• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penyuluhan gizi menggunakan media

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penyuluhan gizi menggunakan media"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rata-rata asupan energi responden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan gizi di wilayah kerja Puskesmas Silungkang. Rata-rata asupan protein responden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan gizi di wilayah kerja Puskesmas Silungkang.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

“Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi menggunakan media smartphone terhadap perubahan pengetahuan, sikap, kecukupan asupan energi dan protein calon pengantin di wilayah kerja Puskesmas Silungkang Tahun 2019.”

Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan

Penerapan didefinisikan sebagai ketika seseorang yang memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau menerapkan prinsip-prinsip yang diketahui dalam situasi lain. Misalnya, Anda dapat membuat atau merangkum dengan kata-kata atau kalimat Anda sendiri hal-hal yang telah Anda baca atau dengar, dan dapat menarik kesimpulan tentang artikel yang telah Anda baca.

Sikap

Pengukuran sikap secara langsung dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan mengenai pendapat atau pernyataan seseorang mengenai suatu objek. Apresiasi artinya seseorang memberikan nilai positif terhadap suatu objek, seperti mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

Penyuluhan Gizi

Media eksternal adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan ke luar pada umumnya melalui media cetak dan media elektronik (Arsyad, 2006). Menurut Notoatmodjo (2007), cara pemuaian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya hasil pemuaian yang optimal.

Gizi Seimbang

Satu hal yang meyakinkan tentang pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada kenyataan bahwa setiap orang akan tercukupi gizinya hanya jika makanan yang dimakannya mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan tubuh, pemeliharaan dan energi. Jika seseorang mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan, maka ia akan mengurangi konsumsi makanan lain sehingga mengakibatkan kebutuhannya akan zat gizi lain tidak tercukupi. Mineral merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, contoh mineral adalah zat besi/fe, fosfor (P), kapur (Ca), tepung (F), natrium (Na), klor (Cl) dan kalium. (K.

Menurut Suharjo (2003), status gizi adalah keadaan kesehatan individu atau kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik terhadap energi dan zat gizi yang diperoleh dari makanan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri (Kementerian Kesehatan, 2015). Yang dimaksud dengan menu seimbang adalah penataan berbagai jenis pangan yang mengandung cukup energi dan zat gizi, baik jenis maupun jumlahnya f. Zat gizi mikro penting yang dibutuhkan remaja putri adalah zat besi dan asam folat.

Asupan Makanan

Rata-rata pengetahuan responden sebelum dan sesudah dilakukan edukasi gizi yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Silungkang tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.3. Rata-rata sikap responden sebelum dan sesudah diberikan pendidikan gizi di wilayah kerja Puskesmas Silungkang tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.4. Terdapat pengaruh penyuluhan gizi menggunakan media smartphone terhadap perubahan pengetahuan calon pengantin di wilayah kerja Puskesmas Silungkang Tahun 2019.

Terdapat pengaruh penyuluhan gizi menggunakan media smartphone terhadap perubahan sikap calon pengantin di wilayah kerja Puskesmas Silungkang Tahun 2019. Terdapat pengaruh penyuluhan gizi menggunakan media smartphone terhadap asupan kalori calon pengantin. dan calon pengantin pria di wilayah kerja Puskesmas Silungkang Tahun 2019. Terdapat pengaruh penyuluhan gizi menggunakan media smartphone terhadap asupan protein calon pengantin di wilayah kerja Puskesmas Silungkang Tahun 2019.

Kerangka Teori

METODOLOGI PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Tempat danWaktu
  • Populasi dan Sampel
  • Jenis Data dan Cara Pengumpulan data
  • Pengukuran Variabel
  • Alat atau Instrumen Pengumpulan Data
  • Prosedur Penelitian
  • Pengoahan Data
  • Analisa Data
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis
  • Defenisi Operasional

Rata-rata asupan protein responden sebelum dan sesudah pendidikan gizi menggunakan media smartphone dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh yang signifikan pendidikan gizi terhadap tingkat pengetahuan responden calon pengantin di wilayah kerja Puskesmas Silungkang Tahun 2019 dengan p-value < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh yang signifikan pendidikan gizi terhadap sikap responden terhadap calon calon pengantin di wilayah kerja Puskesmas Silungkang tahun 2019 dengan p-value < 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh yang signifikan konseling gizi terhadap asupan energi responden calon pengantin di wilayah kerja Puskesmas Silungkang Tahun 2019 dengan p-value < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh yang signifikan penyuluhan gizi terhadap asupan protein responden calon pengantin di wilayah kerja Puskesmas Silungkang Tahun 2019 dengan p-value < 0,05. Rata-rata asupan kalori responden setelah mendapat bimbingan gizi sebesar 1880,71 dengan kategori asupan kalori cukup di wilayah kerja Puskesmas Silungkang pada tahun 2019.

Tabel 3.1  Skala Likert
Tabel 3.1 Skala Likert

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Silungkang terletak di Kecamatan Silungkang dengan luas wilayah kerja masing-masing 32,93 km2 yang terdiri dari 5 desa. Upaya kesehatan berbasis masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Silungkang terdiri dari Posyandu 19, Posyandu lansia 7, Pos UKK 3, Posbindu PTM 5.

Karakteristik Responden

Analisa Univariat

Berdasarkan Tabel 4.4 pada variabel sikap sebelum dan sesudah penyuluhan terlihat bahwa sikap mengalami peningkatan, dibuktikan dengan adanya peningkatan rerata skor sebelum mendapat penyuluhan gizi yaitu sebesar 81,37 dengan sikap kurang baik dan setelah diberikan penyuluhan gizi. 87,63 dengan sikap buruk. Berdasarkan Tabel 4.5 pada variabel asupan energi sebelum dan sesudah penyuluhan terlihat asupan energi mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan rata-rata peningkatan sebelum mendapat penyuluhan gizi sebesar 1758,18 kkal dan setelah mendapat penyuluhan gizi sebesar 1880,71 kkal. Berdasarkan Tabel 4.6 pada variabel asupan protein sebelum dan sesudah penyuluhan terlihat asupan protein mengalami peningkatan dibuktikan dengan rata-rata peningkatan sebelum penyuluhan gizi sebesar 43,55 gram dan sesudah penyuluhan gizi sebesar 46,5 gram.

Analisa Bivariat

Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh rata-rata sikap sebelum penyuluhan gizi dan sesudah penyuluhan gizi sebesar 4,816 dengan p value sebesar 0,000 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan penyuluhan gizi terhadap sikap responden calon pengantin di Puskesmas Silungkang. Wilayah Kerja Balai Tahun 2019. Berdasarkan Tabel 4.9 memberikan rata-rata asupan energi sebelum penyuluhan gizi dan sesudah penyuluhan gizi adalah sebesar 122,526 dengan nilai p value sebesar 0,000 yang berarti terdapat pengaruh gizi yang signifikan. konseling asupan energi calon pengantin di wilayah kerja Puskesmas Silungkang Tahun 2019. Berdasarkan hasil survei, rata – rata skor pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan gizi adalah 13,5 dengan kategori kurang. tingkat pengetahuan.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat rata-rata penilaian sikap responden sebelum diberikan pendidikan gizi sebesar 81,37 dengan kategori sikap cukup. Rata-rata skor pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan gizi sebesar 13,5 dengan tingkat pengetahuan kurang, dan sesudah diberikan penyuluhan gizi sebesar 18,37 dengan tingkat pengetahuan baik pada bidang kerja Puskesmas Silungkang pada tahun 2019. skor sikap responden sebelum dilakukan penyuluhan gizi sebesar 81,37 dengan sikap kurang baik, dan menurut penyuluhan gizi sebesar 87,63 dengan sikap kurang baik di wilayah kerja Puskesmas Silungkang tahun 2019.

PEMBAHASAN

Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, pengumpulan responden tidak dilakukan sekaligus dalam waktu yang bersamaan, melainkan beberapa kali sesuai dengan responden yang tersedia pada saat itu. Proses ini dilakukan selama 4 bulan, dimana setiap bulannya terdapat 6 sampai 8 responden dan peneliti memberikan edukasi gizi kepada calon pengantin. Responden berkunjung ke Puskesmas Silungkang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan berkoordinasi dengan Klinik Ibu untuk merujuk calon pengantin agar mendapat konseling gizi oleh peneliti.

Konseling menggunakan metode ceramah dan diskusi yang dibantu dengan penggunaan media food model dan smartphone agar ibu memahami dan lebih termotivasi dalam memenuhi kebutuhan gizinya. Pre test dilakukan sebelum penyuluhan menggunakan angket dengan wawancara dan untuk intake menggunakan form food recall.

Analisa Univariat

Berdasarkan analisis peneliti terhadap hasil data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa rata-rata sikap responden sebelum dilakukan konseling gizi berada pada kategori cukup, hal ini disebabkan karena responden mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah. meningkatkan sikap responden terhadap konseling gizi menggunakan media smartphone yang dikumpulkan peneliti. Berdasarkan hasil penelitian terlihat rata-rata asupan energi responden sebelum diberikan konseling gizi sebesar 1758,18 kkal, dan rata-rata asupan kalori responden setelah diberikan konseling gizi sebesar 1880,71 kkal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Arsyati (2018) yang menyatakan rata-rata asupan kalori responden kurang dari 80% dan setelah dilakukan penyuluhan gizi rata-rata asupan kalori responden lebih dari 80%.

Berdasarkan analisis peneliti terhadap hasil data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa rata-rata asupan energi responden sebelum mendapat bimbingan gizi berada pada kategori kurang, hal ini disebabkan karena responden tidak mengetahui jumlah asupan kalori yang dibutuhkan tubuh. . Konseling gizi berbantuan media smartphone dapat membantu calon ibu mengetahui kebutuhan gizinya terpenuhi atau tidak, sehingga ibu menjadi termotivasi untuk memenuhi asupan gizinya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata asupan protein responden sebelum mendapat bimbingan gizi adalah 43,5 gram dan rata-rata asupan protein responden setelah mendapat bimbingan gizi adalah 46,5 gram. Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arsyati (2018) yang menetapkan rata-rata asupan protein responden kurang dari 80% dan setelah mendapat bimbingan gizi rata-rata asupan kalori responden lebih dari 80%.

Analisa Bivariat

Informasi gizi yang diberikan dapat membantu meningkatkan sikap responden terhadap gizi; terbentuknya sikap dipengaruhi oleh informasi yang dicatat dan diterima individu. Menurut analisa peneliti, hal ini mungkin disebabkan oleh adanya variasi pilihan bahan makanan yang dikonsumsi responden setelah mendapat nasehat gizi melalui media smartphone, seperti yang terlihat pada pengingat 24 jam. Penyebab lainnya adalah calon pengantin hanya menyukai makanan tertentu sehingga membuat mereka tidak bisa mendapatkan asupan nutrisi yang bervariasi. Menurut analisa peneliti, hal ini dapat disebabkan karena pilihan bahan makanan yang dikonsumsi responden bervariasi setelah mendapat nasehat gizi melalui media smartphone, dibuktikan dengan recall 24 jam yang dilakukan yang menunjukkan bahwa pada saat mereka mengonsumsi lauk nabati (tahu dan tempe). ), mereka juga mengonsumsi lauk pauk. Produk hewani kaya akan protein yang dulunya hanya salah satunya, alasan lainnya adalah calon pengantin hanya menyukai makanan tertentu sehingga membuat mereka tidak bisa mendapatkan asupan nutrisi yang bervariasi.

Sebagai wacana yang memperkaya pengetahuan peneliti mengenai “Pengaruh pendidikan gizi menggunakan media smartphone terhadap perubahan pengetahuan, sikap, asupan energi dan protein calon pengantin di wilayah kerja Puskesmas Silungkang Tahun 2019. Pengaruh pendidikan gizi dalam 1000 hari pertama kehidupan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Saltnihuta Pengaruh pendidikan gizi menggunakan media aplikasi mobile terhadap pengetahuan dan sikap anemia dalam pencegahan anemia pada remaja putri di Desa Trikandi, Kabupaten Sleman.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Hal ini diharapkan dapat menambah informasi bagi pihak puskesmas setempat dalam merumuskan kebijakan peningkatan pengetahuan tentang WUS dan memudahkan media informasi gizi untuk meningkatkan kualitas pendidikan gizi calon pengantin di Puskesmas Silungkang dengan menggunakan media smartphone. Diharapkan calon pengantin dapat memanfaatkan dan memanfaatkan media smartphone sebagai media pendukung untuk menambah pengetahuannya mengenai gizi. 2012. Pengembangan media pendidikan gizi berbasis Android dan dampaknya terhadap perilaku gizi seimbang pada siswa sekolah dasar.

Menurut ibu, apa dampaknya bagi anak di kemudian hari jika asupan makanan yang mengandung nutrisi kurang sejak awal kehamilan? 4 zat gizi yang perlu kita penuhi setiap hari adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. 12 Sayur dan buah yang dikonsumsi harus memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral. 13 Status gizi dikatakan baik bila berat.

Referensi

Dokumen terkait