Berpasangan Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 70,54. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis puisi menggunakan teknik kata berpasangan siswa kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat berada pada tingkat penguasaan 66-75%. Selanjutnya pengklasifikasian pengaruh penggunaan teknik kata berpasangan terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 1 Kinali kabupaten pasaman barat. menggunakan teknik kata berpasangan berdasarkan skala 10.

Diperoleh gambaran hasil belajar siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran inkuiri untuk seluruh indikator dengan rata-rata 70,54. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sekali sebanyak 4 orang siswa (14,28%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sebanyak 5 (17,58%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 10 orang siswa (35,71%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup sebanyak 5 orang siswa (17,85%). Siswa yang memperoleh kualifikasi hampir cukup sebanyak 3 orang (10,71%) dan siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sebanyak 1 orang (3,71%).

02 46 108 1214 1618 2022 2426 28

Frekuensi

Kualifikasi

(9)

Histogram Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Sesudah Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri Siswa Kelas XI SMK Negeri 8 Padang.

c. Pengaruh Penggunaan Teknik Kata Berpasangan Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat

Berdasarkan nilai kemampuan menulis puisi menggunakan teknik kata berpasangan dalam pemebelajaran menulis puisi siswa lebih dari cukup. Hal ini terbukti dari hasil menulis puisi yang mendapatkan perlakuan penggunaan teknik kata berpasangan lebih baik dibandingkan dengan tidak menggunakan teknik kata berpasangan yang hanya menggunakan metode ceramah.

B. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penggunaan teknik kata berpasangan terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat karena thitung> tabel

(2,81>1,67).

Jadi, disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat menggunakan teknik kata berpasangan lebih baik dari pada tidak menggunakan teknik kata berpasangan. Hal tersebut juga terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran siswa lebih mudah dalam mengembangkan ide dan siswa lebih mudah untuk memulai menulis tertutama menulis puisi.

Berdasarkan kesimpulan tersebut, dikemukan tiga saran sebagai berikut. Pertama, disarankan kepada siswa SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat untuk rajin melatih diri siswa untuk kegiatan menulis khususnya dalam menulis puisi . Kedua, disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat agar teknik kata berpasangan dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran menulis puisi. Hal ini bertujuan memberikan motivasi dan menjembatan isiswa untuk berfikir aktif dan kritis dalam proses pembelajaran terutama dalam proses pembelajaran menulis puisi. Ketiga, disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP N 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat untuk lebih memvariasikan teknik dalam pembelajaran khususnya kemampuan menulis puisi. Hal ini disebabkan penggunaan teknik sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran, untuk mewujudkan hal itu diperlukan persiapan yang maksimal.

02 46 108 1214 1618 2022 2426 28

Frekuensi

Kualifikasi

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman dan Ellya Ratna, 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (buku ajar) Padang Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. FBSS:UNP.

Hasanuddin, WS. 2012. Membaca dan Menilai Sajak: Pengantar dan Pengkajian Interprestasi.

Bandung: Angkasa.

Yuauf Muri. 2005. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif R dan D Bandung: Alfabeta CV.

Suyatno. 2004. Teknik-Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara bersama Guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, di kelas VII B SMP Negeri 2