• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pengungkapan sustainability report - IBS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pengungkapan sustainability report - IBS Repository"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

Pertama, penelitian ini menambahkan variabel kemampuan manajerial atau keterampilan manajemen sebagai variabel moderasi dalam pengaruh pengungkapan laporan keberlanjutan terhadap kinerja perusahaan, hal ini belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Apakah kemampuan manajerial sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap hubungan pengungkapan aspek laporan keberlanjutan dengan kinerja perusahaan? Melihat apakah keterampilan manajemen sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap hubungan pengungkapan aspek laporan keberlanjutan dengan kinerja perusahaan.

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran………………………………………………..32  Gambar 4.1. Uji Normalitas……………………………………………………...66
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran………………………………………………..32 Gambar 4.1. Uji Normalitas……………………………………………………...66

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis Bagi Ilmu Pengetahuan
  • Manfaat Praktis

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Landasan Teori

  • Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory)
  • Tanggung Jawab Perusahaan (Corporate Social Respondsibility)
  • Laporan Berkelanjutan (Sustainability Report)
  • Kecakapan Manajerial (Managerial Ability)
  • Kinerja Keuangan Perusahaan (Financial Performance)
  • Seputar Sustainability Reporting Award (SRA)

Menurut peneliti, salah satu strategi untuk menjaga hubungan dengan pemangku kepentingan dan pemegang saham perusahaan adalah dengan mengungkapkan laporan berkelanjutan yang memberikan informasi mengenai kinerja. Berdasarkan teori pemangku kepentingan di atas, perusahaan dianggap mempunyai nilai lebih di mata masyarakat dengan menerbitkan laporan berkelanjutan yang memberikan informasi mengenai kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan serta kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan.

Penelitian Terdahulu

  • Mengenai CSR dan Laporan Berkelanjutan
  • Mengenai Kecakapan Manajerial

Variabel tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan melakukan checklist pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada tujuh kategori yaitu lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum. Variabel ukuran menggunakan jumlah pekerja sebagai pengukur besar kecilnya perusahaan, variabel profitabilitas diukur dengan menggunakan laba per karyawan. jumlah anggota dewan, leverage diukur menggunakan rasio utang. Sedangkan kinerja perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan ROE (Return on Equity) dan kinerja pasar yaitu CAR (Cumulative Abnormal Return) yang diukur dengan model penyesuaian pasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap ROE (kinerja keuangan perusahaan) dan juga berpengaruh positif terhadap CAR (kinerja pasar perusahaan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pengungkapan kinerja sosial dan pengungkapan kinerja tanggung jawab produk yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan diukur dengan laba per saham, laba atas aset, dan laba atas ekuitas, rasio utang terhadap ekuitas, dan rasio harga terhadap pendapatan.

Sedangkan ukuran, profil dan dimensi dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. media sosial, namun dampaknya kecil. Sedangkan ukuran, profil dan dimensi dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. keselamatan di tempat kerja, pekerjaan, produk,.

Kerangka Pemikian

Perumusan Hipotesis

  • Hubungan Pengungkapan Aspek Ekonomi Terhadap Kinerja
  • Hubungan Pengungkapan Aspek Lingkungan Terhadap Kinerja
  • Hubungan Pengungkapan Aspek Sosial Terhadap Kinerja Perusahaan
  • Hubungan Pengungkapan Aspek Hak Asasi Manusia Terhadap
  • Hubungan Pengungkapan Aspek Tenaga Kerja dan Pekerjaan Layak
  • Hubungan Pengungkapan Aspek Tanggung Jawab Produk Terhadap
  • Pengaruh Kecakapan Manajerial sebagai Variabel Moderasi

Bukti dari penelitian terdahulu mengenai dampak pengungkapan kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan masih sangat beragam sehingga perlu dilakukan kajian ulang. Nakamura menyatakan dalam Burhan dan Wiwin (2012) dan Adhima (2011) bahwa pengungkapan lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam jangka pendek, namun mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan jangka panjang. Pengungkapan aspek lingkungan akan meningkatkan nilai perusahaan seiring berjalannya waktu. Sehingga memerlukan jangka waktu yang cukup lama sebelum dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Hubungan antara pengungkapan aspek sosial dengan kinerja perusahaan. Dimensi komunitas dalam laporan keberlanjutan menyangkut dampak. Dimensi komunitas dalam laporan keberlanjutan berkaitan dengan dampak organisasi terhadap komunitas tempat mereka beroperasi dan menjelaskan risiko dari interaksi dengan lembaga sosial lain yang mereka kelola. Burhan dan Wiwin (2009) telah membuktikan bahwa pengungkapan kinerja sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Susanto dan Tarigan (2013) bahwa product liabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Terdapat faktor lain yang masih menjadi pertimbangan dalam kinerja keuangan perusahaan mengenai pengaruh pengungkapan CSR atau keberlanjutan laporan terhadap kinerja keuangan. H8: Keterampilan manajerial sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap hubungan pengungkapan aspek laporan keberlanjutan dengan kinerja perusahaan.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Metode Pengambilan Sampel

Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan peserta SRA selama periode 2008 hingga 2015. Perusahaan publik yang mempublikasikan laporan keuangan dan laporan keberlanjutannya serta memiliki data lengkap dalam laporannya selama periode 2008-2015.

Variabel dan Operasionalisasi Variabel

  • Variabel Dependen
  • Variabel Independen
  • Variabel Moderasi
  • Variabel Kontrol

Dalam publikasi laporan berkelanjutan terdapat 6 variabel yaitu publikasi kinerja ekonomi (ECO), publikasi kinerja lingkungan (ENV), publikasi kinerja hak asasi manusia (SDM), publikasi kinerja sosial (SOC), publikasi tanggung jawab produk pengungkapan kinerja (PR) dan Kinerja Ketenagakerjaan dan Pekerjaan yang Layak (LAB). Keterampilan manajemen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan manajemen di bidang keuangan, yaitu seberapa efisien suatu perusahaan di bidang keuangan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Kapabilitas manajerial dalam penelitian ini diartikan sebagai tingkat efektivitas relatif suatu perusahaan dalam mengelola input (sumber daya dan faktor operasional) untuk meningkatkan output (penjualan).

Pengukuran dilakukan untuk menentukan kemungkinan penggunaan sumber daya yang dapat dilakukan untuk produksi optimal. Input: Barang-barang yang dijadikan input dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor sumber daya (total aset dan jumlah pekerja) dan faktor operasional (COGS hari dalam persediaan dan hari penjualan beredar). Secara umum, untuk nilai penjualan tertentu (given), semakin kecil jumlah pekerja yang menghasilkan penjualan tersebut, maka semakin efisien perusahaan tersebut.

Yik : besaran keluaran i oleh perusahaan k dan dihitung dari i=1 sampai s Vij : bobot masukan j yang digunakan oleh perusahaan k. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah perusahaan yang berpartisipasi secara stabil pada SRA selama periode DSRA).

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

  • Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik
  • Statistik Regresi Linier Berganda
  • Uji Determinasi (R2)
  • Teknik Pengujian Hipotesis (Uji-t)

Nilai ortogonal suatu variabel independen adalah dimana nilai korelasi antar variabel sama dengan nol (Susanto & Tarigan, 2013). Jika nilai R2 mendekati satu berarti variabel independen mempunyai hampir seluruh informasi untuk memprediksi variabel dependen. Statistik uji F merupakan pengujian untuk menguji apakah seluruh variabel independen yang digabungkan dalam suatu model secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2009).

Uji signifikan t merupakan alat untuk menguji seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2009). Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti secara parsial variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Namun jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

H07: Keterampilan manajerial sebagai variabel moderasi tidak berpengaruh positif terhadap hubungan pengungkapan aspek laporan keberlanjutan dengan kinerja perusahaan. Ha7: Keterampilan manajerial sebagai variabel moderator berpengaruh positif terhadap hubungan antara pengungkapan aspek laporan keberlanjutan dengan kinerja perusahaan.

Deskripsi Objek Penelitian

Kriteria Sampel Jumlah (n) Jumlah perusahaan peserta tahun 2008 18 Jumlah perusahaan peserta tahun 2009 23 Jumlah perusahaan peserta tahun 2010 23 Jumlah perusahaan peserta tahun 2011 33 Jumlah perusahaan peserta tahun 2012 30 Jumlah perusahaan peserta tahun 2013 37 Jumlah perusahaan peserta Perusahaan peserta tahun 2014 35 Jumlah perusahaan peserta tahun 2015 37.

Statitstik Deskriptif

Variabel ini merupakan variabel dummy yang menunjukkan bahwa angka 1 adalah perusahaan yang mengungkapkan aspek apa pun dan 0 adalah perusahaan yang tidak mengungkapkan aspek apa pun, sehingga nilai maksimum dan minimum yang diperoleh pasti 1 dan 0. Artinya dari seluruh observasi tersebut, banyak observasi yang terfokus pada aspek ekonomi yang diungkapkan dan sisanya (32) merupakan observasi yang tidak mengungkapkan aspek ekonomi. Artinya dari seluruh observasi, banyak observasi yang lebih banyak mengungkap aspek sosial, 81 observasi dan sisanya (32) merupakan observasi yang tidak mengungkap aspek sosial.

Artinya dari seluruh observasi tersebut, banyak observasi yang lebih condong ke arah pengungkapan aspek HAM, 81 observasi dan sisanya (32) merupakan observasi yang tidak mengungkap aspek HAM. Artinya dari seluruh observasi tersebut, banyak observasi yang lebih condong ke arah pengungkapan aspek tanggung jawab produk sebanyak 80 dan sisanya (33) merupakan observasi yang tidak mengungkapkan aspek tanggung jawab produk. Artinya dari seluruh observasi tersebut, banyak observasi yang cenderung mendeteksi aspek pekerjaan dan pekerjaan yang layak, 82 observasi dan sisanya (32) merupakan observasi yang tidak mendeteksi aspek pekerjaan dan pekerjaan yang layak.

Variabel ini merupakan variabel dummy yang menunjukkan bahwa angka 1 adalah perusahaan yang stabil penyertaannya dan 0 adalah perusahaan yang tidak stabil penyertaannya, sehingga nilai maksimum dan minimum yang diperoleh pasti 1 dan 0. Artinya dari total observasi tersebut banyak observasi yang cenderung tidak stabil partisipasinya, yaitu sebanyak 67 SRA dan sisanya (46) merupakan observasi stabil yang mengikuti periode SRA.

Pemilihan Model

  • Uji Chow
  • Uji Hausman

Artinya dari jumlah observasi tersebut banyak observasi yang cenderung tidak stabil pada saat mengikuti SRA, sebanyak 67 observasi dan sisanya (46) merupakan observasi yang stabil pada saat mengikuti SRA periode 2008-2015. Kemudian yang kedua dilakukan uji Hausman. untuk menentukan apakah model tersebut merupakan fixed effect atau random effect yang akan digunakan. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan hasil regresi model menggunakan efek tetap dan dapat dilanjutkan dengan uji Hausman.

Uji Hausman dilakukan untuk mengetahui model estimasi regresi data panel antara fixed effect dan random effect.

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinieritas
  • Uji Autokorelasi

Salah satu syarat dalam uji asumsi klasik adalah data yang diperoleh tidak boleh mengandung unsur multikolinearitas, yaitu dengan menggunakan matriks korelasi. Jika koefisien antar variabel lebih kecil dari 0,85 maka dapat disimpulkan tidak terdapat unsur multikolinearitas antar variabel independen. Autokorelasi menunjukkan adanya korelasi antara kesalahan periode sebelumnya, dimana menurut asumsi klasik hal tersebut tidak boleh terjadi.

