• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Menggunakan Financial Technology P2P Lending Pada Masa Pandemi (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kota Bandung)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Menggunakan Financial Technology P2P Lending Pada Masa Pandemi (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kota Bandung)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Indonesian Accounting Research Journal Vol. 3, No. 2, February 2023, pp. 183 – 193

©Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung

Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Menggunakan Financial Technology P2P Lending Pada Masa Pandemi (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kota Bandung)

The Effect of Perceived Ease on Students’s Interest in Using Financial Technology P2P Lending During Pandemic (Case Study on Bandung City College Students)

Nadiati Arifha Nurani Politeknik Negeri Bandung

Email: nadiati.arifha.akun418@polban.ac.id

Riauli Susilawati

Politeknik Negeri Bandung Email: riauli.susilawati@polban.ac.id

Abstract: The purpose of this study was to analyze the effect of perceived convenience on student interest in using online credit financial technology. Covid-19 Pandemic has brought many changes in Indonesia, one of the example that can be felt is a fact that this pancemic is making the economy in Indonesia significantly decline, often makes people do various ways to earn income to support their daily needs. Online loan financial technology creates an online platform that provides people with direct loans that helps many people. It become easier for them to make online lending transactions.

This study uses the Technology Acceptance Model in examining how easy perceptions affect student interest in using online loan financial technology which explains that the magnitude of the coefficient of determination is 5.3% of the User Interest variable which is influenced by Perception of Ease, while the opposite is influenced by other things.

Keywords: Pandemic, Covid-19, Perception of Ease, Financial Technology, Peer-to-Peer Lending

1. Pendahuluan

Indonesia telah menghadapi banyak perubahan dengan adanya Pandemi Covid-19, salah satunya yaitu menjadikan perekonomian di Indonesia secara signifikan menurun. Didapatkan fakta bahwa sepersepuluh masyarakat yang ada di Indonesia telah menjalani kehidupan sehari-harinya jauh dari basis normal kesejahteraan, yang mana merupakan dampak dari adanya Covid-19 hari ini.

Era digital membuat perkembangan teknologi menjadi lebih cepat dan lebih maju, yang mana hal ini memudahkan banyak kegiatan di masyarakat. Hampir semua sektor mengalami perkembangan teknologi, salah satunya terjadi di sektor keuangan dengan munculnya industri jasa layanan keuangan secara online yang dikenal dengan financial technology, yang mana adalah terobosan baru di dalam sektor finansial dengan adanya bantuan dari teknologi.

Menurut Darma dalam Lestari (2019), Peer-to-Peer Lending adalah sebuah terobosan yang paling terbaru terlebih di dalam perkembangan teknologi keuangan di mana penerapan dari teknologi tersebut telah diakui dan juga diterima.

(2)

Nadiati Arifha Nurani, Riauli Susilawati

Gambar 1. Profil dan Perkembangan Fintech Lending

Pertumbuhan yang ditunjukkan pada tabel di atas mencerminkan bahwa minat dari penggunaan Peer-to-Peer Lending menjadi lebih banyak dan lebih tinggi tiap tahunnya. Lembaga Otoritas Jasa Keuangan atau OJK memanfaatkan Financial Technology Peer-to-Peer Lending untuk membantu masyarakat dalam menggunakan jasa pinjaman secara online dengan legal dan juga aman.

Technology Acceptance Model (TAM) adalah teori yang akan digunakan dalam penelitian ini dimana teori tersebut dirancang untuk memberi kejelasan bagaiaman pelaku pengguna dapat memahami juga dapat menggunakan sebuah teknologi informasi. Technology Acceptance Model ini mengadopsi dua buah persepsi. yaitu persepsi manfaat (Perceived of Usefulness) dan juga persepsi kemudahan (Perceived of Ease) dan penelitian ini akan menggunakan salah satu persepsinya yaitu persepsi kemudahan (Perceived of Ease).

Jogiyanto (2007) menyatakan apabila persepsi kemudahan pengguna sangat mudah untuk dipelajari, dipahami, dan juga mudah untuk dilakukan pengoperasioannya dan simpel. Selain itu, tingkat intensitas pengguna dan juga hubungan dua arah dan antara pengguna dan juga sistem yang bersangkutan pun bisa menjadi bukti daripada penggunaan yang mudah (Goodwin dan Silver dalam Sakti, dkk: 2013). Dari pemaparan tersebut, dapat dibuat kesimpulan apabila kemudahan membuat teknologi seperti Financial Technology dapat dengan mudah untuk digunakan dan juga dipahami.

2. Kajian Pustaka 2.1. Penelitian Terdahulu

Yang dimaksud dengan penelitian terdahulu adalah serangkaian hasil penelitian yang sebelumnya dilaksanakan oleh peneliti terdahulu yang mana nantinya akan memiliki keterkaitan dengan penelitian kedepannya.

(3)

Nadiati Arifha Nurani, Riauli Susilawati

Tabel 1. Penelitian Terdahulu 2.2. Kerangka Penelitian

Kerangka berpikir merupakan suatu pemaparan sementara tentang hubungan pada objek permasalahan berdasarkan teori. Di bawah ini terdapat kerangka berpikir yang dibuat oleh penulis:

Gambar 2. Kerangka Penelitian

Penelitian menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dimana persepsi kemudahaan pengguna merupakan salah satu item yang terdapat di TAM yang mana juga merupakan pengukuran tingkat kepercayaan bahwa menggunakan teknologi dapat dengan mudah untuk digunakan (Davis, 1989). Penelitian lain yang mendukung adalah milik Syafitri (2020) yang menatakan bahwa sebuah Financal Technology dapat memberikan kemudahan dan bebas hambatan ketika digunakan.

Pemaparan di atas menunjukkan apabila Financial Technology sangat mudah untuk dipahami dan juga digunakan dengan tanpa adanya banyak hambatan, terlebih untuk generasi milenial yang sangat lekat dengan teknologi dan lebih suka untuk bertransaksi dengan mudah, cepat, dan efisien.

Dengan kemudahan tersebut, tentunya akan membuat minat pengguna meningkat.

Dari penjelasan di atas, terdapat keterikatan di antara variabel bebasnya dengan variabel terikatnya yang dijadikan kerangka penelitian untuk kemudian akan dijadikan dasar daripada

(4)

Nadiati Arifha Nurani, Riauli Susilawati

penelitian kedepannya.

2.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu hasil yang tidak belaku lama terhadap suatu perumusanan masalah dari sebuah penelitian (Sugiyono, 2013:93). Ditemukan hipotesa dari penelitian mengenai

“Pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Minat Mahasiswa Dalam Menggunakan Financial Technology Peer-to-Peer Lending di Kota Bandung” ialah:

H0: Persepsi kemudahan mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan kepada minat mahasiswa dalam menggunakan Financial Technology Peer-to-Peer Lending dan akan ditolak apabila thitung > ttabel .

H1: Persepsi kemudahan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan kepada minat mahasiswa dalam menggunakan Financial Technology Peer-to-Peer Lending dan akan ditolak apabila thitung > ttabel

3. Metode Penelitian

Kuantitafif merupakan metode yang digunakan. Dan dalam melakukan penelitian ini juga akan menggunakan teknik non-probability sampling dalam penyebaran kuisioner kepada sampel sebanyak 100 mahasiswa di Kota Bandung. Selain itu, penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam mengolah datanya, diantaranya adalah teknik analisis deskriptif, uji kualitas data, pengujian hipotesis, koefisien determinasi, dan analisis regresi linier sederhana.

Analisis deskriptif memiliki tujuan digunakan pada saat menganalisa suatu data satu persatu berdasarkan jawaban responden dari hasil kuisioner yang sudah disebarkan selama penelitian berlangsung (Mulyana, 2016).

Uji kualitas data yang dimaksud ialah uji validitas yang mana merupakan uji yang dilakukan seorang peneliti terhadap suatu dara untuk mendapatkan hasil yang valid dan juga uji reabilitas yang mana merupakan sebuah alat yang memiliki fungsi atau tujuan mengetahui seberapa reliabel atau tidaknya hasil dari kuisioner yang mana hal tersebut merupakan indikasi sebuah variabel.

Analisis regresi liniar sederhana merupakan sebuah hubungan yang terjadi secara linier antara satu variabel terikat dan juga variabel bebas yang digunakan apabila variabel bebasnya naik atau turun sehingga dapat menghipotesa nilai dari variabel terikatnya. Selain itu juga, digunakan untuk mengetahui keterikatan antara satu variabel dengan variabel yang lainya apakah bernilai negatif atau positif dengan persamaan seperti di bawah:

Analisis koefisien determinasi memiliki tujuan untuk mengetahui berapa banyak kontribusi suatu model dalam menjelaskan variabel-variabel yang behubungan dengan penelitian.

Uji hipotesis yang memakai uji t ini bertujuan untuk memberi sebuah uji mengenai apakah sebuah variabel Y dipengaruhi oleh variabel X (Now and Bougie, 2017).

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini mengambil ressponden dengan cara acak, yang mana sama sekali tidak memperhatikan strata yang terdapat di dalam populasi yang ada. Di tentukan sampel sebanyak 100 responden yang mana hal ini didasari dari teknik pengambilan sampel yaitu random sampling.

Analisis Statistik Deskriptif

Hasil daripada analisis statistika deskriptf memiliki tujuan agar dapat memahami secara

(5)

Nadiati Arifha Nurani, Riauli Susilawati

menyeluruh mengenai penjelasan secara keseluruhan sebuah variabel yang telah dipakai di dalam penelitian ini. Kemudian, untuk analisis statistika deskrtiptif ini menggunakan nilai maksimum, minimum, standard deviation, dan juga rata-ratanya terhadap jawban yang diberikan oleh oran gyang menjawab kuisioner dari tiap variabel yang ada.

Tabel 2. Hasil Rekapitulasi Data Variabel Persepsi Kemudahan

Berdasarkan hasil dari rekapitulasi skor tanggapan dari para responden yang ditunjukan pada tabel di atas adalah menunjukan apabila variabel persepsi kemudahan termasuk ke dalam kategori yang baik. Yang mana kategori baik ini dimaksudkan apabila responden dapat dengan mudah mengunakan pinjamn online, responden juga dapat mengunakan apikasi pinjamn online tanpa halangan yang berarti seperti keterbatasan dalam menggunakan teknologi dan aplikasinya, kemudian responden juga dapat menggunakan aplikasi pinjaman online tanpa adanya bantuan dari orang lain karena mudahnya dalam penggunaan aplikasi.

Tabel 3. Hasil Rekapitulasi Data Variabel Minat Pengguna

Dan berdasarkan hasil dari rekapitulasi skor tanggapan dari para responden yang ditunjukan pada tabel di atas adalah menunjukan apabila variabel minat pengguna termasuk ke dalam kategori yang baik. Yang mana kategori baik ini dimaksudkan apabila responden memiliki minat yang tinggi untuk menggunakan aplikasi pinjaman online, responden tertarik menggunakan aplikasi pinjaman online karena layanan yang ditawarkan menarik seperti cicilan 0% sampai dengan 3 bulan, selain itu juga responden tertarik menggunakan aplikasi pinjaman online karena memudahkan para responden untuk dapat mengelola keunagan dengan baik.

Uji Kualitas Data Uji Validitas

(6)

Nadiati Arifha Nurani, Riauli Susilawati

Uji validitas biasa digunakan untuk menentukan validitas dari suatu indikator yang akan digunakan untuk menguji suatu hipotesis. Berdasarkan daripada perolehan derajat kebebasan (Df) yang mana menghasilakn nilai sebesar 98 (Df = 100 – 2) didapatkan bahwa R tabel adalah senilai 0,197 dengan α sebesar 0,05 T.

Tabel 4. Hasil Uji Validitas R hitung

Tabel di atas menunjukkan apabila seluruh data dinyatakan valid dikarenakan R hitungnya mempunyai nilai yang tidak lebih kecil apabila harus dibandingkan dengan R tabelnya. Demkian, data penelitian ini dapat digunakan untuk kedepannya.

Kemudian dalam pengujian ini, nilai dari indikator yang ada di dalam kolom Cronbach’s Alpha menunjukkan angka:

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Cronbach’s Alpha

(7)

Nadiati Arifha Nurani, Riauli Susilawati

Tabel di atas menunjukkan nilai dari kolom Cronbach’s Alpha if Item Deleted terhadap Cronbach’s Alpha yang menghasilkan semua pernyataan valid karena Cronbach’s Alpha if Item Deleted < Cronbach’s Alpha.

Uji Reabilitas

Uji realbilitas sering digunakan agar dapat mengetahui konsistensi dari indikasi nilai yang dipakai di dalam penelitian agar dapat diandalkan. Uji reabilitas dikatakan reliabel apabilai nilai Cronbach Alpha > 0,70.

Tabel 6. Hasil Uji Reabilitas Variabel Persepsi Kemudahan (X)

Dari hasil untuk pengujian reabilitas yang dapat di lihat dari tabel atas, ditemukan indikasi apabila variabel Persepsi Kemudahan dapat dikatakan reliabel dikarenakan Cronbach’s Alpha untuk variabel Persepsi Kemudahan memperoleh hasil dengan jumalh 0,927 > 0,70. Dapat disimpulkan apabila setiap item pertanyaan untuk variabel Persepsi Kemudahan yang terdapat di kuisioner ini layak dipakai untuk penelitian.

