• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT PENGHASILAN, PENGETAHUAN PAJAK, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor SAMSAT Bantul)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH TINGKAT PENGHASILAN, PENGETAHUAN PAJAK, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor SAMSAT Bantul)"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tingkat pendapatan, pengetahuan perpajakan dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Bantul. Apakah tingkat pendapatan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di kantor samsat bantul. Apakah literasi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di kantor samsat bantul.

Apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di kantor samsat bantul. Untuk menganalisis pengaruh tingkat pendapatan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di kantor SAMSAT Bantul 2. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di kantor SAMSAT Bantul.

PENDAHULUAN

Latar belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Teori atribusi
  • Pajak
  • Pajak Kendaraan Bermotor
  • Kepatuhan Pajak
  • Tingkat Penghasilan
  • Pengetahuan Pajak
  • Sanksi Pajak

Penelitian Terdahulu

Pengembangan Hipotesis

  • Pengaruh tingkat penghasilan terdahap kepatuhan wajib pajak
  • Pengaruh pengetahuan pajak terdahap kepatuhan wajib pajak kendaraan
  • Pengaruh sanksi pajak erdahap kepatuhan wajib pajak kendaraan

Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel

Populasi mengacu pada seluruh kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal lain yang dianggap cukup menarik untuk diteliti. Populasi adalah sekelompok orang, peristiwa, atau hal lain yang dianggap cukup menarik sehingga peneliti ingin membentuk opini berdasarkan statistik sampel (Sekaran & Bougie, 2017). Accidental sampling adalah teknik pemilihan berdasarkan kebetulan, yaitu responden yang bertemu dengan peneliti secara kebetulan.

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 100 responden wajib pajak kendaraan bermotor yang berada di kantor SAMSAT Kabupaten Bantul.

Jenis dan Sumber Data

Metode Pengumpulan Data

Setelah dilakukan analisis, diperoleh hasil bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Setelah dilakukan analisis, hasil penelitian menunjukkan bahwa sanksi pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Pengaruh akses pajak, fasilitas, sosialisasi pajak dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

Pengaruh Sanksi Administrasi, Kesadaran Wajib Pajak, Tingkat Pendapatan dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Empiris Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor SAMSAT Purbalingga). Penentu Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Empiris Pada Badan Pendapatan Daerah UPT Serpong Provinsi Banten). Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.

Analisis Pengaruh Sanksi Administrasi, Tingkat Pendapatan dan Sistem SAMSAT Drive Thru Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan (Studi Kasus Kantor Samsat Kota Padang). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (MVT) di Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPP) Kabupaten Seluma. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Empiris Di Kantor UPPD/SAMSAT Brebe).

Pengaruh Sosialisasi, Sanksi, dan Persepsi Akuntabilitas Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor. Pengaruh Pengetahuan, Kesadaran, Sanksi dan Sistem E-Samsat terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kabupaten Subang (Studi Kasus Kantor Samsat Subang).

Definisi dan Pengukuran Variabel Data

  • Variabel Terikat
  • Variabel Bebas
    • Tingkat Penghasilan
    • Pengetahuan Pajak
    • Sanksi Pajak

Metode Analisis

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Heterokedastisitas
  • Analisis Regresi Berganda
  • Pengujian Hipotesa
    • Uji T
    • Uji F
    • Koefisien Determinasi

Artinya variabel kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor meningkat sebesar 0,331 jika variabel peningkatan tingkat pendapatan dan sanksi pajak diabaikan. Artinya variabel kepatuhan wajib pajak motor akan meningkat sebesar 0,203 jika peningkatan tingkat pendapatan dan pengetahuan perpajakan diabaikan. Besarnya penghasilan yang diterima wajib pajak tidak mempengaruhi kewajiban wajib pajak untuk membayar pajak kendaraan bermotor.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Dewi & Supadmi, 2021) dan (Susilawati & Budiartha, 2013) yang masing-masing diperoleh hasil sanksi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Artinya banyak atau sedikitnya penghasilan yang diterima wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Pengaruh sanksi perpajakan, akuntabilitas pegawai negeri, modernisasi sistem administrasi, kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di kota surabaya.

Pengaruh pengetahuan wajib pajak, kesadaran wajib pajak, sanksi pajak kendaraan bermotor dan mengemudi melalui sistem SAMSAT terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, Sanksi Pajak, dan Kewajiban Pelayanan Publik Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor. Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak dan Modernisasi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Minahasa Selatan.

2017) Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor dan Sistem SAMSAT Drive Thru Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus WP PKB Roda Empat Di Samsat Drive Thru Bantul). Berniat melakukan penelitian untuk menyusun disertasi berjudul “Pengaruh Tingkat Penghasilan Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor”.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Kuesioner

Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuisioner atau kuisioner kepada responden. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode random sampling, artinya responden yang ditemui peneliti secara kebetulan di lokasi penelitian. Berdasarkan tabel di atas, terdapat beberapa tanggapan dari responden yang menjadi data tidak dapat diolah, atau biasa disebut penyimpangan data.

Data ini antara lain dapat terjadi karena kesalahan dalam perancangan alat penelitian, sehingga data tersebut dapat dibuang. Dari 100 kuesioner yang dibagikan kepada responden, terdapat 6 tanggapan responden yang outlier yaitu jumlah data responden dan 78.

Analisis Deskriptif

Nilai maksimum yang ditampilkan adalah 4,75 yang berarti dari seluruh responden yang memberikan penilaian tertinggi tentang pengetahuan perpajakan yaitu 4,75. Nilai rata-rata pengetahuan perpajakan adalah 3,638, artinya rata-rata seluruh responden yang memberikan pendapat tentang pengetahuan perpajakan adalah 3,638. Nilai standar deviasi pengetahuan perpajakan sebesar 0,360 yang berarti besarnya sebaran data pada variabel pengetahuan perpajakan sebesar 0,360 dari 94 responden.

Sanksi perpajakan memiliki nilai minimal 2,75, yang berarti peringkat terendah yang diberikan responden terhadap sanksi perpajakan adalah 2,75. Nilai maksimum yang ditunjukkan adalah 5 yang berarti dari seluruh responden yang memberikan penilaian sanksi perpajakan tertinggi adalah 5. Nilai rata-rata sanksi perpajakan adalah 3,704 yang berarti rata-rata seluruh responden yang telah memberikan penilaian sanksi perpajakan. adalah 3.704.

Nilai standar deviasi sanksi pajak sebesar 0,527 yang berarti besarnya sebaran data variabel sanksi pajak sebesar 0,527 dari 94 responden. Kepatuhan wajib pajak memiliki nilai minimal 2,67 yang berarti bahwa penilaian terendah yang diberikan oleh responden untuk kepatuhan wajib pajak adalah 2,67. Nilai maksimal yang ditampilkan adalah 5, yang berarti dari seluruh responden yang memberikan penilaian kepatuhan wajib pajak tertinggi adalah 5.

Nilai standar deviasi sanksi kepatuhan wajib pajak sebesar 0,617 yang berarti besarnya sebaran data variabel kepatuhan wajib pajak sebesar 0,617 pada 94 responden.

Karakteristik Responden

Dari tabel di atas terdapat beberapa perbedaan karakteristik responden dari sebelum dilakukan penyimpangan dan sesudah dilakukan penyimpangan. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah laki-laki berubah dari 43 menjadi 41 dan untuk perempuan dari 57 menjadi 53. Meskipun terjadi perubahan, responden pada kelompok usia antara 20-30 tahun masih mendominasi dan jumlah terkecil responden dengan kelompok usia >50 tahun.

Hasil setelah outlier dilakukan, jumlah pendidikan SMA/SMK sederajat terbanyak masih terbanyak, dan paling sedikit bahkan tidak ada responden yang berpendidikan terakhir S2.

Uji Validitas

Agar suatu item valid, nilai Rhitung item tersebut harus lebih besar dari nilai Rtabel. Berdasarkan hasil tabel di atas, dari 15 pertanyaan yang diberikan kepada responden terdapat 1 item yang tidak valid yaitu pada variabel Y item pertanyaan keempat (KWP4). Dikatakan tidak valid karena nilai Rhitung sebesar 0,156 lebih kecil dari nilai Rtabel sebesar 0,2006.

Oleh karena itu, data yang tidak valid harus dihapus atau tidak disertakan pada pengujian selanjutnya dan pengujian validitas diulang. Ketiga item tersebut memiliki nilai lebih besar dari Rtabel, sehingga dikatakan valid dan dapat diikutsertakan pada tes selanjutnya.

Uji Reliabilitas

Dalam penentuan uji reliabilitas, jika nilai Cronbach’s alpha > 0,6 maka kuesioner dinyatakan reliabel atau konsisten. Dalam penelitian ini, untuk mengatakan bahwa variabel-variabel tersebut reliabel, kami menggunakan metode transformasi nilai setiap variabel pada tabel Total Item Statistics, kolom Cronbach's Alpha, jika item yang memiliki nilai terbesar dihapus, dalam bentuk V . Terlihat dari tabel di atas bahwa semua variabel bebas dalam penelitian ini memiliki nilai Cronbach's alpha lebih besar dari koefisien standar yaitu 0,60 sehingga dapat dikatakan reliabel.

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinieritas
  • Uji Heteroskedastisitas

Jika nilai VIF < 10 maka model regresi dikatakan baik, tetapi jika VIF > 10 berarti terdapat gejala multikolinearitas (Digdowiseiso, 2017). Kemudian untuk variabel pengetahuan perpajakan nilai VIF sebesar 1,045, dan untuk variabel sanksi perpajakan nilai VIF sebesar 1,075. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan varians dari satu residual ke residual lainnya dalam model regresi.

Disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi di atas karena ketiga model tersebut memiliki nilai signifikansi > 0,05.

Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati & Rachman (2021) dan Wardani & Rumiyatun (2021) yang menyatakan bahwa tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Sebaliknya, wajib pajak dengan pengetahuan pajak yang kurang cenderung tidak membayar pajak kendaraan bermotor. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Susilawati & Budiartha, 2013), Viva et al. 2019) dan Rizal (2019) yang menemukan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

Artinya semakin tinggi atau tinggi pengetahuan perpajakan yang dimiliki wajib pajak akan semakin meningkatkan kepatuhannya dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Diharapkan penelitian selanjutnya lebih memperluas pembahasan mengenai variabel tingkat pendapatan karena tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di Kantor SAMSAT Bantul.

Pengujian Hipotesa

  • Uji T
  • Uji F
  • Koefisien Determinasi

Pembahasan

  • Pengaruh Tingkat Penghasilan terhadap kepatuhan wajib pajak
  • Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
  • Pengaruh Sanksi Pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan

Untuk variabel tingkat pendapatan, pertanyaannya adalah “besarnya pajak yang dikenakan sesuai dengan tingkat pendapatan wajib pajak”. Artinya, banyak wajib pajak yang memahami manfaat membayar pajak dan proses pembayarannya. Artinya semakin ketat dan tinggi sanksi perpajakan maka wajib pajak akan semakin patuh dalam membayar pajak kendaraan bermotor.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Keterbatasan Penelitian

Implikasi Penelitian

Saran

Pengaruh Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Tingkat Pemahaman dan Pekerjaan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Daerah Sleman Kabupaten Yogyakarta. Penyebaran Pajak, Pelayanan Fiskal dan Sanksi Pajak untuk Kepatuhan WPOP di KPP Manado dan KPP Belitung.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan penelitian yang diperoleh adalah variabel pemahaman peraturan pajak, kesadaran wajib pajak, dan tarif pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib

Obyek penelitian yang akan dilakukan pembahasan yaitu mengenai pengetahuan pajak, tingkat kesadaran, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar