• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA DI SD NEGERI 104 KOTA BENGKULU SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA DI SD NEGERI 104 KOTA BENGKULU SKRIPSI"

Copied!
263
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Ssarjana Pendidikan (S.Pd.) Dalam Bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah

OLEH:

SEPTI MAYANG SARI 1811240082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

TAHUN 2022

(2)

i

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

(6)

v

ٍ باَسِح ٍِرْيَغ ٍْنُهَرْجَأ ٍَنوُرِباَّصلا ىَّف ٍَىُي اَمَّوِإ

Artinya : “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”

(Q.S Az-Zumar: 10)

(7)

vi

Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan dengan rahmat serta hidayah Allah SWT. Perjalanan yang panjang penuh suka duka namun dengan penuh kesabaran dan keikhlasan akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. perjuangan ini belum berakhir sampai disini. Kebahagiaan yang hari ini saya rasakan telah mewakili salah satu impian yang saya harapkan selama ini dimana kebahagiaan yang memberiku motivasi untuk selalu berjuang dalam meraih mimpi. Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Dengan ini kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Kedua orang tua saya bapak tercinta (Dau Rizan ) dan Ibu tersayang (Malini) yang sangat saya sayangi dan cintai, yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih sayang, yang telah mendoakan saya di setiap langkah dalam menggapai impian dan telah mengorbankan segalanya untuk saya kalian orang tua yang terbaik di dunia ini, yang selalu memberi saya kasih sayang ,yang selaluh memberikan saya dukungan yang membuat saya selaluh kuat dalam menghadapi segala rintangan, semoga Allah selalauh melindungi dan menjaga bapak dan ibu.

(8)

vii

memberikan dukungan dan memberi semangat kepada saya, yang selaluh memberikan nasehat dan arahan bijaknya.

3. Kepada Pembimbing Skripsi bapak Dr.H. Ali Akbarjono, M.Pd. Selaku pembimbing 1 dan ibu Dr. Basinun, M.Pd. Selaku pembimbing 2, terimakasih telah selalu memberikan waktu, tenaga, pikiran, arahan, semangat dan motivasi penuh untuk kebaikan penyusunan skripsi ini.

4. Teruntuk sahabat dan teman seperjuangan terimakasih atas segala dukungan, semangat, dan bantuanya selama ini kepada saya, semoga Allah membalas kebaikan kalian selama ini.

5. Agama, Almamater Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu yang telah menempahku.

(9)

viii Nama : Septi Mayang Sari

NIM :1811240082

Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media visual terhadap hasil belajar IPA pada materi hewan vertebrata dan invertebrata di SD Negeri 104 Kota Bengkulu. Dengan pokok bahasan hewan vertebrata dan invertebrata dengan menggunakan media visual berupa patung hewan dan buku pintar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purvaosive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji “t”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media visual terhadap hasil belajar IPA pada materi hewan vertebrata dan invertebrata di SD Negeri 104 Kota Bengkulu. Hal tersebut dapat dilihat di buktikan pada hasil pengujian “t” terdapat perbedaan antara perlakuan yang menggunakan media visual dan yang tidak menggunakan media visual sehingga berpengaruh sedang yaitu ditolak dan hipotesis kerja dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat pengaruh penggunaan media visual terhadap hasil belajar IPA pada materi hewan vertebrata dan invertebrata di SDN 104 kota Bengkulu.

Kata Kunci: Media Visual, Hasil Belajar IPA.

(10)

ix NIM :1811240082

Study Program: Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI) ABSTRACT

This study aims to determine the effect of using visual media on science learning outcomes on vertebrate and invertebrate animals at SD Negeri 104 Bengkulu City. With the subject of vertebrate and invertebrate animals using visual media in the form of animal sculptures and smart books. This type of research is descriptive quantitative research with an experimental approach. The sampling technique in this study used purvaosive sampling. Data collection techniques in this study were observation, tests and documentation. The data analysis technique used the "t" test. The results showed that there was an effect of using visual media on science learning outcomes on vertebrate and invertebrate animal material at SD Negeri 104 Bengkulu City. This can be seen in the evidence from the results of the "t" test that there is a difference between the treatment that uses visual media and those that do not use visual media so that it has a moderate effect, namely H_O is rejected and the working hypothesis (H_a) in this study is accepted, namely there is an effect of using visual media on science learning outcomes on vertebrate and invertebrate animals at SDN 104 Bengkulu city.

Keywords: Visual Media, Science Learning Outcomes.

(11)

x

Segala puji bagi Allah SWT, Yang telah memberikan nikmat dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini, shalawat beriring salam semoga selalu tercurahkan kepada tauladan bagi kita, nabi Muhammad SAW keluarga serta sahabatnya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak yang telah banyak membantu membimbing, dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi ini terutama dosen pembimbing semoga semua bantuan menjadi amal yang baik serta iringa do‟a dari penulis agar semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT.

1. Bapak Prof Dr. KH, Zulkarnain, M.Pd. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu yang telah memfasilitasi penulis dalam menimba ilmu.

2. Bapak Dr. Mus Mulyadi, S.Ag, M.Pd. Selaku Dekan Tarbiyah dan Tadris Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu.

3. Baapak Abdul Aziz Mustamin, M.Pd.I. Selaku Koordinator Prodi PGMI Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu yang telah membantu membimbing dan memotivasi penulis.

4. Bapak H. Ali Akbarjono, M.Pd. Selaku pembimbing utama dalam penulisan proposal skripsi ini, yang telah membimbing, memberi masukan, saran dan nasehat kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

(12)

xi

membimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Syahril, S.sos.I. M.Ag. Selaku kepala Perpustakaan UINFAS Bengkulu yang telah meneyediakan fasilitas buku sebagai referensi bagi penulis.

7. Bapak. Drs. Sukarno, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan saran dan bimbinganya selama ini.

8. Seluruh dosen dan Staf yang khususnya di Fakultas Tarbiyah dan Tadris yang telah mendidik, memberikan nasehat, serta mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfat kepada mahasiswa.

9. Bapak Juharmadi, S.Pd, M.M selaku kepala sekolah SDN 104 Kota Bengkulu dan dewan guru yang telah mengizinkan dan menerima saya untuk melakukan penelitian di SDN 104 Kota Bengkulu.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan penulisan selanjutnya.