Tabel 7. Hasil Uji Reabilitas Variabel Minat Pengguna (Y)

Dari hasil untuk pengujian reabilitas yang dapat di lihat dari tabel atas, ditemukan indikasi apabila variabel Minat Pengguna dapat dikatakan reliabel dikarenakan Cronbach’s Alpha untuk variabel Minat Pengguna memperoleh hasil dengan jumalh 0,891 > 0,70. Dapat disimpulkan apabila setiap item pertanyaan untuk variabel Minat Pengguna yang terdapat di kuisioner ini layak dipakai untuk penelitian.

Analisis Regresi Linier Sederhana

Tabel 8. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Hasil tabel 8 menunjukkan hasil analisis regresi linier sederhana yang mana dari hasil tersebut dapat dibuat persamaan seperti di bawah ini:

(8)

Nadiati Arifha Nurani, Riauli Susilawati

Y = 23,423 + 0,152X + 0,059

Persamaan di atas memperlihatkan seberapa besar dan juga dipengaruhinya variabel terikat oleh variabel bebasnya. Koefisien dari regressi yang mempunyai nilai positif memiliki pengertian apabila koefisien berpengaruh searah dengan Minat Pengguna sendangkan koefiseien regresi yang bertanda negatif memiliki pengaruh berlawanan dengan Minat Pengguna. Dari hasil persamaan di atas, menunjukkan apabila:

a. Nilai daripada konstanta diberikan asumsi bahwa tanpa ditambahkan Persepsi Kemudahan, maka nilai dari Minat Pengguna adalah sebesar 23,423.

b. Jika Persepsi Kemudahan mengalami peningkatan yang bernilai sebesar 1 satuan dengan dibersamai asumsi Persepsi Kemudahan dianggap tetap, maka Minat Pengguna akan meningkat sebesar 0,152.

Uji Koefisien Determinasi

Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Nilai dari determinasi total pada hasil penelitian di atas adalah sebesar 0.053 yang mempunyai kejelasan apabila 5,3% variabel milik Persepsi Kemudahan mempengaruhi variabel Minat Pengguna, sedangkan jumlah lainnya yaitu 94,7% dipengaruhi oleh faktor di luar penelitian bisa berupa persepsi keamanan, persepsi manfaat, atau juga persepsi risiko.

Uji Hipotesis Uji T

Hasil dari Uji T dapat dilihat dari nilai signifikannya. Apabila nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 maka variabel bebasnya berpengaruh terhadap variabel terikatnya, dan hipotesis yang diajukan akan diterima, begitu pun sebaliknya.

Tabel 10. Hasil Uji T

Dari data hasil analisis di atas, dapat diperoleh nilai Signifikasi yaitu 0,012 dengan nilai

(9)

Nadiati Arifha Nurani, Riauli Susilawati

koefisien regresinya 0,152, dan juga nilai t-hitung > t-tabe(2,549 > 1,987). Dari penjabaran tersebut, data mempunyai arti jika ada pengaruh positif dari Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Pengguna dalam memalai Financial Technology Peer-to-Peer Lending.

5. Kesimpulan

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana Persepsi Kemudahan berpengaruh atau tidak terhadap Minat Pengguna di dalam menggunakan Financal Tehcnology Peer-to-Peer Lending. Penelitian ini juga menggunakan 100 orang responden yang paham dan pernah mengunakan Financal Tehcnology Peer-to-Peer Lending..

Dari penelitian yang telah dilkaukan, terdapat kesimpulan yang dapat ditarik dari pertanyaan penelitian yaitu jika Persepsi Kemudahan berpenggaruh positif dan juga signfikan terhsdap minat dalam menggunakan Financial Technology P2P Lending oleh mahasiswa di Kota Bandung. Hal tersebut dilihat dari bagaimana tanggapan responden terhadap pertanyaan kuisioner, dimana sebagian besar merasa apabila Financiial Tehcnology Peer-to-Peer Lending mudah untuk digunakan, mudah untuk dipelajari, dan juga mudah dan praktis untuk digunakan sehingga membuat sebagian besar mahasiswa dapat mengunakan Financiial Tehcnology Peer-to-Peer Lending.

