Pengaruh perilaku kebersihan rambut terhadap kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019. Kesimpulan: Terdapat pengaruh perilaku kebersihan rambut terhadap kejadian DS pada mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2019.
Latar Belakang
Ditemukan lebih dari separuh (67,2%) mengalami ketombe dengan lama memegang jilbab lebih dari 12 jam, kemudian ada (60,18%) mengalami ketombe dengan frekuensi lama mengikat rambut lebih dari 12 jam. dan ada (60,66%) yang mengalami ketombe dengan penggunaan sisir secara bersamaan. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua siswi menderita ketombe dengan jumlah 211 siswi dan sekitar 160 siswi (75,8%) mengalami ketombe.
Perumusan Masalah
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ade Aurora Imani pada tahun 2017 berjudul hubungan antara lama memakai jilbab, lama mengikat rambut dan penggunaan sisir secara bersama-sama terhadap prevalensi ketombe di kalangan santri putri Pesantren X. , Leuwiliang, Bogor.
Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh perilaku kebersihan rambut terhadap kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019.
Manfaat Penelitian .1 Manfaat Praktis .1 Manfaat Praktis
Manfaat Teori
Kulit
Histologi Kulit
- Epidermis
- Dermis
- Hipodermis
Stratum korneum: terdiri dari 15-20 lapisan sel skuamosa, sel keratin tidak berinti dengan sitoplasma berisi keratin berfilamen. Setelah keratinisasi, sel hanya terdiri dari protein amorf dan fibrillar serta membran plasma yang menebal yang disebut cangkang.
Histologi Rambut
- Siklus pertumbuhan rambut
Stratum lucidum: Hanya ditemukan di kulit tebal, nukleus telah menghilang dan sitoplasma hampir seluruhnya terdiri dari filamen keratin padat yang dikemas bersama dalam matriks. Fase anagen: Ini adalah fase pertumbuhan di mana dermis mengirimkan sinyal ke sel induk epitel multipoten, setelah itu sel distimulasi dan segmen folikel rambut dapat tumbuh.
Kelenjar Kulit .1 Kelenjar Sebasea .1 Kelenjar Sebasea
- Kelenjar Keringat
Kelenjar eccrine memiliki bagian sekretorik yang ditutupi dengan epitel bertingkat kuboid yang terdiri dari tiga jenis sel: sel bening, sel gelap, dan sel myoepellal. Selain fungsi pendinginan yang penting, kelenjar keringat juga memiliki fungsi ekskresi tambahan, membuang sejumlah kecil limbah nitrogen dan kelebihan garam.
Dermatitis Seboroik .1 Definisi .1 Definisi
- Epidemiologi
- Etiologi
- Aktivitas Kelenjar Sebasea
- Kerentan l an l Individu
- Non Mikroba l
- Pa l tofisiologi
- Ma l nifesta l si Klinis
- Dia l gnosis
- Dia l gnosis ba l nding
Allandrogen penting untuk pengaturan kelenjar sebaceous, sehingga DS lebih banyak dan basa pada pria. Beberapa penelitian telah mengkonfirmasi bahwa penyebab sinyal DS cenderung lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita. Hal ini dikarenakan pria memiliki allandrogen paling tinggi pada wanita, sehingga allandrogen yang tinggi dapat meningkatkan resiko terjadinya DS pada pria.
Inisialisasi Padl al talhalp dalam pengembangan empedu dalam proses peradangan alkali. menimbulkan gejala berupa eritema, gatal di sekujur tubuh, pucat, bengkak mengapur, tergantung kualitas rambut. Kerusakan pada epidermis paldal dari penghalang kulit dapat menyebabkan hilangnya keringat anus dari epidermis kulit, yang dapat menyebabkan kulit kering di kulit kepala. Dalam bentuk DS ringan, serpihan kecil muncul di pembukaan folikel. berdetak.
Pemeriksaan lampu kayu dilakukan di ruangan gelap Dari pemeriksaan lampu kayu penderita DS yaitu akan tampak k. fluoresensi biru keputihan pada kulit kepala, yaitu DS.33 c) Studi laboratorium semi kuantitatif.
Alga ini sering dikombinasikan dengan climbalzol, thyalgene, dan anl agl yang berikatan dengan jalur p-450, menghasilkan penghambatan efek yang dimediasi p-450. Dipercayai bahwa efek ini juga diterapkan pada kulit calrenal, epitel dubur, kulit di perut. Mekanisme aksi, fungsi modulasi, pematangan dan migrasi sel imun, serta pengikatan dan interaksi besi dengan senyawa lain dapat secara signifikan mengurangi gejala eritema, pruritus, dan desquamles asli.
Kemungkinan efek samping termasuk eritema, ruam, gatal, sensasi terbakar, eksim, ulserasi, penggunaan calrenal berkepanjangan, dan pemberian oral gagal ginjal pada pasien yang menggunakan inhibitor kallurein topikal untuk penggunaan jangka panjang lg. Selenium sulfidal tidak boleh digunakan, terutama jika kulit kepala melepuh atau mengeluarkan cairan, kecuali diarahkan oleh dokter. Mekanisme kerja selenium sulfide, yang bekerja dengan mengobati kerontokan berlebih dan iritasi yang terjadi akibat jamur kulit.
Mekanisme aksi ZPT dapat meningkatkan kapasitas koagulasi intraseluler sel ragi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pembentukan CuPT endogen.
Tera l pi sistemik
Prognosis
- Jilbab l .1 Defenisi .1 Defenisi
- Pengguna l a l n Jilba l b
- Ba l ha l n Jilba l b a. Kal tun
- Wa l rna l jilba l b
- Dal l am l an l jilbab l
- War l na l dal l a l man l jilbab l
Pemakaian jilbab berbahan kain ini sangat hangat dan tidak menimbulkan panel serta mengurangi kelembapan. Berbeda dengan hijab yang terbuat dari bahan turki dan polyester yang memiliki sifat tidak menyerap arus sehingga menyebabkan keringat menumpuk di permukaan kulit kepala. Sehingga hijab dengan bahan seperti ini akan memberikan efek telapak tangan, karena bahan sintetis alkaline menyerap kulit telapak tangan dan mencegah panel keluar.
Linen memiliki bahan yang sejuk dan sangat nyaman. Bahkan linen bisa menyerap semuanya, tapi mudah rusak. Jilbab dengan warna gelap dikaitkan dengan penyerapan gelombang cahaya lebih banyak daripada cahaya hati, karena menyerap semua energi gelombang cahaya yang mengenai bola dan tidak memantulkan calhallyal sekaligus. Menggunakan dall almaln jilbabl berarti menggunakan nl ail ail ail ketalt sehingga dalpalt menutupi kepala al kepala dengan pas.
Untuk dallalmanl jilbabl saml al dan jilbabl walrnal, dark walrnal memiliki hubungan yang lebih besar dengan palnasl absorptif daripada tepi dengan.
Hipotesis
Jenis Penelitia l n
- Sam l Saml
- Besar l Sam l pel
Kedokteran di Muhammed Maldiyalh Sumalteral Utalral University yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah dari tahun akademik 2019. Dengan demikian, jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 59 orang.
- Kriteria l Eksklusi
- Ca l ra l da l n Urutan l Pelak l sa l naa l n l Penelitia l n
- Uji Val l iditas l
- Uji Reliab l ilitias l
- Metode A l nal l isa l Da l ta l a) Al nal lisis Unival rial t
- A l lur Penelitia l n
Responden yang benar memiliki dialtatl DS dan memasukkannya ke dalam tabel penelitian yang kemudian diolah. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Windows Statistical Palckagle for Social Science (SPSS) 26. Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan konsistensi hasil dan pengukuran diulang lebih dari dua kali.
Sampel yang digunakan dalam uji reliabilitas memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel dalam penelitian. Menggunakan perintah Daltal Code (coding) dan terakhir dalam proses ini, peneliti mengurutkan semua loop fisik ke dalam kategori. Pemalsuan Daltal (input datl al), adalah semua pemalsuan alh. data dengan calral menggunakan Statistical Program for Social Science.
Analisis univariat dilakukan untuk setiap variabel dalam temuan penelitian menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk menghasilkan distribusi persentase pada masing-masing validator.
- An l al l isis Univar l iat l .1 Distribusi Perilal k
- Distribusi Ma l has l iswi FK UMSU An l DS
- Uji Fisher Exa l ct Perila l ku Higienitas l Ra l mbut dengan l Keja l dia l n DS Tabl el 4.3 Uji Fisher Exal ct Perilal ku Higienitasl Raml but dengal nKejal dial n DS
Berdasarkan tabel angka yang diperoleh dari Fisher's Exact Test hasil Uji Exalt Sig. 2 sisi), yaitu 0,049 (P < 0,05), yang dianggap sebagai valrialbel altral kedua yang signifikan (HAl diterima.
Hal ini juga menurut penelitian Mega Utalri Fakultas Kedokteran Universitas Baliturralhmaln yang berminyak pada total 100 responden yang berketombe, ditemukan adanya flek putih pada rambut atau kulit kepala sebanyak 51 orang (51,0%). , responden merasakan kulit gatal 55 orang (55,0%) mengalami sakit kepala, terdapat 89 orang (89,0%) yang berketombe, dan semua responden tidak pernah merawat diri sinyal dalam dua minggu terakhir sebanyak 100 orang. Hal ini juga menurut survei Alde Aluroral di Pesantren X, Leuwilalng Bogor, yang menyebabkan ketombe pada total 160 responden yang berketombe (75,8%) yang sering mengalami kulit kepala gatal dan juga menunjukkan bintik-bintik putih diketahui, bahwa mereka adalah ketombe. Hal ini juga sejalan dengan survei Avlis Maldal di UIN Syalrif Hidalyatl Ullah Jalkarl yang menyatakan bahwa sebanyak 100 responden mengalami ketombe sebesar 70,6%.
Didam Altkaln Cincctivity Hygienel Raml tapi menyalurkan Tingkalt Semporial Sebortitis Sebormic di Fakultas Kedokteran Universitas Muhalmmadl Iyalh Sumatera Eral Utarl Al Anl Gkaltaln 2019. Memasangkan Semua Balsanl Holistic Holistic Pasl Ien Walnital Ualrga.L. Hubungan Dengan Pembatasan Pemakaian Hijab, Probabilitas Rose Paldal Malhalsiswal Fakultas Kedokteran Universitas Baliturrahl Malh Talhun 2020.
Penghapusan Hijab dalam Hukum Terbatas dan Aplikasi Anti Ketombe dan Mahl Asisl wi PSPD Fakultas Kedokteran Universitas Laml Bung Malngkuralt. Alkaln melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Racial Hygiene Behavior Terhadap Angka Kejadian Dermatitis Seboroik Paldal Mahlasm Iswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhaml Madil Yahl Sumalteral Utalral Anl Institute 2019”. Penelitian ini bertujuan agar para ahli dapat mengetahui pengaruh perilaku kebersihan rambut terhadap angka kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah tahun 2019.
Pengaruh Behavioral Hygiene Behavior Terhadap Kejadian Dermatitis Seboroik Paldal Mahl Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhalmmaldiyalh.
INFORMAS l
Pengaruh perilaku kebersihan rambut terhadap kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh perilaku kebersihan rambut terhadap kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2019. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kebersihan rambut berpengaruh terhadap kejadian DS pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2019. 2019 dengan higiene buruk sebanyak 42 responden (71,2%) dan higiene baik sebanyak 17 responden (28,8%).
Hasil analisis bivariat pengaruh perilaku kebersihan rambut terhadap kejadian DS pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019 adalah p = 0,049 (P < 0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh perilaku kebersihan rambut terhadap kejadian DS pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perilaku kebersihan rambut berpengaruh terhadap kejadian DS pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019 dengan higiene buruk 42 responden (71,2%) dan higiene baik 17 responden (28,8%).
The results of a bivariate analysis of the effect of hair hygiene behavior on the incidence of DS in female students at Muhammadiyah University Faculty of Medicine, North Sumatra Class of 2019 were p = 0.049 (P < 0.05). Conclusion: There is a significant effect of hair hygiene behavior on the incidence of DS in female students of the Faculty of Medicine of the University of Muhammadiyah in North Sumatra, series 201. Higienitas Rambut denganKejadian DS l l l l l l l l l l Hal ini juga pasaya dengan siti Alisyalh di Falk ultals Kedokteraln Universitals Lalpung Malngkuralt yalng menyaltakl aln balhwal dalri totall 150 salmpel yalng berketombe dengaln.