Bengkulu, Juli 2022 Penulis

Septi Mayang Sari NIM. 18112400

(13)

xii

HALAMAN JUDUL ...i

MOTO ...ii

PERSEMBAHAN ...iii

ABSTRAK ...vi

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

BAB I PENDAUHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan masalah ...15

C. Tujuan Penelitian ...15

D. Manfaat penelitian ...15

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori ...19

1. Hasil belajar IPA SD...19

a. Pengertian Hasil Belajar ...19

b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ...23

c. Belajar ...26

d. IPA SD ...44

(14)

xiii

a. Pengertian media visual ...67

b. Fungsi media visual ...70

c. Jenis media visual ...71

d. Kelebihan dan kekurangan media visual ...73

e. Langkah pembelajaran media visual. ...76

B. Kajian Pustaka ...78

C. Rumusan Hipotesis ...90

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian ...93

B. Tempat dan waktu penelitian ...95

C. Populasi dan sampel penelitian ...96

D. Variable dan indikator penelitian ...100

E. Teknik pengumpulan data ...102

F. Uji Validitas Dan Reliabilitas Data ...105

G. Teknik analisis data ...120

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENELITIAN A. Deskripsi Wilayah ...125

B. Deskripsi Data Penelitian...128

C. Analisis Data ...148

(15)

xiv

2. Uji Homogenitas ...160 3. Uji Hipotesis Penelitian ...163 D. Pembahasan ...168 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...175 B. Saran ...177 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(16)

xv

Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 Persamaan dan perbedaan kajian pustak ...87

Tabel 3.1 Jumblah Populasi Siswa...97

Tabel 3.2 Jumblah sampel siswa ...99

Tabel 3.3 Pengujian Validitas Item Soal Nomor 1 ...107

Tabel 3.4 Hasil Uji Validasi Item Soal Secara Keseluruhan ...111

Tabel 3.5 Skor Tes Hasil Belajar Pada Soal Bernomor Ganjil (X) ...114

Tabel 3.6 Skor Tes Hasil Belajar Pada Soal Bernomor Genap (Y) ...115

Tabel 3.7 Perhitungan Untuk Memperoleh = ...117

Tabel 3.8 Koefisien Alpha ...119

(17)

xvi

Tabel 4.2 Perhitungan Nilai Mean Pretest...128 Tabel 4.3 Frekuensi Hasil Pretest siswa Kelas V A...130 Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Nilai Pretest Siswa kelas

V B ...133 Tabel 4.5 Perhitungan Nilai Mean Pretest...135 Tabel 4.6 Frekuensi Hasil Pretest siswa Kelas V B ...136 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan nilai Post-Test Siswa

kelas V A ...138 Tabel 4.8 Perhitungan Nilai Mean Postest ...140 Tabel 4.9 Frekuensi Hasil Postest siswa Kelas V A ...142 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Nilai Postest Siswa kelas V B ...143 Tabel 4.11 Perhitungan Nilai Mean Postest ...145 Tabel 4.12 Frekuensi Hasil Postest siswa Kelas V B ...147

(18)

xvii

Tabel 4.14 Frekuensi Yang Diharapkan Dari Hasil Pengamatan ( ) Untuk Variabel X...153

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Skor baku Variabel (Y) ...155

Tabel 4.16 Frekuensi Yang Diharapkan Dari Hasil Pengamatan ( ) Untuk Variabel Y ...159

Tabel 4.17 Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Media Visual dan TanpaMenggunakan Media Visual .163 Tabel 4.18 Menghitung Tabulasi Hasil Posttest Kelas Eksperimen ( dan Hasil Posttest Kelas Kontrol ( )...164

(19)

xviii Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Tes Lampiran 2 Data Valid Soal Lampiran 3 Silabus

Lampiran 4 RPP

Lampiran 5 Surat Permohonan Penelitian Lampiran 6 Surat Izin Penelitian

Lampiran 7 Surat Selesai Penelitian Lampiran 8 Kartu Bimbingan Lampiran 9 SK Seminar Lampiran 10 SK Ujian

Lampiran 11 Lembar Validasi Soal

Lampiran 12 Lembar Validasi Media Pembelajaran Lampiran 13 Soal Tes Penelitian

Lampiran 14 Tabel Distribusi t

Lampiran 15 Tabel Kurva Normal Dari o S/D Z Lampiran 16 Tabel Chi Kuadrat

Lampiran 17 Tabel Product Moment Lampiran 18 Tabel dk Pembilang Lampiran 19 Dokumentas

(20)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat- alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

Dalam proses pembelajaran memiliki tiga aspek yang harus dicapai yaitu proses pembelajaran sikap, afektif, karakter, pengetahuan, kognitif dan keterampilan atau pisikomotorik. 1Belajar adalah proses penghayatan dan perubahan internal pada inidividu baik muncul dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya seperti lingkungan, belajar sendiri merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

1 Alimni,”Peranan Pendekatan Deepdialogue And Critical Thingking (Dd&ct) Untuk Meningkatkan Mutu Proses Dan Hasil Belajar Pai Siswa Kelas VIII SMPN 20 Kota Bengkulu, Jurnal Anzom, Vol. 2, No.2 (2017)

(21)

dicapainya.2

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya.

Belajar adalah proses melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Apabila kita bicara tentang belajar maka kita belajar tentang bagaimana mengubah tingkah laku seseorang.3

Guru dalam bahasa sansekerta secara harfiahnya mempunyai arti

“berat” yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merajuk pada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan menguasi peserta

2 Alfauzan Amin dkk, “ Kesulitan Belajar Mahasiswa Dalam Kuliah Daring Selama Masa Pandemi Covid-2019 “ Islamika: Jurnal keislaman dan ilmu pendidikan, Volume. 4, Nomor. 3, 2022, hal. 239

3 Alfauzan Amin, Alimni, “Pengembangan Bahan Ajar Sejarah Kebudayaan Islam Berbasis Deep Dialog and Critical Thinking dan Peningkatan Karakter Siswa Madrasah Tsanawiyah”, ( Tanggerang : Media Edukasi Indonesia Anggota IKAPI, 2021), hal. 39

(22)

siswa dengan menggunakan berbagai metode mengajar sehingga siswa tidak merasa dirugikan. Terhadap siswa dengan gaya belajar visual, guru hendaknya mendorong untuk membuat banyak syimbol dan gambar dan catatan mereka.

Memperlihatkan tabel, grafik, peta dunia, gerakan wuduh dan sholat akan mempermudah pemahaman mereka terhadap bahan pembelajaran terkait.5

Hasil belajar sebagai produk akhir dari proses pembelajaran yang dipengaruhi oleh beragam faktor, dimana satu dengan lainnya saling mengikat.

Optimalisasi hasil belajar harus dilakukan dengan memperbaiki seluruh faktor terkait. Diantara faktor tersebut adalah faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Selanjutnya adalah faktor eksternal yaitu seluruh faktor yang berasal dari luar diri siswa, atau tepatnya faktor yang berasal dari lingkungan. Hasil belajar secara keseluruhan akan tampak berupa kebiasaan, keterampilan, pengamatan,berfikir asosiatif, dan berfikir rasional dan kritis.6

Media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama

4 Alimni, “intesitas media sosial dan pengaruhnya terhadap hasil belajar agama islam sekolah menengah pertama Kota Bengkulu “. Jurnal El-ta’dib, Vol. 1, No. 22021.

5 Alfauzan Amin, “Metode dan Model Pembelajaran Agama Islam”, (Bengkulu: Vanda Marcom, 2015), hal. 30

6 Alfauzan Amin, “ Model Pembelajaran Agama Islam di Sekolah” (Yogyakarta:

Samudra Biru, 2018), hal. 44

(23)

dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau mendengarnya”.7

“Azhar Arsyad melaporkan bahwa pentingnya sebuah media pembelajaran karena media pembelajaran tersebut dapat membawa dan membangkitkan rasa senang serta gembira bagi murid-murid dan dapat memperbarui semangat mereka membantu memantapkan pengetahuan pada para siswa serta dapat menghidupkan sebuah pelajaran. Penggunaan media pembelajaran pada tahap oreantasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, media visual merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup menarik untuk bisa menarik perhatian siswa dalam belajar serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menambah minat belajar siswa serta dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi”.8

Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas, sehingga penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.

Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran itu akan menarik, efektif dan efesien apabila menggunakan media visual sebagai media pembelajarannya dipilih media visual karena kita harus ingat

7 Azhar Arsyad, “ Media Pembelajaran”, (Jakarta: Raja grafindo persada, 2013) , hal. 19

8 Ibid. hal. 20

(24)

mereka masih berfikir konkret, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus mereka buktikan sendiri dengan mata mereka.

Media visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang di buat secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak dan animasi yang di sesuaikan dengan usia peserta didik yang dapat menarik peserta didik dalam belajar, agar pembelajaran menyenangkan dan tidak menjenuhk sehinga dapat memotivasi siswa agar semangat belajar.

Secara khusus tersedianya berbagai sumber belajar tentu yang akan dapat mendukung terhadap suatu penciptaan kondisi belajar peserta didik yang menarik dan menyenangkan. Salah satu sumber belajar tersebut adalah media pembelajaran. Mengingat peran media pembelajaran sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses dan motivasi belajar seperti yang diharapkan, maka pemahaman guru secara utuh mengenai pentingnya media pembelajaran sebagai bagian yang integral dalam proses pembelajaran.

Memotivasi artinya segala sesuatu yang mendorong manusia untuk bertindak melakukan sesuatu.9

Penggunaan sebuah media sangat diperlukan didalam sebuah proses pembelajaran, terutama untuk materi-materi yang sangat sulit dipahami dan

9 Alimni dan Asiyah, “Memotivasi Dan Implementasi Konsep Islam Di Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Perkotaan Dan Pendesaan”, Internasional Journal Of Evaluation And Research In Education , Vol. 11, No. 1 (2022)

(25)

dibuat lebih menyenangkan supaya siswa dapat menjadi lebih berminat untuk belajar.

Media visual memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran. Hal ini karena media visual memiliki kemampuan merangsang proses belajar, menghadirkan objek asli secara langsung atau replikasinya, membuat hal yang abstrak menjadi konkret, memberi kesamaan persepsi, mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, jarak serta menyajikan ulang informasi secara konsisten dan memberikan suasana belajar yang santai.

Kegiatan belajar anak usia SD yang secara umum masih berada pada tahap operasional konkret. Dengan demikian penggunaan media visual dalam pembelajaran IPA merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa terutama pada materi hewan vertebrata dan invertebrata.

Namun hal tersebut sangat jauh berbeda dengan yang terjadi di didalam proses belajar mengajar secara langsung terlihat ada beberapa sekolah yang kurang menggunakan media sebagai alat bantu mengajar salah satunya media visual, karena pembuatanya yang cukuup lama dan pemilihan bahan yang bagus supaya bertahan lama membuat guru malas untuk membuat media visual yang menarik .

Di SD negeri 104 Kota Bengkulu terjadi proses belajar mengajar yang mana penggunaan media pembelajaran bukanlah hal yang penting bagi

(26)

sebagai alat peraga untuk menyampaikan materi pembelajaran IPA terutama materi yang berkaitan dengan hewan vertebrata dan invertebrata padahal media pembelajaran adalah hal yang penting untuk meningkatkan hasil belajar.

Media visual kurang dipergunakan di dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung ada beberapa guru hanya menjelaskan tanpa memperlihatkan apa yang dia jelaskan sehingga siswa kurang mengerti dan paham atas penjelasan gurunya.

Sering kali guru beranggapan bahwa menggunakan sebuah media dalam proses pembelajaran adalah sesuatu yang merepotkan, menyita banyak waktu serta cenderung membuat siswa tidak konsentrasi dalam belajar dikarenakan perhatianya akan tertuju pada media saja. Selain itu, media sering kali dianggap sebagai sebuah hiburan sedangkan belajar merupakan sesuatu hal yang serius, padahal belajar bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan mudah, mengapa harus dibuat sulit.

Padahal media pembelajaran merupakan hal yang penting didalam proses belajar mengajar bukan hanya sebagai alat bantu guru saja tetapi media pembelajaran dapat meningkatkan daya tarik siswa untuk semangat belajar

(27)

SWT. Dalam surat Al-Baqarah ayat 31.10

ٍِءۤ َلَُؤٰٓ ه ٍِءۤاَمْسَاِب ٍْيِوْىُ ـِبْْۢوَا ٍَلاَقَف ٍِةَكِ ىۤ لَمْلا ىَلَع ٍْنُهَض ٍَّنُثَرَع اَهَّلُك ٍَءۤاَمْسَ ْلَا ٍَمَد ا ٍَنَّلَعَو ۱۲- ٍَهْيِقِد ص ٍْنُتْىُك ٍْنِا

Artinya : dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya,

kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman,“Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”11

Berdasarkan observasi awal di SD negeri 104 Kota Bengkulu, pada mata pelajaran IPA kelas V terlihat bahwa pembelajaran yang dikembangkan bersifat tekstual dengan buku sebagai sumber belajar .

Berdasarkan penelitian awal disekolah tersebut terdapat beberapa guru tidak melibatkan media pembelajaran didalam suatu proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Guru tersebut umumnya menggunakan metode ceramah yang mana metode ceramah tersebut berpusat kepada guru. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru yang berperan aktif terutama dalam berbicara dan menyampaikan informasi. Hal tersebut mengakibatkan siswa sering tidak semangat dan mudah mengantuk serta tak fokus belajar dikarenakan pembelajaranya yang membosankan dan monoton.12

10 Zulkifli Rusby, Najmi hayati, Indra cahyadi , „‟Upaya Guru Mengembangkan Media Visual Dalam Proses Pembelajaran Fiqih Di MAN Kuok Bangkinan Kabupaten Kampar‟‟ Jurnal Al-hikmah , Vol 14. No. 1, (2017), hal 18-35

11 Kementrian Agama RI. Al-Qur’an Terjemah, hal. 2

12 Observasi penggunaan media visual di SDN 104 Kota Bengkulu pada Tanggal 15 September 2021

(28)

diajarkan menjadi kurang dimengerti oleh siswa dan berpengaruh pada prestasi dan hasil belajar siswa. Dilihat dari nilai tugas harian dan ulangan harian di kelas V pada mata pelajaran IPA yang mana terdapat beberapa siswa belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM pada mata pelajaran IPA dikelas V itu sendiri yaitu 70.

