PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN
PERSEPSIWAJIB PAJAK TERIIADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
Supriyati
STIE Perbanas SurabaYa Email : supriYati@Perbanas. ac.
id
Jl. Nginden Semolo 34'36 Surabaya - Indonesia
ABSTRACT
The
Directorate
Generalof
Taxation has donea strategic role.
Oneof
theactivities
isto
increase the tax payer's compliance. This research attempts to see the influenceof
tax lmowledge, tax payer perceptionof 'fiscus" and criterions of
taxpayer of
complionce toward tax payer"o*jlior"",
The procedure of data collectionin
this researchis
by dis-tributing tie
questioniaires to the tax payersin
Tax Services Department of East Sidoarjodrrect{rn zooz.
The researchers have collected 43 questioners. The result ofvalidity
and relrabilityfrom
44 questions shows thatall
questions arevalid
and reliable. Accordingly, the resuitoynor*riity
shows that data is in a normaldistribution.
The result of regression showsthat
just tax knowledge variable infiuences significantly the tax payer b compliance' From the iesult of this research,it
is expected that the next researchers and academicians canprovide
tax lcnowledgefor
the studentsfrom
thelow
levelof
educationto
the higherlevei of
education.
TheDiiectorate
General of Taxotion should also increase theirquality
of services.Key words
:
Tbx Knowledge, Taxpayer Perception, Tax CompliancePENDAIIULUAI\
Haryanto,2006)'Direktorat
Jendral Pajak(DIP)
sejakbulan
Reformasipajak
sebenarnyalebih di- Januari 1984 telah menempuh langkah-
arahkanpada upaya untuk
meningkatkan langkah sffategis dalam upayauntuk men- kepatuhan wajib pajak, terutama
dalamingfatkan prrrrri*uun n"guiu
yangdisebut hal
pembayaranpajak' Wajib pajak
patuh sef,agaireformasi
perpajakan secarame-
bukan berartiwajib
pajak yang membayarnyelirut, (Cornelio dan Ignatius, 2004).
dalam nominal besar melainkanwajib
pajak plmbaharuanpajak ini meiputi pembaha-
yang mengerti dan mematuhihak
dan ke- ruan dalam peraturan perundang-undangan wajibannya dalam bidang perpajakan serta perpajakandan
perubahandalam system telah memenuhi kriteria-kriteria
tertentu.pemunguta, palat. Latar belakang ter-
Pemerintahpun telah berusaha keras untuk jadinyarefor-uii
perpajakan adalahkarena
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam*auog-*aang pajat
yang berlaku saatitu
membayarpajak. Hal ini bisa dilihat
dari(tuh* 1983 dan
sebelumnya)merupakan
peningkatan penerimaan negaradari
sek- peninggalankolonial
Belandayang tidak tor
pajak. Penerimaan pajak periode tahun,".rui1ugi
dengan perkembanganjaman
1969-1993 sebesar 149,46triliun,
periode dantidak
berdasarkan pada pancasila(Su- tahun
1994-2000sebesar 520,65 triliun,
andy 2000). Tujuan utama reformasipajak
dan pada periode tahun 2001'2003 sebesar menurut mantan menteri keuanganRepub-
778,112triliun.
Selainitu,
peningkatanki- lik
Indonesia, Radiusprawiro
padasidang
nerja perpajakanjuga
dapatdilihat
dari ha-DpR
tanggal5 Oktober
1983 adalahuntuk
sil tahun 2003 yang mana sumber dana darilebih
menegakkan kemandirianmasyarakat
sektor pajak mempunyai peranan yang cu- Indonesia dalam membiayaipembangunan
kuptinggi yaitu
mencapai 750/o (Abimanyu nasional dengan lebih mencurahkan lagise-
2004)-genap kemampuan kita sendiri (Gardina
dan Kenyataan yang ada di
IndonesiarssN 2086
-
3802menunjukkan
tingkat
kepatuhanWajib
Pa-jak
masih rendah, halini
terlihat pada belum optimalnya penerimaan pajak (tax gap) dantax ratio
Indonesia masih terendahdi
Ka- wasanASEAN yaitu
sebesarll,6
untuk ta- hun 2005 yang dihitung darijumlah
seluruhpajak
dibandingkan denganPDB
(Napitu-pulu,
2005). Rendahnyatingkat
kepatuhan Wajib Pajakini
mendorong pihak DJP untukmelakukan upaya yang
sungguh-sungguh dan berkesinambungan.Penelitian yang dilakukan
Budiono(2003)
menyatakan bahwa fenornena ting-kat
kepatuhanwajib
pajakdi wilayah
KPP Sidoado, khususnya Sidoarjo Barat menun-jukkan
tingkat kepatuhan wajib pajak masihminim artinya belum
seluruhwajib
pajakmematuhi ketentuan
perpajakan.Hal ini tercermin dari (1) wajib pajak
umumnya cenderung menghindari pembayaran pajak,terlepas dari
kesadaran kewarganegaraan serta kewajiban terhadap negaru dan secara kuantitaswajib
pajak yangperlu
diadakan pemeriksaan dan penyidikan pajak semakin meningkat. (2) Tingkat kepatuhan wajib pa-jak
masih terbatas pada yang bersifat admin- istrative, sementara upaya untuk menghindar dari pembayaran pajak masih tinggi. Halitu
diketahuidari
besarnya selisih antarajum- lah
omset yang dilaporkan dalam SPT Ta- hunan PPh maupun omset penyerahan pada SPT MasaPPN
dengan omset sebenarnya setelah dilakukan koreksi fiskal melalui pe- meriksaan pajak.(3) Adanya indikasi beber- apa wajib pajak yang melakukan pemalsuanbaik dokumen maupun
keberadaan usah- anya(wajib
pajakfiktif.
