Koperasi karyawan Kementerian Sosial RI merupakan lembaga yang didirikan supaya melancarkan kenaikkan ketentraman para anggota dan non anggotanya guna meringankan pada melengkapi keperluan hidup sesuai keahlian ekonomi masing-masing. Tujuannya selain memaksimalkan keuntungan (profit) Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI juga ingin mengurangi tarif sekurang mungkin dan tidak lupa konsisten menyanjung tinggi nilai koperasi yakni mensentosakan para anggotanya. Koperasi Pegawai kemeneterian sosial RI awalnya melaksanakan usaha berasaskan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dengan lembaga hukum koperasi nomor 750/BH/I.
Pada membagikan kegunaan bagi keperluan konsumen, sehingga koperasi mesti mampu menanggapi setiap keperluan tersebut dengan melaksanakan pelunasan atas penjualan kredit, pinjaman atau pemakaian baik dalam bentuk jasa maupun barang yang akan meninmbulkan adanya piutang kepada koperasi. Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI salah satu lembaga yang beroperasi pada sektor simpan pinjam, serta tidak terbebas pada berburu laba bagi biaya operasional perusahan. Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI piutang ialah salah satu kekayaan yang mempunyai total tertinggi oleh demikian Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI mesti semaksimal mungkin pada mengatur serta meluluhkan piutang menjadi kas. Besarnya keinginan mendapatkan laba ditetapkan oleh besarnya modal yang dialirkan untuk anggota ataupun non-anggota, maka dengan besarnya anggarab yang dialirkan, perputaran piutang cepat beredar, sehingga taraf probitabilitas bertambah.
Saat ini seluruh negara di dunia dihebohkan dengan pandemi global bernama Corona Virus Disease (COVID-19). Serangan virus ini berakibat sangat besar terhadap kehidupan manusia dunia serta sudah merubah
1
banyak elemen utama pada kehidupan berupa kesehatan, ekonomi, politik serta keselamatan. Hasil peninjauan Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan bahwasanya kisaran 88% perusahaan terpengaruh pandemi sepanjang enam bulan terakhir pada umumnya merugi. Bahkan dikatakan 9 dari 10 perusahaan di Indonesia terpengaruh langsung pandemi Covid- 19. Menurut peninjauan dilaksanakan Kemnaker berkolaborasi dengan INDEF tersebut, pengurangan permintaan, produksi, serta profit umumnya terjadi pada perusahaan UMKM, yakni di atas 90%. Perusahaan yang terpengaruh terbesar, yaitu pemasok fasilitas makanan serta minuman, real estate serta konstruksi (Liputan 6.com 2020). Adapun dampak pandemi Covid-19 pada Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI mengakibatkan kurang efektifnya dalam melakukan kegiatan pekerjaan karena penerapan Work From Home (WFH) Dilingkungan Kementerian Sosial RI, ditambah banyak nya pengeluaran oleh anggota koperasi untuk menghadapi Pandemi Covid-19 sehingga pendapatan yang diperoleh Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI semakin menurun pada saat terjadinya pandemi covid-19. Yang dimana penghasilan sangat terpengaruh kesinambungan usaha. Semakin besar penghasilan yang didapatkan, maka semakin besar keahlian usaha pada mendanai semua pengeluaran ataupun biaya operasional harian yang akan dilaksanakan.
Piutang ialah faktor sangat berarti serta membutuhkan kebijakan yang baik dari manajemen dalam pengelolaannya. Piutang yang baik yakni jumlah tidak sangat besar serta pula tidak sangat kecil. Sebab tidak hanya bisa meningktakan volume penjualan, piutang pula memiliki sesuatu efek untuk koperasi, ialah efek kerugian piutang semacam telatnya pembayaran cicilan ataupun tagihan pada masa lebih dari satu bulan serta hendak menyebabkan perputaran piutang yang besar ataupun pemasukan yang tidak cocok dengan negoisasi penjualan, Untuk koperasi serta pasti saja hendak berakibat pada pemasukan usaha yang jadi rendah, berpengaruh terhadap laba( profit) serta menyebabkan kinerja koperasi yang akan menurun. Tetapi efek kerugian piutang tersebut bisa dikurangi melalui
metode tingkatkan perputaran piutang tiap konsumen, semacam membagikan pernyataan pada konsumen bahwasanya untuk tiap konsumen yang tidak melunasi tagihan ataupun cicilan pada masa yang telah ditentukan akan diberikan sanksi.
