• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penilaian kinerja dan self monitoring

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penilaian kinerja dan self monitoring"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Synder (dalam Miller & Cardy, 2000) membagi individu menjadi dua kelompok sesuai dengan tingkat pemantauan diri mereka. Individu yang memiliki self-monitoring tinggi cenderung fleksibel, berwawasan luas, mudah bergaul, dan mudah terpengaruh oleh lingkungan. Kemampuan dan ketelitian individu dalam melakukan penilaian diri atau self monitoring merupakan salah satu aspek dalam prosedur penilaian kinerja yang akan dilakukan di kantor layanan wilayah PDAM Kota Makassar.

Berdasarkan uraian masalah diatas maka penulis bermaksud untuk mengkajinya dalam skripsi yang berjudul: Pengaruh penilaian kinerja dan self monitoring terhadap disiplin kerja pegawai bagian teknik operasional kantor pelayanan PDAM Kota Makassar Wil. SAYA. .

Rumusan Masalah

Dengan adanya kondisi tersebut tentunya akan mempengaruhi kinerja setiap pegawai. Terkait dengan kinerja pegawai, fenomena yang ada menunjukkan bahwa kinerja yang diberikan oleh setiap pegawai masih rendah khususnya pada bagian teknik operasional. “Apakah Penilaian Kinerja dan Self Monitoring Secara Bersamaan Berpengaruh Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Bagian Teknik Operasi Kantor Layanan Wilayah PDAM Kota Makassar?”

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti kepada staf dan petugas lapangan mengenai pengaruh penilaian kinerja dan self monitoring terhadap peningkatan disiplin kerja pegawai. Diharapkan dengan adanya penelitian ini juga dapat menambah pengetahuan dan memperbaiki pola pikir peneliti khususnya dalam upaya memahami penilaian kinerja dan self monitoring serta pengaruhnya terhadap disiplin kerja pegawai.

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Sumber Daya Manusia

  • Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Penilaian Kinerja

  • Pengertian Penilaian Kinerja
  • Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja
  • Penetapan Target atau Sasaran
  • Metode Penilaian Kinerja

Namun pada dasarnya tujuan penilaian kinerja adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi dengan cara meningkatkan kinerja sumber daya manusia organisasi. Penilaian kinerja Saifuddin Bachrun bertujuan untuk membandingkan apa yang menjadi tujuan perusahaan dan apa yang dicapai dalam jangka waktu tertentu. Sehubungan dengan penilaian kinerja ini terdapat dua orientasi pemikiran, yaitu orientasi proses dan orientasi hasil.

Penilaian kinerja sebenarnya juga merupakan suatu proses dimana tujuan disusun, disepakati, dikerjakan dan dievaluasi beserta hasilnya.

Self Monitoring

  • Pengertian Self Monitoring
  • Aspek-aspek dalam Self Monitoring
  • Bentuk-bentuk Self Monitoring
  • Jenis-jenis Disiplin Kerja
  • Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Mark Snyder (dalam Miller, 2000), self-monitoring mengungkapkan bagaimana individu membuat rencana, mengekspresikan penampilan, dan berperilaku dalam situasi sosial. Kemampuan pengendalian diri tidak hanya kemampuan melakukan penyesuaian perilaku, tetapi juga mencakup kemampuan merencanakan, berekspresi secara lahiriah, dan mengambil tindakan sesuai dengan situasi yang ada. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian diri adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk mengatur dan mengubah tingkah lakunya sesuai dengan instruksi yang diperoleh individu tersebut dalam situasi sosial tertentu, sehingga ia dapat dipandang positif oleh orang lain. orang. di sekelilingnya.

Kecenderungan berperilaku buruk dalam situasi sosial atau orientasi dalam hubungan dengan orang lain; Kesediaan dan kemampuan individu untuk memainkan perannya dan berperilaku sesuai harapan orang lain dalam situasi sosial dengan berusaha menyenangkan orang lain, berperilaku sama dengan situasi sosial yang ada dan cenderung menggunakan topeng untuk menyembunyikan emosinya. Faktor internal seperti nilai, keyakinan, minat dan perasaan menyebabkan individu memiliki tingkat pengendalian diri yang rendah karena mengutamakan diri sendiri dan nilai-nilai yang diyakininya serta kurang memperhatikan situasi sosial disekitarnya.

Sedangkan faktor eksternal seperti lingkungan dan situasi sosial disekitarnya menyebabkan tingginya tingkat pengendalian diri karena individu cenderung memperhatikan lingkungan sosialnya yang dapat dijadikan pedoman dalam berperilaku. Individu dengan tingkat pengendalian diri yang tinggi fokus pada kesesuaian sosial dan memperhatikan bagaimana orang berperilaku dalam lingkungan sosial. Individu dengan pengendalian diri yang rendah cenderung lebih memperhatikan emosinya sendiri dan kurang memperhatikan isyarat situasional yang mungkin menunjukkan apakah dirinya layak atau tidak.

Berbeda dengan orang yang memiliki self-monitoring tinggi, mereka mengekspresikan diri dengan lebih jelas dan seringkali bersikap sendiri tanpa memperhatikan situasi dan harapan orang lain. Individu dengan sedikit pengendalian diri dalam melakukan sesuatu selalu mengikuti nilai-nilai yang diyakininya.

Tinjauan Empiris

Penelitian yang dilakukan oleh Moningka & Widyarini (2005) mengenai dampak self monitoring dan self awareness terhadap disiplin kerja di lembaga penyiaran publik RRI Semarang. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa self monitoring dan self awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Sarwanto (2007) mengenai pengaruh penilaian kinerja terhadap disiplin kerja pada karyawan PT.

Hasil penelitian ini mengatakan bahwa variabel evaluasi kinerja berpengaruh positif signifikan terhadap variabel disiplin kerja.

Kerangka Konsep

Hipotesis

Terdapat pengaruh positif dan signifikan self monitoring terhadap disiplin kerja pegawai bagian teknik operasional kantor pelayanan Wil. Terdapat pengaruh secara simultan evaluasi kinerja dan pengendalian diri terhadap disiplin kerja pegawai bagian teknik operasional kantor pelayanan Wil.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Peneltian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
  • Populasi dan Sampel
  • Tehnik Pengumpulan Data
  • Tehnik Analisis Data

Variabel disiplin kerja mempunyai nilai rata-rata (rata-rata) yang cukup tinggi, hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja pegawai pada PDAM juga akan demikian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel pengendalian diri terhadap variabel disiplin kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan penilaian kinerja dan self monitoring terhadap disiplin kerja.

Berdasarkan hasil analisis statistik yang diperoleh diketahui terdapat hubungan positif dan signifikan antara penilaian kinerja dengan disiplin kerja pegawai. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penilaian kinerja merupakan variabel prediktor yang dipertimbangkan terhadap variabel disiplin kerja pegawai. Joko Sarwanto (2007) menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan penilaian kinerja terhadap disiplin kerja.

Berdasarkan hasil analisis statistik yang diperoleh diketahui terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengendalian diri dengan disiplin kerja karyawan. Berdasarkan hasil analisis statistik yang diperoleh diketahui bahwa penilaian kinerja dan self monitoring secara simultan berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan. Self monitoring berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan disiplin kerja pegawai Kantor Pelayanan Wil.

Pengaruh Self-Monitoring dan Self-Awareness Terhadap Disiplin Kerja Pada Jurnal Manajemen Lembaga Penyiaran Publik Rri Semarang UDINUS. Daftar pertanyaan ini dibuat dalam rangka pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul: “Dampak Evaluasi Kinerja dan Self Monitoring Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Bagian Teknik Operasional Kantor Pelayanan PDAM Wil. 1 Kota Makassar”.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

  • Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum
  • Visi dan Misi PDAM Kota Makassar
  • Struktur Organisasi PDAM Kota Makassar

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota Makassar keberadaannya telah melalui tahapan perkembangan sepanjang sejarah yang panjang. Berdasarkan surat keputusan Walikota Ujung Pandang, statusnya diubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Ujung Pandang. Pada tahun 1985 melalui pengembangan Antang Perumna dibangun lagi instalasi berkapasitas 20 L/detik yaitu instalasi Antang III.

Pada tahun 1993, melalui bantuan proyek PSPAB Sulawesi Selatan, Kota Makassar kembali mendapat IPA yaitu instalasi IV Maccini Sombala dengan kapasitas 200L/detik. Pada tahun 1998 dibangun OPU IPA V Somba dengan kapasitas produksi awal 1.000 L/detik yang berlokasi di Kab. Struktur organisasi menggambarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing staf yang terlibat dalam lembaga ini.

Melaksanakan dan mengendalikan pekerjaan di bidang sekretariat, pelayanan/pengaduan pelanggan, distribusi dan kehilangan air serta pembacaan meter dan penagihan. Melakukan ketersediaan perlengkapan kantor, bahan cetakan, peralatan komputer dan kebutuhan lainnya. h) Menjaga ketenangan, kenyamanan dan kebersihan kantor. i) Menyiapkan laporan hasil pelaksanaan tugas. Arsipkan surat masuk dan keluar. i) Penerimaan bahan kantor, bahan cetakan dan kebutuhan kantor lainnya di gudang pusat. j) Penerimaan, pencatatan dalam buku surat masuk dan surat keluar. k) Membuat laporan bulanan untuk sekretaris daerah I. l) Menyiapkan data/laporan sesuai kebutuhan. m) Membuat surat keluar. n) Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan mengenai ketidakhadiran pegawai. o) Menyiapkan laporan cuti dan liburan bagi pegawai area pelayanan I. p) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemegang area pelayanan dan pimpinan pekerjaan.

Melaksanakan tugas pengaduan pelanggan dan/atau melakukan perubahan/perbaikan teknis pengaduan pelanggan terkait kebijakan/pelayanan PDAM. i) Menyiapkan laporan hasil pelaksanaan tugas. penambah area; 25. b) Bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan I dengan ringkasan tugas pelaksanaan dan pengendalian pekerjaan administrasi penagihan pengaduan.

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Responden Penelitian
  • Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
  • Deskripsi Variabel Penelitian
  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji Hipotesis

Variabel disiplin kerja mempunyai 10 item pernyataan, sehingga data teoritis yang dihasilkan adalah 35,00 untuk jumlah data terendah yang diperoleh dari responden, 48,00 untuk jumlah data tertinggi yang diperoleh dari responden, dan 41,2647 untuk jumlah jika responden menjawab seluruh pernyataan yang tidak setuju. . . Variabel pengendalian diri mempunyai nilai mean (rata-rata) yang cukup tinggi, hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya pengendalian diri yang tinggi pada diri seseorang akan mempengaruhi sifat seseorang dalam bekerja. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa penilaian kinerja yang efektif akan mempengaruhi disiplin kerja yang tinggi dan sebaliknya jika penilaian kinerja tidak efektif maka akan mempengaruhi disiplin kerja yang rendah.

Dengan adanya penilaian kinerja akan memberikan motivasi kepada pegawai untuk meningkatkan kinerja dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat guna meningkatkan disiplin kerja. Pegawai yang memiliki self-monitoring yang tinggi mampu menyesuaikan perilakunya sesuai dengan tuntutan lingkungan sehingga mampu menjalin hubungan interpersonal yang baik dengan individu lain yang kemudian dapat mempengaruhi disiplin kerja individu. Sedangkan penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Moningka & Widyarini (2005) yang menyatakan bahwa sifat adaptif seperti self-monitoring berpengaruh positif terhadap disiplin kerja.

Dengan adanya penilaian kinerja dapat mendorong kemajuan dan meningkatkan mutu dan kualitas kerja pegawai sehingga mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Jadi semakin tinggi kualitas penilaian kinerja pada perusahaan dan semakin tinggi self monitoring dalam diri seseorang, hal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap terbentuknya disiplin kerja seorang karyawan. Sedangkan penelitian lain yang sejalan dengan penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Erma Safitri (2013) yang menyatakan bahwa pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja, hal ini dibuktikan dengan semakin besar disiplin kerja seseorang maka kinerjanya akan semakin tinggi. Uji F penilaian kinerja dan self monitoring berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja dengan R-squared sebesar 0,451 dan nilai Sig = 0,000 sehingga 45,1% variasi nilai disiplin kerja pegawai dipengaruhi oleh penilaian kinerja dan pemantauan diri. , sisanya 54,9%. Evaluasi kinerja yang ada diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam memutuskan bagaimana memperlakukan para pegawai tersebut dalam bidang ketenagakerjaan guna mengoptimalkan disiplin kerja bagi seluruh pegawai.

Pengendalian diri yang tinggi pada seorang karyawan sangat diperlukan apabila individu tersebut bekerja sedemikian rupa sehingga mempunyai pengaruh.

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Usia

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian .........................................................................
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN sumber: Hasil olah data penulis menggunakan SPSS ver 23 Dari hasil di atas dapat dilihat dimana koefisien regresi variabel Kompensasi memiliki