Pada mata pelajaran IPA di kelas V dari kelas VA dan VB ada sekitar 18 siswa yang mencapai nilai KKM sedangkan sekitar 26 siswa belum mencapai KKM. Banyaknya guru yang kurang menggunakan media pembelajaran membuat semangat belajar peserta didik kurang. Hal tersebut terlihat saat proses belajar peserta didik berlangsung, banyak siswa merasa jenuh dan bosan sehingga peserta didik mencari kesibukan sendiri agar tidak bosan, sering ribut dikelas dan terkadang bermain dengan teman sebangkunya maupun teman yang lain disaat proses pembelajaran yang sedang berlangsung, hal tersebut menjadi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 15 September 2021 pada pukul 16.00 WIB, oleh guru kelas VA dan VB SD negeri 104 Kota Bengkulu masalah yang dihadapi yaitu, minimnya media visual pada mata pelajaran IPA yang disediakan oleh sekolah, guru lebih sering menjelaskan materi tanpa menggunakan media visual, guru sering

(29)

lebih menarik dan tahan lama membutuhkan waktu yang cukup lama dan membutuhkan bahan yang berkualitas, media hanya digunaakan saat praktek saja, saat proses pembelajaran berlangsung siswa terkadang sulit diatur sehingga penyampaian materi tidak kondusif, guru sering kali kesulitan membuat media karena guru harus mempersiapkan RPP, Silabus, dan lain sebaginya sehingga untuk membuat media yang menarik terkadang guru tidak memiliki banyak waktu.13

Oleh sebab itu diperlukan media visual yang menarik untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Melihat dari permasalahan yang terjadi diatas, dapat dilakukan perbaikan dengan menggunakan media yang tepat dengan materi pembelajaran. Untuk dapat memberikan inovasi baru kepada pendidik di dalam membuat media yang kreatif agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Dari penjelasan di atas penulis tertarik untuk menguji lebih dalam lagi tentang penggunaan media pembelajaran terutama media visual. Didalam sekripsi ini penulis memilih judul “ Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Materi Hewan Vertebrata Dan Invertebrata Di SD Negeri 104 Kota Bengkulu’’.

B. Rumusan masalah

13 Ummi Zaharah dan Indah Lestari, wawancara pada tanggal 16 September 2021

(30)

masalah adakah Pengaruh penggunaan media visual terhadap hasil belajar IPA materi hewan vertebrata dan invertebrata kelas V di SD negeri 104 Kota Bengkulu.

C. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan rumusan masalah maka dapat dirumuskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media visual terhadap hasil belajar IPA pada materi hewan vertebrata dan invertebrata di SD negeri 104 kota Bengkulu.

D. Manfaat penelitian a. Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman landasan keilmuan, memperkaya ilmu, sebagai tolak ukur bagi penulis dan guru kelas dalam memotivasi belajar siswa dengan media visual.

b. Secara praktis 1) Peneliti

Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pentingnya media visual dalam hasil belajar siswa di dalam pembelajaran siswa SDN 104 Kota Bengkulu .

2) Sekolah

(31)

meningkatkan hasil belajar siswa di SDN 104 Kota Bengkulu.

b) Memberikan banyak manfaat kepada para siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang maksimal di SDN 104 Kota Bengkulu.

3) Lembaga

Sebagai sumbangan ilmu penegetahuan tentang pentingnya media visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah UINFAS Bengkulu.

(32)

13 BAB II

LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori

1. Hasil belajar IPA SD

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa .

Menurut Ari hastuti dan Yudi budianti:

Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil kegiatan belajar. hasil belajar dapat pula diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah.

14

14 Ari hastuti, Yudi budianti „‟Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA kelas II SDN Bantargebang II Kota Bekasi” Pedagogik, Vol. II, No. 2, (2014), hal 35

(33)

Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku seseorang yang mencakup kemammpuan kognitif, afektif, dan phisikomotorik setelah mengikuti proses belajar mengajar tertentu. Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan- perubahan yang terlihat pada siswa merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya yaitu proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses pengajarannya.

“Helminsyah melaporkan bahwa: Pengertian hasil belajar secara sederhana merupakan suatu kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan sebuah kegiatan belajar. Belajar itu sendiri yaitu suatu proses seorang yang berusaha untuk mendapatkan sebuah perubahan sikap atau prilaku yang relatif menetap”.15

15 Helminsyah,dkk,” Penggunaan media video animasi terhadap hasil

belajar siswa kelas III SD Islam Llaboratorium Aceh Besar “, Jurnal tunas bangsa, Vol. 7, No.2, (2020) , hal 252-265

(34)

“Lasia agustina melaporkan: bahwa sebuah hasil belajar yang merupakan sebagai produk akhir dari sebuah proses pembelajaran yang dipangaruhi oleh berbagai faktor, yang mana satu dengan yang lainnya saling mengikat. Optimalisasi dalam hasil belajar harus melakukan sesuatu yaitu dengan memperbaiki seluruh faktor terkait diantara faktor tersebut adalah faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Selanjutnya ada faktor eksternal yaitu seluruh faktor yang berasal dari luar diri siswa, atau tepatnya faktor-faktor yang berasal dari lingkungan. Dari semua faktor, faktor yang lebih dominan yaitu metode mengajar yang digunakan guru didalam mengelolah sebuah kegiatan pembelajaran serta minat didalam diri siswa”.16

16 Lasia Agustina, „‟ Pengaruh Penggunaan Media Visual dan Minat

Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika‟‟ Jurnal Formatif, Vol. 1, No. 3, ( 2010),hal 238

(35)

Hasil belajar merupakan sebuah perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang yang dapat dilihat dan diamati serta diukur bentuk baik itu pengetahuan, perilaku, sikap, dan keterampilan. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang. Hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, serta rana psikomotorik.

Dari penjelasan diatas mengenai hasil belajar peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu proses perubahan yang dialami pada diri siswa itu sendiri. Baik itu yang berupa kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berperan sebagai hasil kegiatan belajar sehingga mengakibatkan sikap dan tingkah lakunya dapat tercapai sehingga dapat dinilai dalam bentuk angka atau skor setelah dilakukan beberapa tes

(36)

hasil belajar yang dilaksanakan diakhir pembelajaran.

Hasil belajar merupakan suatu proses perubahan sikap atau tingkah laku yang mencakup tiga aspek yaitu, aspek kognitif yang berupa kecakapan kerja serta berpikir, aspek afektif yang berupa pembentukan sikap ilmiah dalam memecahkan masalah, dan aspek psikomotorik berupa keterampilan serta kecakapan menggunkan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah.

b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa baik itu dilingkungan sekolah, luar sekolah yang berupa lingkungan masyarakat maupun di lingkungan rumah itu juga menjadi faktor hasil belajar siswa dan dapat mempengaruhi belajar siswa tersebut, faktor sekolah dan lingkungan masyarakat sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Faktor hasil belajar lebih

(37)

dominan dilingkungan sekolah dan masyarakat karena banyak pengaruh-pengaruh yang menjadi faktor hasil belajar. faktor yang mempengaruhi hasil belajar dari sisi sekolah yang meliputi:

1) Metode mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar.

2) Kurikulum. Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.

3) Relasi guru dengan siswa. Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.

proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri.

4) Relasi siswa dengan siswa. Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin.

(38)

5) Disiplin sekolah. Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah juga dalam belajar.17

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar diri siswa, seperti faktor keluarga, seorang siswa akan mendapat pengaruh didalam keluarga yang berupa cara orang tua mendidik dan suasana dirumah, kemudian faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini berupa siswa dengan siswa, metode mengajar, disiplin sekolah dan lain-lain. Serta yang terahkir faktor masyarakat yang begitu mempengaruhi belajar siswa di masyarakat, seperti media masa yang juga berpengaruh terhadap positif dan negatifnya, teman bergaul siswa dan lainya.

17 Sulastri, Imran, dan Arif Firmansyah, ” Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya”, Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1, ,hal. 93

(39)

Faktor internal adalah faktor yang ada dari dalam diri siswa, faktor internal berupa, faktor jasmani yang meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh, lalu ada faktor pisikologis yang terdapat intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Serta yang terahkir faktor kelelahan yang meliputi kesehatan dan jasmani.

Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor belajar siswa. Faktor tersebut terbagi ke dalam dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal, yang mana faktor internal adalah faktor yang ada pada siswa itu sendiri dan eksternal adalah faktor yang terdapat diluar diri siswa.

c. Belajar

1) Pengertian belajar

Belajar merupakan sebuah perubahan yang relatif permanen dalam sebuah prilaku atau

(40)

pontensi prilaku, sebagai sebuah hasil dari pengalaman dan latihan yang dikuatkan atau sebuah proses belajar yang telah dilalui. Belajar juga merupakan akibat terjadinya interaksi atara stimulus dan respon.

“Haris budiman melaporkan bahwa: Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang dapat terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu dapat terjadi karena adanya sebuah interaksi diantara seseorang dengan lingkungannya. Oleh sebab itu belajar juga dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satunya adanya pertanda bahwa seseorang itu telah belajar yaitu adanya sebuah perubahan tingkah laku seseorang yang mungkin disebabkan oleh

(41)

terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan serta sikapnya”.18

Belajar merupakan sebuah proses perubahan yang terjadi didalam diri seseorang, dan sebuah proses untuk memperoleh suatu pengetahuan tentang sebuah ilmu dan menghasilkan perubahan dari tidak mengetahui menjadi mengetahui tentang ilmu yang dipelajari.

Belajar bukanlah sebuah tujuan melainkan sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan. Belajar juga bukan untuk merubah prilaku tetapi untuk mendapatkan pengetahuan.

Menurut puji sumarsono, dkk :

Belajar merupaakan modifkasi atau memperkuat prilaku dengan melalui berbagai pengalaman. Ini menunjukan bahwa beajar adalah sebuah proses, dan bukan merupakan suatu hasil dan tujuan

18 Haris Budiman, ‟‟Penggunaan Media Visual Dalam Proses Pembelajaran‟‟ Al-Tadzkiyah: Jurnal Pendidikan islm, Vol. 7 ,(2016), hal 171-180

(42)

belajar yang tidak hanya mengingat sesuatu tetapi juga mengalami.19

Belajar merupakan proses atau upaya yang dilakukan setiap orang agar mendapatkan sebuah perubahan baik itu tingkah laku maupun dalam bentuk pengetahuan, keterampilan sikap serta sebuah nilai positif sebagai pengalaman yang terdapat dari berbagai materi yang telah dipahami dan merupakan syarat mutlak untuk dapat menjadi pandai dari segala hal baik itu dari pembelajaran, perilaku, dan lain sebaginya.

“Aprida dan darwis melaporkan bahwa: Belajar menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang disadari atau disengaja. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam

19 Puji Sumarsono dkk. „’Belajar dan Pembelajaran „‟, (Malang,:

Universitas muhamdya malang, 2020), hal. 1-2

(43)

melakukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya”.20

Belajar adalah sebuah proses usaha seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamanya didalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar juga sebagai suatu proses sehingga berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman belajar. Belajar yang relatif menetap sehingga terjadi dalam segala hal seperti tingkah laku.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu usaha seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan yang kompleks yang terjadi pada seorang di sepanjang hidupnya, baik itu berupa tingkah laku, pemikiran dan pengetahuannya dan lain

20 Aprida Pane , Muhammad Darwis Dasopang,” Belajar Dan Pembelajaran”, FITRAH Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 3 No. 2, (2017), hal. 335

(44)

sebagainya. Seseorang akan dikatakan belajar apabila dia sedikit banyak sudah ada perubahan yang baik dari pada sebelumnya. Dengan belajar seseorang dapat paham pada suatu pembelajaran dan dapat membuat seseoarang tersebut cerdas sehingga dapat membentuk seseorang tersebut menjadi berprestasi dan memiliki karya, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan baik apabila intensitas keaktifan jasmani maupun mental seseorang semakin tinggi.

Sebaliknya meskipun seseorang dikatakan belajar, namun jika keaktifan jasmaniah dan mentalnya rendah berarti kegiatan belajar tersebut tidak secara nyata memahami bahwa dirinya melakukan kegiatan belajar.

2) Tahap belajar

Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan sebuah proses komunikasi,

(45)

penyampaian pesan dari pengantar pesan ke penerima pesan. Pesan tersebut berupa isi atau ajaran yang akan dituangkan ke dalam simbol- simbol komunikasi baik itu secara verbal (kata- kata dan tulisan) maupun non verbal.