Profitabilitas ialah memperkirakan kinerja serta mengungkapkan keahlian koperasi pada menciptakan keuntungan sepanjang masa tertentu pada tingkatan penjualan, asset serta dana tertentu. Ikatan antara tingkatan perputaran piutang dengan profitabilitas, terdapatnya penjualan kredit ataupun pinjaman yang dilakukan menimbulkan piutang kepada koperasi serta perihal tersebut akan menentukan besarnya profit (keuntungan) yang diperoleh. Semakin besar piutang tentunya menjadi besar kepentingan modal diinvestasikan pada piutang. Serta akan semakin besar pula dampak akan muncul mempengaruhi terhadap kecepatan perputaran piutang.
Tinggi rendahnya derajat perputaran piutang mempengaruhi langsung besar kecilnya anggaran yang diinvestasikan pada piutang.
Hasil penelitian yang dilakukan (Heikal Muhammad Zakaria Hakim, Gusganda Suria Manda 2017) peneliti ini berusaha menguji Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas. Hasil observasi tersebut bahwasanya ada pengaruh positif signifikan antara perputaran kas terhadap profitabilitas (ROA) serta adanya pengaruh positif signifikan antara perputaran piutang terhadap profitabilitas (ROA).
Hasil Penelitian yang dilakukan (Tiong 2017) Peneliti ini berusaha menguji Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan PT. Mira Phinastika Mustika,Tbk, hasil observasi tersebut bahwasanya antara peralihan piutang dengan ROA berpengaruh positif signifikan, dimana tiap penambahan piutang akan menaikkan ROA. Hasil analisis korelasi antara perubahan perputaran piutang dengan ROA bisa diamati mempunyai ikatan cukup kuat. Sementara, diamati dari nilai korelasi dijelaskan bahwasanya perputaran piutang mempunyai ikatan kuat terhadap kenaikkan ROA.
Hasil observasi yang dilaksanakan (Ketut Dimas Suryana, Ni Kadek Sinarwati 2015) peneliti ini berusaha menguji Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas pada Koperasi Tani Tumpang Sari. Hasil observasi tersebut mengungkapkan bahwasanya taraf perputaran piutang dagang Koperasi dari tahun ke tahun terjadi ketidaktentuan (naik-turun) serta kurang dari rata-rata industri maka penuntutan piutang dilaksanakan manajemen dikatakan tidak berhasil.
ACP tiap tahunnya kurang baik, karena perolehannya menjelaskan rata- rata penghimpunan piutang melebihi rata-rata industri yakni 60 hari.
Perbangingan tagihan juga mengungkapkan dari tahun 2011-2012 terjadi kemerosotan. Pada 2011 koperasi hampir terjadi goyangan sebab besarnya perbandingan tunggakan, perbandingan penuntutan koptan Tumpang Sari condong berkurang.
Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI salah satu lembaga yang beroperasi pada sektor simpan pinjam, serta tidak terbebas pada menelururi profit bagi biaya operasional perusahan. Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI piutang ialah salah satu kekayaan yang mempunyai total tertinggi oleh demikian Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI mesti sebesar mungkin pada mengatur serta meluluhkan piutang menjadi kas. Besarnya hasrat mendapatkan laba ditetapkan besarnya modal yang dialirkan pada anggota ataupun non-anggota, maka dengan besarnya modal yang dialirkan, perputaran piutang cepat berputar, sehingga taraf probitabilitas bertambah.
Permasalahan yang dihadapi Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI adanya penunggakan pembayaran cicilan pinjaman yang dilakukan oleh anggota koperasi, penunggakan terjadi karena pembayaran yang dilakukan telah melebihi batas waktu yang ditentukan ditambah adanya Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) tentunya mempengaruhi keuangan anggota koperasi karena banyaknya pengeluaran yang dilakukan anggota koperasi untuk menghadapi Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang mengakibatkan kesendakan pelunasan piutang
ataupun piutang yang tidak bisa dibayar ketika jatuh waktunya. Seperti yang dapat dilihat pada grafik piutang, untuk piutang usaha mengalami penurunun sedangkan untuk piutang pinjaman anggota dan piutang pinjaman non anggota mengalami kenaikan semasa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Serta grafik kredit macet dapat dilihat kredit macet mengalami kenaikan di Pandemi Corona Virus Disease (Covid- 19), pada saat tahun 2019 kredit macet sebesar Rp 2.126.643.210 dan pada masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) tahun 2020 kredit macet sebesar Rp 3.165.737.203.
Grafik 1.1 Grafik Piutang
Grafik 1.2 Grafik Kredit Macet
Berdasarkan survey yang telah peneliti lakukan sering menemui dan mengalami permasalahan yang menyebabkan menurunnya laba, Melihat pentingnya perputaran piutang dalam mempengaruhi laba khususnya profitabilitas dengan menggunakan metode perhitungan rasio perputaran piutang, rasio profotabililtas dengan menggunakan alat rasio return on assets.
Menurut permasalahan latar belakang tersebut sehingga penulis melaksanakan riset berjudul “Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI Sebelum dan Semasa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI)”
1.2 Pembatasan Masalah
Penguji membatasi permasalahan observasi supaya lebih dalam, terpusat serta juga untuk menciptakan keefektifan waktu pada melaksanakan observasi. Pembatasan tersebut mengenai khususnya tentang gambaran tingkat Perputaran Piutang (receivable turn over) terhadap Profitabilitas pada Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI Tahun 2019 yakni sebelum Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). dan Tahun 2020 semasa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
1.3 Rumusan Masalah
Menurut latar belakang permasalahan yang sudah dijabarkan di atas, sehingga didapatkan perumusan permasalahan observasi ini ialah:
1. Apakah ada pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas sebelum dan semasa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) pada Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI?
2. Apakah ada perbedaan perputaran piutang sebelum dan semasa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) pada Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI?
3. Apakah ada perbedaan profitabilitas sebelum dan semasa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) pada Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI?
1.4 Tujuan Penelitian
Menurut rumusan permasalahan tersebut, sehingga bisa diketahui tujuan observasi ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui apa ada pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas terhadap profitabilitas sebelum dan semasa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) pada Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI.
2. Untuk mengetahui apa terjadi perbedaan perputaran piutang sebelum dan semasa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) pada Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI
3. Untuk mengetahui apa terjadi perbedaan profitabilitas sebelum dan semasa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) pada Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI.
1.5 Kegunaan Penelitian
Hasil observasi ini diinginkan bisa membagikan manfaat diantaranya:
1. Observasi ini membagikan tambahan mengenai pengetahuan untuk memperluas wawasan mengenai meningkatkan serta memajukan pengetahuan istimewanya tentang pengaruh perputaran piutang pada Koperasi.
2. Memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara meningkatakan laba atau profit bagi koperasi untuk kesejahateraan anggotanya, baik melalui teori-teori maupun praktik-praktik. Diharapkan bisa menjadi sumber informasi bagi mahasiswa terkhususnya jurusan akuntansi supaya dipakai pada observasi berikutnya.
3. Hasil observasi diharapkan mampu memberikan kontribusi atau manfaat demi kemajuan dan kelangsungan Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI. Selain tersebut selaku kontribusi pendapat serta saran yang membangun tentang pentingnya piutang dan keuntungan serta menolong koperasi pada memperkirakan kelebihan serta kekurangan prosedur yang dilaksanakan. Selain bermanfaat bagi berbagai pihak (Seperti: Customer, Pemegang Saham, Pengurus, Pengawas, Karyawan Koperasi Pegawai Kementerian Sosial RI dan lain sebagainya) hasil penelitian ini juga sebagai tambahan koleksi referensi observasi.