Sedangkan, Pene-litian yang dilakukan oleh
Samaji (2007) menyatakanKPP
Sidoarjo khususnya KPP Sidoado Timur, selamaini memiliki jumlah wajib pajak
cukup besar danKota
Sidoar-jo
termasukkota industri
yang cukup ber- potensi sehinggadiharapkan
memberikan konstribusi penerimaan pajak yangjuga
cu- kup besar.Rendahnya kepatuhan
wajib pajak
pe- nyebabnya antar lain pengetahuan sebagian besar wajib pajak tentang pajak dan persepsiwajib pajak tentang pajak dan petugas pajak-
pun
masih rendah (Gardina dan Haryanto, 2006). Sebagian besar wajib pajak memper- oleh pengetahuan pajak dari petugas pajak, selain itujuga
adayangdiperoleh dari radio, televisi, majalah pajak, surat kabar, internet, buku perpajakan, konsultan pajak, seminar pajak, dan adapula yang diperoleh dari pelati- han pajak. Namun,itu
pun sifatnya jarang.Apalagi bila kita lihat dunia pendidikan pun belum menyentuh pajak. Pendidikan mulai pendidikan dasar sampai pendidikan
tinggi
belum mensosialisikan pajak secara menye-luruh,
kecuali mereka yang menempuhju-
rusan perpajakan.
Hal ini
tentu berdampak pada kesadaran masyarakat dan kesadaran yang rendahini juga
menyebabkan kepatu- hanwajib
pajak pun rendah.Selain ifu, wajib pajak juga
masih mempersepsikanpajak itu sebagai
pun-gutan wajib bukan
sebagaiwujud
peran serta mereka karena mereka merasa belummelihat
darnpak nyatapajak bagi
negara dan rnasyarakat. Apalagi ditambah persepsi mereka terhadap aparatpajak.
Selamaini
banyak wajib pajak yang berpersepsinegatif
pada aparat pajak yang terlihatpada rendah-nya
pelayananpada wajib pajak,
apalagi saat terjadi penelitian dan pemeriksaan pa-jak
banyak yang berpendapat bahwa aparat pajakpun yang berkuasa. Kualitas dan pro- fesionalisme aparatpajak telah menjadi per- tanyaan besar.Ini
yang akan menyebabkan rendahnya kepatuhan wajib pajak.Berdasarkan paparan
di
atas penelitianini
dimaksudkanuntuk
memberi masukan bagi akademisi dan Direktorat Jendral Pajak agar mampu memberikan sosialisasi men- genai pajak dan penerimaan pajak sehinggake
depan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus meningkatkan kepatu- han wajib pajak. Untuk itu rumusan masalahpenelitian ini
adalah apakah pengetahuandan
persepsiwajib pajak
tentang petugas pajak dan kriteria-kriteria wajib pajak patuhmemiliki
pengaruh terhadap kepatuhan wa-jib
pajak.Kepatuhan Wajib Pajak
Jadi, kepatuhan dalam hal perpajakan berar-
ti
merupakan suatu ketaatan untuk melaku- kan ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan perpajakanyang diwajibkan
atau diharus-kan
dilaksanakanmenurut peraturan
pe- rundang-undangan perpajakan. Pemberiansanksi akan dikenakan
kepada pelanggar ketentuanperpajakan,
YanE dimaksudkanuntuk
mencegahtingkah laku yang
tidak dikehendaki sehingga akan tercipta kepatu- hanyang lebih baik dari wajib
pajak. Ke- patuhanwajib pajak didefinisikan
sebagaitingkah laku wajib pajak yang
memasuk-kan
dan melaporkan pada waktunyainfor-
masi yang diperlukan, mengisi secara benarjumlah
pajak yang terutang, dan membayarpajak
pada waktunya, tanpa ada tindakan pemaksaan. Ketidakpatuhantimbul
kalausalah satu syarat definisi tidak
terpenuhi(Kiryanto,
1999).Jadi
semakintinggi tingkat
kebenaran menghitung dan memperhitungkan, ketepa- tan menyetor, serta mengisi dan memasuk- kan surat pernberitahuan (SPT) wajib pajak, maka diharapkan semakintinggi
tingkat ke- patuhanwajib pajak dalam
melaksanakan dan memenuhi kewajiban pajaknya. Wajib pajak patuh berartiwajib
pajak tersebut te-lah
sadar pajakyaitu
memahami akan hak dan kewajiban perpajakannya serta melak- sanakanhak
dan kewajiban perpajakannya dengan benar (Abimanyu, 2004). Kewaj ibandan hak wajib pajak ini
harus dijalankan dengan seimbang, dalamarti
apabilawajib pajak
memangtelah
melaksanakan kewa-jiban
perpajakannya makawajib
pajak dap- at mendapatkan haknya. Adapun kewajibanwajib pajak menurut Mardiasmo
(2001) adalah:1.
Mempunyai nomor pokok wajib
pajak Q{PWP) sebagai identitasdiri wajib
pa-jak yang akan
membantudalam
men-jalankan kewajiban
pembayaran pajakdan
mempermudahdalam
Pengawasan administrasi perpaj akan.2.
Menghitung dan membayar pajak sendiri dengan benar.3. Mengisi
dangan benar surat pemberita-huan (SPT) dan
dimasukkanke
kantor pelayanan pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan.4.
Menyelenggarakanpembukuan I
pen-catatan yang sesuai dengan perpajakan.
5. Memberikan
kemudahankepada
petu- gas pajak (fiskus) apabila petugas pajak melakukan pemeriksaan, misalnya mem- perlihatkan pembukuan, dokumen-doku- men, dan memberikan keterangan yang dibutuhkan.Sedangkan menurut Bohari (1999), hak-hak wajib pajak adalah menerima tandabukti pe- masukan surat pemberitahuan, mempunyai
hak
mengajukan permohonan penundaan penyampaian surat pemberitahuan, menga-jukan
permohonan penundaan/
angsuranpembayaran
pajak dan meminta
pengem- balian atas kelebih an baY ar.Kriteria Wajib Pajak Patuh
Wajib pajak patuh adalah
wajib
pajak yang telah ditetapkan olehDirektur
Jenderal Pa-jak
sebagaiwajib pajak yang
memenuhikriteria
tertentu sebagaimana dimaksud da-lam
KeputusanMenteri
KeuanganNomor
544II(MK.O4|2O00 tentangKriteria
WajibPajak yang Dapat
Diberikan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.Untuk
memotivasi parawajib pajak
dalam memenuhi kewajibannya serta meningkat- kanjumlah wajib pajak
patuh, pemerintah memberikan beberapakriteria yang
harus dipenuhiuntuk
menjadiwajib
pajak patuh.Dasar
hukum
penetapankriteria wajib
pa-jak patuh ini
adalah Undang-Undang No.16 tahun 2000 mengenai ketentuan umum
dan tata
cara perpajakan,dan KMK
No.544iKMK.0412000 j.o. KMK
No.235lKMK.03i2003
tentang penentuanwajib
pa- jak patuh. Adapun kriteria wajib pajak patuhyang telah ditetapkan adalah :
1. Tepat waktu dalam menyampaikan surat
pemberitahuan tahunan
(SPT:tahunan) dalarn dua (2) tahun terakhir.2.
Tepatwaktu dalam menyampaikan surat pemberitahuan masa (SPT-masa) untukpajak
penghasilan danpajak
pertarnba-rssN 2086
-
3802han
nilai
dalam tahun terakhir. Apabila terlambat menyampaikan surat pemberi- tahuan masa tersebuttidak boleh
lebihdari tiga (3)
masa pajak,tidak
berturut-turut,
sertatidak
lewat dari batas waktu penyampaian surat pemberitahuan masa berikutnya.3.
Tidak mempunyai tunggakan pajak, kec-uali
mendapatizin untuk
diangsur pem- bayaran pajaknya namuntidak
termasuk surat tagihan pajak (STP)untuk
dua ta- hun terakhir.4. Tidak
pernahdijatuhi
hukuman karena melakukantindak
pidana dibidang per-pajakan dalam jangka waktu
sepuluh (10) tahun terakhir.5.
Pendapat yang diberikan auditor apabilalaporan
keuanganwajib pajak
diauditadalah wajar tanpa
pengecualian atau waj ar dengan pengecualian.Apabila laporan keuangan tidak diaudit, wa-
jib
pajak masih dapat mengajukan permoho- nanuntuk
ditetapkan menjadiwajib
pajakpatuh dengan syarat
wajib
pajak memenuhicriteria-kriteria
tersebut.Selain itu, wajib
pajakjuga
harus memenuhikriteria
tamba- han, yaitu:1. Menyelenggarakan pembukuan yang se- suai denagn perpajakan (pasal28 KUP).
2. Koreksi
fiskalnyatidak boleh lebih
dari l0Yo apabilawajib
pajak pemah dilaku-kan
pemeriksaandalam jangka
waktudua tahun terakhir.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ke- patuhan Wajib Pajak
cara petugas pajak memberikan pelayanan, dan beratrya kriteria wajib pajak patuh. Se-
lain itu
adanya faktor kesengajaan yang di- lakukan olehwajib
pajak dengan pemikiran bahwa mereka dapat melakukan negosiasi dengan aparat untuk mengecilkan pajak mer- eka. (Bisnis Indonesia, 27 F ebruari 2004).RERANGKA TEORITIS DAN HIPO- TESIS
Berdasarkan kerangka pemikiran
di
bawah, maka hipotesis penelitian yang dapat diru- muskan adalah :Hl :
Pengetahuan tentangpajak
memi-liki
pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajakH2 :
Persepsiterhadap petugas
pajakmemiliki pengaruh terhadap
ke- patuhan wajib pajakH3 :
Persepsi terhadap kriteria wajib pa-jak
patuhmemiliki
pengaruh terh- adap kepatuhan wajibMETODE PENELITIAN
RancanganPenelitian
Tujuan penelitian
ini
merupakan pengujianhipotesis yang telah ditetapkan.
Adapun lingkungan studiini
merupakan studi lapan- gan pada wajib pajak badan di KPP SidoarjoTimur
dimanatingkat
keterlibatan peneliti sangat minimal.Unit
analisisnya merupakanunit
analisis tingkatindividual
karena yang diamati adalah perilakuwajib
pajak badan.Pengujian yang dilakukan
menggunakan alatuji
statistik regresi linear sederhana.Definisi Operasional dan Pengukuran
Para praktisi pajak mengatakan bahwamin- Variabel
imnya tingkat
kepatuhanwajib pajak ini Definisi
operasional dan pengukuran varia- dapat dikarenakan oleh kurangnyapengeta- bel yang digunakan dalam penelitian ini
huan pajak yangdimiliki
olehwajib pajak,
akan dijelaskan sebagai berikut :RERAN G KA TEO RI TI S D AN H I PO TESI S
Pengetahuan Tent*ng Paja k
Perepsi terhadcp Petugas Pajak
Penepsi terhadnp kriteria wajib paiah prtuh
Variabel independen yang
terdiri
dari:.
Pengetahuan tentang pajak.
Pengetahuanpajak
sebagaisalah
satuvariabelnya
merupakan seberapa ban-yak ilmu
atau wawasan tentang pajak yangdimiliki
oleh wajib pajak..
Persepsi terhadap petugas pajak.
Persepsi terhadap petugaspajak
digu- nakanuntuk
mengukur persepsiwajib
pajak tentang seberapa besar peran petu- gas pajak dalam memberikan pelayanan kepada wajib pajak..
Persepsi terhadap kriteria wajib pajak.. Persepsi terhadap kriteria wajib
pa-jak patuh
digunakanuntuk
mengukurpersepsi wajib pajak tentang
kriteriayang ditetapkan untuk menjadi
wa-jib pajak patuh,
apakahkriteria
yang ditetapkan sudah sesuai ataukah belum sesuai dengan yang diharapkan oleh wa-jib
pajak.Variabel dependen merupakan
variabelyang
menyangkut alasan-alasanatau
ber- bagaifaktor
yang menyebabkan tirnbulnya kepatuhanatau
ketidakpatuhanwajib
pa-jak, wajib
pajak dikatakan patuh apabila te-lah
memenuhi berbagaikriteria
yang telah ditetapkan. Dasar hukum penetapankriteria wajib pajak patuh ini
adalah Undang-Un-dangNo.
16 tahun 2000 mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan, danKMK
No.544lKMK.0412000j.o. KMK
No.235lKMK.03/2003
tentang penentuanwajib
pa-jak
patuh.Pengukuran
variabel dalam
penelitianini
menggunakan skalalikert
dan penilaian yang digunakan menggunakan rentang yang masing-masingdiberikan bobot 1
(sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju).Populasi
&
SampelPopulasi dalam penelitian
ini
adalah seluruhwajib
pajak badan yang berada pada ruang lingkup wilayah KPP Sidoarjo Timur. Penel-iti
menggunakan "convenience sampling"dari
metodenonprobability
sampling yaitu setiap anggota populasi yang ada dan yang lokasi nya dapat dijangkau oleh peneliti da- pat dij adikan sampling.Data
dan MetodePengumpulan
data Data yang diperoleh dalam penelitian ini be- rasal dari penyebaran kuesioner secara lang- sungke
respondenyang
adadi
KPP Sido- arjo Timur (tabell).
AI\ALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Teknik analisis datayang digunakan adalah sebagai berikut :Analisis
Deskriptif
Uji
Validitas danReliabilitas
Uji Validitas
data digunakan dengan caramenghitung korelasi antar skor
masing- masingbutir
pertanyaan dengantotal
skormasing-masing variabel. Pengujian reli-
abilitasnya digunakanuji
statistic Cronbachalpha (o) dari
masing-masing instrument dalam suatu variabel.Uji
StatistikUntuk
mengetahui pengaruh masing-mas-ing
variabel bebasyaitu
pengetahuan wa-jib
pajak, persepsi terhadap petugas pajak, persepsi terhadap kriteriawajib
pajak patuh secara parsial terhadap variabel terikat yaitu Kepatuhanwajib pajak, maka
digunakan analisis regresi linear dengan model sebagai berikut:Y:a+blxl +b2x2+b3x3+e
Dimana:
Y:
Kepatuhan Wajib PajakXl :
Pengetahuan Tentang PajakX2 = Persepsi Wajib Pajak terhadap Petugas Pajak
X3
:
Persepsi Wajib Pajak terhadapKriteria
Wajib Pajak Patuhe:
elror atau variabel penggangguGambaran
SubyekPenelitian
Dalam Penelitian
ini,
peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak 7 8 kuesioner kepada wa-jib
pajak badan di KPP Sidoa{o timur, yang telah sesuai dengan kriteria penelitian.Dari
78 kuesioneryang telah didistribusikan lang- sung oleh peneliti di perusahaan-perusahaan yang ada
di
KPP SidoarjoTimur,
sejumlah43
(55,13%)total
kuesioner yang kembalidan te{awab
dengan lengkap. Selebihnyayaitu
35 kuesioner (44,87%)tidak
kembali kepadapeneliti.
Adapun deskripsi respon-Llrlian
Rapordtl Junrlah Earyarzn:
Bidang Usah3:
Benirli Useha:
Pajak dipuagut berdls3*sn UU
?ajak berguna bagi mrsyaakat Trdak dapat imba-lan langsung Adanye rankd perpajahan Pcmulltutatr paj ali oleh pemeIin!3h Sdf r3s!$ment 3-r*stcm
KeptmilikenNP\1?
Kepemilihan NPPKP
Pmyempaian SPT lr{ala & TahutBn Permohonan Pmundaan
lvlalfaat l$:ajib pajak Patuh
Koop€13tif
Mcneg.lJran atursn p erp aj akan Btkerja secarejujur
Mempe!flJit $ajib pajak P.msh dilic cc&?kan Informrsi belum culiup baik Pelayanen cr:Iiup baik Bcniliap adil
Pcmenuhan Le!'ajibau Pajak
Telah menrba;-ar paj ak Trpar $alitu pery-ampaian SPT Pemohonau penundaan Laporan k€uangan auditan Pel.aksana sn PembuLlran Perush.
Prose s pemcrikse arl P aj ak Kjiteria $? Patuh terlalu berat
Tepat *lLtu pery*ampaian SPT Krb€naBn pelhitutgan p aj ali Tepat r*aktu memb ay ar Paj ak Tidali mem iki uuggaha! P aj ali Tidali mehnggar p eraturan perP ej alian hdek pemah dij atuhi hulLuoan pidane I{esil Audit LaPoran Keuangeu rtrgg!prn RtsPotrd!lr:
Prng.t.hurn l.ntug Pljak
Pcrslpsi &rhadrp pttugrs
Prj*
C. Pcrrcpsi terhadep kriteria srjib prjak prtuh
D, Krpatuhrn lVajib
Prjrk
?embuliuan ;esuai
I SSN 2086- 3802
den tampak di table
l.
Tabel 2
menunjukkanbahwa ada
18 (41,86%)wajib
pajak badan yang menjadiresponden memiliki karyawan
sebanyakkurang dari 10 orang.
Responden lebihmenunjukkan
sebagaibadan
usaha yangtidak terlalu
besar atautergolong
perusa- haan berskala kecil.Tabel 3 menunjukkan bahwa
badan usahayang menjadi
responden penelitian sebagian besarmemiliki
bidang usaha jasa'Tabel
I
Kisi-Kisi Variabel
KuesionerAnalisis Kepatuhan Wajib Pajak
khususnya pada
jasa iklan dan
agen per- jalanan.Tabel
4
menunjukkan bahwa sebagian besar responden(95,35%) memiliki
badan usaha berbentuk perseroan, walaupun peru- sahaan yang merekamiliki
masih tergolong perusahaan berskala kecil.Tabel 5 menunjukkan bahwa sumber
in-
formasi perpajakan yang didapatwajib
pa-jak
yang menjadi responden cukupvariatif
artinya mereka telah memperoleh informasi
Data Primer
Data Primer
Data Primer
Tabe1 2
Ber das ar kan J unl l ah Kar yawan
Tabe1 3
Ber das ar kan Bi dang Us aha
Tabe1 4
Ber das ar kan Bent uk Us aha
Tabe1 5
Sumber l nf or mas i Per pt t akan
Data Primer
dari
berbagai sumber. Tetapi, yang terban-yak
informasi tersebut diperoleh dari petu- gaspajak,
artinya keterlibatan petugas pa-jak
dalamaktivitas
perpajakan perusahaan masih cukup besar.Uji Validitas
danReliabilitas
Uji
validitas menunjukkan sejauhmana kete- patan dan kecermatan suatu instrumen pen- gukuran dalam fungsinya melakukan fungsiukurnya. Uji validitas dilakukan
terhadap 42 (empat puluh dua) item pernyataan yangmeliputi 13 (tiga belas) item
pernyataanuntuk mengukur
pengetahuanpajak,
10(sepuluh) item
pemyataanuntuk
mengu-kur
persepsiwajib pajak
terhadap petugaspajak,
10 (sepuluh)item
pemyataan untukmengukur
persepsiwajib pajak
terhadapkriteria wajib
pajak patuh dan 9 (sembilan) item pernyataan untuk mengukur kepatuhanwajib
pajak.Hasil uji validitas ini
menun-jukkan
bahwa dari 33 (tiga puluhtiga)