Proses belajar mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Mengajar bukan sekedar kegiatan mentransfer pengetahuan tetapi merupakan proses membimbing kegiatan belajar anak. Apabila guru memahami bagaimana anak belajar, dia akan mendapatkan bantuan sesuai dengan yang diperlukan. Setiap kegiatan pasti memiliki tahap begitu juga belajar juga memiliki tahap agar proses belajar dapat berjalan dengan lancar. Adapun tahap- tahap proses bealajar dibagi tiga tahap yaitu:

(46)

a) Tahap perolehan informasi

Tahap perolehan informasi adalah tahap mendasar, pada tahap ini seseorang menerima informasi yang merupakan stimulus dan selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk menggunakan dasar untuk memberikan respon agar memperoleh pemahaman baru atau prilaku baru.

b) Tahap penyimpanan informasi

Pada tahap penyimpanan informasi, seseorang menyimpan pemahaman baru dan prilaku baru yng telah diterima dalam memorinya, yaitu memori jangka pendek maupun jangka panjang c) Tahap memperoleh kembali informasi

Tahap memperoleh kembali informasi adalah tahap yang merupakan peristiwa mengungkapkan kembali informasi dan pemahaman yang diperoleh.

(47)

Tahap belajar manusia dapat berupa intropeksi bawah sadar ini merupakan tahap dimana manusia tidak mengetahui bahwa mereka tidak tahu, kompetensi bawah sadar ini adalah mengetahui secarah penuh bahwa seseorang tersebut tidak tahu, dan kompetensi sadar yang merupakan seseorang sadar memiliki sebuah ilmu pengetahuan atau kemampuan terhadap sesuatu serta kompetensi bawah sadar merupakan tahap yang mana setiap manusia sadar melakukan sesuatu namu tidak tahu bagaimana proses itu dapat terjadi.

Tahap proses belajar berupa tahap informasi yaitu seorang siswa memperoleh sejumlah informasi mengenai materi maupun pengetahuan yang mana sedang dipelajari, lalu tahap teransformasi yang merupakan setiap informasi yang didapat selanjutnya dianalisis,

(48)

diubah dan ditransformasikan sehingga menjadi bentuk yang konseptual sehingga kelak dapat dimanfaatkan, dan yang terahkir berupa tahap evaluasi yang mana tahap ini siswa melakukan penilaian diri sendiri terhadap sebuah informasi atau sebuah pengetahuan yang sudah ditransformasikan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat terlihat bahwa banyak tahap peroses belajar yang berupa tahap perolehan informasi, tahap penyampaian informasi, kemudian tahap memperoleh kembali informasi, lalu ada tahap informasi, tahap transformasi, dan selanjutnya tahap evaluasi. Tidak hanya tahap proses belajar tetapi ada juga tahap belajar manusia yang berupa intropeksi bawah sadar, dan selanjutnya kompetensi sadar.

(49)

3) Tujuan belajar

Setiap kegiatan yang dilakukan baik dilingkungan sekolah dan lingkungan masayarakat kegiatan yang dilakukan pastilah memiliki sebuah tujuan. Begitu juga belajar yang tentu memiliki tujuan pula. Sehingga kegiatan tersebut tidak berahkir sia-sia dan dapat memproleh sesuatu yang dapat menguntungkan diri sendiri dan juga orang lain.

“Seorang ahli melaporkan bahwa: Proses belajar terjadi apabila individu dihadapkan pada situasi dimana ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa, atau apabila ia harus mengatasi rintangan-rintangan yang mengganggu kegiatan- kegiatan yang diinginkan. Proses penyesuaian diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar,

(50)

tanpa pemikiran yang banyak terhadap apa yang dilakukan”.21

Tujuan belajar yaitu dapat mengembangkan kemampuan dengan jauh lebih baik. Tidak hanya itu dengan belajar dapat membuat seseorang membuka wawasan dan pandangan yang lebih luas dan dapat merubah seseorang jauh lebih baik dari pada sebelumnya entah itu berupa dari segi pemikiran ataupun perilaku. Dengan belajar juga dapat memberikan lebih banyak kebebasan pada seseorang. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan banyak wawasan yang bisa diterapkan didalam kehidupan sehari- hari.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dilihat bahwa tujuan belajar merupakan hal yang dapat mengembangkan kemampuan seseorang jauh lebih

21 Tri Arifprabowo, M. Musfiqon,” Belajar Dan Pembelajaran” , (Yogyakarta:CV Budi Utama, 2018) hal. 12-16

(51)

baik, dan proses belajar terjadi apabila seseoarang dihadapkan pada situasi dimana ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa serta mengembangkan kemampuanya dengan jauh lebih baik. Tujuan belajar yang lebih luas dapat memberikan kesempatan untuk mencerdaskan, melatih kemampuan berfikir serta meningkatkan kemampuan mengolah informasi menjadi lebih baik.

4) Ciri-ciri belajar.

Didalam Belajar tentu memiliki sebuah ciri-ciri salah satunya adalah dari yang tidak diketahui menjadi tahu, dapat memahami sebuah konsep, fokus pada satu tujuan, perubahan sikap atau prilaku, perubahan pada diri seseorang secara sadar, serta ada perubahan dalam belajar yang terjadi pada seseorang. Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut:

(52)

a) Perubhan yang bersifat fungsional . Perubahan yang terjadi pada aspek kepribadian seseorang mempunyai dampak terhadap perubahan selanjutnya.

b) Belajar adalah yang sudah mungkin sewaktu terjadinya proritas yang bersangkutan tidak begitu menyadarinya namun demikian paling tidak dia menyadari setelah peristiwa itu berlangsung.

c) Belajar terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual. Belajar hanya terjadi apabila dialami sendiri oleh yang bersangkutan dan tidak dapat digantikn oleh orang lain.

d) Perubahan yang terjadi bersifat menyeluruh dan terintegritas, yang berubah bukan

(53)

bagian-bagian dari diri seseorang, namun yang berubah adalah kepribadiannya.

e) Belajar adalah proses intreaksi. Belajar bukanlah proses penyerapan yang berlangsung tanpa usaha yang aktif dari yang bersangkutan..

f) Perubahan berlangsung dari yang sederhana kearah yng lebih kompleks seorang anak baru akan melakukan oprasi bilangan kalau yang bersangkutan menguasi simbol-simbol yang berkaitan dengan oprasi tersebut.22

Ciri-ciri belajar yaitu perubahan yang terjadi secara sadar yang dirasakan oleh setiap individu yang belajar akan menyadari terjadinya sebuah perubahan pada dirinya, perbahan dalam bersifat fungsional suatu perubahan yang terjadi

22 Ibid. hal 12-13.

(54)

terus menerus, kemudian perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, selanjutnya perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara terjadi karena proses belajar bersifat permanen atau menetap, perubahan dalam belajar dan yang terahkir perubahan yang mencangkup seluruh aspek tingkah laku.

”Djmarah melaporkan bahwa: Ciri-ciri belajar terbagi menjadi enam, yaitu: Pertama, perubahan yang terjadi secara sadar. Kedua, perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional. Ketiga, perubahan belajar yang bersifat positif dan aktif.

Keempat, perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

(55)

Kelima, perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Keenam, perubahan mencangkup aspek tingkah laku”.23

Dilihat dari penjelasan diatas dapat pahami di bahwa banyak ciri-ciri belajar salah satunya perubahan secara sadar entah itu perubahan perilaku, perubahan belajar, yang tidak mengetahui menjadi mengetahui, sudah memahami satu konsep, pemahamannya lebih bertambah, dan seseoarang akan dikatakna belajar ketika seseorang tersebut sudah mengalami suatu perubahan pada dirinya sendiri yang berupa perubahan menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

23 Karyaku,ciri-ciri belajar dan hasil

belajar”,https://karyatulisku.com/ciri-ciri-belajar-dan-hasil-belajar/# diakses pada 14 januari 2022.

(56)

5) Unsur-unsur belajar

Unsur-unsur belajar sangat diperlukan didalam sebuah proses pendidikan. Maka dari itu unsur-unsur belajar harus ada karena unsur-unsur tersebut sangat penting terutama bagi siswa dan guru. Perilaku belajar merupakan perilaku yang kompleks, karena banyak unsur yang terlibat didalamnya, diantaranya, tujuan yaitu dasar dari aktifitas belajar adalah untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan oleh yang bersangkutan oleh karena itu prilaku belajar mempunyai tujuan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

Kemudian pola respons dan kemauan yang dimiliki yaitu setiap individu memiliki pola respons yang dapat digunakan dalam situsi belajar, dia mempunyai cara merespon tersendiri dan hal itu berkaitan erat dengan kesiapannya.

(57)

d. IPA SD

1) Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata Inggris, yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam. Jadi IPA atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil

(58)

percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.24

Pembelajaran sains pada tingkat sekolah dasar (SD) dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi, dan masyarakat. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa yang terjadi di alam beserta isinya. Serta dalam pemerolehannya, pengetahuan tersebut memiliki nilai-nilai sikap para ilmuwan yang berdasarkan proses ilmiah.

24 Binti muakirin,”Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan pembelajaran inkuiri pada siswa SD”, Coope:Jurnal ilmiah guru, No. 1, (2014) hal.52-53

(59)

2) Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI.

Pembelajaran IPA memiliki tujuan yaitu:

a) Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi, dan masyarakat.

b) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

c) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

d) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari.

e) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman ke bidang pengajaran lain.

f) Ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. Menghargai

(60)

berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari.

g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ketingkat lebih tinggi.

Pendidikan IPA bertujuan sebagai berikut:

a) Menolong anak didik untuk dapat berpikir logis terhadap kejadian sehari-hari dan memecahkan masalah sederhana yang dihadapinya.

b) Menolong dan meningkatkan kualitas hidup manusia.

c) Membekali anak-anak yang akan menjadi penduduk di masa mendatang agar dapat hidup di dalamnya.

d) Menghasilkan perkembangan pola berpikir yang baik.

(61)

e) Membantu secara positif pada anak-anak untuk dapat memahami mata pelajaran lain terutama bahasa dan matematika. 25

3) Fungsi ilmu pengetahuan alam sekolah dasar a) Memberikan pengetahuan tentang berbagai

jenis dan keadaan lingkungan alam dan lingkungan buatan .

b) Mengembangkan keterampilan proses.

c) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

d) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan disekitarnya dan pemanfaatanya bagi kehidupan sehari-hari.

25 Ibid. hal. 53

(62)

e) Mengembangkan kemajuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari, maupun untuk melanjutkan pendidikanya ketingkat pendidikan yang lebih tinggi.26

4) Tujuan ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar.

Tujuan pemberian mata pelajaran IPA atau sains adalah agar siswa mampu memahami dan menguasi konsep-konsep IPA serta keterkaitan dengan kehidupan nyata. Siswa juga mampu menggunakan strategi pembelajaran ilmiah untuk memecahkan masalah yang di hadapinya, sehingga lebih menyadari dan mencintai kebesaran serta kekuasaan penciptanya. Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.:

26 Indah pratiwi, “ IPA Untuk Pendidikan Guru Sekolah Dasar”, (Medan :UMSU, 2021), hal. 7-9

(63)

a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam cipta-Nya.

b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehiupan sehari-hari.

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

(64)

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturanya sebagai salah satu ciptaan tuhan.

g) Memperoleh bekal pengetahuan konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.27 5). Materi hewan verteberata dan hewan inverteberata

a) Pengertian hewan verteberata dan hewan inverteberata

Hewan verteberata merupakan hewan yang memiliki tulang punggung atau tulang belakang yang tergabung satu sama lain. Hewan tersebut banyak sekali spesiesnya. Baik itu hewan air maupun hewan darat yang tentu saja banyak ditemukan jenis hewan vertbrata. Vertebrata merupakan subfilum, yang mencangkup seluruh hewan yang memiliki tulang belakang yang

27 Ibid .

(65)

tersusun. Vertebrata juga merupakan subfilum terbesar dari chordat. Didalam vertebrata terdapat hewan menyusui, semua jenis ikan, amfibia, reptil serta macam-macam burung.

Istilah vertebrata berasal dari kata Latin yaitu vertebratus (Pliny), yang berarti gabungan dari tulang belakang. Hal ini erat kaitannya dengan kata vertebrata yang mengacu pada salah satu tulang segmen tulang belakang. Hewan vertebrata adalah hewan dengan tulang punggung internal atau tulang belakang. Ada lebih dari 85.000 spesies hewan vertebrata yang hidup di alam ini seperti amphibi, burung, ikan, mamalia, dan reptil.

Hewan darat yang paling besar ditemukan adalah vertebrata”. 28

Jadi hewan vertebrata itu merupakan hewan yang mmiliki tulang belakang yang

28 Septina, “Taksonomi Vertebrata”, Modul Pendidikan Biologi, fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Raden Intan Lampung, 2021, hal 4

(66)

berupa bagian gabungan tulang belakang. yang biasa disebut tulang punggung. Hewan vertebrata juga memiliki lapisan jaringan dan merupakan hewan yang cukup banyak memiliki spesises dan habitatnya dibumi, hewan tersebut dapat muda ditemui dengan berbagai macam jenisnya.

Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang yang mana hewan tersebut banyak sekali spesisesnya yang di temukan didunia. Hewan tersebut dapat ditemukan dilaut, sungai, dan hutan. Dengan berbagai macam hewan ynag unik dan menarik untuk diketahui.

Hewan invetebrata (avertebrata) merupakan istilah untuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Sebagian besar hewan yang hidup di bumi merupakan avertebrata, spesiesnya mencapai sekitar 12 jutaan. Hewan avertebrata memiliki anatomi tubuh yang jauh

(67)

lebih sederhana daripada vertebrata. Mereka termasuk ke dalam hewan berdarah dingin yang berarti suhu tubuhnya bergantung pada suhu atmosfer.29

Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Inverteberata mencangkup semua hewan kecuali verteberata.