(10)

Nadiati Arifha Nurani, Riauli Susilawati

Daftar Pustaka

Adhi Prakosa, D. J. W. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Penggunaan Ulang E-Walletpada Generasi Milenial Di Daerah. Ejurnal.Unim, 3, 275.

https://doi.org/10.35393/1730-006-002-014

Afifah, I. N., & Pratiwi, A. R. (2019). Analisis Persepsi Keamanan Dan Kerahasiaan, Kegunaan, Kemudahan Dan Kesiapan Teknologi Informasi Yang Mempengaruhi Minat …. Journal of Accounting and Capital Market …. http://jurnal.bcm.ac.id/index.php/jma/article/view/25 Ahmad, & Pambudi, B. S. (2013). Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, Keamanan

Dan Ketersediaan Fitur Terhadapminat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Pada Program Layanan Internet Banking Bri). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Amalia, Fitri. (2016) “Book Review : The Financial Technology Book : The Financial Technology Handbook for Investor, Enterpreneurs and Visionaries.” Journal of Indonesia Economic and Business Volume 31, Pages 346.

Amalia, S. N. A. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Individu Terhadap Financial Technology (Financial Technology) Syariah (Paytren) Sebagai Salah Satu Alat Transaksi Pembayaran (PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM) dan Theory Of Planned Behavior (TPB). Iqtishaduna, 9(1), 64-79.

Ariani M, Zulhawati. (2017). Pengaruh Kualitas Layanan, Keamanan, Dan Risiko Terhadap Minat Menggunakan Line Pay. Prosiding Conference on Management and Behavioral Studies.

Arner, D.W., Barberis, J., and Buckley, R.P. (2015). The evolution of Financial Technology : A new postcrises paradigm?. University of Hong Kong.

Chuang, L. M., Liu, C. C., & Kao, H. K. (2016). The adoption of Financial Technology service: TAM perspective. International Journal of Management and Administrative Sciences, 3(7), 1-15.

Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly: Management Information Systems, 13(3), 319–339.

https://doi.org/10.2307/249008

Ermawati, N., & Delima, Z. M. (2016). Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Kegunaan, dan Pengalaman terhadap Minat Wajib Pajak Menggunakan Sistem E-Filing (Studi Kasus Wajib …. Jurnal Akuntansi Indonesia.

http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/jai/article/view/895

Hardani et al. (2020). Metode Penelitian: Kualitatif & kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.

Hasan, H. N., & Suciarto, S. (2020). The Influence of Attitude, Subjective Norm and Perceived Behavioral Control towards Organic Food Purchase Intention. Journal of Management and Business Environment (JMBE), 1(2), 132. https://doi.org/10.24167/jmbe.v1i2.2260

Husein, Umar. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Hsueh, S, C., (2017) Financial Tecnologi (Financial Technology) di indonesia.kuliahumumFinancial Technology, IBS, Jakarta.

Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Keprilakuan. Yogyakarta: Penerbit Andi

(11)

Nadiati Arifha Nurani, Riauli Susilawati

Karim, M. A. (2017). Pengaruh Penerimaan Sistem Pembayaran Go-Pay Menggunakan Tam (Technology Acceptance Model) Terhadap Intensitas Penggunaan Layanan Gojek.

Kartika Sari. (2020). Analisis Pengaruh Penerimaan Fintech Ovo Dan Gopay Terhadap Minat Menggunakan Fintech Kartika. Analisis Pengaruh Penerimaan Fintech Ovo Dan Gopay Terhadap Minat Menggunakan Fintech Kartika, 1(1), 1–12.

Marginingsih, R. (2019). Analisis SWOT technology financial (Financial Technology) terhadap industri perbankan.

Mulyana, Y. F. (2016). “Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Risiko, dan Keamanan terhadap Minat Beli Konsumen pada Toko Online (Studi Kasus pada Toko Online OLX.co.id)”. Fakultas Ekonomi. Jurusan Manajemen. Universitas Negeri Yogyakarta.

Nasution, D. A. D. … Muda, I. (2020). Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Perekonomian Indonesia.

Jurnal Benefita, 5(2), 212. https://doi.org/10.22216/jbe.v5i2.5313 Ojk.go.id, diakses pada 12 November 2021, pukul 16.47.

Otoritas Jasa Keuangan. Penyelenggara Financial Technology Terdaftar di OJK per Juni 2018.

Won-jun, L. (2018). Understanding Counsumer Acceptance of Financial Technology Service: An Extension of the TAM Model to Understand Bitcoin. IOSR Journal of Business and Management, 20(7), 34-37.

Yuniarti, V. (2019). Faktor–Faktor Yang Memengaruhi Minat Penggunaan Financial Technology Peer to Peer Lending (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN FINANCIAL TECHNOLOGY TERHADAP INKLUSI KEUANGAN MAHASISWA UINSU.. ( STUDI PADA MAHASISWA

This study measure and analyze the financial performance of peer-to-peer lending providers, namely company profitability using Return on Assets (ROA) and Return on