• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

100 | Universitas Multi Data Palembang

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Priscila Patricia Apriani1, Siti Khairani2

1,2Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Multi Data Pelembang

1priscilapatricia727@mhs.mdp.ac.id, 2siti_kh@mdp.ac.id

Kata kunci:

Corporate Social Responsibility;

Good Corporate Governance;

nilai perusahaan

Abstract: This paper aims to examine the effect of CSR and GCG disclosure proxied by managerial ownership on firm value in energy sector manufacturing companies listed on the IDX in 2018-2021. The sample collection used a purposive sampling technique so that a sample of 44 companies. The data analysis technique uses multiple linear regression tests. The results of the study show that CSR and GCG disclosures are proxied by managerial ownership has an effect on firm value.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pengungkapan CSR dan GCG diproksikan oleh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor energi yang terdaftar di BEI pada tahun 2018- 2021. Pengumpulan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga mendapat 44 sampel perusahaan. Teknik analisis data mempergunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan CSR dan GCG diproksikan oleh kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Apriani & Khairani (2023). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan. MDP Student Conference 2023.

PENDAHULUAN

Perubahan iklim dan pemanasan global selaku isu lingkungan terpenting dan menarik untuk dibahas oleh segala Negara di dunia. Menurut CIA World Factbook tahun 2022 masalah lingkungan yang paling mendesak dan penting salah satunya Efluen merupakan bahan limbah, seperti asap, limbah, atau limbah industri yang dilepaskan ke lingkungan, kemudian mencemari lingkungan. Situasi ini tidak terlepas dari keterlibatan perusahaan akibat proses produksi yang memberikan imbas besar terhadap lingkungan [1].

Mencegah kerusakan serius dari lingkungan hidup akibat kegiatan produksi, maka berlangsungnya aktivitas operasi oleh semua perusahaan diwajibkan untuk menerapkan pengungkapan tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan berusaha memelihara konservasi lingkungan hidup. Praktik CSR menjadi sebuah gambaran dari pelaksanaan prinsip GCG atau tata kelola yang baik. CSR dan GCG saling terkait dan mempunyai peran fundamental pada operasi bisnis sehingga tidak dapat terpisahkan [2]. Responsibility ialah satu dari beberapa prinsip penerapan GCG, yang mana prinsip ini berupa tanggung jawab sosial yang berfokus pada pemangku kepentingan. Perusahaan yang memberikan informasi terkait tanggung jawab sosial memiliki kelebihan sebagai faktor penting bagi investor untuk memperhitungkan ketika membuat keputusan investasi [3].

Fenomena dalam penelitian ini sejak kasus covid-19 pertama kali memasuki Indonesia pada maret 2020. Begitu hal terjadi, pemerintah bereaksi dengan menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

(2)

Universitas Multi Data Palembang | 101 mulai Maret 2020 sampai Mei 2020. Keberadaan wabah covid-19 selain berakibat negatif terhadap kesehatan masyarakat, turut serta memperburuk perekonomian, pendidikan dan kehidupan masyarakat Indonesia yang memprihatinkan. Dilansir dari liputan6.com pada tanggal 26 maret 2021, berlandaskan data BEI, termuat sejumlah sektor mengalami penurunan harga saham cukup siginifikan yaitu dari sektor saham energi menjadi salah satunya. Sejauh tahun ini, sektor saham energi mengalami kemerosotan sampai 6,47% perdagangan saham sampai penutupan. Head of Investment Research Infovesta Utama Hendrayana mengatakan semasa pandemi covid-19 terjadi pengurangan penggunaan sumber energi karena beberapa daerah memberlakukan pembatasan sosial. Dengan adanya keadaan ini juga turut mempengaruhi turunnya permintaan. Bersumber dari data RTI, beberapa saham di sektor energi (IDX-IC), seperti saham PT INDY melemah 8,67% ke kondisi Rp 1.580 per saham. Saham INDY diperdagangkan 383.695 kali senilai Rp 3,2 triliun. Selanjutnya saham PGAS turun 19,94% ke kondisi Rp 1.325 per saham. Jumlah volume transaksi saham 1,32 juta saham senilai Rp 19,1 triliun. Menurunnya harga saham tersebut mempengaruhi nilai perusahaan yang juga ikut serta turun [4]. Sebaliknya, investor akan menyukai kondisi dimana bertambah naiknya harga saham maka bertambah besar pula keuntungan bagi para pemegang saham. Sehingga nilai perusahaan akan naik seiring dengan permintaan saham meninggi [5].