Analisis Hasil Penelitian

  • Uji Koefisien Determinasi (R2)
  • Pengujian Hipotesis (Uji-t)
    • Variabel Independen
    • Variabel Moderasi
    • Variabel Kontrol
  • Analisis Hasil
    • Pengaruh Pengungkapan Aspek Ekonomi Terhadap Kinerja
    • Pengaruh Pengungkapan Aspek Lingkungan Terhadap Kinerja
    • Pengaruh Pengungkapan Aspek Sosial Terhadap Kinerja Perusahaan
    • Pengaruh Pengungkapan Aspek HAM Terhadap Kinerja Perusahaan
    • Pengaruh Pengungkapan Aspek Tanggung Jawab Produk Terhadap
    • Pengaruh Pengungkapan Aspek Tenaga kerja dan Tenaga Kerja
    • Pengaruh Manajerial Ability sebagai Variabel Pemoderasi Hubungan
    • Pengaruh Perusahaan yang Stabil Berpartisipasi dalam SRA

Semua ini terjadi dalam jangka panjang, sehingga informasi mengenai hasil sosial dalam jangka pendek tidak berdampak signifikan terhadap hasil keuangan perusahaan. Penelitian ini mendukung temuan penelitian Tarigan dan Samuel (2014) dan Kholwatiyah (2015) yang menyatakan bahwa aspek hak asasi manusia tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini terkait dengan (Tarigan & Samuel, 2014) dan Kholwatiyah (2015) yang menyatakan bahwa aspek product liabilitas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Dampak pengungkapan aspek pekerjaan dan pekerjaan yang layak terhadap kinerja perusahaan Pekerjaan yang layak terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan kinerja tenaga kerja dan nilai tenaga kerja perusahaan maka semakin tinggi pula kinerja keuangan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan laporan keberlanjutan maka semakin besar pula dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Pengungkapan aspek pekerjaan dan pekerjaan yang layak berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Keterampilan manajerial sebagai variabel moderasi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap hubungan rasio keberlanjutan dengan kinerja keuangan perusahaan.

PENUTUP

Kesimpulan

Dan pada variabel kontrol yaitu perusahaan yang berpartisipasi secara stabil dalam SRA mempunyai hasil negatif yang signifikan, hal ini dimungkinkan karena perusahaan yang terdaftar stabil hanya berpartisipasi 10% dari total data.

Keterbatasan Penelitian dan Saran

Dampak pengungkapan laporan keberlanjutan terhadap profitabilitas perusahaan dari studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia. Retorika dalam Corporate Social Responsibility Reporting: Analisis Semiotika Sustainability Reporting PT Aneka Tambang Tbk. Pengaruh pengungkapan keberlanjutan laporan terhadap kinerja keuangan perusahaan (Studi empiris pada infrastruktur subsektor pertambangan dan energi yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2014).

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran………………………………………………..32  Gambar 4.1. Uji Normalitas……………………………………………………...66

Referensi

Dokumen terkait

secara simultan terbukti bahwa iklim organisasi yang terdiri dari dimensi struktur, arus komunikasi, tanggung jawab, penghargaan, imbalan &amp; sangsi dan

Independent variable dalam penelitian ini terdiri dari 6 variabel, yaitu pengungkapan kinerja ekonomi, pengungkapan kinerja lingkungan, pengungkapan kinerja hak asasi

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel pengungkapan laporan keberlanjutan, asimetri informasi dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan,

Demikian, untuk memperoleh kinerja keuangan yang bagus masih dapat dilakukan dengan meletakkan pengungkapan sustainability report dalam aspek sosial karena

Yang membedakan dari studi ilmiah sebelumnya adalah penelitian ini akan menguji pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR serta profitabilitas terhadap nilai perusahaan

4.5.6 Pengaruh Komite Audit, Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Return On AssetTerhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial PTJS

Aspek ekonomi memiliki pengaruh signifikan negatif dan aspek tanggung jawab produk memiliki pengaruh signifikan positif; 2 Kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA tidak memiliki

Hasil penelitian menggunakan uji regresi data panel pada perusahaan perbankan yang ada di Indonesia menunjukkan bahwa secara simultan pengungkapan sustainability report yang meliputi