item pernyataan secara keseluruhan dinyatakan valid.Uji
reliabilitas dilakukan untuk menguji keandalan alat ukur yang digunakan. Dalam pengujianini
menggunakanalat uji
statis-tik
CronbachAlpha (C[),
dengan ketentuan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel,jika
NO 」じヽ三
LAH KARYAW AN J LRI LAH PERSEN TASE
l
つ
,
4
く 10 0Fang 10- 50 0r ang 50- 99 0r ang ン 100 0r ang
18 10
1
14
41=8696 23, 26%
2, 33' も 32, 560/ 6
J um LL
43100ツ
6NO
BD AN G U SAEA
J LTRI LAH PERSENTASE1つ一3
J I
as a
Dagang Industri
3 0
︲
1 2
69, 77, も 2, 339も
27, 996
J unl Lh 43
100, も
N0
BEN TU K U SAH A
J LTゝI LAHPERSEN Tぶ E
ol一Zら
,
P T C V の
4 ︲11
95. 35%
2=3396
2, 33076
J um LL
43 10096N 0
SUヽBERO‐ FOI ミ
ヽ
L■SIJ LTHLAΠ TOTAL PESPONDEN
PROSENTASE
123456789
1 0
Radio Tele isi lvlajalah Pajal Surat Kabar Intcmet Petugas Pajak Buh,r Perpajakan Konsultan Pajali Seminar Pajak Pelatihan Paiali
41 0
9
1 5
︲ 6
3 2
44
1 0
1 0 4144444■14
9, 3' 6 23_ 396 20, 9%
34, 996 37. 2%
71, ■96 9, 3' 6 9. 39`
23_ 396
23_ 3%
rssN 2086
-
3802memberikan
nila
CronbachAlpha >
0,60.Adapun hasil pengujian reliabilitas menun-
jukkan
bahwa secara keseluruhan alatukur
tersebut dapat diandalkan..
Uji Normalitas
Hasil
analisis statistik one-sample Kolmog-orov-smirnov test
menunjukkannilai
sig- nifikansinyadi
atas 0,05 sehinggaHo
din- yatakantidak
dapatditolak artinya
model regresiini memiliki
distribusi normal.Pengujian Statistik
Hasil
uji
F menunjukkannilai
signifikansin- ya sebesar 0.000 yang berarti bahwa ketiga variabel independenmemiliki
pengaruh ter- hadap variabel dependen. Sedangkan hasiluji
t tampak di bawah ini.Hasil pengujian statistik
di
atas menun- jukkan bahwa tidak semua faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Pen- garuh variabel pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,016 yang menyatakan bahwa Ho ditolak atau variabel pengetahuan pajakmemiliki
pengaruh signifikan terhadap kepatuhanwajib
pajak. Sedangkan, pengar-uh variabel
persepsiwajib pajak
terhadap petugas pajak dan persepsiwajib
pajak ter- hadap kriteriawajib
pajak patuh menunjuk-kan tingkat
signifikansinya masing-masing sebesar 0,828 dan 0,459 yang menyatakan Ho diterima atau kedua variabel independenmemiliki
pengaruh tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.Pengaruh pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
Dari
hasil pengujian statistik terlihat bahwavariabel pengetahuan tentang pajak memi-
liki
pengaruh signifikan terhadap kepatuhanwajib
pajak.Hasil
penelitianini
konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gardina dan Haryanto (2006), yang menya-takan bahwa ada
perbedaan pengetahuan tentangpajak
antarawajib
pajak patuh dan tidak patuh. Kenyataan y ang ada menunjuk- kan saatini
banyakwajib
pajak yang mem- punyai pengetahuan pajak cukup memadai.Pengetahuan pajak mereka didapat dari ber- bagai sumber informasi. Salah satu sumber informasi perpajakan terbanyak yang dida- pat oleh setiap wajib pajakberasal dari petu- gas pajak. Selain dari petugas pajak, penge- tahuan
wajib
pajak ada yang diperoleh dariradio, televisi,
majalahpajak,
surat kabar, internet, buku perpajakan, konsultan pajak, seminar pajak, adapula yang diperoleh dari pelatihan pajak.Pengetahuan
perpajakan yang
cukup memadaiini
tentunya mempermudah mer- eka memenuhi kewajiban perpajakan, apal-agi
pengetahuan perpajakan mereka dapat diandalkankarena
sebagian besar berasaldari
petugaspajak. Arlinya,
dengan ber- bekal pengetahuan yang merekamiliki
akan berdampakpada tingkat
kepatuhanwajib
pajak.Di sisi lain pihak
DJP pun pada ta- hun-tahunterakhir ini
telah menggalakkan ektensifikasi dan intensifikasipajak
dalam rangka sebagai upaya untuk menjaring wa-jib
pajak,baik melalui
sosialisasi langsungmaupun tidak langsung. Langkah yaflg
ditempuhpihak
DJPini
tentunya diharap- kan mampu meningkatkan pengetahuan wa-jib
pajak. Bertambahnya pengetahuanwajib
Tabe1 6Hasil Uji
HipotesisLI odel
Unstandardized Coetflcients
Standardized
Coefficients Si g_
B Std. Error Beta
t
iCoustaut)A
B C
,904 ,523 6,991E-02
,LJL1?1
I,l t4
,208
"320
,3 X0
,395 ,040 ,149
2,510=812
,2[8
,7,17
!)1
,016 ,s28 ,459
Sumber : Hasil Pengolahan Data
pajak
tentunya mampu memberikan kesa- daran akan pentingnya pajakbagi
mereka, masyarakat dan negara dan kesadaran pajakyang
meningkatjuga akan
meningkatkan kepatuhan wajib pajak.Pengaruh persepsi tentang petugas
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
Hasil pengujian statistik rnenunjukkan bah-
wa
persepsiwajib pajak
terhadap petugaspajak memiliki
pengaruhtidak
signifikan terhadap kepatuhanwajib pajak.
Sebagian besarwajib pajak
(74,4%) masih memper- oleh informasi mengenai pajak dari petugaspajak,
selaindari
surat kabar,televisi
daninternet. Wajib pajak yang dijadikan
re- sponden berada pada satu KPP yang samasehingga mereka memperoleh
informasi dan pelayanan yang samadari
petugas pa-jak
karena petugaspajak
berasaldari
satu instansiyang sama. Bila informasi
yang diberikan petugas pajak dan pelayanan yang diterimawajib
pajak cenderung sama akan mengakibatkan wajib pajakmemiliki
persa- maan pandangan terhadap petugas pajak.Berdasarkan
jawaban
respondenjuga menunjukkan bahwa wajib pajak
banyakyang menginginkan
adanya petugas pajak yang mampu menegakkan peraturan perpa- jakan, bersikapjujur,
dan tidak menyulitkan wajib pajak serta mampu memberikaninfor-
masi yang tepat. Kenyataan yangadaselamaini wajib
pajak memperoleh perlakuan dan pelayananyang
sama denganwaktu
sebe-lumnya, artinya
pelayanan petugas pajakbelum
mampu meningkatkan kemandirianwajib pajak dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya. Tingat ketergantungan pada petugas pajak masih cukup besar sehingga persepesiwajib
pajak atas pelayanan petu- gaspajak pun
sama. Persesi atas petugas pajak yang cenderung sama atau tetap, ten- tunyatidak
mengubah kesadaranwajib
pa-jak
ataupun mampu meningkatkan kepatu-han wajib pajak. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwabila
ada peningkatan kepatuhanwajib pajak
sebenarnya bukan disebabkan adanya pengaruh persepsi atas petugas pajak, melainkan karena faktorlain
seperti frekuensi sosialisasi DJP,
tingkat pengetahuan wajib pajak, tingkat kerumitan peraturan perpajakan.Pengaruh persepsi tentang
kriteria wajib pajak patuh terhadap kepatuhan wajib pajak.
Hasil
pengujianstatistik ini
menunjukkan bahwa persepsiwajib pajak
terhadapkri- teria wajib
pajak patuhmemiliki
pengaruhtidak signifikan
terhadap kepatuhanwajib
pajak. Hasil penelitianini
tidak mendukungpenelitian yang dilakukan oleh
Gardina dan Haryanto (2006). Kenyataan yang ada menunjukkanbahwa
banyakwajib
pajakmasih
menganggapkriteria wajib
pajak patuhini terlalu sulit
dantidak
sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Untuk men-jadi wajib
pajak patuh tidak mudah dilaku-kan, namun wajib pajak hanya
diberikan manfaat berupa kemudahan dalam restitusi.Hal
ini
dirasa tidak sebanding dengan upayayang
mereka lakukan.Apalagi bila
terjadi perubahan peraturan perpajakan, menjadi- kankriteria wajib
pajak patuh menjadi de-mikian
sulit.Adanya
persepsiyang tidak
berubah akankriteria wajib
pajak patuh menyebab-kan
banyakwajib pajak yang tidak
beru- paya meningkatkan pemenuhan kewajiban perpajakanny a ata:u berupaya meningkatkan kepatuhannya.Peneliti melihat kondisi ini terjadi karena kurangnya sosialisasi
DJP tentang halini,
rendahnya pemahaman mer- eka tentang kriteria wajib pajak, juga di KPP Sidoarjoini
masih banyak wajib pajak yang tidak patuh. Karena itu penelitianini
meny- impulkan bahwa kepatuhanwajib
pajak bu- kan hanya disebabkan karena persepsiwajib
pajak saja, tetapi karenafaktor lain
seperti frekuensi sosialisasi DJP,tingkat
pengeta- huanwajib
pajak,tingkat
kerumitan pera- turan perpajakan.KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian
ini
bertujuanuntuk
mengetahui pengaruh pengetahuan, persepsiwajib
pa-jak
terhadap petugas pajak, persepsiwajib pajak
terhadapkriteria wajib pajak
patuhくυ
OJ
rssN 2086
-
3802terhadap kepatuhan
wajib
pajak. Data yang digunakan dalam penelitianini
adalah dataprimer
yang diperolehmelalui
penyebaran kuesionerpada wajib pajakbadan di wilayah KPP Sidoarjotimur
dan yang telah menjadi responden dalam penelitianini
sebanyak 43 responden.Berdasarkan
hasil pengujian
statistik menunjukkan bahwa variabel pengetahuan pajakmemiliki
pengaruh signifikan terhadap kepanrhanwajib
pajak, sedangkan variabel persepsi wajib pajak terhadap petugas pajak dan persepsi terhadapkriteria wajib
pajakpatuh memiliki
pengaruhtidak
signifikan terhadap kepatuhanwajib pajak
Salah satu penyebab berpengaruhnya pengetahuan pa-jak
terhadap kepatuhanwajib
pajak adalahmulai
bertambahnyatingkat
pengetahuanwajib pajak yang
diperoleh langsung dari petugaspajak
ataupun sosialisasiyang
di- lakukanoleh
DJP. Kenyataanlain
menun-juLkan
pelayanan petugaspajak
ataupunkriteria
tentangwajib pajak patuh dinilai wajib pajak belum
mengalami perubahandan
ini
tentunya belum mampu rneningkat- kan kepatuha wajib Pajak.Penelitian ini juga rnenunjukkan bahwa kepatuhan wajib pajakbukan hanya disebab-
kan
karena bertambahnyatingkat
pengeta-huan waj ib paj ak saj a, melainkan disebabkan oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
Adaun variabellain
yangjuga
dimungkinkan ber- pengaruh terhadap kepatuhanwajib
pajakadalah tingkat frekuensi sosialisasi DJP dan tingkat kerumitan peraturan perpaj akan'
Untuk memperbaiki hasil penelitian
kali
ini
atas dasar kelemahan dan keterbatasanyang
ada,peneliti
dapat memberikan be- berapa saranyakni
sebagaiberikut
peneli- tian ini hanya terbatas pada perusahaan pada I(PP Sidoarjotimur
saja, diharapkan peneli- tian mendatang daPat diPerluas.Bagi pihak DJP dapat dijadikan masukan un-
tuk
melakukan perbaikanmulai
dari proses sosialisasi, pengkaj ian lagi peraturan perpa- jakan yang ada, dan perbaikan kinerja petu- gas pajak agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.DAFTAR RUJUKAN
Abimanyu,
Anggito,
2004, Wajib Pajak Be- lum Patuh,diakses tanggal 2 1 septem-ber
2006,<
http:/fiscal.depkeu.go.id/pemik. html>
Bohari, 1999, Perpaiakan Indonesia. Pener-
bit
Diadit Media, JakartaBudiono, Eko,
2003, Pelalaanaan Pemer-ilcsaan Sederhana Dalam
Rangka Pengamanan PenerimaanPaiak
Per-tambahan
Nilai. Skripsi
S1, FakultasEkonomi Universitas
Muhammadi-yah, Sidoarjo.
Gardina,
Trisia
dan Haryanto, Dedy, 2006,' Analis is
faktor-faktor
yang Memp en-garuhi
kePatuhan WajibPajak',
N,do-dus, Vol.18 (1),
hal.
10-28Ghozali, Imam, 2005, .Aplikasi Anali-
srs Multivariate dengan
SPSS'Semarang:Badan Panerbit Universitas Diponegoro.
Keputusan Menteri Keuangan Republik
In- donesia No.544A(MK.04/2000 j.o.
KMK
No.23 5/KMK.03/2003 Tentang Penentuan Wajib Pajak Patuh'Kiryanto, 1999,'Pengaruh
PeneraPanStruktur
PengendalianIntern
Terh-adap Kepatuhan Wajib
Paiak
BadanDalam
MemenuhiKewajiban Pajak
P enghas il anny
a',
Simposium Nasion-al Akuntansi II IAI-I(APd.
Gedung Widyaloka universitasBrawiiaya
24- 25 Septembet 1999Samaji,
Iii,2007,
Pengaruh Tingkat Kepua- sanKerja
TerhadaP KePatuhan PKP KabupatenSidoarjo,
Tbsis ProgramPascasariana UNAIR (Tidak
diPub- likasikan).Suandy,
Erly,
2000, HukumPajak-
Jakarta:Salemba EmPat.
Mardiasmo, 2001, PerPaiakan,
YogYa-karta:Andi
36