• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAlR KUESIONER PENELITIAlN I MENGENAlI HIGIENITAlS RAlMBUT 1. Berapl al kall i anl dal keralmals dall alm 1 minggu ?

a. <1 kalli b. >2 kall i

2. Apl alkalh anl dal menggunalkanl shalmpo alnti ketombe salalt keralmals?

a. Yal b. Tidalk

3. Apl alkahl anl dal sering berganl ti-galnti shalmpo salalt keralmals?

a. Yal b. Tidakl

4. Berapl al kall i anl dal menggalnti halnduk dallalm 1 minggu?

a. <1 kalli b. >2 kalli

5. Beralpal laml al alndal menggunakl anl jilbalb dallalm 1 halri?

a. > 12 jalm b. 6-12 jalm c. < 6 jaml

6. Berapl al kalli alndal menggalnti jilbabl a. 2-3 halri sekalli

b. Setialp halri

dallalm 1 halri?

7. Apl alkalh alndal memiliki ketombe sebelum menggunakl aln jilbalb?

a. Yal b. Tidalk

8. Apl alkalh alndal memiliki ketombe sesudalh menggunakl aln jilbalb?

a. Yal b. Tidakl

LAlMPIRANl 5. Uji Vall iditasl Kuesioner

LAlMPIRAlN 6. Uji Relialbilitasl

Casl e Processing Summalry

N %

Calses Vallid Excludedal

Totall

30 100.0

0 .0

30 100.0

a.l Listwise deletion basel d on alll varil ablesl in

the procedure.

Relialbility Staltistics Cronbalch's

Allphal N of Items

.836 8

Lalmpiraln 7. Ethicall Clealranl ce

Lalmpiranl 8. Suratl Izin Penelitialn

Laml piranl 9. Datl al Masl ter

Lalmpiranl 10 Hasl il Anl all isis Daltal

Laml piranl 11. Dokumentasl i

Pengaruh Perilaku Higienitas Rambut terhadapTingkat Kejadian Dermatitis Seboroik pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Angkatan 2019

Mila Anriyani1, Riri Arisanty Syafrin2 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Jln.Gedung Arca No.53, Medan-Sumatera Utara, 2019

milaal nl riyani2001@l gmail l.com Abstrak

Latar Belakang: Dermatitis seboroik (DS) merupakan penyakit papuloskuamosa kronis yang menyerang bayi dan juga orang dewasa. Biasanya terjadi pada area tubuh yang banyak mengandung kelenjar sebasea, kulit kepala, wajah (area alis mata, kumis, janggut), dan badan. DS sering ditemukan pada bagian tubuh dengankonsentrasi folikel sebasea yang tinggi dan aktif. Penyebaran lesi dermatitis seboroik dimulai dari derajat ringan, misalnya ketombe sampai dengan bentuk yang berat yaitu eritroderma. Jilbab berfungsi sebagai penutup kepala, tidak menutup kemungkinan juga berperan besar dalam mempengaruhi kondisi kulit kepala seseorang. Pemilihan jenis bahan jilbab yang salah dapat membuat kelembaban kulit kepala meningkat. Selain itu, penggunaan dalaman jilbab yang terlalu ketat pun, juga akan mengganggu kesehatan kulit kepala. Yang kemudian akan memicu munculnya berbagai gangguan pada kulit kepala tersebut. Tujuan: Mengetahui pengaruh perilaku higienitas rambut terhadap tingkat kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019. Metode: Analitik dengan pendekatan cross sectional study, metode pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan tipe simple random sampling. Data penelitian ini diperoleh dari data primer menggunakan instrument kuesioner dan pemeriksaan fisik kulit kepala. Analisis data menggunakan uji Fisher Exact. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa perilaku higienitas rambut berpengaruh dengan kejadian DS pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019 dengan higienitas buruk 42 responden (71,2%)dan higienitas baik 17 responden (28,8%). Hasil analisis bivariat pengaruh perilaku higienitas rambut dengan kejadian DS pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019 adalah p = 0,049 (P<0,05).

Kesimpulan: Terdapat pengaruh perilaku higienitas rambut dengan kejadian DS pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UniversitasMuhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2019

Kata kunci: Dermatitis Seboroik, Jilbab, Higienitas Rambut

both infants and adults. Usually occurs in areas of the body that contain lots of sebaceous glands, scalp, face (eyebrow area, mustache, beard),and body. DS is often found in areas of the body with a high concentration of active sebaceous follicles. The spread of seborrheic dermatitis lesions starts from a mild degree, such as dandruff, to a severe form, namely erythroderma. Theheadscarf functions as a head covering, it does not rule out the possibility of also playing a major role in affecting the condition of one's scalp. Choosing the wrong type of hijab material can increase scalp moisture. In addition, the use of a hijab that is too tight will also interfere with the health of the scalp. Which will then trigger the appearance of various disorders on the scalp. Aim: To determine the effect of hair hygiene behavior on the incidence of seborrheic dermatitis in female students at the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah North Sumatra, class of 2019. Method: Analytical with a cross-sectional study approach, the sampling method uses a probability sampling technique with the simple random sampling type. The research data were obtained from primary data using a questionnaire instrument and a physical examination of the scalp. Data analysis used the Chi Square Fisher Exact test. Results: The results of the study found that hair hygiene behavior had an effect on the incidence of DS in female students at the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah North Sumatra class of 2019 with bad hygiene 42 respondents (71.2%) and good hygiene 17 respondents (28.8%). The results of bivariate analysis of the effect of hair hygiene behavior on the incidence of DS in female students at the Faculty of Medicine, Muhammadiyah University, North Sumatra class of 2019 were p = 0.049 (P <0.05).

Conclusion: There is an significant effect of hair hygiene behavior on the incidence of DS in female students of the Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of North Sumatra, batch 201.

Keywords: Seborrheic Dermatitis, Hijab, Hair Hygiene PENDAHULUAN

Dermatitis seboroik (DS) merupakan penyakit papuloskuamosa kronis yang menyerang bayi dan juga orang dewasa. Biasanya terjadi pada area tubuh yang banyak mengandung kelenjar sebasea, kulit kepala, wajah (area alis mata, kumis, janggut), dan badan. DS sering ditemukan pada bagian tubuh dengan konsentrasi folikel sebasea yang tinggi dan aktif termasuk wajah, kulit kepala, telinga, dan bagian fleksura (inguinal, lipatan bawah payudara, dan aksila). Penyebaran lesi DS dimulai dari derajat ringan, misalnya ketombe sampai

dengan bentuk yang berat yaitu eritroderma.1

Prevalensi DS adalah 1% hingga 3% pada populasi umum dan 34% hingga 83% pada orang dengan keadaan defisiensi imun (immunocompromised). Sedangkan prevalensi pria (3,0%) lebih sering terkena daripada wanita (2,6%) pada semua kelompok umur, hal ini menunjukkan bahwa DS mungkin berkaitan dengan hormon seks seperti androgen Insiden DS mencapai puncaknya pada tiga periode usia, yaitu bayi usia tiga bulan pertama, selama pubertas dan pada usia dewasa dengan puncak pada usia 40 hingga 60

terdapat prevalensi DS yaitu 3,2% pada anak-anak dan 7,0% pada orang dewasa.

Penduduk Asia yang berusia 12-20 tahun memiliki prevalensi DS yang bervariasi berdasar kota dan negara (misalnya,Macao 2,7%, Guangzhou 2,9%, Malaysia 17,2%, dan Indonesia 26,5%).3 Menurut data dari (MENKES/213/2019) prevalensi DS di dunia mencapai 1-5%, sedangkan di Korea Selatan sekitar 1-2%, kemudian di Indonesia mencapai (26,5%).4

DS disebabkan oleh banyak faktor.

Ada 3 faktor yang diduga sebagai penyebab utama terjadinya DS yaitu produksi sebum berlebihan yang merupakan sekresi kelenjar sebasea, metabolisme mikroba yaitu Malassezia dan kerentanan indvidu, pada kelompok defisiensi imun (immunocompromissed) akan mengalami peningkatan insidensi DS.5

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ade Aurora Imani pada tahun 2017 dengan judul hubungan lama pemakaian

kejadian ketombe pada santriwati di Pondok Pesantren X, Leuwiliang, Bogor.

Didapatkan hasil lebih dari setengah (67,2%) mengalami ketombe dengan lama pemakaian jilbab lebih dari 12 jam, kemudian terdapat (60,18%) mengalami ketombe dengan frekuensi lamamengikat rambut lebih dari 12 jam, dan terdapat (60,66%) mengalami ketombe dengan penggunaan sisir secara bersamaan. Hal ini menunjukkan hampir seluruh santriwati mengidap ketombe dengan jumlah responden 211 santriwati dan yang mengalami ketombe berjumlah 160 santriwati sekitar (75,8%).6

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh perilaku higienitas rambut terhadap tingkat kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi fakultas kedokteran universitas muhammadiyah sumatera utara angkatan 2019.

Penelitialn ini merupalkanl penelitianl dilalukan terhadap setiap variabel dari alnallitik observalsionall denganl ranl canl ga hasl il penelitialn denganl menggunalkaln talbel cross sectionall study yalng dilakl ukaln paldal distribusi frekuensi sehinggal menghasl ilkaln Desember 2022. Penelitialn ini dilalkukanl distribusi persentalse darl i setiapl valriabl el, di lingkungaln kalmpus Fakl ultasl dan Alnall isis bivarl ialt dilakl ukaln untuk Kedokteranl Universitals Muhalmmaldiyalh melihalt hubungaln alntalral kedual valriabl el Sumalteral Utalral. Metode pengalmbilaln independen daln dependen menggunalkanl

saml pel paldal penelitialn ini menggunakl anl anl all isis uji Fisher Exacl t.

teknik probabl ility saml pling dengaln tipe

simple ranl dom salmpling. Salmpel yanl g HASIL PENELITIAN

menjaldi responden penelitialn ini aldallalh Tabel 1 Distribusi Perilalku Higienitals

mahl asl iswil Fakl ultasl Kedokteraln Ralmbut Mahl asl iswi FK UMSUAnl gkatl aln

Universitasl Muhalmmaldiyalh Sumalteral 2019

Utarl al alngkaltaln 2019 selaml al periode

penelitianl berjumlahl 59 orang yalng memenuhi kriterial inklusi yaitu Malhalsiswi alktif dallaml pembelajl arl anl di FK

UMSU,dallalm keadl alanl sehalt,yalng

menggunakl anl jilbalb, yalng terdialgnosis DS Totall 59 100 oleh dokter spesiallis kulit kelalmin,yanl g

maul mengikuti penelitialn.daln kriteria Talbel 1 di atl asl , menjelasl kaln eksklusi yaitu Mahl alsiswi yalng tidakl bahl wadl istribusi datl al perilakl u higienitals mengisi kuisioner secalral lengkapl ,yanl g raml but terbalnyakl padl al malhalsiswi FK mengonsumsi obatl jaml ur dan Malhalsiswi UMSU anl gkaltaln 2019 adl allalh perilakl u yalng sedalng tidalk halmil. higienitals ralmbut yalng buruk dengaln Sumber daltal penelitialn ini aldall ahl jumlahl 42 responden (71,2%), datl al primer, dimanl al datl al diperoleh dibanl dingkanl dengaln perilalku higienitasl lanl gsung oleh peneliti denganl raml but yalng bail k denganl jumlahl 17 menggunakl aln instrumen berupal kuesioner responden (28,8).

daln pemeriksalanl fisik daln dilakl ukanl secarl al lanl gsung kepadall sampell penelitian.Analisis data penelitian ini

Perilalku Higienitasl

Ralmbut

Frekuensi Persentalse %

Buruk 42 71,2

Bail k 17 28,8

Halsil penelitialn ini menunjukkanl DSFrekuensi Persentalse balhwal kejaldialn DS berdasl arl kanl perilalku

% higienitas rambut mahasiswi FK UMSU

Yal 10 16,9 l l l l

alngkatl aln 2019 aldallalh perilalku higienitals Tidalk49 83,1 raml but yanl g buruk denganl jumlahl 42 Totall 59 100 responden (71,2%), dibalndingkaln dengaln perilalku higienitasl ralmbut yanl g bail k Talbel 2 di altasl , menjelalskaln

dengaln jumlahl 17 responden (28,8%). Hall distribusi datl al mahl asl iswi FK UMSU yanl g ini sesuail denganl penelitianl Bevi Alyu di terdialgnosal DS adl all alh berjumlahl 10 SMAl Muhaml maldiyahl 1 Semarl a lng yanl g responden (16.9),dibanl dingkanl dengaln menyatl a lkaln bahl w al dalri totall 66 saml pel yalng tidalk terdialgnosal DS berjumlahl 49 sebalgianl besarl saml pel mengall a ml i DS responden (83,1%).

(84,8%) dianl tarl a lnyal tidakl mengganl ti

Tabl el 3 Uji Fisher Exacl t Perilakul handuk 5 hari sekali sebesar 51 orang

Higienitas Rambut denganKejadian DS l l l l l l l l l l (77,3%) (7) Hal ini juga sesuai dengan penelitialn Siti Alisyalh di Falkultals Kedokteraln Universitals Lalmpung Malngkuralt yalng menyaltakl aln balhwal dalri totall 150 salmpel yalng berketombe dengaln

lalmal pemalkail aln jilbalb < 6 jalm 60 (80%)

responden.(8) Hal ini jugal sesuail denganl penelitialn Adl e Aurol ral di Pondok Berdalsarl kaln talbel dialtasl Pesalntren X, Leuwilianl g Bogor yalng didapl altkanl nilali uji Fisher’s Exalct Test menyaltakl aln balhwal darl i totall 160 Exacl t Sig. (2-sided) yail t u 0,049 (P < 0,05) responden yalng berketombe dengaln laml al yalng bermalknal balhwal terdalpalt pengalruh penggunalaln jilbabl >12 jaml 142 (67,2%) yalng signifikaln anl talral kedual valriabl el (HAl responden, yalng memiliki 2,9 kalli diterimal ). meningkaltkanl resiko menderita ketombe.(6)

Hall ini jugal sesuail denganl penelitianl Alzwikal Yuni di SMAl Muhalmmaldiyalh 1 Pekalnbalru yalng menyaltalkaln balhwal dalri totall 51 responden Siswi dengaln

l

ora (9)

l l l

l l l

sebanyak 42 orang (82,4%) responden (89,0%), dan seluruh responden tidak denganl danl druff, danl siswi denganl pernalh mengobaltinyal dallalm dual minggu pemakl a lianl jilbalb lalmal diperoleh teralkhir sebalnyalk 100 oranl g (100%). (11) responden denganl katl egori danl druf 38 Hall ini jugal sesuail dengaln penelitialn Alde

n

l g(84,4%). Hall ini jugal sesuail Aluroral di Pondok Pesanl tren X,

denganl penelitianl Veru di Falkultals Leuwilialng Bogor yalng menyaltalkaln Kedokteranl Universitasl Mall ahl alyatl i yanl g balhwal darl i totall 160 responden yalng menyaltakl anl balhwal nilali p = 0,008 yanl g berketombe (75,8%) daln sering mengallalmi menunjukkanl hubunganl alntalral berapl al kall i rasl al gatl all di kulit kepall al danl jugal keraml als denganl kejadl ianl ketombe, danl menunjukaln bercakl putih yalng diketalhui nilail p = 0,001 yanl g menunjukkaln adl al adl a ll ahl ketombe. (6) Hal ini juga sesuai hubungaln penutup kepallal dengaln kejadl ianl denganl penelitianl Alvissal Madl al di UIN ketombe.(10) Hal ini juga sesuai dengaln Syalrif Hidalyaltullahl Jakl a rl ta l yanl g penelitialn Megal Utalri di Fakl ultasl menyaltalkanl balhwal darl i totall 100 Kedokteraln Universitasl Bail turralhmaln responden alngkal kejaldialn ketombe 70,6%

yalng menyaltalkaln balhwal dalri totall 100 responden danl mengeluhkanl gatalll di kulit responden yalng berketombe denganl laml al kepall a lnya.l (12)

pemakl alialn jilbabl 6-12 jalm 64 (64%) responden. (11)

Halsil penelitialn ini menunjukkaln

bahl wal malhalsiswi FK UMSU yangl

Halsil penelitialn ini menunjukkaln

balhwal terdapl atl pengarul h bermalknal antl

arall perilalku higienitasl ralmbut terhaldapl terdialgnosal DS aldall alh berjumlahl 10 kejaldianl DS. Halsil penelitianl didapatkanlll responden (16,9%),dibalndingkanl denganl

yanl g tidakl terdialgnosal DS berjumlahl 49

nilali Fisher’s Exalct Test Exalct Sig. (2- sided) yalitu 0,049 (P < 0,05). Hall ini responden (83,1%). Hall ini jugal sesuali

denganl penelitianl Megal Utaril di Fakultl asl

sesuali dengaln penelitianl Bevi Alyu di SMAl Muhaml maldiyahl 1 Semarangll yanl g Kedokteranl Universitals Baliturrahml anl

yanl g menyaltakanll bahl wal daril

totall 100

menyaltalkaln balhwal dalri totall 66 salmpel

sebalgianl besalr salmpel mengallamil DS Dalri

responden yalng berketombe menemukanl serpihaln serpihanl putih di rambutl ataull

penggunalaln halnduk daln frekuensi mengganl ti halnduk berpengalruh terhadapll kulit kepall al sebanl yakl 51 oranl g (51,0%), terjadl inyal dermatil tis seboroik, Faktol r

kepala yaitu 55 orang (55,0%), responden

frekuensi salmpel keraml asl seti apl

min ggu, bergalnti-galnti shalmpo daln menggunalkaln

signifikan pada ana li sis bivaria penggunaan hijab yang tidak benar. Permasl all ahl anl paldal penggunal hijabl dapl atl Penggunalaln hijalb dalpalt ikut berperanl terjadl i kalrenal sikalp yalng eralt kalitalnnyal dall alm meningkaltkaln kelembalpaln daleralh dengaln kelembalpaln danl panl asl akl ibatl polal

kepallal sehinggal meningkatl kanl kejaldialn 2. Didalpatl kanl perilalku higienitals raml but

DS. Hall ini disebabl kanl mikroorgalnisme yalng buruk dengaln jumlalh 42 penyebalb dermatl itis seboroik dalpalt responden (71,2%) danl terdalpatl berkembalng dengaln balik paldal kondisi perilakl u higienitals ralmbut yanl g bail k kepall al yanl g lembalb. Beberapl al fakl tor yalng dengaln jumlalh 17 responden (28,8%).

dapl atl mempengalruhi kesehaltaln kulit 3. Didalpaltkaln mahl asl iswi yalng kepall al, dialntalranl yal adl all ahl stres terdialgnosal DS berjumlahl 10 lingkungaln, misallnyal iklim, musim, responden (16,9%) daln Mahl alsiswi kolonisalsi mikrobal daln perubalhanl

hormonal.(7)

KESIMPULAN

Berdalsalrkanl halsil penelitialn yanl g telalh dilalkukaln di lingkungaln Falkultals

tidalk terdialgnosal DS berjumlalh 49 responden (83,1%).

Kedokteranl Universitasl Muhammadill yahl Sumalteral Utalral mengenail pengaruhl perilalku higienitals raml but terhadapll tingkalt kejadl ialn Dermaltitis Seboroik di Falkultals Kedokteraln Universitals Muhalmmaldiyalh Sumalteral Utalral alngkaltaln 2019,malkal dapl atl disimpulkanl :

1. Didapl atl kanl hubungaln higienitasl ralmbut terhaldalp tingkatl kejaldialn Dermaltitis Seboroik di Falkultasl Kedokteraln Universitals Muhalmmaldiyahl Sumatl eral Utalral

anl gkatanll 2019.

t.

1. Collins C., Hivnor C. Fitzpatl rick’s 2:(4): 78-82.

Dermaltology in Generall Medicine. 8 8. Alisyahl S, Noor RM, Muthmalinnahl N.

edition. Companl ies. USTM, editor. Hubunganl Kalrakl teristik Pemakl ail aln 2017. Jilbabl Terhadl alp Kejadl ialn Ketombe 2. Bordal L, Wikraml anl alyalke, C. T. paldal Mahl alsiswi PSPD Falkultals Seborrheic Dermaltitis alnd Dalndruff: Kedokteranl Universitasl Lambunl g

Al Comprehensive Review. J Clin Manl gkuratl . Homeostalsis.

Investig Dermaltology. 2015;3(2).

3. Cheong WK, Yeung CK, Torsekarl

2018;1(1):15-21.

9. Yuni,Alzwika;l Utaml i Nurul. Fakl tor- RG, Suh DH, Ungpalkorn R, Widatl y Fakl tor Yanl g Menyebalbkaln Kejadl ianl S, et all. Trealtment of Seborrhoeic Danl druff Padl al Siswi Berjilbabl Di Dermatl itis in Alsial: Al Consensus SMAl Muhaml madl iyalh 1 Pekanl balru.

Guide. Ski Alppendagl e Disord. Lembalgal Penelitianl daln Penerbitanl 2015;1(4):187–96.

4. Kemenkes. Pedomanl Nasl ionall

Halsil Penelitianl Ensiklopedia,l 2020:2(5),79-88

Pelalyanl anl Kedokteranl Taltal Lalksalnal 10. Veru, P. (2013). fakl tor –falktor yalng Dermatl itis Seboroik. 2019 mempengaruhil ketombe (Dermatl itis 5. Qubro DZ, Alzelial N. Penaltallalksalnalaln Seborrheica)l paldal malhasl iswal falkultasl

Holistik Palsien Wanl ital dengaln kedokteraln universitals mallahl alyalti Dermatl itis Seboroik Melallui anl gkatl aln 2011. Dialmbil 2022

Pendekaltanl Dokter Keluarl ga.l 11. Utalri, M., & Primalwalti, I. Hubungaln Majl ority. 2020;9(2):55–62. Pemalkail anl Jilbabl Terhaldapl 6. Imalni AlAl. Hubungaln Laml al Terjaldinyal Ketombe Paldal Mahl asl iswal Pemalkalianl Jilbalb, Lalmal Mengikatl Falkultals Kedokteranl Universitals Raml but, Danl Penggunalaln Sisir Secarl al Bail turrahl mahl Tahl un 2020. 2021.

Bersaml al Terhaldalp Kejaldialn 20(2), 113–122.

Ketombe Paldal Sanl triwalti Di Pondok 12. Valshti AlM. Fakl tor Risiko Pemakl ail anl Pesalntren X, Leuwilianl g, Bogor Jilbabl Terhadl alp Kejaldianl Ketombe Tahl un 2017. Jalkalrta;l 2017. Padl al Mahl alsiswi Universitals Islalm 7. Alyu B,et all Hubungaln Perilakl u Negeri Syarifl Hidalyatull lahl

Perawl altaln Raml but Terhaldalp Kejaldianl Jalkalrta.l Jakl arl ta;l 2014;1:1-17.

Dokumen terkait