Perusahaan manufaktur sektor energi bisnisnya berkaitan erat terhadap pemakaian sumber daya alam dapat memberikan dampak spontan terhadap lingkungan. Kelimpahan sumber daya alam dimiliki oleh negara Indonesia, salah satunya ialah pertambangan. Kegiatan eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan perusahaan pertambangan kemungkinan menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan bilamana menangani kegiatan oprasionalnya murni untuk keuntungan [6]. Program CSR dan good corporate governance bermanfaat untuk menciptakan dan memberikan nilai tambah untuk keseluruhan pemangku kepentingan serta mengoptimalkan nilai jangka panjang dan berkelanjutan bagi perusahaan. Mekanisme yang dipergunakan GCG berupa kepemilikan manajerial, karena kepemilikan manajerial kerap dihubungkan sebagai usaha untuk peningkatan nilai perusahaan. Sebab manajer tidak akan bertindak semata-mata mementingkan diri sendiri karena peran ganda yang dimiliki sebagai manajer juga merangkap menjadi pemilik perusahaan sehingga akan menaggung konsekuensi dari keputusannya [7].

Upaya meningkatkan nilai perusahaan bisa melakukan pengungkapan CSR dan GCG (tata kelola yang baik). Menurut Gantino dan Alam [8] CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya temuan Evita [9] membuktikan CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kemudian Hermawan [10]

membuktikan GCG diproksikan oleh kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Sedangkan temuan Tambalean [11] membuktikan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Maka dari itu, penulis terdorong meneliti mengenai pengungkapan CSR dan GCG terhadap nilai perusahaan.

Melalui uraian yang sudah disampaikan sebelumnya, maka digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini seperti di Gambar 1 adalah : H1 : Corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan H2 : Good corporate governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan

(3)

102 |Universitas Multi Data Palembang

METODE

Metode penelitian yang dipakai mencakup uji statistik deskriptif, asumsi klasik dan hipotesis.

Indikator variabel CSR menggunakan pengungkapan GRI G4 dengan total indikator 91 item. Variabel GCG menggunakan mekanisme kepemilikan manajerial. Nilai perusahaan diukur melalui PBV. Populasi penelitian ini ialah perusahaan manufaktur sektor energi yang terdaftar di BEI pada tahun 2018-2021. Karakteristik pengumpulan sampel mempergunakan teknik purposive sampling, melalui kriteria : perusahaan manfaktur sektor energi yang terdaftar di BEI tahun 2018-2021 dan menyertakan laporan tahunan lengkap tahun 2018- 2021, sehingga didapatkan sampel sebanyak 44 perusahaan dan data observasi berjumlah 176 data. Akan tetapi, terdapat 79 data yang dinyatakan outlier sehingga diperoleh data berjumlah 97 data yang layak digunakan.

HASILDANPEMBAHASAN Uji Statistik Deskriptif

Gambar 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Gambar 2 menerangkan bahwa penelitian ini menggunakan 97 data pengamatan setelah di outlier sehingga hasil uji statistik deskriptif untuk setiap variabel bisa dijelaskan sebagai berikut: (1)Variabel CSR (X1) memperlihatkan hasil nilai minimumnya 0,318681319 dan nilai maksimal 0,758241758. Nilai rata-rata 0,60054378582 dan nilai standar deviasinya 0,097466720325. (2)Variabel kepemilikan manajerial (X2) memperlihatkan hasil nilai minimumnya 0,000000000 dan nilai maksimum 0,171512890. Nilai rata-rata 0,02476869113 dan nilai standar deviasinya 0,049077209218. (3)Variabel nilai perusahaan (Y) memperlihatkan hasil nilai minimumnya 0,218625184 dan nilai maksimum 2,015856158. Nilai rata-rata 0,78927640081 dan nilai standar deviasinya 0,424612945473.

Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian kuantitatif, metode statistik dengan menggunakan uji asumsi klasik merupakan suatu keharusan. Hal ini dikarenakan jika tidak melampaui metode statistik yang satu ini maka model regresi yang telah diujikan tidak memenuhi syarat. Ada beberapa pengujian pada uji asumsi klasik antara lain uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

(4)

Universitas Multi Data Palembang | 103 Uji Normalitas

Gambar 3. Hasil Uji Normalitas

Gambar 3 menampilkan hasil uji normalitas didapatkan nilai Sig (2-tailed) 0,200 > 0,05. Maka dikatakan residual terdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Gambar 4. Hasil Uji Multikolinearitas

Gambar 4 menampilkan bahwa nilai tolerance keseluruhan melebihi 0,10 dan nilai VIF keseluruhan dibawah 10. Maka bisa dibuktikan tidak ditemukan masalah multikolinearitas.

Uji Autokorelasi

Gambar 5. Hasil Uji Autokorelasi

(5)

104 |Universitas Multi Data Palembang

Gambar 5 tersebut menyajikan nilai DW sebesar 1,392 berkisar antara -2 hingga +2, maka bisa dinyatakan tidak terdapat perkara autokorelasi pada model regresi.

Uji Heteroskedastisitas

Gambar 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Gambar 6 menampilkan hasil grafik scatterplot, tampak titik-titik terdistribusi dengan random menjalar diatas dan dibawah angka 0 terhadap sumbu Y, Sehingga bisa dinyatakan tidak terindikasi gejala heteroskedastisitas.

Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Gambar 7. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Pada gambar 7 diatas hasil uji regresi linier berganda dihasilkan sebuah persamaan sebagai berikut:

Y=0,208+1,069X1 -2,451X2 (1)

(6)

Universitas Multi Data Palembang | 105 Uji Koefisien Determinasi

Gambar 8. Hasil Koefisien Determinasi

Berdasarkan Gambar 8 diatas menunjukkan nilai R square sejumlah 0,113. Demikian disimpulkan bahwa seluruh variabel independen bisa mendeskripsikan variasi variabel dependen sejumlah 11,3%.

Uji Hipotesis Parsial (Uji T)

Gambar 9. Hasil Uji T

Berdasarkan Gambar 9 diatas hasil uji t, diperoleh nilai ttabel menggunakan ketentuan α = 0,05, sehingga termuat nilai sebesar 1,661. Dilihat dari tabel diatas nilai t-hitung dari variabel CSR sebesar 2,477 >

1,661 dan nilai Sig 0,015 < 0,05. Nilai t-hitung dari variabel kepemilikan manajerial sejumlah 2,859 > 1,661 dan nilai Sig 0,005 < 0,05.

Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Gambar 10. Hasil Uji F

(7)

106 |Universitas Multi Data Palembang

Berdasarkan Gambar 10 hasil uji F didapatkan nilai Fhitung sebesar 5,989 dengan nilai sig 0,004.

Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa variabel CSR dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara simultan.

Pembahasan

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan

Bersumber pada hasil uji t membuktikan nilai t-hitung dari variabel CSR sebesar 2,477 > 1,661 dan nilai signifikan 0,015 < 0,05. Diperoleh kesimpulan variabel CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini menerangkan bahwa, bertambah luas dan baiknya kualitas pengungkapan CSR yang dilaksanakan perusahaan mampu memunculkan dan menggait minat investor selanjutnya berefek pada pertumbuhan nilai perusahaan [12].

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan

Bersumber pada hasil uji t membuktikan nilai t-hitung dari variabel kepemilikan manajerial sebesar 2,859 > 1,661 dan nilai signifikan 0,005 < 0,05. Maka diperoleh kesimpulan variabel kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menerangkan bawah semakin banyaknya jumlah proporsi saham kepemilikan manajerial suatu perusahaan bisa menjadikan manajer bekerja secara lebih optimal dan menaati semua peraturan yang ditetapkan melalui pemberlakuan prinsip kebijaksanaan dalam mengambil suatu keputusan sehingga berdampak pada kenaikan nilai perusahaan.

SIMPULAN

Berdasarkan pengujian analisis, hipotesis dan pembahasan didapatkan hasil bahwa variabel CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan variabel GCG di proksikan oleh kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

ACKNOWLEDGEMENT

Penulis mengantarkan ucapan terima kasih kepada BEI yang telah menyediakan dan memberi akses informasi laporan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penulis sebagai bahan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

[1] W. D. Prawita, “Corporate Social Responsibility dan Corporate Financial Performance: Peran Mediasi Stakeholders Influence Capacity,” EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan), Vol. 2, No. 3, pp. 341–359, 2018.

[2] D. R. M. Karina and I. Setiadi, “Pengaruh Csr Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Gcg Sebagai Pemoderasi,” Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana, Vol. 6, No. 1, p. 37, 2020.

[3] J. Dura, “Pengungkapan Sustainability Kinerja Ekonomi Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur,” in MDP Student Conference, 2022, Vol. 1, No. 1, pp. 47–53.

[4] D. Kosasih, “Indeks Sektor Harga Saham Energi Tergelincir pada Awal 2021, Ini Kata Analisis,”

liputan6.com, Jakarta, 2021.

[5] A. Anita and A. Yulianto, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan,” Management Analysis Journal, Vol. 5, No. 1, 2016.

(8)

Universitas Multi Data Palembang | 107 [6] S. F. Wahyuni, “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating,” Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, Vol. 1, No. 1, pp. 109–117, Sep. 2018.

[7] N. M. Suastini, I. B. A. Purbawangsa, and H. Rahyuda, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Struktur Modal Sebagai Variabel Moderasi),” E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Vol. 5, No. 1, pp. 143–172, 2016.

[8] R. Gantino and L. R. Alam, “Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dimoderasi oleh Kinerja,” Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 10, No. 2, pp. 215–230, 2020.

[9] J. E. Evita, “Pengaruh Corporate Social Responsibility, Sales Growth, dan Capital Intensity Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,”

Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PERBANAS Surabaya , 2019.

[10] A. D. Hermawan, “Pengaruh Kebijakan Deviden, Growth Opportunity dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Intervening,” Sosio E-Kons, Vol. 10, No. 2, pp. 131–142, 2018.

[11] F. A. K. Tambalean, H. Manossoh, and T. Runtu, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di BEI,” Going Concern: Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 13, No. 04, 2018.

[12] F. Cahyaningtyas, “Peran Moderasi Corporate Sosial Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan:

Perspektif Teori Sinyal,” MDP Student Conference, Vol. 1, No. 1, pp. 153–159, 2022.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dilakukannya penelitian ini yakni untuk mengetahui Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan dengan Rasio Likuiditas sebagai Variabel Moderasi

Muttia Anggreini / 33189015 / 2022 / Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai