Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Asosiasi negatif di SMP Negeri 34 Bulukumba (2) Minat belajar di SMP Negeri 34 Bulukumba (3) Pengaruh asosiasi negatif terhadap minat belajar siswa di SMP Negeri 34 Bulukumba. Sedangkan minat belajar di SMP Negeri 34 Bulukumba terdapat 4 siswa dalam kategori cukup dengan persentase siswa dalam kategori baik.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Pergaulan
Berdasarkan hal tersebut kita melihat bahwa anak akan menyerap contoh perilaku baik dari orang tua dan saudara kandungnya. Dengan demikian, karakter dalam sudut pandang anak adalah penyelesaian masalah serta syarat dan aturan dalam interaksi sosial.
Minat Belajar
Dan ada juga siswa yang hanya ikut-ikutan mencari perhatian agar terlihat keren. Oleh karena itu, minat seseorang harus dirangsang dan diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, khususnya dalam belajar. Minat merupakan suatu kesukaan dan perasaan keterikatan terhadap sesuatu atau kegiatan tanpa ada yang memerintahkannya. 20. Lebih lanjut mengenai pengertian belajar, Slameto menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara menyeluruh, sebagai hasil pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya, sebelum pelajaran dan setelah pelajaran. Dengan demikian, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku baru secara menyeluruh, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa: Minat belajar merupakan suatu dorongan atau kriteria bagi seorang siswa yang sangat berperan dalam memberikan keinginan kepada siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang akan ia ikuti atau pelajari, ikuti. dan belajar. kecenderungan seseorang untuk selalu melakukan suatu proses bisnis untuk mencapai perubahan perilaku secara keseluruhan. Ketertarikan dapat diperoleh melalui pembelajaran, karena dengan mengajar siswa yang awalnya tidak menyukai suatu mata pelajaran tertentu, lama kelamaan karena bertambahnya pengetahuan tentang mata pelajaran tersebut maka minat tersebut akan tumbuh sehingga mereka akan semakin aktif dalam mempelajari pelajaran tersebut. Minat pada dasarnya merupakan perhatian khusus, tingkat pencapaian kemampuan atau kompetensi sangat ditentukan oleh minat belajar siswa terhadap materi pembelajaran 33 Siswa yang mempunyai minat belajar diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.
Sejauh mana minat siswa untuk mempelajari suatu materi pelajaran berbeda-beda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Siswa yang berminat terhadap pelajaran akan tampak terus-menerus termotivasi untuk belajar dengan tekun, berbeda dengan siswa yang sekadar menerima pelajaran. Faktor internal siswa, yaitu hal-hal atau keadaan dalam diri siswa, seperti: rendahnya kemampuan intelektual siswa (yang bersifat kognitif), emosi dan sikap yang tidak stabil (yang bersifat afektif), dan gangguan pada indra penglihatan dan pendengaran (yang bersifat afektif). psikomotorik).
Hipotesis Penelitian
Jenis Penelitian
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Variabel Penelitian
Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat belajar siswa (variabel Y) Minat belajar siswa merupakan perasaan senang dalam melakukan proses perubahan tingkah laku yang ditunjukkan siswa dalam bentuk perhatian terus-menerus untuk menciptakan kemampuan atau keterampilan untuk mampu memecahkan masalah yang muncul menghadapi indikator sebagai berikut: 1) minat belajar, 2) motivasi belajar, 3) kesulitan belajar.
Populasi dan Sampel 1. populasi
Minat belajar siswa merupakan perasaan gembira dalam melakukan suatu proses perubahan tingkah laku yang ditunjukkan seorang siswa dalam bentuk perhatian yang terus-menerus, sehingga tercipta kemampuan atau ketrampilan untuk mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan indikator sebagai berikut: 1) minat belajar, 2) motivasi belajar, 3) kesulitan belajar. Sampel merupakan sebagian kecil dari jumlah yang dimiliki oleh populasi. 41 Penentuan besar sampel menggunakan rumus Slovin yaitu n = N/(1+Ne2). Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah populasi sebanyak 200. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan acak sederhana dimana penentuan awal sampel dilakukan secara acak kemudian dilakukan langkah sistematik sesuai prosedur.
Prosedur yang cukup akurat untuk mengambil sampel acak dengan menggunakan tabel angka acak.
Metode Pengumpulan Data
Wawancara adalah wawancara yang sering juga disebut wawancara atau angket lisan merupakan suatu dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai. Teknik wawancara ini digunakan peneliti untuk memperoleh informasi atau data pendukung yang ditujukan kepada guru di SMP Negeri 34 Bulukumba. Untuk mengetahui pengaruh asosiasi terhadap minat belajar siswa digunakan angket yang dikonstruksi dengan skala likert dengan lima alternatif pilihan jawaban antara lain Sangat Sesuai (5 poin), Sesuai (4 poin), Cukup Sesuai (3 poin). , Kurang Sesuai (2) dan Tidak Sesuai (1).
Penyusunan setiap angket didasarkan pada indikator masing-masing konstruk, kemudian dikembangkan menjadi item pernyataan dan kemudian diuji untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.
Instrument Penelitian
Analisis Data Penelitian
Analisis data penelitian bertujuan untuk menganalisis data hasil angket penelitian terkait pengaruh asosiasi negatif terhadap minat belajar siswa. Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang bersifat umum atau generalisasi. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan skor seluruh variabel dalam penelitian ini, baik data angket negatif siswa maupun angket minat belajar pendidikan Islam.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan program analisis statistik SPSS for Windows versi 20.0. Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana dapat dilihat dengan membandingkan nilai signifikansi dengan nilai probabilitas. apabila nilai signifikansi tidak lebih dari nilai probabilitas 0,5 berarti asosiasi negatif siswa berpengaruh signifikan terhadap minat belajar di SMP Negeri 34 Bulukumba. SMP Negeri 34 Bulukumba yang berada di Desa Darubiah Kecamatan Bontobahari mempunyai siswa sebanyak 200 orang yang terbagi dalam 12 kelas yang setiap kelasnya berjumlah ± 20 orang dikelasnya. satu.
Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing, kreatif dan inovatif serta berlandaskan keimanan dan ketakwaan.” Sementara itu b. Misi sekolah. Jumlah guru tetap sebanyak 11 orang, guru tidak tetap (relawan) sebanyak 6 orang dan pegawai administrasi sebanyak 7 orang. Jumlah guru tetap sebanyak 10 orang, guru tidak tetap (relawan) sebanyak 6 orang dan pegawai administrasi sebanyak 7 orang.
Bentuk Pergaulan Negatif di SMP Negeri 34 Bulukumba
Sedangkan pergaulan negatif lebih mengarah pada pergaulan bebas yang sebaiknya dihindari terutama bagi pelajar yang merupakan remaja yang masih mencari jati diri. Hal seperti ini biasanya mereka mengajak temannya yang masih sekolah untuk bermain, bahkan saat proses pembelajaran siswa yang bersekolah terkadang rela meninggalkan mata pelajarannya untuk bermain playstation. Dalam perlombaan liar ini tidak hanya mereka yang putus sekolah saja, namun ada juga siswa yang masih bersekolah yang mengikuti hal tersebut.
Banyak siswa yang masih mengucilkan teman sebayanya, hal ini disebabkan oleh adanya geng (kelompok teman) antar siswa. Siswa yang tidak memiliki geng (kelompok teman) akan dikucilkan oleh mereka yang memilikinya. Selama ini masih banyak terjadi perilaku buruk dari siswa yang tidak diinginkan, sebagian besar adalah kenalannya, seperti siswa yang merokok di belakang sekolah dan kantin saat jam istirahat.
Kejahatan lain yang pernah dilakukan oleh pelajar disini adalah tawuran antar pelajar itu sendiri, ada beberapa pelajar yang demikian. Banyak laporan yang saya terima dari beberapa guru yang mengajar kelas 3 memberikan informasi bahwa terkadang masih banyak siswa yang tidak mengikuti mata pelajarannya, terutama pada kelas-kelas terakhir. Saya juga pernah menyuruh siswa membawa ponsel ke kelas yang berisi film-film yang tidak pantas untuk siswa yang tergolong labil. Siswa dalam masa pertumbuhan sangat mudah dipengaruhi.
Minat Belajar Siswa di SMP Negeri 34 Bulukumba
Minat belajar memegang peranan penting dalam kehidupannya dan mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku dan sikap. Minat merupakan sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Anak yang tertarik pada suatu kegiatan, baik bekerja maupun belajar, akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk mengatasi rendahnya minat belajar, siswa harus menanamkan pemahaman bahwa belajar merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Dari penjelasan salah satu guru di atas terlihat bahwa minat belajar siswa benar-benar berfungsi sebagai pendorong siswa untuk mencapai prestasi dan minat itu juga dapat menambah kegembiraan apapun yang menjadi perhatian siswa.
Minat belajar siswa saat ini sedang menurun karena banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti teman sebaya tidak bersekolah, menyebabkan siswa membolos dan bergaul. Pada penjelasan di atas terlihat bahwa minat belajar di sekolah saat ini sedang mengalami penurunan dengan beberapa faktor yang harus dipenuhi oleh para guru yang mengajar di sekolah tersebut. Pada bagian ini data terkait minat belajar di SMP Negeri 34 Bulukumba akan diuraikan melalui jawaban responden atas 20 pertanyaan yang disajikan dalam bentuk angket yang setiap itemnya terdiri dari lima pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai, cocok, cukup sesuai, Kurang sesuai, tidak sesuai Sedangkan jumlah responden sebanyak 66 siswa.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa minat belajar siswa SMP Negeri 34 Bulukumba dengan jumlah sampel 66 siswa mencapai skor maksimal 89 dan skor minimal 48 dengan nilai mean 67,89 dan standar deviasi 9,73 . Dari Tabel 4.9 di atas terlihat terdapat 4 siswa yang berkategori cukup dengan persentase siswa yang berkategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari 66 siswa terdapat 35 siswa yang memiliki minat belajar siswa baik dengan persentase sebesar 53,03%.
Pengaruh Pergaulan Negatif Terhadap Minat Belajar Siswa Di SMP Negeri 34 Bulukumba
Nilai tersebut diperoleh dengan mengurangkan angka 0,5 pada data terkecil dan menjumlahkan angka 0,5 setiap batasan kelas hingga batas tertingginya.
Minat Belajar siswa di SMP Negeri 34 Bulukumba
Dalam asosiasi negatif ini timbullah kurangnya minat belajar, minat belajar pada hakikatnya merupakan salah satu pendorong keberhasilan belajar. Banyak hal yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa di dunia pendidikan seperti kurangnya motivasi atau dukungan, lingkungan dan teman pergaulan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa selain dari sosialisasinya, misalnya faktor internal atau dari dalam diri seperti malas belajar, kemudian faktor eksternal atau dari luar diri seperti dari lingkungan keluarga, teman dan masyarakat.
Banyak faktor yang mempengaruhi minat belajar itu sendiri, misalnya saja teman pergaulan. Melalui teman pergaulan, seseorang akan dipengaruhi oleh teman-temannya, terutama teman dekatnya. Keseluruhan penjelasan di atas menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan keterlibatan dan minat belajar siswa terdistorsi. Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti selanjutnya akan dicari indeks pengaruh asosiasi negatif siswa terhadap minat belajar di SMP Negeri 34 Bulukumba.
Uji ini berkaitan dengan penggunaan regresi linier, jika akan menggunakan regresi linier dari data pengaruh himpunan siswa negatif (X) terhadap minat belajar siswa di SMP Negeri 34 Bulukumba, maka data tersebut harusnya menunjukkan suatu pola. (diagram) yang linier (lurus). Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh asosiasi negatif siswa (X) terhadap minat belajar siswa (Y) SMP Negeri 34 Bulukumba yang dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 20.
PENUTUP
Saran
Ketika kita sudah dewasa pun, minat belajar dan pergaulan merupakan hal yang sangat berkaitan, karena pergaulan akan menentukan sikap dan perilaku seorang pembelajar.