Hewan inverteberata merupakan adalah bentuk awal dari verteberata, hewan inverteberata tersebut merupakan hewan berdarah dingin dengan suhu tubuhnya bergantung dengan suhu atmosfir.

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa Hewan invetrabrata (Avertebrata) yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang yang merupkan hewan berdarah dingin yang memiliki

29 Kumparan, “Perbedaan Hewan Vertebrata dan Hewan Avertebrata, Lengkap dengan Ciri-cirinya”,ttps://kumparan.com/kabar-harian/perbedaan- hewan-vertebrata-dan-hewan avertebrata-lengkap-dengan-ciri-cirinya- 1wG5JDfnidP/full, diakses 17 November, 2021.

(68)

suhu tubuh yang bergantung pada suhu atsmofir, hewan tersebut banyak memiliki jenisnya yang beragam. Sedangkan hewan verteberata merupakan hewan yang mmiliki tulang belakang yang berupa bagian gabungan tulang belakang.

yang biasa disebut tulang punggung.

b) Klasifikasi Flum hewan vertebrata dan hewan invertebrata

Banyak sekali klasifikasi flum vertebrata dimulai dari pisces, reptil, aves, ampibiha, serta mamaliah yang tentu saja memiliki jenis yang unik, ciri-ciri dan tinggal sesuai dihabitatnya masing-masing serta cara hidup dan makanannya yang brbeda-beda.

Klasifikasi Filum Vertebrata dibagi menjadi lima yaitu:

(69)

1) Pisces

Tubuh ikan tertutup sisik, yaitu tulang yang tipis terang tersusun seperti genting. Kulit luar berlendir untuk memudahkan gerak di dalam air, tetapi ada juga ikan yang tidak bersisik.

2) Reptil.

Reptil bahasa Latin, reptare artinya merayap atau vertebrata yang merayap merupakan hewan terestial sejati pertama yang hidup di daerah panas.

3) Aves.

Aves adalah vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu yang berasal dari epidermis dan memiliki bermacam-macam adaptasi untuk terbang. Aves meliputi burung, ayam, angsa, dan bebek.

4) Ampibiha

(70)

Dalam bahasa Yunani, amphi artinya dua dan bios artinya kehidupan. Vertebrata yang hidup di dua alam merupakan vertebrata darat pertama, tetapi bersifat amphibious yaitu sebagian dari tahapan hidupnya hidup di perairan dan sebagian lagi hidup di darat.

5) Mamalia

Mamalia merupakan kelompok organisme yang paling berkembang dan ditemui di berbagai habitat mulai dari padang pasir, daerah kutup, samudra, pegunungan, hutan dan padang rumput.30

Kelompok hewan vertebrata dibedakan menjadi lima kelas yaitu: Pertama, pisces, (berbagai jenis ikan bertulang keras dan bertulang rawan).

Kedua, amphibia (berbagai jenis katak dan

30, Septina, “Taksonomi verebrata”. O.p. Cit., hal. 13

(71)

salamander). Ketiga, reptilia (hewan melata, yaitu berbagai jenis ular, kadal, buaya dan kura- kura). Keempat, aves ( unggas dan berbagai jenis burung). Kelima, mamalia (berbagai jenis hewan menyusui)”.31

Tidak hanya hewan vertebrata, hewan invertebrata juga memiliki klasifikasi filum juga.

Klasifikasi flum antara vertebrata dengan invertebrata sangat berbeda dan memiliki keunikan dan jenis yang beragam. Klasifikasi filum inverteberata sangat beragam hewan-hewanya dan cukup banyak ditemukan didunia .Klasifikasi filum Hewan Invertebrata adalah sebagai berikut:

1) Filum Porifera

Porifera merupakan hewan yang memiliki pori-pori. Porifera belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Contoh hewan yang

31 Ibid .

(72)

masuk ke dalam kategori porifera adalah sycon, clathrina, euspongia, dan spongia.

2) Filum Coelenterata

Coelenterata merupakan hewan yang berongga. Kebanyakan hewan berongga memberi keuntungan terhadap manusia.

Kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang yang melindungi pantai dari terjadinya abrasi. Contoh coelenterata adalah hydra, koral, dan polip.

3) Filum Platyhelmintes

Filum ini merupakan kelompok cacing pipih.

Hewan ini memiliki struktur tubuh paling sederhana dibandingkan cacing filum lainnya.

Contoh filum cacing pipih adalah cacing hati (Fasiola hepatica), cacing pita sapi (Taenia saginata), dan cacing pita babi (Taenia solium).

(73)

4) Filum Nemathelminthes (Nematoda)

Filum ini merupakan kelompok cacing benang. Tubuhnya berbentuk bulat panjang dan tidak memiliki segmen.

5) Filum Annelida

Filum Annelida merupakan kelompok cacing yang tubuhnya bersegmen menyerupai cincin dan gelang. Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur hingga tumpukan sampah tumbuh-tumbuhan.

6) Filum Mollusca

Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan tidak beruas-ruas. Mollusca dapat digunakan sebagai bahan makanan dan sumber protein hewan.

7) Filum Arthropoda

Filum ini merupakan hewan yang memiliki kaki bersendi atau beruas-ruas. Arthropoda

(74)

dapat digunakan sebagai bahan makanan yang mengandung protein.

8) Filum Echinodermata

Filum ini merupakan hewan-hewan yang memiliki kulit berduri. Habitat kelompok hewan ini ada di laut.32

Klasifikasi filum Hewan Invertebrata yaitu porifera merupakan kelompok hewan yang hidup dilautan dan tubuh yang berbentuk tabung, coelenterata ialah jenis hewan invertebrata berongga, platyhelminthes, annlida, mollusca merupakan jenis hewan invertebrata yang lunak, arthropodaialah hewan yang memiliki kaki beruas, echinodermata ialah hewan berkulit duri dan yang terahkir nemathelmimnthes merupakan cacing berbentuk giling.

32 Ibid.

Gambar

Table 3.8  Koefisien Alpha

Referensi

Dokumen terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU KELAS VIIE DI SEKOLAH.. MENENGAH PERTAMA NEGERI

Kesimpulan PTK ini adalah bahwa penggunaan media pembelajaran visual berbasis Macromedia Flash dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas V

Upaya yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan media Audio Visual yang dikarenakan diharapkan siswa dapat tertarik pada materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran

Berdasarkan paparan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan media audio-visual dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan pada mata pelajaran IPS

penelitian yang telah dikemukakan diatas maka dapat diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan hasil belajar pencak silat pada siswa

Media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran IPA pada maetri peduli terhadap makhluk jidup adalah media audio visual dengan menggunakan media audio visual

Apakah penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan motivasi belajar pada pelajaran fiqih materi sholat fardhu siswa kelas II MI M a’arif Sraten

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media Audio Visual pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam apakah